Anda di halaman 1dari 23

TUGAS LAPORAN EKSPLORASI

DISUSUN OLEH :

FERDI DOMALA PANI


17137087

DOSEN PENGAMPU : ANSOSRY, ST, MT

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Laporan ini disusun agar mahasiswa dapat mengetahui beserta
aplikasinya dalam dunia pertambangan. Dengan telah tersusunnya
laporan ini, maka saya selakupenyusun mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Ansosry, ST, MT selaku dosen matakuliah Batubara.
Penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
perbaikan kedepan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat
bermanfaat dan memberikan ilmu bagi penyusun pada
khususnya dan pembaca pada umumnya

Padang , Desember 2019


Penyusun

Ferdi Domala Pani

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang.......................................................................................1
I.II. Maksud dan Tujuan...............................................................................1
BAB II GEOGRAFI DAN KEADAAN GEOLOGI
II.1. Geografi Daerah
Penyelidikan..............................................................2
II.2. Geologi Regional..................................................................................3
BAB III KEGIATAN EKSPLORASI
III.1 M etode Penyelidikan...........................................................................5
III.2 Tahapan Penyelidikan..........................................................................5
III.3 Uraian Penyelidikan.............................................................................6
BAB IV HASIL EKSPLORASI
IV.1. Geologi Lokal Daerah Penyelidikan...................................................9
IV.2. Keadaan Endapan...............................................................................9
BAB V KESIMPULAN
V.1. Keadaan Lingkungan..........................................................................13
V.2. Keadaan Geologi yang Penting..........................................................13
V.3. Keadaan Endapan...............................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lokasi Proyek dan Kesampaian Daerah.........................................................3

Gambar 2.1 Peta Geologi Regional Wilayah IUPPT.BST..........................................4


Gambar 3.1 Kegiatan Pemboran Wilayah Izin Usaha Pertambangan
PT.BSS.......7
Gambar 3.2 Sumur Uji dengan kedalam 1.5 M Belum tembus
bottom....................7
Gambar 4.1 Peta Lokasi Sebaran Batubara......................................................................10

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Koordinat Geografis Pt. Benamakmur Selaras Sejahtera.......................2

iv
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Eksplorasi Batubara telah banyak dilakukan di Indonesia dalam
tiga dasawarsa terakhir ini, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun
swasta. Batubara di Indonesia merupakan salah satu sumber energi
andalan dan harapan utama sebagai alternatif, mengingat endapan batubara
tersedia cukup banyak terutama di Pulau Kalimantan, Pulau Irian dan
Pulau Jawa.
Cekungan Tarakan di Propinsi Kalimantan Utara merupakan salah
satu cekungan di Indonesia yang mempunyai potensi endapan batubara
cukup potensial. Selama ini penyelidikan batubara yang telah dilakukan
pihak pemerintah maupun swasta pada cekungan tersebut belum
menghasilkan informasi betubara yang memadai dan terpadu. Oleh krena
itu, pemerintah melalui Pusat Sumber Daya Geologi melakukan suatu
program penyelidikan batubara bersistem pada Cekungan Tarakan,
Provinsi Kalimantan Utara. Daerah yang diselidiki adalah Daerah
Tengkapak, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.
I.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari eksplorasi batubara ini adalah untuk mengetahui luas
sebaran di bawah permukaan tanah, jumlah lapisan batubara, jenis batuan,
jumlah sumber daya, dan sarana/infrastruktur yang sudah tersedia
sehingga dapat dijadikan dasar dalam perencanaan eksploitasi
penambangan dan konstruksi desain tambang. Tujuannya adalah untuk
membuat rencana kerja tambang yang sesuai dengan jumlah sumberdaya
terukur batubara yang dapat dieksploitasi sehingga pada tahapan ini dapat
membantu pembuatan master plan kawasan tambang yang efisien dan
ekonomis serta ramah lingkungan.

1
BAB II
GEOGRAFI DAN KEADAAN GEOLOGI

II.1. Geografi Daerah Penyelidikan

 Lokasi dan kesampaian daerah


Wilayah IUP Tahap Eksplorasi bahan galian batubara yang
akan ditingkatkan ke tahap operasi produksi secara
administratif terletak di Kecamatan Tanjung Palas Timur,
Kabupaten Bulungan, Propinsi Kalimantan Utara. Lokasi
daerah penyelidikan, secara geografis dibatasi oleh garis
Bujur Timur 1170 25’ 53,5” di bagian Barat sampai dengan
1170 31’ 47,6” di bagian Timur, serta garis Lintang Utara
20 49’ 43,7” pada bagian Selatan sampai dengan 20 48’
50,3” pada bagian Utara, dengan areal seluas 3.544,740 Ha.
Tabel 1.1 Koordinat Geografis Pt. Benamakmur Selaras Sejahtera

No Bujur Timur Lintang Utara


1 117 25 53.5 2 49 43.7
2 117 28 47.3 2 49 43.6
3 117 28 47.2 2 48 56
4 117 29 36.1 2 48 56
5 117 29 36.1 2 49 11.9
6 117 31 0.3 2 49 11.8
7 117 31 0.3 2 48 50.3
8 117 31 24.1 2 48 50.3
9 117 31 24.1 2 48 35.9
10 117 31 47.6 2 48 35.9
11 117 31 47.6 2 48 16.7
12 117 32 9.5 2 48 16.7
13 117 32 9.5 2 48 0.4
14 117 25 56.9 2 48 1
15 117 1 38.6 2 45 51.7
16 117 24 47.3 2 46 15.6
17 117 24 47.4 2 47 23.8
18 117 24 21.9 2 47 23.8
19 117 24 21.9 2 47 49.9
20 117 25 58 2 46 15.5
21 117 25 14.7 2 47 49.9
22 117 25 14.8 2 48 50.8
23 117 25 53.9 2 48 50.8

2
Lokasi Penyelidikan dapat dicapai dengan rute sebagai berikut :

 Dari Jakarta menggunakan pesawat terbang


menuju Balikpapan selama ± 1 jam 55 menit
penerbangan.
 dari Balikpapan dengan menggunakan pesawat
terbang selama + 50 menit menuju Tarakan.
 Dari Kota Tarakan dengan pesawat kecil menuju
Kota Bulungan selama 25 menit.
 Dari Kota Bulungan dilanjutkan dengan
perjalanan darat + 15 km dengan kondisi jalan +
13 km beraspal dan sisanya pengerasan jalan dan

tanah.
Gambar 1.1 Lokasi Proyek dan Kesampaian Daerah

II.2. Geologi Regional


Wilayah Kuasa Pertambangan Penyelidikan Umum
PT.Benamakmur Selaras Sejahtera termasuk dalam Peta Geologi Regional
Lembar Tanjung Redeb, skala 1 : 250.000 yang dikeluarkan oleh Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi (PPPG), tahun 1994.
Geologi Kalimantan pada umumnya adalah merupakan hasil
interaksi lempeng Eurasia, Australia dan Pasifik. Geologi di daerah ini
biasanya didasari oleh batuan Pra-Tersier dari kerak benua yang dikenal
dengan Sundaland. Pada kala Paleosen akhir atau Eosen. Awal terjadinya
pemekaran besar-besaran di bagian timur Sundaland yang menjadikan

3
terbentuknya cekungan-cekungan Tersier di Kalimantan.
Cekungan Kutai adalah merupakan cekungan Tersier yang
terpenting di Kalimantan dan terkenal karena kaya akan minyak bumi dan
batubaranya. Secara geografis cekungan ini di sebelah barat dibatasi oleh
Tinggian Kuching dan di timur oleh Selat Makasar. Antara cekungan
Kutai dan cekungan Tarakan di utara dibatasi oleh punggungan
Mangkalihat. Sedangkan dengan cekungan Barito, Asam-asam dan Pasir
di selatan dibatasi oleh pegunungan Meratus.
Namun dengan dilakukannya pemetaan geologi oleh Pusat
Penelitian Geologi 1995, kerancuan mengenai satuan stratigrafi ini telah
dapat diatasi dengan melakukan penyeragaman yang bisa diterima oleh
pihak perusahaan minyak bumi, batubara dan perusahaan pertambangan
lainnya. Dan berdasarkan pada Peta Geologi Lembar Tanjung Redeb skala
1 : 250.000 oleh R.L. Situmorang dan G. Burhan, maka stratigrafi umum
daerah ini dapat dilihat pada Peta Geologi Regional.

Gambar 2.1 Peta Geologi Regional Wilayah IUP


PT.BST

4
BAB III
KEGIATAN EKSPLORASI

III.1. Metode Penyelidikan


Metode yang digunakan dalam kegiata Eksplorasi adalah pemetaan
geologi termasuk didalamnya pemetaan singkapan batubara,pembuatan
sumur uji,pemboran dengan metode open hole dan coring serta pemetaan
topografi.

III.2. Tahapan Penyelidikan

 Penyelidikan Sebelum Kelapangan

Kegiatan ini berupa persiapan sebelum ke lapangan


yang meliputi studi literatur geologi daerah peninjauan dari
peneliti terdahulu serta penyediaan peta topografi dengan
skala 1 : 50.000 dan peta geologi regional daerah
penyelidikan untuk kegiatan lapangan dengan skala 1 :
250.000.

 Penyelidikan Lapangan
Tahap Kerja Lapangan dengan metode pemetaan
permukaan (surface mapping) Batubara yaitu dengan
mengamati ciri-ciri fisik batubara, pengukuran kedudukan
lapisan, ketebalan, penyebaran, dan tebal tanah penutup
overburden (OB), juga dilakukan penelitian roof, floor,
parting dan key bed untuk mengetahui pelamparan
batubara. Ketebalan batubara dapat diukur langsung
dilapangan jika roof dan floor diketahui, sedangkan yang
tidak tersingkap semua dilakukan test pit dan trenching
untuk mengetahui roof dan floor serta ketebalannya. Survey
dilakukan dengan menyusuri aliran-aliran sungai dan jalan
untuk mencari singkapan-singkapan batubara (outcrop).
Pemetaan Geologi permukaan juga dilakukan
dengan tujuan mendapatkan variasi dan sebaran litologi
serta struktur geologi. Data Geologi ini akan membantu
dalam penentuan seam dan korelasi singkapan batubara
serta berguna dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi
batubara di daerah ini selanjutnya.
Data hasil Eksplorasi diolah dan di evaluasi untuk
mengetahui pola penyebaran seam batubara, cadangan
batubara yang selanjutnya dapat digunakan untuk
penentuan areal prospek (Prospecting Area) untuk

5
permohonan atau usulan daerah Wilayah Izin Usaha
Pertambangan (IUP) Izin Usaha Produksi.

III.3. Uraian Pekerjaan


a. Pemetaan Geologi
Peta dasar yang digunakan dalam penyelidikan ini adalah
peta topografi skala 1 : 50.000 dari BAKOSURTANAL, sedang
pengukuran posisi singkapan batubara, lokasi sumur uji / parit uji,
dilakukan dengan alat ukur GPS.
b. Penyelidikan Geokimia
Penyelidikan Geokima bertujuan untuk mengetahui
kandungan unsur kimia yang ada di daerah penyelidikan. Namun
dalam hal ini penyelidikan Geokimia tidak dilakukan. Ini
dikarenakan, pada tahap ini team eksplorasi lebih terfokus pada
kegiatan pemetaan geologi dan pemetaan batubara.
c. Penyelidikan Geofisika
Penyelidikan yang dimaksudkan adalah penggunakan
metode well logging untuk menentukan ketebelan lapisan
batubara ,batas atas dan bawah serta membuat atau gambara umum
mengenai urutan litologi batuan pada setiap lubang bor.Hasil
penyelidikan well logging memberikan gambaran sangat jelas
urutan litologi pada setiap lubang bor.
Kontras yang paling jelas untuk mendeteksi lapisan
batubara terlihat dari hasil pengukuran logging gamma ray,maka
metode ini harus diprioritaskan terlebih dalulu dalam pengukuran
dilapangan.
Pada tahap penyelikan umum PT. Benamakmur Selaras
Sejahtera, tidak melakukan penyelidikan geofisika (well logging)
karena cukup full coring.
d. Pemboran
Tujuan utama pemboran adalah untuk mengetahui secara
pasti ketebalan batubara, variasi ketebalan, jumlah lapisan
batubara, dan urutan litologi yang ada di daerah penyelidikan.
Perencanaan titik pemboran dilakukan berdasarkan data hasil
pemetaan geologi lokal terutama pada posisi singkapan batubara
sehingga dapat ditentukan jumlah dan penyebaran titik bor.
Dalam pelaksanaan pemboran menggunakan mesin bor jacro
(type 175),jenis mesin bor jacro dapat mencapai kedalaman 100
m.Resume pemboran wilayah Wilayah Izin Usaha Pertambangan
PT.Benamakmur Selaras Sejahtera dapat dilihat Pada Gambar 3.1

6
Gambar 3.1 Kegiatan Pemboran Wilayah Izin Usaha
Pertambangan PT.BSS
e. Pembuatan Sumur Uji dan Parit Uji
Pada beberapa lokasi singkapan batubara yang tertutup
tanah akan dilakukan pembuatan sumur uji (test pit) atau parit uji
(trenching). Pembuatan sumur uji dan parit uji dapat menggunakan
alat berat atau dengan peralatan sederhana seperti cangkul, ganco,
belincong, linggis dan ember.
Kegunaan dari sumur uji / parit uji dapat untuk mengetahui
ketebalan lapisan tanah penutup, lapisan bawah dari lapisan
batubara, memperoleh kejelasan posisi jurus dan kemiringan
lapisan batubara serta untuk mengukur ketebalan lapisan batubara
dan mendapatkan contoh batubara yang masih segar.
Sumur uji yang dibuat berukuran 1 m x 1 m dengan
kedalama mencapai batubara > 1.6m .Lokasi pembuatan sumur uji
dipilih yang tepat dan mewakili.Umumnya sumur uji dibuat tidak
jauh dari lokasi singkapan dan di lokasi yang berlereng sehingga
penggalian tidak terlalu dalam (Foto 3.2).

7
Foto 3.1 Sumur Uji dengan kedalam 1.5 M Belum tembus bottom

f. Analisis
 Analisis kimia
Contoh batubara diambil dari hasil pengamatan
lapangan berupa singkapan, sumur uji, dan pemboran
dengan sistem coring (hasil pemboran inti). Contoh
batubara yang diambil adalah yang mewakili seam,
dibersihkan dari lapukan sehingga.
contoh batubara yang diambil dalam keadaan segar,
kemudian dibungkus dengan plastik dengan perekat/lakban
agar tidak terpengaruh udara luar. Berat contoh batubara
diambil ± 5 kg, kemudian diberi label, nomor, kedalaman
dan tanggal pengambilan.
Analisa contoh batubara yang diambil dilakukan
pada laboratorium Surveyor CCI Samarinda dengan
beberapa parameter : Proximate (Moisture, Ash, Volatile
Matter, Fixed Carbon), TotalMoisture, Total Sulphur, Berat
Jenis dan Calorivic Value dalam kondisi udara kering (adb)
dengan standard ASTM.

kualitas batubara yang dianalisis diantaranya :

- Total Moisture (% AR)


- Moisture (% ADB)
- Ash Content (% ADB)
- Volatile Matter (% ADB)
- Fixed Carbon (% ADB)
- Total Sulphur (% ADB)
- Gross Caloric Value (Kcal/Kg ADB)

Seluruh parameter kualitas di atas merupakan parameter dasar untuk


mengevaluasi sifat-sifat dan mutu batubara.
 Analisis Fisika
Uji sifat mekanik atau keteknikan diperlukan untuk
mengetahui ketahanan tanah atau batuan di bawah tekanan
statik atau dinamik. Untuk tekanan satu (1) dimensi
digunakan Uji Kuat Tekan atau Unconfined Compressive
Strength. Untuk tekanan dua (2) dimensi adalah Uji Geser
Langsung dan untuk tekanan tiga (3) dimensi adalah Uji
Triaxial. Untuk Uji Geser Langsung akan menghasilkan
Nilai Kohesi (C) dan Sudut Geser Dalam (Ф).

8
BAB IV
HASIL EKSPLORASI

IV.1 Geologi Lokal Daerah Penyelidikan


Satuan batuan pembawa batubara (bearing formations) di wilayah
IUP PT. Benamakmur Selaras Sejahtera adalah Formasi Sajau (TQps).
Penyebaran singkapan batubara tersebut di bagian barat wilayah IUP,
yakni tersebar sepanjang sayapnya. Batubara pada bagian ini mempunyai
penyebaran yang relatif menerus dengan arah jurus (strike) relatif Barat
laut – Tenggara, sedangkan ketebalan lapisan batubaranya bervariasi,
berkisar antara 1 – 7meter. Sudut kemiringan/dip yang landai antara 9O -
12O dengan kemiringan ke arah Timur Laut, sehingga diperkirakan cukup
mudah untuk dilakukan penambangan nantinya.
Dari hasil temuan 13 singkapan di wilayah IUP tersebut, setelah
dilakukan analisa mengenai karakteristik ketebalan, jurus dan
kemiringannya serta interpretasi penyebarannya, maka dapat diperkirakan
bahwa jumlah lapisan (seam) batubara di daerah ini sebanyak 7 (empat)
seam, yaitu Seam 1, Seam 2, Seam 3,Seam 4,Seam 5,Seam 6 dan Sampai
Seam 9.
Seam 1 mempunyai ketebalan lapisan rata-rata 2,5 meter, Seam 2
mempunyai ketebalan lapisan rata-rata 1 meter, Seam 3 mempunyai
ketebalan lapisan rata-rata 1 meter, Seam 4 mempunyai ketebalan lapisan
rata-rata 2,5, Seam 5 mempunyai ketebalan lapisan rata-rata 7, Seam 6
mempunyai ketebalan lapisan rata-rata 1,2 meter meter meter dan Seam 7
mempunyai ketebalan lapisan rata-rata 2,65 meter.
Seluruh temuan batubara memperlihatkan karakteristik yang
hampir sama, yaitu :

o Berwarna hitam kecoklatan, kusam, berlembar/berlaminasi,


lunak.
o Ketebalan lapisan batubara umumnya regular dan cukup
konstan, penipisan dan penghilangan lapisan batubara
yang mendadak ditafsirkan suatu pemancungan akibat proses
erosi atau secara geologi akibat pengaruh channel.

IV.2 Keadaan Endapan


 Penyebaran

9
Gambar 4.1 Peta Lokasi Sebaran Batubara

 Kadar/kualitas
Dari hasil pengamatan di lapangan pada beberapa
singkapan batubara dan hasil dari pemboran dapat
diketahui, bahwa karakteristik batubara pada seluruh blok
yang ada pada wilayah IUP PT. Benamakmur Selaras
Sejahtera mempunyai karakteristik yang sama, yaitu : hitam
kusam, berlembar/berlaminasi, keras, maka dapat
disimpulkan bahwa batubara daerah penyelidikan
merupakan batubara berkualitas lignite.
 Perhitungan Cadangan
Dalam perhitungan cadangan geologi batubara
dihitung secara manual dengan dasar klasifikasi standar dari
USGS (United States of Geological Survey), sebagai
berikut:
Sumberdaya Batubara (Coal Resource)

Sumberdaya batubara adalah bagian dari endapan


batubara yang diharapkan dapat dimanfaatkan. Sumber
daya batubara ini dibagi dalam kelas-kelas sumber daya
berdasarkan tingkat keyakinan geologi yang ditentukan
secara kualitatif oleh kondisi geologi/tingkat kompleksitas
dan secara kuantitatif oleh jarak titik informasi.
Klasifikasi Sumberdaya Batubara (Coal
Resource) sebagai berikut :

 Sumberdaya Tereka (Inferred Coal Resource)

10
adalah sumberdaya batubara yang kuantitas dan
kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap
Eksplorasi Awal. Sumber daya batubara tertunjuk
adalah jumlah batubara di daerah penyelidikan
atau bagian dari daerah penyelidikan, yang
dihitung berdasarkan data yang memenuhi
syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap
Eksplorasi Pendahuluan. Adapun pendekatan-
pendekatan yang digunakan adalah :
- Daerah pengaruh yang digunakan adalah
500 – 1000 m dari masing- masing titik bor
dengan acuan dasar adalah garis sebaran
(cropline) batubara.
- Ketebalan batubara sama untuk satu
daerah pengaruh titik bor dan dihitung
sebagai potensi sumberdaya batubara.

 Sumberdaya Tertunjuk (Indicated Coal


Resource) adalah sumberdaya batubara yang
kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan
hasil tahap Eksplorasi. Sumber daya batubara
tertunjuk adalah jumlah batubara di daerah
penyelidikan atau bagian dari daerah
penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data
yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan
untuk tahap Eksplorasi Pendahuluan. Adapun
pendekatan-pendekatan yang digunakan adalah :
- Daerah pengaruh yang digunakan adalah
250 – 500 m dari masing- masing titik bor
dengan acuan dasar adalah garis sebaran
(cropline) batubara.
- Ketebalan batubara dianggap sama untuk
satu daerah pengaruh titik bor dan dihitung
sebagai potensi sumberdaya batubara.

 Sumber Daya Batubara Terukur (Measured Coal


Resource) adalah sumberdaya batubara di
daerah peyelidikan atau bagian dari daerah
penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data
yang memenuhi syarat–syarat kuantitas dan
kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap
Eksplorasi Rinci. Adapun pendekatan-
pendekatan yang digunakan adalah :

11
- Daerah pengaruh yang digunakan adalah 0 -
250 m dari masing-masing titik bor dengan
acuan dasar adalah garis sebaran (cropline)
batubara.
- Ketebalan batubara dianggap sama untuk
satu daerah pengaruh titik bor dan dihitung
sebagai potensi sumberdaya batubara.

Untuk perhitungan sumberdaya batubara, data-data


yang digunakan sebagai acuan adalah :

 Peta singkapan batubara (outcrops mapping)


 Data-data ketebalan batubara pada hasil
pemboran yang telah dilakukan.
 Survey Topografi daerah penyelidikan.
 Peta daerah pengaruh masing-masing titik
bor.

Lapisan batubara yang digunakan untuk perhitungan sumberdaya


adalah batubara yang mempunyai ketebalan > 0.2 meter.

Sumberdaya batubara dihitung dengan menggunakan rumus :

Tonnage = Ts x L X S x R

Dimana :

 Ts = Ketebalan semu rata-rata batubara,


 L = Luas datar sesuai kategori, (terukur, terindikasi
atau tereka),
 S = Densitas batubara (1,3 ton/m3)
 R = Recovery (90%, geological losses 10 %)

12
BAB V
KESIMPULAN

V.1. Keadaan Lingkungan


Uraian tentang kondisi umum daerah kegiatan ekslorasi meliputi
kondisi sosial ekonomi, iklim dan curah hujan, flora dan fauna, serta
tataguna lahan, adalah seperti berikut ini.
 Kondisi Sosial Ekonomi
 Iklim
 Morfologi
 Flora dan Fauna
 Tata Guna Lahan

V.2. Keadaan Geologi yang Penting


Di daerah penyelidikan Wilayah IUP PT. Benamakmur Selaras
Sejahtera, terdapat dua formasi, yaitu : Formasi Malinau (Tema) berumur
Eosen – Miosen Awal terendapkan pada lingkungan darat. Formasi ini
tertindih secara tidak selaras oleh Formasi Langap berdasarkan kedudukan
stratigrafinya. Satuan ini terdiri atas batulempung berbutir, graded
bedding, mengandung kuarsa dan sedikit mineral hitam, struktur sedimen
silang siur (crossbedding), laminasi, dengan tebal lapisan sampai 5 meter.
Formasi ini tersebar di seluruh daerah penyelidikan. Umumnya endapan
batubara pada formasi ini ditemukan pada alur-alur sungai dimana aktifitas
erosi terjadi. Batubara umumnya berlapis baik dengan kemiringan antara
11O ampai 20O dengan arah jurus relatif dari Utara - Selatan.
Struktur geologi daerah ini menunjukkan adanya perlipatan
menunjam yang membentuk antiklin dengan arah sumbu relatif Utara -
Selatan.

V.3. Keadaan Endapan


1) Secara geomorfologi daerah ini merupakan perbukitan
bergelombang rendah sampai gelombang sedang dengan
control litologi batulempung, batulanau, batupasir kuarsa dan
batupasir kuarsa lepas-lepas.
2) Kandungan batubara hampir seluruhnya terdapat di Formasi
Sajau dengan terdapat 6 seam dengan ketebalan bevariasi.
3) Cadangan tertambang total dari berbagai klasifikasi cadangan
Vertikal Ratio 1 : 2,2 sebesar 4,047,377.24 MT.
4) Secara Umum mempunyai kualitas antara 5359-4894 kkal/kg
dengan Kelas lignite coal.

13
DAFTAR PUSTAKA

Pranata, Yogie.2015. Pemodelan sumberdaya batubara, penentuan daerah target


eksplorasi pendahuluan di Sub-blok A dan eksplorasi rinci di Sub-blok B Area
Blok Beruaq, Desa Sungai Payang, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai
Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. http://etd.repository.ugm.ac.id/
(diakses tanggal 8 Desember 2019)

Pt.benamakmu rselaras sejahtera.2016.laporan eksplorasi pt.benamakmur selaras


sejahtera desa Tengkapak Kecamatan Tanjung Palas Timur Kabupaten Malinau Provinsi
Kalimantan Utara.

https://www.academia.edu › Laporan_Eksplorasi_PT._Benamakmur_Selaras...
(diakses tanggal 8 Desember 2019)

Lesmana, Weny.2018. Laporan Kegiatan Eksplorasi Bulan May 2018.

www.idx.co.id › StaticData › ANNOUNCEMENTSTOCK › From_EREP (diakses


tanggal 8 Desember 2019)

1.

14
LAMPIRAN

PETA LOKASI

15
PEMBORAN

SUMUR UJI

16
PETA LOKASI SEBARAN BATUBARA

SAMPEL BATUBARA

17
18

Anda mungkin juga menyukai