1.Jelaskan dengan singkat istilah berikut : Atom, Unsur, Orbital, Bilangan Kuantum dan Partikel.
2. Buatlah konfigurasi elektron dari :
4 Be, 8 O, 16 O 2 , 17 Cl, 26 Fe, H 2 , N 2 - dan O 2 + . 3. Jelaskan pengertian dari : Valensi, Elektron valensi, Senyawa amfoter, Metaloid, Hibridisasi, Ikatan ionik, Ikatan kovalen, Mol, Molaritas dan Senyawa asam.
1. Atom adalah: Satuan terkecil dari suatu materi yang terdiri atas inti, yang biasanya mengandung proton (muatan+) dan neutron (netral), dan kulit yang berisi muatan negatif yaitu elektron. Ada juga yang menyebutkan bahwa atom adalah partikel penyusun unsur. 2. Unsur adalah: Sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Unsur didefinisikan pula sebagai zat tunggal yang sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil. 3. Partikel adalah sebuah satuan dasar dari benda atau materi. Bisa juga dikatakan Partikel merupakan satuan bagian terkecil dari suatu materi. Jenis Partikel ini ada 3 yaitu: atom, molekul, dan ion. Jadi baik atom, molekul, dan ion ke tiga-nya merupakan satuan terkecil dari materi yg secara umum disebut partikel 4. Ketika planet bergerak mengitari matahari, kita dapat menggambarkan jalur yang ditempuh oleh planet itu yang disebut dengan orbit. Gambaran sederhana dari atom juga sama dengan fenomena tersebut dan kita dapat menggambar elektron-elektron yang mengorbit mengelilingi nukleus ( inti atom ). Walaupun sesungguhnya elektron-elektron tidak mengorbit pada jalur yang tetap melainkan mengorbit pada sebuah ruang yang disebut dengan orbital. 5. A. Bilangan Kuantum Utama (n) Lambang dari bilangan kuantum utama adalah n (en kecil). Bilangan kuantum utama menyatakan kulit tempat ditemukannya elektron yang dinyatakan dalam bilangan bulat positif. Nilai bilangan itu di mulai dari 1, 2, 3 dampai ke-n. Tabel 1. Hubungan jenis kulit dan nilai bilangan kuantum utama. Jenis Kulit Nilai (n) K 1 L 2 M 3 N 4 B. Bilangan Kuantum Azimut (l) Bilangan kuantum azimut menyatakan sub kulit tempat elektron berada dan bentuk orbital, serta menentukan besarnya momentum sudut elektron terhadap inti. Banyaknya subkulit tempat elektron berada tergantung pada nilai bilangan kuantum utama (n). Nilai bilangan kuantum azimut dari 0 sampai dengan (n-1). Bila n=1, maka hanya ada satu subkulit yaitu l= 0. Sedangkan n=2, maka ada dua subkulit yaitu l =0 dan l =1. C. Bilangan Kuantum Magnetik (m) Bilangan kuantum magnetik menyatakan orbital tempat ditemukannya elektron pada subkulit tertentu dan arah momentum sudut elektron terhadap inti. Sehingga nilai bilangan kuantum magnetik berhubungan dengan bilangan kuantum azimuth D. Bilangan Kuantum Spin (s) Lambang bilangan kuantum spin adalah s yang menyatakan arah rotasi elektron pada porosnya. Ada dua kemungkinan arah rotasi yaitu searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam.
elektron valensi (valence electron): sebuah elektron dalam salah satu tingkatan energi terluar (dari) sebuah atom, yang mampu berperanserta dalam pembentukan suatu ikatan kimia. hibridisasi adalah sebuah konsep bersatunya orbital-orbital atom membentuk orbital hibrid yang baru yang sesuai dengan penjelasan kualitatif sifat ikatan atom. Konsep orbital-orbital yang terhibridisasi sangatlah berguna dalam menjelaskan bentuk orbital molekul dari sebuah molekul. Dalam kimia, amfoter merujuk pada zat yang dapat bereaksi sebagai asam atau basa. Perilaku ini terjadi bisa karena memiliki dua gugus asam dan basa sekaligus atau karena zatnya sendiri mempunyai kemampuan seperti itu. valensi (valenve): kemampuan bersenyawa (dari) suatu atom atau ion Unsur - unsur logam ada di sebelah kiri sedangkan unsur-unsur nonlogam ada di sebelah kanan dan unsur unsur yang ada di antaranya merupakan unsur metalloid
mol (mole): banyaknya zat yang mengandung partikel yang sama banyak dengan atom karbon dalam 0,012 kilogram" (eksak) karbon -12 (yakni 6,0220 X 1023 partikel). molalitas molality): suatu satuan untuk mengukur konsentrasi larutan: mol zat terlarut/ kg pelarut. MOLARITAs satuan untuk mengukur konsentrasi larutan: mol zat terlarut/L larutan. molekul: partikel terkecil suatu zat yang masih mempunyai karakteristik zat itu. momen dipol (dipole moment): ukuran derajat kepolaran suatu molekul (D). momen ikatan (bond moment): momen polar dari suatu ikatan kimia individu (D). monomer: molekul kecil yang merupakan satuan struktur berulang dalam suatu polimer. Arrhenius: Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H 3 O + ) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air. Brnsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brnsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius). Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung membentuk orbital molekul ikatan.