Dahulu istilah ini digunakan untuk studi ilmiah kristal. Kata "kristalografi" berasal dari kata bahasa Yunani crystallon = tetesan dingin/beku, dengan makna meluas kepada semua padatan transparan pada derajat tertentu, dan graphein = menulis.
Padatan kristal mempunyai titik leleh tertentu. (perubahan bentuk dari padatan ke cairan) yaitu: Temperatur dimana cairan murni dan padatan berada dalam kesetimbangan. Bagian yang menyusun bangun kristal dapat berupa atom, molekul atau ion.
Bentuk Kristal
1. 2. 3. 4. 5. 6. Kubik / Sistem Isometrik (NaCl) Tetragonal (urea) Heksagonal (iodoform) Rombis / Sistem Orthorhombik (iodium) Monoklin (sukrosa) Triklin (asam borat)
Kubik
- Sistem ini juga disebut sistem kristal regular - Jumlah sumbu kristalnya ada 3 dan saling tegak lurus satu dengan yang lainnya - Kristal Isometrik memiliki axial ratio (perbandingan sumbu a = b = c, yang artinya panjang sumbu a = b = c. - Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Isometrik memiliki sudut kristalografi = = = 90. - Hal ini berarti, pada sistem ini, semua sudut kristalnya ( , dan ) tegak lurus satu sama lain (90).
Kubik/Isometrik
Sistem Tetragonal
Sistem Tetragonal
Sistem kristal ini mempunyai 3 sumbu kristal yang masingmasing saling tegak lurus. Sumbu a dan b mempunyai satuan panjang sama. Sedangkan sumbu c berlainan, dapat lebih panjang atau lebih pendek. Tapi pada umumnya lebih panjang. Pada kondisi sebenarnyaTetragonal memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a = b c ,
memiliki sudut kristalografi = = = 90. Hal ini berarti, pada sistem ini, semua sudut kristalografinya ( , dan ) tegak lurus satu sama lain (90).
Sistem Hexagonal
mempunyai 4 sumbu kristal, sumbu c tegak lurus terhadap ketiga sumbu lainnya. Sumbu a, b, dan d masing-masing membentuk sudut 120 terhadap satu sama lain. Sumbu a, b, dan d memiliki panjang sama. Sedangkan panjang c berbeda, dapat lebih panjang atau lebih pendek (umumnya lebih panjang). Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Hexagonal memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a = b = d c , Dan juga memiliki sudut kristalografi = = 90 ; = 120. Hal ini berarti, pada sistem ini, sudut dan saling tegak lurus dan membentuk sudut 120 terhadap sumbu .
Sistem Hexagonal
Sistem Monoklin
Monoklin artinya hanya mempunyai satu sumbu yang miring dari tiga sumbu yang dimilikinya. Sumbu a tegak lurus terhadap sumbu n; n tegak lurus terhadap sumbu c, tetapi sumbu c tidak tegak lurus terhadap sumbu a. Ketiga sumbu tersebut mempunyai panjang yang tidak sama, umumnya sumbu c yang paling panjang dan sumbu b paling pendek. Pada kondisi sebenarnya, sistem Monoklin memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a b c , Memiliki sudut kristalografi = = 90 . Hal ini berarti, sudut dan saling tegak lurus (90), sedangkan tidak tegak lurus (miring).
Sistem Monoklin
Sistem Triklin
Sistem ini mempunyai 3 sumbu simetri yang satu dengan yang lainnya tidak saling tegak lurus, panjang masing-masing sumbu tidak sama.
Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Triklin memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a b c , Memiliki sudut kristalografi = 90. Hal ini berarti, pada system ini, sudut , dan tidak saling tegak lurus satu dengan yang lainnya.
Sistem Triklin