Anda di halaman 1dari 14

DOKUMEN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

OPD : DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG
NAMA KEGIATAN : BELANJA JASA KONSULTANSI PERENCANAAN
NAMA PEKERJAAN : DED JEMBATAN SUNGAI RANGKUI 2

TAHUN ANGGARAN 2020


KERANGKA ACUAN KERJA(KAK)

Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung khususnya Pulau Bangka


memiliki potensi ekonomi berbasis agro-bahari, pariwisata, industri,
dan pertambangan sangat besar untuk dikembangkan dan hal ini
tentunya memerlukan aksesibilitas jaringan jalan dalam suatu
sistem transportasi yang baik, mudah serta aman guna mendukung
perkembangan wilayah tersebut.
Infrastruktur jalan termasuk bangunan pelangkap yang salah
satunya adalah jembatan sangat berperan penting dalam
mendukung bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan
menjadi alternatif untuk mempercepat pergerakan orang dan
barang sesuai standar pelayanan minimal jalan yang merupakan
amanat UU no. 38/2004 dan PP no. 24/2006 tentang jalan..
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam hal ini Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai wewenang dan
tanggung jawab dalam penyelenggaraan jalan yaitu melaksanakan
suatu kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan,
pembangunan dan pengawasan terhadap prasarana transportasi
jalan raya termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya
yang diperuntukan bagi lalu lintas sesuai dengan kewenangannya
yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Untuk maksud tersebut, dengan bantuan jasa Konsultan, kegiatan
penyusunan Detai Engineering Design (DED) Jembatan Rangkui 2 ini
dilakukan yang meliputi perencanaan detail teknik peekrjaan
konstruksi jembatan dan penyiapan dokumen spesifikasinya sebagai
bagian dari dokumen tender fisik secara lengkap dan terperinci yang
berdasarkan prosedur dan metodologi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

2. Maksud dan Tujuan Maksud :


Maksud dari kegiatan ini adalah untuk menyusun dokumen
perencanaan teknis yang terdiri dari gambar desain (arsitektur dan
konstruksi), spesifikasi dan engineer estimate (RAB).
Tujuan:
Adalah menyiapkan dokumen perencanaan yang terdiri dari gambar
perencanaan, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan Rencana
Anggaran Biaya (RAB), sebagai acuan atau dasar dalam pekerjaan
pembangunan jembatan Sungai Rangkui 2.
3. Target Sasaran Dengan adanya DED untuk program pembangunan jembatan
tersebut, diharapkan didapatkan suatu bentuk struktur jembatan
yang sesuai dengan standar yang ada dan resiko kegagalan
bangunan dapat diminimalkan atau dihilangkan.
4. Lokasi Kegiatan Lokasi kegiatan adalah di Pulau Bangka di Wilayah Kota
Pangkalpinang.
5. Sumber Pendanaan Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pengadaan
pekerjaan konsultansi perencanaan ini berasal dari APBD Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung yang telah disediakan dalam DPA-OPD
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kepulauan
Babel Tahun Anggaran 2020
Total perkiraan biaya yang diperlukan sebesar Rp. 825.135.000,00
(Delapan Ratus Dua Puluh Lima Juta Seratus Tiga Puluh Lima Ribu
Rupiah) termasuk PPN.
Perkiraan biaya tersebut terdiri dari:
- Biaya pelaksanaan kegiatan sebesar Rp. 800.000.000,00
(Delapan Ratus Juta Rupiah)
- Biaya pendukung pelaksanaan kegiatan sebesar Rp.
25.135.000,00 (Dua Puluh Lima Juta Seratus Tiga Puluh Lima Ribu
Rupiah)
6. Nama Organisasi - OPD : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Pengadaan Barang/Jasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
- PA : Ir. Noviar Ishak
- PPK : Trisna Hidayat, S.ST., MT
DATA PENUNJANG
7. Data Dasar DPA Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung TA 2017
8. Standar Teknis • Permen PU No 19 PRT M 2011 Persyaratan Teknis Jalan dan
Kriteria Perencanaan Teknis Jalan
• Permen PUPR No. 41 PRT M 2015 Penyelenggaraan Keamanan
Jembatan dan Terowongan Jalan
• SE Menteri PUPR No 07-SE-M-2015 Pedoman Persyaratan
Umum Perencanaan Jembatan
• SNI 1725 –2016 Pembebanan Untuk Jembatan
• SNI 2833 –2016 Perencanaan Jembatan Terhadap Beban Gempa
• SNI 03-2850-1992 Tata Cara Pemasangan Utilitas di Jalan
• SNI 8460 –2017 Persyaratan Perancangan Geoteknik
• RSNI T-03-2005 Standar perencanaan struktur baja untuk
jembatan
• RSNI T-12-2004 Standar perencanaan struktur beton untuk
jembatan
• BMS 92 Bridge Design Code vol 1 dan 2
• BMS 92 Bridge Manual Design vol 1 dan 2
• AASHTO LRFD Bridge Design Specifications 2017
• Peraturan Daerah setempat yang berlaku
• Dan lain-lain NSPK yang terkait.

9. Studi – Studi Terdahulu DED Jalan Citraland – RE. Martadinata (2019)


10. Referensi Hukum 1. Undang-undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 tentang
Jalan;
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 34 tahun 2006


tentang Jalan;
4. Peraturan Presiden RI Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Nomor 19/PRT/M/2014 Tentang Perubahan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2011 Tentang Pembagian
Subklasifikasi dan Subkualifikasi Usaha Jasa Konstruksi.
6. Peraturan Menteri PUPR No. 07/PRT/M/2019 tentang Standar
dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat RI
No. 02/PRT/M/2018 Tentang Perubahan Atas Permen PU
No.05/PRT/M/2014 Tentang Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum;
8. Keputusan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung No.
188.44/79/PU/I/2018 tanggal 26 Januari 2018 tentang
Penetapan Status Ruas Jalan Dalam Jaringan Jalan Kolektor
Primer menurut Perannya sebagai Jalan Provinsi.

RUANG LINGKUP
11. Lingkup Kegiatan Terhadap ruang lingkup kegiatan ini dapat dilaksanakan oleh
penyedia jasa, yaitu :
- kategori : usaha kecil (PermenPU No.7 Tahun 2019)
- klasifikasi usaha : Perencanaan Rekayasa
- subklasifikasi usaha : - Jasa Nasehat dan Konsultasi Rekayasa
Teknik (RE101).
- Perencanaan Rekayasa /Jasa Desain
Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik Sipil
Transportasi (RE-104).
Tahapan pelaksanaan pekerjaan DED ini terdiri dari:
A. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan bertujuan untuk pengenalan kondisi
lingkungan, tata guna lahan, jaringan jalan yang ada disekitar
lokasi jembatan, serta memeriksa dan mengkonfirmasi data
sekunder yang ada.
Kegiatan studi pendahuluan yang harus dilakukan antara lain:
1. Studi Geometrik
Mengidentifikasi / memperkirakan secara tepat penerapan
desain geometrik (alinyemen horisontal dan vertikal)
berdasarkan pengalaman dan keahlian yang harus dikuasai
sepenuhnya oleh Highway Engineer yang melaksanakan
pekerjaan ini dengan melakukan pengukuran- pengukuran
secara sederhana dan benar dan membuat sketsa desain
alinyemen horizontal maupun vertikal secara khusus untuk
lokasi-lokasi yang dianggap sulit untuk memastikan trase
yang dipilih akan dapat memenuhi persyaratan geometrik
yang dibuktikan dengan sketsa horizontal dan penampang
memanjang rencana trase jalan;
2. Studi Topografi
• Menentukan awal dan akhir pengukuran serta
pemasangan patok beton Bench Mark di awal dan akhir
Proyek
• Mengamati kondisi topografi
• Mencatat daerah-daerah yang akan dilakukan
pengukuran khusus serta morpologi dan lokasi yang
diperlukan perpanjangan koridor
• Membuat rencana kerja untuk survey detail pengukuran
• Menyarankan posisi patok Bench Mark pada lokasi/titik
yang akan dijadikan referensi
3. Studi Rencana Jembatan
• Menentukan dan memperkirakan total panjang, lebar,
kelas pembebanan jembatan, tipe konstruksi, dengan
pertimbangan terkait denagn LHR, estetika, lebar sungai,
kedalaman dasar sungai, profil sungai/ada tidaknya
palung, kondisi arus dan arah aliran, sifat-sifat sungai,
jenis material bangunan atas yang tersedia dan paling
efisien
• Menentukan dan memperkirakan ukuran dan bahan tipe
abutmen, pilar, pondasi, bangunan pengaman (bila
diperlukan) dengan mempertimbangkan lebar dan
kedalaman sungai, sifat tebing, sifat aliran,
endapan/sedimentasi material.
• Memperkirakan elevasi muka jembatan dengan
mempertimbangkan MAB (banjir), MAN (normal), MAR
(rendah) dan banjir terbesar yang pernah terjadi
• Menentukan dan memperkirakan lokasi jembatan
dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi sekitar
lokasi, profil sungai, arah arus/aliran sungai, scouring,
segi ekonomi, sosial, estetika yang terkait dengan
alinyemen jalan, kecepatan lalu lintas rencana, jembatan
darurat, pembebanan tanah timbunan dan quarry
4. Studi Geoteknik
• Mengamati secara visual kondisi lapangan yang
berkaitan dengan karakteristik tanah dan batuan;
• Mengamati perkiraan lokasi sumber material (quarry)
sepanjang lokasi pekerjaan;
• Memberikan rekomendasi pada Highway Engineer dan
Bridge Engineer berkaitan dengan rencana trase jalan
dan rencana jembatan yang akan dipilih;
• Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi khusus (rawan
longsor, dll);
• Mencatat lokasi yang akan dilakukan pengeboran
maupun lokasi untuk test pit;
• Membuat rencana kerja untuk tim survey detail
5. Studi Hidrologi
• Mengamati kondisi terrain pada daerah tangkapan
sehubungan dengan bentuk dan kemiringan yang akan
mempengaruhi pola aliran
• Mengamati tata guna lahan
• Menginventarisasi bangunan drainase existing
• Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi penting
Membuat rencana kerja untuk survey detail
• Mengamati karakteristik aliran sungai / morfologi yang
mungkin berpengaruh terhadap konstruksi dan saran-
saran yang diperlukan untuk menjadi pertimbangan
dalam perencanaan berikut
B. Studi Detil
Untuk mengatahui secara rinci semua asumsi yang digunaan
dalam tahap perencanaan serta mendapat parameter-
parameter penting bagi perencana jembatan, diperlukan
serangkaian studi detail pengumpulan data. Mengingat
bentangan jembatan yang besar serta umur jembatan yang
panjang, maka perencanaan jembatan khusus membutuhkan
data-data perencanaan yang didapat secara akurat.
Hasil studi detail pengumpulan data tersebut akan menjadi
dasar bagian perencana jembatan untuk melakukan detailed
engineering design (DED). Studi detail yang diperlukan antara
lain:
1. Studi Topografi Daratan
a. Pengukuran Titik Kontrol Horizontal
b. Pengukuran Titik Kontrol Vertikal
c. Pengukuran Situasi
d. Pengukuran Penampang Memanjang
e. Pengukuran Penampang Melintang
f. Pemasangan Patok-patok
g. Perhitungan dan Penggambaran Peta
2. Studi Topografi Bawah Air / Batchimetry
3. Studi Gelombang, Pasang, Arus dan Sedimentasi
4. Studi Geologi dan Geoteknik
Pelaksanaan studi ini dilakukan untuk dapat menyelidiki dan
mengklasifikasikan jenis tanah, guna didapatnya jenis
pondasi yang sesuai, untuk memberikan informasi tentang
kondisi bawah permukaan tanah, bahaya geoteknik, dan
ketersediaan tanah, agregat dan batuan pada perencana
dengan persyaratan-persyaratan yang sesuai dengan kondisi
dan situasi jembatan baru yang akan direncanakan.
5. Studi Hidrologi
Studi hidrologi diperlukan untuk menentukan debit banjir
berdasarkan kala ulang, perhitungan profil tinggi muka air
banjir dan estimasi kedalaman gerusan dasar sungai.
6. Studi Pergerakan Kapal.
C. Analisis dan Perencanaan
Berdasarkan data yang didapat dari hasil survei kemudian
dilakukan analisis untuk pengambilan keputusan perencanaan
suatu kegiatan. Untuk perencanaan jembatan akan meliputi :
perencanaan bangunan atas, perencanaan bangunan bawah dan
perencanaan jalan pendekat jembatan, dimana pada
perencanaan tersebut diatas konsultan akan mengacu kepada
peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dalam perencanaan
jembatan
Dalam tahapan Perencanaan Detil dan Laporan Akhir,
Konsultan wajib melaksanakan proses sebagai berikut :
1. Penyusunan konsep kriteria perencanaan teknis dan
konsep detiil perencanaan untuk dimintakan persetujuan
pemberi tugas;
2. Pembuatan perencanaan akhir dilakukan setelah konsep
tersebut di atas mendapat persetujuan pemberi tugas
dengan mencantumkan koreksi-koreksi dan saran dari
pemberi tugas;
3. Semua perencanaan harus mengikuti ketentuan-
ketentuan dalam Standar Perencanaan Jembatan.
D. Perhitungan Volume
Perhitungan Volume Pekerjaan dilkaukan untuk menghitung
jumlah banyaknya volume pekerjaan sesuai dengan masing-
masing uraian pekerjaan sesuai gambar. Perhitungan kuantitas
dapat dibagi menjadi 3 (tiga) tahap secara terpisah :
- Jalan pendekat
- Jembatan (bangunan atas dan bangunan bawah)
- Bangunan pelengkap jembatan
12. Kualifikasi Penyedia a. Berbadan hukum;
b. Memiliki sistem manajemen mutu;
c. Melaksanakan pengendalian mutu internal terhadap
pelaksanaan penyusunan dokumen DED, termasuk menjaga
prinsip ketidakberpihakan dan/atau menghindari konflik
kepentingan.

13. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari Pelaksanaan Pekerjaan ini adalah :
a. Laporan Detail Desain
• Gambar Perencanaan Teknis (Desain) jembatan dalam
ukuran kertas A3, agar dapat digunakan pada saat
penerapan dilapangan.
• Laporan perencanaan tebal perkerasan lentur / perkerasan
kaku termasuk analisisnya.
• Laporan Geologi/Geoteknik yang didalamnya memuat
seluruh penyelidikan tanah serta peta penyebaran tanah
serta foto dokumentasi.
• Laporan Topografi yang didalamnya memuat seluruh data
pengukuran termasuk hasil perhitungan serta foto
dokumentasi;
• Laporan Hidrologi yang didalamnya memuat seluruh data
survey hidrologi termasuk analisis perhitungan.
• Laporan Lingkungan yang didalamnya memuat seluruh
data survey Lingkungan dan analisa laboratoirum.
b. Laporan Engineering Estimate (RAB)
c. Laporan Analisa Resiko
d. Laporan Action Plan Manajemen (RKS) dan Keselamatan Lalu
Lintas
e. Laporan Konsep Metoda Konstruksi
f. Standar Dokumen Lelang termasuk didalamnya Spesifikasi
Teknis.

14. Peralatan, Material, Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat
Personil dan fasilitas dari digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa:
Pejabat Pembuat a. Laporan dan Data
Komitmen
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu serta
photografi harus dikumpulkan sendiri oleh penyedia jasa.
b. Akomodasi dan Ruang Kantor
Akomodasi dan ruang kantor harus disediakan sendiri oleh
penyedia jasa.
c. Staf Pengawas/Pendamping
Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya yang
bertindak sebagai pengawas atau pendamping (counterpart),
atau project officer (PO) dalam rangka pelaksanaan jasa
konsultasi.
d. Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat
digunakan oleh penyedia jasa adalah tidak ada.
15. Peralatan dan Material, Barang-barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa dengan
dari Penyedia Jasa cara sewa sesuai BOQ (bill of quantity), antara lain :
Konsultansi • Akomodasi dan ruangan kantor (sewa)
• Kendaraan roda empat (sewa)
• Peralatan Survei (sewa)
• Komputer dan printer (sewa)
• Kamera (sewa)
• Alat tulis Kantor (Beli)
• Voucher Komunikasi (Beli)
• Alat Safety K3 (Beli)
• Software CAD & 3D Modelling
• Dan lain-lain.
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas
dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan (lihat daftar RAB).
16. Lingkup Kewenangan Penyedia jasa berwenang menentukan metodologi yang dianggap
Penyedia Jasa paling baik dan sesuai untuk menyelesaikan seluruh lingkup
pekerjaan.
Penyedia Jasa dapat mengatur penugasan tenaga ahli sesuai
kebutuhan Jasa secara cermat, disesuaikan dengan jadwal setiap
tahap kegiatan dan waktu yang tersedia sehingga seluruh sumber
daya alam yang ada dimanfaatkan secara maksimal untuk dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang baik dan tepat waktu.
Penyedia jasa harus membuat Rencana Kerja Terperinci mengenai
semua tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan. Rencana ini antara
lain dipakai untuk memonitor dan mengatur aktifitas kegiatan
dikaitkan dengan pemanfaatan sumber-sumber daya dan sebagai
acuan pembayaran bagi konsultan serta pemantauan kemajuan
pekerjaan.
Kemajuan pekerjaan dihitung berdasarkan pekerjaan yang telah
selesai dilaksanakan dan menjadi dasar untuk pembayaran bulanan.

17. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 150 (Seratus
Penyelesaian Kegiatan Lima Puluh) hari Kalender, sesuai dengan time schedule
pelaksanaan kegiatan.

18. Personil No Posisi Kualifikasi


Pengalaman Jumlah Orang
Ket.
(tahun) (Bulan/Hari)

Tenaga Ahli
Team
Leader/Ahli S2- Teknik Sipil –- SKA
1 1 5 OB
Teknik Ahli Madya
Jembatan
Ahli Teknik S1- Teknik Sipil – SKA
2 3 4 OB
Jalan Ahli Muda
S1- Teknik Sipil/Geologi-
3 Ahli Geoteknik 3 3 OB
SKA Ahli Muda
S1- Teknik Sipil/Arsitek-
4 Ahli Arsitek 3 3 OB
SKA Ahli Muda
S1- Teknik Sipil/Geodesi-
5 Ahli Geodesi 3 3 OB
SKA Ahli Muda

6 Ahli Hidrologi S1-Teknik Sipil/Pengairan 4 3 OB


Ahli Kuantitas
7 S1 – Teknik Sipil/Ekonomi 4 3 OB
dan Biaya
Tenaga Sub Profesional

Operator Min D3
1. 2 2 OB -
CAD/GIS Komputer/Sederajat
Operator Min D3
2 2 1 OB -
Desain Grafis Komputer/Sederajat
Min D3 Teknik
3 Surveyor 2 1 OB -
Sipil/Sederajat

Tenaga Pendukung

Operator Min D3
1 1 3 OB
Komputer Komputer/Sederajat

• Personil yang disediakan oleh penyedia harus sesuai dengan


komposisi dalam tabel di atas dan bersedia ditempatkan secara
penuh sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.
• Untuk penggantian masing-masing tenaga ahli hanya dapat
dilakukan 1 kali, maksimal sebanyak 3 tenaga ahli dalam jangka
waktu 1 bulan sejak tanggal Surat perintah mulai kerja
• Setiap personil tenaga ahli harus bersedia membuat surat
pernyataan kesediaan untuk dihadirkan apabila dikemudian hari
diperlukan konfirmasi atas kebenaran, keakuratan data dan
informasi terkait laporan yang telah dibuat pada saat
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

19. Jadwal Tahapan - Tanggal Kontrak (disesuaikan setelah ditetapkan pemenang)


Pelaksanaan Kegiatan - Tanggal SPMK (disesuaikan setelah ditetapkan pemenang)
- Tanggal penyerahan hasil pekerjaan dari penyedia jasa kepada
PPK (disesuaikan setelah ditetapkan pemenang)

LAPORAN
20. Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan yang berisikan: Pemahaman terhadap KAK,
Metodologi dan Rencana Kerja, Menyampaikan Kriteria Desain
secara detail, Pengenalan Lokasi Awal, Organisasi Pelaksanaan
kegiatan, dan Jadwal pelaksanaan termasuk persiapan survei.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan..

21. Laporan Antara Laporan Antara yang beriskan: Hasil pengumpulan data sekunder
maupun data primer, Hasil kajian terhadap data survei, Konsep
perencanaan, Progres kegiatan dan rencana selanjutnya.
a. Laporan Perencanaan
Laporan Perencanaan ini dipisahkan berdasarkan paket
pekerjaan masing-masing laporan berisi :
• Daftar Isi
• Peta Lokasi Proyek
• Daftar Bangunan Pelengkap
• Uraian yang berisi data perencanaan beserta perhitungan
struktur bangunan atas dan bawah beserta pondasinya dan
lain-lain.
• Gambar rencana yang dibuat di atas A3.

b. Laporan Perkiraan Kuantitas dan Biaya


Laporan ini berisi perkiraan kuantitas dan biaya yang dihitung
untuk tiap item pekerjaan yang kemudian digabungkan sebagai
kesimpulan perkiraan biaya. Laporan perkiraan kuantitas dan
biaya ini dipisahkan sesuai dengan pekerjaan yang
dilaksanakan dengan isi sebagai berikut:
• Daftar Isi
• Peta Lokasi Proyek
• Perhitungan Perkiraan Kuantitas
• Analisa Biaya
• Perkiraan Biaya
c. Laporan Penyelidikan Tanah
Laporan Akhir Geologi dan Geoteknik harus mencakup
sekurang-kurangnya pembahasan mengenai hal-hal berikut:
• Data Proyek
• Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi
proyek terhadap kota besar terdekat.
• Kondisi Morfologi sepanjang lokasi
• Batuan penyusun (stratigrafi) sepanjang rencana trase
jalan pendekat. Untuk peta penyebaran batuan disiapkan
dalam kertas HVS ukuran A3 dan diwarnai sesuai dengan
standar pewarnaan geologi dan diberi notasi sesuai dengan
Lampiran 1-D.
• Hasil akhir pemeriksaan laboratorium dijadikan acuan
untuk perbaikan hasil diskripsi secara visual.
• Penyebaran jenis tanah sepanjang trase jembatan. Untuk
peta penyebaran tanah disiapkan sesuai dengan standar
pewarnaan geologi dan diberi notasi.
• Analisis perhitungan konstruksi timbunan dan stabilitas
lereng.
• Analisis longsoran sepanjang trase jalan pendekat.
• Sumber bahan konstruksi jalan (jenisnya dan perkiraan
volume cadangan).
• Gejala struktur geologi yang ada (kekar, sesar/ patahan
dsb.) beserta lokasinya.
• Rekomendasi

d. Laporan Topografi
• Data Proyek
• Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi
proyek terhadap kota besar terdekat.
• Kegiatan perintisan untuk pengukuran.
• Kegiatan pengukuran titik kontrol horizontal.
• Kegiatan pengukuran titik kontrol vertikal.
• Kegiatan pengukuran situasi.
• Kegiatan pengukuran penampang melintang.
• Kegiatan pengukuran khusus (bila ada)
• Perhitungan dan penggambaran.
• Peralatan ukur yang digunakan berikut nilai koreksinya.
• Dokumentasi foto (ukuran 3R) mengenai kegiatan
pengukuran topografi termasuk kegiatan pencetakan dan
pemasangan BM, pengamatan matahari, dan semua obyek
yang dianggap penting untuk keperluan perencanaan
jembatan
• Deskripsi BM (Sebagai Lampiran)
• Data ukur hasil ploting dan foto dokumentasi
e. Laporan Hidrologi
• Data Proyek
• Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi
proyek terhadap kota besar terdekat, pos pencatat curah
hujan.
• Data Curah hujan untuk setiap pos yang diambil
• Analisis/Perhitungan

f. Laporan Analisa Dampak Lingkungan


Laporan hasil pekerjaan analisa dampak lingkungan harus
mencakup identifikasi, upaya pengelolaan/pemantauan
dampak lingkungan yang berkaitan dengan :
• Rencana trase jalan pendekat termasuk fasilitas
pelengkapnya seperti persimpangan, galian/timbunan, dan
gorong-gorong.
• Pengadaan Lahan dan Ganti Rugi.
• Keselamatan Pemakai Jalan
• Aspek hidrologi, antara lain banjir, erosi, sedimentasi dan
pencemaran air sungai, saluran irigasi dan saluran
drainase.
• Aspek geologi, seperti jenis tanah/batuan, dan stabilitas
lereng.
• Pelaksanaan pekerjaan pada tahap konstruksi, seperti
pengaturan jam kerja, pengoperasian alat-alat berat dan
gangguan lalu lintas.
• Kawasan konservasi, hutan lindung, cagar alam/ budaya,
dan tempat-tempat bersejarah.
• Estetika lingkungan dan landsekap.
• Jalur angkutan bahan material dari quarry dan pembuatan
base camp.
• Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan.
g. Laporan Analisa Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Laporan hasil pekerjaan analisa keselamatan dan kesehatan
kerja harus mencakup identifikasi, upaya
pengelolaan/pemantauan dampak bahaya dari setiap kegiatan
pelaksanaan pekerjaan fisik.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 90 (Sembilan Puluh
Hari) Hari Kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (Lima) buku
laporan.

22.Laporan Akhir a. Draft Laporan Akhir


Draft Laporan Akhir memuat : draft ringkasan konstruksi yang
telah dilaksanakan, rekomendasi untuk pemeliharaan yang
akan datang, segala permasalahan teknis yang muncul selama
pelaksanaan, persoalan yang mungkin akan timbul bila ada, dan
berbagai macam perbaikan yang diperlukan dimasa datang bagi
pekerjaan sejenis.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 120 (Seratus
Dua Puluh) Hari Kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5
(lima) buku laporan.
b. Laporan Akhir
Laporan Akhir memuat : ringkasan konstruksi yang telah
dilaksanakan, rekomendasi untuk pemeliharaan yang akan
datang, segala permasalahan teknis yang muncul selama
pelaksanaan, persoalan yang mungkin akan timbul bila ada, dan
berbagai macam perbaikan yang diperlukan dimasa datang bagi
pekerjaan sejenis.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 150 (Seratus Lima
Puluh) Hari Kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku
laporan
23. Ringkasan Eksekutif Laporan ringkasan eksekutif berisikan : Data-data kontrak, kriteria
(Executive Summary) dan perencanaan, kondisi exsisting, Strip Map, gambar tipikal potongan
Data Digital (Animasi 3 D) melintang dan memanjang.
Untuk Laporan Akhir (termasuk referensi) harus diserahkan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen juga dalam bentuk hard copy dan soft
copy dalam Eksternal Harddisk (HD), terdiri dari 5 hard copy dan 1
HD (Soft Copy) untuk laporan akhir.
Animasi 3 Dimensi (view of final report) diserahkan pada akhir
proyek. Animasi ini berisi tentang gambar-gambar jembatan
lengkap dengan landscape serta metode pelaksanaan untuk
konstruksi spesifik dan sudah dituangkan dalam bentuk video 3
dimensi sesuai urutan tata kerjanya

HAL-HAL LAIN
24. Produksi Dalam Negeri Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri

25. Persyaratan Kerjasama Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi : tidak diperlukan
26. Pedoman Pengumpulan Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:
Data Lapangan Hasil pengambilan data harus didiskusikan untuk mendapat
Persetujuan dari proyek dan mengadakan perbaikan serta saran
yang nantinya akan dipakai sebagai panduan kegiatan selanjutnya.

27. Alih Pengetahuan Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan


pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan
kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen
berikut:
1. Pertemuan dan pembahasan dilakukan pada setiap kali
penyedia jasa akan menyerahkan laporannya, yaitu pada saat
akan menyerahkan Laporan Pendahuluan, Laporan Antara dan
Laporan Draft Akhir.
2. Sebelum pertemuan dan pembahasan dilakukan, penyedia jasa
harus melakukan penjelasan rencana pembahasan kepada
petugas yang telah ditunjuk sebagai Project Officer kegiatan
yang bersangkutan.
Setelah pertemuan dan pembahasan dilakukan, penyedia jasa harus
melakukan konsultasi hasil pertemuan dan pembahasan dengan
petugas yang telah ditunjuk sebagai Project Officer kegiatan yang
bersangkutan.

Pangkalpinang, Januari 2020


Pejabat Pembuat Komitmen,

TRISNA HIDAYAT, S.ST.,MT.


NIP. 19811201 200212 1 003

Anda mungkin juga menyukai