1. LATAR BELAKANG
Kawasan Permukiman diartikan adalah bagian dari lingkungan hidup di luar
kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
pandangan bahwa kawasan perdesaan adalah inferior terhadap kawasan perkotaan yang
seharusnya tidak terjadi. Idealnya semua kebutuhan pengembangan perdesaan
permukiman tersebut.
2. DASAR HUKUM
a. Undang-Undang Republik Indonesia No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
b. Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
c. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan
Dan Kawasan Permukiman;
e. Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintah Daerah;
f. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
g. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2Ol8 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Permukiman;
i. Peraturan Pemerintah N0mor. 12 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
j. PERMEN PUPR No. 02/PRT/M/2016 tentang Peningkatan Kualitas Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh;
k. Permen PUPR No. 14 tahun 2018 Tentang Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh;
l. PERMEN PUPR No. 29/PRT/2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat;
m. Permen PUPR No. 12 Tahun 2020 tentang Peran Masyarakat
dalam Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman.
5. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut, diperlukan biaya sebagai
berikut :
Pagu dan HPS di atas termasuk PPN dan dibiayai dari APBD-P Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran 2023.
6. RUANG LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan meliputi:
a. Persiapan
Persiapan adalah tahap Tim konsultan terdiri dari tenaga ahli yang mencakup multi
disiplin yang berkompeten dalam bidangnya, memiliki wawasan serta bertanggung
jawab dalam melaksanakan perancangan teknis PSU kawasan permukiman.
survey, penyusunan format isian, dan koordinasi dengan dinas terkait dan
pemerintah setempat.
b. Survey, output yang dihasilkan dari pelaksanaan survey ini adalah keadaan eksisting
topografi kawasan permukiman
c. Perencanaan Teknis
Perancangan teknis adalah hasil analisis berdasarkan hasil survey lapangan, serta
beberapa sasaran pekerjaan. Dalam perancangan ini dihasilkan rancangan/design
7. LOKASI KEGIATAN
Lokasi dilaksanakan di Kawasan Permukiman Kabupaten K o n a w e .
dapat digunakan dan dipelihara oleh penyedia jasa sebagai referensi atau masukan
awal dalam penyiapan pelaksanaan pekerjaan, atas seizin Pemberi Tugas. Data
Data dan informasi yang disediakan oleh penyedia jasa mencakup materi yang
dapat dimanfaatkan dalam penyusunan pekerjaan ini termasuk data dan peta
yang sama dan sesuai standar bagi seluruh rangkaian kegiatan.
9. ALIH PENGETAHUAN
Dalam proses penyusunan pekerjaan ini, beberapa hal yang perlu diperhatikan
oleh Penyedia Jasa dalam tahapan alih pengetahuan adalah sebagai berikut:
bahan yang ada serta menscan bahan masukan lain yang dibutuhkan untuk
pekerjaan ini.
d. Untuk kesempurnaan pekerjaan tersebut diatas Penyedia Jasa diminta mempelajari
kompeten dan dapat memenuhi kebutuhan pekerjaan yang terikat selama pelaksanaan
pekerjaan. Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah
:
a. Ketua Tim (Team Leader)
Tenaga ahli yang dibutuhkan adalah minimal Sarjana Strata Satu (S-1) Jurusan Teknik
Sipl/Arsitek lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
a. C a d Drafter
Cad Darfter yang dibutuhkan adalah SMK/Diploma 3 (D-3) Jurusan
yang dibutuhkan.
b. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program kerja
Disusun oleh:
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman
dan Pertanahan Provinsi Sulawesi Tenggara,
Pejabat Pembuat Komitmen,