KEGIATAN
PENYELENGGARAAN JALAN
PROVINS!
SUB KEGIATAN
PENYUSUNAN RENCANA, KEBIJAKAN, STRATEGI PENGEMBANGAN
JARINGAN JALAN SERTA PERENCANAAN TEKNIS
PENYELENGGARAAN JALAN DAN JEMBATAN
L PENDAHULUAN
Program perencanaan jalan dan Jembatan merupakan salah satu upaya yang
di1aksanakan o1eh pemerintah daerah dalam menunjang pencapaian sasaran
pembangunan dikawasan Provinsi Kepulauan Riau dimana pe1aksanaannya dilakukan
oleh Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulauan
Riau.
1.2.1. Maksud
Maksud disusunnya Kerangka Acuan Kerja (KAK) adalah sebagai petunjuk bagi
Konsultan Perencana yang memuat masukan, kriteria, asas, keluaran, dan proses
yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas
Perencanaan Teknis Pembangunan Jalan/Pelantar Rakyat Wilayah Rt 003 I Rw 002
Desa Sabang Mawang, Kab. Natuna Dan Reviu Perencanaan Teknis Pembangunan
Jembatan Sekunyam - Pian Tengah (Lanjutan), Kab. Natuna, sehingga dalam penugasan
nantinya diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung jawabnya
dengan baik untuk menghasilkan keluaran berupa perencanaan teknik yang mencakup
perencanaan teknik konstruksi, rincian dan rencana anggaran biaya, serta rencana waktu
pelaksanaan yang sesuai dengan persyaratan teknis maupun ketenruan lain yang terkait.
I.2.2. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan hasil Perencanaan
Teknis Pembangunan Jalan/Pelantar Rakyat Wilayah Rt 003 I Rw 002 Desa Sabang
Mawang, Kab. Natuna Dan Reviu Perencanaan Teknis Pembangunan Jembatan
Sekunyam - Pian Tengah (Lanjutan), Kab. Natuna yang efisien dan efektif serta
menghasilkan suatu perencanaan teknik/desain yang dapat diaplikasikan dengan baik di
lapangan sehingga pekerjaan konstruksi dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai dengan
spesifikasi teknis dan umur rencana yang diharapkan.
I.3. SASARAN
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, kepada Penyedia Jasa
Konsultansi (Konsultan Perencana) diharuskan untuk menghimpun sebanyak mungkin
data yang dapat dijadikan sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan perencanaan, data dasar
tersebut antara lain adalah:
a. Kajian/Studi/perencanaan/DED terdahulu maupun sedang dilaksanakan yang
terkait/mendukung perencanaan pada lokasi pekerjaan;
b. Peta bathymetry dan topografi pada lokasi pekerjaan;
II.3. STUDI-STUDI
TERDAHULU
Lingkup pelaksanaan kegiatan oleh Penyedia Jasa Konsultansi secara garis besar
adalah sebagai berikut:
1) Survey Pendahuluan
Pekerjaan survey ini meliputi peninjauan lapangan terhadap jembatan tersebut
diatas, penentuan relokasi dan sebagainya.
2) Pekerjaan Perencanaan
Pekerjaan perencanaan ini adalah merencanakan struktur bawah, struktur atas
dan bangunan pelengkapan jembatan. Termasuk di dalam pekerjaan
perencanaan ini adalah menyusun perkiraan biaya konstruksi. Pekerjaan perencanaan
teknis jembatan ini harus berpedoman dan mengacu pada peraturan-peraturan
dan standar yang berlaku di Indonesia maupun intemasional.
Keranska Acusn Ke,jajasa Konsulfansi
3) Standar Perencanaan
Standar Perencanaan mengacu kepada beberapa hal sebagai berikut:
a. Untuk perencanaan jalan masuk ke jembatan (jalan pendekat), kosultan
diharuskan memakai standar Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Kota
yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga No.038/BM/1997.
Ketentuan mengenai kelas jalan dan pernilihan type jembatan ditetapkan
bersama-sama dengan Pemberi Tugas. Perencanaan tebal perkerasan jalan
Pengukuran Penampang:
• Di daerah perairan/selat dibuat penampang untuk sctiap 25 m
sampai jarak kiri-kanan sumbu jembatan.
• Lebar penampang dibuat 50 m kiri-kanan
ujung/sungai/kepalajembatan.
• Penampang memanjang pada sungai dibuat pada sumbu sungai.
• Pcngukuran penampang memanjang dan mclintang pacla jalan
masuk jembatan (oprit):
� Pengukuran penampang memanjang adalah memanjang sumbu
jalan yang ada, kecuali pada tempat dimana kemungkinan diadakan
tambahan. Untuk pengukuran penampang memanjang ini peralatan
yang digunakan sama seperti yang dipakai untuk pengukuran
kontrol tinggi.
� Pengukuran penampang melintang diambil setiap jarak 50 m pacla
bagian jalan yang lurus clan lanclai clan setiap jarak 25 m untuk
daerah-daerah tikungan dan berbukit. Lebar pengukuran harus
meliputi daerah sejauh 50 m sebelah kiri-kanan sumbu jalan pada
bagian yang lurus clan 25 m ke sisi luar clan 75 m ke sisi dalam
pacla bagian jalan yang menikung. Titik yang perlu diperhatikan
adalah tepi perkerasan, clasar atas gorong-gorong, tepi bahu jalan,
Ke1'811gk.q Acu.-111 KeJjajasa Konsultansi Hal -
dasar dan permukaan selokan, saluran irigasi, lantai kenclaraan,
jembatan
Patok-Patok:
• Patok-patok dengan ukuran 10xl0x75 cm harus ditanam
sedemikian rupa sehingga bagian patok yang ada diatas tanah
adalah kurang lebih
10 cm.
• Patok polygon dan profil dibuat dari kayu dengan ukuran 5x7x60 cm.
• Pada patok beton dan patok kayu harus diberi tanda BM dan
nomor urut. Untuk memperbanyak titik referensi yang tetap, perlu
ditempatkan titik tinggi referensi pada pokok pohon atau tempat lain
yang permanen dan mudah diketemukan kembali.
• Baik patok polygon maupun profil diberi tanda cat kuning
dengan tulisan merah yang diletakan di sebelah kiri ke arah
jalannya pengukuran.
• Khusus untuk profil memanjang titik yang terletak di sumbu jalan
diberi paku dengan dilingkari dengan cat kuning sebagai tanda.
1-
1-;
llanghlleton Dsme-nst P,lar 8M T,t,k 8!111
6M
• Untuk jembatan dengan bentang > 60 meter dan kedalaman tanah keras
> 30 meter:
;;.. Boring hams dikerjakan dengan alat bor yang digerakan dengan
mesin yang mampu mencapai kedalaman tanah keras yang
ditemukan. Mata bor harus mempunyai diameter cukup besar
sehingga undisturbed sample yang diinginkan dapat diambil dengan
baik. Untuk tanah clay, silt atau tanah lainnya yang tidak terlalu
padat, dapat dipakai steel bit sebagai mata bor. Untuk Iapisan yang
hams dipakai core barrel sehingga dapat diambil undisturbed
sample. Pada setiap interval kedalaman 3 meter harus dilakukan
standard penetration test (SPT) dan hams diambil contoh tanahnya.
� Pada setiap interval kedalaman yang ditentuk:an (bila tidak
ditentukan lain maka rata-rata kedalaman diambil lebih kurang 3,00
meter) pada tanah lunak hams diambil undistrubed sample untuk
test di laboratorium.guna mendapatkan harga index dan structural
properties lapisan tanah.
;;.. Undisturbed sample harus diambil dengan cara sebagai berikut:
./ Tabung sample (yang dibuat dari baja tipis tetapi keras dan
berbentuk silinder dengan diameter rata-rata 7 cm, panjang
minimal 70 cm) dimasukan ke dalam tanah pada kedalaman
dimana undisturbed sample akan d.iambil kemudian ditekan
perlahan-lahan sehingga tabung tersebut dapat penuh terisi
tanah. Tanah tersebut harus tetap berada dalam tabung sampai
saat ditest di laboratorium. Tabung yang berisi contoh tanah
tersebut harus segera ditutup dengan paraffin setelah
dikeluarkan dari dalam tabung bor.
./ Sebagai hasil boring, harus dibuat borlog yang paling sedikit
dilengkapi dengan lithologi (geological description), harga
SPT, letak muka air tanah dan sebagainya beserta letak
kedalaman lapisan tanah yang bersangkutan.
./ Penamaan dari masing-masing tanah hams dilakukan pada saat
itu juga, sesuai dengan kedalaman maupun sifat-sifat tanah
tersebut yang dapat dilihat secara visual.
./ Apabila tanah yang dibor dalam ha lini cenderung untuk mudah
runtuh, maka persiapan untuk itu (casing) harus segera
dilakukan.
• Perhitungan Volume
Program penggantian, perbaikan/peningkatan jembatan ini akan
dibagi dalam satu atau beberapa paket pelaksanaan sesuai dengan
lokasi dan kemampuan pelaksanaan pembangunan. Untuk tiap
jembatan harus dihitung jumlah pekerjaan untu ktiap bagian
dengan masing-masing kontrak pelaksanaannya dan diringkas
dalam beberapa pekerjaan sebagai berikut:
-
Mobilisasi
- Pekerjaan
tanah
- Pekerjaan
pondasi
· Pekerjaan
beton
· Pekerjaan jalan
pendekat
- Pekerjaan bangunan atas, lain-
lain
• Perkiraan Biaya
Supaya didapat perkiraan biaya yang tetap dan sesuai maka
konsultan harus menyiapkan analisa harga satuan dari setiap
jenis pekerjaan berdasarkan faktor-faktor material, peralatan,
sosial, pajak, overhead dan keuntungan yang didapat dari
keterangan-keterangan daerah setempat. Perkiraan yang didapat
dari analisa ini dibandingkan dengan Kegiatan-Kegiatan
sebelumnya atau pekerjaan pekerjaan sejenis di daerah itu, bila
terjadi perbedaan maka hams dicari sebabnya dan diadakan
penelitian kembali hingga didapatkan harga yang sesuai untuk
pekerjaan tersebut. Perkiraan biaya pembebasan tanah (ROW)
hams dibuat berdasarkan harga satuan yang ditentukan oleh
pemerintah untuk setiap jenis penggunaan tanah. Dokumen-
dokurnen yang harus disiapkan adalah sebagai berikut:
- Analisa harga
satuan.
6. Perencanaan Akhir
• Setiap revisi/variasi atas detail perencanaan sementara yang
dilakukan Pemberi Tugas harus dimasukkan ke dalam Final
Design melalui penelitian Konsultan.
• Cetakan perencanaan akhir pada kertas standar Bina Marga
harus diserahkan oleh Konsultan kepada Pemberi Tugas dalam
waktu sesuai yang telah ditetapkan.
• Semua catatan dan perhitungan pada survai lapangan dan semua
hasil perencanaan Kegiatan ini harus diserahkan kepada Pemberi
Tugas bersamaan dengan penyerahan perencanaan akhir.
•
TT.2, KELUARAN
6. GPS;
Peralatan dan material lain yang tidak tercantum dalam Rincian Biaya namun
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan, dianggap sudah termasuk ke dalam
kontrak dan hams disediakan oleh Penyedia Jasa.
Lingkup dan kewenangan Penyedia jasa adalah sesuai dengan yang tertuang di dalarn
kontrak berupa Surat Perjanjian Pekerjaan yang telah disepakati antara Pengguna Jasa
dan Penyedia Jasa.
Jangka waktu penyelesaian kegiatan ini adalah 1 (bulan) bulan atau 30 (Tiga
Puluh)
hari kalender sejak SPMK
ditandatangani. III.7. PERSONIL
Laporan Pendahuluan ini diserahkan tidak lebih dari 7 hari sejak SPMK
diterbitkan dan dibuat sebanyak 5 (1ima) rangkap I buku laporan.
Laporan Antara memuat: Basic Desain Jernbatan dan Jalan Pendekat beserta
alternative struktumya beserta prakiraan biaya (akurasi ±15%) berupa Plan and Profile
Jembatan dan Jalan pendekat, Anirnasi /studi massa altematifbentuk struktur.
Laporan ini juga berisikan hasil pengumpulan data sekunder, survey pendahuluan,
survey topografi, bathimetri, survey pasang surut dan data lapangan survey geoteknik.
Laporan harus diserahkan, sebanyak 5 (lima) buku laporan.
V. LAIN-LAIN
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
berikut:
1. Data primer berupa hasil pengukuran lapangan yang diperoleh harus merupakan
hasil dari tahapan pelaksanaan (pengukuran) yang sesuai dengan tata
cara/kaidah yang berlaku serta dapat dipertanggungjawabkan.
2. Data sekunder yang diperoleh hams mcnyebutkan sumber perolehan data yang
jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan
penyusunan Perencanaan Teknis Pembangunan Ja]an/Pelantar Rakyat Wilayah Rt 003 I
Rw 002 Desa Sabang Mawang, Kab. Natuna Dan Reviu Perencanaan Teknis
Pembangunan Jembatan Sekunyam - Pian Tengah (Lanjutan), Kab. Natuna sehingga
diharapkan produk/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang
ditetapkan.