Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA

(K.A.K)

Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana Umum dan


Masyarakat
Kegiatan : Rehabilitasi Peningkatan Sarana dan Prasarana Umum
dan Masyarakat
Pekerjaan : Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Kejaksaan Tinggi
Palangkaraya
Lokasi Pekerjaan : Kota Palangka Raya
Pagu Anggaran : Rp. 1.850.000.000-(Satu Milyar Delapan Ratus
Lima Puluh Juta Rupiah)

PEMERINTAHPROVINSI KALIMANTAN TENGAH


DINASPEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Jalan S. Parman No. 03 Palangka Raya 73111
Kalimantan Tengah
2019
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENGADAAN JASA KONTRUKSI FISIK

Pekerjaaan : Rehabilitas Sarana dan Prasarana Kejaksaan Kejaksaan Tinggi


Palangka Raya
Lokasi : Kota Palangka Raya
Tahun : 2019

I. URAIAN PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan publik Kejaksaan Tinggi Palangkaraya –
Kalimantan Tengah, maka dilakukan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Kejaksaan Tinggi
PalangkarayaSehingga kegiatan pelayanan publik dapat berlangsung dengan baik.
B. Maksud dan Tujuan
A. Maksud :
(KAK) ini dimaksudkan sebagai pedoman/petunjuk bagi jasakonstruksi fisik yang
memuat masukan, azas kriteria dan proses yang harus dipenuhi atau diperhatikan
dan diinterprestasikan dalam pelaksanaan tugas, dengan tujuan konsultan
perencana dan pelaksana konstruksi dapat melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik untuk mendapatkan hasil pelaksanaan yang maksimal
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan rehabilitasi bangunan gedung negara.
B. Tujuan :
Penyediabarang/Jasa dapat melaksanakan tugas dan kewajiban serta
tanggungjawabnya dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan spesifikasi
barang/jasa yang diinginkan.

C. Target/Sasaran
Terpenuhinya pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Kejaksaan
Tinggi Palangkarayasesuai dengan spesifikasi teknis, tepat waktu, mutu, biaya, kualitas
dan kuantitas yang telah ditetapkan.
D. Nama Dan Organisasi Kuasa Pengguna Anggaran
1. Nama Kuasa Pengguna Anggaran : EDDY KARUSMAN, ST., MT.
2. Jabatan : Kepala Bidang Cipta Karya
3. Satuan kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Provinsi Kalimantan Tengah
4. Alamat Satuan Kerja : Jl. S. Parman No.03, Palangka Raya
5. K/L/D/I : Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah

E. Sumber Pendanaan
Sumber dana untuk pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana
Kejaksaan Tinggi Palangka Raya. Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan
Tengahdan penunjukan Pengguna Anggaran (PA) dalam rangka pelaksanaan, total
anggaran untuk jasa Konstruksi fisik berdasarkan HPS sebesar : Rp.
1.850.000.000,00-(Satu Milyar Delapan Ratus Lima Puluh Juta Rupiah)

F. Ruang Lingkup Pekerjaan


A. Lokasi Pekerjaan
Selain data dasar yang disebutkan di bawah ini, jasa konstruksi juga harus mencari
informasi yang dibutuhkan. data dasar proyek adalah sebagai berikut :
1. Lokasi : Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan
Tengah
2. Luas Bangunan : 356 M2
3. Kondisi lahan : Datar

B. Uraian Pekerjaan meliputi :


Uraian Item Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh kontraktor dalam Pekerjaan
Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Kejaksaan Tinggi Palangka Rayaadalah :
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN TANAH
3. PEKERJAAN STRUKTUR
4. PEKERJAAN DINDING
5. PEKERJAAN LANTAI
6. PEKERJAAN PLAFOND
7. PEKERJAAN PINTU
8. PEKERJAAN UTILITAS BANGUNAN

C. Standar Teknis
Dalam melaksanakan pekerjaan jasakonstruksi fisik, ketentuan mengenai teknis
aspek tata ruang, lingkungan, bangunan, keamananan, kesehatan, keandalan
bangunan dan keselamatan terhadap bahaya kebakaran mengikuti harus
mengikuti undang-undang dan peraturan yang berlaku, antara lain :
1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
3) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang;
4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
5) Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun
dan Lingkungan Siap Bangun yang Berdiri Sendiri;
6) Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi;
7) Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
8) Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2010 perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi;....
9) Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan barang/jasa
Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 70
tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya;
10) Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: Per.01/MEN/1980 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan;
11) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP);
12) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
13) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
14) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
15) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Teknis Izin Mendirikan Bangunan Gedung;
16) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Sertifikat Layak Fungsi Bangunan Gedung;
17) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2007 tentang Pedoman Tim
Ahli Bangunan Gedung;
18) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
19) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman
SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;
20) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung;
21) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 7/PRT/M/2011 tentang Standard dan
Pedoman Pengadaan Konstruksi dan Jasa Konsultasi; ..
22) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2013 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 7/PRT/M/2011 tentang Standard dan
Pedoman Pengadaan Konstruksi dan Jasa Konsultasi;.....
23) Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No.
Kep. 174/MEN/1986, dan No. 104/KPTS/1986 tentang K3 Pada Tempat Kegiatan
Konstruksi; SK SNI T-15-1991 (Tata Cara Penghitungan Struktur Beton Bangunan
Indonesia);
24) PBI-1971/NI-2 (Peraturan Beton Bertulang Indonesia);
25) PUBI-1982 (Peraturan Umum untuk Bangunan Indonesia);
26) PKKI-1971/NI-5 (Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia);
27) PPBBI-1980 (Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia);
28) PUBI-1970/NI-3 (Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia);
29) Peraturan Cat lndonesia/NI-4 (PTI-1961);
30) Produk hukum lain terkait.

D. Lingkup Kegiatan
Kegiatan Manajemen Konstruksi meliputi pengendalian waktu, biaya, pencapaian
sasaran fisik (kuantitas dan kualitas) dan tertib administrasi dalam pembangunan
gedung negara, mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan konstruksi
sampai dengan masa pemeliharaan.
Kegiatan jasakonstruksi terdiri atas :
1. Tahap memulai pekerjaan
a. mengevaluasi program pelaksanaan kegiatan perencanaan yang
dibuat oleh penyedia jasa perencanaan, yang meliputi program
penyediaan dan penggunaan sumber daya, strategi dan pentahapan
penyusunan dokumen lelang;
b. memberikan konsultansi kegiatan perencanaan yang meliputi
penelitian dan pemeriksaan hasil perencanaan dari sudut efesiensi
sumber daya dan biaya, serta kemungkinan keterlaksanaan konstruksi
fisik ;
c. mengendalikan program perencanaan melalui kegiatan evaluasi
program terhadap hasil perencanaan, perubahan-perubahan
lingkungan, penyimpangan teknis dan administrasi atas persoalan
yang timbul serta pengusulan koreksi program;
d. melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat pada tahap
perencanaan;
e. menyusun laporan bulanan kegiatan konsultansi manajemen
konstruksi tahap perencanaan,merumuskan evaluasi status dan
koreksi teknis bila terjadi penyimpangan;
f. meneliti kelengkapan dokumen perencanaan dan dokumen
pelelangan, menyusun program pelaksanaan pelelangan bersama
penyedia jasa perencanaan dan ikut memberikan penjelasan
pekerjaan pada waktu pelelangan serta membantu kegiatan pokja
ULP;
g. menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan
dan pembayaran angsuran pekerjaan kontruksi fisik;
h. mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi perencanaan,
menyusun laporan hasil rapat koordinasi dan membuat laporan
kemajuan pekerjaan jasa konstruksi.

2. Tahap Pelelangan
a. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dalam
mempersiapkan dan menyusun program pelaksanaan pelelangan
pekerjaan konstruksi;
b. membantu PPTK dalam menyiapkan draft surat perjanjian pekerjaan
pelaksanaan konstruksi;
c. membantu pokja ULP memberikan penjelasan pekerjaan pada waktu
rapat pemberian penjelasan pekerjaan;

3. Tahap Pelaksanaan
a. mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik yang meliputi
program pengendalian sumber daya, pengendalian biaya,
pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik (kualitas dan
kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan,
pengendalian tertib administrasi, pengendalian kesehatan dan
keselamatan kerja;
b. mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan konstruksi fisik yang
disusun oleh pelaksana konstruksi yang meliputi program-program
pencapaian sasaran fisik, penyediaan dan penggunaan sumber daya
berupa : tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan,
informasi, dana, program Quality Assurance/Quality Control dan
program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3);
c. melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan
manajerial yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun
tangan serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan;
d. melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan konstruksi fisik;
e. melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas :
1) memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan
konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan di lapangan;
2) memeriksa spesifikasi material yang digunakan dan meminta
persetujuan perencana dan PPTK;
3) mengawasi pemakaian bahan, tenaga kerja, peralatan dan
metode pelaksanaan serta mengawasi ketepatan waktu dan
biaya pekerjaan konstruksi;
4) mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi biaya,
kualitas, kuantitas dan laju pencapaian volume/realisasi fisik;
5) mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk
memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan
konstruksi;
6) menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala,
membuat laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan
manajemen konstruksi dengan masukan hasil rapat-rapat
lapangan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi
fisik yang dibuat oleh pelaksana konstruksi;
7) menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan
pekerjaan dan pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan
konstruksi;
8) meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawing)
yang diajukan oleh pelaksana konstruksi;
9) meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan (As Built Drawing) sebelum serah terima I
(pertama)/Provition Hand Over (PHO);
10) menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima I
(pertama)/ /Provition Hand Over (PHO) dan mengawasi
perbaikannya dalam masa pemeliharaan;
11) bersama-sama dengan penyedia jasa konsultan perencanaan
menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan
gedung;
12) menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, serah
terima pertama, berita acara pemeliharaan pekerjaan dan serah
terima kedua pekerjaan konstruksi sebagai kelengkapan untuk
pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi;
13) membantu PPTK dalam menyusun Dokumen Pendaftaran
Bangunan Negara;
14) membantu PPTK dalam menyiapkan kelengkapan Dokumen
Sertifikat Layak Fungsi (SLF) dari Pemerintah Daerah setempat.
f. menyusun laporan akhir pekerjaan manajemen konstruksi.
E. Pejabat Pelaksana Teknis kegiatan tidak memberikan peralatan material maupun
fasilitas kepada Penyedia barang/Jasa, namun dalam pelaksanaannya
memberikan pendampingan dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan
pembangunan.
F. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Kontruksi
Penyedia Jasa Manajemen Konstruksi memiliki kemampuan menyediakan fasilitas
dan peralatan serta personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.

G. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan dan pengawasan pekerjaan


A. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan
Waktu pelaksanaan penyelenggaraan dari pemilihan penyedia jasa kontruksi fisik
sampai dengan6 Bulan atau 180 ( seratus delapan puluh)Hari Kalender setelah
terbitnya SPMK pelaksana konstruksi;
B. Jangka Waktu Pengawasan Pekerjaan
Waktu pengawasan pekerjaan dimulai dari pengawasan, pelaksanaan pekerjaan
sampai dengan berakhirnya pelaksanaan pekerjaan yang tertuang dalam SPMK
dan ditambah masa pemeliharaan selama 6 bulan atau180 ( Seratus Delapan
Puluh)setelah serah terima kedua yang diserah terimakan dari penyedia kepada
User.
TIME SCHEDULE (DIAGRAM BATANG)

Pekejaan : Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Kejaksaan Tinggi Palangkaraya


Lokasi : Kota Palangka Raya
Tahun : 2019
H. TENAGA AHLI
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Pihak Jasa Konstruksi harus menyediakan
tenaga-tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi untuk menjalankan kewajibannya
sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum dalam KAK ini yang bersertifikat dan
disetujui oleh pemberi tugas. Struktur Organisasi serta daftar tenaga ahli beserta
kualifikasinya,minimal sebagai berikut :

Kualifikasi
Jmh
No Posisi
Pengalaman Org
Pendidikan Keahlian/Sertifikasi
Profesional
A. TENAGA AHLI
1 Pelaksana S1 Teknik Memiliki SKT Pelaksana 6 Tahun 1
Lapangan sipil Bangunan Gedung ,Ijasah,KTP,

2 Ahli S1 Teknik Memiliki SKT Pelaksana 6 Tahun


Arsitektur arsitektur Bangunan Gedung ,Ijasah,KTP,

2 Tukang Baja Minimal Memiliki SKT Tukang Baja 5 Tahun 1


D3 Teknik ,Ijasah,KTP,
sipil
3 Tukang Batu Minimal Memiliki SKT Tukang 5 Tahun 1
D3 Teknik Batu,Ijasah,KTP,
sipil
4 Ahli Minimal Memiliki SKT Ahli Juru 5 Tahun 1
Juru Ukur D3 Teknik Ukur,Ijasah,KTP
sipil
5 Ahli Minimal Memiliki SKT/SKAAhli K3 3 Tahun 1
K3 Kontruksi D3 Teknik Kontruksi,Ijasah,KTP
sipil
6 Administrasi Minimal Memiliki Ijasah,KTP, 3 Tahun 1
SMK/SMA

I. DAFTAR PERALATAN UTAMA YANG DIBUTUHKAN DALAM PELAKSANAAN


Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
Pembangunan LPTQ

No JENIS ALAT JUMLAH KONDISI


1. Peralatan Tukang Kayu 2 Set Baik
2. Peralatan Tukang Batu 2 Set Baik
3. Molen 1 Set Baik
4. Pick up 1 Unit Baik
5. Generator 1 Unit Baik
(Lampiran tanda bukti milik sendiri/sewa)
J. Keluaran (Output)
Keluaran yang dihasilkan oleh jasa Konstruksi berdasarkan Kerangka Acuan Kerja adalah
sebagai berikut :
1. Pekerjaan Fisik di Lapangan Sesuai dengan item pekerjaan yang tercantum di dalam
Kontrak beserta Perubahan nya.
2. Dokumen-Dokumen Pendukung Administrasi :
1) Kontrak
2) Add Kontrak/CCO (jika Ada)
3) Foto-Foto Pelaksanaan dari Awal Hingga Akhir
4) Laporan Harian Penyedia Jasa
5) Laporan Mingguan Penyedia Jasa
6) Laporan Bulanan Penyedia Jasa
7) Backup data Atau Kuantitas Pekerjaan beserta perhitungan nya yang
Dilaksanakan
8) Shop Drawing dan For Construction Drawing
9) As Built Drawing atau Gambar Terpasang
10) Uji Mutu (Mutu/Kualitas) – Jika Ada
11) Berita Acara-Berita Acara Pendukung dokumen administrasi (PAM, PCM,
Kemajuan Pekerjaan, Serah Terima Pertama, Serah Terima Kedua, dll)

K. Data Perencanaan (Terlampir)


1. Daftar Kuntitas dan Harga (Kosong)
2. Spesifikasi bangunan
3. Gambar kerja

Dibuat di : Palangka Raya


Tanggal : …………………………..2018

Dibuat Oleh,
Kepala Bidang Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Provinsi Kalimantan Tengah
Selaku
Kuasa Pengguna Anggaran,

EDDY KARUSMAN, ST., MT.


Pembina (IV/a)
NIP. 19770207 200312 1 004

Anda mungkin juga menyukai