Uraian Pendahuluan
RUANG LINGKUP
11. Lingkup Kegiatan Terhadap ruang lingkup kegiatan ini dapat dilaksanakan oleh
penyedia jasa, yaitu :
- kategori : usaha kecil (PermenPU No.7 Tahun 2019)
- klasifikasi usaha : Perencanaan Rekayasa
- subklasifikasi usaha : - Jasa Nasehat dan Konsultasi Rekayasa
Teknik (RE101).
- Perencanaan Rekayasa /Jasa Desain
Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik Sipil
Transportasi (RE-104).
Tahapan pelaksanaan pekerjaan DED ini terdiri dari:
A. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan bertujuan untuk pengenalan kondisi
lingkungan, tata guna lahan, jaringan jalan yang ada disekitar
lokasi jembatan, serta memeriksa dan mengkonfirmasi data
sekunder yang ada.
Kegiatan studi pendahuluan yang harus dilakukan antara lain:
1. Studi Geometrik
Mengidentifikasi / memperkirakan secara tepat penerapan
desain geometrik (alinyemen horisontal dan vertikal)
berdasarkan pengalaman dan keahlian yang harus dikuasai
sepenuhnya oleh Highway Engineer yang melaksanakan
pekerjaan ini dengan melakukan pengukuran- pengukuran
secara sederhana dan benar dan membuat sketsa desain
alinyemen horizontal maupun vertikal secara khusus untuk
lokasi-lokasi yang dianggap sulit untuk memastikan trase
yang dipilih akan dapat memenuhi persyaratan geometrik
yang dibuktikan dengan sketsa horizontal dan penampang
memanjang rencana trase jalan;
2. Studi Topografi
• Menentukan awal dan akhir pengukuran serta
pemasangan patok beton Bench Mark di awal dan akhir
Proyek
• Mengamati kondisi topografi
• Mencatat daerah-daerah yang akan dilakukan
pengukuran khusus serta morpologi dan lokasi yang
diperlukan perpanjangan koridor
• Membuat rencana kerja untuk survey detail pengukuran
• Menyarankan posisi patok Bench Mark pada lokasi/titik
yang akan dijadikan referensi
3. Studi Rencana Jembatan
• Menentukan dan memperkirakan total panjang, lebar,
kelas pembebanan jembatan, tipe konstruksi, dengan
pertimbangan terkait denagn LHR, estetika, lebar sungai,
kedalaman dasar sungai, profil sungai/ada tidaknya
palung, kondisi arus dan arah aliran, sifat-sifat sungai,
jenis material bangunan atas yang tersedia dan paling
efisien
• Menentukan dan memperkirakan ukuran dan bahan tipe
abutmen, pilar, pondasi, bangunan pengaman (bila
diperlukan) dengan mempertimbangkan lebar dan
kedalaman sungai, sifat tebing, sifat aliran,
endapan/sedimentasi material.
• Memperkirakan elevasi muka jembatan dengan
mempertimbangkan MAB (banjir), MAN (normal), MAR
(rendah) dan banjir terbesar yang pernah terjadi
• Menentukan dan memperkirakan lokasi jembatan
dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi sekitar
lokasi, profil sungai, arah arus/aliran sungai, scouring,
segi ekonomi, sosial, estetika yang terkait dengan
alinyemen jalan, kecepatan lalu lintas rencana, jembatan
darurat, pembebanan tanah timbunan dan quarry
4. Studi Geoteknik
• Mengamati secara visual kondisi lapangan yang
berkaitan dengan karakteristik tanah dan batuan;
• Mengamati perkiraan lokasi sumber material (quarry)
sepanjang lokasi pekerjaan;
• Memberikan rekomendasi pada Highway Engineer dan
Bridge Engineer berkaitan dengan rencana trase jalan
dan rencana jembatan yang akan dipilih;
• Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi khusus (rawan
longsor, dll);
• Mencatat lokasi yang akan dilakukan pengeboran
maupun lokasi untuk test pit;
• Membuat rencana kerja untuk tim survey detail
5. Studi Hidrologi
• Mengamati kondisi terrain pada daerah tangkapan
sehubungan dengan bentuk dan kemiringan yang akan
mempengaruhi pola aliran
• Mengamati tata guna lahan
• Menginventarisasi bangunan drainase existing
• Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi penting
Membuat rencana kerja untuk survey detail
• Mengamati karakteristik aliran sungai / morfologi yang
mungkin berpengaruh terhadap konstruksi dan saran-
saran yang diperlukan untuk menjadi pertimbangan
dalam perencanaan berikut
B. Studi Detil
Untuk mengatahui secara rinci semua asumsi yang digunaan
dalam tahap perencanaan serta mendapat parameter-
parameter penting bagi perencana jembatan, diperlukan
serangkaian studi detail pengumpulan data. Mengingat
bentangan jembatan yang besar serta umur jembatan yang
panjang, maka perencanaan jembatan khusus membutuhkan
data-data perencanaan yang didapat secara akurat.
Hasil studi detail pengumpulan data tersebut akan menjadi
dasar bagian perencana jembatan untuk melakukan detailed
engineering design (DED). Studi detail yang diperlukan antara
lain:
1. Studi Topografi Daratan
a. Pengukuran Titik Kontrol Horizontal
b. Pengukuran Titik Kontrol Vertikal
c. Pengukuran Situasi
d. Pengukuran Penampang Memanjang
e. Pengukuran Penampang Melintang
f. Pemasangan Patok-patok
g. Perhitungan dan Penggambaran Peta
2. Studi Topografi Bawah Air / Batchimetry
3. Studi Gelombang, Pasang, Arus dan Sedimentasi
4. Studi Geologi dan Geoteknik
Pelaksanaan studi ini dilakukan untuk dapat menyelidiki dan
mengklasifikasikan jenis tanah, guna didapatnya jenis
pondasi yang sesuai, untuk memberikan informasi tentang
kondisi bawah permukaan tanah, bahaya geoteknik, dan
ketersediaan tanah, agregat dan batuan pada perencana
dengan persyaratan-persyaratan yang sesuai dengan kondisi
dan situasi jembatan baru yang akan direncanakan.
5. Studi Hidrologi
Studi hidrologi diperlukan untuk menentukan debit banjir
berdasarkan kala ulang, perhitungan profil tinggi muka air
banjir dan estimasi kedalaman gerusan dasar sungai.
6. Studi Pergerakan Kapal.
C. Analisis dan Perencanaan
Berdasarkan data yang didapat dari hasil survei kemudian
dilakukan analisis untuk pengambilan keputusan perencanaan
suatu kegiatan. Untuk perencanaan jembatan akan meliputi :
perencanaan bangunan atas, perencanaan bangunan bawah dan
perencanaan jalan pendekat jembatan, dimana pada
perencanaan tersebut diatas konsultan akan mengacu kepada
peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dalam perencanaan
jembatan
Dalam tahapan Perencanaan Detil dan Laporan Akhir,
Konsultan wajib melaksanakan proses sebagai berikut :
1. Penyusunan konsep kriteria perencanaan teknis dan
konsep detiil perencanaan untuk dimintakan persetujuan
pemberi tugas;
2. Pembuatan perencanaan akhir dilakukan setelah konsep
tersebut di atas mendapat persetujuan pemberi tugas
dengan mencantumkan koreksi-koreksi dan saran dari
pemberi tugas;
3. Semua perencanaan harus mengikuti ketentuan-
ketentuan dalam Standar Perencanaan Jembatan.
D. Perhitungan Volume
Perhitungan Volume Pekerjaan dilkaukan untuk menghitung
jumlah banyaknya volume pekerjaan sesuai dengan masing-
masing uraian pekerjaan sesuai gambar. Perhitungan kuantitas
dapat dibagi menjadi 3 (tiga) tahap secara terpisah :
- Jalan pendekat
- Jembatan (bangunan atas dan bangunan bawah)
- Bangunan pelengkap jembatan
12. Kualifikasi Penyedia a. Berbadan hukum;
b. Memiliki sistem manajemen mutu;
c. Melaksanakan pengendalian mutu internal terhadap
pelaksanaan penyusunan dokumen DED, termasuk menjaga
prinsip ketidakberpihakan dan/atau menghindari konflik
kepentingan.
13. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari Pelaksanaan Pekerjaan ini adalah :
a. Laporan Detail Desain
• Gambar Perencanaan Teknis (Desain) jembatan dalam
ukuran kertas A3, agar dapat digunakan pada saat
penerapan dilapangan.
• Laporan perencanaan tebal perkerasan lentur / perkerasan
kaku termasuk analisisnya.
• Laporan Geologi/Geoteknik yang didalamnya memuat
seluruh penyelidikan tanah serta peta penyebaran tanah
serta foto dokumentasi.
• Laporan Topografi yang didalamnya memuat seluruh data
pengukuran termasuk hasil perhitungan serta foto
dokumentasi;
• Laporan Hidrologi yang didalamnya memuat seluruh data
survey hidrologi termasuk analisis perhitungan.
• Laporan Lingkungan yang didalamnya memuat seluruh
data survey Lingkungan dan analisa laboratoirum.
b. Laporan Engineering Estimate (RAB)
c. Laporan Analisa Resiko
d. Laporan Action Plan Manajemen (RKS) dan Keselamatan Lalu
Lintas
e. Laporan Konsep Metoda Konstruksi
f. Standar Dokumen Lelang termasuk didalamnya Spesifikasi
Teknis.
14. Peralatan, Material, Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat
Personil dan fasilitas dari digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa:
Pejabat Pembuat a. Laporan dan Data
Komitmen
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu serta
photografi harus dikumpulkan sendiri oleh penyedia jasa.
b. Akomodasi dan Ruang Kantor
Akomodasi dan ruang kantor harus disediakan sendiri oleh
penyedia jasa.
c. Staf Pengawas/Pendamping
Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya yang
bertindak sebagai pengawas atau pendamping (counterpart),
atau project officer (PO) dalam rangka pelaksanaan jasa
konsultasi.
d. Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat
digunakan oleh penyedia jasa adalah tidak ada.
15. Peralatan dan Material, Barang-barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa dengan
dari Penyedia Jasa cara sewa sesuai BOQ (bill of quantity), antara lain :
Konsultansi • Akomodasi dan ruangan kantor (sewa)
• Kendaraan roda empat (sewa)
• Peralatan Survei (sewa)
• Komputer dan printer (sewa)
• Kamera (sewa)
• Alat tulis Kantor (Beli)
• Voucher Komunikasi (Beli)
• Alat Safety K3 (Beli)
• Software CAD & 3D Modelling
• Dan lain-lain.
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas
dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan (lihat daftar RAB).
16. Lingkup Kewenangan Penyedia jasa berwenang menentukan metodologi yang dianggap
Penyedia Jasa paling baik dan sesuai untuk menyelesaikan seluruh lingkup
pekerjaan.
Penyedia Jasa dapat mengatur penugasan tenaga ahli sesuai
kebutuhan Jasa secara cermat, disesuaikan dengan jadwal setiap
tahap kegiatan dan waktu yang tersedia sehingga seluruh sumber
daya alam yang ada dimanfaatkan secara maksimal untuk dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang baik dan tepat waktu.
Penyedia jasa harus membuat Rencana Kerja Terperinci mengenai
semua tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan. Rencana ini antara
lain dipakai untuk memonitor dan mengatur aktifitas kegiatan
dikaitkan dengan pemanfaatan sumber-sumber daya dan sebagai
acuan pembayaran bagi konsultan serta pemantauan kemajuan
pekerjaan.
Kemajuan pekerjaan dihitung berdasarkan pekerjaan yang telah
selesai dilaksanakan dan menjadi dasar untuk pembayaran bulanan.
17. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 150 (Seratus
Penyelesaian Kegiatan Lima Puluh) hari Kalender, sesuai dengan time schedule
pelaksanaan kegiatan.
Tenaga Ahli
Team
Leader/Ahli S2- Teknik Sipil –- SKA
1 1 5 OB
Teknik Ahli Madya
Jembatan
Ahli Teknik S1- Teknik Sipil – SKA
2 3 4 OB
Jalan Ahli Muda
S1- Teknik Sipil/Geologi-
3 Ahli Geoteknik 3 3 OB
SKA Ahli Muda
S1- Teknik Sipil/Arsitek-
4 Ahli Arsitek 3 3 OB
SKA Ahli Muda
S1- Teknik Sipil/Geodesi-
5 Ahli Geodesi 3 3 OB
SKA Ahli Muda
Operator Min D3
1. 2 2 OB -
CAD/GIS Komputer/Sederajat
Operator Min D3
2 2 1 OB -
Desain Grafis Komputer/Sederajat
Min D3 Teknik
3 Surveyor 2 1 OB -
Sipil/Sederajat
Tenaga Pendukung
Operator Min D3
1 1 3 OB
Komputer Komputer/Sederajat
LAPORAN
20. Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan yang berisikan: Pemahaman terhadap KAK,
Metodologi dan Rencana Kerja, Menyampaikan Kriteria Desain
secara detail, Pengenalan Lokasi Awal, Organisasi Pelaksanaan
kegiatan, dan Jadwal pelaksanaan termasuk persiapan survei.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan..
21. Laporan Antara Laporan Antara yang beriskan: Hasil pengumpulan data sekunder
maupun data primer, Hasil kajian terhadap data survei, Konsep
perencanaan, Progres kegiatan dan rencana selanjutnya.
a. Laporan Perencanaan
Laporan Perencanaan ini dipisahkan berdasarkan paket
pekerjaan masing-masing laporan berisi :
• Daftar Isi
• Peta Lokasi Proyek
• Daftar Bangunan Pelengkap
• Uraian yang berisi data perencanaan beserta perhitungan
struktur bangunan atas dan bawah beserta pondasinya dan
lain-lain.
• Gambar rencana yang dibuat di atas A3.
d. Laporan Topografi
• Data Proyek
• Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi
proyek terhadap kota besar terdekat.
• Kegiatan perintisan untuk pengukuran.
• Kegiatan pengukuran titik kontrol horizontal.
• Kegiatan pengukuran titik kontrol vertikal.
• Kegiatan pengukuran situasi.
• Kegiatan pengukuran penampang melintang.
• Kegiatan pengukuran khusus (bila ada)
• Perhitungan dan penggambaran.
• Peralatan ukur yang digunakan berikut nilai koreksinya.
• Dokumentasi foto (ukuran 3R) mengenai kegiatan
pengukuran topografi termasuk kegiatan pencetakan dan
pemasangan BM, pengamatan matahari, dan semua obyek
yang dianggap penting untuk keperluan perencanaan
jembatan
• Deskripsi BM (Sebagai Lampiran)
• Data ukur hasil ploting dan foto dokumentasi
e. Laporan Hidrologi
• Data Proyek
• Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi
proyek terhadap kota besar terdekat, pos pencatat curah
hujan.
• Data Curah hujan untuk setiap pos yang diambil
• Analisis/Perhitungan
HAL-HAL LAIN
24. Produksi Dalam Negeri Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri
25. Persyaratan Kerjasama Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi : tidak diperlukan
26. Pedoman Pengumpulan Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:
Data Lapangan Hasil pengambilan data harus didiskusikan untuk mendapat
Persetujuan dari proyek dan mengadakan perbaikan serta saran
yang nantinya akan dipakai sebagai panduan kegiatan selanjutnya.