(Term Of Reference)
KEGIATAN KEGIATAN PEMBANGUNAN TPU KEL. MAWASANGKA
A. Latar Belakang
Ativitas sosial dan budaya mencirikan perkembangan suatu wilayah di samping
aktivitas lain yang ada. Salah satu indikasi dari dinamika perkembangan suatu wilayah dapat
dilihat dari kondisi sosial budaya suatu wilayah tersebut. Umumnya, perkembangan wilayah juga
diimbangi dengan penyediaan sarana dan prasarana. Kondisi tersebut menjadikan bahwa sarana
dan prasarana menjadi salah satu indikasi dalam perkembangan suatu daerah . Menurut
Jayadinata (1999) pembangunan tdk dapat berjalan dengan lancarapabila tdk di imbangi dengan
penyediaan sarana dan prasarana masyarakat.
Dinamika sosial dan budaya suatu wilayah di tentukan oleh seberapa jauh efisien
penggunaan ruang atau pola ruang untuk aktivitas sosial budaya tersebutPemukiman kumuh
adalah lingkungan hunian yang kualitasnya sangat tidak layak huni, ciri-
cirinya antara lain berada pada lahan yang tidak sesuai dengan
peruntukan/tata ruang, kepadatan bangunan sangat tinggi dalam luasan yang
sangat terbatas, rawan penyakit sosial dan penyakit lingkungan, serta kualitas
bangunan yang sangat rendah, tidak terlayani prasarana lingkungan yang
memadai dan membahayakan keberlangsungan kehidupan dan penghidupan
penghuninya (Budiharjo: 1997).
Permasalahan yang dihadapi sesungguhnya tidak terlepas dari aspek
yang berkembang dalam dinamika kehidupan masyarakat, khususnya terkait
beban ekonomi maupun kebijakan pemerintah dalam mengelola persoalan
kumuh yang telah ada. Dalam mengatasi permasalahan kekumuhun, setiap
proses semestinya dilaksanakan secara bertahap yakni melalui tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan, pemeliharaan, dan pengembangan.
Sebab permasalahan kumuh merupakan kegiatan yang bersifat multi sektor.
Penyelenggaraan pembangunan perumahan dan permukiman di kawasan
kumuh kabupaten agar dapat berjalan secara optimal, tertib dan terorganisasi
dengan baik, diperlukan suatu skenario perencanaan penanganan
permasalahan kumuh yang ada, dimana dapat mengakomodasikan berbagai
kepentingan, rencana sektor terkait, berjalannya peraturan serta berbagai hal
yang perlu diketahui, dipedomani, dan disepakati bersama. Skenario tersebut
diperlukan untuk mengantisipasi persoalan-persoalan pokok yang saat ini
berkembang di kawasan permukiman kumuh, pelaksanaan program yang
tepat serta adanya dukungan masyarakat.
1. Target/Sasaran
Target/sasaran yang ingin dicapai dalam Kegiatan Penimbunan
Sarana Pembangunan Perumahan di Desa Terapung Kecamatan
Mawasangka Kabupaten Buton Tengah ini adalah untuk meningkatkan
ketersediaan Sarana dan Prasarana yang lebih memadai, baik secara
kualitas maupun kuantitas, yang nantinya bermanfaat bagi masyarakat.
2. Nama Organisasi Pengadaan Kontruksi
Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan Kegiatan
Penimbunan Lokasi Perumahan:
SKPD : Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang dan Perumahan
Rakyat Kabupaten Buton Tengah
Alamat : Jalan Gersamata No…Lakudo
PPK : AMINUDDIN, SE
2. Keluaran.
Keluaran yang dihasilkan dari Kegiatan Penimbunan Sarana
Pembangunan Perumahan adalah Terbangunnya lahan untuk
pembangunan kawasan perumahan sesuai dengan prinsip
pemanfaatan ruang dan pengendalian bangunan gedung dan
lingkungan secara optimal, sesuai dengan spesifikasi teknis dan
gambar.
6. Spesifikasi.
a. Ketentuan penggunaan bahan/material yang diperlukan;
b. Ketentuan penggunaan peralatan yang diperlukan;
c. Ketentuan penggunaan tenaga kerja;
d. Metode kerja/prosedur pelaksanaan pekerjaan
e. Ketentuan gambar kerja;
f. Ketentuan perhitungan prestasi pekerjaan untuk pembayaran;
g. Ketentuan pembuatan laporan dan dokumentasi
h. Dll yang diperlukan
F. PENUTUP
Demikian Dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kegiatan
Penimbunan Lokasi Perumahan ini dibuat dan menjadi bagian dari
Dokumen Kegiatan Penimbunan Lokasi Perumahan di Desa Terapung
Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah
Ir. H MAIYNU
NIP. 19611231 199102 1 052