Anda di halaman 1dari 12

JURNAL CRUSHING & GRINDING

Ferdi Domala Pani

Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang

ABSTRACT

Crushing, Grinding dan screening- Mineral berharga hasil penambangan biasanya masih
Bersatu dengan pengotornya. Untuk meningkatkan kadar mineral tersebut maka perlu
dilakukan proses pengolahan bahan galian. Pengolahan bahan galian merupakan proses
dimana bahan galian diolah dengan mempergunakan perbedaan sifat fisik untuk
memperoleh produk ta yang dapat dijual dan produkta yang tidak berguna dengan tidak
mengubah sifat fisik/kimia daribahan galian yang bersangkutan. Kominusi merupakan
salah satu tahap dalam proses pengolahan bahan galian yang bertujuan untuk memperkecil
ukuran agar memudahkan untuk proses selanjutnya, untuk membebaskan mineral berharga
dari gangue mineral dan memperbesar luas permukaan, sehingga kecepatan reaksi
pelarutan dapat berlangsung dengan lebih baik. Kominusi dapat dibagi menjadi dua tahap
yaitu peremukan/pemecahan (crushing), pengerusan/penghalusan (grinding) dan
pengayakan (shiker). Untuk melakukan hal ini digunakan alat crusher, grinding mill dan
shive shiker. Percobaan crushing dilakukan dengan tujuan memahami mekanisme
peremukan dan cara kerja alat remuk serta memahami mekanisme pengayakan dan cara
kerja alat. Sedangkan percobaan grinding dilakukan untuk memahami mekanisme
penggerusan dan cara kerja alat serta mempelajari pengaruh waktu grinding terhadap
halusan hasil gerus.
Kata kunci : Jaw crusher, top grinding, analisisgoudin-shcouman

A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Teori Dasar

Kominusi adalah proses mereduksi ukuran butir sehingga menjadi lebih kecil
dari ukuran semula. Selain untuk mereduksi ukuran butir, kominusi juga untuk
meliberasi bijih, yaitu proses melepaskan mineral bijih dari ikatannya yang merupakan
gangue mineral. Kominusi atau pengecilan ukuran merupakan tahap awal dalam proses
PBG yang bertujuan untuk :
1) Membebaskan/meliberasi (to liberate) mineral berharga dari material pengotornya.
2) Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai dengan kebutuhan pada proses
berikutnya.
3) Memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat kontak dengan zat lain,
misalnya reagen flotasi.
Kominusi ada 2 (dua) macam, yaitu :
1) Peremukan/pemecahan (crushing)untuk proses kering
2) Penggerusan/penghalusan (grinding)untuk proses basah dan kering
Disamping itu kominusi, baik peremukan maupun penggerusan, bisa terdiri dari beberapa tahap,
yaitu :
- Tahap pertama/primer (primary stage)
- Tahap kedua/sekunder (secondary stage)
- Tahap ketiga/tersier (tertiary stage)
- Kadang-kadang ada tahap keempat/kwarter (quaternary stage)

Peremukan / Pemecahan (Crushing)


Peremukan adalah proses reduksi ukuran dari bahan galian / bijih yang langsung dari
tambang (ROM = run of mine) dan berukuran besar-besar (diameter sekitar 100 cm) menjadi
ukuran 20-25 cm bahkan bisa sampai ukuran 2,5 cm.
Crusher adalah mesin yang dirancang untuk mengurangi besar batu- batu ke batu-batu kecil,
kerikil, atau debu batu. Crushers dapat digunakanuntuk mengurangi ukuran, atau mengubah
bentuk, bahan limbah sehinggamereka dapat lebih mudah dibuang atau didaur-ulang, atau
untuk mengurangi ukuran yang solid campuran
bahan baku (seperti di batu bijih),sehingga potongan-potongan komposisi yang berbeda dapat
dibedakan.Crusher/penghancur dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan material yangakan
digiling/dihancurkan.
Ada dua macam crushing, yaitu Primary Crushing dan Secondary Crushing. Primary crushing
mereduksi ukuran dari yang berukuran kasar sekitar 1 m menjadi ukuran sampai kira-kira ½ -
3/8 inch. Alatnya jaw crusher, gyratory crusher, hammer mill atau impact crusher. Sedangkan
secondary crusher mereduksi ukuran dari 8 – 6 inch yang telah diremuk oleh primary crusher.

Peralatan yang dipakai antara lain adalah :


a. Jaw crusher
Jaw crusher digunakan untuk menghancurkan berbagai material,terutama batuan jenis
pertambangan seperti batu granit, kokas, batu bara,bijih mangan, bijih besi, ampelas, melebur
aluminium, oksida, kalsiumkarbida menyatu, batu kapur, kuarsit, paduan, dll. Kompresi
terbesar perlawanan dari material yang akan hancur adalah 320MPa. Jaw Crusher banyak
digunakan di pertambangan, metallurgical industri, bahan bangunan, jalan raya, kereta api dan
industri kimia. Merupakan primary crusher.
b. Penggerusan (Grinding)
Grinding ataupenggerusanmerupakan proses size reduction/Comminution dalamsuatu
proses pengolahan mineral yang dilakukansetelah proses crushing untukmereduksipartikel
mineral halusdenganukurankurangdari 25 mm. Pada proses grinding, material
digerusdenganmenggunakan media grinding. Media grinding dapatbermacam-
macambentuknyaseperti bola-bola baja, bola-bola keramik, batang-batangbaja,
antarpartikel/auogeneousataucampuranantara bola baja dan partikel itu sendiri/semi auto
geneous. Ukuran dari partikel akan tereduksi oleh kombinasi dari impact, attrition, dan
shear seperti pada mekanisme crushing. Alat grinding yang biasa digunakan berupa
silinder dihubungkan pada suatu rotor sehingga berputar pada sumbu horizontalnya.
Analisis ayak sangat banyak digunakan dalam pengolahan bahan galian, antara lain
digunakan untuk menentukan efisiensi berbagai peralatan, menghitung derajat liberasi,
mencari penyebab dan ukuran mineral berharga yang hilangbersama tailing.
Data hasil analis aayak umumnya dipresentasikan dalam bentuk grafik yaitu mengeplot
ukuran partikel pada absis (sumbu x) dan berat sebagai ordinat (sumbu y). Ada dua
pendekatan dalam menggambarkan berat yaitu :
 Jumlah berat masing-masing fraksi dalam persen
 Jumlah berat kumulatif yaitu jumlah berat dalam persen yang lebih besar dan lebih kecil
ukuran tertentu
Metode-metode plotting
 direct plot
Pada grafik ini ukuran partikel pada jarak yang sama sebagai absis di plot terhadap
persen berat tertampung pada masing-masing ayakan berukuran tertentu.
 cumulative direct plot
Pada grafik ini persen berat kumulatif tertampung atau persen berat kumulatif lolos
ayakan di plot terhadap ukuran.
 semi-log plot
Pada grafik ini sumbu x menggunakan skalal ogaritmik
 log-log plot
Baik sumbu tegak maupun sumbu horizontal menggunakan skala logaritmik. Log-log
plot di mana persen berat kumulatif lolos ayakan sebagai ordinat dan ukuran partikel
sebagai absis disebut Gaudin-Schuman plot dan grafiknya dapat dinyatakan dalam
Y = 100 (x/k)m
Y = % beratkumulatiflolosukuran x
M = modulus distribusi
K = modulus ukurandalam mikron
X = ukuranpartikel

Dalam jurnal ini akan dibahas mengenai pengaruh bentuk dan ukuran dalam
menyelidiki metode pengukuran ukuran partikel yang disiapkan untuk proses berikutnya
dalam industri pertambangan.
c. Screening (ayakan)

Pengertian Pengayakan Partikel Mineral Bijih. Screening, sieving atau pengayakan


merupakan operasi pemisahan partikel atau material secaramekanis yang didasarkan pada
perbedaan ukuran. Operasi pengayakan biasanya dilakukan untuk partikel atau material
berukuran relative kasar.

Prinsip pemisahannya didasarkan pada ukuran\relatif antara ukuran partikel dengan


lubangayakan. Partikel- partikel yang memiliki ukuran lebih kecil daripada ukuran lubang
ayakan akan lolos ayakan. Kelompok partikel ini disebut undersize atau partikel minus.
Sedangkan partikel- partikel yang berukuran lebih besar dari pada lubang ayakan akan
tertinggal di atasayakan. Partikel ini dikelompkan sebagai oversize atau partikel plus Operasi
pemisahannyadilakukan dengan melewatkan partikel- partikel di atas ayakan atau screen yang
memiliki lubang dengan ukuran tertentu. Pengayakan dilakukan dengan alat yang
disebutayakanatau screen seperti: grizzly yang terbuat dari batang- batang sejajar atau plat
berlubang, atau anyaman kawat berlubang.
2. Tujuan
Tujuan dari penenlitian ini adalah bagaimana pengaruh lama ayakan terhadap grafik
PSD dalam menentukan nilai P80 melalui proses crushing, grinding dan screening

3. Tahapan

 Persiapkan dan gunakan APD (Alat Pelindung Diri) sebelum kegiatan praktikum
dimulai sesuai dengan standar operasional yang berlaku di laboratorium.
 Sediakan Batu lempung pasir yang akan diolah.
 Sambungkan listrik ke alat jaw crusher, nyalakan dan tekan tombol on pada alat.
 Masukan bongkahan batu lempung pasir yang telah ditimbang kemudian tutup agar
pecahan batu lempung pasir saat crushing tidak keluar serta mengurangi debu yang
kontakkepadapraktikan.
 Tunggu beberapa saat sampai batu lempung pasir dihancurkan oleh alat.
 Matikan alat jika sudah tidak ada lagi material yang akan dihancurkan dan cabut
kabel dari sumber listrik.
 Hancurkan batu lempung pasir menggunakan palu biasa untuk dimasukkan ke alat
penggerus batuan yaitu top grinding
 Sambungkan listrik ke alat top grinding, nyalakan dan tekan tombol on pada alat
 Tunggu beberapa saat sampai batu lempung pasir dihancurkan oleh alat
 Matikan alat jika sudah tidak ada lagi material yang akan dihancurkan dan cabut
kabel dari sumber listrik.
 masukan material yang sudah tergerus ke ayakan dengan waktu 3 menit, 5 menit dan
8 menit
 Dokumentasikan hasil praktikum berikut dengan foto-foto bagian alat serta material
sebelum dan sesudah di hancurkan.
 Setelah kegiatan praktikum selesai bersihkan alat dan ruangan laboratorium.

1. Mekanisme kerja alat


 Cara kerja Jaw Crusher
Secara umum; bahan galian di masukkan melalui rahang kemudian bahan galian
tersebut akan di tekan oleh dinding-dinding Fixed Jaw Plate danKinetic jaw plate.
Kemudian kinetic jaw plate akan bergerak yang digerakkan oleh fly wheel.
Kemudian dinding-dinding tersebut bergerak maju mundur dengan di atur oleh
Toggle Plate sehingga bahan galian akan tertumbuk oleh dinding-dinding tersebut
sehinnga bahan dinding tersebut sehinnga bahan galian akan pecah dan berubah
ukuran menjadi lebih kecil dari sebelumnya
 Cara kerja Top Grinding
Secara umum, bahan galian dimasukkan melalui rahang dengan diameter 1 inch
kurang lebih kemudian digiling dengan rotor yang berputar lalu sehingga menjadi
ukuran yang lebih halus.
 Cara kerja Vibration Screen
Prinsip pemisahannya didasarkan pada ukuran relatif antara ukuran partikel dengan
lubang ayakan. Partikel- partikel yang memiliki ukuran lebih kecil dari pada ukuran
lubang ayakan akan lolos ayakan. Kelompok partikel ini disebut undersize atau
partikel minus. Sedangkan partikel- partikel yang berukuran lebih besar dari pada
lubang ayakan akan tertinggal di atas ayakan. Partikel ini dikelompkan sebagai
oversize atau partikel plus
B. PENGOLAHAN DATA
1. Rumusdasar
Persenberat
= berat mineral per fraksi
berat mineral keseluruhan
2. Perhitungan
 Waktu ayakan 3 menit

Menghitung p80
Y = 8.9912x + 10.217
80 = 8.9912x + 10.217
X = 80 – 10.217 = 7.7612
8.9912

 Waktu ayakan 5 menit


Menghitung p80

Y = 8.4545x + 12.126

80 = 8.4545x + 12.126

X = 80 – 12.126 = 8.0281
8.4545

 Waktu ayakan 8 menit


Menghitung p80
Y = 8.4776x + 12.432
80 = 8.4476x + 12.432
X = 80 – 12.432 = 8.1092
8.4476

C. ANALISIS HASIL PERCOBAAN


Setelah data yang diperoleh dari percobaan yang dihitung didapatkan hasil perhitungan
bahwa ukuran yang meloloskan 80% pada waktu 3 menitadalah 7.7612, untuk waktu 5
menit hasil Analisa 8.0281, dan untukwaktu 8 menitadalah 8.1092.
Dari hasil perhitungan diatas terilihat bahwasannya semakin lama pengayakan nilai p80
akan semakin besar Mekanisme gerakan atau getaran yang ditimbulkan oleh vibrator
menyebabkan material di atas permukaan akan bergerak maju dan membentuk lapisan atau
stratifikasi. Material kasar bergerak naik keatas lapisan, sedangkan material halus bergerak
turun menerobos ke lapisan bawah.
Factor yang mempengaruhi ayakan :
 Laju pengumpanan dan kemiringan akan mempengaruhi tebal lapisan yang terbentuk di atas
ayakan. Semakin besar pengumpanan, maka semakin tebal lapisan yang terbentuk.
Sedangkan ayakan yang landai cenderung membentuk lapisan lebih tebal. Umumnya tebal
lapisan diatur tiga kali dari ukuran lubang ayakan.
 Tebal lapisan, frekuensi, stroke, dan kemiringan deck/permukaan ayakan akan menentukan
perilaku atau gerakan material di atas ayakan.
 Karakteristik pola siklus stroke menentukan tinggi loncatan material, seberapa sering
material loncat, dan seberapa cepat material bergerak maju.
 Kandungan air yang terdapat pada material dan adanya material sangat halus akan
menyebabkan terjadinya pelekatan antar material. Material menjadi lengket,menyebabkan
sulit terjadinya pemisahan.

D. Kesimpulan
Mekanisme gerakan atau getaran yang ditimbulkan oleh vibrator menyebabkan material
di atas permukaan akan bergerak maju dan membentuk lapisan atau stratifikasi. Material
kasar bergerak naik ke atas lapisan, sedangkan material halus bergerak turun menerobos ke
lapisan bawah. Material yang menempati lapisan bawah dan ukurannya lebih kecil dari pada
lubang ayakan segera lolos melewati lubang dan menjadi produk undersize. Sedangkan
material yang berada di lapisan atas dan memiliki ukuran lebih besar dari pada lubang
ayakan akan tetap tinggal di permukaan dan keluar sebagai produk oversize.

E. Daftar Pustaka
http://en.wikipedia.org/wiki/Ball_mill http://www.ptfi.com/operation/pengolahan_bijih.asp
Kelly, Errol G. & David J. Spottiswood. 1982. Introduction to Mineral Processing. Hal. 132 –
162. USA: John Wiley & Sons.

F. JAWABAN DARI PERTANYAAN


1. Apa yang dimaksud dengan reduction ratio, limiting reduksi ratio ?
Reduksi ratio adalah perbandingan antar ukuran umpan dengan
ukuran produk. Limiting reduksi ratio adalah perbandingan antara
tebal/lebar umpan dengan tebal/lebar produk.
2. Apa yang dimaksuddengan apparent reduction ratio ?
Perbandinganantara effective gate (G) dengan effective set (So)
3. Apa yang dimaksuddengantroat, gate, closed set, open set, serta rip
angle pada jaw crusher ?
Troat adalah bagian paling bawah yang berfungsi sebagai lubang
pengeluaran. Gate adalah jarak mendatar pada mouth. Closed set
adalah jarak antara fixed jaw dengan swing jaw pada saat swing jaw
ekstrim kedepan. Open set adalah jarak antara fixed jaw dengan
swing jaw pada saat swing jaw ekstrim kebelakang. Nip angle adalah
sudut yang dibentuk dengan garis singgung yang dibuat melalui titik
singgung antara jaw dengan batuan Khusus untuk gape adalah jarak
mendatar pada mouth yang diukur pada bagian mouth dimana umpan
yang dimasukkan bersinggungan dengan mouth.
4. Jelaskan yang dimaksud RR80, dan factor yang mempengaruhi
besarnya hasil reduksi ratio ?
RR80 adalah Perbandingan antara lubang ayakan umpan dengan
lubang ayakan produk pada kumulatif 80%, Factor yang
mempengaruhi yaitu besarnya material yang masuk kedalam ayakan
dan besarnya lubang ayakan
5. Ada berapa tipe jaw crusher dan dimana letak perbedaannya?
Blake Jaw Crusher, dengan poros di atas Dodge Jaw Crusher, dengan
poros di bawah Perbandingan Dodge dengan Blake Jaw Crusher,
yaitu :
a. Ukuran produkta pada Blake Jaw lebih heterogen dibandingkan
dengan Dodge Jaw yang relatif seragam
b. Pada Blake Jaw porosnya di atas sehingga gaya yang terbesar
mengenai partikel yang terkecil
c. Pada Dodge Jaw porosnya di bawah sehingga gaya yang terbesar
mengenai partikel yang terbesar sehingga gaya mekanis dari Dodge
Jaw lebih besar dibandingkan dengan Blake Jaw
d. Kapasitas Dodge Jaw jauh lebih kecil dari Blake Jaw pada ukuran
yang sama
e. Pada Dodge Jaw sering terjadi penyumbatan
6. Jelaskan factor laju partikel yang melewati permukaan ayakan?

Ukuran buhan ayakan Semakin besar diameter lubang bukaan akan


semakin banyak material yang lolos. 2. Ukuran relatif partikel
Material yang mempunyai diameter yang sama dengan panjangnya
akan memiliki kecepatan dan kesempatan masuk yang berbeda bila
posisinya berbeda, yaitu yang satu melintang dan lainnya membujur.
3. Pantulan dari material Pada waktu material jatuh ke screen maka
material akan membentur kisi-kisi screen sehingga akan terpental ke
atas dan jatuh pada posisi yang tidak teratur. 4. Kandungan air
Kandungan air yang banyak akan sangat membantu tapi bila hanya
sedikit akan menyumbat screen

7. Apa yang dimaksuddengan cone crusher dan arrested cruher?


Cone crusher adalah jenis kompresi mesin yang mengurangi bahan
dengan menekan atau mengompresi bahan umpan antara sepotong
baja yang bergerak dan sepotong baja yang diam Arrested crusher
adalah Penghancuran material hanya dilakukan oleh permukaan roll
8. Jelaskan mechanis meremuknya material!

Anda mungkin juga menyukai