Anda di halaman 1dari 17

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

DINAS PEKERJAAN UMUM


Jalan Wolter Monginsidi Komplek Perkantoran Pemkab. Kutai Kartanegara
TENGGARONG - 75511

PROGRAM

PROGRAM

PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGANNYA

KERANGKA ACUAN KERJA


(K. A. K.)

KEGIATAN :

JASA KONSULTANSI
PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG di KELURAHAN BUKIT BIRU

PAGU ANGGARAN PERENCANAAN : Rp. 1.415.250.000,-


PAGU HPS : Rp. 1.415.222.250,-

APBD KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA


TAHUN ANGGARAN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KEGIATAN :
Jasa Konsultansi
Perencanaan Bangunan Gedung di Kelurahan Bukit Biru

URAIAN PENDAHULUAN

Setiap bangunan gedung harus diwujudkan dengan sebaik – baiknya, sehingga mampu
memenuhi secara optimal fungsi bangunan, memadai dan sebagai teladan bagi lingkungannya,
serta merupakan kontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di daerah, sehingga dapat
memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu dan biaya dan kriteria administrasi
bagi bangunan gedung tersebut.

1. Latar Belakang

Bangunan Gedung kantor yang dipergunakan untuk pelayanan bidang perpajakan dan
lainnya di Kabupaten Kutai Kartanegara saat ini belum tersedia, sehingga dipandang perlu
untuk melakukan pembangunan gedung baru sebagai sarana untuk memberikan
kenyamanan dalam bekerja bagi pegawai agar dapat memberikan pelayanan yang lebih
optimal kepada masyarakat setempat.

2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah:
a. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Kartanegara bermaksud menyusun Detail
Engineering Design (DED) Pembangunan Gedung di Kelurahan Bukit Biru. Dalam
menyusun DED tersebut, harus melalui proses seleksi konsultan perencana yang
kualified sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Perencana yang
memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan.
c. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai
KAK ini.

3. Sasaran
Kegiatan yang dilaksanakan adalah Perencanaan Bangunan Gedung di Kelurahan Bukit
Biru dengan sasaran:
a. Terwujudnya bangunan yang representative dan memenuhi syarat secara optimal
fungsi bangunan.
b. Terwujudnya bangunan yang memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi
mutu dan biaya.
c. Tersusunnya dokumen Perencanaan Bangunan Gedung di Kelurahan Bukit Biru
berdasarkan aturan yang digunakan sebagai pedoman dalam pembangunan fisik di
lapangan;
d. Dasar penyusunan paket kegiatan untuk Perencanaan Bangunan Gedung di
Kelurahan Bukit Biru yang lebih komprehensif;
e. Tersedianya dokumen arahan untuk pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
kegiatan Perencanaan Bangunan Gedung di Kelurahan Bukit Biru
f. Tersedianya kelengkapan persyaratan dokumen perijinan (PBG, Amdal Lalin, UKL/
UPL, dan Drainase) sampai terbit surat ijin dan rekomendasi dari Pemerintah Daerah
setempat.

g. Nama dan Organisasi Direksi

a. Nama Pengguna Jasa : Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara,


b. OPD penyelenggara : Dinas Pekerjaan Umum
c. Nama Pejabat Pembuat Komitmen : M. Dedo Ihsan, ST.

h. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA


a. Sumber Dana : APBD Tahun 2023 Kab. Kutai Kartanegara
b. RKA Nomor : 01.03.08.2.01.02, tanggal ……………
c. DPA Nomor : ………………….
d. Total biaya yang diperlukan :
1. Nilai Pagu Jasa Pengawasan : Rp. 1.415.250.000,- (Satu Milyar Empat Ratus Lima
Belas Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah).
2. Nilai HPS. Perencanaan : Rp. 1.415.222.250,- (Satu Milyar Empat Ratus Lima Belas
Juta Dua Ratus Dua Puluh Dua Ribu Dua Ratus Lima Puluh Rupiah).

Catatan : Penandatanganan SPPBJ oleh PPK dilakukan pada saat DPA kegiatan
Perencanaan Bangunan Gedung Kelurahan Bukit Biru telah terbit dan bersifat
definitif.

i. Lokasi Kegiatan

Lokasi pekerjaan Perencanaan Bangunan Gedung di Kelurahan Bukit Biru di Jalan


Pahlawan Kelurahan Bukit Biru Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara
Provinsi Kalimantan Timur
j. Refrensi Hukum

1. Undang – undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;


2. Undang – undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung;
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstuksi
Sebagaimana perubahan ketiga dengan Peraturan Pemerintah No. 54 tahun 2016;
4. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 2021 Tentang Peraturan Pelaksana Undang – Undang
No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
5. Peraturan Presiden No. 16 tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
6. Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan atas Peraturan Presiden No.
16 tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 10 Tahun 2021 tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 22/PRT/M/2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 tentang pedoman penyediaan
dan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan perkotaan;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung
Hijau;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 14/PRT/M/2017 tentang
Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung;
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 1 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan
Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis
Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung;
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 14/PRT/M/2020 tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
16. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 524/KPTS/M/2022
tentang Besaran Remunerasi Minimal tentang Tenaga Ahli Konstruksi pada Jenjang
Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi;
17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perubahan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 248/PMK.06/2011 tentang Standar Barang dan Standar Kebutuhan
Barang Milik Negara berupa Tanah dan/atau Bangunan;
18. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-06/PJ/2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Direktorat Jederal Pajak Nomor PER-27/PJ/2016 tentang Standar Pelayanan Di
Tempat Pelayanan Terpadu Kantor Pelayanan Pajak;
19. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12 Tahun 2021
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia
20. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-22/PJ/2017 tentang Brand Direktorat
Jenderal Pajak.
21. Pedoman Standar Minimal INKINDO Tahun 2021 Tentang Biaya Langsung Personil dan
Biaya Langsung Non Personil Untuk Kegiatan Jasa Konsultansi;
k. Ruang Lingkup Pekerjaan

a. Lingkup Tugas
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan Perencana adalah berpedoman pada
ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara yang dapat meliputi tugas-tugas perencanaan lingkungan,
site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik bangunan gedung negara yang terdiri dari:
1) Persiapan Perencanaan/Konsepsi Perancangan seperti mengumpulkan data dan
informasi lapangan (termasuk penyelidikan tanah), membuat interpretasi secara garis
besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai
peraturan daerah/perijinan bangunan, membuat gagasan dan interpretasi terhadap
program perencanaan dan perancangan yang diwujudkan dalam uraian tertulis, diagram-
diagram dan/atau gambar, membuat sketsa gagasan dalam bentuk gambar skestsa
dalam skala yang memadai yang menggambarkan gagasan perencanaan dan
perancangan yang jelas tentang pola pembagian ruang dan bentuk bangunan.
2) Penyusunan Pra-rancangan antara lain:
a) Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan termasuk rencana induk
(master plan), perencanaan rencana tapak, prarancangan bangunan termasuk
program dan konsep ruang, perkiraan biaya, dan kelengkapan pengurusan perijinan
sampai mendapatkan keterangan rencana kota, keterangan persyaratan bangunan
dan lingkungan, Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), Kelengpakan Amdal Lalin,
kelengkapan UKL/UPL, dan sistem Drainase dari Pemerintah Daerah Setempat;
b) Melakukan analisa dan perhitungan kebutuhan air bersih, drainase, listrik, lampu
penerangan luar, pengelolaan limbah/sampah pada bangunan, hidran kebakaran,
Iansekap atau taman, tempat parkir, analisis dampak lingkungan kawasan dan
gedung, analisa dampak lalu lintas kawasan dan penggunaan air tanah gedung
termasuk perijinannya.
3) Penyusunan Pengembangan Rancangan, antara Iain membuat:
a) Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi atau studi maket yang
mudah dimengerti Oleh pemberi tugas;
b) Perhitungan struktur harus ditandatangani oleh Tenaga Ahli yang mempunyai Ijin
Sertifikat;
c) Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya;
d) Rencana utilitas, dan Ruang Terbuka Hijau//andscape beserta uraian konsep dan
perhitungannya;
e) Rencana desain interior dengan konsep modern;
f) Perkiraan biaya.
4) Penyusunan Rancangan Detail antara Iain membuat:
a) Gambar-gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas, interior dan landscape
yang sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui. Semua gambar arsitektur,
struktur, utilitas, interior dan landscape harus ditanda tangani Oleh Penanggung
Jawab Perusahaan dan Tenaga Ahli yang mempunyai Ijin Sertifikat;
b) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) untuk bahan pelelangan;
c) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan (Bill of Quantity), rencana anggaran biaya
pekerjaan konstruksi atau Engineering Estimate (E.E.);
d) Laporan akhir perencanan yang terdiri dari kesatuan dari mulai pemahaman KAK,
konsep rancangan sampai seluruh produk perencanaan selesai.
5) Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan perawatannya termasuk
petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal-elektrikal bangunan.

b. Tanggung Jawab Perencanaan


1) Konsultan Perencanaan bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan
yang berlaku dilandasi Undang-Undang No 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
2) Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut:
a) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil
karya perencanaan yang berlaku mekanisme pertanggungan sesuai dengan
ketentuan perundangundangan yang berlaku;
b) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-
batasan yang telah diberikan oleh kegiatan, termasuk melalui KAK ini, seperti dari
segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.
c) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,
standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan
gedung pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung negara.
c. Lingkup Kegiatan
1) Pengukuran dan Identifikasi Awal
Merupakan tahap penelitian dan pendokumentasian yang terdiri atas pengumpulan
data-data awal seperti foto awal lokasi dan sekitarnya, data lokasi kegiatan seperti
luasan tapak, batas-batas tapak, dan pola lalu lintas sekitar tapak.
Analisa lalu lintas sekitar tapak menjadi penting mengingat lokasi kegiatan merupakan
jalan padat kendaraan. Arah angin dan arah sinar matahari terhadap tapak juga menjadi
pertimbangan dalam mendesain bangunan. Elemen-elemen lain yang perlu di data
antara lain drainase yang ada, pola aliran air hujan, genangan air hujan, pedestrian,
pohon dan jalur hijau. Beriringan dengan pendataan lapangan, dilakukan pengukuran
tapak dengan total station dan penentuan titik ikat (Bench Mark). Kemudian
penyelidikan tanah, terdiri dari uji sondir uji boring disertai uji laboratorium. Data-data
tersebut yang digunakan sebagai acuan dalam proses desain. Sebelum kegiatan di atas
dilakukan, setelah ditetapkan sebagai pemenang seleksi jasa konsultan, konsultan yang
bersangkutan segera berkoordinasi dan berkonsultasi kepada Pejabat Pembuat
Komitmen untuk langkah-langkah selanjutnya.
2) Konsep Desain Awal
Pada tahap ini konsultan telah mempunyai konsep desain dan alternatif desain untuk
kemudian dikonsultasikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen. Dalam pembahasan
resmi dengan Pejabat Pembuat Komitmen bersama Tim Teknis, pihak Konsultan wajib
menghadirkan Ketua Tim dan Tenaga Ahli bersangkutan (tidak harus semua hadir)
untuk memaparkan konsep desain awal yang diajukan. Yang harus diperhatikan oleh
konsultan dalam proses desain ini adalah:
a) Tema: Tema sebagai dasar pengembangan rancangan diserahkan kepada
kreatifitas konsultan;
b) Konsep : Konsep yang merupakan penjabaran tema agar disesuaikan dengan
Pengguna bangunan yaitu Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi IJtara. Unsur-
unsur Arsitektur hijau dan modernitas serta tradisionalitas bisa dikombinasikan
dalam penjabaran konsep bangunan.
c) Zoning : Zonasi pemisahan ruang publik, ruang private, sirkulasi baik manusia
maupun kendaraan untuk dipikirkan dengan matang karena sebagai dasar
pemrograman ruang;
d) Program ruang: untuk menyusun kebutuhan ruang yang diperlukan, pihak konsultan
berkoordinasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen. 3) Pengembangan Konsep dan
Rancangan
Pada tahapan ini program ruang sudah matang dan mulai muncul sketsa denah
awal dan bentuk bangunan sudah mulai dimunculkan dalam posisi tampak,
potongan maupun model 3D perspektif kasar. Pada tahap ini diharapkan sudah
kelihatan pola sirkulasi antar ruang yang dibutuhkan, sirkulasi kendaraan termasuk
zona parkir. Laporan disusun sesuai kaidah penyusunan laporan konsultansi, bisa
dimungkinkan untuk mengubah standar laporan sesuai kebutuhan dan kreativitas
konsultan yang bersangkutan.
3) Pengembangan Rancangan
Pada tahapan ini gambar-gambar sketsa dimatangkan dalam bentuk gambar
perencanaan, sudah memuat perhitungan struktur bangunan (kekuatan struktur
bangunan dirancang untuk kondisi tahan gempa), perhitungan biaya dan spesifikasi
teknis termasuk elemen material arsitekturnya.
4) Finalisasi Rancangan
Semua tahapan perancangan telah selesai termasuk laporan-laporan sebelumnya,
hanya tinggal menyempurnakan apabila ada revisi. Animasi 3D harus selesai
bersamaan dengan pengumpulan akhir semua laporan.

l. Kriteria

Mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Nomor


22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara dan peraturan lain yang
berlaku.
a. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang dimaksud
pada KAK ini harus memperhatikan kriteria umum dan kriteria khusus dari bangunan
disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu
1) Persyaratan Peruntukkan dan Intensitas
a) Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata
bangunan yang ditetapkan di daerah yang bersangkutan.

b) Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai fungsinya.


c) Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
2) Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan

a) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan berdasarkan karakteristik


lingkungan, ketentuan wujud bangunan dan budaya daerah, sehingga seimbang,
serasi, dan selaras dengan lingkungannya (fisik, sosial, dan budaya).
b) Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan
dan keselarasan bangunan terhadap lingkungannya.
c) Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

3) Persyaratan Struktur Bangunan


a) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang
timbul akibat perilaku alam (gempa dan/atau angin) dan manusia.

b) Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang


disebabkan oleh keandalan struktur bangunan.
4) Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang
disebabkan oleh perilaku struktur.
5) Menjamin perlindungan properti lainya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh
kegagalan struktur.

6) Persyaratan Ketahanan terhadap Kebakaran


a) Menjamin terwujudnya sistem proteksi pasif dan aktif pada bangunan gedung.
b) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa
sehingga mampu secara struktur stabil selama kebakaran, sehingga cukup waktu
penghuni melakukan evakuasi secara aman, cukup waktu bagi pasukan pemadam
kebakaran memasuki lokasi untuk memadamkan api, Dapat menghindari
kerusakan pada properti lainnya.

7) Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar


a) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses yang layak,
aman dan nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas serta layanan di dalamnya.
b) Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dan kesakitan atau luka saat
evakuasi pada keadaan darurat.

c) Menjamin tersedianya aksebilitas bagi penyandang cacat, khususnya untuk


bangunan fasilitas umum dan sosial.

8) Persyaratan Transportasi dalam Gedung


a) Menjamin tersedianya sarana transportasi yang layak, aman, dan nyaman di
dalam gedung.

b) Menjamin tersedianya aksesibilitas bagi penyandang cacat khususnya untuk


bangunan fasilitas umum dan sosial.

9) Persyaratan Pencahayaan Darurat, Tanda Arah Keluar, dan Sistem Peringatan


bahaya

a) Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif didalam bangunan gedung


apabila terjadi keadaan darurat.

b) Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan aman, apabila terjadi
keadaan darurat.

10) Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir, dan Komunikasi


a) Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan didalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.

b) Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari


bahaya akibat petir.

c) Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang


terselenggaranya kegiatan didalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
11) Persyaratan Sanitasi Bangunan Gedung dan Lingkungan

a) Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang


terselenggaranya kegiatan didalam bangunan gedung sesuai dengan
fungsinya.

b) Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan bagi


penghuni dan lingkungan.

c) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara baik


12) Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara
a) Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alami maupun buatan
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai
dengan fungsinya.
b) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara secara
baik.

13) Persyaratan Pencahayaan


a) Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami maupun
buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dałam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya.
b) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan secara
baik.

14) Persyaratan Kebisingan dan Getaran


a) Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan suara dan getaran
yang tidak diinginkan.
b) Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan yang
menimbulkan dampak negatif suara dan getaran perlu melakukan upaya
pengendalian pencemaran dan atau mencegah perusakan lingkungan.

b. Kriteria Khusus
Desain harus menyesuaikan dengan lingkungan sekitar serta dapat menjadi Ikon sebuah
Gedung Kantor Pelayanan bidang perpajakan yang Modern dan desain mengikuti kaidah
dan persyaratan 'green building'.

c. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administratif sehubungan dengan pekerjaan di lapangan, dilaksanakan
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku yang mengacu kepada Peraturan
dan UU yang berlaku;
Standar Nasional Indonesia (SNI) antara lain namun tidak terbatas pada:
i SNI 1726:2019 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur
Bangunan Gedung dan Non-Gedung
ii SNI 1729:2020 Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural
iii SNI 2847:2019 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung
iv SNI 1727:2020 Beban Minimum untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan
Struktur Lain
v SNI-03-6572-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan
Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung.
vi SNI-2837-2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Plesteran Untuk
Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan
vii SNI-6897-2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Dinding Untuk
Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan
viii SNI-2839-2008 Tata Cara Perhitungan harga satuan pekerjaan langit – langit untuk
konstruksi bangunan gedung dan perumahan
ix SNI-3434-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk
konstruksi bangunan gedung dan perumahan
x SNI-7394-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk
konstruksi bangunan gedung dan perumahan
xi SNI-7395-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan
dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
xii SNI 04-7018-2004 Sistem Pasokan Daya Listrik Darurat dan Siaga
xiii SNI 03-3989-2000 tentang Springkler Otomatik
xiv SNI 16-7063-2004 tentang sistem pasokan daya darurat
xv SNI 03-7065-2005 tata cara perencanaan plumbing
xvi SNI 8153:2015 Sistem Plumbing Pada Bangunan Gedung
xvii SNI-03-7015-2004 tentang Sistem Proteksi Petir Pada Bangunan
xviii SNI-04-7019-2004 Sistem pasokan daya listrik darurat menggunakan energi
tersimpan (SPDDT)
xix RSNI T-15-2002 Tata Cara perhitungan harga satuan pekerjaan pipa dan saniter
xx SNI 03-2835-2002 tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk
konstruksi bangunan gedung dan perumahan
xxi SNI 03-2840-2002 Tata cara pengerjaan lembaran asbes semen untuk penutup
atap pada bangunan rumah
xxii SNI 03-3989-2000 tata cara perencanaan dan pemasangan sistem springkler
otomatik untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung
xxiii SNI 03-6386-2000 Spesifikasi Tingkat Bunyi dan Waktu Dengung Dalam Bangunan
Gedung dan Perumahan
xxiv SNI 04-0225-2000 Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)
xxv SNI 03-2410-1994 Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi
xxvi Dan standar teknis dan standar profesi terkait lainnya

m. Keluaran

Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi:

a. Tahap Konsepsi Perancangan


1) Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan
kualifikasi tim perencana, metoda pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu
perencanaan;
2) Laporan perencanaan perancangan berupa laporan program rencana kerja,
program ruang; termasuk penyelidikan tanah, keterangan rencana kota, dll;
3) Konsep skematik rencana teknis dalam bentuk uraian tertulis, diagramdiagram
dan/atau gambar;
4) Gambar sketsa gagasan dalam skala yang memadai yang menggambarkan
gagasan perencanaan dan perancangan yang jelas tentang pembagian ruang
dan bentuk bangunan.

b. Tahap Pra rancangan


1) Gambar rencana massa bangunan gedung;

2) Gambar-gambar rencana tapak;


3) Gambar denah;
4) Gambar tampak bangunan yang menunjukan pandangan ke empat Sisi atau
arah bangunan;
5) Gambar-gambar potongan bangunan secara melintang dan memanjang;
6) Gambar visualisasi tiga dimensi dalam bentuk gambar dan/atau animasi
komputer dalam skala 1:500 (satu banding lima ratus), 1 :200 (satu banding dua
ratus), 1: 100 (satu banding seratus) dan atau yang memadai beserta ukuran;
7) Menghitung nilai fungsional bangunan gedung dan menampilkannya dalam
bentuk diagram;
8) Laporan teknis dalam bentuk uraian dan gambar tentang perkiraan luas lantai,
informasi penggunaan bahan atau material, pemilihan struktur bangunan,
pemilihan system utilitas bangunan, pemilihan konsep tata lingkungan serta
perkiraan biaya dan waktu konstruksi;
9) Mengurus perizinan sampai mendapatkan keterangan rencana kota, keterangan
persyaratan bangunan dan lingkungan, dan penyiapan kelengkapan
permohonan PBG, kelengkapan Amdal Lalin, kelengkapan UKL , IJPL dan
drainase sesuai yang diisyaratkan

c. Tahap Pengembangan Rancangan


1) Pengembangan rencana arsitektur bangunan berupa gambar rencana arsitektur
bangunan yang menunjukan hubungan antara lantai bangunan dan tata ruang
luar terhadap garis sempadan bangunan, jalan dan ketentuan rencana tata kota
lainnya;
2) Membuat denah yang menunjukan lantai-lantai dalam bangunan, susunan tata
ruang dalam, koordinat bangunan, peil lantai, dan ukuran-ukuran elemen
bangunan serta jenis bahan yang digunakan;
3) Membuat tampak bangunan yang menunjukan pandangan ke empat arah
bangunan dan bahan bangunan yang digunakan beserta uraian konsep dan
visualisasi desain dua dimensi dan desain tiga dimensi;
4) Rencana struktur, besena uraian konsep dan perhitungannya; uji sondir 6 titik
dan uji boring 30 m (1 titik) untuk menentukan panjang pile (tiang pancang) beton
sampai dengan layer lapisan keras dalam tanah;
5) Gambar detail mekanikal-elektrikal termasuk IT, beserta uraian konsep dan
perhitungannya;
6) Gambar-gambar di atas dibuat dalam skala 1 :500 (satu banding lima ratus),
1:200 (satu banding dua ratus), 1: 100 (satu banding seratus), 1:50 (satu
banding lima puluh) dan/atau yang memadai beserta ukuran; 7) Garis besar
spesifikasi teknis (Outline Specifications); 8) Menyusun perkiraan biaya
konstruksi.

d. Tahap Rancangan Detail


1) Gambar-gambar detail pelaksanaan, pemasangan serta penyelesaian termasuk
interior;
2) Rencana Kerja dan Syarat (RKS) dan Analisis Kajian K3;
3) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan (BQ);
4) Rencana Anggaran Biaya (RAB) pekerjaan konstruksi berdasarkan Analisa
Biaya Konstruksi—SNl;
5) Menyusun laporan perencanaan; struktur, utilitas, lengkap dengan perhitungan-
perhitungan yang bisa dipenanggungjawabkan;
6) Maket Skala 1 : 200 dalam box kaca sebanyak 1 (satu) buah lengkap dengan
aksesoris

n. Lingkup Kewenangan penyedia Jasa

Lingkup kewenangan Penyedia Jasa antara lain:


a. Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana harus mengikuti ketentuan
yang tercantum dalam KAK ini.
b. Pihak Konsultan Perencana akan melaksanakan tugasnya dengan segala kemampuan,
keahlian dan pengalaman yang dimilikinya sehingga pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan ketentuan lainnya.
c. Semua tugas pekerjaan yang tercantum dalam KAK ini dan ketepatan waktu pelaksanaan
pekerjaan merupakan tanggung jawab konsultan.
d. Konsultan perencana harus bersedia memberikan cetakan-cetakan yang merupakan hasil
dari kegiatan yang telah dilaksanakannya kepada Pemberi Tugas apabila sewaktu - waktu
dibutuhkan dengan biaya Pemberi Tugas apabila sudah melampaui jumlah cetakan-
cetakan yang sudah tersebut dalam KAK ini.
e. Kelancaran pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa/ Konsultan Perencana.

o. Jangka Waktu Pelaksanaan

Jangka Waktu Pelaksanaan Perencanaan secara keseluruhan adalah 150 (seratus Lima
puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

p. Personel yang diperlukan

PENGALAMAN
LAMA TUGAS / JUMLAH
POSISI PENDIDIKAN SERTIFIKAT KEAHLIAN
MIN (Tahun) OB TENAGA

I. TENAGA AHLI /UTAMA


S-1 SKK Ahli Utama minimal
Team Arsitek atau pengalaman 5 1
Arsitek/Teknik
Leader SKK Ahli Utama kerja 3 tahun
Sipil
Teknik
Bangunan
Gedung
S-1 SKK Ahli Madya minimal
Tenaga Ahli
Arsitek Arsitek pengalaman 5 1
Arsitektur
kerja 1 tahun
Tenaga Ahli S-1 SKK Ahli minimal
Struktur Teknik Sipil Madya Teknik pengalaman 5 1
Bangunan kerja 1 tahun
Gedung
Tenaga Ahli S-1 SKK Ahli minimal
Geoteknik Teknik Madya pengalaman 3 1
Sipil/Geologi Geoteknik kerja 1 tahun
Tenaga Ahli S-1 SKK Ahli minimal
Lansekap Arsitek Madya Arsitek pengalaman 3 1
Lansekap kerja 1 tahun
Tenaga Ahli S-1 SKK Ahli minimal
Mekanikal Teknik Mesin Madya Teknik pengalaman 2 1
Mesin/SKK kerja 1 tahun
Madya
Plumbing
Tenaga Ahli S-1 SKK Ahli minimal
Elektrikal Teknik Elektro Madya Tenaga pengalaman 2 1
Listrik/SKK kerja 1 tahun
Ahli Madya
Teknik
Elektronika
dan
Komunikasi
dalam Gedung
Tenaga Ahli S-1 SKK Ahli minimal
K3 Konstruksi Teknik Sipil Madya K3 pengalaman 2 1
Konstruksi kerja 0 tahun

II. Tenaga Ahli Non Sertifikat

S-1 - 5 Tahun dibidang 5 1


Asisten Ahli
Teknik Sipil bangunan gedung
Struktur
5 Tahun dibidang
Asisten Ahli S-1Teknik - bangunan gedung 5 1
Interior Arsitektur
5 Tahun dibidang
Asisten Ahli
S-1Teknik - bangunan gedung 3 1
Lansekap
Arsitektur
Lansekap
Asisten Ahli
S-1Teknik Mesin 5 Tahun dibidang
Mekanikal
- bangunan gedung 4 1
Asisten Ahli S-1Teknik
5 Tahun dibidang
Elektrikal Elektro
- bangunan gedung 3 1

III. TENAGA PENDUKUNG


Office
SMK/D3/S1 - 5 Tahun dibidang 5 1
Manager
Semua Administrasi proyek
jurusan
Estimator
D3 Teknik Sipil - 5 Tahun dibidang 4 1
(Special
perhitungan data
Technician/In
proyek
spector)
CAD/CAM D3/Teknik
- 5 Tahun dibidang 4 1
Operator
CAD/CAM bangunan
gedung
Operator D3 Teknik
- 5 Tahun dibidang 5 1
Komputer Komputer
administrasi proyek
Surveyor D3 Teknik Sipil
- 5 Tahun dibidang 5 1
teknisi pengukuran
proyek

Tenaga ahli tersebut harus dilengkapi dengan CV, Copy Referensi, Copy Ijazah, Copy SKK
(untuk yang disyaratkan bersertifikat) yang masih berlaku dan dikeluarkan oleh lembaga
yang berwenang Copy KTP, Copy NPWP dan Copy Bukti Setor Pajak. Sementara Tenaga
Pendukung cukup melampiran Ijazah dan KTP dan perusahaan melampirkan Sertifikat
Manajemen Mutu ISO 9001 Konstruksi.

q. Laporan

1. Laporan Konsep Desain Awal

a. Pemahaman terhadap Kerangka Acuan Kerja, metode dan rencana kerja, termasuk
kajian kepustakaan, juga kajian berbagai peraturan daerah setempat yang terkait
dengan perencanaan.

b. Gambaran umum dan hasil survey awal kawasan perencanaan.


c. Konsep desain, yang memuat sketsa gagasan dalam skala memadai yang
menggambarkan gagasan rancangan yang jelas tentang pola pembagian ruang dan
bentuk bangunan, program, dan konsep rancangan, program ruangan meng
akomodasi aktivitas pegawai Kantor pelayanan bidang perpajakan fasilitas
pendukung dan prasarana sarana lainnya, dan hubungan antar ruang dan integrasi
terhadap kawasan sekitar.
d. Softcopy dan hardcopy laporan.
e. Rencana Pelaksanaan Pembahasan laporan pendahuluan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 14 (empat belas) hari kalender sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan (dalam format A4).

2. Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan memuat:


a. Hasil pelaksanaan survei data primer data sekunder.
b. Konsep desain yang telah diperbaiki sesuai kesepakatan rapat pembahasan
pertama hasil pra-rancangan, yang memuat rencana tapak termasuk blok plan, site
development, prasarana sarana dan utilitas tapak dan bangunan, shoftscape dan
hardscape, pra-rancangan bangunan termasuk program dan konsep ruang.

c. Softcopy dan hardcopy laporan.


d. Rencana Pelaksanaan Pembahasan laporan antara.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh) hari kalender sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan. (dalam format A4).

3. Laporan Antara

Laporan Antara memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan:


a. Hasil pra-rancangan yang telah diperbaiki sesuai kesepakatan dalam pembahasan
pendahuluan.
b. Hasil rancangan berupa gambar teknik rencana pelaksanaan, memuat denah
tapak/kawasan, denah bangunan, denah utilitas bangunan lengkap, tampak dan
potongan bangunan lengkap, perspektif dari beberapa sudut pandang, gambar 3
(tiga) dimensi, elemen material arsitektur baik shoftscape dan hardscape, perkiraan
biaya dan garis besar spesifikasi teknis.
c. Hasil analisis dampak lingkungan kawasan dan gedung, analisa dampak lalu lintas
kawasan dan penggunaan air tanah gedung beserta perijinannya.

d. Softcopy dan hardcopy laporan.


e. Rencana Pelaksanaan Pembahasan laporan akhir.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 60 (enam puluh) hari kalender sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan (dalam format A4).

4. Laporan Akhir

Laporan Akhir memuat:


a. Album Gambar Perencanaan: 5 (lima) buku (1 dengan kertas kalkir dan 4 lainnya
dalam bentuk blueprint dalam format A2).
b. Gambar-gambar pelaksanaan lengkap (denah, tampak, potongan), detail arsitektur
dan interior, detail struktur, detail mekanikal dan elektrikal, detail prasarana sarana
dan utilitas, softscape dan hardscape dengan detail gambar skala 1: 100, 1:50, 1:20,
1:10, 1:5. Ditambah Perspektif dari beberapa sudut pandang.
c. Rencana Anggaran Biaya (RAB/ Estimasi Biaya) dan rincian perhitungan volume
pelaksanaan pekerjaan (back up volume) : 5 (lima) buku.
d. Laporan akhir perencanaan: 5 (lima) buku (dalam format A4) .
e. Dokumen Tender : Gambar pelaksanaan, Rencana Anggaran Biaya (RAB),
Daftar kuantitas dan harga Bill of Quantity , Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) termasuk di dalamnya spesifikasi teknis, jadwal pelaksanaan pekerjaan
(kurva S), sebanyak 5 (lima) buku.
f. Hasil telaah aspek K3 dalam perencanaan pekerjaan konstruksi yang akan
digunakan dalam penyusunan dokumen pemilihan Penyedia Barang/Jasa
g. Rancangan koseptual (Studi Kelayakan, Survei dan Investigasi) yang memuat
telaahan aspek K3.
h. Dokumen Kualifikasi dan Dokumen Pemilihan Kontraktor sesuai Standar Perpres 16
tahun 2018 tentang Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah. Laporan Perhitungan
Struktur sebanyak 5 (lima) buku ukuran A4.
j. Laporan Perhitungan MEP sebanyak 5 (lima) buku ukuran A4.

f. Laporan Penyelidikan Tanah sebanyak 5 (lima) buku ukuran A4

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 150 (seratus lima puluh) hari kalender
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan (dalam format A4/A3) dan
semua softcopy laporan diberikan juga dalam bentuk flashdisk sebanyak 2 (dua) buah

Konsultan perencana juga diwajibkan memberikan/ melaksanakan hal sebagai


berikut:
a. Video Animasi 3D, Perencana memberikan Video animasi 3D berdurasi 6 menit
dengan format AVI atau MP4 dengan resolusi Full HD 1080 pixel sebanyak 2 (dua)
unit. Rendering Animasi 3D maupun sequence minimal standar 3Dmax dan V-ray.
Video Animasi ini berisi animasi sequence dan perspektif yang informatif.
b. Dalam setiap rapat pembahasan konsultan membuat notulen berisi garis besar
pembahasan dan diskusi yang nantinya akan disertakan pada saat pengumpulan
laporan akhir dan bertanda tangan dari Pihak Pejabat Pembuat Komitmen atau yang
mewakili dan pihak konsultan. Tujuannya untuk memantau perkembangan kemajuan
pekerjaan sehingga ada kontrol waktu yang ketat dalam setiap proses tahapan
pekerjaan. Dalam setiap rapat pembahasan pihak konsultan wajib mendatangkan
Ketua Tim Ahli atau salah satu Ahli yang ada dalam kontrak yang menguasai materi
yang didiskusikan pada saat itu. Pejabat Pembuat Komitmen memfasilitasi tempat
rapat pembahasan untuk diskusi dan konsultasi.
c. Maket Skala 1 : 200 dalam box kaca lengkap beserta aksesorisnya sebanyak 1
(satu) buah.

d. Perspektif 3 Dimensi Berukuran A2 sebanyak 3 (tiga) bingkai kaca.


e. Laporan Akhir Perencanaan

r. Hal lain- lain


1. Produksi Dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah
Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

2. Alih Pengetahuan
Apabila dipandang perlu oleh PPkom, penyedia jasa harus mengadakan pelatihan, kursus
singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam
rangka alih pengetahuan kepada staf di lingkungan organisasi PPkom, atau instansi terkait.
3. Ketentuan lainnya
a. Sewaktu-waktu Konsultan dapat diminta oleh Pemberi Tugas untuk mengadakan diskusi
atau memberi penjelasan mengenai tahapan atau hasil kerjanya.
b. Konsultan harus menyerahkan foto Dokumentasi (dalam album) yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan survey lapangan.
c. Konsultan harus menyediakan kantor/ruangan dan representatif
d. Setiap tenaga ahli dan tenaga pendukung wajib mengisi daftar hadir sebagai bukti
kehadiran.
e. Konsultan wajib menyerahkan invoice dan laporan-laporan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan.
f. Konsultan harus selalu mendiskusikan usulan-usulan hasil pekerjaan ini dengan
Pemberi Tugas.
g. Semua peralatan yang diperlukan, tidak hanya terbatas kepada yang tercantum dalam
BQ Non personil, dalam rangka pelaksanaan pekerjaan yang baik harus disediakan oleh
Konsultan.
h. Apabila Pemberi Tugas memerlukan tambahan-tambahan dokumen, maka Konsultan
akan menyiapkan tambahan-tambahan dokumen tersebut.
i. Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini (KAK ini) akan dijelaskan
dalam berita acara penjelasan pekerjaan.
5. PENUTUP

A. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, konsultan hendaknya memeriksa semua
bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan
B. Berdasarkan bahan – bahan tersebut, konsultan menyusun program kerja sebagai
bahan diskusi untuk menghasilkan Pedoman Penugasan.

Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang Pengarahan Penugasan ini dari
Panitia Pengadaan, konsultan agar segera membuat Usulan Teknis dan Biaya sesuai
dengan Pengarahan Penugasan KAK ini dan disampaikan kepada Panitia Pengadaan
dengan jadwal dan ketentuan sebagaimana terlampir dalam KAK ini.

Tenggarong, 30 Januari 2023


Pejabat Pembuat Komitmen

M. DEDO IHSAN, S.T.


NIP. 19760415 201212 1 003

Anda mungkin juga menyukai