Tanah Ekspansif
▼ Mineral lempung
Mineral lempung yang menyebabkan
perubahan volume umumnya mengandung
montmorillonite atau vermiculite, sedangkan
illite dan kaolinite dapat bersifat ekspansif bila
ukuran partikelnya sangat halus.
▼ Plastisitas
Tanah dengan indeks plastisitas dan batas cair
yang tinggi mempunyai potensi untuk
mengembang yang lebih besar.
▼ Struktur tanah
Tanah lempung yang berflokulasi cenderung
bersifat lebih ekspansif dibandingkan dengan
yang terdispersi.
▼ Berat isi kering
Tanah yang mempunyai berat isi kering tinggi,
memiliki jarak antar partikel yang kecil sehingga
gaya tolak yang terjadi besar dan potensi
pengembangan akan tinggi.
▼ Kimia tanah
Meningkatnya konsentrasi kation dan bertambah
nya tinggi valensi kation dapat menghambat
pengembangan tanah. Sebagai contoh, kation
Mg++ akan memberikan pengembangan yang
lebih kecil dibandingkan dengan Na+.
a. Kaolinite
Merupakan anggota kelompok kaolinite serpentin, yaitu
hydrous alumino silikat Al2 Si2 O5 (OH) 4
umumnya tidak ekspansif
b. Illite
Merupakan anggota kelompok mika,
Ky Al2 (Fe2 Mg2 Mg3) (Si4-y Aly) O10 (OH2)
Nilai y bervariasi antara 1,0-1,5
tingkat ekspansif rendah
c. Montmorillonite
Termasuk anggota kelompok smectite
Al2 Mg (Si4 O10)(OH2) x H2O. Ukuran butir lebih halus
dari Kaolinite atau Illite
tingkat ekspansif tinggi
d. Bentonite
Termasuk anggota montmorillonite, terbentuk
dari proses perubahan mineral pembentuk abu
vulkanik. Daya serap air tinggi (sodium bentonite
menyerap 600-700% air, kalsium bentonite 200-
300%)
Specific
LL PL SI A
Mineral Group Surface
(%) (%) (%) (PI/%clay)
(m2/g)
Luas permukaan
Sp.S. =
Massa Tanah
Mekanisme Heave
Retakan
Retak memanjang
penurunan
heaving
w/PI
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0
2 ZONA
AKTIF
Kedalaman (m)
3
∆ water content = 0
6
⇒ Penyelidikan lapangan
♦ Pemboran (penampang tanah)
♦ Pembuatan sumur & parit uji
♦ Uji penetrasi standar (SPT)
♦ Penyondiran (kekuatan)
♦ Pengambilan contoh tanah
♦ Pemetaan situasi
⇒ Uji laboratorium
♦ Uji Sifat indeks (kdr lempung, LL,PI, dll)
♦ Uji pemampatan (Cc,Cv, e dll)
♦ Uji kekuatan (c,φ)
♦ Uji sifat ekspansif
◘ Uji pengembangan (kekuatan menekan)
◘ Uji perubahan volume (pembesaran)
◘ Uji X-Ray diffraction (jenis mineral)
◘ Uji hisapan tanah (suction)
Identifikasi tanah ekspansif
Langsung
♣ Kembang bebas (free swell)
♣ Indeks Pengembangan (swelling index)
♣ CBR (California Bearing Ratio)
Identifikasi tanah ekspansif
Tidak langsung
◘ Nilai batas Atterberg
◘ Batas Atterberg dan uji
penetrasi standar (SPT)
◘ Tingkat keaktifan (Activity)
Sweling
Activity Classification
Potential
Skempton (1953)
PI
A =
% Clay
Klasifikasi Potensi Kembang (Seed et al., 1962)
Pertimbangan desain
▲ Kembang susut
▲ Stabilitas
▲ Faktor keamanan
▲ Parameter desain
Kuat geser : kohesi (c) dan sudut geser dalam (φ)
Indeks kompresibilitas (Cc) dan koefisien konsolidasi
(Cv)
▲ Tekanan mengembang (swelling pressure)
▲ Hisapan tanah
▲ Pengangkatan tanah ke atas (heaving)
Desain konstruksi jalan di atas tanah ekspansif
♣ Zona aktif
Fungsi kadar air (w) dengan kedalaman (D)
Fungsi kadar air dibagi indeks plastisitas (w/PI)
dengan kedalaman (D)
♣ Kestabilan timbunan
♣ Pemadatan tanah
D
yc =
µρH
1+
∫ w ρw E
A :
Free swell
Percent heave for vertical confining
pressure up to the swell pressure
Swell pressure
B :
Percent heave or settlement for
vertical pressure usually equivalent
estimated in situ vertical overburden
Swell pressure
C :
Swell pressure
Preconsolidation pressure
Percent heave or settlement within the
range of applied vertical pressure
Hasil Analisis Kimia
0.300.30
0.30 0.30
SELECTED FILL
1.70
BACK FILL & COMPACTED
1.00
1.00
PERKERASANEKSISTING
TANAHDASAR TANAHDASAR
½-¾ ½-¾
Material
zona Galian +½
zona
aktif - ¾aktif
Zona
ALIRAN ALIRAN Aktif
LATERAL GEOMEMBRAN LATERAL GEOMEMBRAN
min 600 mm
Material galian
GEOMEMBRAN 30 cm
Material
Galian +
½-¾
Zona½-¾ TANAH DASAR
Aktifzona
½-¾
aktif
Cement-treated
Zona
slurry
Aktif
GEOMEMBRAN
min 152 mm
LL
PL
PI
PI = LL - PL
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
0
92
1 36 56
2
41 92
3 51
4
Kedalaman
7
32
8 46 77
9
10
11
12
13
14
15
16