CENDANA CONSULTANT
Engineering and Management Consultants
Alamat Kantor : Jalan Raya Abepura No. 33 Entrop Jayapura
Telp.: (0967) ………., , e-mail: cendanaconsultant2015@gmail.com
PROGRAM MUTU
PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN LTSHE WILAYAH
PEDESAAN GELAP GULITA DI WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT
LEMBAR PENGESAHAN
PERSETUJUAN
TANDA
TANGAN
TANGGAL
PROGRAM MUTU
PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN LTSHE WILAYAH
PEDESAAN GELAP GULITA DI WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT
UNIT PENERIMA
1. PPK LTSHE
2. Tim Teknis Pemasangan LTSHE Papua dan Papua Barat
STATUS DOKUMEN
STATUS ASLI
i
PROGRAM MUTU
PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN LTSHE WILAYAH
PEDESAAN GELAP GULITA DI WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT
SEJARAH DOKUMEN
ii
PROGRAM MUTU
PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN LTSHE WILAYAH
PEDESAAN GELAP GULITA DI WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................... i
SEJARAH DOKUMEN .......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB 1 – PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
BAB 2 – INFORMASI KEGIATAN ......................................................................................... 5
BAB 3 – SASARAN MUTU KEGIATAN................................................................................ 8
BAB 4 – PERSYARATAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI ............................................... 15
BAB 5 – STRUKTUR ORGANISASI KEGIATAN ............................................................... 20
BAB 6 – BAGAN ALIR PELAKSANAAN KEGIATAN ..................................................... 25
BAB 7 – JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN .............................................................. 26
BAB 8 – RENCANA & METODA VERIFIKASI, VALIDASI, MONITORING, EVALUASI
INSPEKSI DAN PENGUJIAN & KRITERIA PENERIMAANNYA .................... 28
BAB 9 – DAFTAR INDUK DOKUMEN .............................................................................. 30
BAB 10 – PENUTUP .............................................................................................................. 31
LAMPIRAN ...............................................................................................................................
iii
PROGRAM MUTU
PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN LTSHE WILAYAH
PEDESAAN GELAP GULITA DI WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Dasar Hukum:
1) Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa Pemerintah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terkahir dengan Peraturan Presiden Nomor 5
Tahun 2015 tentang perubahan ketiga atas peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
2) Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2017 tentang penyediaan Lampu Tenaga Surya
Hemat Energi bagi Masyarakat yang belum mendapatkan Akses Listrik;
3) Peraturan ESDM Nomor 33 Tahun 2017 tentang penyediaan Lampu Tenaga Surya
Hemat Energi Bagi Masyarakat yang belum Mendapatkan Akses Listrik
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 5 Tahun 2018;
4) Surat Keputusan Menteri ESDM Nomor 133 K/24.08/DJE/2018 tentang wilayah
Pendistribusian dan Pemasangan Lampu Lampu Tenaga Surya Hemat Energi Tahun
Anggaran 2018;
5) Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Barang Kantor
Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi;
6) Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal
Energi Baru, Terbarukan dan Konvensi Energi Tahun Anggaran 2018 Nomor DIPA;
SP DIPA-020.15.1.412590/2018 Tanggal 5 Desember 2017; dan
7) Surat Penunjukan Penyedia Barang dan Jasa untuk Paket Pekerjaan Pengawasan dan
Pemasangan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi di Papua VII dan Papua VIII dari
Pejabat Pembuat Komitmen Fisik LTHSE II Direktorat Jenderal Energi Baru
Terbarukan dan Konversi Energi Nomor: 05/SPPBJ/PPK.LTSHE.II/DEI/2018
tanggal 7 Juni 2018.
B. Latar Belakang
Sebagai upaya pra-elektrifikasi untuk penerangan masyarakat di desa-desa di
provinsi bagian timur Indonesia khususnya Papua, Kementerian ESDM menggagas
program Pengadaan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) yang sesuai
dengan Nawa Cita Bapak Presiden Ir. Joko Widodo dan Peraturan Presiden Nomor 47
Tahun 2017 tentang Penyediaan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) Bagi
Masyarakat yang Belum Mendapatkan Akses Listrik. LTSHE merupakan lampu tenaga
surya yang praktis, mudah pemasangannya dan relatif tidak memerlukan perawatan
khusus. LTSHE sangat cocok untuk rumah pedesaan yang secara geografis sangat
terisolir dan distribusi penduduknya tersebar, serta sulit dijangkau jaringan PLN.
Gambar 1.1 Prinsip dan Cara Kerja Lampu Tenaga Surya Hemat Energi
Gambar 1.1 adalah Prinsip Kerja Lampu Tenaga Surya Hemat Energi yang
akan dipasang pada Proyek Pemasangan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE)
Papua VII dan Papua VIII. Disini Konsultan Pengawas berkerja untuk memastikan dan
mengendalikan agar proses produksi, proses penerimaan, proses pengiriman, proses
distribusi, dan proses pemasangan sesuai dengan keinginan dari Pemberi Tugas (Owner)
yang tertuang dalam KAK/TOR
Untuk dapat tercapainya hasil pekerjaan seperti yang disyaratkan dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK/TOR), pihak konsultan akan membentuk Tim Supervisi yang sudah
berpengalaman pada bidangnya masing-masing sesuai dengan spesifikasi yang tercantum
dalam KAK. Tim supervisi lapangan (Field Team) akan bertanggung jawab dalam
pelaksanaan “Field Engineering” selama waktu kegiatan dengan menggunakan data
lapangan yang diperoleh dari kontraktor. Hal ini harus sesuai dengan yang disebut dalam
spesifikasi kontrak.
Layanan pekerjaan juga mencakup supervisi dari semua aspek pelaksanaan
pekerjaan dan menjamin bahwa kegiatan supervisi akan sesuai dengan spesifikasi teknis
yang telah ditentukan. Tim supervisi akan melakukan monitoring dan evaluasi secara
terus-menerus tentang kemajuan pekerjaan, inspeksi dan pemeriksaan terhadap seluruh
hasil pekerjaan, pengendalian mutu dan volume pekerjaan serta masalah-masalah yang
berkaitan dengan progres penyelesaian kegiatan, ketepatan waktu pelaksana, termasuk
progres pembayaran pekerjaan kepada kontraktor. Seperti yang telah disampaikan dalam
Kerangka Acuan Kerja bahwa lingkup kegiatan Konsultan akan melaksanakan pekerjaan
dengan pelaksanaan fungsi manajemen proyek yang meliputi pengendalian waktu,
prosedur / metode pelaksanaan, volume dan kualitas (bahan, tenaga kerja dan peralatan),
sehingga pelaksanaan dan hasil pekerjaan sesuai dengan gambar-gambar rencana dan
spesifikasi yang telah ditentukan di dalam Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan
(pemborongan).
Supervisi proyek meliputi supervisi pekerjaan di lapangan, kontrol, dan inspeksi.
Supervisi bisa dilakukan dari level top manajer sampai pekerjaan mandor dilapangan,
sesuai dengan bidang bidang pekerjaan masing-masing. Supervisi dilakukan dengan
menggunakan berita lisan, berita berbentuk laporan tertulis ataupun melalui pandangan
mata. Seorang supervisi selalu mengadakan check dan recheck, review, evaluasi kemajuan
pekerjaan dan dengan memperbandingkan terhadap tolok ukur yang ada, misalnya
terhadap Gambar Kerja dan R.K.S, dan lain sebagainya.
Sebelum seorang supervisi memutuskan untuk menolak atau menerima suatu hasil
pekerjaan, diperlukan standar ukuran yang dapat dijadikan pedoman. Langkah-langkah
penting dalam pekerjaan supervisi proyek antara lain :
BAB 2
INFORMASI KEGIATAN
m. Mencatat semua aspek yang terjadi dilapangan secara harian, mingguan dan
bulanan.
n. Menyusun Laporan akhir pelaksana kegiatan pengawasan LTSHE. Dalam Laporan
akhir konsultan pengawas menyajikan keseluruhan data penerima LTSHE yang
sudah diperiksa dan divalidasi pada aplikasi pelaporan dan monitoring LTSHE bila
pekerjaan sudah selesai 100%.
o. Sebelum pekerjaan dinyatakan selesai 1005 oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
(PPHP), Pengawas harus mempresentasikan terlebih dahulu hasil pekerjaan dari
proses produksi barang sampai proses distribusi dan pemasangan LTSHE serta
telah memeriksa laporan hasil pekerjaan 100% yang dibuat penyedia barang
(kontraktor pelaksana kegiatan).
p. Menghitung progres kemajuan fisik berdasarkan laporan harian, mingguan dan
bulanan, kemudian membandingkan dengan kurva S rencana, apabila terjadi
ketidaktepatan progress pekerjaan maka konsultan pengawas melakukan rapat
dengan PPK dan memberikan rekomendasi untuk mencegah keterlambatan
pekerjaan. Progress kemajuan fisik harus didukung dengan foto-foto pelaksanaan
pekerjaan.
q. Menyusun dan memproses berita acara kemajuan pekerjaan, serah terima
pekerjaan dan pemeliharaan pekerjaan.
r. Menegur/ memperingatkan pihak penyedia barang (Kontraktor Pelaksana
Kegiatan) pekerjaan jika terjadi penyimpangan terhadap kontrak kerja.
s. Memeriksa dan mengevaluasi usulan amendemen yang disampaikan oleh penyedia
barang (kontraktor pelaksana kegiatan) dan memberikan tanggapan terhadapa
usulan amendemen tersebut sebelum disampaikanke PPK.
t. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia barang (kontraktor
pelaksanaan kegiatan) agar sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati
sebelumnya.
u. Konsultan pengawas harus memberikan data dan informasi terkait progres dan
proses pekerjaan di lapangan secara akurat dan dapat dipertanggung jawabkan
sesuai dengan kondisi riil di lapangan jika diminta oleh PPK.
v. Menggunakan Aplikasi Pelaporan dan Monitoring LTSHE sesuai ruang lingkup
pekerjaan pengawasan pemasangan LTSHE.
BAB 3
SASARAN MUTU KEGIATAN
Sasaran Mutu dari Kegiatan Konsultan Pengawas adalah membantu Pengguna Jasa
dalam pengendalian dan pengawasan pelaksanaan kegiatan Pemasangan Lampu Tenaga
Surya Hemat Energi (LTSHE) di Papua VII dan Papua VIII, yang pekerjaannya meliputi :
- Mengendalikan dan mengawasi rencana kerja kontraktor pelaksanaan pekerjaan
pemasangan LTSHE dari segi kualitas, kuantitas serta laju pencapaian volume sesuai
dengan waktu yang ditentukan;
- Memeriksa dan menyetujui pekerjaan-pekerjaan sementara;
- Pemeriksaan dan pengetesan;
- Membantu penyiapan shop drawing;
- Menyimpan Catatan Lapangan;
- Mengusulkan Perubahan Pekerjaan;
- Membuat Perhitungan dan Gambar Kerja apabila terjadi perubahan/ modifikasi di
lapangan;
- Mengkaji Usulan Perubahan yang diajukan kontraktor;
- Mengusulkan perubahan pekerjaan (jika perlu);
- Membuat perhitungan dan gambar kerja apabila terjadi perubahan/modifikasi di
lapangan;
- Membantu kontraktor dalam mempersipakan as built drawing;
- Mengendalikan dan mengawasi perubahan yang terjadi di lapangan;
- Memeriksa dan menanda tangani Berita Acara Bobot Kemajuan Pekerjaan yang
diajukan oleh kontraktor untuk pembayaran termijn;
- Menyampaikan usulan-usulan penyempurnaan pekerjaan;
- Membantu Pengguna Jasa dalam proses serah terima PHO dan jika assignmentnya
masih cukup termasuk FHO; dan
- Membuat Justifikasi Teknik untuk perkerjaan tambah/kurang atau perpanjangan
waktu.
Secara umum pekerjaan diatas termasuk dalam Pengawasan dan Pengendalian Teknis
yang dapat dirangkum dalam gambar berikut;
Sesuai dengan KAK/TOR, Konsultan Pengawas Bertindak untuk dan atas nama
pemberi tugas (owner) mengendalikan pelaksanaan fisik instalasi yang dilakukan oleh
Kontraktor yang lingkup pengendaliannya meliputi:
- Aspek mutu hasil pekerjaan
- Aspek volume pekerjaan
- Aspek waktu penyelesaian pekerjaan; dan
- Aspek biaya keseluruhan pekerjaan
Segala sesuatu dari pekerjaan kontraktor harus merujuk pada ketentuan-ketentuan dan
syarat-syarat pada kontrak yang tetuang dalam Rencana Kerja dan Syarat Syarat Teknis
(RKS). Berikut ini komponen dan spesifikasi Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE)
yang dikerjakan oleh Kontraktor :
Tabel 3.1 Komponen dan Spesifikasi Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE)
Papua VII
Nama/Spesifikasi Asal Barang
No. Volume Jenis Kapasitas /Unit
Teknis Barang (negara)
1 Modul Surya 1 Monocrystalline 30 Wp Indonesia
8 2X
3 Baterai Lithium Lithium Ion China
(4 x 2) 2500mAh/lampu
4 Kabel 4 NYYHY 5 Meter/Lampu Indonesia
Kotak terminal
5 1 Plastik ABS 1 Unit Indonesia
HUB
6 Kabel USB charger 1 NYYHY 3m/Unit Indonesia
Kontrol ON/OFF
7 dan pengaturan 4 Remote control 1 Unit Indonesia
dimming
Tiang Penyangga
8 1 Aluminium Tinggi 1 m/set Indonesia
Solar Modul
Tabel 3.2 Komponen dan Spesifikasi Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE)
Papua VIII
Nama/Spesifikasi Asal Barang
No. Volume Jenis Kapasitas /Unit
Teknis Barang (negara)
1 Modul Surya 1 Monocrystalline 30 wp/set Indonesia
2X
8
3 Baterai Lithium Lithium Ion 2600mAh/lampu China
(4 x 2)
Terdapat 5 fase kritis pada pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor yaitu:
A. Pemasangan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) Papua VII
1. Verifikasi Data Calon Penerima
Verifikasi data calon penerima adalah kegiatan untuk memverifikasi atau memastikan
data-data calon penerima LTSHE seperti jumlah penerima yang valid per desa hingga
nama penerima, alamat penerima, nomor identitas penerima, Surat Pernyataan
Kesanggupan Menerima Hibah yang diwakilkan kepada kepala distrik atau camat.
Hasil Verifikasi tersebut sebagai dasar penentuan pemasangan LTSHE di paket yang
telah diperoleh. Proses verifikasi ini berlangsung selama 30 hari, mulai dari tanggal 25
Juni 2018 sampai dengan tanggal 27 Juli 2018.
2. Proses Produksi
Proses produksi merupakan serangkaian kegiatan yang dimulai dari pengadaan
material, assembling hingga packing barang jadi. Pengadaan material dibedakan
menjadi dua komponen besar yaitu material modul surya dan material lampu. Setelah
material datang akan dilakukan assembling modul dan assembling lampu. Produk jadi
yang dihasilkan akan dilakukan pengujian sesuai dengan kontrak yang disepakati.
Proses akhir produksi adalah packing keseluruhan komponen utama tersebut. Seluruh
rangkaian proses produksi di atas dilakukan selama 10 minggu, dimulai dari tanggal
19 Juni 2018 dsmpsi dengan 21 September 2018.
3. Proses Pengiriman
Pengiriman yang dimaksud dalam sub poin ini adalah pengiriman LTSHE dari pabrik
WIKA di Bogor ke gudang utama proyek di Papua. Pengiriman dimulai dengan
pengiriman barang dari pabrik ke pelabuhan Tanjung Priuk. Dari Tanjung Priuk akan
dikirim ke Pelabuhan Jayapura menggunakan kapal putih atau kapal cepat Pelni. Dari
Pelabuhan Jayapura dilanjutkan ke Bandara Sentani untuk menuju ke Kabupaten
Wamena menggunakan pesawat. Rencana pengiriman pertama dilaksanakan pada
tanggal 3 Agustus 2018 dan direncanakan selesai pada tanggal 1 Oktober 2018.
4. Distribusi
Kegiatan pendistribusian barang LTSHE dari gudang utama di Wamena menuju ke
distrik masing-masing di kabupaten Puncak hingga diterima oleh penerima LTSHE di
masing-masing rumahnya. Distribusi ini dilakukan melalui jalur darat dari Wamena
menggunakan truk CDD. Rencana pendistribusian akan dilakukan pada tanggal 13
Agustus 2018 sampe dengan 26 Oktober 2018.
5. Pemasangan
Pemasangan merupakan kegiatan pemasangan LTSHE di rumah-rumah calon
penerima yang dilakukan oleh tim pemasang dari PT Wika Industri Energi. Tim
pemasang terdiri dari 2 orang yaitu tenaga instalator dan pembantu instalator.
Perkiraan kemampuan pasang per tim adalah 20 unit per hari. Proses ini direncanakan
dimulai pada tanggal 3 September 2018 dan selesai pada tanggal 25 November 2018.
4. Distribusi
Lingkup kegiatan distribusi adalah distribusi LTSHE dari gudang penyimpanan di
Wamena ke rumah-rumah calon penerima LTSHE. Distribusi direncanakan akan
dimulai pada tanggal 15 Agustus 2018 sampai dengan tanggal 16 Oktober 2018.
5. Pemasangan
Pemasangan LTSHE dilakukan oleh Tim Pemasang PT. Adyawinsa Electrical and
Power pada setiap rumah calon penerima LTSHE. Tim Pemasang terdiri dari 2 orang,
yaitu 1 orang Tenaga Instalator dan 1 orang Pembantu Instalator dengan kemampuan
pasang per hari sebanyak 10 unit/tim. Pemasangan ditargetkan akan dimulai pada
tanggal 22 Agustus 2018 dan selesai pada tanggal 14 November 2018..
Konsultan Pengawas akan mengawal agar proses kegiatan tersebut berjalan sesuai
yang direncanakan dan menimalisir hambatan-hambatan yang terjadi di lapangan. Agar
pekerjaan Proyek Pemasangan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi di Papua VII dan Papua
VIII tepat waktu sesuai dengan Time Schedule dan bekerja sesuai dengan syarat yang
ditentukan dalam KAK/TOR.
BAB 4
PERSYARATAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI
A. Modul Surya
B. Lampu
Lusida 25-430W
C. Battery
D. Aksesories
Hub dan 3 Meter Kabel Charger USB + USB Charger Multi Port
Kabel berfungsi sebagai penghantar arus dari modul surya ke kotak terminal
koneksi (hub) dan dari kotak terminal ke lampu. Kabel yang digunakan bersertifikat
SNI 04-6629.5
Remote Control
Berfungsi sebagai pengatur cahaya lampu (dimming) dan sebagai om/off pada
sistem lampu LTSHE
BAB 5
STRUKTUR ORGANISASI KEGIATAN
Pengertian dari struktur Organisasi adalah suatu susun dan hubungan antara tiap
bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan di inginkan. Struktur
Organisasi mengambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan anatara yang satu
dengan lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam stuktur organisasi
yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa. Jadi ada satu
pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan. Secara Khusus, berikut Struktur Organisasi
Kegiatan Pemasangan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) Papua VII dan Papua
VIII :
sesuai dengan target dan jadwal pekerjaan. Personil untuk pekerjaan ini terdiri dari beberapa
level, yaitu :
1. Team Leader
2. Tenaga Ahli Eletrikal
3. Koordinator Pengawas Lapangan
4. Pengawas Lapangan
5. Administrasi Proyek
Pada konsep ini team leader adalah pucuk pimpinan tertinggi pada tim ini, pada
konsep ini Team Leader sebagai koordinator harus mampu mengkoordinasi dan memberikan
peranan yang seimbang kepada semua anggota tim selama pelaksanaan pekerjaan. Sedangkan
disisi lain Team Leader bertanggung jawab secara langsung terhadap kemajuan pekerjaan.
Oleh karena itu, perlu ditentukan lingkup penugasan serta tanggung jawab yang jelas pada
masing-masing personil pelaksana agar ada batasan yang jelas sehingga tidak tumpang tindih
Dalam pekerjaan ini akan dilibatkan sejumlah tenaga ahli yang berkompeten, sesuai
dengan kebutuhan. Berikut ini adalah tugas, tanggung jawab, dan wewenang dari masing-
masing personil Konsultan Pengawas PT. Maxitech Utama Indonesia yang berkerja di
pekerjaan Pengawasan Pemasangan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) Papua VII
dan Papua VIII.
BAB 6
BAGAN ALIR PELAKSANAAN KEGIATAN
Sesuai dengan Gambar 6.1 terdapat 3 tahapan pelaksanaan kegiatan pengawasan LTSHE :
1. Tahap Pra Konstruksi
2. Tahap Pelaksanaan Supervisi
3. Tahap Akhir
Di dalam pelaksanaan pekerjaan layanan konsultansi, perlu adanya suatu program kerja yang
konsepsional, efektif dan efisien sedemikian sehingga setiap aktivitas kerja terprogram
dengan baik dalam rangka mencapai target sukses suatu pekerjaan. Tahapan Pekerjaan
Supervisi yang akan dilaksanakan telah disesuaikan dengan ketentuan dalam Kerangka
Acuan Kerja atau Term of References.
BAB 7
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Untuk dapat melaksanakan rangkaian kegiatan dengan baik guna pencapaian sasaran
yang tepat yaitu untuk mendapatkan hasil pengawasan dengan mutu yang baik dengan
mengacu pada KAK serta spesifikasi teknis pekerjaan yang telah ditetapkan di dalam
pekerjaan, maka diperlukan jadwal pelaksanaan kegiatan yang tepat. Dimana dengan
penyusunan jadwal rencana kerja ini selain sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan
juga sebagai fungsi kontrol jika terjadi deviasi dalam pelaksanaan kegiatan, jadwal
pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut:
Berikut ini jadwal penugasan personil pada kegiatan Pengawasan Pemasangan Lampu
Tenaga Surya Hemat Energi di Papua VII dan Papua VIII dan bulan kerjanya (Man Month) :
BAB 8
RENCANA DAN METODA VERIFIKASI, VALIDASI, MONITORING,
EVALUASI, INSPEKSI DAN PENGUJIAN & KRITERIA PENERIMAAN
PPK atau pengawas pekerjaan akan memeriksa setiap hasil pekerjaan dan
memberitahukan penyedia barang secara tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. Atau
pengawas pekerjaan dapat memerintahkan penyedia barang untuk menemukan dan
mengungkapkan Cacat Mutu. Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia
barang untuk melakukan pangujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam spesifikasi
Teknis dan Gambar dan hasil uji coba menunjukkan cacat Mutu, maka penyedia barang
berkewajiban untuk menanggung biaya-biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya
Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai peristiwa Kompensasi, yaitu pemberian
ganti rugi oleh PPK kepada penyedia barang dan penyedia barangbertanggunggung jawab atas
perbaikan Cacat Mutu selama masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.
Oleh karena itu, untuk menghindari terjadinya Cacat Mutu tersebut perlu ditetapkan
Rencana dan Metoda Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi, Inspeksi Dan Pengujian &
Kriteria Penerimaannya atas pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan penyedia barang. Pada
tabel berikut dapat diuraikan daftar form serta kriteria penerimaan yang digunakannya untuk
pelaksanaan pemeriksaan pada pekerjaan Pengawasan Pemasangan Lampu Tenaga Surya
Hemat Energi (LTSHE) di Papua VII dan Papua VIII.
8 Laporan Dokumentasi
Penerima LTSHE
BAB 9
DAFTAR INDUK DOKUMEN
Daftar Induk Dokumen sesuai ISO 9001:2000 dan SNI 19–9001:2001 tentang Sistem
Manajemen Mutu untuk kegiatan Pengawasan Pemasangan Lampu Tenaga Surya Hemat
Energi (LTSHE) Papua VII dan Papua VIII adalah sebagai berikut :
BAB 10
PENUTUP
Naek Marganda, ST
NIP. 198805112015031004