Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

 PERENCANAAN RABAT BETON DESA ANALAHAMBUTI KAB. KONAWE


 PERENCANAAN RABAT BETON DESA NARYO INDAH, KAB. KONAWE
 PERENCANAAN RABAT BETON, KEL. WAWOTOBI, KAB. KONAWE

DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN


PERTANAHAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN ANGGARAN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA

1. LATAR BELAKANG
Kawasan Permukiman diartikan adalah bagian dari lingkungan hidup di luar
kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan. Terbentuknya kawasan permukiman


mengarahkan pengembangan kawasan lainnya dan akan mempengaruhi arah

pengembangan kota yang bersangkutan. Setiap kawasan fungsional yang dikembangkan


akan membutuhkan kawasan permukiman untuk mengakomodasi pertumbuhan
penduduk yang beraktifitas di dalam kawasan tersebut.

Pola pembangunan yang kurang seimbang antara daerah pedesaan dan


perkotaan, upaya membuat keseimbangan ini hendaknya dilihat dalam kebutuhan
secara utuh karena kenyataan saat ini pembangunan infrastruktur dikedua kawasan
ini relatif timpang sehingga memunculkan berbagai masalah. Sejauh ini muncul

pandangan bahwa kawasan perdesaan adalah inferior terhadap kawasan perkotaan yang
seharusnya tidak terjadi. Idealnya semua kebutuhan pengembangan perdesaan

seperti tersedianya infrastruktur yang mendukung perdesaan.


Pertumbuhan kawasan permukiman dapat dikelompokan sebagai kawasan yang
direncanakan dan tertata dengan baik, serta kawasan permukiman yang merupakan cikal
bakal tumbuhnya kawasan yang terus berkembang mengikuti pertumbuhan penduduk
dan perkembangan kegiatannya. Berkenaan dengan kedua jenis kawasan tersebut,

pertumbuhan kawasan permukiman sangat rentan terhadap adanya perkembangan


yang tidak terkendali dan menyebabkan munculnya kawasan kurang tertata, yang
seringkali berdampak lebih lanjut pada meningkatnya kesenjangan masyarakat serta
angka kriminalitas, dan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat.

Dalam rangka mengatasi permasalahan permukiman tersebut, Pemerintah


Provinsi bersama dengan semua pemangku kepentingan pembangunan
permukiman perlu menentukan kawasan permukiman yang akan mendapatkan
penanganan prioritas sesuai dengan potensi dan tantangan yang dihadapi kawasan
tersebut. Adapun kawasan permukiman prioritas ditentukan berdasarkan hasil
penyusunan studi atau kajian pendahulu yang relevan dengan kawasan yang
direncanakan.
Untuk lebih mempercepat penanganan maka perlu dilakukan evaluasi dan
penataan Kawasan permukiman. Oleh karena itu diperlukan Perencanaan Pembangunan
Prasarana Sarana Utilitas Umum (PSU) yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada

permukiman tersebut.

2. DASAR HUKUM
a. Undang-Undang Republik Indonesia No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
b. Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
c. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan
Dan Kawasan Permukiman;
e. Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintah Daerah;
f. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
g. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2Ol8 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Permukiman;
i. Peraturan Pemerintah N0mor. 12 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
j. PERMEN PUPR No. 02/PRT/M/2016 tentang Peningkatan Kualitas Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh;
k. Permen PUPR No. 14 tahun 2018 Tentang Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh;
l. PERMEN PUPR No. 29/PRT/2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat;
m. Permen PUPR No. 12 Tahun 2020 tentang Peran Masyarakat
dalam Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman.

3. SASARAN/OUT PUT YANG DIHASILKAN


Dokumen perencanaan teknis yang meliputi :
a. Laporan Hasil Kegiatan ( Laporan Pendahuluan dan Laporan Akhir )
b. Dokumen Gambar Rencana (A3)
c. Dokumen RAB
d. Spesifikasi Teknis
e. Soft Copy Data Perencanaan (Flash Disk berisi data dan Laporan
kegiatan)
4. NAMA DAN ORGANISASI PEMBERI TUGAS
Pemberi Tugas kegiatan ini adalah Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Povinsi Sulawesi Tenggara.

5. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut, diperlukan biaya sebagai
berikut :

No. Nama Kegiatan Pagu (Rp) HPS (Rp)


1 Perencanaan Rabat Beton Desa Analahambuti Kab. 19.500.000,- 19.500.000,-
Konawe

2 Perencanaan Rabat Beton Desa Naryo Indah, Kab. 19.500.000,- 19.500.000,-


Konawe

3 Perencanaan Rabat Beton, Kel. Wawotobi, Kab. 19.500.000,- 19.500.000,-


Konawe
58.500.000,- 58.500.000,-

Pagu dan HPS di atas termasuk PPN dan dibiayai dari APBD-P Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran 2023.
6. RUANG LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan meliputi:
a. Persiapan
Persiapan adalah tahap Tim konsultan terdiri dari tenaga ahli yang mencakup multi
disiplin yang berkompeten dalam bidangnya, memiliki wawasan serta bertanggung
jawab dalam melaksanakan perancangan teknis PSU kawasan permukiman.

Bagaimana melaksanakan perencanaan Infrastruktur Drainase, penyediaan air


minum, jalan lingkungan, pengelolaan air limbah, pengelolaan persampahan dan
proteksi kebakaran itu dikembangkan, tahapan pembangunan serta
bagaimana pengelolaannya dimasa mendatang dalam waktu pelaksanaan yang
efektif. Pada tahap ini dilakukan mobilisasi tenaga ahli dan peralatan, perizinan

survey, penyusunan format isian, dan koordinasi dengan dinas terkait dan
pemerintah setempat.

b. Survey, output yang dihasilkan dari pelaksanaan survey ini adalah keadaan eksisting
topografi kawasan permukiman
c. Perencanaan Teknis
Perancangan teknis adalah hasil analisis berdasarkan hasil survey lapangan, serta
beberapa sasaran pekerjaan. Dalam perancangan ini dihasilkan rancangan/design

infrastruktur yang paling baik untuk dapat dilaksanakan pembangunannya.

7. LOKASI KEGIATAN
Lokasi dilaksanakan di Kawasan Permukiman Kabupaten K o n a w e .

8. DATA DAN FASILITAS PENUNJANG


a. Penyediaan oleh Pemberi Tugas
Data dan informasi yang terkait dengan pekerjaan yang dimiliki Pemberi Tugas

dapat digunakan dan dipelihara oleh penyedia jasa sebagai referensi atau masukan
awal dalam penyiapan pelaksanaan pekerjaan, atas seizin Pemberi Tugas. Data

tersebut harus dipelihara oleh penyedia jasa dan harus dikembalikan.


b. Penyediaan Data dan Informasi oleh Penyedia Jasa

Data dan informasi yang disediakan oleh penyedia jasa mencakup materi yang
dapat dimanfaatkan dalam penyusunan pekerjaan ini termasuk data dan peta
yang sama dan sesuai standar bagi seluruh rangkaian kegiatan.
9. ALIH PENGETAHUAN
Dalam proses penyusunan pekerjaan ini, beberapa hal yang perlu diperhatikan
oleh Penyedia Jasa dalam tahapan alih pengetahuan adalah sebagai berikut:

a. Penyedia Jasa diharapkan dapat melakukan asistensi/diskusi secara berkala dan


intensif (sebelum dan sesudah melakukan survei lapangan) bersama tim teknis
sehingga dapat diperoleh kerangka kerja, metode pendekatan, desain survey dan

hasil rumusan pekerjaan ini.


b. Asistensi/diskusi yang dilakukan oleh pihak Penyedia Jasa dilakukan sebelum
pelaksanaan survei instansional, sebelum, dan setelah pelaksanaan presentasi setiap
tahapan pelaporan.
c. Penyedia Jasa setelah menerima pengarahan penugasan dan semua bahan masukan
dalam proses asistensi/diskusi, hendaknya memeriksa dan memproses semua

bahan yang ada serta menscan bahan masukan lain yang dibutuhkan untuk
pekerjaan ini.
d. Untuk kesempurnaan pekerjaan tersebut diatas Penyedia Jasa diminta mempelajari

dan menganalisis lebih lanjut segala informasi dan ketentuan-ketentuan yang


berhubungan dengan pekerjaan dimaksud.
10. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Untuk menyelesaikan pekerjaan ini dibutuhkan waktu 7 (tujuh) Hari Kalender
sejak SPMK ditandatangani dan dilaksanakan dengan cara kontraktual.
11. TENAGA AHLI
Untuk melaksanakan tugas Penyedia Jasa harus menyediakan Tenaga Ahli yang

kompeten dan dapat memenuhi kebutuhan pekerjaan yang terikat selama pelaksanaan
pekerjaan. Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah
:
a. Ketua Tim (Team Leader)
Tenaga ahli yang dibutuhkan adalah minimal Sarjana Strata Satu (S-1) Jurusan Teknik
Sipl/Arsitek lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi

swasta yang telah terakreditasi dan mempunyai pengalaman profesional minimal 2


tahun di bidang perumahan dan permukiman sebanyak 2 orang.
Lingkup penugasannya adalah:

1) Mengidentifikasi, memverifikasi dan mengevaluasi kondisi eksisting di

permukiman dan jaringan infrastruktur pendukungnya.


2) Memberikan masukan tentang pengembangan pemberdayaan masyarakat
di lokasi penyelenggaraan penanganan permukiman perkotaan/perdesaan.
3) Memberikan masukan tentang kebutuhan dan estimasi perhitungan biaya (RAB)
pembangunan infrastruktur di permukiman sesuai dengan konsep penanganan
secara komprehensif dalam hubungannya dengan keterkaitan infrastruktur
antar kawasan.
4) Memberikan masukan tentang pengembangan pemberdayaan masyarakat
di lokasi penyelenggaraan penanganan permukiman.

b. Asisten Tenaga Ahli


Asisten Tenaga Ahli Sipil/Arsitektur adalah seorang sarjana Strata Satu (S1) Teknik
Sipil/Arsitektur atau yang lebih tinggi dibidangnya sebanyak 2 orang. Adapun tugas
asisten tenaga ahli Sipil/Arsitektur adalah membantu team leader/tenaga ahli
melaksanakan kegiatan pekerjaan yang mencakup perencanaan struktur dan
memberikan masukan kepada tenaga pendukung lainnya yang terkait dalam
pekerjaan ini.
Adapun Tenaga Pendukung yang dilibatkan dalam pekerjaan ini meliputi:

a. C a d Drafter
Cad Darfter yang dibutuhkan adalah SMK/Diploma 3 (D-3) Jurusan

Teknik Sipil/Teknik Arsitektur lulusan universitas/perguruan tinggi


negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi, sebanyak 2 orang.

Tugasnya adalah melakukan Penggambaran Teknis serta Visualisasi


Kawasan sesuai dengan arahan dari Team Leader.
b. Surveyor
Surveyor yang dibutuhkan adalah SMK/Diploma 3 (D-3) Jurusan Teknik
Sipil/Arsitek lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah terakreditasi sebanyak 2 orang.

Tugasnya adalah melakukan survey, pengukuran dan pendataan sesuai dengan


kebutuhan penyusunan dokumen serta sesuai arahan dari Team Leader.
12. LAPORAN DAN SISTEM PEMBAHASAN
Laporan yang diserahkan kepada Pemberi Tugas adalah:

a. Laporan Hasil Kegiatan (Pendahuluan dan Laporan Akhir)


Laporan ini berisi dengan jelas kegiatan yang dilakukan, laporan ini dicetak
kertas A4. Adapun kebutuhan produk adalah sebagai berikut :
No Nama Kegiatan Kebutuhan Produk
1 5 Buku
Perencanaan Rabat Beton Desa Analahambuti
Kab. Konawe
2 5 Buku
Perencanaan Rabat Beton Desa Naryo Indah,
Kab. Konawe
3 5 Buku
Perencanaan Rabat Beton, Kel. Wawotobi, Kab.
Konawe

b. Dokumen Gambar Rencana


Laporan Gambar Perencanaan ini berisi gambar desain teknik, dicetak kertas
A3. Adapun kebutuhan produk adalah sebagai berikut :
No Nama Kegiatan Kebutuhan Produk
1 5 Buku
Perencanaan Rabat Beton Desa Analahambuti
Kab. Konawe
2 5 Buku
Perencanaan Rabat Beton Desa Naryo Indah,
Kab. Konawe
3 5 Buku
Perencanaan Rabat Beton, Kel. Wawotobi, Kab.
Konawe
c. Dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Laporan ini berisi Volume, rencana anggaran biaya, Analisa teknis dan harga
bahan, dicetak kertas A4. Adapun kebutuhan produk adalah sebagai berikut :
No Nama Kegiatan Kebutuhan Produk
1 Perencanaan Rabat Beton Desa Analahambuti 5 Buku
Kab. Konawe
2 5 Buku
Perencanaan Rabat Beton Desa Naryo Indah,
Kab. Konawe
3 5 Buku
Perencanaan Rabat Beton, Kel. Wawotobi, Kab.
Konawe

d. Dokumen Spesifikasi Teknis


Laporan ini berisi Spesifikasi Teknis terkait pekerjaan yang direncanakan, dicetak

kertas A4, Adapun kebutuhan produk adalah sebagai berikut :


No Nama Kegiatan Kebutuhan Produk
1 5 Buku
Perencanaan Rabat Beton Desa Analahambuti
Kab. Konawe
2 5 Buku
Perencanaan Rabat Beton Desa Naryo Indah,
Kab. Konawe
3 5 Buku
Perencanaan Rabat Beton, Kel. Wawotobi, Kab.
Konawe

e. Soft Copy Data Perencanaan (Flash Disk)


Masing masing soft copy laporan dimasukkan ke dalam flash disk. Adapun
kebutuhan produk adalah sebagai berikut :
No Nama Kegiatan Kebutuhan Produk
1 Perencanaan Rabat Beton Desa Analahambuti 3 Buah
Kab. Konawe
2 3 Buah
Perencanaan Rabat Beton Desa Naryo Indah,
Kab. Konawe
3 3 Buah
Perencanaan Rabat Beton, Kel. Wawotobi, Kab.
Konawe
13. PENUTUP
a. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain

yang dibutuhkan.
b. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program kerja

untuk dibahas dengan Pemberi Tugas.

Kendari, Oktober 2023

Disusun oleh:
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman
dan Pertanahan Provinsi Sulawesi Tenggara,
Pejabat Pembuat Komitmen,

MUHAMMAD NURJAYA, ST.,MT


Pembina Utama Muda, Gol.IV.c
NIP. 19670106 199703 1 004

Anda mungkin juga menyukai