1.
Program
Kegiatan
Pekerjaan
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
keterlibatan
peran
dunia
usaha
dan
masyarakat
dalam
Mengingat alokasi biaya yang dapat disediakan sangat terbatas, sehingga harus
diprioritaskan pada program yang memberikan manfaat sebesar-besarnya pada
masyarakat dalam arti dapat menekan total biaya transportasi.
Untuk mencapai semua hal di atas, diperlukan sistem dan alat pemrograman untuk
menentukan prioritas alokasi kebutuhan dana setiap tahun, dan meninjau kembali
prioritas
penanganan.
Sistem tersebut
dikenal
sebagai
Integrated
Road
3.
SASARAN
i. Umum
Sasaran atau Komponen Pokok yang ingin dicapai pada pelaksanaan
pekerjaan Kegiatan Survey IRMS Jalan Provinsi di Provinsi Riau (Integrated
Road Management System) adalah sebagai berikut ;
1. Ruas Jalan mencakup nama, status, fungsi dan panjang jalan.
2. Data Reference Point (DRP), Data titik referensi ruas jalan mencakup titik
awal dan akhir ruas jalan, patok KM dan legenda lainnya yang berkenaan
dengan ruas jalan yang dimaksud.
3. Survey tingkat kekasaran jalan (survey NAASRA)
4. Survey Inventarisasi/Jaringan Jalan, Road Network Inventory atau lebih
dikenal dengan RNI
5. Survey Kondisi Jalan, Road Condition Survei lebih dikenal dengan RCS
6. Survey Lalu Lintas Harian rata-rata, lebih dikenal dengan LHR
7. pekerjaan BB (Bankelmen Beam) atau pekerjaan untuk mengetahui
tingkat kelendutan jalan.
ii.
Manajemen Proyek
Struktur Organisasi Konsultan Pelaksana (Penyedia melampirkan Struktur
Organisasinya)
iii.
4.
5.
SUMBER PENDANAAN
A. BIAYA PEKERJAAN
1) Biaya
pekerjaan Konsultan
melalui tahapan
B. SUMBER DANA
Sumber dana dari keselurahan Pekerjaan Perencanaan dibebankan pada :
1. SKPD Dinas Bina Marga Provinsi Riau Sumber Dana APBD Provinsi Riau
Tahun Anggaran 2015;
2. DIPA Nomor : 1.03.1.03.01.20.05.5.2
3. Pagu Dana Rp 951.960.200,00 (Sembilan Ratus Lima Puluh Satu Juta
Sembilan Ratus Enam Puluh Ribu Dua Ratus Rupiah)
6.
JENIS PEKERJAAN
Jenis pekerjaan Survey IRMS Jalan Provinsi di Provinsi Riau pada dasarnya
mencakup tahapan sebagai berikut :
i.
ii.
iii.
iv.
di
Provinsi Riau
yang
bersangkutan
selama
dalam
pelaksanaan survey.
b)
PEMPROSESAN DATA :
Data-data yang diperoleh dari survey-survey diatas menjadi masukan dalam
sistem perencanaan teknis jalan dan program pembinaan jaringan jalan. Hal
yang perlu diperhatikan adalah bahwa hasil keluaran perangkat lunak IRMS
ini merupakan pedoman awal pada perencanaan penanganan jalan,
sedangkan
pemograman
penanganan
jalan
ditetapkan
berdasarkan
referensi pada satu ruas jalan yang akan digunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan survey jalan lainnya, yaitu antara lain :
foto
tersebut.)
Dengan
alat
ukur
BUMP
Maksud dan tujuan survey adalah untuk mendapatkan data kondisi dan
bagian-bagian jalan yang mudah berubah; baik untuk jalan aspal, maupun
jalan tanah /kerikil sesuai kebutuhan untuk penyusunan rencana dan program
pembinaan jaringan jalan dilengkapi dengan pengambilan foto. Harus
dilaksanakan sesuai Buku Panduan Survai Kondisi Jalan Direktorat Jenderal
Bina Marga 28 Juli 1998. Survey ini Mencatat/ merekam data kondisi jalan
pada ruas dan lokasi yang telah ditentukan pada waktu Survai Data Titik
Referensi. Pencatatan kondisi/kerusakan permukaan jalan, kondisi tepi
jalan, bahu, drainase, lereng/tebing, trotoar dengan interval 100 meter.
D. Survey Perhitungan Lalu Lintas Rutin (SPL) lebih dikenal dengan LHR.
Survey perhitungan lalu lintas ini adalah kegiatan pokok dan sangat penting
dilakukan untuk mendapatkan data volume lalu lintas untuk berbagai
keperluan teknik lalu lintas maupun perencanaan transportasi. Metode yang
digunakan dengan cara manual, semi manual (dengan bantuan kamera
video), otomatis (dengan bantuan tube maupun loop). Dilaksanakan sesuai
Buku Panduan Survai Perhitungan Lalu Lintas (cara manual), Direktorat
Jenderal Bina Marga 12 Agustus 1998.
Kelas pos perhitungan lalu lintas sesuai dengan daftar lampiran.
Pos lokasi SPL/LHR ditentukan terlebih dahulu dengan persetujuan lokasinya
oleh Petugas Pengawasan. Semua lokasi Pos tersebut harus diambil fotonya
yang dilengkapi dengan lokasi atau jarak kilometer stasiunnya sesuai
referensi patok km setempat yang terdekat.
E. Survey Benkleman Beam disingkat BB (Bankelmen Beam)
Pekerjaan untuk mengetahui tingkat kelendutan jalan. Survey Lendutan
Perkerasan dengan alat Benkelman Beam dilaksanakan sesuai dengan
Standar Metode Pengujian Lendutan Perkerasan Lentur Dengan Alat
Benkelman Beam, SK SNI M-01-1990-F, pengukuran / pengujian dilakukan
dengan interval per 500 m;
Dokumentasi : Foto dan Video
Pembuatan foto dokumentasi jalan dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan
bagi petugas survey jalan, dalam pembuatan foto-foto dokumen jalan pada
interval rata-rata 1(satu) Km dan atau pada kondisi yang mewakili dengan
8.
RUANG LINGKUP
TENAGA AHLI
Team Leader
PENDIDIKAN
S1 Teknik Sipil
PENGALAMAN
MINIMAL/JUMLAH
PENDIDIKAN
10 Tahun / (1 orang)
Ahli Teknik
Jalan Madya
(Project Coordinator)
Highway Engineer
(Ahli Geoteknik)
SESUAI
Ahli Teknik
(3 Orang)
Jalan Madya
Ahli Geoteknik
(2 Orang)
Madya
TENAGA
No.
PENDUKUNG
1 Surveyor
PENGALAMAN
PENDIDIKAN
D3/STM
MINIMAL/JUMLAH
3 tahun ( 5 orang)
Draftman
(1 orang)
(1 orang)
Labours
(5 orang)
Office Boy
(1 orang)
Catatan :
Masing-masing Tenaga Ahli melampirkan Surat Referensi Asli,
Curiculum Vitae (CV), Foto Copy KTP yang masih berlaku, Fotocopy
Ijazah, Fotocopy SKA yang masih berlaku, Fotocopy NPWP dan
fotocopy bukti setoran pajak tahun 2014.
Masing-masing Tenaga Pendukung melampirkan Curiculum Vitae
(CV), Foto Copy KTP yang masih berlaku dan Foto Copy Ijazah.
9. Tugas dan Tanggung Jawab :
PROFESIONAL STAFF
1. Team Leader (Project Coordinator)
a. Bertanggung jawab atas semua layanan jasa konsultan untuk Survey
IRMS Jalan Provinsi di Provinsi Riau sesuai dengan Karangka Acuan
Kerja.
b. Bertanggung jawab terhadap keakuratan data, kelengkapan data dan
ketepatan waktu survey sesuai jadwal waktu yang telah ditetapkan.
c. Bertanggung jawab atas kebenaran data gambar dan hasil survey yang
dikirim ke instansi terkait.
d. Mengkoordinasikan semua komunikasi baik secara lisan maupun tertulis
dengan pemberi tugas sehubungan dengan aspek teknik yang berkaitan.
Rata-rata IRI
Data Lalu-lintas
IRMS
(Penanganan
Rutin/
Periodik,
Pembangunan
dan
atau
Peningkatan)
Seluruh data Hasil Survey IRMS diserahkan dalam bentuk hard copy
maupun bentuk soft copy yang direkam dalam CD/DVD, diserahkan
kepada KPA/ Pejabat Pembuat Komitmen.
11. L a i n - l a i n
A. Produksi Dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
dalam wilayah Negara Republik Indonesia.
B. Persyaratan Kerjasama
Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi: Sesuai dengan kontrak beserta lampirannya yang telah ditandatangai
oleh kedua belah pihak.
C. Alih Pengetahuan
Jika
diperlukan,
menyelenggarakan
Penyedia
Jasa
Konsultansi
berkewajiban
dan
pembahasan
dalam
pertemuan
rangka
untuk
alih
12. PENUTUP
a. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan
lain yang dibutuhkan;
b. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program
kerja sebagai bahan pembahasan;
c. Untuk kesempurnaan pekerjaan Survey IRMS Jalan Provinsi di Provinsi Riau
konsultan diminta mengkaji dan menganalisai segala informasi dan data sesuai
yang ditentukan pemberi tugas.
..