DISUSUN OLEH :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Laporan ini disusun agar mahasiswa dapat mengetahui beserta
aplikasinya dalam dunia pertambangan. Dengan telah tersusunnya
laporan ini, maka saya selakupenyusun mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Ansosry, ST, MT selaku dosen matakuliah Batubara.
Penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
perbaikan kedepan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat
bermanfaat dan memberikan ilmu bagi penyusun pada
khususnya dan pembaca pada umumnya
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang.......................................................................................1
I.II. Maksud dan Tujuan...............................................................................1
BAB II GEOGRAFI DAN KEADAAN GEOLOGI
II.1. Geografi Daerah
Penyelidikan..............................................................2
II.2. Geologi Regional..................................................................................3
BAB III KEGIATAN EKSPLORASI
III.1 M etode Penyelidikan...........................................................................5
III.2 Tahapan Penyelidikan..........................................................................5
III.3 Uraian Penyelidikan.............................................................................6
BAB IV HASIL EKSPLORASI
IV.1. Geologi Lokal Daerah Penyelidikan...................................................9
IV.2. Keadaan Endapan...............................................................................9
BAB V KESIMPULAN
V.1. Keadaan Lingkungan..........................................................................13
V.2. Keadaan Geologi yang Penting..........................................................13
V.3. Keadaan Endapan...............................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
GEOGRAFI DAN KEADAAN GEOLOGI
2
Lokasi Penyelidikan dapat dicapai dengan rute sebagai berikut :
tanah.
Gambar 1.1 Lokasi Proyek dan Kesampaian Daerah
3
terbentuknya cekungan-cekungan Tersier di Kalimantan.
Cekungan Kutai adalah merupakan cekungan Tersier yang
terpenting di Kalimantan dan terkenal karena kaya akan minyak bumi dan
batubaranya. Secara geografis cekungan ini di sebelah barat dibatasi oleh
Tinggian Kuching dan di timur oleh Selat Makasar. Antara cekungan
Kutai dan cekungan Tarakan di utara dibatasi oleh punggungan
Mangkalihat. Sedangkan dengan cekungan Barito, Asam-asam dan Pasir
di selatan dibatasi oleh pegunungan Meratus.
Namun dengan dilakukannya pemetaan geologi oleh Pusat
Penelitian Geologi 1995, kerancuan mengenai satuan stratigrafi ini telah
dapat diatasi dengan melakukan penyeragaman yang bisa diterima oleh
pihak perusahaan minyak bumi, batubara dan perusahaan pertambangan
lainnya. Dan berdasarkan pada Peta Geologi Lembar Tanjung Redeb skala
1 : 250.000 oleh R.L. Situmorang dan G. Burhan, maka stratigrafi umum
daerah ini dapat dilihat pada Peta Geologi Regional.
4
BAB III
KEGIATAN EKSPLORASI
Penyelidikan Lapangan
Tahap Kerja Lapangan dengan metode pemetaan
permukaan (surface mapping) Batubara yaitu dengan
mengamati ciri-ciri fisik batubara, pengukuran kedudukan
lapisan, ketebalan, penyebaran, dan tebal tanah penutup
overburden (OB), juga dilakukan penelitian roof, floor,
parting dan key bed untuk mengetahui pelamparan
batubara. Ketebalan batubara dapat diukur langsung
dilapangan jika roof dan floor diketahui, sedangkan yang
tidak tersingkap semua dilakukan test pit dan trenching
untuk mengetahui roof dan floor serta ketebalannya. Survey
dilakukan dengan menyusuri aliran-aliran sungai dan jalan
untuk mencari singkapan-singkapan batubara (outcrop).
Pemetaan Geologi permukaan juga dilakukan
dengan tujuan mendapatkan variasi dan sebaran litologi
serta struktur geologi. Data Geologi ini akan membantu
dalam penentuan seam dan korelasi singkapan batubara
serta berguna dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi
batubara di daerah ini selanjutnya.
Data hasil Eksplorasi diolah dan di evaluasi untuk
mengetahui pola penyebaran seam batubara, cadangan
batubara yang selanjutnya dapat digunakan untuk
penentuan areal prospek (Prospecting Area) untuk
5
permohonan atau usulan daerah Wilayah Izin Usaha
Pertambangan (IUP) Izin Usaha Produksi.
6
Gambar 3.1 Kegiatan Pemboran Wilayah Izin Usaha
Pertambangan PT.BSS
e. Pembuatan Sumur Uji dan Parit Uji
Pada beberapa lokasi singkapan batubara yang tertutup
tanah akan dilakukan pembuatan sumur uji (test pit) atau parit uji
(trenching). Pembuatan sumur uji dan parit uji dapat menggunakan
alat berat atau dengan peralatan sederhana seperti cangkul, ganco,
belincong, linggis dan ember.
Kegunaan dari sumur uji / parit uji dapat untuk mengetahui
ketebalan lapisan tanah penutup, lapisan bawah dari lapisan
batubara, memperoleh kejelasan posisi jurus dan kemiringan
lapisan batubara serta untuk mengukur ketebalan lapisan batubara
dan mendapatkan contoh batubara yang masih segar.
Sumur uji yang dibuat berukuran 1 m x 1 m dengan
kedalama mencapai batubara > 1.6m .Lokasi pembuatan sumur uji
dipilih yang tepat dan mewakili.Umumnya sumur uji dibuat tidak
jauh dari lokasi singkapan dan di lokasi yang berlereng sehingga
penggalian tidak terlalu dalam (Foto 3.2).
7
Foto 3.1 Sumur Uji dengan kedalam 1.5 M Belum tembus bottom
f. Analisis
Analisis kimia
Contoh batubara diambil dari hasil pengamatan
lapangan berupa singkapan, sumur uji, dan pemboran
dengan sistem coring (hasil pemboran inti). Contoh
batubara yang diambil adalah yang mewakili seam,
dibersihkan dari lapukan sehingga.
contoh batubara yang diambil dalam keadaan segar,
kemudian dibungkus dengan plastik dengan perekat/lakban
agar tidak terpengaruh udara luar. Berat contoh batubara
diambil ± 5 kg, kemudian diberi label, nomor, kedalaman
dan tanggal pengambilan.
Analisa contoh batubara yang diambil dilakukan
pada laboratorium Surveyor CCI Samarinda dengan
beberapa parameter : Proximate (Moisture, Ash, Volatile
Matter, Fixed Carbon), TotalMoisture, Total Sulphur, Berat
Jenis dan Calorivic Value dalam kondisi udara kering (adb)
dengan standard ASTM.
8
BAB IV
HASIL EKSPLORASI
9
Gambar 4.1 Peta Lokasi Sebaran Batubara
Kadar/kualitas
Dari hasil pengamatan di lapangan pada beberapa
singkapan batubara dan hasil dari pemboran dapat
diketahui, bahwa karakteristik batubara pada seluruh blok
yang ada pada wilayah IUP PT. Benamakmur Selaras
Sejahtera mempunyai karakteristik yang sama, yaitu : hitam
kusam, berlembar/berlaminasi, keras, maka dapat
disimpulkan bahwa batubara daerah penyelidikan
merupakan batubara berkualitas lignite.
Perhitungan Cadangan
Dalam perhitungan cadangan geologi batubara
dihitung secara manual dengan dasar klasifikasi standar dari
USGS (United States of Geological Survey), sebagai
berikut:
Sumberdaya Batubara (Coal Resource)
10
adalah sumberdaya batubara yang kuantitas dan
kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap
Eksplorasi Awal. Sumber daya batubara tertunjuk
adalah jumlah batubara di daerah penyelidikan
atau bagian dari daerah penyelidikan, yang
dihitung berdasarkan data yang memenuhi
syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap
Eksplorasi Pendahuluan. Adapun pendekatan-
pendekatan yang digunakan adalah :
- Daerah pengaruh yang digunakan adalah
500 – 1000 m dari masing- masing titik bor
dengan acuan dasar adalah garis sebaran
(cropline) batubara.
- Ketebalan batubara sama untuk satu
daerah pengaruh titik bor dan dihitung
sebagai potensi sumberdaya batubara.
11
- Daerah pengaruh yang digunakan adalah 0 -
250 m dari masing-masing titik bor dengan
acuan dasar adalah garis sebaran (cropline)
batubara.
- Ketebalan batubara dianggap sama untuk
satu daerah pengaruh titik bor dan dihitung
sebagai potensi sumberdaya batubara.
Tonnage = Ts x L X S x R
Dimana :
12
BAB V
KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu › Laporan_Eksplorasi_PT._Benamakmur_Selaras...
(diakses tanggal 8 Desember 2019)
1.
14
LAMPIRAN
PETA LOKASI
15
PEMBORAN
SUMUR UJI
16
PETA LOKASI SEBARAN BATUBARA
SAMPEL BATUBARA
17
18