PCM
Pre Construction
Meeting
PRESERVASI JALAN DAN JEMBATAN
PANGKEP - BARRU - PARE-PARE
TAHUN ANGGARAN 2023
Agenda Pembahasan
01 Pendahuluan
Informasi Pekerjaan
02 Data Umum
Lokasi Pekerjaan
03 Struktur Organisasi
Penyedia Jasa
04 Jadwal Pelaksanaan
Time Schedule
Agenda Pembahasan
Jadwal Mobilisasi
05 Jadwal Mobilisasi Personil
Jadwal Mobilisasi Material dan Peralatan
Tahapan Pekerjaan
06 Bagan Alir Tahapan Pekerjaan
Rencana Padat Karya
Laporan Penyedia Jasa
07 Persiapan Pelaksanaan
Lingkup Pekerjaan
Gambar Tipikal Pelaksanaan
Rencana Mutu Pelaksanaan Konstruksi (RPMK)
Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP)
Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
(RKPPL)
01 Pendahuluan
Berdasarkan Standar Operasional Prosedur Rapat
Persiapan Pelaksanaan Kontrak (PCM) dengan No.
Dokumen SOP/UPM/DJDM-89 Revisi 01, Hal. 3 Poin
5b
Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak atau Pre-
Construction Meeting (PCM) harus sudah dimulai
maksimal 7 hari kalender setelah terbitnya SPMK dan
sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan,
Pengguna Jasa, Direksi Teknis (bila ada), Bersama
dengan Penyedia dan Pihak Lain yang ditunjuk oleh
Pengguna Jasa, harus sudah menyelenggarakan rapat
persiapan pelaksanaan kontrak.
Pendahuluan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
- Preservasi Pemeliharaan
Rutin Jalan (Padat Karya) : 318 Hari Kalender (s/d 31 Desember 2023)
- Jalan Strategis (ProPN) / Jalan : 300 Hari Kalender (s/d 13 Desember 2023)
Penyedia Jasa
Nama : PT. Andifa Dua Putra
Alamat : Jl. Bonto Duri VI No. 2B Kota Makassar, Sulawesi Selatan
Pengawas Pekerjaan
Nama : PT. Global Profex Synergy
Alamat : Jl. Kejaksaan No. 17, Bandung
Lokasi Proyek Pekerjaan
• Lokasi Berada di Kabupaten Pangkep
dan Kabupaten Barru Prov. Sulawesi
Selatan
Lokasi AMP
Lokasi Batching Plant
Lokasi
Batching Plant
Lokasi Batching Plant
Lokasi
Batching Plant
Struktur Organisasi
Penyedia Jasa
03 Struktur Organisasi
PPK 3.3 Provinsi Sulawesi Selatan
QCM Manager
Manager Proyek
Proyek Pimpinan K3
Pimpinan K3
Samuel Gihon Hizkia Tito Ronald Paembonan
Manager
Manager Keuangan
Keuangan Manager Teknik
Manager Teknik Manager QA/QC
Manager QA/QC
Andi Darnisa Ar Leonardhy Asri Mulya Setiawan
Palondongan
Supervisor
Supervisor Supervisor
Supervisor Supervisor
Supervisor
Rudiyanto Safruddin Ahmad Yamin
04 Jadwal
Pelaksanaan
- Jadwal Pelaksanaan Gabungan
-Jadwal Pemeliharaan Rutin Jalan (Padat Karya)
- Penanganan Drainase, Trotoar & Fasilitas
Keselamatan Kerja (Padat Karya)
- Jalan Strategis (ProPN) / Jalan
- Jalan Strategis (ProPN) / Jembatan (Padat
Karya)
Jadwal Pelaksanaan
Request Sheet
Bagan Alir Pekerjaan Pasangan Batu Kosong
Bagan Alir Pekerjaan Pasangan Batu Kosong
Bagan Alir Pekerjaan Pasangan Batu Kosong
Urutan Kerja :
• Melakukan pengukuran ulang untuk mengetahui apakah elevasi tanah asli ( pantai) masih sesuai dengan
elevasi rencana dasar revetment.
• Melakukan perapihan dasar revetment sesuai dengan elevasi rencana.
• Sebelum geotextile digelar terlebih dahulu dianyam/ dijahit dengan menggunakan benang nilon dan jarum
jahit tangan sesuai dengan lebar kebutuhan yang akan dipasang/ digelar.
• Geotextile yang sudah digelar pada bagian luar diberi batu yang berfungsi sebagai pengunci, kemudian
dilanjutkan dengan pengisian batu dengan menggunakan excavator yang dituangkan kebagian tengah
geotextile yang digelar. Pengisian awal berfungsi juga sebagai pengunci geotextile yang dituangkan dengan
bucket excavator
• Pemasangan Cerucuk Batang Kelapa .
• Kemudian setelah dipastikan pemasangan Cerucuk sudah selesai, maka pengisian batu dapat dilanjutkan
dengan menggunakan excavator hingga elevasi yang ditentukan.
• Sebelum dilakukan pekerjaan pemasangan batu harus mendapat persetujuan konsultan pengawas dan
mengetahui direksi (request pekerjaan), pemeriksaan tersebut mencakup berat batu dan ukuran yang
sesuai.
• Melakukan pemasangan dan disusun mulai dari lapisan dasar sampai ketinggian elevasi yang ditentukan
gambar rencana.
Bagan Alir Pekerjaan Pasangan Batu Kosong
Pekerjaan Penutupan Retak
Pekerjaan ini bertujuan untuk mengurangi air yang masuk ke dalam struktur perkerasan sehingga
mengurangi kerusakan perkerasan yang ditimbulkan oleh air sehingga mencegah kerusakan akibat
tegangan; seperti gompal (spalling), tekuk ke atas (blowup atau buckling), dan kehancuran pelat.
Penutupan retak dapat dilakukan terhadap retak garis yang mempunyai tingkat keparahan rendah atau
sedang dengan lebar retak lebih kecil dari 13 mm.
Bahan untuk penutup ini harus berbasis aspal yang secara tipikal menjadi keras pada saat
didinginkan, menjadi lembek pada saat dipanaskan, tidak boleh mengalami perubahan komposisi kimia
saat dipanaskan atau didinginkan, mempunyai variasi elastisitas dan sifat-sifat termal, serta tahan
terhadap
Pek. Laston Aus Asbuton Butir
(AC/WC Asb Butir)
Pek. Laston Aus Asbuton Butir
(AC/WC Asb Butir)
Urutan Kerja :
- Agregat dan aspal dicampur dan dipanaskan dengan
AMP untuk dimuat langsung ke dalam
- Dump Truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan
Campuran panas laston lapis antara AC-WC dihampar
dengan Finisher
Pemadatan dengan Tandem (Awal & Akhir) dan Pneumatic Tire Roller (Intermediate Rolling)
Tambalan Dangkal dengan Beton Semen Cepat Mengeras untuk Pembukaan
Lalu Lintas Umur Beton lebih dari 1 hari dan kurang dari 3 hari
Urutan Kerja :
• Pemotongan lubang tambalan menggunakan concrete cutter
• Pembongkaran dengan rock bracker
• Bekas bongkaran dibersihkan dengan compressor
• Penyiapan dan pemeriksaan dowel sesuai ketentuan yang disyaratkan
• Penambalan dengan semen beton fast track untuk Pembukaan Lalu Lintas Umur Beton lebih dari 1 hari
dan kurang dari 3 hari
• Perataan Permukaan harus tegak lurus terhadap sumbu jalan, jika lebar tambalan < 3 m
• Perataan permukaan dengan screed sejajar sumbu jalan , jika lebar tambalan > 3 m
• Pembuatan tekstur (Grooving) sesuai dengan kondisi eksisting
• Perawatan beton semen menggunakan curing compound
• Penutupan sambungan dibentuk, dibersihkan dan diberi bahan penutup sealant
Tambalan Penuh dengan Beton Semen Cepat Mengeras untuk Pembukaan
Lalu Lintas Umur Beton lebih dari 1 hari dan kurang dari 3 hari
Perkuatan struktur dengan bahan FRP jenis e-glass
per lapis pada daerah kering
Penyedia Jasa harus mengirimkan contoh bahan yang akan digunakan beserta sertifikat hasil pengujian
dan sertifikat keaslian produk yang akan digunakan dari pabrik pembuat sesuai dengan persyaratan yang
merupakan hasil perhitungan dan Gambar.
Semua bahan yang dipergunakan untuk perkuatan dengan bahan FRP harus berada dalam kemasan yang
tersegel dengan dilengkapi label pabrik yang utuh dengan mencantumkan tanggal produksi dan masa
pakai.
Persiapan Permukaan
- Semua jenis lapis permukaan atau pelindung permukaan struktur beton yang akan diperkuat dengan
bahan FRP harus dibersihkan sampai permukaan beton yang kuat
- Bagian-bagian ujung struktur beton yang tajam harus dibulatkan terlebih dahulu dengan jari-jari minimum
2 cm
- FRP yang bergelombang atau tidak sejajar dalam arah serat tidak boleh lebih dari 5 derajat
Perkuatan struktur dengan bahan FRP jenis e-glass
per lapis pada daerah kering
Pemasangan FRP
- Semua permukaan struktur beton yang telah dipersiapkan untuk diperkuat diberi lapisan epoksi dengan
menggunakan kuas atau rol
- FRP yang dipasang tersebut harus melekat pada struktur beton sampai menjadi kesatuan (tidak boleh
terdapat rongga antara bahan FRP dengan struktur beton)
- Untuk bagian sambungan, bahan FRP tersebut harus dibuat overlap antara lapis awal dan lapis
berikutnya sebesar 100 – 200 mm dan searah serat yang disyaratkan
- Setelah selesai pemasangan lapis pertama, semua rongga udara harus dikeluarkan dengan menekan
permukaan FRP menggunakan tangan sehingga seragam, dan menghasilkan permukaan akhir yang
disyaratkan
Perkuatan struktur dengan bahan FRP jenis e-glass
per lapis pada daerah kering
Curing / Perawatan
- Waktu curing (perawatan) bahan fiber tersebut adalah 48 – 72 jam dan tergantung pada batas temperatur
dan kelembaban udara pada waktu pemasangan
- Lapisan bahan fiber yang telah mengeras harus mempunyai ketebalan yang merata dan saling mengikat
antar lapisan tanpa adanya udara yang terperangkap atau celah yang terjadi di antara lapisan bahan FRP
- Untuk lapisan kedua atau seterusnya dilakukan sesuai data teknis produk
Pekerjaan Akhir
- Setelah selesai semua proses pelaksanaan pemasangan FRP pada permukaan struktur beton, apabila
disyaratkan maka permukaan tersebut dapat dilapisi kembali dengan plesteran 2 – 3 jam setelah selesai
pemasangan bahan FRP
- Selama proses penyelesaian pekerjaan, daerah yang sudah dilapisi dengan bahan FRP harus dilindungi
dengan plastik dan harus diberi papan peringatan untuk menghindari kerusakan pada bahan tersebut
Perkuatan struktur dengan bahan FRP jenis e-glass
per lapis pada daerah kering
Perkuatan struktur dengan bahan FRP jenis e-glass
per lapis pada daerah kering
Rencana Padat Karya
RENCANA
NO KOMPONEN ITEM PEKERJAAN
TENAGA HOK
1 RUTIN JALAN 15 1425 Perbaikan Campuran Aspal Panas
Perbaikan Pasangan Batu
2 Rutin Kondisi 15 1320 Pengecetan Kerb
3 Holding 50 7650 Perbaikan Pas. Batu dengan Mortar
Perbaikan Pas. Batu
Pengecetan Kerb.
4 Berkala Jembatan 10 900 Pengecetan Kerb.
Pembersihan Drainase
Pemelihraan Kinerja Jembatan
5 Rehabilitasi 10 1020 Pengecetan Kerb.
Jembatan Pembersihan Drainase
Pemelihraan Kinerja Jembatan
Laporan Pekerjaan
• Laporan MC-0
• Shop Drawing
• Sertifikat Pembayaran ( Monthly Certificate ) MC-01 s/d .....
• Request Sheet
• Laporan Harian
• Laporan Mingguan
• Laporan Bulanan
• Backup Data Quantity
• Backup Data Quality
• As-Built Drawing
• Laporan Final Quantity
• Laporan Dokumentasi Pekerjaan (0, 50, 100)
07
Persiapan Pelaksanaan
Lingkup Pekerjaan
Gambar Tipikal Pelaksanaan
Rencana Mutu Pelaksanaan Konstruksi (RPMK)
Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP)
Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKPPL)
Lingkup Pekerjaan
Preservasi Pemeliharaan Rutin Jalan (Padat Karya) sepanjang 87,61 Km
Bts. Kota Pare Pare - Bts. Kota Barru (004) 6.10 Km 163,077,096 17,938,481 181,015,600.00
Bts. Kab. Barru - Bts. Kota Pangkajene K. (007) 1.60 Km 48,990,619 5,388,968 54,379,600.00
Bts. Kota Pare Pare - Bts. Kota Barru (004) 9.35 Km 48,773,901 5,365,129 506,199,900.00
Bts. Kota Pare Pare - Bts. Kota Barru (004) 25.24 Km 298,283,699 32,811,207 8,356,835,400.00
Bts. Kota Pare Pare - Bts. Kota Barru (004) 0.25 Km 2,069,133,647 227,604,701 574,184,600.00
Bts. Kab. Barru - Bts. Kota Pangkajene K. (007) 0.50 Km 413,795,466 45,517,501 229,656,500.00
Lingkup Pekerjaan
Jalan Strategis (ProPN) / Jalan sepanjang 12,54 Km
Bts. Kota Pare Pare - Bts. Kota Barru (004) 1.97 Km 2,699,416,890 296,935,858 5,902,814,900.00
Bts. Kota Pare Pare - Bts. Kota Barru (004) 1.00 Km 1,741,856,373 191,604,201 1,933,460,600.00
Bts. Kota Pare Pare - Bts. Kota Barru (004) 0.60 Km 2,867,259,837 315,398,582 1,909,595,100.00
Lingkup Pekerjaan
Jalan Strategis (ProPN) / Jalan sepanjang 12,54 Km
Bts. Kota Pare Pare - Bts. Kota Barru (004) 0.15 Km 11,460,382,681 1,260,642,095 1,908,153,700.00
Manager
Manager Proyek
Proyek Pimpinan K3
Gihon Hizkia Tito Ronald Paembonan
SASARAN K3
1. Sasaran Umum:
Nihil kecelakaan kerja yang fatal (Zero Fatal Accidents)
Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan resiko pekerjaannya masing-masing
2. Sasaran Khusus:
Sasaran Khusus adalah sasaran rinci dari setiap pengendalian resiko yang disusun guna
tercapainya Sasaran Umum, sebagaimana dalam Tabel 2. Penyusunan Sasaran Dan Program K3
Program K3
PROGRAM K3
Program K3 meliputi sumber daya, jangka waktu, indikator pencapaian, monitoring dan
penanggung jawab, sebagaimana dalam Tabel 2. Penyusunan Sasaran Dan Program K3.
Pengendalian K3
PENGENDALIAN AWAL
Tujuan : meningkatkan pemahaman terhadap resiko potensial bahaya yang mungkin muncul dari suatu
pekerjaan.
Tujuan : untuk mencegah terjadinya kecelakaan bila tidak dapat dihindari lagi kemungkinan
kontak/berhubungan dengan potensial bahaya dari suatu pekerjaan. Selain itu, pengendalian ini dapat
mencegah terjadinya suatu kecelakaan tetapi hasilnya kurang maksimal dan konsekuensi/akibatnya lebih
besar.
• Penyediaan alat pelindung diri : Sepatu boot; Helm; Sarung tangan, dll.
• Pemasangan barikade atau penghalang pada saat alat berat sedang bekerja untuk menghindari
tabrakan alat dengan lalu lintas yang lewat
• Menempatkan petugas masing-masing di awal dan akhir lintasan alat yang sedang bekerja untuk
mengatur lalu lintas yang lewat dengan di lengkapi alat komunikasi
Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP)
Sebagai bahan penyusunan rekomendasi teknis untuk Pimpinan Kementerian tentang pelaksanaan
pengelolaan lingkungan hidup pada Paket Preservasi Jalan Dan Jembatan Taccipi – Kota Watampone
pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Makassar Propinsi Sulawesi Selatan dan
mengantisipasi dampak negatif yang mungkin terjadi.
Untuk memperolah umpan balik dari lapangan tentang kesulitan atau kendala yang dihadapi pemrakarsa
terutama dalam kaitannya dengan Pembinaan Pengelolaan Lingkungan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah III Propinsi Sulawesi Selatan.
Untuk mengetahui Pengelolaan dan Pemantauan lingkungan yang dilaksanakan di lapangan dalam
rangka menunjang dan menjaga kualitas lingkungan.
Untuk mengetahui tingkat efektifitas pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan yang
tersurat dalam dokumen UKL dan UPL sesuai dengan siklus pembangunan dalam setiap tahap kegiatan
Proyek.
Untuk mengetahui tingkat ketaatan pemrakarsa usaha atau kegiatan dalam melakukan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan.
SURVEY LAPANGAN IDENTIFIKASI RONA LINGKUNGAN AWAL
Survey lapangan indentifikasi rona lingkungan awal berisi uraian mengenai rona lingkungan hidup
(environmental setting) secara rinci dan mendalam di lokasi rencana usaha/kegiatan.
Survey yang dilakukan berupa identifikasi rona lingkungan awal pada lokasi pekerjaan rekonstruksi,
rehabilitasi jalan, yang merupakan kondisi awal lingkungan pada sisi kiri dan kanan jalan dengan
pengambilan data di awal segmen dan di akhir segmen pekerjaan.
RENCANA KERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Rencana kerja pengelolaan lingkungan hidup memuat upaya – upaya mencegah, mengendalikan dan
menanggulangi dampak penting lingkungan hidup.
Rencana kerja yang dilakukan berupa kegiatan jalan, rona awal, dampak dan kelola lingkungan, yang
merupakan kondisi awal lingkungan pada sisi kiri dan kanan jalan dengan pengambilan data di awal
segmen dan di akhir segmen pekerjaan.
Kegiatan Pengamanan Lingkungan Hidup
Thank You