Anda di halaman 1dari 29

SURVEY KONDISI JALAN (SKJ)

Road Condition Survey (RCS)

1
1
MAKSUD & TUJUAN SURVAI SKJ
(Jalan Aspal dan Jalan Tanah/Kerikil)

 Untuk mendata kondisi bagian-bagian jalan yang mudah berubah, baik


untuk jalan beraspal dan jalan krikil/tanah yang bertujuan untuk
penyusunan rencana dan program pembinaan jaringan jalan.

 Hasil survai kondisi jalan bersama dengan hasil survei jalan lainnya (RNI,
ROUGHNESS dan TRAFFIC) dapat digunakan sebagai masukan dalam
sistem perencanaan teknis jalan.

 Ada dua formulir yang digunakan untuk survey kondisi jalan, yaitu :
- formulir untuk jalan beraspal;
- formulir untuk krikil/tanah.

2
INFORMASI YANG DI DATA
( UNTUK JALAN ASPAL )
PERKERASAN JALAN
Permukaan Perkerasan Bahu, Saluran Samping & Lain-Lain
 Susunan  Kondisi Bahu
 Permukaan Bahu
 Kondisi/keadaan
 Kondisi Saluran Samping
 Penurunan  Kerusakan Lereng
 % Tambalan  Trotoar
Retak-retak
 Jenis Retak
 Lebar Retak
 % Luasan Retak
Kerusakan Lainnya
 Jumlah Lubang
 Ukuran Lubang
 Bekas Roda
 Kerusakan Tepi

3
INFORMASI YANG DI DATA
( UNTUK JALAN TANAH/KERIKIL )
PERMUKAAN JALAN

Permukaan Perkerasan Bahu, Saluran Samping & Lain-Lain


 Kemiringan Melintang  Kondisi Bahu
 Penurunan
 Permukaan Bahu
 Kondisi Saluran Samping
 Erosi Permukaan  Kerusakan Lereng
 Tambalan
Kerikil/Batu
 Ukuran Terbanyak
 Tebal lapisan
 Distribusi
Kerusakan Lainnya
 Jumlah Lubang
 Ukuran Lubang
 Bekas Roda
 Kerusakan Tepi

4
FORMULIR UNTUK JALAN ASPAL
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA Lembar : Dari :

FORMULIR SURVEI KONDISI JALAN ASPAL / 200 M


Nomor Propinsi : Nomor Ruas : . .
Nama Propinsi : Nama Ruas :
Status/Fungsi :
Dari Patok Km : Tgl/Bln/Thn :
Ke Patok Km : Surveyor : 1 2

Permukaan Perkerasan Retak-retak Kerusakan Lain Bahu, Saluran Samping dan lain-lain
Susunan Jenis Jumlah Lubang KR Kondisi Bahu KN

1. Baik/Rapat 1. Tidak ada 1. Tidak ada 1. Tidak ada 1.

2. Kasar 2. Tidak berhubungan 2. 2 / 200 M 2. Baik/Rata 2.

3. Saling berhubungan 3. 3 - 10 / 200 M 3. Bekas rd./Erosi ringan 3.


Kondisi/Keadaan (Berbidang luas)
4. >10 / 200 M 4. Bekas rd./Erosi berat 4.
1. Baik/tdk. ada 4. Saling berhubungan
kelainan (Berbidang sempit)
2. Aspal berlebihan Ukuran Lubang KR Permukaan Bahu KN

3. Lepas-lepas 1. Tidak ada 1. Tidak ada 1.

4. Hancur Lebar 2. Kecil - dangkal 2. Diatas permukaan jalan 2.


1. Tidak ada 3. Kecil - dalam 3. Rata dgn. permukaan 3.
% Penurunan jalan
1. Tidak ada 2. Halus < 1 mm 4. Besar - dangkal 4. Dibawah permukaan 4.
jalan
2. <10% luas 3. Sedang 1 - 3 mm 5. Besar - dalam 5. > 10 cm dibawah per- 5.
mukaan jalan
3. 10-30% luas 4. Lebar > 3 mm

4. >30% luas Bekas Roda KR Kondisi Saluran Samping KN

% Luas 1. Tidak ada 1. Tidak ada 1.


% Tambalan 1. Tidak ada 2. < 1 cm dalam 2. Bersih 2.
1. Tidak ada 2. < 10% luas 3. 1 - 3 cm dalam 3. Tertutup/Tersumbat 3.
2. < 10% luas 3. 10-30% luas 4. > 3 cm dalam 4. Erosi 4.
3. 10-30% luas 4. >30% luas
KR Kerusakan Tepi KN KR Kerusakan Lereng KN
4. >30% luas
1. Tidak ada 1. 1. Tidak ada 1.
2. Ringan 2. 2. Longsor/Runtuh 2.
3. Berat 3.
KR Trotoar KN
Ukuran lubang Kecil (diameter < 0,5 m); Besar (diameter > 0,5 m); Dangkal (kedalaman < 5 cm); Dalam (kedalaman > 5 cm) 1. Tidak ada 5 1.
Status Ruas Jalan : N = Nasional; P = Propinsi; M = Kotamadya; K = Kabupaten 2. Baik/Aman 2.
3. Berbahaya 3.
PELAKSANAAN SURVAI
PERLENGKAPAN SURVEY
Pita ukur panjang 100 m
Formulir survai kondisi jalan, dan formulir penunjang
Hasil survey data titik referensi.
Peta jaringan jalan yang akan disurvai.
Foto tustel dan film untuk membuat dokumentasi.

PERSIAPAN SURVEY
Kendaraan yang akan digunakan untuk petugas survey ke lokasi survey
Petugas survey harus yang telah berpengalaman dan benar-benar memahami
prosedur survey serta pengisian formulir,petugas survey minimal 3 orang
surveyor ( 2 org petugas pengamat kondisi jalan dam 1 org petugas pengukur
jarak)
Formulir survey serta peralatan dan perlengkapan lainnya agar diperiksa
sehingga dapat memenuhi kebutuhan.

6
PELAKSANAAN SURVEY
 Survey dilakukan pada suatu ruas jalan mulai di titik awal sampai
dengan titik akhir ruas jalan tersebut. Pelaksanaannya dilakukan dari
patok kilometer kecil kearah patok kilometer besar.

i. Petugas survey mengamati kondisi jalan dengan berjalan kaki dan mengisi
lembar Formulir penunjang yang telah ditentukan tiap 100 m.
ii. Petugas survey akan menentukan kondisi yang mewakili dari 100 m
segmen jalan yang disurvey tersebut dan mencatat kondisinya secara teliti
pada formulir survey berdasarkan isian formulir penunjang, dan
selanjutnya merekapitulasi dalam 1(satu) kilometer.
iii. Rekapitulasi dalam 1 (satu) kilometer kondisi jalan digunakan untuk
menghitung nilai SDI.
iv. Khusus dalam pelaksanaan survey pada jalan kerikil petugas harus
melakukan penggalian untuk mengetahui dan mencatat ketebalan
lapisan krikil. Lokasi penggalian dipilih yang dapat mewakili ketebalan
sepanjang 200 m jalan yang disurvey.

 Setiap lembar formulir survey digunakan untuk mencatat data kondisi


jalan sepanjang 200 m segmen jalan, dan harus telah diisi pada saat
petugas survey sampai di akhir kilometer yang bersangkutan.

7
PELAKSANAAN SURVEY
 Formulir survey dibedakan untuk pelaksanaan survey kondisi jalan pada
permukaan jalan yang diaspal dan permukaan jalan yang tidak diaspal (jalan
tanah, jalan krikil).

i. Foto dokumentasi dibuat pada kondisi jalan yang perlu mendapat perhatian khusus,
disertai keterangan maksud pembuatan foto tersebut.
ii. Setiap pembuatan foto agar dicatat dalam daftar pengambilan foto.

 Untuk survey yang dilakukan pada suatu ruas jalan yang mempunyai jalur pemisah
dengan ukuran lebar lebih besar dari 1 meter:

i. Ruas jalan tersebut disurvey dan yang didata pada formulir survey kondisi dengan
menganggap bahwa ruas jalan tersebut hanya terdiri dari satu jalur perkerasan yang
lebarnya sama dengan jumlah lebar kedua jalur perkerasan yang dipisahkan oleh jalur
pemisah tersebut.
ii. Pelaporan kondisi jalur pemisah diatur sebagai berikut:
o setengah dari lebar jalur pemisah sebelah kiri dari sumbu jalan dituangkan pada kolom kiri
bahu, trotoir, saluran samping atau lainnya, sesuai jenis jalur pemisah yang didapati.
o Setengah dari lebar jalur pemisah sebelah kanan dari sumbu jalan dituangkan pada kolom
kanan bahu, trotoir, saluran samping atau lainnya, sesuai jenis jalur pemisah yang didapati.

8
PELAKSANAAN SURVEY
iii. Kondisi yang dilaporkan dari trotoir, saluran samping bahu,atau lainnya
(setelah digabung dengan jalur pemisah tersebut) adalah kondisi yang
paling dominan.

 Formulir survey dibedakan untuk pelaksanaan survey kondisi jalan


pada permukaan jalan yang diaspal dan permukaan jalan yang tidak
diaspal (jalan tanah, jalan krikil).

 Apabila suatu ruas jalan mempunyai patok kilometer yang diukur


lebih dari satu kota asal, maka khusus untuk ruas jalan tersebut
pelaksanaan surveynya harus dilakukan sebagaimana dalam survey
data titik referensi.

 Apabila ada ruas jalan yang mempunyai patok kilometer ganda, baik
yang disebabkan oleh pemasangan patok baru, dimana patok
lamanya belum dicabut, atau dikarenakan perbedaan kota asal
pengukuran jarak, maka survey harus dilakukan berdasarkan datra
titik referensi.

9
PELAKSANAAN SURVEY
 Bentuk laporan yang harus disampaikan oleh petugas survey adalah.
i. Berkas formulir survey kondisi jalan tiap 100m dan formulir rekapitulasi 1
(satu) km dan formulir penunjang yang telah diisi.
ii. Foto dokumentasi beserta film negatifnya, disertai lembar pengambilan
foto, selanjutnya poran dibundel dengan baik sehingga tidak mudah lepas.

 Penyampaian Laporan.
i. Laporan disampaikan oleh petugas survey kepada pejabat yang telah
ditentukan.
ii. Penyampaian laporan harus dijamin ketepatan waktu, kelengkapan dan
kondisi berkasnya.

10
JENIS SURVEY KONDISI JALAN (SKJ)

(A) - Asphalt

SKJ / RCS

(T) – Tanah/Kerikil

11
RCS ( ROAD CONDITION SURVEY )
TINJAUAN PD PERMUKAAN JALAN ASPHALT

• SUSUNAN
PERMUKAAN • KONDISI
RCS PERKERASAN • PENURUNAN
• TAMBALAN

• JENIS
RETAK - RETAK • LEBAR
• LUAS
JALAN
ASPHALT • JUMLAH LUBANG
SDI
• UKURAN LUBANG
KERUSAKAN LAIN • BEKAS RODA
• KERUSAKAN TEPI

• KONDISI BAHU
• PERMUKAAN BAHU
BAHU, SALURAN • KONDISI SALURAN SAMPING
SAMPING, DLL • KERUSAKAN LERENG
• TROTOAR

12
RCS ( ROAD CONDITION SURVEY )
TINJAUAN PADA PERMUKAAN JALAN TANAH / KERIKIL
PERMUKAAN •KEMIRINGAN
PERKERASAN •PENURUNAN

RETAK - RETAK • EROSI

RCS
•UKURAN TERBANYAK
KERIKIL / BATU •TEBAL LAPIS
•DISTRIBUSI
JALAN
TANAH/KERIKIL •JUMLAH LUBANG
•UKURAN LUBANG
KERUSAKAN LAIN •BEKAS RODA
•BERGELOMBANG

•KONDISI BAHU
BAHU, SALURAN •PERMUKAAN BAHU
SAMPING, DLL •KONDISI SAL. SAMPING
•KERUSAKAN LERENG
•TROTOAR
13
PERHITUNGAN SDI UNTUK JALAN BER ASPAL
HASIL DARI RCS ( ROAD CONDITION SURVEY )
PENILAIAN
RCS TOTAL
AREA
1. NONE
2. < 10 % …………………………… SDI = 5
OF CRACKS
( LUAS ) 3. 10 - 30 % ………………………… SDI = 20
4. > 30 % ……………………………. SDI = 40

AVERAGE PENILAIAN
CRACK 1. NONE
WIDTS 2. FINE < 1 MM
( LEBAR ) 3. MED 1 - 5 MM
4. WIDE > 5 MM …………………… SDI = SDI * 2
SDI
SURFACE PENILAIAN
TOTAL
DISTRESS 1. NONE
NUMBER
INDEK 2. < 2 / 200M …………………… SDI = SDI + 15
OF POTHOLES
( JUMLAH ) 3. 3- 10 / 200M ……………… SDI = SDI + 75
4. > 10 / 200M …………………… SDI = SDI +
225

AVERAGE 1. NONE
DEPTH OF 2. < 1 CM ……. X = 0.5 …….. SDI = SDI + 5 * X
WHEEL 3. 1 - 3 CM ……X = 2 ………. SDI = SDI + 5 * X
RUTTING 4. > 3 CM ……. X = 5 ………. SDI = SDI + 20
( BEKAS )

14
CONTOH PERHITUNGAN SDI
TINJAUAN LINK 001 KM FROM 9100 - KM TO 9200 ( SUMUT)

2. AVERAGE CRACK 3. TOTAL NUMBER


1. TOTAL AREA OF
WIDTS OF POTHOLES
CRACKS (LUAS)
( LEBAR ) ( JUMLAH )

PENILAIAN PENILAIAN PENILAIAN


1. NONE
PENILAIAN 1. NONE
PENILAIAN 1. NONE
PENILAIAN
2. <1.10NONE
% …. SDI = 5 2. FINE < 1 MM
1. NONE 2. <1.2 NONE
/ 200M ……… SDI = SDI + 15
3. 10
2. -<30
10%%..….SDISDI = 20
=5 3. MED 1 - <5 1MM
2. FINE MM 3. 32.- 10
< 2//200M
200M……………SDISDI
= SDI + 75
= SDI + 15
4. >3.3010%- …..
30 %SDI.. =SDI
40= 20 4. WIDE
3. MED> 51MM ... SDI = SDI * 2
- 5 MM 4. >3.103 /- 10
200M ……………
/ 200M SDISDI
= SDI + 225
= SDI + 75
4. > 30 % ….. SDI = 40 4. WIDE > 5 MM ... SDI = SDI * 2 4. > 10 / 200M ……… SDI = SDI + 225
SDI = 20 SDI = SDI * 2 SDI = SDI +15
SDI = 20 SDISDI = SDI
= 20 * 2*=240 SDISDI
= =40SDI +15
+ 15 = 55
SDI = 20 * 2 = 40 SDI = 40 + 15 = 55
PENILAIAN
1. NONE
PENILAIAN 4. AVERAGE DEPTH
2. <1.1 NONE
CM … X = 0.5 … SDI = SDI + 5 * X 4.OF
AVERAGE
WHEEL DEPTH
3. 12.- 3< CM
1 CM .. X
… =X 2= 0.5
.…SDI = SDI
… SDI + 5+*5X* X
= SDI OF WHEEL
RUTTING
4. >3.3 1CM- 3…CMX =.. 5X ……SDI = SDI=+SDI
= 2 .…SDI 20 + 5 * X
RUTTING
( BEKAS )
4. > 3 CM … X = 5 ……SDI = SDI + 20 SDI
SDI
SDI===65
65
SDI =65
( BEKAS )
SDI = SDI + 5 * X
SDISDI = SDI
= 55 + 5+*52*=X65
SDI = 65
65
SDI = 55 + 5 * 2 = 65

15
Teknik: Surface Distress Index
Structural Integrity

KONDISI JALAN SDI

BAIK < 50

SEDANG 50 – 100

RUSAK RINGAN 100 – 150

RUSAK BERAT > 150

16
Type permukaan dan
roughness
No IRI Type permukaan Keterangan
1 <4 Aspal Very Good
2 4–8 Aspal Good – Fair
3 8 – 12 Aspal Fair – Poor
4 12 – 16 Aspal Poor – Bad
5 16 – 20 Aspal Bad
6 >= 20 Aspal Very bad
7 Any Unsealed Unsealed

17
Proposed Technical Rating
IRI (m/km) SDI
< 50 50 – 100 100 – 150 > 150
<4 Baik Sedang Rusak Rusak
Ringan Berat
4–8 Sedang Sedang Rusak Rusak
Ringan Berat
8 – 12 Rusak Rusak Rusak Rusak
Ringan Ringan Ringan Berat
> 12 Rusak Rusak Rusak Rusak
Berat Berat Berat Berat

18
Type penanganan berdasarkan IRI dan SDI

IRI (m/km) SDI


< 50 50 – 100 100 – 150 > 150
<4 Pmlh rutin Pmlh rutin Pmlh Peningkt /
berkala Recons
4–8 Pmlh rutin Pmlh rutin Pmlh Peningkt /
berkala Recons
8 – 12 Pmlh Pmlh Pmlh Peningkt /
berkala berkala berkala Recons
> 12 Peningkt / Peningkt / Peningkt / Peningkt /
Recons Recons Recons Recons

19
JALAN TIDAK BERASPAL (TANAH & GRAVEL)

 Jalan tanah dan gravel tidak mempunyai nilai SDI,.jadi SDI =0

 Disamping survey kondisi (RCS) diperlukan survey


ketidakrataan permukaan (IRI),.untuk mendapatkan type
penanganan yang lebih tepat

 Survey ketidakrataan permukaan (IRI) dilakukan secara


visual, dengan menaksir nilai RCI berdasarkan kondisi
permukaan secara visual, selanjutnya didapat nilai IRI dari
korelasi antara RCI dan IRI

20
SURVEY KETIDAKRATAAN PERMUKAAN SECARA VISUAL

 Maksud dan Tujuan: Adalah untuk memberikan kejelasan mengenai


pelaksanaan Survey Ketidakrataan Permukaan Jalan Secara Visual.

 Batasan dan Pengertian:


i. Survey secara visual adalah survey yang dilakukan dengan pengamatan visual pada
ruas-ruas jalan yang disurvey dan ditentukan nilai RCI nya berdasarkan jenis
permukaan serta kondisi visual ruas jalan tersebut.
ii. Jalan rusak berat adalah jalan yang permukaannya banyak berlobang dan
bergelombang.
iii. RCI adalah Road Condition Index kondisi kekasaran jalan.
iv. IRI ( International Roughness Index) adalah adalah Index Internasional yang
menunjukkan besarnya kekasaran permukaan jalan dalam satuan m/km

21
SURVEY KETIDAKRATAAN PERMUKAAN SECARA VISUAL
 Personil: Survey dilakukan oleh 3 (tiga) orang Surveyor dan 1 (satu)
orang pengemudi kendaraan survey.
 Peralatan dan Perlengkapan:
i. Kendaraan yang digunakan harus mempunyai tempat duduk para Surveyor
sedemikian rupa sehingga mereka dapat mengamati permukaan jalan dengan baik.
ii. Alat straight edge beserta baji pengukur,
iii. Formulir survey,
iv. Pita ukur, cat berikut kwasnya, rol meter/mistar ukur,
v. Alat-alat tulis, alas untuk menulis (writingpad) foto tustel dan film.
 Persiapan:
i. Agar dibuat perencanaan survey berdasarkan peta jaringan jalan yang akan
disyurvey, serta kemampuan survey setiap hari,
ii. Agar dipersiapkan formulis survey dengan mengisi kolom identitas, kolom km, serta
pembacaan trip meter/odo meter dengan mengambil data dari hasil survey data
titik referensi ruas yang bersangkutan. Apabila titik referensi berupa tanda cat agar
dalam pengisian formulir diberi tanda (*) untuk membedakan titik referensi yang
berupa patok km.

22
SURVEY KETIDAKRATAAN PERMUKAAN SECARA VISUAL

 Pelaksanaan Survey:
i. Survey dilakukan dengan menggunakan kendaraan pada ruas-ruas jalan yang harus
disurvey dan dilakukan oleh 3 orang. Surveyor dalam satu kendaraan yang masing-
masing melakukan pengamatan visual dan menentukan nilai RCI nya. Penentuan
besarnya nilai RCI ditinjau berdasarkan penilaian secara visual.
ii. Untuk survey yang dilakukan pada suatu ruas jalan yang mempunyai pemisah lajur
(median, saluran atau lainnya), maka survey dilakukan pada lajur yang diprakirakan
mempunyai nilai kekasaran lebih besar.
iii. Formulir survey adalah seperti ditunjukkan pada tabel berikut.

 Pengecekan: Maksud pengecekan


i. Karena survey visual hasilnya sangat tergantung pada penilaian masing-masing Surveyor, maka
perlu dilakukanpengecekan (estimasi) yang lebih objektif terhadap hasil survey secara visual
tersebut.
ii. Pengecekan dilakukan dengan membandingkan nilai RCI hasil survey secara visual.
iii. Pengecekan dilakukan dengan alat yang disebut referensi bertepi lurus (Straight Edge Beam) yaitu
balok lurus sepanjng 1.80 m yang dibuat dari bahan yang tidak mudah bengkok.
iv. Survey pengecekan tersebut dilakukan pada segmen referensi yaitu segmen sepanjang 200M yang
dianggap mewakili nilai RCI ruas jalan yang bersangkutan.

23
NILAI RCI SECARA VISUAL

No. Jenis Permukaan Kondisi ditinjau secara Nilai Perk


visual RCI nilai IRI

1 Jalan tanah dengan drainase Tidak bisa dilalui 0-2 17 - 24


yang jelek, dan semua tipe
permukaan yang tidak
diperhatikan sama sekali

2 Semua tipe perkerasan yang Rusak berat, banyak 2-3 12 -17


tidak diperhatikan sejak lubang dan seluruh
lama (4-5 tahun atau lebih) daerah perkerasan

24
NILAI RCI SECARA VISUAL

No. Jenis Permukaan Kondisi ditinjau secara Nilai Perk


visual RCI nilai IRI

3 Pen. Mac. lama Latasbum Rusak, bergelombang, 3-4 9 - 12


lama, Batu krikil banyak lubang

4 Pen.Mac setelah pemakaian Agak rusak, kadang- 4-5 7-9


2 tahun, Latasbum lama kadang ada lubang,
permukaan tidak rata

25
NILAI RCI SECARA VISUAL

No. Jenis Permukaan Kondisi ditinjau secara Nilai Perk


visual RCI nilai IRI

5 Pen. Mac. baru, Latasbum Cukup, tidak ada atau 5-6 5-7
baru, Lasbutag setelah sedikit sekali lubang,
pemakaian 2 tahun permukaan jalan agak
tidak rata

6 Lapis tipis lama dari Hotmix, Baik 6-7 3-5


Latasbum baru, Lasbutag
baru

26
NILAI RCI SECARA VISUAL

No. Jenis Permukaan Kondisi ditinjau secara Nilai RCI Perk


visual nilai IRI

7 Hot-mix setelah 2 tahun, Hot- Sangat baik umumnya rata 7-8 2-3
mix tipis diatas Pen.Mac

8 Hot-mix baru (Lataston, Sangat rata dan teratur 8 -10 0-2


Laston) (Peningkatan dengan
menggunakan lebih dari 1
lapis)

27
FORMULIR SURVEY KETIDAKRATAAN SECARA VISUAL
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

FORMULIR SURVEI RCI SECARA VISUAL


PROPINSI RUAS JALAN TANGGAL
NAMA : ....................................... NAMA : ..............................................

NOMOR : NOMOR : TGL BULAN TAHUN


KENDARAAN PENILAI PENGEMUDI
TYPE ............. .....……. ……….. NO. NAMA NIP NAMA : ......................
MERK MODEL TAHUN 1
2 N I P : ........................
NO. POL. 3
(*) (*) (*)
TITIK AWAL
KOTA ASAL PATOK PEMBACAAN ODOMETER WAKTU JAM MENIT
(*) (*) (*)
TITIK AKHIR
PATOK KM (*) PEMBACAAN RCI PATOK KM (*) PEMBACAAN RCI
ODOMETER (*) 1 2 3 RATA- ODOMETER (*) 1 2 3 RATA-
RATA- RATA

RCI : Roughness Condition Index


28
(*) Diambil dari hasil Survei DTR
TERIMA KASIH

29

Anda mungkin juga menyukai