1
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
1. METODE KERJA
2
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
1) PROGRAM MOBILISASI
Program mobilisasi yang akan diuraikan di dalam bagian ini adalah untuk
memberikan penjelasan dan penjabaran mengenai hal-hal yang akan dilakukan
PT. Irendo Rekatama Pertiwi, didalam masa mobilisasi. Program mobilisasi ini
meliputi :
- Laboratorium
Untuk melakukan pengendalian mutu pekerjaan dalam pelaksanaan paket
proyek ini, maka PT. Irendo Rekatama Pertiwi akan menggunakan
laboratorium utama yang berlokasi di Base Camp tayan. Pada laboratorium
tersebut telah tersedia peralatan untuk pengujian tanah, pengujian agregat,
pengujian aspal, dan pengujian beton.
- Mobilisasi Personil
Dalam pelaksanaan pekerjaan paket proyek ini PT. Irendo Rekatama Pertiwi,
(JO) mengusulkan staff inti proyek yang terdiri dari :
1) General Superintendent
3
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
2) Site Manager
3) Highway Engineer
4) Quality Engineer
5) Quantity Engineer
6) Ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja Konstruksi (K3)
7) Pelaksana Lapangan
8) Surveyor
9) Quality Control Manager (QCM)
10) Staf Kendali Mutu
Seluruh staf inti proyek tersebut beserta staff lainnya akan dimobilisasikan ke
lokasi proyek dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari sejak diterbitkannya Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK). Sedangkan mobilisasi tenaga kerja akan
disesuaikan dengan kebutuhan yang tercermin dari Rencana Kerja / Schedule
- Mobilisasi Peralatan
Daftar jenis peralatan yang akan dimobilisasi ke lapangan untuk menunjang
pelaksanaan pekerjaan utama pada paket proyek ini, sesuai dengan
kebutuhan alat untuk melaksanakan pekerjaan
2) FASILITAS PENUNJANG
Persiapan fasilitas penunjang ini meliputi antara lain :
- Kantor lapangan
- Peralatan komunikasi untuk petugas lapangan, agar dapat berkomunikasi
dengan petugas base camp sehingga selalu terpantau kondisi kepadatan lalu
lintas di lapangan.
- Melakukan dokumentasi (photo) dan Video pada kondisi progress nol persen
(0%)
3) PRA KONSTRUKSI
Kegiatan Pra Konstruksi dilakukan sebelum pekerjaan-pekerjaan konstruksi
dilakukan. Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan menyepakati
metode serta rencana kerja yang diusulkan oleh kontraktor. Kegiatan-kegiatan
tersebut yaitu diantaranya :
- PCM (Pre Construction Meeting)
- Field Engineering (FE)
- PRA KONSTRUKSI
4
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
1.2.SUMBER MATERIAL
Uraian mengenai analisa sumber material ini dimaksudkan untuk memberi gambaran
secara rinci bagaimana bahan dan material dasar untuk pelaksanaan pekerjaan
konstruksi ini diperoleh, dan dimana proses pengolahan pencampuran akan dilakukan
serta bagaimana proses pengangkutan material tersebut ke lokasi proyek yang dikaitkan
dengan pengendalian lalu lintas (traffic management). Pembahasan analisa sumber
bahan ini akan dibatasi pada beberapa bahan/material dasar utama yang diperlukan
antara lain :
1) BATU
Batu yang akan digunakan diambil dari Quarry Batu yang berada di Jl. Pontianak
– Tayan Km.94+000 dari Pontianak yang berdekatan dengan base camp. Batu
belah yang sudah terseleksi kualitasnya tersebut akan diproses untuk dijadikan
batu pecah (agregat kasar, agregat halus, dan abu batu) yang kemudian akan
digunakan sebagai campuran Hotmix dan Lapis Pondasi Agregat. Material batu
yang akan digunakan untuk pekerjaan pasangan batu dengan mortar (saluran)
5
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
dan Pasangan Batu akan diambil dari quarry batu maupun pengadaan dari luar di
sekitar proyek.
2) PASIR
Material Pasir diambil dari Quarry Pasir yang berada di Jl.Pontianak – Tayan
Km.92+000 dari Pontianak yang berdekatan dengan base camp Tayan.
3) TANAH TIMBUNAN
Timbunan Biasa dan Timbunan Pilihan diambil dari lokasi Quarry tanah yang
berada di Jl. Pontianak – Tayan Km.95+500 dan di Jalan Teraju – Balai Berkuak
Km.145+400 dari Pontianak.
4) A S P A L
Aspal yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan campuran aspal adalah
jenis aspal minyak yang mempunyai titik lembek ≥ 48°C (Untuk Asbuton Titik
Lembek ≥ 48°C). Aspal Minyak tersebut akan diangkut dengan menggunakan
tangki aspal langsung dari lokasi gudang supplier ke lokasi Base Camp PT. Irendo
Rekatama Pertiwi. Pengujian awal terhadap penetrasi dan titik lembek aspal akan
selalu dilakukan sebelum aspal tersebut dibongkar di Base Camp, kemudian
pemeriksaan kedua akan dilakukan lebih detail di laboratorium sebelum aspal
diterima.
Pengendalian mutu bahan dan hasil pekerjaan di lapangan akan dilakukan dengan
berpedoman pada beberapa referensi (standar rujukan) seperti Spesifikasi Umum dan
Khusus, Standar AASHTO, dan Standar Nasional Indonesia (SNI). Pengendalian mutu ini
akan dilakukan sejak pengadaan seluruh bahan dasar yang akan digunakan dalam
pekerjaan ini. Pengendalian mutu dijalankan untuk memeriksa dan menjamin bahwa
bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini telah memenuhi atau melebihi
ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi.
6
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
Pemeriksaan mutu bahan tersebut dilakukan secara internal PT. Irendo Rekatama Pertiwi
dengan melibatkan Quality Control (Material Engineer). Hasil pemeriksaan mutu secara
internal ini, selanjutnya akan diperiksakan secara eksternal dengan melibatkan pihak
eksternal untuk mendapatkan persetujuan, dalam hal ini adalah dari Konsultan Supervisi
dan Direksi Pekerjaan.
1) GALIAN BIASA
7
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
Mulai
Persiapan
Penggalian
Penggalian
Lokasi
Pembuangan
Selesai
Tahap Pelaksanaan :
1. Pemasangan police line atau rambu – rambu pada lokasi yang
akan dilakukan penggalian.
2. Marking/spoting lokasi aspal lama yang akan digali, bisa dengan
menggunakan cat spray warna.
3. Pemotongan aspal lama menggunakan Asphalt Cutter megikuti
garis marking
4. Penggalian selanjutnya menggunakan Jack hammer beserta
compressor dan alat bantu manual lainnya.
5. Pembersihan akhir perumkaan hasil galian menggunakan
Compressor.
6. Hasil galian dimuat kedalam bak dumptruck untuk dibuang
menuju lokasi disposal.
Pemeriksaan 1. Cek Ketebalan Kemiringan dan Kerataan
Pekerjaan 2. Cek Hasil Galian pada sambungan harus simetris.
9
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
Flow Chart Pekerjaan Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling Machine :
10
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
Tahap Pelaksanaan :
1. Aspal dan minyak tanah dimasukkan ke dalam tangki Asphalt
Distributor/Asphalt Sprayer sesuai komposisinya dan dipanaskan
pada suhu tertentu, sehingga menjadi campuran yang siap untuk
disemprotkan.
2. Lokasi penyemprotan dibersihkan dengan menggunakan
compressor.
3. Sebelum penyemprotan, dilakukan trial ketebalan yang akan
digunakan sesuai design dengan cara sebagai berikut :
a. Timbang paper test untuk lembar penguji ukuran 25
cm x 25 cm sebelum dilaksanakan pengujian.
b. Letakkan paper test diatas permukaan agregat,
paper test diletakkan minimum 3 buah melintang x 5
buah memanjang berjarak sama sepanjang 200 m’.
Paper test paling tepi berjarak minimal 50 cm dari tepi
bidang yang disemprot atau dalam jarak 10 m’ dari
titik awal penyemprotan.
c. Semprotkan aspal cair diatas paper test.
d. Timbang paper test yang telah disemprot aspal cair.
e. Perbedaan berat dipakai untuk menentukan takaran
kandungan aspal tiap m2.
4. Setelah ketebalan penyemprotan didapatkan, aspal cair
disemprotkan diatas lahan yang sudah siap.
5. Bila diperintahkan, lintasan penyemprotan bahan aspal harus
satu jalur atau setengah lebar badan jalan, maka harus ada
bagian yang tumpang tindih (overlap) selebar 20 cm.
6. Tempat-tempat yang disemprot Lapis Resap Pengikat yang
menunjukkan adanya bahan aspal berlebihan harus ditutup
dengan bahan penyerap (Blotter Material) sebelum
penghamparan lapis berikutnya. Bahan penyerap (Blotter
11
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
4) Lapis Perekat
12
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
Tahap Pelaksanaan :
1. Aspal dan minyak tanah dimasukkan ke Asphalt
Distributor/Asphalt Sprayer sesuai komposisinya dan dipanaskan
pada suhu tertentu, sehingga menjadi campuran yang siap
untuk disemprotkan.
2. Lokasi penyemprotan dibersihkan dengan menggunakan
compressor.
3. Sebelum penyemprotan, dilakukan trial ketebalan yang akan
digunakan sesuai design dengan cara sebagai berikut :
a. Timbang paper test untuk lembar penguji ukuran 25
cm x 25 cm sebelum dilaksanakan pengujian.
b. Letakkan paper test diatas permukaan agregat,
paper test diletakkan minimum 3 buah melintang x 5
buah memanjang berjarak sama sepanjang 200 m’.
Paper test paling tepi berjarak minimal 50 cm dari tepi
bidang yang disemprot atau dalam jarak 10 m’ dari
titik awal penyemprotan.
c. Semprotkan aspal cair diatas paper test.
d. Timbang paper test yang telah disemprot aspal cair.
e. Perbedaan berat dipakai untuk menentukan takaran
kandungan aspal tiap m2.
4. Setelah ketebalan penyemprotan didapatkan, aspal cair
disemprotkan diatas lahan yang sudah siap.
5. Bila diperintahkan, lintasan penyemprotan bahan aspal harus
satu jalur atau setengah lebar badan jalan, maka harus ada
bagian yang tumpang tindih (overlap) selebar 20 cm.
6. Setelah penyemprotan, bahan aspal yang berlebihan dan
tergenang diatas permukaan yang telah disemprot harus
diratakan dengan menggunakan Alat Pemadat Roda Karet, sikat
ijuk atau alat penyapu dari karet
Pemeriksaan - Takaran pemakaian aspal cair pada permukaan aspal atau beton
Pekerjaan lama yang licin 0,15 liter per m2.
- permukaan porous dan terekspos cuaca 0,15 – 0,35 liter per m2
- permukaan berbahan pengikat semen 0,2 – 1 liter per m2
13
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
Uraian Umum Pekerjaan ini dilaksanakan pada akhir seluruh pekerjaan dari paket
ini berupa pengecatan Marka Jalan dengan Termoplastik. Pekerjan
ini dilaksanakan diatas permukaan jalan aspal yang telah selesai
dilaksanakan.
Peralatan - Compressor
- Alat mekanis khusus cat marka Thermoplastik
- Dump Truck
- Alat Bantu
Bahan 1. Cat Marka
2. Thinner
3. Glass Bead
Pelaksanaan Tahap Persiapan :
Pekerjaan Pengajuan Request, Gambar rencana pelaksanaan, kesiapan
Peralatan, personil, manajemen lalu lintas yang telah disetujui direksi
pekerjaan.
Tahap Pelaksanaan :
14
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
Item Pekerjaan Rambu jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineer Grade
Uraian Umum Pekerjaan ini meliputi Pengadaan, pengangkutan, dan pemasangan
Rambu Jalan Tunggal dengan permukaan pemantul engineer grade
Peralatan - Dump Truck
- Alat Bantu
Bahan 4. Pelat Rambu
5. Pipa Galvanis Dia.1,6"
6. Beton K-175
7. Cat, dan bahan lainnya
15
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
Tahap Pelaksanaan :
Flow Chart Rambu Jalan Tunggal dengan permukaan pemantul engineer grade :
16
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
7) Patok Pengarah
17
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
Tahap Pelaksanaan :
18
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
Tahap Pelaksanaan :
19
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
20
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
21
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
Peralatan - Excavator
- Dump Truck
- Motor Grader
- Vibratory Roller
- Water Tank Truck
- Alat Bantu
Bahan 15. Tanah Pilihan
Pelaksanaan Tahap Persiapan :
Pekerjaan Pengajuan Request, Gambar rencana pelaksanaan, kesiapan
Peralatan, personil, manajemen lalu lintas yang telah disetujui direksi
pekerjaan.
Tahap Pelaksanaan :
22
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
23
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
Umum Pekerjaan ini mencakup pelapisan sisi atau dasar selokan dan
saluran air, dan pembuatan “apron” (lantai golak), lubang masuk
(entry pits) dan struktur saluran kecil lainnya dengan menggunakan
pasangan batu dengan mortar yang dibangun diatas suati dasar yng
telah disiapkan memenuhi garis, ketinggian dan dimensi yang
ditunjukkan pada gambar atau sesuai arahan direksi pekerjaan
Tahap Pelaksanaan :
1. Lokasi yang akan dikerjakan digali sampai level yang
ditetapkan dan pemasangan bowplank sesuai dengan
dimensi profil saluran.
2. Batu dipasang dengan spesi adukan campuran yang
telah ditentukan.
3. Permukaan batu tidak boleh licin, apabila permukaan
licin harus dipecahkan untuk mendapatkan permukaan
yang tidak rata.
4. Batu disusun sesuai dengan gambar shop drawing dan
diantara batu satu dengan yang lain diisi dengan mortar
sebagai pengikat. Sebelum pemasangan batu pertama,
dasar dari batu harus dipasang mortar setebal 3 cm.
5. Urugan kembali tanah dibelakang konstruksi (bila ada).
6. Permukaan akhir yang bersebelahan dengan bahu jalan
diratakan dan dibentuk sesuai kondisi agar air lancar
untuk mencegah terjadinya gerusan pada tepi
perkerasan.
Pemeriksaan 22. Check elevasi, kemiringan dan kerataan pasangan, dan
bandingkan dengan gambar rencana
24
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
11) Lapis pondasi Agregat Kelas A dan Lapis Pondasi Agregat Kelas S
Tahap Pelaksanaan :
1. Batu diambil dan disaring langsung di Quarry (setelah
25
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
26
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
27
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
Tahap Pelaksanaan :
1. Kondisi Area Patching dipastikan Material LPA yang telah
selesai dipadatkan dibersihkan dengan Compressor.
2. Selanjutnya Penyemprotan dengan Lapis Resap Pengikat.
3. AMP memproduksi Campuran Aspal Panas (CAP)
menyesuaikan Jobmix Formula.
4. Dump Truck mengangkut CAP menuju lokasi pekerjaan .
5. CAP dihampar dengan alat Asphalt Finisher ataupun manual
(menyesuaikan kebutuhan lapangan).
6. Campuran Aspal panas dipadatkan dengan Tandem Roller
dan P.Tyre Roller.
28
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
Tahap Pelaksanaan :
1. Melakukan pengukuran/pemasangan bouwplank dan
memasang Rambu pengaman.
29
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
30
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
31
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
- Pick Up
- Alat Bantu manual
Bahan 5.
Pelaksanaan Tahap Persiapan :
Pekerjaan Pengajuan Request, Gambar rencana pelaksanaan, kesiapan
Peralatan, personil, manajemen lalu lintas yang telah disetujui direksi
pekerjaan.
Tahap Pelaksanaan :
1. Penyedia Jasa Melaksanakan inspeksi lapangan terhadap
pemenuhan kinerja jalan yang dipersyaratkan Inspeksi
Meliputi: Tanaman disekitar ujung gorong - Gorong,
terusan gorong-gorong, saluran air yang dilapisi, kerb,
sekitar rambu, guad rail, patok pengarah, tiang
lampu,bahu jalan, seluruh permukaan yang dilabur,
bangunan bawah jembatan dan deck jembatan.
2. Sekelompok Tenaga Kerja disebar dengan jarak tertentu
disepanjang bahu jalan.
3. Sekelompok tenaga kerja membersihkan dan memotong
rumput/tanaman disepanjang jalan tersebar dgn
merujuk pada indikator pemeliharaan rutin tanaman pd
rumija setiap 3 bulan sekali.
4. Pemotongan tanaman menggunakan mesin potong
rumput mekanis, sabit, parang dan alat bantu lainnya.
5. Sampah – sampah bekas pemotongan dikumpulkan
beberapa tempat dimasukkan kedalam karung atau
kantong lainnya.
6. Sampah tersebut diangkut pick up menuju lokasi
disposal yang telah disetujui direksi pekerjaan.
32
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
Waktu Tanggap
No. Indikator Kinerja Jalan Perbaikan
1 Perkerasan Jalan
a Lubang :
Tidak boleh ada lubang dengan diameter lebih dari Harus selesai diperbaiki
10 cm dan kedalaman lebih dari 4 cm pada bagian dalam waktu maksimum 7
jalan. (tujuh) hari.
33
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
b Retakan :
Tidak boleh ada retakan lebih lebar 3 mm dan /atau Harus selesai ditutup dalam
luas retakan lebih besar 5 % setiap 100 m panjang waktu maksimum 14 (empat
laur (lane) jalan belas) hari
c Amblas :
Tidak boleh ada bagian yang amblas lebih dari 3 cm Harus selesai diperbaiki
dengan luasan permukaan yang amblas lebih besar dalam waktu maksimum 7
5% setiap 100 meter jalur jalan. (tujuh) hari.
d Patahan (untuk Rigid) :
Tidak boleh ada bagian jalan yang mengalami Harus selesai diperbaiki
patahan (faulting) dalam waktu maksimum 14
(empat belas) hari.
e Joint Sealant (untuk Rigid) :
Dalam Kondisi baik, tidak boleh rusak atau hilang Harus selesai diperbaiki
disemua Slab Joint dalam waktu maksimum 14
(empat belas) hari.
f Ketidakrataan (untuk perkerasan yang
dilaksanakan pelapisan ulang / Overlay): Harus selesai diperbaiki
Nilai IRI rata – rata setiap segmen lajur (lane) jalan dalam waktu maksimum 90
dalam kondisi mantap, maksimum 4 mm/m (sembilan puluh) hari.
2 Bahu Jalan
a Lubang :
Tidak boleh ada lubang dengan diameter lebih dari Harus selesai diperbaiki
20 cm dan kedalaman lebih dari 10 cm. dalam waktu maksimum 7
(tujuh) hari.
b Elevasi / Ketinggian :
Tidak boleh ada beda tinggi bahu jalan dengan tepi Harus selesai diperbaiki
perkerasan jalan lebih dari 5 cm dalam waktu maksimum 14
(empat belas) hari.
c Amblas :
Tidak boleh ada bagian yang amblas lebih dari 10 Harus selesai diperbaiki
cm dengan luas permukaan yang amblas lebih dari dalam waktu maksimum 7
3% setiap 100 meter bahu jalan. (tujuh) hari.
3 Drainase
a Semua Jenis Saluran :
i. Harus bersih dan tidak mengalami kerusakan Kerusakan harus selesai
struktur. diperbaiki dalam waktu
ii. Tidak boleh ada penyumbatan lebih besar maksimum 21 (dua puluh
10% dari kapasitas saluran. satu) hari untuk kerusakan
struktur dan 7 (tujuh) hari
untuk penyumbatan.
34
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
4 Perlengkapan Jalan
a Rambu Peringatan dan Rambu Petunjuk :
i. Terpasang dengan benar sesuai ketentuan, Kekurangan, kerusakan dan
secara struktur kokoh, dan tiang tidak kecacatan harus selesai
bengkok. diperbaiki selambat –
ii. Pemasangan rambu sementara untuk lambatnya 21 (dua puluh
pencegahan kecelakaan lalu lintas yang satu)hari
disebabkan kerusakan jalan yang belum Pemasangan rambu
dapat diperbaiki. sementara paling lambat
242 (dua puluh empat) hari.
b Pemisah Horizontal pada Median atau
Trotoar : Kekurangan, kerusakan dan
i. Pemisah yang ada harus kokoh dan berfungsi kecacatan harus selesai
dengan baik. diperbaiki selambat –
ii. Permukaannya dapat dilihat dengan jelas lambatnya 21 (dua puluh
pada malam hari. satu) hari.
c Guard rails / Rel pengaman :
Secara struktur kokoh, terpasang dengan benar dan Kerusakan, kekurangan dan
tidak terjadi kerusakan. kecacatan harus selesai
diperbaiki selambat –
lambatnya 21 (dua puluh
satu) hari.
5 Bangunan Pelengkap (jika ada dalam kontrak)
a Jalan Pendekat (Oprit):
Tidak terjadi penurunan lebih dari 5cm dari elevasi Kecacatan harus selesai
rencana permukaan pendekat. diperbaiki selambat –
lambatnya 14 (empat belas)
hari
b Dinding Penahan Tanah:
i. Tidak ada kerusakan struktur dan berfungsi Kecacatan harus selesai
baik. diperbaiki selambat –
ii. Tidak terjadi keretakan pada dinding dan lambatnya 28 (dua puluh
pondasi. delapan) hari.
iii. Tidak terjadi patahan struktur bangunan
yang mengakibatkan kerusakan struktur
bangunan.
35
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
1) Pembersihan Jembatan
Peralatan - Compressor
- Water Jet Pump
- Pick Up
- Alat bantu
36
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
Tahap Pelaksanaan :
1. Pembersihan jembatan harus menggunakan water jet di
semua elemen jembatan baik bagian atas dan bawah
dan bangunan atas, landasan, bangunan bawah dan
fondasi serta perlengkapannya harus dibersihkan dan
tidak terdapat sampah, kotoran, atau benda-benda yang
mengganggu fungsi jembatan
2. Sampah diakumulasi / dimasukkan ke dalam kantong –
kantong sampah untuk kemudian diangkut
menggunakan pick up menuju tempat pembuangan
sampah yang disetujui direksi pekerjaan.
3. Kebersihan jembatan ini harus dipertahankan atau
pembersihan diulang setiap 1 bulan sekali.
37
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
Peralatan - Compressor
- Alat suntik gravitasi / anti gravitasi
- Water Jet Pump
- Mobil Pick Up
- Alat bantu (tangga, pemotong rumput, parang, kapak,
gergaji, sapu, sekop, sikat kawat, sendok beton, kape, dll)
Tahap Pelaksanaan :
1. Pembersihan permukaan dan dilakukan inspeksi untuk
mengetahui kerusakan pada jembatan
2. Perbaikan retak non struktural terbagi atas 2 sistem
yaitu
a. Perbaikan retak dari bagian bawah struktur jembatan
38
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
3) Pengecatan Sederhana
39
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
Tahap Pelaksanaan :
1. Pengecatan sederhana pada sandaran horizontal baja
bergalvanis :
a. Persiapan permukaan :
i. Permukaan baja dibersihkan dengan water jet
sampai semua kotoran dan cat yang mengelupas
dapat terlepas.
ii. Permukaan yang berkarat dan tidak dapat
dibersihkan dengan water jet dibersihkan
menggunakan sikat kawat dan dilanjutkan
pembersihan kembali dari debu.
b. Pelaksanaan pengecatan :
i. Pengecatan menggunakan kuas atau alat semprot
ii. Cat dicampur sesuai dengan petunjuk kemasan
pabrik produsen dan teknis yang syaratkan.
iii. Pengecatan dilaksanakan dalam 2 lapis yaitu cat
dasar dan cat akhir (top coat).
iv. Pengecatan harus sudah dilaksanakan dalam kurun
waktu 3 jam setelah selesainya pekerjaan
persiapan atau pembersihan permukaan.
2. Pengecatan sederhana pada sandaran horizontal baja
yang tidak bergalvanis :
a. Persiapan permukaan :
i. Permukaan baja dibersihkan menggunakan water
jet sampai semua kotoran dan cat yang
mengelupas terlepas dari permukaan baja.
ii. Bagian permukaan yang berkarat dan tidak dapat
dibersihkan dengan water jet dapat dilanjutkan
dengan menggunakan sikat kawat yang
selanjutnya harus dibersihkan kembali dari debu.
b. Pelaksanaan :
i. Pengecatan menggunakan kuas atau alat semprot
(sprayer).
ii. Cat dicampur sesuai dengan petunjuk kemasan
pabrik produsen dan teknis yang syaratkan.
iii. Pengecatan dilaksanakan dalam 2 lapis yaitu cat
dasar dan cat akhir (top coat).
iv. Pengecatan harus sudah dilaksanakan dalam kurun
40
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
41
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
4) Penggantian Baut
42
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
Tahap Pelaksanaan :
1. Pick Up membawa pekerja, bahan/material, peralatan ,
K3 dll menuju lokasi pekerjaan.
2. Pemasangan baut dan ring menggunakan alat momen
torsi dengan kekuatan tertentu.
43
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
Peralatan - Pick Up
- Alat bantu : Sekop, Pacul, Sendok Semen, Ember Cor,
Gerobak Dorong, meteran, martil dll
Tahap Pelaksanaan :
1. Sebelum pemasangan, gali pondasi pasangan sesuai
dimensi galian.
2. Bahan-bahan seperti, Semen, Pasir, dan air dicampur
dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan
concrete mixer.
3. Setelah galian selesai, pada dasar galian diberi mortar
minimal 3 cm sebagai landasan pasangan batu lapis
dasar.
4. Material tambahan seperti, suling dari pipa PVC, ijuk
untuk saringan suling, dan lain-lain disiapkan untuk
dipasang pada pasangan batu.
5. Batu terlebih dahulu dibersihkan, lalu disusun dengan
baik, kemudian diisi/diikat dengan campuran mortar
dengan dimensi sesuai gambar kerja.
6. Setelah pasangan batu selesai, permukaan atas
pasangan difinish dengan plesteran hingga permukaan
tersebut rata.
7. Pasangan batu diurug setelah mortar benar-benar
kering, minimal berumur 14 hari.
44
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
6) Perbaikan Sandaran
Peralatan - Pick Up
- Concrete Mixer
45
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
- Concrete Vibrator
- Compressor
- Alat bantu : Tangga, Kunci Pas, Kunci Momen dll
- Safety Equipment (K3)
Bahan - Pipa Galvanis 2”
- Cat Emulsi
- Semen
- Pasir Beton
- Agregat
- Kayu Perancah / Bekisting
Pelaksanaan Tahap Persiapan :
Pekerjaan Pengajuan Request, kesiapan Peralatan, personil, manajemen lalu
lintas yang telah disetujui direksi pekerjaan.
Tahap Pelaksanaan :
1. Pick Up membawa personil, material, peralatan
pendukung, perlengkapan K3 menuju lokasi pekerjaan.
2. Pipa Sandaran yang rusak, bengkok, hilang dilepaskan
kemudian diganti dengan yang baru menyesuaikan
jenis/ukuran materialnya.
3. Pipa sandaran yang sudah terpasang di cat kembali.
46
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
(Provisional Hand Over , PHO), penyedia jasa harus melaksanakan pemenuhan Indikator
Kinerja Jembatan sebagaimana yang disyaratkan dalam Tabel SKh-1.10.b.4(1).
Tabel SKh-1.10.b.4(1) Indikator Kinerja Eleman Jembatan
No. Indikator Kinerja Pengukura Waktu Tanggap Perbaikan
Elemen Jembatan n
1 Bangunan Bawah
i) Bangunan bawah harus Inspeksi Harus selesai diperbaiki dalam waktu
bersih dari kotoran visual maksimum 14 (empat belas) hari.
ii) Tidak boleh ada retakan Inspeksi Harus selesai diperbaiki dalam waktu
atau pecah pada beton visual maksimum 28 (dua puluh delapan) hari.
iii) Tidak boleh ada Inspeksi Harus selesai diperbaiki dalam waktu
kerusakan pada visual maksimum 14 (empat belas) hari.
pasangan batu
iv) Tidak terjadi karat pada Inspeksi Harus selesai diperbaiki dalam waktu
pondasi tiang pancang visual maksimum 28 (dua puluh delapan) hari.
2 Bangunan Atas
i) Bangunan atas harus Inspeksi Harus selesai diperbaiki dalam waktu
bersih dari kotoran visual maksimum 7 (tujuh) hari.
ii) Tidak boleh ada retakan Inspeksi Harus selesai diperbaiki dalam waktu
atau pecah pada beton visual maksimum 28 (dua puluh delapan) hari.
iii) Tidak boleh ada korosi Inspeksi Harus selesai diperbaiki dalam waktu
pada seluruh struktur visual maksimum 28 (dua puluh delapan) hari.
baja.
iv) Tidak boleh ada Inspeksi Harus selesai diperbaiki dalam waktu
terkelupasnya lapisan visual maksimum 28 (dua puluh delapan) hari.
galvanis pada seluruh
struktur baja.
v) Baut, paku keling tidak Inspeksi Harus selesai diperbaiki dalam waktu
longgar dan pen tidak dengan maksimum 28 (dua puluh delapan) hari.
aus serta terpelihara Torsimeter
dengan baik
3 Bangunan pelengkap
Jembatan
i) Bangunan pelengkap Inspeksi Harus selesai diperbaiki dalam waktu
harus bersih dari visual maksimum 14 (empat belas) hari.
kotoran
ii) Pipa cucuran dan Inspeksi Harus selesai diperbaiki dalam waktu
drainase tidak boleh visual maksimum 7 (tujuh) hari.
tersumbat
4 Daerah Aliran Sungai
(DAS)
i) DAS harus bersih dari Inspeksi Harus selesai diperbaiki dalam waktu
kotoran/debris visual maksimum 28 (dua puluh delapan) hari.
47
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
1. Tahap awal pekerjaan dimulai pada Badan Jalan sisi kiri sepanjang 200 – 250
m.
2. Sebelum memulai pekerjaan dipergunakan rambu lalu lintas yang diperlukan
pada kedua sisi jalan.
3. Rambu sebagai tanda Peringatan dipasang dengan jarak 200 m sebelum dari
lokasi awal pekerjaan dan 200 m setelah akhir pekerjaan.
4. Flagmen mengatur lalu lintas kendaraan secara bergantian dengan
menggunakan salah satu sisi Badan Jalan.
5. Tahap berikutnya pekerjaan dimulai pada Badan Jalan sisi kanan sepanjang
200 – 250 m.
6. Pemasangan semua rambu lalu lintas yang diperlukan pada kedua sisi jalan.
7. Flagmen mengatur lalu lintas kendaraan secara bergantian dengan
menggunakan salah satu sisi Badan Jalan
8. Rambu sebagai tanda Peringatan dipasang dengan jarak 200 m sebelum
lokasi awal pekerjaan dan 200 m setelah akhir pekerjaan.
9. Pekerjaan dilakukan dari sisi kiri ke sisi kanan dengan interval 200 – 250 m
sampai pekerjaan selesai.
48
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
1. Tahap awal pekerjaan dimulai pada Bahu Jalan sisi kiri sepanjang 200 – 250
m.
2. Sebelum memulai pekerjaan dipergunakan rambu lalu lintas yang diperlukan
pada kedua sisi jalan.
3. Rambu sebagai tanda Peringatan dipasang dengan jarak 200 m sebelum dari
lokasi awal pekerjaan dan 200 m setelah akhir pekerjaan.
4. Flagmen mengatur lalu lintas kendaraan secara bergantian dengan
menggunakan salah satu sisi Badan Jalan.
5. Tahap berikutnya pekerjaan dimulai pada Bahu Jalan sisi kanan sepanjang
200 – 250 m.
6. Pemasangan semua rambu lalu lintas yang diperlukan pada kedua sisi jalan.
7. Rambu sebagai tanda Peringatan dipasang dengan jarak 200 m sebelum dari
lokasi awal pekerjaan dan 200 m setelah akhir pekerjaan.
8. Flagmen mengatur lalu lintas kendaraan secara bergantian dengan
menggunakan salah satu sisi Badan Jalan
9. Pekerjaan dilakukan dari sisi kiri ke sisi kanan dengan interval 200 – 250 m
sampai pekerjaan selesai.
2. Prosedur Kerja
Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi
penyimpangan dari Spesifikasi termasuk didalamnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja
49
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
(K3), Gambar Rencana, Kuantitas dan Kualitas. Untuk memudahkan monitoring serta
kontrol suatu proyek maka perlu dibuat suatu Data Pendukung serta Administrasi
antara lain :
2) Shop Drawing
Dibuat untuk setiap jenis pekerjaan yang memerlukan gambar kerja dan bukan
gambar typical, jadi harus dibuat untuk setiap lokasi dengan mencantumkan
perkiraan kuantitas yang diperlukan.
Untuk pekerjaan-pekerjaan Struktur harus dilampirkan perhitungan Teknisnya
harus sudah siap dan dilampirkan pada Laporan Hasil Tinjauan Teknis. Dibuat
oleh kontraktor dan akan mendapat petunjuk/persetujuan dari Direksi
Pekerjaan.
Shop Drawing adalah gambar untuk pedoman pelaksanaan dilapangan
sehingga gambar tersebut harus tersedia dilokasi pekerjaan dan kantor
lapangan.
3) Request
Sebelum Pekerjaan dimulai Request yang dibuat oleh Kontraktor diajukan
kepada Direksi Pekerjaan dan harus dilampiri Shop Drawing dalam waktu
minimal 1 x 24 jam , dan persetujuan dari Direksi Pekerjaan akan diberikan
dalam jangka waktu maksimal 1 x 24 jam, apabila dalam jangka waktu
tersebut tidak ada berita dari Direksi Pekerjaan berarti Request disetujui.
Untuk efisiensi waktu Request harus dibahas bersama dengan Direksi
Pekerjaan agar petunjuk / persetujuan dapat segera diketahui.
Pada Prinsipnya semua jenis pekerjaan harus dibuat Request dan harus
mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan, apabila hal ini diabaikan
Kontraktor maka pekerjaan yang dilaksanakan tanpa request tidak akan
diopname atau tidak diakui Direksi Pekerjaan.
Pada Kondisi Khusus sehubungan dengan penanganan yang mendesak yang
bukan disebabkan karena kelalaian Kontraktor diizinkan request menyusul,
tetapi sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus lapor terlebih dahulu
memberitahukan kepada Direksi Pekerjaan untuk menentukan jenis
penanganan, Kualitas dan Kuantitas yang boleh dilaksanakan.
50
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
Untuk pekerjaan yang sama Request bisa di buat menerus tanpa batasan
Kuantitas selama didukung oleh alat, bahan dan tenaga kerja.
Penandatanganan Request
Pihak Kontraktor : GS / Site Manager
Pihak Konsultan : Chief Inspector
Pihak Pelaksana Kegiatan : Kepala Pengawas Lapangan ( PO )
51
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(PPK-5) PPK SP. AMPAR TAYAN – AUR KUNING
II
III
52