METODE PELAKSANAAN
PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG –
GALING DAN TEMAJUK – MERBAU (UMYC)
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
BAB I PENDAHULUAN
Paket Preservasi Jalan Bts. Serawak - Aruk - Sp. Tanjung - Galing dan Temajuk – Merbau
(MYC) merupakan implementasi dalam pemenuhan Renstra Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat, dalam hal ini Ditjen Bina Marga 2020 - 2024, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
2. Tujuan
Tujuan Tujuan dari kegiatan pelaksanaan Kegiatan adalah :
Penanganan Segmen Jalan Bts. Serawak - Aruk - Sp. Tanjung - Galing (Tahun
Anggaran 2020 - 2022) berfungsi secara baik untuk dilalui lalu lintas, pada akhir masa
pelaksanaan pekerjaan pada Tahun Anggaran 2022. Mendukung stabilitas ekonomi,
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
politik, sosial, dan keamanan di wilayah Kabupaten Sambas khususnya pada Pos
Lintas Batas Negara (PLBN) di kecamatan Aruk.
Paket Preservasi Jalan Bts. Serawak - Aruk - Sp. Tanjung - Galing dan Temajuk – Merbau
mempunyai ruang lingkup pekerjaan, sebagai berikut :
1. Umum;
2. Drainase;
3. Pekerjaan Tanah dan Geosintetik;
4. Perkerasan Berbutir dan Perkerasan Seton Semen;
5. Perkerasan Aspal;
6. Struktur
7. Pekerjaan Harian dan Pekerjaan Lain-lain
8. Pekerjaan Pemeliharaan Kinerja
Preservasi Jalan Bts. Serawak-Aruk - Sp. Tanjung - Galing dan Temajuk - Merbau memliki
target efektif penanganan sepanjang 29.335 KM (MYC: 2020 - 2022), dengan Rencana
Tahun 2020 = 2,16 KM,
Tahun 2021=14,00 KM, dan
Tahun 2022 = 13,175 KM.
Lokasi Preservasi Jalan Bts. Serawak - Aruk - Sp. Tanjung - Galing dan Temajuk – Merbau
berada di KM 285+250 - 314+585 dari Pontianak yang terletak di Kabupaten Sambas Provinsi
Kalimantan Barat, dengan penanganan proyek per tahun sebagai berikut :
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
b. Pra-Konstruksi
Kegiatan Pra Konstruksi dilakukan sebelum pekerjaan-pekerjaan konstruksi
dilakukan. Kegiatan- kegiatan tersebut diantaranya :
Dalam uraian tahapan penyelesaian pekerjaan ini kami akan menyusun dan
menjelaskan metode pelaksanaan pekerjaan utama berdasarkan pada masing-masing
lingkup pekerjaan yang meliputi :
Sebelum kepada tahapan uraian penyelesaian pekerjaan sebagaimana terinci di bawah ini,
kami akan menjelaskan terlebih dahulu beberapa informasi yang menunjang terhadap
kelancaran pelaksanaan pekerjaan, antara laian :
LOKASI AMP
Untuk penyediaan hotmix dan beton pada paket pekerjaan ini serta peralatan utama seperti
AMP, Batching Plant dan Paving Set serta peralatan lainnya, kami bekerja sama dengan
perusahaan setempat yang lokasi Basecamp nya berada di Sambas, Kalimantan Barat,
dimana jarak rata-rata dari basecamp TMPP ke lokasi pekerjaan ± 0 Km melalui jalur jalan
Lokasi Pekerjaan memerlukan waktu tempuh ke lokasi pekerjaan ± 3 jam.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
Personel Manajerial
Penempatan dan kesiapan tenaga personil dengan fungsi dan tanggungjawabnya
merupakan bagian yang tidak terpisahkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
pekerjaan ini.
Berikut kami sampaikan daftar personil yang akan dimobilisasi ke lapangan, sebagaimana
tertuang dalam
Dokumen
Pemilihan :
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
Dalam penyusunan urutan tahapan penyelesaian pekerjaan konstruksi ini kami hanya akan
menjelaskan pelaksanaan pekerjaan yang termasuk ke dalam pekerjaan utama saja.
Berikut kami tampilkan flowchart tahapan pekerjaan keseluruhan dari awal sampai akhir
pekerjaan.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
Adapun untuk metode pelaksanaan pekerjaan utama terdiri dari pekerjaan sebagai berikut:
1. Timbunan Biasa dari Sumber Galian
2. Lapis Pondasi Agregat Kelas A
3. Lapis Pondasi Agregat Kelas B
4. Lapis Pondasi Agregat Kelas S
5. Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base)
6. Lataston Lapis Aus (HRS-WC)
7. Beton Struktur Fc’30 Mpa
8. Baja Tulangan Sirip-BjTS 420A
9. Marka Jalan Termoplastik
Persiapan :
Cek ulang Permintaan (Request) Pekerjaan & data pendukungnya.
Tahapan Pelaksanaan :
1. Sebelum penghamparan timbunan pada setiap tempat, semua bahan yang tidak
diperlukan harus dibuang sebagaimana diperintahkan oleh direksi pekerjaan.
2. Kecuali untuk derah tanah lunak atau tanah yang tidak dapat dipadatkan atau tanah
rawa, dasar pondasi timbunan harus dipadatkan seluruhnya (termasuk penggemburan
dan penggeringan atau pembasahan bila diperlukan) sampai 15 cm bagian permukaan
atas dasar atas pondasi memenuhi kepadatan yang disyaratkan.
3. Bilamana timbunan akan dibangun atas permukaan tanah dengan kelandaian lereng
lebih dari 10%, ditempatkan diatas permukaan lama atau pembagunan timbunan baru,
maka lereng lama akan dipotong sampai tanah yang keras dan bertangga dengan lebar
yang cukup sehingga memungkinkan perlaratan pemadat dapat beroperasi. tangga-
tangga tersebut tidak boleh mempunyai kelandaian lebih dari 4% dan harus dibuatkan
sedemikian dengan jarak vertikal tidak lebih dari 30 cm untuk kelandaian yang kurang
dari 15% dan tidak lebih dari 60cm untuk kelandaiannya yang sama atau lebih besar dari
15%.
4. Dasar saluran yang ditimbun harus diratakan dan dilebarkan sedemikian hingga
memungkinkan pengoperasian peralatan pemadat yang efektif.
Penghamparan Timbunan
1. Timbunan harus ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar dalam
lapisan yang merata yang bila di padatkan akan memenuhi toleransi tebal yang
disyaratkan. Bilamana timbunan dihampar lebih dari satu lapis, lapisan-lapisan tersebut
sedapat mungkin di bagi rata sehingga sama tebal.
2. Tanah timbunan umumnya diangkut langsung dari lokasi sumber bahan ke permukaan
yang telah disiapkan pada saat cuaca cerah dan disebarkan. Penumpukan tanah timbunan
untuk persediaan, terutama selama musim hujan. biasanya tidak diperkenankan, terutama
selama musim hujan.
3. Timbunan di atas atau pada selimut pasir atau bahan drainase porous, harus diperhatikan
sedemikian rupa agar kedua bahan tersebut tidak tercampur. Dalam pembentukan
drainase sumuran vertikal diperlukan suatu pemisah yang menyolok di antara kedua bahan
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
tersebut dengan memakai acuan sementara dari pelat baja tipis yaag sedikit demi sedikit
ditarik saat pengisian timbunan dan drainase porous dilaksanakan.
4. Penimbunan kembali di atas pipa dan di belakang stsuktur harus dilaksanakan dengan
sistematis dan secepat mungkin segera setelah pemasangan pipa struktur. Akan tetapi,
sebelum penimbunan kembali, diperlukan waktu perawatan tidak kurang dari 3 jam setelah
pemberian adukan pada sambungan pipa atau pengecoran struktur beton gravity,
pemasangan pasangan batu gravity atau pasangan batu dengan mortar gravity. Sebelum
penimbunan kembali di skitar struktur penahan tanah dari beton, pasangan batu dengan
mortar, juga diperlukan waktu perawatan tidak kurang dari 14 hari
5. Bilamana timbunan badan jalan akan diperlebar, Iereng timbunan lama harus disiapkan
dengan membuang seluruh tetumbuhan yang terdapat pada permukaan lereng dan harus
dibuat bertangga (atau dibuat bergerigi) sehingga timbunan baru akan terkunci pada
timbuan lama sedmikian sampai diterima oleh Direksi Pekerjaan. Selanjutnya timbunan
yang diperlebar harus dihampar horizontal lapis demi lapis sampai dengan elevasi tanah
dasar, yang kemudian harus ditutup secepat mungkin dengan lapis pondasi bawah dan
atas sampai elevasi permukaan jalan lama sehingga bagian yang diperlebar dapat
dimanfaatkan oleh lalu lintas secepat mungkin, dengan demikian pembangunan dapat
dilanjutkan ke sisi jalan lainnya bilamana diperlukan
6. Lapisan penopang di atas tanah lunak termasuk tanah rawa harus dihampar sesegera
mungkin dan tidak lebih dari tiga hari setelah persetujuan penggalian atau pembersihan
dan pengupasan oleh Direksi Pekerjaan. Lapisan penopang dapat dihampir satu lapis atau
beberapa lapis dengan tebal antara 0,5 sampai 1,0 meter sesuai dengan kondisi lapangan
dan sebagaimana diperintahkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Pemadatan Timbunan
1. Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis harus dipadatkan
dengan peralatan pemadat yang memandai dan disetujui Direksi Pekerjaan sampai
mencapai kepadatan yang disyaratkan
2. Pemadatan timbunan tanah harus dilaksanakan hanya bilamana kadar air bahan berada
dalam rentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1 % di atas kadar air optimum.
Kadar air optimum harus didefinisikan sebagai kadar air pada kepadatan kering maksimum
yang diperoleh bilamana tanah dipadatkan sesuai dengan SNI 03-1742-1989.
3. Seluruh timbunan batu harus ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal 20 cm dari
bahan bergradasi menerus dan tidak mengandung batu yang lebih besar dari 5 cm serta
mampu mengisi rongga-rongga batu pada bagian atas timbunan batu tersebut lapis
penutup ini harus dilalsanakan sampai mencapai kepadatan timbunan tanah yang
disyaratkan.
4. Setiap lapisan timbunan yang dihampar harus dipadatkan seperti yang disyaratkan, diuji
kepadatannya dan harus diterima oleh Direksi Pekerjaan sebelum lapisan berikutnya
dihampar.
5. Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan
sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah usaha pemadatan yang
sama. Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi dapat dilewatkan di atas
pekerjan timbunan dan lajur yang dilewati harus terus menerus divariasi agar dapat
menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.
6. Dalam menempatkan timbunan di atas gorong-gorong dan bilamana disyaratkan, dalam
Kontrak, harus membuat timbunan tersebut sama tinggi pada kedua sisinya. Jika kondisi-
kondisi memerlukan penempatan timbunan kembali atau timbunan pada satu sisi lebih
tinggi dari sisi lannya, penambahan bahan pada sisi yang lebih tinggi tidak boleh dilakukan
sampai persetujuan diberikan oleh Direksi Pekerjaan dan tidak melakukan penimbunan
sampai struktur tersebut telah berada di tempat dalam waktu 14 hari, dan pengujian-
pengujian yang dilakukan di laboratorium di bawah pengawasan Direksi Pekerjaan
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
menetapkan bahwa struktur tersebut telah mencapai kekuatan yang cukup untuk menahan
tekanan apapun yang ditimbulkan oleh metoda yang digunakan dan bahan yang dihampar
tanpa adanya kerusakan atau regangan yang di luar faktor keamanan.
7. Bahan untuk timbunan pada tempat-tempat yang sulit dimasuki oleh alat pemadat normal
harus dihampar dalam lapisan mendatar dengan tebal gembur tidak lebih dari 10 cm dan
seluruhnya dipadatkan dengan menggunakan pemadat mekanis.
8. Timbunan pada lokasi yang tidak dapat dicapai dengan peralatan pemadat mesin gilas
harus dihampar dalam lapisan horizontal dengan tebal gembur tidak lebih dari 10 cm dan
dipadatkan dengan penumbuk loncat mekanis atau timbris (tamper) manual dengan berat
statis minimum 10 kg. pemadatan di bawah maupun di tepi pipa harus mendapat perhatian
khusus untuk mencegah timbulnya rongga-rongga dan untuk menjamin bahwa pipa
terdukung sepenuhnya.
Kapasitas Produksi :
Produksi yang menentukan excavator
Produksi harian
Metode pelaksanaan pondasi Agregat kelas A, kelas B dan Kelas S- Pada kesempatan ini
saya akan berbagi pengalaman di proyek jalan khususnya tentang metode pekerjaan pondasi
jalan. Seperti yang sudah dijelaskan di artikel sebelumnya Struktur perkerasan jalan
aspal bahwa struktur jalan terdiri dari berbagai lapisan struktur mulai dari pondasi agregat
kelas B (LPB), pondasi agregat kelas A (LPA), AC-BC, AC-WC dan sebagainya. Masing-
masing lapisan struktur mempunyai metode pelaksanaan yang berbeda. Khusus untuk
pekerjaan LPA, LPB, dan LPS tidak menggunakan bahan material aspal karena struktur
tersebut masuk dalam kategori pondasi jalan. Sebelum memulai penjelasan tentang metode
pelaksanaan, berikut ini saya sampaikan apa yang dimaksud dengan lapis pondasi agregat
pada jalan.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
Lapis pondasi agregat adalah lapisan struktur yang berada di atas tanah /sub grade yang
berfungsi untuk memberikan daya dukung pada jalan sehingga permukaan jalan tetap dalam
kondisi stabil. pondasi memegang peranan penting dalam ketahanan suatu jalan. Sebagian
besar kerusakan aspal jalan disebabkan karena lapis pondasi agregat tidak kuat dan tidak
stabil seperti pada penjelasan artikel Penyebab Kerusakan Pada Aspal Jalan. Lapis pondasi
agregat dibagi menjadi 2 tipe struktur yaitu agregat kelas A dan agregat kelas B. Berikut
penjelasan selengkapnya.
LPB adalah lapis pondasi agregat yang berada di atas tanah dasar /subgrade. Tanah dasar di
bawah LPB bisa berupa tanah asli maupun tanah timbunan dan galian. Lapis pondasi agregat
kelas B ini merupakan campuran dari berbagai fraksi agregat dengan ketentuan gradasi sesuai
dengan Tabel SNI berikut.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
Tabel di atas adalah gradasi lapis pondasi agregat mulai dari kelas A, kelas B dan kelas S.
Agregat yang lolos saringan sesuai dengan kriteria akan dicampur menjadi lapis pondasi.
Komposisi campuran agregat kelas B tergantung dari Job Mix Formula yang telah dibuat.
Pembuatan JMF dimulai dengan berbagai pengujian material agregat antara lain pengujian
berat jenis, CBR, uji kekerasan batu (abrasi), dan lain sebagainya.
Contoh komposisi Agregat kelas B hasil dari JMF adalah sebagai berikut
Fraksi 1 (37.5 - 50) = 15%
Fraksi 2 (0 - 37.5) = 53%
Fraksi 3 (Pasir ) = 32%
Pembuatan komposisi agregat kelas B harus memenuhi syarat sebagai berikut.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
Lapis pondasi agregat kelas A (LPA) adalah campuran agregat dengan berbagai fraksi dan
material yang digunakan untuk pondasi perkerasan aspal maupun perkerasan beton. LPA ini
berada di atas LPB. Perbedaan antara LPA dan LPB adalah komposisi campuran dan kriteria
pondasi. Kriteria pondasi agregat kelas A bisa dilihat pada tabel di atas.
Contoh komposisi agregat kelas A pada JMF antara lain:
Fraksi 1 (20- 37.5) = 38%
Fraksi 2 (10- 20) = 19%
Fraksi 3 (0 - 10) = 25%
Fraksi 4 (pasir) = 18%
Komposisi di atas tidak mutlak karena setiap proyek mempunyai JMF sendiri. Yang terpenting
adalah memenuhi kriteria pada tabel 5.1.2. (2)
Metode Pelaksanaan Agregat Kelas A
Pelaksanaan lapis pondasi agregat kelas A hampir sama dengan LPB. Berikut langkah kerja
pondasi agregat kelas A.
1. Apabila lapis pondasi agregat kelas B sudah finish grade, maka dilanjutkan dengan
agregat kelas A
2. Proses pemecahan batu menjadi fraksi yang diinginkan menggunakan Stone Crusher.
3. Blending material mulai dari fraksi 1, 2, 3 dan 4 sesuai komposisi JMF. Blending bisa
menggunakan alat blending plant. Jika tidak tersedia, blending bisa menggunakan
excavtor maupun wheel loader
4. Proses pengangkutan dari stockpile menuju lokasi penghamparan menggunakan
dump truck.
5. Penghamparan agregat menggunakan Motor Grader. Tebal hamparan agregat
maksimum 20 cm.
6. Proses pemadatan menggunakan alat berat vibro roller. Pada saat pemadatan perlu
menjaga kadar air. Oleh karena itu perlu dilakukan penyiraman menggunakan truck
water tank.
7. Pengujian ketebalan LPA atau tes spit
8. Pengujian kepadatan agregat menggunakan metode sand cone. Tingkat kepadatan
sampai 100%.
9. Pengujian CBR lapangan dan CBR lab. Nilai CBR minimal 90%.
Lapis pondasi agregat kelas S adalah perkerasan berbutir yang digunakan sebagai bahu jalan.
Bahu jalan terletak di tepi kanan dan kiri badan jalan. Biasanya lebar agregat kelas S 1,5 - 2
m dan tebal 15 cm. Campuran yang digunakan untuk membuat LPS ini tergantung dari JMF
yang telah dibuat oleh kontraktor. Yang terpenting adalah memenuhi syarat Tabel 5.1.2. (2).
Contoh komposisi lapis pondasi agregat kelas S adalah
Fraksi 1 (10 - 25) = 30%
Fraksi 2 (Pasir) = 70%
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
Proses pelaksanaan pondasi agregat harus benar- benar dilakukan sesuai dengan prosedur
karena sangat berpengaruh terhadap kualitas badan jalan.
Hot Rolled Sheet ( HRS ) Atau Lataston ( Lapis Tipis Aspal Beton )
Merupakan campuran yang di rancang untuk lapisan penutup dengan kadar aspal yang tinggi
agar perkerasan memilik gradasi yang digunakan adalah senjang.
Dicampur dalam keadaan panas ( Hotmix )
Termasuk dalam lapisan yang tidak memilik nilai structural
Sifat dari HRS itu sendiri :
1. Fleksibilitas tinggi , awet
2. Tahan terhadap kelelahan ( fatique )
3. Kedap Air
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
18. Pastikan campuran homogen, terselimuti bitumen dan suhu sesuai persyaratan, jika
tidak memenuhi, maka lakukan rekomendasi penolakan dan buang produk ). (13)
19. Hanya produk yang memenuhi kriteria pada pengecekan (13), yang direkomendasikan
untuk Diangkut kelokasi penghamparan. (14)
20. Ambil Sampel (Marshal Tes). (15)
21. Hanya produk yang memenuhi kriteria pada pengecekan (16)
22. Rekomendasi Pembayaran (17)
23. Pastikan campuran homogen, terselimuti bitumen dan suhu sesuai persyaratan, jika
tidak memenuhi, maka lakukan Rekomendasi penolakan dan buang produk (18)
24. Ketidaksesuaian dari hasil pengecekan visual pada verifikasi maupun, hasil Marshal
test harus ditindak lanjuti dgn pengendalian Produk Tidak Sesuai sebagaimana yang
diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan Hasil Pekerjaan Tidak Sesuai. (19)
25. Harus ada bukti telah dilakukan tindakan perbaikan atas produk tidak sesuai, dengan
meng- gunakan tatacara yang diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan HPTS Daftar Simak
Laporan Hasil Pekerjaan Tidak Sesuai (HPTS). (20)
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
Cek suhu diatas Dump Truck (suhu pasokan ke Finisher)130OC-150OC Aspal Pen,
dan 135OC-155OC bitumen asbuton murni atau modifikasi.
Amati visual tampilan campuran, apakah rata?
Jika tidak memenuhi ketentuan suhu diatas, campuran ditolak dan buang (4)
Pengendalian Hasil Pekerjaan Tidak Sesuai
Catat HPTS
Lakukan pencatatan setiap ada kejadian yang serupa.
Cek Berulang
Amati apakah kejadian berulang, baik saat itu maupun pada pelak sanaan
pekerjaan dihari yang lain.
Jika berulang, evaluasi penyebab dan lakukan tindakan perbaik an.
Loading dan dumping ke Asphalt Finisher (AF)
Pastikan dumping Asphalt Finisher tidak dalam posisi mendorong D.Truck.
Dumping dilakukan tahap demi tahap, pada kondisi D.Truck dan Asfhalt Finisher
bergerak searah dengan kecepatan sama
Penghamparan
Pastikan screed dipanaskan sebelum menghampar.
Vibrasi pada tamper dipastikan berjalan baik.
Pemasangan balok kayu atau material lain yg disetujui pada sisi hamparan.
Lakukan penghamparan dengan mendahulukan sisi terendah.
Amati apakah tekstur merata, secara visual memuaskan.
Lakukan pengamatan pada pengukuran suhu campuran yang dihampar
(minimal 1x pada jarak 100 meter).
Pastikan kecepatan penghamparan konstan, harus sesuai dengan standar yang
telah ditentukan, untuk menghindari timbulnya koyakan pada penghamparan.
Jika terjadi segregasi, koyakan maka hentikan penghamparan dan sampai
ditemukan penyebabnya hamparan dilanjutkan.
Amati mekanisme kerja Asphalt Finisher (Paver), jalan sempurna/ baik, penebaran
merata.
Tidak diperbolehkan adanya penaburan butiran kasar pada permukaan yang telah
dihampar rapi.
Cek hamparan dengan straight edge (mistar lurus), pada jarak 3,0 meter toleransi
masing-masing 4 mm untuk lapisan aus, 5 mm utk lapisan binder dan 6 mm untuk
lapisanPondasi.
Pemadatan awal (Breakdown Rolling)
Suhu pemadatan awal antara 125OC-145OC (Aspal Pen), dan 130OC-150OC
(Asbuton Murni atau Modifikasi)
Peralatan pemadatan Penggilas Roda Baja (Steel wheel roller/Tandem Roller).
Roda penggerak saat pemadatan berada didepan.
Kecepatan alat pemadat tidak lebih besar dari 4 km/jam.
Sambungan melintang dikerjakan terlebih dahulu dengan membuat sambungan
memanjang sebagai media sepanjang (60-100) cm lebar gilasan 15 cm pada
campuran yg belum dipadatkan, lalu padatkan sambungan melintang dengan lebar
area 15 cm yg dipa datkan.
Jumlah Pemadatan sesuai jumlah passing hasil percobaan.
Prosedur Pemadatan ;
Jika lajur berdampingan dengan lajur lain yg telah dihampar padat.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
Pelaksana
Operator
Petugas K3
Tenaga Kerja
Sasaran Mutu:
Permukaan yang rata sesuai spesifikasi
elevasi sesuai dengan yang direncanakan
Ketebalan sesuai spesifikasi dan gambar serta toleransi yang diijinkan.
Demikian Metode Pelaksanaan Pekerjaan Aspal ini saya buat, semoga bermanfaat buat
teman-teman semua, kurang lebihnya saya mohon maaf. Trima kasih
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
Toleransi dimensi
a) ketentuan yang di isyratkan dalam pasal 5.3.5. harus digunakan
b) ketentuan yang di isyaratkan dalam pasal 5.3.9. harus digunakan
c) Standar Rujukan
d) Ketentuan yang di isyaratkan dalam spesifikasi ini harus di gunakan Standar Nasional
Indonesia (SNI)
e) SNI 1972 : 2008 : cara uji slump beton
f) SNI 1974 : 2011 : cara uji kuat tekan beton
g) SNI 03-443-1997 : spesifikasi beton siap pakai.
h) SNI 03-4810-1998 : metode pembuatan dan perawatan benda uji beton dan lapangan.
i) SNI 03-6820-2002 : spesifikasi agregat halus untuk pekerjaan adukan dan plelesteran
dengan bahan dasar semen.
j) SNI 03-6969-203 : metode pengujian untuk pengukuran panjang beton inti
k) Hasil pengeboran.
Pengajuan kesiapan kerja
Penyedia jasa harus mengajukan rincian proposal rencana pengendalian mutu
Untuk aspek pekerjaan ini.
jadwal kerja dan pengendalian lalu lintas
ketentuan yang disyaratkan dalam pasal 5.5.8 harus di gunakan
BAHAN
mutu perkerasan beton semen
Bahan pokok untuk mutu perkerasan beton semen harus sesuai dengan gambar rencana dan
atau Dokumen Pengadaan.
Ageregat halus harus memenuhi AASHTO M6 dan pasal 7.1.2.(3)dari spesifikasi selain yang
di sebabkan di bawah ini. Ageregat halus harus terjadi dari bahan yang bersih, butiran yang
dilapisi oleh apapun dengan mutu yang seragam, dan harus :
a) Mempunyai ukuran yang lebih kecil dari ayakan ASTM No.4(4,75mm)
b) Sekurang-kurangnya terdiri dari 50% (terhadap berat) pasir alam
c) Jika duajenis agregat halus atau lebih di campur, maka setiap sumber harus
memenuhi ketentuan-ketentuanyang disetujui pengawas / staff teknis.
d) Setiap fariasi agregat harus buatan halus terdiri dari batu pecah yang memenuhi
pasal
Semen
Semen adalah bahan ikat hidrolis yang digunakan dalam pekerjaan struktur beton dan
pasangan beton;
Agar daya ikat semen tidak mengalami penurunan, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
Semen harus terlindung dari hujan dan udara lembab;
Penumpukan zak semen diusahakan minimum 25 cm dari dinding gudang, dan disusun
diatas balok-balok kayu minimum 20 cm diatas lantai;
Tumpukan semen dibatasi maksimum 12 zak. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
pengerasan semen akibat berat diatas tumpukan semen tersebut;
Penumpukan diatur berurutan sesuai urutan datangnya;
Pemeriksaan terhadap kualitas semen di lapangan dilakukan dengan cara meremas
butiran semen memakai tangan, jika semen telah menggumpal atau mengeras tidak
boleh dipakai;
Pengawas berhak menolak dan atau menghentikan pekerjaan apabila dalam
pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa menggunakan semen yang tidak memenuhi
persyaratan;
Semen yang dipakai harus Porland Cement dari segala merk yang ada di perdagangan
dan yang dalam segala hal memenuhi persyaratan beton tersebut di atas;
Air
Penyedia Jasa harus menyampaikan kepada Pengawas tentang air kerja yang akan
dipergunakan untuk mendapatkan persetujuan;
Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam,
alkali, garam, bahan-bahan organik atau bahan-bahan lain yang merusak beton dan
atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum;
Apabila terdapat keraguan mengenai air, Penyedia Jasa diharuskan mengirimkan
contoh air ke lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui atau yang
direkomendasi oleh Pengawas dan staff teknis untuk diselidiki sampai seberapa
banyak air itu mengandung zat-zat yang dapat merusak beton dan atau baja tulangan.
Dalam hal yang demikian pekerjaan beton harus dihentikan sampai di dapat keputusan
yang pasti mengenai air yang dapat dipakai untuk konstruksi beton dan penghentian
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
pekerjaan ini tidak membebaskan rekanan dari waktu pelaksanaan seluruh pekerjaan
yang telah ditetapkan;
Jumlah air yang dipakai untuk membuat adukan beton ditentukan dengan ukuran isi
atau ukuran berat setepat-tepatnya;
Beton
a) Bahan Pokok Campuran
Persetujuan untuk proporsi bahan pokok campuran harus di dasarkan pada hasil
percobaan campuran (trial mix) yang di buat oleh penyedia jasa. Agregat kasar dan halus
harus sesuai dengan spesifikasi ini. Untuk menentukan rasio ageregat kasar dan agregat
halus, proporsi agregat halus harus di pertahankan seminimum mungkin. Akan tetap,
sekurang-kurang 40% agregat dalam campuran beton terhadap berat haruslah agregat
halus yang di definisikan sebagai agregat yang lolos ayakan 4,75 mm., Agregat gabungan
tidak boleh mengandung bahan yang lebih halus dari 0,075 mm sebesar 2 % kecuali bahan
pozolan. Penyedia jasa boleh memilih agregat kasar sampai ukuran maksimum 38 mm,
asalkan : campuran tidak mengalami segregasi; kelecakan yang memadai untuk instalasi
yang digunakan dapat dicapai dan kerataan permukaan yang di isyaratkan tetap dapat di
pertahankan. Menurut pendapatnya, staff teknis dapat meminta penyedia jasa untuk
mengubah ukuran agregat kasar yang telah dipilih oleh penyedia jasa.
Tidakan-tindakan tambahan,termasuk penurunanukuran maksimum agregat,dapat
dilakukan untuk mengendalikan segregasi dari beton dalam acuan gelincir ( slip form )
yang berasal oleh truck terakhir.
Ketika proporsi takaran yang sesuai telah di putuskan dan disetujui, proporsi-proporsi
tersebut hanya dapat diubah dengan persetujuan staff teknis.
c) kekuatan
Kekuatan minimum untuk kuat tekan pada umur 28 hari untuk perkerasan beton semen di
berikan dalam tabel berikut ini :
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
Catatan :
beton untuk perkerasan beton semen dalam pekerjaan permanen harus memenuhi ketentuan
kuat tekan minimum untuk beton perkerasan yang di berikan dalam tabel 5.3.2(3). Nilai kuat
tekan minimum untuk produksi dapat di
sesuaikan berdasarkan perbandingan kuat tekan yang di capai untuk serangkaian pengujian
yang tidak kurang dari 16 penguji kuat rancangan yang di setujui. Penyusuaian kuat tekan
minimum untuk pengendalian produk yang di berikan dalam tabel 5.3.2.(3) akan mengikuti
perintah atau persetujuan dari staff teknis.
Untuk kekuatan yang terjadi pada 7 hari, sementara disyaratkan70% dari kuat tekan
lapangan yang terjadi.
Stamper adalah alat mesin yang dipergunakan untuk pemadatan tanah. Alat ini merupakan
alat yang sangat membantu untuk mempercepat proses pemadatan tanah timbun maupun
pemadatan tanah asli kohesif. Disamping sebagai alat untuk pemadatan untuk bangunan
gedung alat ini juga sering dipergunakan dalam pekerjaan pemadatan jalan , halaman dan
juga untuk pekerjaan pemadatan timbunan lainnya.
4. vibrator ( penggetar )
Vibrator, untuk menggetarkan saluran lebar perkerasan beton, dapat berupa jenis “surface
pan” atau jenis “internal” dengan tabung celup ( immersed tube ) atau“multiple spuds”.
Vibrator dapat dipasang pada mesin penghampar atau mesin pembentuk, atau dapat juga
dipasang pada kendaraan (peralatan) khusus. Vibrator tidak boleh menyentuh
sambungan, perlengkapan untuk memindahkan beban (lood trasfer devices), tanah dasar
dan acuan (form) samping.
5. Gergaji Beton
Bilamana sambungan yang di bentuk dengan penggergajian (saw joints) disyaratkan,
penyedia jasa harus menyediakan peralatan gergaji dalam jumlah yang berkapasitas
memadai dan mampu menyelesaikan penggergajian ,atau dengan gerinda (abrasive
wheel) sesuai ukuran yang ditentukan. Penyedia jasa harus menyediakan paling sedikit 1
gergaji yang siap pakai (standby). Sebuah gergaji cadangan harus di sediakan di tempat
kerja setiap saat selama operasi pengergajian. Penyedia jasa harus menyediakan
penerangan yang memadai untuk penggergajian di malam hari. Seluruh peralatan ini harus
berada ditempat kerja sebelum dan selama pekerjaan perkerasan beton.
6. Garu / Garpu
Untuk membuat alur (grooves) pada permukaan jalan beton, diperlukan alat berupa garu /
garpu yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat digunakan membuat alur beton sesuai
dengan ketentuan pada gambar rencana.
Sehingga didapatkan alur yang rapih, rata dan tidak merusak permukaan jalan beton.
7. Acuan
Acuan samping yang lurus harus terbuat dari logam dengan ketebalan tidak kurang dari 5 mm
dan harus disediakan dalam ruas-ruas dengan panjang tidak kurang dari 3m. Acuan ini
sekurang-kurangnya mempunyai kedalaman sama dengan ketebalan perkerasan jalan tanpa
adanya sambungan horisontal, dan lebar dasar acuan tidak kurang dari kedalamnya. Acuan
yang dapat disesuaikan (Fleksibel) atau lengkung dengan radiusyang sesuai harus digunakan
untuk tikungan dengan radius 30,0 m atau kurang. Acuan yang dapat disesuaikan (Fleksibel)
atau lengkung harus dirangcang sedemikian hingga dapat diterima oleh staff teknis. Acuan
harus dilengkapi dengan sarana yangmemadai untuk keperluan pemasangan, sehingga bila
telah terpasang acuan tersebut dapat menahan, tanpa adanya lentingan atau penurunan,
segala benturan dan getaran dari alat pemadat dan pembentuk. Batang flens (flangebraces)
harus dilebihkan keluar dari dasar tidak kurang dari 2/3 tinggi acuan. Acuan yang permukaan
atasnya miring,bengkok,terpuntir atau patah harus disingkirkan dari tempat pekerjaan. Acuan
bekas yang diperbaiki tidak boleh digunakan sebelum diperiksa dan disetujui oleh
direksipekerjan. Permukaan atas acuan tidak boleh berbeda lebih dari 3 mm dalam 3 meter
dan pada kaki tegaknya tidak boleh lebih dari 6 mm. Acuan ini harus dilengkapi juga dengan
pengunci ujung-ujung bagian yang bersambungan.
SAMBUNGAN ( JOINTS)
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
PELAKSANAAN
a) umum
Sebelum mulai pekerjaan beton, semua pekerjaan lapis pondasi bawah dan yang
berdekatan harus sudah selesai atau disetujui pengawas / staff teknis.
Servis elevasi harus dilakukan pada lapis pondasi bawah dan setiap lokasi yang lebih tinggi
5 mm dari elevasi rancangan harus diperbaiki sebelum dilakukannya setiap pekerjaan
berikutnya.
b) acuan dan alat pengendali elevasi
Acuan dan alat pengendali elevasi (jenis kawat atau lainnya) harus dipasang secukupnya
di muka bagian pengerasan yang sedang dilakukan agar diperoleh kinerja dan persatuan
atas semua operasi yang sedang diperlukan pada atau berdekatan dengan garis garis
acuan. Acuan harus dipasang pada tempatnya dengan menggunakan sekurang-
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
kurangnya 3 paku untuk ruas sepanjang 3 m. Paku harus diletakkan pada setiap ujung
sambungan. Bagian bagian acuan harus kokoh dan tidak goyah. Perbedan permukaan
acuan dari garis yang sebenarnya tidak boleh lebih dari 5 mm. Acuan harus dibuat
sedemikian rupa sehingga tahan, tanpa terlihat adanya lentingan atau penurunan,
terhadap benturan dan tehadap benturan dan getaran dari peralatan pemadat dan
penyelesaian. Acuan harus bersih dan dilapisi pelumas sebelum beton dihamparkan,
ceceran beton yang tertumpah pada permukaan beton yang telah selesai dihampar halus
disingkirkan dengan cara yang disetujui.
Alinyemen dan elevasi kelandaian acuan harus di periksa dan bila perlu diperbaiki oleh
penyedia jasa segera sebelum beton dicor. Bilamana acuan berubah posisinya atau
kelandaiannya tidak stabil, maka harus diperbaiki dan diperiksa ulang.
Bagian atas acuan dan alat pengendali elevasi harus dipasang dengan toleransi elevasi
tidak melampaui -10 mm sampai + 10 mm relatif terhadap rancangan elevasi permukan
yang telah selesai. Lagipula, acuan dan alat pengendali elevasi harus dipasang
sedemikian hingga tidak ada satu titikpun pada ketebalan plat beton yang setelah
pengecoran dan pemadatan akan kurang dari tebal rancangan.
c) Pemasangan Plastik Cor
Sebelum pengecoran dimulai, pada lapisan bawah dan samping sebelum cor beton
dipasang plastik cor (lapisan kedap air) sehingga Air semen tidak turun dan meresap
kebawah.
d) pengecoran beton
Beton harus dicor dengan ketebalan sedemikian rupa sehingga pekerjaan pemindahan
sedapat mungkin dihindari. Kecuali truck pencampur, truck pengaduk, atau alat angkutan
lainya yang dilengkapi dengan alat penumpah beton tanpa menimbulkan segregasi bahan
, beton dihamparkan secara manual sedemikian rupa untuk mencegah segregasi.
Penghamparan harusdilakukan secara menerus diantara sambungan melintang tanpa
sekatan sementara. penghamparan secaramanual harus dilakukan dengan memakai
sekop bukan perlengkapan perata (rakes) pekerja tidak boleh menginjak hamparan beton
yang masih baru dengan memakai sepatu yang dilekati oleh tanah maupun kotoran lainya.
Beton harus di padatkan merata pada tepi dan sepanjang acuan, sepanjang dan pada
kedua sisi setiap sambungan, dengan menggunakan vibrator yang dimasukan kedalam
beton. Vibrator tidak boleh menyentuh langsung perlengkapan sambungan atau sisi acuan.
Vibrator tidak boleh digunakan lebih dari 5 detik pada setiap tempat.
Cairan beton yang tertumpah pada permukaan beton yang telah selesai dihampar harus
disingkirkan dengan cara yang disetujui.
e) penyelesain dengan tangan
Bila perkerasan beton relatif kecil atau bentuknya tidak beraturan, atau dengan
persetujuan staff teknis jika tempat kerja sangat terbatas untuk dilaksanakan dengan
metode yang disyaratkan, beton harus didistribusikan dan dihampar dengan tangan tanpa
segregasi atau prapemadatan.
Penghamparan perkerasan beton bertulang harus di laksanakan dalam dua lapis,
lapispertama harus di hamparkan, dibentuk dan dipadatkan sampai level tertentu
sehinggabaja tulangan setelah terpasang mempunyai tebal pelindung yang cukup. Segera
setelahpemasangan baja tulangan maka lapis atas beton harus dituangkan dan
diselesaikan.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
Sebagai tambahan, apabila melakukan penghamparan pada segmen baru baik arah
melintang atau arah memanjang, maka pada perkerasan beton yang telah di cor sebelumnya
dalam umur kurang dari 7 hari harus di lakukan penyemprotan ulang minimum 2 m pada sisi
yang bersebelahan baik melintang atau memanjang, dan dapat diperluas pada lokasi yang
sering di lalui orang selama pengecoran.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
Marking sendiri adalah pengukuran as atau posisi kolom dimana pekerjaan pembesian tidak
boleh melenceng dari gambar rencana atau shop drawing.
Pekerjaan pembesian ini akan berpengaruh besar terhadap kualitas kekuatan dan daya tahan
pada bangunan yang akan dibuat.
Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel
diambil secara acak untuk setiap sekian ton baja ntuk masing-masing diameter dengan
panjang masing-masing 1 meter.
Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika
tidak sesuai, maka material akan dikembalikan ke supplier.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
Caranya dapat memakai balok kayu atau beton yang dijadikan sebagai dasar dan alas.
Tujuannya adalah agar baja tidak berkarat, kotor dan kena benturan.
Untuk pemotongan digunakan mesin Bar Cutter, sedangkan untuk pembengkokan digunakan
mesin Bar Bender.
Dengan cara ini, maka akan dibuat berbagai jenis tulangan, seperti sengkang, cakar ayam,
rangkaian tulangan kolom, balok, pelat, dan shear wall.
Pada komponen tulangan pelat dapat dipasang beton decking. Tujuannya adalah untuk
menopang tulangan pelat agar tidak melendut dan mengurangi tebal selimut beton. Selain itu,
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
dipasang juga cakar ayam, yaitu tulangan ulir yang dibengkokkan dan dipasang diantara
tulangan atas dan bawah yang berfungsi menjaga ketebalan pelat lantai agar sesuai rencana.
d) Pengecekan Tulangan
Setelah seluruh tulangan terpasang, maka perlu dilakukan pengecekan tulangan oleh tim
Quality Control apakah jumlah dan posisi tulangan sudah terpasang dengan benar sesuai
dengan gambar rencana.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
• Marka tersebut selanjutnya dilindungi dari arus lalu lintas sampai marka
tersebut cukup kering dan tidak terkelupas atau adanya jejak roda.
• Glass Beat ditaburkan segera setelah cat marka selesai disemprotkan
Bahan :
• Cat Marka Thermoplastic
• Minyak Pencair (Thinner)
• Glass Bead
Peralatan :
• Compressor
• Dump Truck
• Alat Bantu
Tenaga :
• Pekerja Biasa
• Tukang
• Mandor
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
PEKERJAAN PENUNJANG
2. Penempatan Material.
Dalam hal penempatan materil pada lokasi pekerjaan, diusahakan untuk penempatan
material dilakukan ditepi/bahu jalan (tidak mengganggu badan jalan). Apabila tidak ada
lokasi / sampai mengganggu pengguna jalan maka akan kami pasang rambu.
Dan dalam droping material kami usahakan kalu material tersebut akan segera digunakan,
sehingga diusahan material yang dating sekali habis. Agar tidak mengganggu pengguna
jalan.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)
PT. SINAR ARENGKA SETIA MAJU – PEKAN BARU
3. Penerangan.
Apabila dilaksanakan pekerjaan pada malam hari maka kami akan menyediakan
penerangan yang cukup dengan mengadakan alat genset, serta lampu-lampu yang terang
sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan sesaui dengan spek.
4. ntuk kelancaran lalu-lintas penerangan juga kami pasang pada awal dan akhir pekerjaan
dan pada beberapa sepanjang lokasi pekerjaan sehingga pengguna jalan dapat melihat
bahwa di daerah tersebut sedang ada pekerjaan jalan.
5. Antisipasi Cuaca.
Untuk antisipasi cuaca, pada setiap dump truck kami lengkapi dengan terpal, sehingga
apabila pada saat bermuatan terjadi hujan material langsung ditutup dengan terpal. Dan
pada saat dump truck bermuatan hotmix, maka bak dump truck selalu ditutup terpal agar
suhu tetap terjaga.
Selain terpal kami juga menyediakan plastik untuk penutupan agregat apabila sebelum
tergelar padat sudah terjadi hujan.
Mengingat jarak antara AMP dengan lokasi pekerjaan tidak begitu jauh, maka terutama
pada saat penggelaran hotmix kami akan selalu berkomunikasi tentang cuaca di lapangan
dan di AMP/Base Camp.
PENUTUP
Demikian Metode pelaksanaan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
untuk kelancaran paket pekerjaan tersebut.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan PRESERVASI JALAN BTS. SERAWAK – ARUK – SP. TANJUNG – GALING DAN TEMAJUK –
MERBAU (UMYC)