Anda di halaman 1dari 8

DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN


Alamat: Jalan Jenderal Sudirman No. 7 Banjarbaru

KERANGKA ACUAN KERJA


( K.A.K )

PEKERJAAN :

Identifikasi dan Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh


Kabupaten Hulu Sungai Tengah

TAHUN ANGGARAN 2024 ( APBD )


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
IDENTIFIKASI DAN PENYUSUNAN DED KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH
KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
---------------------------------------------------------------------------

1. LATAR BELAKANG

Di dalam Undang-Undang nomor 1 tahun 2011, tentang Perumahan dan Kawasan


Permukiman, dijelaskan pada Pasal 94 ayat 1 pencegahan dan peningkatan kualitas
terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh guna meningkatkan mutu
kehidupan dan penghidupan masyarakat penghuni dilakukan untuk mencegah
tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh baru serta
untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dan fungsi perumahan dan permukiman. Hal
ini berarti bahwa negara bertanggung jawab melindungi segenap Bangsa Indonesia
melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman agar masyarakat mampu
bertempat tinggal serta menghuni rumah yang layak dan terjangkau di dalam perumahan
yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan di seluruh Wilayah Indonesia.
Berdasarkan Pasal 97 UU Nomor 1 Tahun 2011 disebutkan ruang lingkup upaya
penanganan permukiman kumuh, yaitu :

1) Pencegahan, yang meliputi:


- Pengawasan dan Pengendalian.
- Kesesuaian terhadap perizinan, standar teknis dan pemerikasaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
- Pemberdayaan Masyarakat, yaitu pelaksanaan melalui pendampingan dan
pelayanan informasi.
2) Peningkatan Kualitas, yang meliputi:
- Pemugaran, yaitu perbaikan/pembangunan kembali menjadi permukiman
layak huni.
- Peremajaan, yaitu mewujudkan permukiman yang lebih baik guna melindungi
keselamatan dan keamanan masyarakat sekitar dengan terlebih dahulu
menyediakan tempat tinggal bagi masyarakat.
- Pemukiman kembali, yaitu pemindahan masyarakat dari lokasi yang tidak
mungkin dibangun kembali/tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan/atau
rawan bencana serta menimbulkan bahaya bagi barang atau manusia.
Selain itu Penanganan kawasan permukiman kumuh ini juga merupakan tanggung jawab
bersama pemerintah, mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi hingga
Pemerintah Kabupaten/Kota yang saling berbagi peran dan kewenanganan, yang
melibatkan antar sektor yang bersentuhan dengan penanganan permukiman.
Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah diatur
pembagian kewenanangan penanganan kawasan permukiman kumuh, yaitu untuk luas
kawasan kumuh diatas 15 Ha ditangani oleh Pemerintah Pusat, kawasan permukiman
kumuh dengan luas 10-15 Ha ditangani oleh Pemerintah Provinsi dan untuk kawasan
permukiman kumuh dengan luas dibawah 10 Ha ditangani oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota.
Terkait pola pendekatan penanganan fisik dalam hal peningkatan kualitas permukiman
di kawasan kumuh, strategi penanganan mencakup beberapa kompenen infrastruktur
utama yang diatur sebagai indikator pelayanan infrastruktur permukiman seperti:
1. Keteraturan bangunan
2. Aksesibilitas/ jaringan jalan
3. Drainase
4. Air Minum
5. Air Limbah
6. Persampahan
7. Pengamanan kebakaran
Melalui tahap perencanaan yang tepat dan hasil output yang terukur diharapkan proses
penanganan kawasan permukiman di kawasan kumuh dapat berjalan secara terpadu
dan terintegrasi sehingga masyarakat dapat merasakan kehidupan yang sehat dan
tinggal di lingkungan yang layak.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan penyusunan perencanaan
Detail Engineering Design (DED) Kawasan Permukiman Kumuh yang telah ditetapkan
Lokasi Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi dengan luasan 10 HA sampai
dengan dibawah 15 Ha yang akan menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan fisik.

3. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai dalam Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh ini
adalah agar tersusun dan terencananya dokumen Detail Engineering Design (DED)
Permukiman Kumuh Kel. Pantai Hambawang Kec. Labuan Amas Selatan Kab.
Hulu Sungai Tengah yang telah menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan.
4. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Pemberi Tugas kegiatan ini adalah Kepala Bidang Pengembangan Kawasan Permukiman
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Selatan.

5. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya sebesar Rp. 99.938.000,00
(Sembilan Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Delapan Ribu
Rupiah), termasuk PPN dibiayai APBD-P DIPA Satuan Kerja Perangkat Daerah Bidang
Pengembangan Kawasan Permukiman Tahun Anggaran 2024.

6. LINGKUP KEGIATAN, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS


PENUNJANG, SERTA ALIH PENGETAHUAN
a. Lingkup Kegiatan
Lingkup Kegiatan yang ditetapkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini dibagi menjadi
beberapa tahap, yaitu:
1) Kegiatan survey
Adalah kegiatan pengumpulan data di lapangan terutama data sekunder di
wilayah studi, (termasuk pengukuran), dan serta sejauh mana pemerintah
daerah peduli terhadap penanganan lingkungan permukiman kumuh.
2) Metode yang digunakan
- Pengukuran lokasi rencana pekerjaan penanganan lingkungan
permukiman kumuh.
- Melaksanakan pengujian tanah di lokasi rencana pekerjaan dengan
menyesuaikan kondisi tanah di lapangan untuk dapat mengetahui daya
dukung tanah pada setiap lapisan serta mengetahui kedalaman lapisan
pendukung yaitu lapisan tanah keras.
3) Analisa Penanganan Permukiman Kumuh
- Peta – peta dan informatif (site plan dan masterplan kawasan)
- pengolahan hasil pengukuran dan perhitungan analisa komponen
infrastruktur.
- Penyusunan rencana teknis penanganan melalui gambar teknis
penanganan (termasuk rencana tapak, pra rencana prasarana dan sarana
serta utilitas kawasan)
- Perkiraan biaya dan rencana wujud kawasan
4) Konsultasi dan pembahasan
Dilakukan dalam upaya menggali masukan untuk tujuan mencapai
kesepakatan pihak – pihak yang terkait, baik sektor maupun antar pemerintah
daerah.

b. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan kajian, penyusunan, dan pembahasan laporan
dilaksanakan di Kel. Pantai Hambawang Kec. Labuan Amas Selatan Kab.
Hulu Sungai Tengah.

c. Data dan Fasilitas Penunjang


1) Penyediaan oleh Pemberi Tugas
Data dan informasi yang terkait dengan pekerjaan yang dimiliki Pemberi Tugas
dapat digunakan dan dipelihara oleh penyedia jasa sebagai referensi atau
masukan awal dalam penyiapan pelaksanaan pekerjaan, atas seizin Pemberi
Tugas. Data tersebut harus dipelihara oleh penyedia jasa dan harus
dikembalikan.
2) Penyediaan oleh Penyedia Jasa
Data dan informasi yang disediakan oleh penyedia jasa mencakup materi yang
dapat dimanfaatkan dalam penyusunan pekerjaan ini.

7. PENDEKATAN DAN METODOLOGI


Pendekatan dan metodologi pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pengumpulan data, peta dan informasi terkait.
b. Menyusun format-format pendataan secara lengkap dan dapat mengakomodir
permasalahan dilapangan.
c. Melakukan survey identifikasi kebutuhan penanganan permukiman kumuh.
d. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait, untuk menjaring masukan mengenai
perencanaan dan pelaksanaan dalam penyusunan rencana tindak penanganan
permukiman kumuh.
e. Menyusun peencanaan DED Permukiman Kumuh yang diprioritaskan.

8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Untuk menyelesaikan pekerjaan ini dibutuhkan waktu 60 (Enam puluh) hari kalender
sejak SPMK ditandatangani dan dilaksanakan dengan cara kontraktual.
9. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Akhir
c. Dokumen Album Gambar A3 (DED).
d. File Softcopy Pekerjaan dalam Flashdisk.

10. RINCIAN PERSONIL


Untuk melaksanakan tugas ini Penyedia Jasa harus menyediakan Tenaga Ahli yang
kompeten dan dapat memenuhi kebutuhan pekerjaan yang terikat selama pelaksanaan
pekerjaan. Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah:

A) TENAGA AHLI
Ketua Tim (Team Leader)
Ketua Tim (Team Leader) yang dibutuhkan adalah seorang seorang lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
terakreditasi dengan latar belakang minimal pendidikan Sarjana Strata Satu (S-1)
Teknik Sipil yang memiliki pengalaman kerja di bidangnya minimal 1 tahun, serta
memiliki Sertifikat Keahlian Tenaga Ahli Teknik Jalan (202).

B) ASISTEN TENAGA AHLI


1. Ahli Teknik Sipil/Arsitektur
Jumlah 1 (satu) orang pendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil atau Arsitektur
dengan pengalaman 1 (satu) tahun di bidang perencanaan infrastruktur jalan
Tugas dan tanggung jawabnya meliputi :
▪ Membantu ketua tim untuk mengkaji ulang kebutuhan dan fungsionalisasi
infrastruktur jalan dan drainase baik yang telah dibangun maupun yang akan
direncanakan agar sesuai dengan syarat-syarat teknis serta dalam
pemeliharaan dan operasionalnya
▪ Dapat memberikan advice teknik yang dibutuhkan dalam perencanaan
infrastruktur

2. Cost Estimator
Jumlah 1 (satu) orang pendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil dengan
pengalaman 1 (satu) tahun di bidang perencanaan infrastruktur jalan
Tugas dan tanggung jawabnya meliputi :
- Membantu ketua tim untuk melakukan estimasi biaya pekerjaan infrastruktur
jalan dan drainase baik yang telah dibangun maupun yang akan
direncanakan agar sesuai dengan syarat-syarat teknis serta dalam
pemeliharaan dan operasionalnya

C). TENAGA PENDUKUNG LAINNYA , yang dilibatkan dalam pekerjaan ini meliputi :
1. Surveyor
Tenaga pendukung lainnya Minimal STM/SMK , Tugasnya adalah melakukan
survei, pengukuran dan pendataan sesuai dengan arahan dari Team Leader

2. Juru Gambar
Tenaga pendukung lainnya Minimal STM/SMK , Tugasnya adalah melakukan
desain atau proses penggambaran hasil pengukuran, dan pendataan sesuai
dengan arahan dari Team Leader

3. Petugas K3
Tenaga pendukung lainnya Minimal STM/SMK , bertugas menjamin dan
melindungi keselamatan serta kesehatan tenaga kerja melalui berbagai
upaya keamanan pekerja dengan arahan dari Team Leader.

11. LAPORAN
Laporan yang diserahkan kepada Pemberi Tugas adalah:
1. Laporan Pendahuluan, berisi tentang hasil kesimpulan sementara pengumpulan
data dan informasi, membuat interprestasi secara garis besar terhadap KAK,
rencana kerja (time schedule) dan personil konsultan perencana. Laporan ini dibuat
sebanyak 3 (tiga) eksemplar dan diserahkan pada 7 hari setelah kontrak
pelaksanaan pekerjaan.

2. Laporan Akhir, berisi tentang bentuk akhir dari keseluruhan hasil kesimpulan
pengumpulan data dan informasi, foto-foto kegiatan, lampiran-lampiran berupa:
a. Rencana Anggaran Biaya (RAB/EE)
b. Rincian Volume Pekerjaan (BQ)
c. Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS)
d. Dokumen persyaratan umum dan dokumen persyaratan administrasi.
Laporan ini dibuat sebanyak 3 (tiga) eksemplar dan diserahkan pada akhir
pelaksanaan pekerjaan.
3. Dokumen Album Gambar A3 (DED)
Album Gambar terdiri dari:
a. Gambar Peta Lokasi,
b. Gambar Perspektif sesuai kebutuhan,
c. Gambar Teknis Infrastruktur berikut potongannya ,
Album Gambar tersebut diserahkan kepada pihak pemberi pekerjaan sebanyak 3
(tiga) eksemplar dicetak dan dijilid dalam format kertas A3.

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai acuan
pelaksanaan pekerjaan.

Banjarbaru, Januari 2024

Disusun oleh,
Plt. Kepala Bidang Pengembangan
Kawasan Permukiman
Selaku Kuasa Pengguna Anggaran,

Ir. ISMA AGRIANTI, S.T., M.T.


Pembina Tingkat I
NIP. 19820907 200604 2 017

Anda mungkin juga menyukai