Anda di halaman 1dari 41

Tema : Perbaikan Tanah untuk Tanah Ekspansif

Luaran : Publikasi ilmiah dalam jurnal nasional yang


mempunyai ISSN atau, Prosiding pada
seminar nasional Ber-ISBN
Kode / Rumpun Ilmu :

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DASAR


HIBAH BERSAING DIPA FAKULTAS TEKNIK UNDIP
TAHUN ANGGARAN 2019

STABILISASI TANAH EKSPANSIF DENGAN


MENGGUNAKAN LIMBAH CAIR GULA TEBU DAN
SIKACIM CONCRETE ADDITIVE
UNTUK TANAH DASAR DI DAERAH GODONG
KABUPATEN GROBOGAN – JAWA TENGAH

TIM PENGUSUL
PROF. DR. IR. SRI PRABANDIYANI RW, MSC, NIP. 195404301981032001
ANDI RETNO ARI SETIAJI, ST., MT, NIK. 197803220115011052
YUZACK JUSTIANDARU, NIM. 21010114130133
IRFAN SYARIF HIDAYATULLAH, NIM. 21010114130179

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
TAHUN 2019
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PENELITIAN DASAR

Judul Penelitian : Stabilisasi Tanah Ekspansif dengan Menggunakan


Limbah Cair Pabrik Gula Tebu dan SikaCim Concrete
Additive untuk Tanah Dasar di Daerah Godong,
Kabupaten Grobogan

Luaran : Publikasi ilmiah dalam jurnal nasional yang mempunyai


ISSN atau, Prosiding pada seminar nasional Ber-ISBN

Ketua Penelitian :
a. Nama Lengkap : Prof. Dr. Ir. Sri Prabandiyani RW, MSc.
b. NIP : 1195404301981032001
c. Jabatan Fungsional : Guru Besar
d. Program Studi : Teknik Sipil
e. No. HP : 0811131155
f. Alamat Email : wardani_spr@yahoo.com

Anggota Penelitian (1) :


a. Nama Lengkap : Andi Retno Ari Setiaji, ST., MT
b. NIK : 197803220115011052
c. Program Studi : Teknik Sipil
d. No. HP : 08156578740

Nama Mahasiswa : Yuzack Justiandaru NIM. 21010114130133


: Irfan Syarif Hidayatullah NIM. 21010114130179
Lama Penelitian : 5 (lima) bulan
Biaya Penelitian : Rp. 10.000.000,-
Sumber Dana : DIPA Fakultas Teknik Undip Tahun 2019

Semarang, Maret 2019


Ketua Departemen Teknik Sipil Ketua Peneliti

Ilham Nurhuda, ST., MT., PhD. Prof. Dr. Ir. Sri Prabandiyani RW, MSc
NIP. 197602252000121001 1195404301981032001

ii
ABSTRAK

Tanah yang bermasalah seperti tanah ekspansif banyak dijumpai di Indonesia,


bahkan tanah ini menyebar di seluruh dunia. Jenis tanah ini, saat terjadi pembasahan
dan pengeringan yang berulang akan mengalami pengembangan dan penyusutan,
yang menyebabkan kerusakan parah pada struktur yang dibangun di atas tanah
tersebut. Jenis struktur yang paling sering rusak dari pengaruh tanah ekspansif adalah
jalan raya, kanal dan lapisan reservoir, dinding penahan, fondasi dan dinding
bangunan satu atau dua lantai.
Ada beberapa metode untuk mengatasi kerusakan yang disebabkan oleh tanah
ekspansif, antara lain dengan penggantian material atau mencampur tanah dengan
bahan aditif. Beberapa peneliti telah melakukan penelitian dengan mencampurkan
bahan aditif ke tanah ekspansif, antara lain dengan cement, kapur, fly ash dan lain-
lain, yang hampir semua berhasil untuk meningkatkan kekuatan tanah dan
menurunkan swelling.
Karena ampas tebu mengandung silika dalam jumlah yang tinggi yang bersifat
pozzolan yaitu dapat mengikat air hal ini dapat menurunkan batas plastis, batas susut
serta meningkatkan nilai CBR. Sehingga diharapkan jika menggunakan limbah cair
pabrik gula tebu juga dapat berdampak sama seperti ampas tebu. Selain itu
penambahan SikaCim concrete additive karena jika cairan tersebut dapat
meningkatkan kuat tekan beton dan mempercepat pengeringan beton. Maka perlu
dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh dari limbah cair pabrik gula tebu
dan SikaCim concrete additive terhadap sifat fisis dan mekanis tanah ekspansif
sebagai bahan aditif untuk perbaikan tanah ekspansif
Penelitian ini dilakukan di Laboratoium, dengan pengambilan sampel tanah
ekspansif di daerah Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, limbah pabrik gula
tebu di Kudus, Jawa Tengah, dan SikaCim concrete additive. Penelitian ini bertujuan
untuk melakukan pengujian terhadap tanah ekspansif dan tanah ekspansif yang telah
diberi campuran dengan berbagai variasi persentase (terhadap berat kering tanah
ekspansif), dengan kadar air optimum (dari hasil uji standard Proctor), yaitu untuk
mengetahui perubahan pada sifat fisik dan sifat mekanik tanah ekspansif tersebut.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sifat fisik dan sifat mekanik tanah
ekspansif menjadi lebih baik dengan penambahan limbah cair pabrik gula tebu dan
SikaCim concrete additive, dengan jumlah maksimal sebesar 10% untuk limbah cair
pabrik gula tebu dan 1% untuk SikaCim concrete additive dari berat kering tanah.
Jadi limbah cair pabrik gula tebu dan SikaCim concrete additive, dapat dipakai
sebagai salah satu bahan alternatif untuk stabilisasi tanah lempung ekspansif.
Pemakaian kadar air optimum (OMC) untuk pencampuran adalah menggunakan
OMC tanah ekspansif (tanah asli), bukan OMC masing-masing campuran.

Kata kunci: Stabilisasi tanah, tanah ekspansif, limbah cair pabrik gula tebu, dan
SikaCim concrete additive

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii


ABTSTRAK ........................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................ 2
1.3 Tinjauan Penelitian ............................................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 2
1.5 Lokasi Penelitian ................................................................................. 2
1.6 Ruang Lingkup .................................................................................... 3
1.7 Sistematika Penulisan ......................................................................... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 5
2.1 Tinjauan Umum .................................................................................. 5
2.2 Limbar Cair Gula Tebu ....................................................................... 6
2.3 SikaCim Concrete Additive ................................................................. 6
2.4 Mineral Tanah Lempung Ekspansif .................................................... 6
2.5 Identifikasi Tanah Lempung Ekspansif .............................................. 8
2.6 Stabilisasi Tanah Lempung Ekspansif ................................................ 10
2.7 Prosedur Pengujian Laboratorium....................................................... 10
2.7.1 Pengujian Sifat Fisik Tanah ................................................. 10
2.7.2 Pengujian Sifat Mekanis Tanah ........................................... 14
BAB 3 METODE PENELITIAN ...................................................................... 17
3.1 Alur Penelitian .................................................................................... 17
3.2 Tahap Persiapan Pendahuluan............................................................. 18
3.3 Tahap Pengumpulan Data ................................................................... 18
3.4 Analisis dan Pengolahan Data............................................................. 18
BAB 4 JADWAL DAN BIAYA PENELITIAN ................................................ 19
4.1 Jadwal Penelitian................................................................................. 19
4.2 Biaya Penelitian .................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Hubungan Potensi Pengembangan dengan Indeks Plastisitas (Chen,


1975) ............................................................................................. 9
Tabel 2.2. Hubungan Potensi Pengembangan dengan Indeks Plastisitas
(Chen, 1975).................................................................................. 13
Tabel 2.3. Nilai Batas-Batas Atterberg Untuk Mineral Lempung
(Chen, 1975).................................................................................. 13
Tabel 2.4. Tingkat Konsistensi Tanah Berdasarkan Tingkat Kekuatan Tanah
(Das, 1998) .................................................................................... 15

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Lokasi pengambilan sampel tanah ekspansif ................................ 3


Gambar 1.2. Lokasi pengambilan limbah cair pabrik gula tebu ........................ 3
Gambar 2.1. Batas-batas Atterberg (Das, 1998) ................................................ 12
Gambar 2.2. Keruntuhan Geser Kondisi Air Termampatkan (Das, 1998) ........ 14
Gambar 3.1. Alur Penelitian .............................................................................. 17

vi
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tanah merupakan material dasar struktur bangunan karena tanah merupakan dasar
dimana struktur akan didirikan seperti pondasi bangunan, jalan raya, bendungan
tanggul dan lain – lain. Kerusakan yang terjadi pada bangunan diatas tanah seperti
terangkat atau turunnya suatu pondasi, keretakan dinding bangunan, dan
bergelombangnya permukaan jalan dapat disebabkan oleh tanah yang ada dibawah
struktur bangunan (Andreas Gunarso dan Rizqi Nurorayogi, 2017).
Tanah yang baik memiliki daya dukung yang besar untuk menahan beban yang
ditimbulkan oleh bangunan yang berada diatas tanah. Tanah memiliki bermacam –
macam butiran. Tanah kerikil atau pasir memiliki butiran yang relatif besar, sehingga
memiliki luas penyerapan yang relatif kecil. Sedangkan pada tanah lempung karena
ukuran butirannya kecil, sehingga luas penyerapan air akan lebih besar. Hal ini
menunjukkan bahwa sifat tanah lempung dipengaruhi oleh interaksi antar butiran.
Tanah lempung dapat dapat dibagi menjadi dua yaitu tanah lempung ekspansif dan
tanah lempung non ekspansif. Tanah lempung ekspansif tersusun dari material yang
dapat mengembang dan menyusut sesuai dengan kadar air pada tanah tersebut. Tanah
akan menyusut pada kondisi kering dan akan mengembang pada kondisi basah. Hal
tersebut disebabkan karena tanah lempung ekspansif memiliki luas permukaan
penyerapan air yang besar dan sangat mudah menyerap air (Hardiyatmo,2010).
Banyak dijumpai tanah lempung ekspansif di Indonesia (Samuel Giovanni,
2018). Sebagai contoh di daerah Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah
sebagian besar tanah di lokasi tersebut adalah tanah lempung ekspansif. Salah satu
cara terbaik untuk menangani yaitu mengganti tanah dasar tersebut akan tetapi hal ini
membutuhkan biaya yang cukup besar. Sehingga perlu dilakukan merubah sifat –
sifat fisik tanah serta perlu dilakukan stabilisasi tanah untuk menekan biaya
pembangunan. Terlebih lagi di daerah tersebut sedang dibangun banyak jalan baru
dan perbaikan jalan.
Penyelesaian yang dilakukan selama ini adalah perbaikan pada lapis atas jalan,
namun tidak menyelesaikan masalah yang terjadi karena ketidakstabilan jalan
tersebut diperkirakan bukan tejadi pada struktur atas jalan tetapi pada tanah dasarnya
(Ibrahim, dkk, 2010). Untuk mengatasi permasalahan tanah dasar dari tanah
ekspansif dapat digunakan beberapa alternatif yang diungkapkan dalam buku
Penentuan Tebal Perkerasan Jalan Raya Departemen Pekerjaan Umum (1974), antara
lain menurunkan nilai indeks plastis tanah dan mengkatkan nilai CBR (Chairullah,
2011).
Dengan adanya permasalahan pada tanah dasar yang merupakan tanah ekspansif
maka salah satu cara atau metode yang digunakan adalah stabilisasi. Stabilisasi tanah
dilakukan dengan cara pencampuran tanah dengan bahan campuran (additive).
Dalam hal ini bahan stabilisasi dengan bahan additive adalah limbah cair pabrik gula
tebu di Kudus, Jawa Tengah dan SikaCim concrete additive. Limbah cair pabrik gula
tebu berasal dari pembuatan etanol bersfat mudah larut dalam air. Proses stabilisasi
tanah dengan bahan limbah cair pabrik gula tebu awalnya berupa senyawa kristal
yang menempel pada butiran tanah. Setelah terjadi reaksi, membentuk senyawa
kristal yang merupakan suatu lapisan tipis yang melingkupi butiran dan merekatkan
antar butiran yang satu dengan butiran yang lain. Sedangkan SikaCim concrete
additive diuji apakah dapat memperkuat tanah karena cairan tersebut dapat
meningkatkan kemampuan daya dukung beton.

1.2. Identifikasi Masalah

Permasalahan yang terjadi pada tanah ekspansif adalah:


a. Daya dukung tanah yang rendah
b. Perilaku kembang dan susut akibat pengaruh air
c. Tingkat plastisitas yang tinggi

1.3. Tinjauan Penelitian


Tujuan penelitian tentang stabilisasi tanah ekspansif dengan menggunakan limbah air
pabrik gula tebu dan SikaCim concrete additive untuk tanah dasar di daerah Godong,
Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah meliputi:
a. Melakukan pengujian terhadap tanah asli dan tanah yang telah diberi
campuran dengan berbagai variasi persentase limbah cair pabrik gula tebu
terhadap berat kering tanah, dengan kadar air optimum dari hasil uji standart
Proctor, untuk menentukan sifat fisis dan mekanis tanah ekspansif
b. Melakukan pengujian terhadap tanah yang diberi campuran dengan berbagai
variasi persentase limbah cair pabrik gula tebu terhadap berat kering tanah,
dengan SikaCim concrete additive.
c. Dapat menjadi salah satu alfternatif sebagai bahan aditif untuk stabilisasi
tanah ekspansif.

1.4. Manfaat Penelitian


Hasil dari penelitian ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan ajar untuk mahasiswa,
sehingga menambah wawasan bagi mahasiswa, serta diharapkan mahasiswa tertarik
untuk melanjutkan penelitian ini.

1.5. Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mekanika Departemen Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, serta Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro untuk
pengetesan meneralogi. Sedangkan pengambilan sampel tanah ekspansif di daerah
Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, limbah cair gula tebu di Kudus, Jawa
Tengan, dan SikaCim concrete additive di Karangayu, Semarang, Jawa Tengah.

2
Gambar 1.1. Lokasi pengambilan sampel tanah ekspansif

Gambar 1.2. Lokasi pengambilan limbah cair pabrik gula tebu

1.6. Ruang Lingkup


Pokok pembahasan yang akan dibahas meliputi stabilisasi tanah ekspansif. Adapun
ruang lingkup dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Uji sifat fisik
b. Unconfined test
c. Oedometer test
d. CBR

1.7. Sistematika Penulisan


Untuk mempermudah dalam pembahasan dan uraian lebih terperinci, maka proposal
disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang hal – hal yang merupakan pendahuluan dalam penyajian
proposal. Bab ini bertujuan menjelaskan garis besar gambaran isi proposal
keseluruhan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Bab tinjauan pustaka berisi tentang uraian umum dan pedoman penelitian.

3
BAB III METODE PENELITIAN
Bab metode penelitian bisi tentang alur penelitian yaitu persiapan penelitian,
tahap pengumpulan data primer dan sekunder, dan analisis dan pengolahan data.

BAB IV JADWAL DAN BIAYA PENELITIAN


Bab ini menjelaskan time schedule dan biaya penelitian.

4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum

Stabilisasi tanah adalah suatu usaha untuk mengolah tanah yang bertujuan untuk
meningkatkan pencapaian nilai atau besaran CBR yang lebih tinggi dari tanah asli
atau asalnya sehingga baik digunakan untuk lapisan bawah bawah suatu konstruksi.
Tujuan dari stabilisasi tanah adalah untuk mengikat dan menyatukan agregat
material yang ada sehingga membentuk struktur jalan atau pondasi jalan yang
padat. Adapun sifat tanah yang telah diperbaiki tersebut dapat meliputi: kestabilan
volume, kekuatan atau daya dukung, permeabilitas, dan kekekalan atau keawetan.
Menurut Soekoto (2000), jenis-jenis stabilisasi tanah yang sering kita kenal
yaitu stabilisasi mekanis dan stabilisasi chemis (secara kimiawi). Stabilisasi chemis
(secara kimiawi) yaitu stabilisasi tanah dengan menambahkan suatu bahan penstabil
(bahan kimia) yang mempunyai sifat khusus yang dapat membantu mendapatkan
suatu massa tanah yang lebih stabil. Stabilisasi ini bisa dilakukan dengan
pencampuran semen portland, kapur, gamping, abu batu bara, garam dapur (NaCl),
kalsium, dan lain sebagainya. Uji yang dilakukan pada stabilisasi tanah ini meliputi
uji sifat fisis yaitu kadar air, berat jenis, batas-batas Atterberg, analisa ukuran
butiran dan klasifikasi tanah. Untuk uji mekanis meliputi kepadatan tanah dan CBR
(California Bearing Ratio). Semua sampel benda uji dilakukan pemeraman selama
24 jam.
Salah satu jenis tanah yang bermasalah ialah tanah lempung ekspansif. Tanah
lempung ekspansif adalah tanah yang memiliki sifat kembang susut yang besar dan
perilakunya sangat dipengaruhi oleh air, tanah yang memiliki fluktuasi kembang
susut tinggi disebut lempung ekspansif. Tanah ekspansif ini sering menimbulkan
kerusakan pada bangunan seperti retaknya dinding, terangkatnya pondasi, jalan
bergelombang dan sebagainya. Semua tanah lempung yang mengandung mineral
ekspansif akan mempunyai sifat mengembang dan menyusut yang besar, apabila
terjadi penambahan atau pengurangan kadar airnya. Proses kembang tanah lempung
ekspansif dipengaruhi oleh faktor lingkungan, di antaranya faktor perbedaan iklim,
curah hujan, sistem drainasi dan fluktuasi muka air tanah.
Bila suatu konstruksi dibangun diatas tanah ekspansif, maka kerusaka-
kerusakan yang dapat terjadi antara lain adalah retakan (cracking) pada perkerasan
jalan dan jembatan, terangkatna struktur pelat, kerusakan jaringan pipa, jembatan
tanah (soil heaving), longsoran, dan sebagainya. Sehingga perlu untuk mengetahui
sifat-sifat tanah dasar ekspansif seperti penyebaran butiran, kemampuan
mengalirkan air, sifat pemampatan bila dibebani (compressibility), kekuatan geser,
kapasitas daya dukung tanah terhadap beban dan lain-lain. Beberapa peneliti telah
melakkan penelitian dengan mencampur tanah dengan bahan aditif antara lain
cement (Fatah et al., 2010; Gueddouda et al., 2011), lime (Neeraja and Rao, 2010;
Bhuvaneshwari et al., 2005), lime and fly ash (Malhotra and Naval, 2013), H2SO4
(Wardani et al., 2015), CaCl2 (Ramadas et al., 2012), Ground Granulated Blash

5
Furnace Slag (Neeraja and Rao, 2010; Cokca et al., 2009), Salt (Gueddouda et al.,
2011) dan lain-lain.
Pada kesempatan ini, kami mencoba melakukan penelitian stabilisasi tanah
ekspansif menggunakan limbah cair gula tebu dan SikaCim concrete additive yang
diharapkan akan memperbaiki kualitas tanah pada daerah Godong, Kabupaten
Grobogan (Jawa Tengah).

2.2. Limbah Cair Gula Tebu

Dengan adanya permasalahan pada tanah ekspansif, maka salah satu cara atau
metode yang dapat digunakan adalah memperbaiki kualitas tanah asli (stabilisasi).
Adapun stabilisasi tanah yang dilakukan yaitu mencampurkan beberapa bahan
tambah (additive) ke dalam tanah asli. Dalam hal ini, salah satu bahan stabilisasi
dengan bahan additive adalah dengan limbah cair pabrik gula tebu yang berasal dari
pembuatan etanol bersifat mudah larut dalam air dimana komposisisnya terdiri dari
Nitrogen, Phospat, Kalium, Kalsium dan Magnesium. Proses stabilisasi tanah
dengan bahan limbah cair tebu awalnya berupa senyawa kristal yang menempel
pada butiran tanah. Setelah terjadi reaksi, membentuk senyawa kristal yang
merupakan suatu lapisan tipis yang melingkupi butiran dan merekatkan antar
butiran yang satu dengan butiran yang lain.

2.3. SikaCim Concrete Additive

SikaCim Concrete Additive adalah bahan yang dapat mempercepat dalam proses
pengerasan beton. Bahan ini dapat mengefisiensi waktu dalam proses pengeringan
beton. Dalam penggunaannya untuk stabilisasi tanah, bahan ini diharapkan dapat
mempercepat merekatnya butiran-butiran partikel tanah dengan limbah cair gula
tebu agar dapat mengefisiensi waktu penelitian.

2.4. Mineral Tanah Lempung Ekspansif

Menurut Hardiyatmo (1992) mengatakan sifat-sifat yang dimiliki dari tanah


lempung yaitu antara lain ukuran butiran halus lebih kecil dari 0,002 mm,
permeabilitas rendah, kenaikan air kapiler tinggi, bersifat sangat kohesif, kadar
kembang susut yang tinggi dan proses konsolidasi lambat. Dengan adanya
pengetahuan mengenai mineral tanah tersebut, pemahaman mengenai perilaku
tanah lempung dapat diamati. Mineral lempung merupakan senyawa aluminium
silikat yang kompleks. Mineral ini terdiri dari dua lempung kristal pembentuk
kristal dasar, yaitu silica tetrahedra dan aluminium oktahedra (Das. Braja M, 1988).
Das. Braja M (1988) menerangkan bahwa tanah lempung sebagian besar
terdiri dari partikel mikroskopis dan sub-mikroskopis (tidak dapat dilihat dengan
jelas bila hanya dengan mikroskopis biasa) yang berbentuk lempenganlempengan
pipih dan merupakan partikel-partikel dari mika, mineral-mineral lempung (clay
mineral), dan mineral-mineral yang sangat halus lain. Tanah lempung sangat keras
dalam kondisi kering dan bersifat plastis pada kadar air sedang. Namun pada kadar
6
air yang lebih tinggi lempung akan bersifat lengket (kohesif) dan sangat lunak.
Kohesif menunjukan kenyataan bahwa partikel-pertikel itu melekat satu sama
lainnya sedangkan plastisitas merupakan sifat yang memungkinkan bentuk bahan
itu dirubah-rubah tanpa perubahan isi atau tanpa kembali ke bentuk aslinya dan
tanpa terjadi retakan-retakan atau terpecah-pecah.
Pelapukan tanah akibat reaksi kimia menghasilkan susunan kelompok
pertikel berukuran koloid dengan diameter butiran lebih kecil dari 0,002 mm, yang
disebut mineral lempung. Partikel lempung berbentuk seperti lembaran yang
mempunyai permukaaan khusus, sehingga lempung mempunyai sifat yang
dipengaruhi oleh gaya-gaya permukaan. Terdapat kira-kira 15 macam mineral yang
diklasifikaSikaCimn sebagai mineral lempung (Kerr, 1959). Diantaranya terdiri dari
kelompok-kelompok: montmorillonite, illite, kaolinite, dan polygorskite. Terdapat
pula kelompok lain, misalnya: chlorite, vermiculite, dan halloysite. Dalam
terminologi ilmiah, lempung adalah mineral asli yang mempunyai sifat plastis saat
basah, dengan ukuran butir yang sangat halus dan mempunyai komposisi berupa
hydrous aluminium dan magnesium silikat dalam jumlah yang besar. Batas atas
ukuran butir untuk lempung umumnya adalah kurang dari 2 μm (1μm =
0,000001m), meskipun ada klasifikasi yang menyatakan bahwa batas atas lempung
adalah 0,005 m (ASTM, 2002).
Umumnya partikel-partikel lempung mempunyai muatan negatif pada
permukaannya. Hal ini disebabkan oleh adanya substitusi isomorf dan oleh karena
pecahnya keping partikel pada tepi-tepinya. Muatan negatif yang lebih besar
dijumpai pada partikel-partikel yang mempunyai spesifik yang lebih besar. Jika
ditinjau dari mineraloginya, lempung terdiri dari berbagai mineral penyusun, antara
lain mineral lempung (kaolinite, montmorillonite dan illite group) dan mineral-
mineral lain yang mempunyai ukuran sesuai dengan batasan yang ada (mika group,
serpentinite group).

A. Kaolinite
Kaolinite merupakan hasil pelapukan sulfat atau air yang mengandung
karbonat pada temperatur sedang. Warna kaolinite murni umumnya putih,
putih kelabu, kekuning-kuningan atau kecoklat-coklatan. Kaolinite disebut
sebagai mineral lempung satu banding satu (1:1). Bagian dasar dari struktur ini
adalah lembaran tunggal silika tetrahedral yang digabung dengan satu
lembaran alumina oktahedran (gibbsite) membentuk satu unit dasar dengan
tebal kira-kira 7,2 Å (1 Å=10-10 m). Mineral kaolinite berwujud seperti
lempengan-lempengan tipis, masingmasing dengan diameter 1000 Å sampai
20000 Å dan ketebalan dari 100 Å sampai 1000 Å dengan luasan spesifik per
unit massa ± 15 m2/gr. (Grim, 1959)

B. Montmorillonite
Montmorillonite disebut juga mineral dua banding satu (2:1) karena satuan
susunan kristalnya terbentuk dari susunan dua lempeng silika tetrahedral

7
mengapit satu lempeng alumina oktahedral ditengahnya. Struktur kisinya
tersusun atas satu lempeng Al2O3 diantara dua lempeng SiO2. Karena struktur
inilah Montmorillonite dapat mengembang dan mengkerut menurut sumbu C
dan mempunyai daya adsorbsi air dan kation lebih tinggi. Tebal satuan unit
adalah 9,6 Å (0,96 μm). Ukuran unit massa sangat besar, dapat menyerap air
dengan sangat kuat, mudah mengalami proses pengembangan. (Grim, 1959).

C. Illite
Mineral illite mempunyai hubungan dengan mika biasa, sehingga dinamakan
pula hidrat-mika. Illite memiliki formasi struktur satuan kristal, tebal dan
komposisi yang hampir sama dengan montmorillonite. Perbedaannya ada
pada:
a) Pengikatan antar unit kristal terdapat pada kalium (K) yang berfungsi
sebagai penyeimbang muatan, sekaligus sebagai pengikat.
b) Terdapat ± 20 % pergantian silikon (Si) oleh aluminium (Al) pada lempeng
tetrahedral.
c) Struktur mineralnya tidak mengembang sebagaimana montmorillonite.
Substitusi dari kation-kation yang berbeda pada lembaran octahedral akan
mengakibatkan mineral lempung yang berbeda pula. Apabila ion-ion yang
disubstituSikaCimn mempunyai ukuran yang sama disebut ishomorphous.
Bila sebuah anion dari lembaran oktahedral adalah hydroxil dan dua per tiga
posisi kation diisi oleh aluminium maka mineral tersebut disebut gibbsite dan
bila magnesium disubstitusikan kedalam lembaran aluminium dan mengisi
seluruh posisi kation, maka mineral tersebut disebut brucite. (Grim, 1959)

2.5. Identifikasi Tanah Lempung Ekspansif

ASTM memberi batasan bahwa secara fisik ukuran lempung adalah lolos saringan
no. 200. Untuk menentukan jenis lempung tidak cukup hanya dilihat dari ukuran
butirannya saja tetapi perlu diketahui mineral pembentuknya. Menurut Chen
(1975), mineral lempng terdiri dari tiga komponen penting yaitu, kaolinite,
montmorillonite dan illite.
Mineral montmorillonite mempunyai luas permukaan lebih besar dan sangat
mudah menyerap air dalam jumlah banyak apabila dibandingkan dengan mineral
penyusun lainnya, sehingga tanah yang mempunyai terhadap pengaruh air ini
sangat mudah untuk mengembang. Karena sifat-sifat tersebut montmorillonite
sangat sering menimbulkan masalah pada bangunan (Hardiyatmo, 2002).

Cara-cara yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi tanah lempung


ekspansif ada tiga, yaitu:

a. Identifikasi Mineralogi
Analisa mineralogi sangat berguna untuk mengidentifikasi potensi kembang
susut tanah lempung. Identifikasi dilakukan dengan cara :

8
1.Difraksi sinar X (X-Ray Diffraction)
2.Penyerapan terbilas (Dye Absorbsion)
3.Penurunan panas (Differensial Thermal Analysis)
4.Analisa kimia (Chemical Analysis)
5.Electron Microscope Resolution

b. Cara Tidak Langsung


Hasil uji sejumlah indeks dasar tanah dapat digunakan untuk evaluasi
berpotensi ekspansif atau tidak pada suatu contoh tanah. Uji indeks dasar
adalah uji batas-batas Atterberg, linear shrinkage test (uji susut linier), uji
mengembang bebas dan uji kandungan koloid. Holtz dan Gibbs (1956)
sebagaimana yang dikutip Chen (1975), secara empiris menunjukkan
hubungan nilai potensial mengembang dengan indeks plastisitas dari basil uji
Atterberg. Besaran indeks plastis dapat digunakan sebagai indikasi awal
bahwa swelling pada tanah lempung yang telah dipadatkan pada kadar air
optimum metode AASTHO, setelah contoh direndarn dengan 1 psi. Chen
(1975) berpendapat bahwa potensi mengembang tanah ekspansif sangat erat
hubungannya dengan indeks plastisitas sehingga Chen membuat klasifikasi
potensi pengembangan pada tanah lempung berdasarkan indeks plastisitas,
seperti yang ditampilkan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 2.1 Hubungan Potensi Pengembangan dengan Indeks Plastisitas


(Chen, 1975)
Indeks Plastisitas (PI) Potensi Pengembangan
0 - 15 Rendah
16 - 20 Sedang
20 - 35 Tinggi
> 35 Sangat Tinggi

c. Cara Langsung
Cara pengukuran langsung yaitu suatu metode untuk menentukan potensi
pengembangan dan tekanan pengembangan dari tanah ekspansif dengan
menggunakan Oedometer (Terzaghi, 1987). Contoh tanah berbentuk silinder
tipis diletakkan dalam konsolidometer yang dilapisi dengan lapisan pori pada
sisi atas bawahnya yang selanjutnya diberi beban sesuai dengan beban yang
diijinkan. Besarnya pengembangan contoh tanah dibaca beberapa saat setelah
contoh tanah dibasahi dengan air. Besarnnya pengembangan adalah tinggi
pengembangan tanah dibagi dengan tebal awal contoh tanah.

9
2.6. Stabilisasi Tanah Lempung Ekspansif

Menurut Ingles dan Metcalf (1972), stabilisasi tanah dapat dilakukan dengan
metode, yaitu:

a. Cara Mekanis
Perbaikan tanah dengan menggunakan cara mekanis yaitu perbaikan tanah
tanpa penambahan bahan-bahan lainnya. Stabilisasi mekanis biasanya
dilakukan dengan menggunakan peralatan mekanis seperti mesin gilas,
penumbuk, peledak, tekanan statis dan sebagainya. Tujuan stabilisasi ini
adalah untuk mendapatkan tanah yang berdaya dukung baik dengan cara
mengurangi volume pori sehingga menghasilkan kepadatan tanah yang
maksimum. Metode ini biasanya digunakan pada tanah yang berbutir kasar
dengan fraksi tanah yang lolos saringan nomor 200 ASTM paling banyak
25%.

b. Cara Kimiawi
Perbaikan tanah dengan cara kimiawi adalah penambahan bahan stabilisasi
yang dapat mengubah sifat-sifat kurang menguntungkan dari tanah. Metode
stabilisasi ini biasanya digunakan untuk tanah yang berbutir halus.
Pencampuran bahan kimia yang sering dilakukan adalah dengan
menggunakan semen, kapur, abu batu bara dan sebagainya.

2.7. Prosedur Pengujian Laboratorium

2.7.1. Pengujian Sifat Fisik Tanah


Sifat fisik tanah yaitu sifat tanah dalam keadaan asli yang digunakan untuk
menentukan jenis tanah. Pengujian ini dilakukan pada sampel tanah yang akan
digunakan yaitu pengujian pengidentifikasian tanah yang ekspansif. Adapun
pengujian ini terdiri dari:

1. Klasifikasi Tanah
Klasifikasi tanah adalah mengelompokkan tanah berdasarkan kategori-
kategori dan karakteristik dari masing-masing tanah dengan berbagai cara,
menggunakan sebuah alat maupun secara sederhana. Klasifikasi keteknikan
yang paling banyak digunakan adalah klasifikasi Unified Soil Classification
System (USCS). Klasifikasi USCS memiliki tiga kelompok utama, yaitu
tanah dengan ukuran partikel kasar (mengandung pasir dan kerikil), partikel
halus (tanah lempung dan liat), dan tanah dengan kadar organik tinggi
(misal tanah gambut). Klasifikasi secara menyeluruh membutuhkan banyak
data yang terdiri dari warna, kadar air, kekuatan tekan, batas cair, batas
plastis dan sifat lainnya.

10
2. Pengujian Kadar Air (ASTM D-2216-98)
Kadar air sangat mempengaruhi perilaku tanah khususnya proses
pengembangannya. Lempung dengan kadar air rendah memiliki potensi
pengembangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lempung kadar air
tinggi (Supriyono, 1993). Hal ini disebabkan karena lempung dengan kadar
air alami rendah lebih berpotensi untuk menyerap air lebih banyak.
Rumus:

Kadar Air (%) =

Perhitungan:
- Berat cawan kosong (W1) = gram
- Berat cawan dan tanah basah/asli (W2) = gram
- Berat cawan dan tanah kering (W3) = gram
- Berat air (W2-W3) = gram
- Berat tanah kering (W3-W1) = gram
- Kadar air =

3. Pengujian Berat Jenis (Spesific Gravity) (ASTM D-854-02)


Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat butir tanah dengan
volume tanah padat atau berat air dengan isi sama dengan isi tanah padat
tersebut pada suhu tertentu. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui berat
jenis butiran tanah.
Rumus :

Berat Jenis (GS) =

Perhitungan :

Berat Jenis (GS) =

W1 = berat piknometer (gram)


W2 = berat piknometer dan tanah kering (gram)
W3 = berat piknometer, tanah dan air (gram)
W4 = berat piknometer dan air (gram)

4. Analisa Ukuran Butir (Grain Size) (ASTM D-4318-95)


Analisa saringan adalah suatu usaha untuk mendapatkan ukuran distribusi
tanah dengan menggunakan saringan. Sifat-sifat suatu macam tanah tertentu
banyak tergantung kepada ukuran butirnya. Oleh karena itu, pengukuran

11
besarnya butiran tanah merupakan suatu percobaan yang sangat penting
dilakukan dalam bidang Mekanik Tanah.

5. Pengujian Batas Konsistensi (Atterberg Limit) (ASTM D-4318-95)


Atterberg (1911) mengembangkan suatu metode untuk menjelaskan sifat
konsistensi tanah berbutir halus pada air yang bervariasi. Atterberg limits
yang dimiliki suatu jenis tanah memberikan gambaran akan plastisitas tanah
tersebut, dan sangat berhubungan dengan masalah pengembangan (swelling)
dan penyusutan (shrinkage). Atterberg (1911) memperkenalkan bahwa air
yang berkaitan dengan fase-fase perubahan pada tanah lempung adalah
batas-batas konsistensi (atterberg limits). Pengujian batas-batas konsistensi
(atterberg limit) dilakukan pada tanah terganggu (disturbed). Adapun
pengujian batas-batas konsistensi (atterberg limit) yang dilakukan adalah :

a. Batas Susut (Shrinkage Limit/SL) (ASTM D-4943-08)


Batas susut didefinisikan sebagai kadar air pada kedudukan antara semi
padat dan padat, yaitu persentase kadar air maksimum dimana
pengurangan kadar air selanjutnya tidak menyebabkan berkurangnya
volume tanah. Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan batas susut
suatu tanah. Linier Shrinkage merupakan persentasi dari panjang asli dari
sampel tanah yang diuji.

b. Batas Cair (Liquid Limit/LL)


Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air suatu tanah pada
keadaan atas cair. Pengujian ini dilakukan terhadap tanah yang berbutir
halus atau lebih kecil. Batas cair adalah kadar air minimum, yaitu sifat
tanah berubah dari keadaan cair menjadi keadaan plastis.

c. Batas Plastis (Plasticity Limit/PL)


Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air suatu tanah pada
keadaan plastis. Batas plastis adalah kadar air minimum, yaitu tanah
masih dalam keadaan plastis.

Gambar 2.1. Batas-batas Atterberg (Das, 1998)

12
d. Indeks Plastisitas (Plasticity Index/ PI)
Rumus :

Indeks plastis (PI) = batas cair (LL) – batas plastis (PL)

Tabel 2.2. Hubungan Potensi Pengembangan dengan Indeks Plastisitas


(Chen, 1975)
Indeks Plastisitas (PI) Potensi Pengembangan
0 - 15 Rendah
16 - 20 Sedang
20 - 35 Tinggi
> 35 Sangat Tinggi

Tabel 2.3. Nilai Batas-Batas Atterberg Untuk Mineral Lempung


(Chen, 1975)

Mineral Batas Cair Batas Plastis


Kaolinite 100 - 900 50 - 100
Montmorillonite 60 - 120 35 - 60
Illite 27 - 72 19 - 27
Nontronite 30 - 110 25 - 40

6. Pengujian Hydrometer (ASTM D-442-98)


Pengujian ini dilakukan untuk menentukan pembagian ukuran butir suatu
tanah yang lolos saringan No 200
Rumus :

Untuk % lebih halus (N) = ( r – ra ) x 100%

Keterangan :
Gs = berat jenis tanah
V = volume suspensi
Ws = berat tanah kering
c = berat jenis air pada suhu pengujian
r = pembacaan hidrometer pada suspensi
ra = pembacaan hidrometer pada air

13
2.7.2. Pengujian Sifat Mekanis Tanah

1. Uji Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) (ASTM D2166-02)


Uji tekan bebas (Unconfined Compression Test) adalah bentuk khusus
dari uji UU yang umum dilakukan terhadap sampel tanah lempung untuk
mengetahui sensitifitas tanah. Pengujian ini mengacu pada ASTM
D2166-02. Pada uji ini, tengangan penyekap σ3 adalah nol. Tegangan
aksial dilakukan terhadap benda uji secara relatif cepat mencapai
keruntuhan. Pada titik keruntuhan, harga tegangan total utama kecil (total
minor principal stress) adalah nol dan tegangan utama besar adalah σ1
seperti terlihat pada gambar 2.2 (Das, 1998)
Karena kekuatan geser kondisi air termampatkan dari tanah tidak
tergantung pada tegangan penyekap, maka persamaan menjadi seperti :

Tf = Cu

Keterangan :
Tf = Kekuatan geser
= Tegangan utama
qu = Kekuatan tanah kondisi tak tersekat
Cu = Kohesi

Gambar 2.2. Keruntuhan Geser Kondisi Air Termampatkan (Das, 1998)

qu diatas sebagai kekuatan tanah kondisi tak tersekap. Pada Tabel 2.4. berikut
diberi perkiraan harga-harga konsistensi tanah lempung (Das, 1998)

14
Tabel 2.4. Tingkat Konsistensi Tanah Berdasarkan Tingkat Kekuatan Tanah
(Das, 1998)

qu
Konsistensi 2
(ton/ft ) (kN/m2)
Sangat Lunak 0 - 0,025 0 - 23,94
Lunak 0,25 - 0,5 24 - 48
Menengah 0,5 - 1,48 48,1 - 96
Kaku 1,00 - 2,96 96,1 - 192
Sangat Kaku 2,00 - 4,192 192,1 - 383
Keras >4 > 383

2. Uji CBR (California Bearing Ratio) (ASTM-1883-73)


CBR dikembangkan oleh California State Highway Departement sebagai
cara untuk menilai kekuatan tanah dasar jalan (subgrade). CBR
menunjukkan nilai relatif kekuatan tanah, semakin tinggi kepadatan tanah
maka nilai CBR akan semakin tinggi. Walaupun demikian, tidak berarti
bahwa sebaiknya tanah dasar dipadatkan dengan kadar air rendah supaya
mendapat nilai CBR yang tinggi, karena kadar air kemungkinan tidak
akan konstan pada kondisi ini. Pemeriksaan CBR bertujuan untuk
menentukan harga CBR tanah yang dipadatkan di laboratorium pada
kadar air tertentu.
Disamping itu, pemeriksaan ini juga dimaksudkan untuk menentukan
hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah. Pemeriksaan CBR
Laboratorium mengacu pada AASHTO T-193-74 dan ASTM-1883-73.
Untuk perencanaan jalan baru, tebal perkerasan biasanya ditentukan dari
nilai CBR dari tanah dasar yang dipadatkan. Cara yang dipakai untuk
mendapatkan nilai CBR yang digunakan untuk perencanaan ditentukan
dengan perhitungan dua faktor (Wesley,1977) yaitu :
a. Kadar air tanah serta berat isi kering pada waktu pemadatan
b. Perubahan kadar air yang mungkin akan terjadi setelah perkerasan
selesai dibuat.
Nilai CBR sangat bergantung kepada proses pemadatan. Selain
digunakan untuk menilai kekuatan tanah dasar atau bahan lain yang
hendak dipakai, CBR juga digunakan sebagai dasar untuk menentukan
tebal lapisan dari suatu perkerasan serta untuk menilai subgrade yang
dipadatkan sehingga mencapai kepadatan kering maksimum, dan
membentuk profil sesuai yang direncanakan.
Hasil pengujian dapat diperoleh dengan mengukur besarnya beban
pada penetrasi tertentu. Besarnya penetrasi sebagai dasar menentukan
CBR adalah 0,1” dan 0,2”. Dari kedua nilai perhitungan digunakan nilai
terbesar dihitung dengan persamaan berikut :

15
- Penetrasi 0,1” (0,254 cm)

CBR (%) =

- Penetrasi 0,2“ (0,508 cm)

CBR (%) =

Keterangan :
P1 = tekanan pada penetrasi 0,1” (psi)
P2 = tekanan pada penetrasi 0,2” (psi)
1000 psi = angka standar tegangan penetrasi 0,1 in
1500 psi = angka standar tegangan penetrasi 0,2 in

Perhitungan :
- Kadar air rencana = kadar air optimum – kadar air asli
- Kadar air normal = kadar air rencana x berat benda uji
- Penambahan additive = persentase additive x kadar air normal
- Penambahan air = kadar air normal – persentase penambahan
additive

Maka didapat jumlah penambahan air dan sirtu dengan kadar air
optimum dan γsmaks yang konstan. Setelah itu dilanjutkan dengan
pengujian CBR (California Bearing Ratio).

3. Uji Kembang Bebas (Free Swell Test) (ASTM D-4546-14)


Salah satu uji pengembangan yang telah dikembangkan oleh US Water
and Power Resources Service adalah Uji Pengembangan Bebas (Holtz
dan Gibbs, 1956). Uji Free Swell yaitu memasukkan tanah lempung
kering yang telah diketahui volumenya kemudian dimasukkan kedalam
gelas ukur yang diisi air tanpa pembebanan. Pengamatan dilakukan
setelah lempung mengendap. Contoh tanah lolos saringan No 40 yang
sudah ditempatkan dalam cetakan tertentu dijenuhkan kemudian volume
pengembangan diukur secara periodik.
Perbedaan tinggi air atau volume awal pengamatan dengan akhir
pengamatan menunjukkan perbedaan volume material tanah. Persentase
Free Swelling adalah perbandingan perubahan volume tanah dengan
volume tanah awal pengamatan.

16
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Alur Penelitian

Pada penelitian ini, alur penelitian dapat dilihat seperti pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Alur Penelitian

17
3.2 Tahap Persiapan Pendahuluan

Tahap persiapan penelitian ini yaitu


- Melakukan pengambilan data tanah ekspansif di lokasi
- Melakukan pengambilan limbah pabrik gula tebu
- Menyiapkan SikaCim concrete additive
3.3 Tahap Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data dari penelitian ini


A. Data Primer
Setelah dapat dipastikan jika tanah yang diambil adalah tanah ekspansif,
maka dilakukan pengambilan sampel tanah. Pengambilan sampel tanah
dibawa untuk dilakukan uji Laboratorium.
Uji laboratorium yang akan dilakukan meliputi:
a. Tanah Ekspansif
o Sifat Fisik
o Uji Tekan Bebas
o CBR
o Free Swelling Test
b. Campuran Tanah Ekspansif dengan Limbah Pabrik Gula Tebu dan
SikaCim Concrete additive
o CBR
o Oedometer Test
 Potensi Mengembang
 Tekanan Mengembang
B. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari data terkait antara lain Depertemen Pekerjaan
Umum, Laboratorium Mekanika Tanah, dan Literatur terkait.
3.4 Analisis dan Pengolahan Data

Pada tahap ini dilakukan proses pengolahan data yang diperoleh dari data primer dan
data sekunder. Data tersebut dianilisis sesuai dengan cara dan persyaratan yang ada
pada BAB II.

18
BAB 4 JADWAL DAN BIAYA PENELITIAN
4.1. Jadwal Penelitian
WAKTU (MINGGU)
No. ITEM KEGIATAN BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4 BULAN 5 BULAN 6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Pendahuluan
a. Studi Pustaka
b. Pengumpulan Data Sekunder
c. Survey dan Pengambilan sample 
2 Penelitian di Laboratorium
a. Persiapan Penelitian
b. Test Soil Properties
c. Test CBR
d. Unconfined Test
e. Free Swelling
3 Perhitungan dan Analisa 
a. Perhitungan data laboratorium
b. Analisa
4 Presentasi & Pembuatan laporan
a. Presentasi Penelitian
b. Pembuatan Laporan
5 Penyerahan Laporan

4.2. Biaya Penelitian

NO URAIAN HARGA SATUAN VOLUME JUMLAH (Rp) TOTAL (Rp)

1 Biaya Survey Data Sekunder dan Primer
a. Honor Pengumpulan Data Sekunder       500,000.00 1 ls     500,000.00
b. Pembelian Bahan Uji SikaCim Concrete Additive       100,000.00 1 Ls     100,000.00
c. Sewa Alat Pengambilan Sample Tanah Ekspansif       300,000.00 3 hari     900,000.00
d. Sewa Alat‐alat Laboratorium       600,000.00 3 bln     1,800,000.00
e. Sewa Komputer & Printer       250,000.00 3 bln     750,000.00
f. Sewa Kendaraan 3 Hari       250,000.00 3 hari     750,000.00
g. Upah Driver 3 Hari       100,000.00 3 Org.hari     300,000.00
h. Upah Tenaga Bantu (2 orang x 3 hari)       100,000.00 6 Org.hari     600,000.00
i. BBM 3 Hari       150,000.00 3 hari     450,000.00
J. Konsumsi Survey Pengambilan Sampel Tanah        150,000.00 3 hari     450,000.00
k. Test Mineralogi dan Analisis       250,000.00 4 sample    1,000,000.00     7,600,000.00

2 Bahan Habis Pakai
a. Karung 50 Kg            5,000.00 16 buah        80,000.00
b. Plastik Bening 5 Kg         25,000.00 4 Pak     100,000.00
c. Plastik Kresek Hitam 10 Kg         35,000.00 2 Pak        70,000.00
d. Aquades            5,000.00 50 liter     250,000.00
e. Flash Disk       100,000.00 1 buah     100,000.00
f. Tinta Printer (colour)       150,000.00 1 buah     150,000.00
g. Tinta Hitam          50,000.00 2 buah     100,000.00
h. Fotocopy       650,000.00 1 ls     650,000.00
i. Alat Tulis       150,000.00 1 Ls     150,000.00     1,650,000.00

3 Laporan Penelitian
a. Penggandaan       500,000.00 1 Ls     500,000.00     500,000.00

4 Publikasi
a. Penggandaan       250,000.00 1 Ls     250,000.00     250,000.00

Jumlah Total Anggaran   10,000,000.00

19
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, WS & Alsharqi, AS 2011, Rehabilitation of Medium Expansive Soil


Using Cement Treatment. Jordan Jurnal of Civil Engineering, 5(3), 343-356.
Al-Rawas Amer Ali, Hago A. W., Al-Sarmi Hilal. 2005. Effect of Lime, Cement
and Sarooj (Artificial Pozzolan) on the Swelling Potential of an Expansive Soil
from Oman. Available online at www.sciencedirect.com. Building and
Environmant 40 (2005) 681-687.
Chairullah, Banta. 2011. Stabilitasi Tanah Lempung Lunak Untuk Material Tanah
Dasar Sub Grade dan Sub Base Jalan Raya. Jurnal Teknik Sipil Universitas
Syiah Kuala I(1): 61-70. Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala.
Destamara, A.A. 2015. Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap
Karakteristik Tanah Lempung Ekspansif di Bojonegoro. Jurnal UB: 1-9. Jurusan
Teknik Sipil Universitas Brawijaya, Malang.
Gandhi, K.S. 2012. Expansive Soil Stabilization Using Bagasse Ash. International
Journal of Engineering Research & Technology (IJERT). ISSN: 2278-0181.
Vol.1 Issue 5, July-2012.
Ibrahim, Ahmad Rifa’i, Suryo Hapsoro Tri Utomo. 2010. The Effect of Latex
Polymer Additive in Strength of Clay Flowing One-Day Curing Time. Jurnal
Dinamika X(I): 41-48. T. Sipil Universitas Muhamadiyah Surakarta (UMS).
Tri Hatmoko, John, Yohannes Lulie. 2008. Kuat Tekan Bebas Tanah Lempung
Ekspansif yang Distabilisasi dengan Abu Ampas Tebu dan Kapur. Konferensi
Nasional Teknik Sipil 2: 1-14. T. Sipil Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.
Jerin Jose, Ashika Jose, Jaise Mary Kurian, K Jose Francis, Sanju K James. 2018. .
Stabilization of expansive soil using fly ash. International Research Journal of
Engineering and Technology (IRJET) e-ISSN: 2395-0056. Volume: 05 Issue:
03 | Mar-2018.www.irjet.net.
Wardani, S. P. R., Retno, A., Setiaji, A., and Riwu, D. R. (2018). “Stabilisasi Tanah
Ekspansif dengan Menggunakan Tanah Putih untuk Tanah Dasar di Daerah
Godong , Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.” Media Komunikasi Teknik Sipil,
24(1), 1–8
Malhotra, M and Naval S.2008. Stabilization of Expansive Soils Using Low Cost
Materials ISSN: 2277-3754 ISO 9001:2008 Certified International Journal of
Engineering and Innovative Technology (IJEIT) Volume 2, Issue 11, May 2013

20
LAMPIRAN

21
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama : Prof. Dr. Ir. Sri Prabandiyani Retno
Wardani MSc
2. Tempat, tanggal lahir : Ungaran, 30 April 1954
FOTO 3. NIP : 195404301981032001
4. Pangkat/Golongan : Pembina Utama Madya / IV-d
5. Jabatan Fungsional : Guru Besar
6. Jenis Kelamin : Perempuan
7. Unit Kerja : Fakultas Teknik Universitas
 Diponegoro
8. Alamat Kantor : Jurusan Teknik Sipil Undip, Jl. Prof. Soedarto SH, Tembalang
9. Alamat Rumah : Jl. Sompok 2 No 19 Semarang

RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL


Tahun Bidang
No. Perguruan Tinggi Judul Skripsi/Thesis/Desertasi
Lulus Keahlian
1. Universitas 1982 S1 - Umum Proyek Gedung Kejaksaan Tinggi DKI
Diponegoro. Jakarta

2. ITB kerjasama 1985 S-2 - Sistem The Used of Lilamin OL as Anti Stripping
dengan dan Teknik Agent in the Cold Mix Asbuton
University Jalan Raya
College London
(UCL).
3. The University of 1999 S-3 – Civil Behaviour of Cement Stabilised Subgrade
New South Engineering - Subject to Cyclic Loading
Wales – Geoteknik
Australia.


TRAINING, WORKSHOP DAN BENCHMARKING
No. KEGIATAN TEMPAT TAHUN
1 Kursus Ekonomi Angkutan & Teknik Lalu Lintas Bina Marga Bandung 1981
2 Kursus Teknik Jalan Raya Bina Marga Bandung 1981
3 Kursus Teknologi Tanah dan Bahan Bina Marga Bandung 1981
4 Kursus Komputer Universitas Diponegoro 1988
4 English for Academic Purposes IALF – Bali 1991
5 Rekonstruksi Kuliah Universitas Diponegoro 1992
6 Penataran Dasar-dasar Kependidikan Universitas Diponegoro 1992
7 Tenaga Pengelola Kepala Lab. Perguruan Tinggi Kampus P5D Bandung 2002
8 Pelatihan dan desk Evaluation akreditasi Hotel Acacia Jakarta 2003
Program Studi Program S-1
9 Program Academic Recharging (PAR) – B The University of New 2009
South Wales at the
Australian Defence Force
Academiy (UNSW@ADFA)
– Australia
PENGALAMAN ORGANISASI
No Organisasi Jabatan Tahun
1 Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI ) Ketua 2009-2013
DPD-Jateng
2 Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI ) Ketua 2013-2017
DPD-Jateng
3 Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI ) Ketua 2017-2021
DPD-Jateng
4 Riset dan Pengembangan Himpunan Ahli Teknik Ketua 2006-2010
Tanah Indonesia (HATTI) DPD-Jateng
5 - Working Group 5 TC-39 of International Society Chair 2007-2011
for Soil Mechanics and Geotechnical Engineering
(ISSMGE)
- TC 303 of ISSMGE Task Force-3 2011-2014
leader
6 The Joint Working Group on Geotechnical The Founding, Sejak 2009
Engineering for Disaster Mitigation and Rehabilitation Secretary, and
(JWG-DMR) Executive Member
7 The Institution of Engineers Australia (Since 1998) Member Sejak 1998
* Chartered Professional Engineer
Australia

* College of Civil Engineers


* National Professional Engineers Register
(NPER)

PENGALAMAN PENELITIAN
Kedudukan Tahun
No Judul Sumber Dana dalam
penelitian
1 Pengembangan Model Penanganan Hibah kompetitif sesuai Ketua 2009
Perkerasan Jalan Berbasis prioritas nasional Batch
Karakteristik Wilayah, Tulisan 1 Klaster Infrastruktur,
Ilmiah Hibah Kompetitif Sesuai Transportasi dan
Prioritas Nasional Batch 1 Klaster Industri Pertahanan
Infrastruktur, Transportasi dan Tahun Anggaran 2009
Industri Pertahanan Tahun Anggaran
2009.
2 Studi Pengembangan Peta Hazard Hibah Magister Teknik Ketua 2011
Gempa Kota Semarang. Tahun Sipil Undip
Anggaran 2011 (Ketua).
3 Studi Perambatan Gelombang Hibah Program Ketua 2012
Geser pada Permukaan Tanah di Magister Teknik Sipil,
Kota Semarang. Undip. Tahun Anggaran
2012
4 Pengkajian pemanfaatan Limbah Fly PT. PLN (Persero) Ketua 2012
Ash/Bottom Ash untuk Stabilisasi Wilayah Kalsel dan
Badan Jalan (Tahap 1: Uji Kalteng, Sektor Asam
Laboratorium). Asam
5 Studi Komparasi Nilai Frekwensi Penelitian Teknologi Ketua 2013/.20
Dominan Lapisan Tanah Tepat Guna (TTG) Hibah 14
Berdasarkan Analisa Perambatan Bersaing Dana DPA
Gelombang Ambien dan Gelombang Fakultas Teknik Undip
Gempa di Kota Semarang. Tahun Anggaran
2013/2014
6 Pengembangan Peta Rawan Gempa Hibah Penelitian Ketua 2014
Kota Semarang Berdasarkan Analisa Pembinaan dan Pemula
Hazard Deterministik. DIPA Jurusan Teknik
Sipil Tahun 2014
7 Stabilisasi Tanah dengan Penelitian dasar Hibah Ketua 2015
menggunakan Larutan Asam Sulfat Bersaing Dana Dipa
(H2SO4) untuk Tanah Dasar di Fakultas Teknik Undip
Daerah Godong Kabupaten Tahun Anggaran 2015
Grobogan

PENGALAMAN MENGAJAR
No Mata Kuliah Unit Kerja Tahun
1 Jalan Raya II S1- T. Sipil Reguler 1985 - 2002
2 Jalan Raya II S-1 T. Sipil Ekstensi, Lintas Jalur 2002 - 2003
3 Rekayasa Pondasi I S1- T. Sipil Reguler 2002 - 2005
4 Stabilisasi Tanah S1 - T. Sipil 2002 - 2015
5 Mekanika Tanah II S1 -T. Sipil 2003 - 2015
6 Bahan Konstruksi Jalan Magister Teknik Sipil 2003 - 2005
7 Geoteknik Jalan Magister Teknik Sipil 2003 - 2005
8 Mekanika Tanah & Pondasi Lanjut Magister Teknik Sipil 2003 - 2005
9 Filsafat Ilmu Pengetahuan S1- T. Sipil 2004 - 2006
10 Dasar-dasar Pemodelan T. Sipil Doktor Teknik Sipil 2009 - sekarang
11 Perencanaan Penanggulangan Magister Ilmu Lingkungan 2009 - 2013
Bencana
12 Konsep-konsep Pengendalian Doktor Ilmu Lingkungan 2009 - 2013
Pencemaran
13 Geotechnical Engineering Magister Teknik Sipil– Mhs . asing 2010
14 Material of Highway Magister Teknik Sipil– Mhs . asing 2011-2012
15 Metodologi Penelitian S1 - T. Sipil 2012 - sekarang
16 Mekanika Tanah S1 - T. Sipil 2012 - sekarang
17 Metodologi Penelitian Magister Teknik Sipil 2016 - sekarang

PUBLIKASI ILMIAH
A Jurnal Internasional
1 Lo, S..R and Wardani S.P.R. Strength and Dilatancy of a Silt Stabilized by a Cement
and Fly Ash Mixture, Canadian Geotechnical Jurnal. Volume 39, Number 1, February
2002.
2 Lo.S-C.R, Lade PV , Wardani S.P.R, An Experimental Study of the Mechanics of Two
Weakly Cemented Soils, Geotechnical Testing Journal, Volume 26, Number 3, September
2003.
3 Anissa Maria Hidayatia, Sri Prabandiyani RW, I Wayan Redanaa. The shape of slide
surface of gravity retaining walls construction on sand by small scale sinusoidal
dynamic load tests. Available online at www.sciencedirect.com, ScienceDirect,
Procedia Engineering 125 ( 2015 ) 338 – 344, The 5th International Conference of
Euro Asia Civil Engineering Forum (EACEF-5)
4 Darjantoa, H; Irsyam, M; Retno, Sri Prabandiyani. Full Scale Static Load Test on the
Spider Net System. Jurnal Teknologi Volume 77, Issue 11, 2015, Page 73-82. ISSN:
01279696. DOI: 10.11113/jt.v77.6427. Penerbit UTM Press.
5 Partono. W, Wardani S.P.R, Irsyam, M,, Maarif. S. Development of Seismic
Microzonation Maps of Semarang, Indonesia. Jurnal Teknologi Volume 77, Issue 11,
2015, Page 99-107. ISSN: 01279696. DOI: 10.11113/jt.v77.6427. Penerbit UTM
Press.
6 Seismic Microzonation of Semarang, Indonesia Based on Site Response Analysis Using
30 m Soil Deposit Model (Jurnal internasional: Jurnal Teknologi; Maret 2016; eISSN:
2180-3722; terindex: Scopus; Coresponding Author)
7 Ergonomics in Work Method to Improve Construction Labor Productivity ; (Internat. J.
Sci. Eng., Vol. 10(1)2016:30-34; Penulis ke 3 dr 3)

B. Seminar Internasional

1 S.R.Lo, S.P.R. Wardani, Deformation behaviour of cement-flyash stabilised silt,


Proceeding 8-th Australia New Zealand on Geomechanics Conference, Tasmania,
Australia. Vol.2.1999.
2 S.P.R. Wardani, S.R. Lo, Rajah G, Behaviour of Lightly Cemented Silt Subject to Cyclic
Loading, Proceedings of International Conference on Geotechnical and Geological
Engineering 2000, Melbourne, Australia.
3 S.P.R. Wardani, Behaviour of Cement Flyash Stabilised Silt under Undrained Cyclic
Loading, Proceeding of the Sixth Geotechnical Engineering Conference (Geotropica
2001). Kuching 5-7 November 2001 Malaysia ISBN: 983-9805-45-2.
4 S.P.R. Wardani and Muhrozi, Mitigation of Landslide of Road Construction on the Soft
Soil at Semarang Northern Ring Road, Proceeding of the First International Seminar on
Geotechnical Engineering, “Geotechnical Engineering Application for Mitigation of
Natural Disaster”, 2002, Semarang, Indonesia, ISBN No: 978-979-97161-3-2.
5 S.P.R. Wardani, Behaviour of Cemented Soil under Drained and Undrained Cyclic
Loading Proceeding of the 12th Asian Regional Conference on Soil Mechanics and
Geotechnical Engineering (12 ARC) Vol.I, Singapore, 4 – 8 August 2003, ISBN: 981- 238-
559-2.
6 S.P.R. Wardani and Siti Hardiyati, The Effect of Cyclic Wetting – Drying on the Swelling
Potential of the Expansive Soils with and without Hydrated Lime, Proceeding of the
International Geotechnical Conference, 23-25 September 2004, Almaty, Kazakhstan,
ISBN 9965-25-409-5.
7 S.P.R. Wardani, Muhrozi, J. Chu, Investigation of the Causes of the Tenggang River Bridge
Cracks, Proceeding of 3rd Internatioal Conference on Geotechnical Engineering
combined with 9th Yearly Meeting of the Indonesian Society for Geotechnical
Engineering, Semarang, 3-4 August 2005, ISBN No.979-97161-2-8.
8 Wardani,S.P.R, Muhrozi, Rahadian,H. The Problems and the rehabilitation work design
for Semarang-Wirosari road (Central Java-Indonesia) on expansive soil (2005).
Proceeding of the 16th International Conference on Soil Mechanics and Geotechnical
Engineering: Geotechnology in Harmony with the Global Environment, Osaka, Japan.
9 J. Chu and S.P.R. Wardani, Geotechnical Considerations of Access Road Constructions
for Disaster Rehabilitation, Proceeding of 4th Internatioal Conference on Disaster
Prevention and Rehabilitation, Semarang 10-11 September 2007. ISBN No.978 - 979 -
97161 - 4 – 9
.10 S.P.R. Wardani and R.J. Kodoatie, Disaster Management in Central Java Province,
Indonesia, the 2nd International Conference on Geotechnical Engineering for Disaster
Mitigation and Rehabilitation (GEDMAR08), May 30- June 2, 2008, Nanjing, China,
Springer, 2008, ISBN 978-3-540-79845-3
11 S.P.R. Wardani and M. Zaki, Enhancing Continuing Engineering Education for Fulfilling
Continuing Professional Development and Professional Engineering Competency: a Case
Study. International Conference on Continuing Engineering and Technical Education,
Semarang 20-21 August 2008.
12. S.P. R. Wardani and Masyhur Irsyam, Alternative Solution for the Failure of Sheet Pile
Structure at Barito River in Marabahan, South Borneo (Kalimantan) Province, Indonesia,
The 17th International Conference on Soil Mechanics and Geotechnical Engineering, 5-9
October 2009, Alexandria , Egypt.
Muhrozi, S.P.R. Wardani, Problem of High Embankment on Clay Shale At Semarang-
13
Ungaran Toll Road STA 5+500 to 6+300, Procedings of the 3rd International Conference
on Geotechnical Engineering for Disaster Mitigation and Rehabilitation 2011 combined
with the 5th International Conference on Geotechnical and Highway Engineering –
Practical Applications, Challenges and Opportunities, Semarang- Central Java Indonesia,
18-20 May 2011, World Scientific - Singapore, ISBN-13 978-4365-15-4.
S.P.R. Wardani, Niken Silmi Surjandari, A. Aziz Jajaputra, Analysis of Ultimate Bearing
14
Capacity of Single Pile Using the Artificial Neural Networks Approach: A Case Study.
Proceeding of the 18th International Conference on Soil Mechanics and Geotechnical
Engineering (18th ICSMGE), Paris France, 2-6 September 2013.
S.P.R.Wardani, Bagus Hario Setiadji , Harsono Wuryanto,Muhammad Zaki. The
15
Integration of Climate Changes Adaptation and Mitigation In Sustainability Concept.
Proceeding of the PIARC International Seminar 23-24 April 2014, ‘Road Sustainability &
Green Technology, Nusa Dua Bali, Indonesia.
16 S.P.R. Wardani, M. Irsyam, W. Partono, S. Maarif, Bedrock Elevation Measurement
Using Ambient Vibrations and Ultra-sonic Pulse Test. Fourth International Conference on
Geotechnical Engineering for Disaster mitigation and Rehabilitation (4th GEDMAR),
Kyoto, Japan 16- 18 September, 2014.
17 Undayani Cita Sari, Sri Prabandiyani Retno Wardani, Suharyanto, and Windu Partono.
The Influence of Pore Water Pressure to Seepage and Stability (Study Case of Sermo
Dam (Seminar Internasional; SICEST 2016; 2016.
18 Windu Partono, Masyhur Irsyam, and Sri Prabandiyani Retno Wardani. Development of
Site Class and Site Coefficient Maps of Semarang Using Real VS30 (Seminar
Internasional; SICEST 2016; 2016.
19 Windu Partono, Masyhur Irsyam, and Sri Prabandiyani Retno Wardani. The Shape of
Slide Surface of Gravity Retaining Walls Construction on Sand by Small Scale Sinusoidal
Dynamic Load Tests (Procedia Engineering. Volume 125, 2015); Terindex Scopus.
20 Sri Prabandiyani Retno Wardani, Suripin, Bagus Hario Setiadji, Supriyono. Drainage
system on Indonesian arterial roads: Problems and proposed solutions. The 15th REAAA
Conference.20 – 24 Maret 2017, BNDCC Nusa Dua Bali, Indonesia, 20 – 24 Maret
2017

C. Journal Nasional

1. S.P.R. Wardani, Siti Hardiyati, Pengaruh Kadar Air pada Stabilisasi Silt dengan Semen
dan Fly ash Slurry, Media Komunikasi Teknik Sipil Terakreditasi
No.118/Dikti/Kep/200.Vol.9. No.2. Edisi XX/Juni 2001
2 S.P.R. Wardani, Perilaku Residual Strain dan Pore Pressure pada Stabilisasi Silt dengan
Cement-Fly Ash dengan Undrained Cyclic Loading, Media Komunikasi Teknik Sipil,
Volume 12, No.1, Edisi XXVIII, Peb 2004, ISSN:0854-1809, SK Terakreditasi
No.118/DIKTI/KEP/2001.
3. S.P.R. Wardani, Dilatancy of Cemented Soil and Parent Soil, Jurnal Pengembangan
Teknik Sipil WAHANA TEKNIK SIPIL, Volume 10, No.3, Desember 2005, Terakreditasi
No.49/Dikti/Kep.2003, ISSN.0853-8727.
4 Joice Elfrida Waani, Sri Prabandiyani, Bagus Hario Setiadji, Evaluasi Sifat-sifat Mekanik
Campuran CTRB yang Disubstitusi Parsial dengan Pozolan Alam (Tras), Jurnal Teknik
Sipil, Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil. Vol. 21, No. 3. Hal 179-258.
Bandung, Desember 2014. ISSN 0853-2982. SK Terakreditasi No.
56/DIKTI/Kep/2012.
5 W. Partono, M. Irsyam, S.P.R. Wardani, S. Maarif, Komparasi Nilai Faktor Amplifikasi
Tanah Dengan Pendekatan SSA dan HVSR Pada Wilayah Kecamatan Tembalang Kota
Semarang. ejournal.undip.ac.id; Vol. 34.No.3, th 2013.p.ISSN:0852-1697.
e-ISSN:2460-9919.
6 W. Partono, M. Irsyam, S.P.R. Wardani, S. Maarif, Persepsi Pengembangan Peta Rawan
Gempa Kota Semarang Melalui Penelitian Hazard Gempa Deterministik.
(ejournal.undip.ac.id; Vol. 36.No.1. 2015); p.ISSN:0852-1697; e-ISSN:2460-9919.

D. Seminar Nasional

1. Sri Prabandiyani, Compressive Strength dan Perilaku Deformasi dari Stabilisasi Silt
dengan Cement-Flyash dengan menggunakan Cyclic loading, Proceeding of Civil
Engineering Seminar Vol-1 th 2000, ISSN 1411-7053.
2 Sri Prabandiyani RW, Perilaku Stabilisasi Silt dengan Cement Flyash terhadap Cyclic
Loading, Proceeding Simposium III UGM –Yogyakarta, 2000, ISBN: 979-96241.
3 S.P.R. Wardani, Perilaku Stabilisasi Silt dengan Cement Flyash Slurry dengan
Menggunakan Undrained Compression-Extension Cyclic Loading, Proceeding
Pertemuan Ilmiah Tahunan Geoteknik-IV, Indo-Geo 2000.
4 Siti Hardiyati, S.P.R. Wardani, Pengaruh Siklus Basah-Kering pada Swelling Potensial
Tanah Expansive pada Kondisi tanpa dan dengan penambahan Kapur Prosiding
Pertemuan Ilmiah Tahunan – VIII, Jakarta 3-4 Agustus 2004, ISBN No. 979-96668-3-X.
5 S.P.R. Wardani, Deformation Behaviour of Cemented Soil under Undrained Cyclic
Loading, Prosiding Seminar PIT-HATTI V, Bandung 7-8 Nov 2001. ISBN: 979-9668 0-5.
6 N. S. Suryandari, A,A, Djajaputra, S.P.R. Wardani, Model Jaringan Syaraf Tiruan Untuk
Analisis Daya Dukung Batas Tiang Tunggal, Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan XIII
2009 Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia, Development of Geotechnical Engineering
In Civil Construction, ISBN :978-979-96668-7-1,2009.
7 H. Dartanto, S.P.R. Wardani dan Suharyanto, Perkuatan Tebing Pada Sungai Aliran Deras
dari Sisi Hidrolika Sungai Sungai dan Tinjauan Geotekniknya, Preceedings Development
of Geotechnical Engineering In Civil Works And Geo-Environment, ISBN 978-979-96668-
8-8, 2011.
8 Sri Prabandiyani Retno Wardani, Muhrozi, Suripin, Bagus hario Setiadji, Soebroto.
Sistem Drainase Pada Jalan Pantura: Permasalahan dan Alternatif Solusi. Prosiding
Seminar Nasional dan Workshop HPJI, Semarang, 24-25 Agustus 2015
E Penulisan Book Chapter

1 Sri Prabandiyani Retno Wardani and Agus Setyo Muntohar. Lessons Learned from the
Recent Natural Disasters in Indonesia. Geotechnical Predictions and Practice in Dealing
with Geohazards. ISSN 1573-6059, ISBN 978-94-007-5674-8, ISBN 978-94-007-5675-
5 (eBook), DOI 10.1007/978-94-007-5675-5. Springer Dordrecht Heidelbeg New York
London. 2013
PEMBIMBING MAGISTER TEKNIK SIPIL

NO NAMA JUDUL TAHUN LULUS


1 Ir. Budiarto Kajian Kebutuhan Ruang Parkir Agustus 2002
Pasar Kliwon Untuk Optimalisasi
Jalan Letjen S. Parman
Temanggung
2 Agung Budiwirawan, Pengaruh Angkutan Pada Lalu Oktober 2002
ST Lintas Di Persimpangan Dengan
Lampu Pengaruh Lalu Lintas
3 R. Hemat Wahyudi, ST Evaluasi Sifat Marshall Dan Nilai Desember 2002
Struktural Campuran Beton
Aspal Yg Menggunakan Bahan
Ikat Aspal Pertamina Pen 60/70
Dan Aspal Esso Pen 60/70
4 Ir. Arief Rudianto Pengaruh Jarak Kecepatan Arus Januari 2003
dan Kepadatan Lalu Lintas serta
Kecepatan Pada Tingkat
Kebisingan di Ruas Jalan
Kaligawe Semarang
5 Untoro Nugroho, ST Pengaruh Penambahan Kapur September 2003
dan Aspal Emulsi Terhadap
Kembang-Susut dan Daya
Dukung Tanah Ekspansif Sebagai
Sub Grade Jalan
6 Ir. Siti Hardiyati, SP1 Studi Potensi Mengembang dan Nopember 2003
Kuat Geser Tanah Lempung
Ekspansif Dengan dan Tanpa
Kapur Akibat Siklus Berulang
Basah-Kering
7 Sunarso Sugeng, AT Optimasi Fasilitas Pelayanan PPI Desember 2003
(Pangkalan Pendaratan Ikan)
Bajomulyo-Juwana-Pati

8 Agung Pramono, ATD Analisis Finansial Dan Kualitas Maret 2004


Pelayanan Pengoperasian
Angkutan Kereta Api
Pandanwangi Lintas Semarang-
Solo
9 M. Ardany Afianto, ST Elastisitas Kebutuhan Angkutan Maret 2004
Taksi Di Kota Semarang Dengan
Teknik Stage Preference
10 Agung Hari Prabowo, Pengaruh Rendaman Air Laut Agustus 2004
Ir Pasang (ROB) Terhadap Kinerja
Lataston (HRS-WC) Berdasarkan
Uji Marshall & Uji Durabilitas
Modifikasi
11 Erna Bekti Wijayanti, Pengaruh Penggunaan Fly Ash September 2004
ST pada Stabilisasi Tanah Semen
untuk Pondasi Jalan
12 Ir. Soewarso Evaluasi Kelayakan Investasi Januari 2005
Kosoemobroto Kelayakan Ankutan Umum
Jurusan PRPP - Klipang Semarang

13 Endang Widorowati H, Perilaku Tanah Lempung Januari 2005


ST Ekspansif Karangawen Demak
Akibat Penambahan Semen & Fly
Ash Sebagai Stabilizing Agents
14 Dhany Yudha B.P, ST Analisis Perilaku Pemilihan Moda Maret 2005
Angkutan Antar Kota (Studi
Kasus : Kereta Api Kaligung Dan
Bus Patas Semarang - Tegal)
15 Muhammad Zaki, ST Efektivitas Penggunaan PVD Maret 2009
Pada Oprit Jembatan Kali Jajar
dan Oprit Jembatan Lingkar
Utara Semarang
16 Walid Salem Ali The effect of Crumb Rubber Maret 2011
Altamzwi Additive Into Hot Mix Asphalt
Performance
17 Surya Perdana Pengaruh Rendaman Air Laut Desember 2013
Pasang (ROB) terhadap Kinerja
Laston (AC-WC) dengan Aspal
Polimer Starbit E-55 Berdasarkan
Pengujian Indirect Tensile
Strength (ITS)
18 Arief Subakti Ariyanto Pemanfaatan Limbah Batu Bara Juni 2015
(Fly Ash) untuk Stabilisasi Sub
Base Jalan
19 Undayani Cita Sari Kajian Pengaruh Tekanan Air Pori Aprl 2016
terhadap Rembesan dan
Stabilitas Bendungan Sermo
20 Vemi Analisis Kedalaman Efektif Nopember 2016
Widoanindyawati Pemasangan Prefabricated
Vertical Drain (Studi kasus : Pada
konstruksi Timbunan ABandara
Ahmad Yani)
PROMOTOR/CO-PROMOTOR MAHASISWA DOKTOR TEKNIK SIPIL

No Nama Judul Disertasi Lulus

1 Niken Silmi Surjandari, Analisis Daya Dukung Batas (ultimit) dan 28-1-2012
ST., MT Penurunan Tiang Tunggal dengan Metode
Jaringan Syaraf Tiruan
2 Ani Tjitra Handayani, Kajian Kinerja Campuran Aspal Hangat 30-8-2014
ST., MT Menggunakan Paduan Aspal Modifikasi
Polimer dan Zeloit Alam
3 Ir. Joice E. Waani, M.Si Perilaku Material Daur Ulang Lapis Pondasi 30-1-2015
Perkerasan Jalan yang di Stabilisasi
dengan Semen dan Pozolan Alam
4 Ir. Windu Partono, M.Sc Pembuatan Peta Mikrozonasi Gempa Kota 26-2-2015
Semarang Melalui Pengembangan
Program Seismic Hazard dengan
Mempertimbangkan Kondisi Fragility
Bangunan
5 Ir. Helmy Darjanto, MT Mekanisme Transfer Beban pada Cell 29-8-2015
Fondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba
Melalui Uji Beban Statis Vertikal Skala
Penuh dan Analisis Numerik 3D
6 Ir. Tuti Sumarningsih, Ergonomi pada Metode Kerja untuk 29-11-2016
ST., MT Meningkatkan Produktivitas Tenaga Kerja
di Bidang Konstruksi
7 Ir. Anissa Maria Analisis Dinamis Dinding Penahan Tanah Agustus 2017
Hidayati, MT Akibat Beban Dinamis

PENGHARGAAN

1 Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya 20 Tahun 2004

2 Dosen Berprestasi Peringkat I Fakultas Teknik Undip, 2004

Piagam Penghargaan atas Pengabdian dan jasa-jasa selama 25


3 2006
Tahun
Menerima “Award for the best Paper in Geotechnical Engineering” pada
“The 3rd International Conference on Geotechnical Engineering for
Disaster Mitigation and Rehabilitation (GEDMAR) combined with 5 th
4 2011
International Conference on Geotechnical and Highway Engineering”,
“Problem of Highway Embankment on Clay shale at Semarang-Ungaran
Toll Road Sta 5+500 to 6 + 300”
5 Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya 30 Tahun 2013

Semarang, 30 September 2017


Yang bersangkutan

Prof. Dr. Ir. Sri Prabandiyani Retno Wardani MSc


NIP. 195404301981032001
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PERSONAL DATA
Nama : Andi Retno Ari Setiaji, ST., MT
Tempat, Tanggal lahir : Banyumas, 22 Maret 1978
Jenis Kelamin : Laki – laki
Alamat Rumah : Perumahan Citra Pesona III Blok C No. 12B
RT. 09 RW. 02, Kelurahan Jabungan,
Kecamatan Banyumanik – Semarang 50266
Telepon : 08156578740
Alamat Email : andiretno_as@yahoo.com
Status : Kawin
Agama : Islam
Kwarganegaraan : Warga Negara Indonesia

PENDIDIKAN FORMAL
SDN I Pancasan. Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah 1990 Berijazah
SMPN I Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah 1993 Berijazah
SMUN I Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah 1996 Berijazah
D – III Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah 2000 Berijazah
S – 1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah 2003 Berijazah
S – 2 Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah 2013 Berijazah

PENDIDIKAN NON FORMAL


Pelatihan Singkat Profesi Teknik Sipil di UNDIP Semarang
Kursus Komputer Program Windows, MS-Word & MS-Excel di UNDIP Semarang
Kursus Autocad LPK Budiman Semarang
Kursus Bahasa Inggris, Global English Semarang
Sertifikat Keahlian Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI)
PEKERJAAN :
Dosen Non PNS (Dosen Kontrak) Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro Semarang
Tenaga Ahli Geoteknik Laboratorium Mekanika Tanah, Departemen Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

PENGALAMAN KERJA
Staf Laboran Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, periode tahun 2000 – sekarang
Asisten Staf Ahli Geoteknik Pembangunan Jalan Semarang – Godong Tahun 2004
Staf Ahli Soil Geoteknik Investigation Pembangunan Tapak Tower SUTT 150 KV
Terkait PLTU Rembang Tahun 2006
Staf Ahli Soil Geoteknik Pekerjaan Penyusunan Detail Desain Pembangunan Jalur
Ganda Kereta Api antara Semarang Tawang – Bojonegoro di Segmen I : Antara
Semarang Tawang – Gabus, Jawa Tengah Tahun 2010
Staf Ahli Soil Geoteknik DED Pembangunan Jembatan Jalur Ganda Kereta Api antara
Semarang Tawang – Gubug Segmen I Tahap II, Jawa Tengah, Tahun 2011
Staf Ahli Soil Geoteknik Pekerjaan DED Untuk Pembangunan Track dan Jembatan
Jalur Ganda antara Gubug – Gabus (Segment I) Tahap II, Jawa Tengah 2011
Staf Ahli Soil Geoteknik Evaluasi timbunan tanah pada Jalur ganda Kereta Api Lintas
Bojonegoro – Surabaya Tahun 2012
Staf Ahli Geoteknik PT. Sarana Putra Pratama pada Pembangunan Jalan Tol Semarang
– Bawen Tahun 2011
Asisten Tenaga Ahli Geoteknik dan Administrasi & Keuangan Laboratorium Mekanika
Tanah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang, Jawa
Tengah, periode tahun 2004 – sekarang
Tenaga ahli Geoteknik Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, tahun 2007 – sekarang
Asisten Dosen Mata Kuliah Rekayasa Pondasi dan Mekanika Tanah di Jurusan Teknik
Sipil, Fak. Teknik Universitas Diponegoro Semarang, perode tahun 2007 – sekarang
Dosen Kontrak Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Semarang, perode tahun 2015 – sekarang.
Tenaga Ahli Geoteknik Pekerjaan Perencanaan Teknis Jalan Kegiatan Bantuan
Sarana Prasarana dari Provinsi di Pekalongan Tahun 2013
Tenaga Ahli Geoteknik Pekerjaan Penyusunan DED Penggantian Jbt. Gatot
Subroto, Desa Karangtengah, Kec. Kertanegara – Desa Karangsari, Kec.
Karangmpncol di Purbalingga Tahun 2013
Tenaga Ahli Geoteknik Pekerjaan Perencanaan Jembatan Tracap di
Wonosobo Tahun D2014
Tenaga Ahli Geoteknik Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi Teknik
Penelitian dan Desain Timbunan dan Galian Jalan Tol Seksi A, B, dan C
Semarang di Tol Semarang Seksi A, B dan C, Tahun 2015
Tenaga Ahli Geoteknik Pekerjaan Perencanaan Jembatan Kismantoro I di
Wonogiri, Jawa Tengah Tahun 2015
Tenaga Ahli Geoteknik Pekerjaan DED Penggantian Jembatan Ciluwek di
Purworejo, Jawa Tengah, Tahun 2015
Tenaga Ahli Geoteknik Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Gedung
Radioterapy dan Onkologi Centre RSUP Dr. Kariadi Semarang di RS Kariadi
Semarang, Jawa Tengah, Tahun 2015
Tenaga Ahli Geoteknik Pekerjaan DED Jembatan Mojomanis di Ngawi, Jawa
Timur, Tahun 2016

Demikian Daftar Riwayat Hidup saya buat dengan sesungguhnya.

Hormat saya

Andi Retno Ari Setiaji, ST., MT


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PERSONAL DATA
Nama : Yuzack Justiandaru
Tempat dan Tanggal Lahir : Semarang, 12 Agustus 1996
Jenis Kelamin : Laki – laki
Alamat : Jalan Sendang Teratai 22 RT. 4 RW. 8 Kecamatan Tembalang
Telepon : 085727600924
Alamat Email : yuzackjustiandaru@gmail.com
Agama : Islam

RIWAYAT PENDIDIKAN NORMAL


No Pendidikan Tahun
1. SDN 04 Pleburan Semarang 2002 – 2008
2. SMPN 09 Semarang 2008 – 2011
3. SMAN 11 Semarang 2011 – 2014
4. S – 1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang 2014 - Sekarang

PENGALAMAN ORGANISASI
No Organisasi Jabatan Tahun
1. Dewan Mahasiswa Sipil Staff Ahli Bidang 2016
2. Dewan Mahasiswa Sipil Ketua 2017
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PERSONAL DATA
Nama : Irfan Syarif Hidayatullah
Tempat dan Tanggal Lahir : Kudus, 19 April 1997
Jenis Kelamin : Laki – laki
Alamat : Jurang RT. 02 RW. 01 No. 61 Gebog Kudus 59354
Telepon : 0895363590590
Alamat Email : irfansh97@gmail.com
Agama : Islam

RIWAYAT PENDIDIKAN NORMAL


No Pendidikan Tahun
1. SDN 01 Jurang 2003 – 2009
2. SMPN 01 Kudus 2009 – 2012
3. SMAN 01 Kudus 2012 – 2014
4. S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang 2014 - Sekarang

Anda mungkin juga menyukai