Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

PROGRAM PEMBANGUNAN JALAN DAN


JEMBATAN

KEGIATAN
PENINGKATAN JALAN

PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN DESA


KAMPUNG TUJUH - MENTUAS DESA KAMPUNG
TUJUH KEC. CNG

SUMBER DANA APBD KABUPATEN SAROLANGUN


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN SAROLANGUN
TAHUN ANGGARAN 2018
Keran gka Acu an Kerja (KAK)
P e r en ca n a a n P en i n g k a t a n Ja la n P e r d a ma i a n – S u ka Da ma i

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


(TERM OF REFERNCE)

PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN DESA KAMPUNG


TUJUH - MENTUAS DESA KAMPUNG TUJUH KEC. CNG

1. PENGERTIAN

Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi Konsultan
dalam melaksanakan Peningkatan Jalan Desa Kampung Tujuh - Mentuas Desa
Kampung Tujuh Kec. CNG

2. LATAR BELAKANG

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah perangkat dari Pemerintah
Kabupaten Sarolangun yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab didalam
masalah-masalah Infrastruktur di Kabupaten Sarolangun.

Program Jaringan Jalan dan Jembatan merupakan salah satu upaya Pemerintah
Kabupaten Sarolangun dalam menunjang pencapaian sasaran pembangunan, yang
pelaksanaanya dilaksanakan oleh Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Sarolangun, yang mempunyai wewenang dan tanggung
jawab dalam pembinaan Sarana Transportasi Jalan Darat.

Pembinaan jaringan Jalan dan Jembatan sangat terkait dengan pemerataan


pembangunan beserta hasil-hasilnya melalui pengembangan prasarana Jalan yang
bertujuan untuk meningkatkan Kondisi Jalan sesuai dengan tuntutan laju
pertumbuhan lalu lintas yang diakibatkan oleh perkembangan / pertumbuhan
ekonomi.

Sektor Prasarana Jalan merupakan salah satu urat nadi dalam pertumbuhan
ekonomi wilayah, sehingga ketepatan penyediaannya melalui besarnya investasi
adalah suatu hal yang sangat penting. Berkaitan dengan perkembangan ekonomi,
investasi jalan dan jembatan memiliki pengaruh yang luas baik bagi pengguna jalan
dan/atau Jembatan maupun bagi wilayah secara keseluruhan. Untuk itu diperlukan
kebijakan yang tepat dalam penyelenggarakan jalan sehingga dapat mendukung
pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonominya.

Isu strategis yang dihadapi dalam penyelenggarakan jalan, diantaranya kurang


memadainya sistem jaringan jalan primer dan atau kolektor dalam melayani arus
lalu lintas. Hal ini telah menyebabkan terhambatnya arus barang/ jasa dan manusia
tingkat regional, nasional yang menyebabkan biaya ekonomi dan sosial yang tinggi.
D i n a s P e k e r j a a n U m u m d a n P e nataan Ruang
K a b . S a ro l a ng u n Bi d a ng B i na M a rg a 2
Keran gka Acu an Kerja (KAK)
P e r en ca n a a n P en i n g k a t a n Ja la n P e r d a ma i a n – S u ka Da ma i

Salah satu keberhasilan pembangunan wilayah adalah tersedianya sarana dan


prasarana transportasi yang baik didaerah tersebut. Selain berperan dalam
menunjang kelancaran kegiatan sosial ekonomi juga akan menunjang
perkembangan fisik didaerah yang bersangkutan.

Kabupaten Sarolangun sebagai wilayah yang dari tahun ke tahun berikutnya selalu
berusaha mengembangkan sarana dan prasarana wilayahnya, untuk itu dibutuhkan
infrastruktur transportasi yang baik. Untuk mengoptimalkan kegiatan baik
pembangunan, peningkatan serta pemeliharaan jalan maka pemerintah melalui
Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sarolangun memerlukan
adanya perencanaan yang sistematik dan tepat guna pada kegiatan tersebut,
dengan harapan agar didapat hasil perencanaan matang yang memenuhi
persyaratan dan kaidah-kaidah teknis dan dapat diaplikasikan dilapangan sebagai
bagian dari kegiatan pembangunan transportasi yang berkualitas.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sarolangun melalui


Sumber APBD Kabupaten Sarolangun Tahun Anggaran 2018 akan melaksanakan
Kegiatan Peningkatan Jalan untuk Peningkatan Jalan Desa Kampung Tujuh -
Mentuas Desa Kampung Tujuh Kec. CNG.

3. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

b. Maksud
Maksud dari pekerjaan perencanaan ini adalah Melaksanakan pekerjaan
perencanaan teknis jalan yang memuat azas, kriteria dan proses yang harus
dipenuhi atau diperhatikan dan diinterprestasikan dalam mencakup perencanaan
teknis konstruksi, rincian dan rencana anggaran biaya serta waktu pelaksanaan
tugas yang hasilnya berbentuk dokumen perencanaan yang akan dipergunakan
sebagai pedoman bagi kontraktor pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan
fisik Peningkatan Jalan serta dengan penugasan ini diharapkan Konsultan
Perencana dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik
untuk menghasilkan keluaran yang dimaksud.

b. Tujuan
sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan pembangunan dan
pembinaan jalan agar dapat tercapai bangunan yang diinginkan dan tepat
sasaran.
- Tersusunnya hasil perencanaan yang dapat diaplikasikan dengan baik
dilapangan sehingga pekerjaan teknis sesuai dengan spesifikasi teknis
rencananya.
- Pelaksanaan pembangunan dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.
- Pemilihan /penentuan alternatif pengembangan prasarana disesuaikan dengan
kondisi setempat.

c. Sasaran
Sasaran utama adanya perencanaan ini diharapkan mendapatkan hasil
perencanaan teknis yang baik dan dapat diaplikasikan dengan tepat guna
sehingga mendukung tercapainya pelaksanaan fisik yang tepat waktu, konstruksi

D i n a s P e k e r j a a n U m u m d a n P e nataan Ruang
K a b . S a ro l a ng u n Bi d a ng B i na M a rg a 3
Keran gka Acu an Kerja (KAK)
P e r en ca n a a n P en i n g k a t a n Ja la n P e r d a ma i a n – S u ka Da ma i

yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan serta sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh Dirjen Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum.
Dengan peningkatkan sarana transportasi akan mendukung laju pertumbuhan
ekonomi dan peningkatan taraf hidup masyarakat di Kabupaten Sarolangun.

4. METODE PELAKSANAAN

a. Konsultan diwajibkan untuk melakukan seluruh persiapan dan mobilisasi


semberdaya yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas seperti tercantum pada
lingkup Pekerjaan.
b. Dalam pelaksanaan pekerjaanya konsultan agar selalu berkonsultansi dengan
Tim Teknis, yang susunannya akan disampaikan kemudian.
c. Melakukan koordinasi dengan Pihak Kuasa Pengguna Anggaran dalam hal ini
Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten
Sarolangun untuk menjaring masukan kebutuhan yang diperlukan.
d. Menyiapkan perangkat survey yang dibutuhkan untuk kegiatan serta
berkoordinasi dengan pihak Tim Teknis
e. Melakukan evaluasi dan analisis terhadap masukan dari Pihak Pengguna Jasa
f. Membuat Album Gambar, Laporan.

5. LOKASI

Kegiatan jasa konsultansi ini dilaksanakan di Kabupaten Sarolangun yaitu pada


Peningkatan Jalan Desa Kampung Tujuh - Mentuas Desa Kampung
Tujuh Kec. CNG.

6. SUMBER DANA DAN PEMBERI TUGAS (PENGGUNA JASA)

Kegiatan ini dibiayai oleh sumber pendanaan dari APBD Kabupaten Sarolangun
Tahun Anggaran 2018.
Pemberi tugas (Pengguna Jasa) adalah Pejabat Pembuat Komitmen Bidang Bina
Marga Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Sarolangun Tahun
Anggaran 2018.

7. LINGKUP PEKERJAAN
1. Pengumpulan Data/ Survey Pendahuluan
Pengumpulan data terdiri dari :
1. Pengumpulan data fisik Lapangan

2. Perencanaan Detail
Perencanaan detail desain terdiri dari :
1. Perencanaan Struktur Peningkatan Jalan dan kelengkapannya
2. Gambar pelaksanaan Peningkatan Jalan dan kelengkapannya.

3. Tahapan Pelaporan
D i n a s P e k e r j a a n U m u m d a n P e nataan Ruang
K a b . S a ro l a ng u n Bi d a ng B i na M a rg a 4
Keran gka Acu an Kerja (KAK)
P e r en ca n a a n P en i n g k a t a n Ja la n P e r d a ma i a n – S u ka Da ma i

Seluruh rangkaian kegiatan pekerjaan detail desain akan dituangkan dalam


bentuk pelaporan yaitu :
1. Laporan Pendahuluan
2. Dokumen Lelang (RKS)
3. Laporan Akhir Pekerjaan
Laporan akhir dari pekerjaan meliputi antara lain :
• Gambar Rencana (A3)
• EE dan BQ

8. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

A. PENDEKATAN
Pendekatan yang dilakukan dalam Peningkatan Jalan Desa Kampung
Tujuh - Mentuas Desa Kampung Tujuh Kec. CNG meliputi beberapa hal
antara lain :
1. Kebijakan pemerintah daerah dalam hal ini adalah Pemerintah Kabupaten
Sarolangun terkait masalah tata ruang wilayah (rencana pengembangan
kawasan).
2. Kondisi lokasi Peningkatan Jalan
Pendekatan ini dilakukan dengan melihat kondisi lokasi Peningkatan Jalan.
3. Perumusan masalah, yaitu dengan melakukan inventarisasi persoalan-
persoaalan kondisi fisik sarana dan prasarana yang ada (eksisting) serta
rekomendasi usulan penanganannya.
4. Penilaian terhadap pengaruh letak geografis kawasan untuk penentuan
terhadap fungsi dan peranan ketersediaan sarana dan prasarana
pendukung.

B. METODOLOGI

1. PENGUMPULAN DATA
Data yang akan dikumpulkan dalam kegiatan Perencanaan Teknik
Peningkatan Jalan terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan
data primer dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung dilapangan
antara lain mencakup data :

a. Data kondisi ekisting Pembangunan Jalan Lingkungan yang sudah ada.


b. Data topografi kawasan, pengumpulan dilakukan dengan melakukan
pengukuran baik dengan alat GPS untuk mengetahui situasi (bentuk
lahan) maupun dengan alat ukur Theodolite untuk mengetahui kontur
tanah.

c. Data dan fasilitas Penunjang


Fasilitas penunjang yang digunakan oleh penyedia jasa disediakan oleh
Pengguna Jasa meliputi :
1) Laporan dan data (studi terdahulu).
2) Akomodasi dan Ruang Kantor (bila ada pembelian peralatan atau
sewa akan dimasukkan dalam kontrak).
3) Staf Pengawas/Pendamping

D i n a s P e k e r j a a n U m u m d a n P e nataan Ruang
K a b . S a ro l a ng u n Bi d a ng B i na M a rg a 5
Keran gka Acu an Kerja (KAK)
P e r en ca n a a n P en i n g k a t a n Ja la n P e r d a ma i a n – S u ka Da ma i

Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya yang


bertindak sebagai pengawas atau pendamping (counterpart) atau
project officer (PO) dalam rangka pelaksanaan jasa konsultasi.
4) Fasilitas yang disediakan oleh Pengguna jasa yang dapat
digunakan oleh Penyedia Jasa (Bila ada pembelian peralatan atau
sewa akan dimasukkan dalam kontrak).

d. Alih Pengetahuan
Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa
harus mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar
terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih
pengetahuan kepada staf proyek.

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan penelusuran bahan


pustaka, Kabupaten dan Kecamatan dalam angka, Data Statistik yang
dikeluarkan oleh BPS serta laporan-laporan lain yang tersedia di instansi
terkait.

1. Survey Pendahuluan
Pekerjaan ini dilakukan guna mendapatkan data – data kondisi
dilapangan, yang nantinya akan diketahui peta situasi lokasi dimana
bangunan akan didirikan. Guna menunjang pelaksanaan pekerjaan ini
konsultan perencana harus menyediakan alat bantu pengukuran seperti
misalnya Waterpass atau Theodilite atau disesuaikan dengan
kebutuhan. Setelah peta situasi digambar maka dapat ditentukan lokasi
bangunan yang sebenarnya.

2. Penyelidikan Tanah
Penyelidikan tanah dilakukan guna untuk mengetahui parameter atau
jenis tanah sehingga nantinya dapat dipilih alternatif desain yang
sesuai.

2. GAMBAR PRA DESIGN


Setelah tipe konstruksi ditentukan maka selanjutnya dilakukan gambar Pra
Design yang meliputi gambar – gambar Site Plan, Denah, Tampak serta
Potongan yang harus dikonsultasikan dengan pemilik proyek.

3. PERHITUNGAN
Setelah gambar design mendapat persetujuan dari pemberi tugas maka
konsultan perencana segera melakukan perhitungan, hal ini dilakukan guna
mendapatkan tujuan pembangunan yaitu Aman, Nyaman dan Ekonomi.

4. PENGGAMBARAN
Tahap perencanaan setelah perhitungan selesai maka dilanjutkan dengan
penggambaran detail. Untuk tahap ini perencana harus benar – benar teliti
perhitungan dan penggambaran hendaknya dilakukan oleh tenaga-tenaga
ahli yang telah berpengalaman.

D i n a s P e k e r j a a n U m u m d a n P e nataan Ruang
K a b . S a ro l a ng u n Bi d a ng B i na M a rg a 6
Keran gka Acu an Kerja (KAK)
P e r en ca n a a n P en i n g k a t a n Ja la n P e r d a ma i a n – S u ka Da ma i

5. PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)


Setelah penggambaran selesai maka konsultan perencana segera
menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan menggunakan
metode yang sesuai.

6. PEMBUATAN DOKUMEN LELANG & RENCANA KERJA DAN SYARAT


– SYARAT)
Tahap akhir dari suatu perencanaan sebelum serah terima pekerjaan
adalah tahap penyusunan dokumen lelang oleh Konsultan Perencana.
Pada tahap ini konsultan membuat dokumen lelang yang didalamnya
terdapat syarat-syarat bagi peserta lelang serta Rencana Kerja dan Syarat-
syarat (RKS) yang nantinya akan dijadikan kontraktor dalam melakukan
pekerjaan dilapangan. Dalam RKS lingkup pekerjaan serta bahan-bahan
yang digunakan harus dijelaskan dengan detail.

g. WAKTU PELAKSANAAN
a. Pekerjaan Peningkatan Jalan Desa Kampung Tujuh - Mentuas Desa
Kampung Tujuh Kec. CNG ini akan dilaksanakan dalam waktu 30
(Tiga puluh ) hari kalender terhitung sejak penandatanganan kontrak.

b. Hasil pekerjaan ini harus disetujui oleh Kuasa Pengguna Anggaran


Bidang Bina Marga Kegiatan Peningkatan Jalan Dinas Pekerjaan
Umum Dan Perumahan Rakyat Kabupaten Sarolangun Tahun
Anggaran 2018.

9. ORGANISASI DAN KEBUTUHAN TENAGA AHLI

7.1. Organisasi Konsultan


Organisasi kerja konsultan berupa tim kerja yang terdiri dari beberapa tenaga
ahli yang dikoordinir dan diorganisir seorang team leader, kualifikasi team
leader beserta tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan ini secara rinci
dapat dijelaskan pada KAK ini.

7.2. Kebutuhan Tenaga Ahli


Adapun kriteria dan jumlah tenaga ahli yang diperlukan pada pekerjaan ini
Meliputi setiap lokasi pekerjaan adalah sebagai berikut :

A. Profesional Staff
1. Team Leader (Ahli Jalan)
Adalah seorang lulusan Sarjana Teknik Sipil (S1) dengan pengalaman
dalam bidangnya 5 tahun, dan mengetahui dengan baik proses
perencanaan dengan permasalahannya. Tugas dan tanggung jawab
team leader meliputi :
- Team leader harus mampu mengkoordinir anggota team sekaligus
menyusun konsepsi pelaksanaan pekerjaan di team sekaligus
menyusun konsepsi pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang dapat
diterjemahkan dan dipahami oleh anggota team lain.

D i n a s P e k e r j a a n U m u m d a n P e nataan Ruang
K a b . S a ro l a ng u n Bi d a ng B i na M a rg a 7
Keran gka Acu an Kerja (KAK)
P e r en ca n a a n P en i n g k a t a n Ja la n P e r d a ma i a n – S u ka Da ma i

- Memimpin dan mengkordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja


dalam pelaksaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai.
- Mempersiapkan petunjuk teknis dari setiap kegiatan pekerjaan baik
pengambilan data, pengolahan maupun penyajian akhir seluruh
hasil pekerjaan.
- Bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja keseluruhan,
membantu penanggung jawab/Pengendali Kegiatan terutama
dalam hal teknis pekerjaan dan lain-lain.

2. Soil / Material Engineer


Adalah lulusan Sarjana (S1) Teknik Sipil dengan pengalaman minimal
4 tahun di bidangnya untuk membantu team leader. Tugas dan
tanggung jawab meliputi :
- Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan
penyelidikan bahan/ material baik di lapangan maupun di
laboratorium serta penyusunan rencana kerjanya.
- Memeriksa hasil pengujian dan membuat laporan analisanya.
- Bertanggung jawab atas semua pengujian dan penyelidikan
material/ bahan.

3. Geodetic Engineer
Adalah lulusan Sarjana (S1) Teknik Sipil dengan pengalaman minimal
4 tahun di bidangnya untuk membantu team leader. Tugas dan
tanggung jawab meliputi :
- Mengendalikan semua personil yang terlibat pengumpulan data
topografi dan penggambarannya.
- Memeriksa rencana kerja di lapangan dan hasil perhitungan
pengumpulan datanya.
- Bertanggung jawab pada hasil pengumpulan data, perhitungan
yang diperlukan dan hasil penggambarannya.

C. Tehnician
1. Surveyor.
Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan penyelidikan lapangan
untuk pekejaan sipil khususnya teknik jalan termasuk pelaksanaan
pengukuran dengan memakai alat Theodolith maupun Watterpass
pengukuran Geodesi, survey material. Surveyor D3/ SMA/ STM
Mempunyai pengalaman 3 tahun. Tugas dan tanggung jawab
Surveyor adalah :
- Membantu pelaksanaan tugas geodetic engineer dalam hal
pengukuran lapangan serta pengolahan data dan pembuatan peta.

2. Lab. Technician
Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan penyelidikan lapangan
untuk, survey material. Mempunyai pengalaman 3 tahun.

Teknisi laboratorium dibutuhkan untuk melakukan processing data di


kantor yang didapat dilapangan.
D i n a s P e k e r j a a n U m u m d a n P e nataan Ruang
K a b . S a ro l a ng u n Bi d a ng B i na M a rg a 8
Keran gka Acu an Kerja (KAK)
Lab. Technician dimaksud P e r e nadalah
c a n a a n P e n para
i n g k a t a n personil a i a n – S u kmampu
J a l a n P e r d a myang a Da ma i
melaksanakan pekerjaan uji laboratorium.

C. Staff Pendukung
1. Administrasi/Operator Komputer
Administrasi/Operator Komputer yang dibutuhkan adalah SMA/D1
yang berpengalaman dan mampu mengoperasikan computer.

Tugas dan tanggung jawabnya adalah menyiapkan administrasi


proyek konsultan khususnya yang berkaitan dengan laporan-laporan.

2. Draftman/ CAD Operator


Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan penggambaran struktur
baik dengan alat Bantu computer maupun dengan meja gambar.

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :


- membantu kepala team dalam membuat gambar hasil dari
perhitungan data survey lapangan. Seorang draftman adalah
lulusan STM/ SMK/ SMA yang mempunyai cukup pengalaman
dalam bidang penggambaran.

D i n a s P e k e r j a a n U m u m d a n P e nataan Ruang
K a b . S a ro l a ng u n Bi d a ng B i na M a rg a 9
Keran gka Acu an Kerja (KAK)
P e r en ca n a a n P en i n g k a t a n Ja la n P e r d a ma i a n – S u ka Da ma i

10. P R O D U K
Hasil Peningkatan Jalan Desa Kampung Tujuh - Mentuas Desa Kampung
Tujuh Kec. CNG Lokasi yaitu :
a. Laporan Pendahuluan
b. Dokumen Lelang (RKS)
c. Laporan Akhir
 Gambar Rencana ( A3 )
 EE dan BQ
Laporan diserahkan sebanyak 5 (Lima) eksemplar

11. SUMBER DANA


Kegiatan jasa konsultansi Peningkatan Jalan Desa Kampung Tujuh - Mentuas
Desa Kampung Tujuh Kec. CNG di biayai dengan APBD Kabupaten
Sarolangun Tahun Anggaran 2018 dengan HPS sebesar Rp. 120.000.000,-
(seratus dua puluh juta rupiah).

12. KRITERIA
Dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan teknik seperti yang dimaksudkan
pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini, Konsultan perencana perlu memperhatikan
persyaratan-persyaratan sebagai berikut :

a. Persyaratan Umum
Setiap bagian pekerjaan perencanaan harus dilaksanakan secara benar dan
tuntas sampai dengan memberi hasil/keluaran sebagaimana yang telah
ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

b. Persyaratan Profesional
Pekerjaan harus dilaksanakan secara profesional oleh tenaga-tenaga ahli
konsultan dibidangnya.

c. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan perencanaan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.

13. BAHAN MASUKAN


Setelah menerima pedoman pengarahan (KAK) ini, Konsultan perencana
hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima, dan mencari bahan
masukan lain yang diperlukan demi kesempurnaan hasil kerja perencanaan.

D i n a s P e k e r j a a n U m u m d a n P e nataan Ruang
K a b . S a ro l a ng u n Bi d a ng B i na M a rg a 10
Keran gka Acu an Kerja (KAK)
P e r en ca n a a n P en i n g k a t a n Ja la n P e r d a ma i a n – S u ka Da ma i

14. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja ini masih bersifat umum, sehingga pihak Konsultan
diharapkan dapat mengembangkan secara inovatif dengn tetap berkonsultansi
dengan Tim Teknis dan Pemberi Tugas.

Sarolangun, Februari 2018

DIKETAHUI OLEH, DIBUAT OLEH,


KEPALA BIDANG BINA MARGA DINAS PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG BIDANG BINA MARGA
KABUPATEN SAROLANGUN SELAKU DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
KUASA PENGGUNA ANGGARA PENATAAN RUANG KABUPATEN
SAROLANGUN

________________________________ _________________________________
NIP. NIP.

D i n a s P e k e r j a a n U m u m d a n P e nataan Ruang
K a b . S a ro l a ng u n Bi d a ng B i na M a rg a 11

Anda mungkin juga menyukai