(KAK)
untuk
1
BAB I
KERANGKA ACUAN KERJA
A. Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang
Dalam rangka (1) Pengkajian dan penyusunan kebijakan Nasional di
bidang kearsipan; (2) Koordinasi kegiatan fungsional dalam
pelaksanaan tugas lembaga; (3) Memfasilitasi dan pembinaan
terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kearsipan; (4)
Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di
bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata
laksana, kepegawaian,keuangan, kearsipan, hukum, persandian
perlengkapan dan rumah tangga, Pemerintah Kota Banjarmasin
merencanakan Pembangunan Depot Arsip Banjarmasin, yang
terletak di Jalan Rantauan Darat Kecamatan Banjarmasin Selatan
Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.
2
diinginkan yaitu menjamin pelaksanaan tersebut sesuai dengan
rencana mutu, biaya dan waktu yang telah ditetapkan dalam
kontrak pekerjaan konstruksi
3
kinerja yang ditangani diharapkan dapat memberikan layanan
sampai akhir umur rencana,
b. Sasaran operasional adalah terlaksananya kegiatan
sebagaimana tertuang dalam DPA BUK Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin Tahun
Anggaran 2019.
4. Lokasi Kegiatan
Lokasi Pekerjaan Pengadaan Bangunan Depot Arsip, terletak di Jl.
Rantauan Darat Kelurahan Kelayan Barat, Kecamatan
Banjarmasin Selatan.
5. Sumber Pendanaan
Adapun jumlah dana yang dianggarkan untuk Pengawasan Teknis
Pembangunan Depot Arsip pada DPA BUK Dinas PUPR Kota
Banjarmasin Tahun Anggaran 2019 Nomor :
1.03.1.03.01.06.02.92.5.2. Tanggal 27 Desember 2018 dan Nota
Dinas Nomor : 600/365-Set/DPUPR-Sekret/III/2019 Tanggal 12
Maret 2019 adalah sebesar Rp 479.000.000- (Empat Ratus Tujuh
Puluh Sembilan Juta Rupiah).
B. Data Penunjang
7. Data Dasar
Data dasar dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
a. Lokasi kegiatan adalah di Jl. Rantauan Darat Kelurahan
Kelayan Barat, Kecamatan Banjarmasin Selatan.
b. Data fisik lapangan adalah berupa lahan ex. Bongkaran kios
penampungan pedangan ex. Pasar kapuk & burung Ujung
Murung
c. Aksesibilitas lokasi kegiatan sangat mudah dijangkau alat
transportasi darat karena berada tepat di tepi Jalan
Rantauan Darat.
4
d. Informasi pengawas antara lain :
1. Dokumen pelaksanaan yaitu :
- Gambar-gambar pelaksanaan
- Rencana kerja dan syarat-syarat
- Dokumen kontrak pekerjaan konstruksi
e. Bar Chart dan Curve/ Network Planning dari pekerjaan yang
dibuat oleh penyedia pekerjaan konstruksi (setelah disetujui)
f. Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengawasan
g. Peraturan-peraturan standard dan pedoman yang berlaku
untuk pekerjaan pengawasab teknis konstruksi, termasuk
petunjuk teknis pengawasan mutu pekerjaan, dan lain-lain
h. Data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap
penting.
8. Standar Teknis
Pengelolaan, pengawasan dan pengendalian terhadap
pelaksanaan Pekerjaan Pengadaan Bangunan Depot Arsip ini
harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan persyaratan
serta standar teknis yang berlaku.
5
i. SNI 03-2410-1989, Tentang Tata Cara Pengecatan Dinding
Tembok dengan Cat Emulsi.
j. ACI 1983 (Association Concrete International).
k. SII (Standar Industri Indonesia).
l. SKBI-2.3.53.1987.
m. NI-8 (Peraturan Portland Cement Indonesia ) 1972.
n. PPKI 1961 (NI-5).
o. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
p. Peraturan Bangunan Nasional tahun 1987.
q. Standar Besi Beton SII No. 0136 – 84.
r. Petunjuk-Petunjuk dari pihak Direksi.
9. Studi-Studi Terdahulu
1. Perencanaan tahun 2013
2. Review desain tahun 2018
6
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/PRT/M/2017
tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas Pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 22/PRT/M/2018
tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 02/PRT/M/2018
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 07/PRT/M/2019
Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
Melalui Penyedia;
m. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia nomor 31
tahun 2015;
n. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor :
11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Manajemen
Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan;
o. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 14 Tahun 2009
Tentang Bangunan Panggung;
p. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2018 Tanggal 26 Desember
2018 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota
Banjarmasin Tahun Anggaran 2019;
q. Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 66/SE/M/2015 Tentang
Biaya Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;
r. Peraturan-peraturan dan petunjuk-petunjuk lain yang diberikan
oleh pihak pemberi tugas.
C. Ruang Lingkup
11.Lingkup Kegiatan Pekerjaan / Pengadaan Jasa Konsultasi
Berdasarkan fisik konstruksinya pekerjaan yang harus
dikendalikan oleh Konsultan Pengawasan Teknis Pekerjaan
Pengadaan Bangunan Depot Arsip adalah berupa Pembangunan
bangunan gedung 2 lantai.
1. Membantu mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar
pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan desain, persyaratan
dan ketentuan, jadwal yang telah ditentukan / tercantum dalam
dokumen kontrak pekerjaan fisik.
2. Membantu melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum yang
tercantum dalam dokumen kontrak pekerjaan fisik, terutama
sehubungan dengan pemenuhan kewajiban dan tugas Penyedia
Pekerjaan Konstruksi.
7
3. Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan Contract Change
Order dan Adendum Kontrak, sehingga perubahan-perubahan
kontrak yang diperlukan dapat dibuat secara optimal dengan
mempertimbangkan seluruh aspek yang ada.
4. Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan
secara terperinci untuk mendukung Review Design, menyusun
perhitungan desain, membuat gambar desain dan menyiapkan
instruksi-instruksi kepada Penyedia Pekerjaan Konstruksi
sehingga perubahan desain tersebut dapat dilaksanakan.
5. Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran
dan perhitungan volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai
dasar pembayaran, sehingga semua pengukuran pekerjaan,
perhitungan volume dan pembayaran didasarkan kepada
ketentuan yang tercantum dalam kontrak.
6. Melaporkan semua masalah sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan termasuk keterlambatan pencapaian target fisik, serta
usaha-usaha penanggulangan dan tindak turun tangan yang
diperlukan dengan terlebih dahulu berkonsultasi.
7. Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus-menerus
sehubungan dengan pengendalian mutu dan volume pekerjaan,
serta menandatangani “Monthly Certificate (MC)” apabila mutu
dan pelaksanaan pekerjaan telah memenuhi semua ketentuan
dan persyaratan yang telah ditentukan.
8. Konsultan pengawas harus memberitahukan secara tertulis
kepada Penyedia Pekerjaan Konstruksi atas adanya
penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan dan persyaratan,
baik mutu dan volume bahan dan pekerjaan dan copy surat-
surat pemberitahuan tersebut harus disampaikan kepada pihak
proyek dan diarsipkan secara baik.
9. Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambar-gambar
terlaksana (“As-Built Drawing”) yang menggambarkan secara
terperinci setiap bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh
Penyedia Pekerjaan Konstruksi, serta meneruskan gambar-
gambar tersebut kepada pihak proyek.
10. Menyusun laporan bulanan tentang kegiatan-kegiatan
pelaksanaan pekerjaan.
11. Membantu dalam pelaksanaan “Provisional Hand Over” dan
“Final Hand Over”, terutama dalam menyusun daftar kerusakan
dan penyimpangan yang perlu diperbaiki.
12. Membantu dan bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Banjarmasin terutama dalam
mendapatkan data lapangan yang lengkap serta pelaksanaan
test-test yang diperlukan.
8
13. Tanggung Jawab Konsultan Pengawas selaku penyedia jasa ini
tidak hanya sampai pada berakhirnya masa pelaksanaan
pekerjaan,namun pada masa pasca pelaksanaan
pekerjaan,dimana dipandang perlu wajib mendampingi SKPD
dalam hal pemeriksaan terhadap pekerjaan dari instansi
(Inspektorat,BPKP atau BPK, dll) terkait masalah kualitas dan
kuantitas pekerjaan yang diawasi.
12.Keluaran
Layanan jasa pengawasan untuk membantu Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin yang dituangkan
dalam bentuk laporan. Laporan-laporan tersebut berisi kegiatan
yang dilakukan oleh konsultan sehubungan tugasnya untuk
melakukan pengawasan terhadap pekerjaan fisik di lapangan.
Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran dan
perhitungan volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar
pembayaran, sehingga semua pengukuran pekerjaan, perhitungan
volume dan pembayaran didasarkan kepada ketentuan yang
tercantum dalam kontrak.
9
17.Personil
Adapun personil yang harus disediakan dalam pekerjaan jasa
konsultansi pengawasan teknis ini adalah sebagai berikut :
Jumlah
Sertifikat
No. Posisi Kualifikasi Orang
Keahlian
Bulan
I. Tenaga Ahli
1. Site Engineer (SE)/ Min. S1 Teknik 5,0 OB Ahli Madya
Ahli Struktur Sipil Teknik
(1 orang) Pengalaman Bangunan
minimal 6 Tahun Gedung (201)
10
1. Tenaga Ahli
a. Site Engineer (SE)
Site Engineer (SE) harus seorang Sarjana Teknik Sipil yang
mempunyai pengalaman di bidang pembangunan gedung
selama sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun ekivalen dan
memiliki SKA Ahli Teknik Bangunan (Madya).
Dia sebagai ketua tim pengawas yang membawahi Ahli
Arsitektur, Assisten muda/ Inspector dalam memonitoring
pelaksanaan pekerjaan, memberi arahan serta advice
teknik terhadap permasalahan yang dijumpai di lapangan.
Dia akan berkedudukan di tempat yang berdekatan dengan
tempat-tempat pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Dia bertanggung jawab atas seluruh aktivitas pekerjaan
Penyedia Pekerjaan Konstruksi baik pengendalian kegiatan
yang berhubungan dengan aspek disain, pengukuran
volume bahan dan pekerjaan sebagai dasar pembayaran
prestasi pekerjaan dan pengendalian mutu bahan dan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Pekerjaan
Konstruksi berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang
telah ditentukan dalam dokumen kontrak.
11
menentukan lokasi, tingkat serta jumlah dari jenis-
jenis pekerjaan yang secara khusus disebutkan dalam
dokumen kontrak.
5) Memberikan petunjuk kepada tim dilapangan, dalam
melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis segera
setelah kontrak fisik ditandatangani.
6) Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam
pekerjaan penyelidikan bahan/material baik
dilapangan maupun laboratorium serta menyusun
rencana kerjanya.
7) Memeriksa hasil laporan pengujian serta analisanya.
8) Bertanggung jawab atas pengujian dan penyelidikan
material/bahan dilapangan.
9) Membuat pernyataan penerimaan (Acceptence) atau
Penolakan (Rejection) atas material dan produk
pekerjaan.
10) Melakukan pemantauan ketat atas prestasi penyedia
pekerjaan konstruksi dan segera melaporkan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen apabila kemajuan
pekerjaan ternyata mengalami keterlambatan lebih
dari 10% dari rencana apabila rencana 0%-70%, dan
lebih dari 5% dari rencana 70%-100% serta membuat
saran-saran penanggulangan dan perbaikan.
11) Melakukan pengecekan secara cermat semua
pengukuran pekerjaan dan secara khusus ikut serta
dalam proses pengukuran akhir pekerjaan.
12) Menyusun laporan bulanan tentang progress fisik dan
keuangan serta menyerahkan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen.
13) Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran
termin.
14) Mengecek dan manandatangani dokumen-dokemen
tentang pengandalian mutu dan volume pekerjaan.
15) Memeriksa gambar kerja (Shop Drawing) yang
diajukan oleh penyedia pekerjaan konstruksi dan
disetujui Direksi Teknik.
16) Memeriksa gambar hasil terlaksana (as built drawing)
yang diajukan oleh penyedia pekerjaan konstruksi dan
disetujui oleh Teknik. Gambar tersebut harus dibuat
secara bertahap setiap pekerjaan selesai dikerjakan
17) Menghadiri rapat-rapat evaluasi, dan rapat-rapat
lainnya dengan unsur kegiatan
12
b. Ahli Arsitektur
Ahli Arsitektur harus seorang Sarjana Teknik Arsitektur
yang mempunyai pengalaman dibidang pembangunan
gedung selama sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun
ekivalen dan memiliki SKA Ahli Arsitek (muda).
Dia akan berkedudukan di tempat yang berdekatan dengan
tempat-tempat pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Arsitektur mencakup, tapi
tidak terbatas pada hal – hal sebagai berikut :
- Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Site
Engineer, serta mengusahakan agar Site Engineer
dan Pemilik Kegiatan (PPK dan PPTK) selalu
mendapat informasi yang di perlukan sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan .
- Melakukan pengawasan setiap hari terhadap semua
kegiatan pekerjaan dan memberikan laporan kepada
Site Engineer dan Pemilik kegiatan (PPK dan PPTK)
setiap permasalahan sehubungan dengan
pengendalian pelaksanaan pekerjaan.
- Melakukan konsolidasi laporan penanggung jawab
kegiatan dan pengawas bangunan dalam setiap
bulannya.
- Memberikan saran penanganan apabila ada
permasalahan, serta alternatif tindak lanjut
penangananya kepada penyelenggara kegiatan di
lapangan ;
- Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas
Pelaksanaan Pekerjaan dan pengaturan personil serta
peralatan penyedia pekerjaan konstruksi, agar
pelaksanaan sesuai dengan persyaratan dalam
dokumen kontrak
- Memberikan laporan kepada Site Engineer dan
Pemilik Kegiatan (PPK dan PPTK) setiap timbul
permasalahan sehubungan dengan pengendalian
pekerjaan.
- Memerintahkan penyedia pekerjaan konstruksi untuk
membongkar dan memperbaiki kembali pekerjaan
yang kualitasnya tidak sesuai dengan ketentuan.
- Menolak material dan peralatan penyedia pekerjaan
konstruksi apakah sesuai mutu dan kualitas yang
ditentukan.
13
- Bersama-sama kontraktor Membantu Pemilik
Kegiatan (PPK dan PPTK) dalam menyiapkan
kelengkapan adminitrasi kegiatan .
- Memeriksa dan menandatangani dokumen
pembayaran termin yang di ajukan oleh penyedia
jasa Kontruksi.
-
- Menghadiri rapat-rapat evaluasi, dan rapat-rapat
lainnya dengan unsur kegiatan
2. Tenaga Pendukung
A. Inspector / Pengawas Sipil Struktur
Inspector / Pengawas Sipil Struktur harus seorang Sarjana
Teknik Sipil yang mempunyai pengalaman dalam pekerjaan
pembangunan gedung selama sekurang-kurangnya 4
(empat) tahun ekivalen.
Dia harus menguasai dan memahami tugasnya sebagai
Inspector, berada dibawah kendali dan harus selalu
berkoordinasi dengan Site Engineer dan Ahli Arsitektur.
Secara umum tanggung jawab inspector/ pengawas adalah
sebagai berikut :
- Mengawasi kesesuaian pelaksanaan konstruksi
dengan dokumen kontrak, mencatat kemajuan
pekerjaan, hambatan dan kendala yang terjadi
dilapangan, yang dijadikan pedoman, serta peraturan
standar dan pedoman teknis yang berlaku.
- Pengawasan yang dilakukan harus telah
mengakomodasi batasan-batasan yang telah
diberikan oleh PPTK/PPK termasuk melalui KAK ini,
seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian
pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.
- Hasil akhir dari kegiatan pengawasan ini berupa
laporan kegiatan pelaksanaan setiap hari secara
detail, berhubungan erat dengan kualitas dan
standar bangunan yang dipersyaratkan.
- Mengirim laporan kepada Site Engineer
- Mengadakan pengawasan yang terus menerus di
lokasi pekerjaan yang sedang dikerjakan dan
memberi laporan kepada Site Engineer atas pekerjaan
14
yang tidak sesuai dengan dokumen kontrak. Semua
hasil pengamatan harus dilaporkan secara tertulis.
- Menyiapkan catatan harian untuk peralatan, tenaga
kerja dan bahan yang digunakan oleh penyedia
pekerjaan konstruksi untuk menyelesaikan pekerjaan
harian.
- Memeriksa dengan teliti dan menandatangani backup
quantity sesuai hasil pengukuran di lapangan.
15
yang tidak sesuai dengan dokumen kontrak. Semua
hasil pengamatan harus dilaporkan secara tertulis.
- Menyiapkan catatan harian untuk peralatan, tenaga
kerja dan bahan yang digunakan oleh penyedia
pekerjaan konstruksi untuk menyelesaikan pekerjaan
harian.
- Memeriksa dengan teliti dan menandatangani backup
quantity sesuai hasil pengukuran di lapangan.
16
yang tidak sesuai dengan dokumen kontrak. Semua
hasil pengamatan harus dilaporkan secara tertulis.
- Menyiapkan catatan harian untuk peralatan, tenaga
kerja dan bahan yang digunakan oleh penyedia
pekerjaan konstruksi untuk menyelesaikan pekerjaan
harian.
- Memeriksa dengan teliti dan menandatangani backup
quantity sesuai hasil pengukuran di lapangan.
17
yang tidak sesuai dengan dokumen kontrak. Semua
hasil pengamatan harus dilaporkan secara tertulis.
- Menyiapkan catatan harian untuk peralatan, tenaga
kerja dan bahan yang digunakan oleh penyedia
pekerjaan konstruksi untuk menyelesaikan pekerjaan
harian.
- Memeriksa dengan teliti dan menandatangani backup
quantity sesuai hasil pengukuran di lapangan.
E. Administrator Proyek
Administrator Proyek minimal berpendidikan SMA
sederajatdengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun,
bertugas di lapangan selama 6 (enam) bulan sebanyak 1
(satu) orang.
F. Petugas K3
Petugas K3 minimal berpendidikan D3 Teknik dengan
pengalaman minimal selama 1 (satu) tahun.
Secara umum tanggung jawab Petugas K3 adalah sebagai
berikut :
- Menerapkan ketentuan peraturan perundang-
undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi.
- Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja
pelaksanaan konstruksi.
- Membantu PPK dalam mengevaluasi program K3.
- Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan
pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi
kerja K3.
- Membuat laporan penerapan SMk3 dan pedoman
teknis K3.
- Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan
konstruksi berbasis K3, jika diperlukan.
- Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja serta keadaan darurat.
18
18.Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
Secara garis besar tahapan tugas konsultan supervisi/ pengawasan
di lapangan dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pekerjaan persiapan
a) Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi
pekerjaan pengawasan.
b) Memeriksa Time Schedule/Bar Chart, S-Curve, dan Network
Planning yang diajukan oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi
untuk selanjutnya diteruskan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPTK) untuk mendapat persetujuan.
2. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan
a) Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum,
pengawasan lapangan, koordinasi dan inpeksi kegiatan-
kegiatan pekerjaan agar pelaksanaan teknis maupun
administrasi teknis yang dilakukan dapat secara terus
menerus diawasi sampai dengan pekerjaan diserahkan
untuk kedua kalinya.
b) Mengawasi kebenaran ukuran, jenis, kualitas dan kuantitas
dari bahan atau komponen peralatan dan perlengkapan
selama pekerjaan pelaksanaan dilapangan atau ditempat
kerja lainnya.
c) Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan
yang tepat dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal
sesuai dengan jadual yang ditetapkan tidak dilampaui.
d) Memberikan masukan tentang metode pelaksanaan, material
atau komponen yang sesuai spesifikasi dan peralatan kerja
untuk menunjang kelancaran dan keselamatan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
e) Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan
atau pengurangan jenis pekerjaan yang dapat mempengaruhi
biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada
ketentuan kontrak untuk mendapatkan persetujuan dari
Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan.
f) Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai
pengurangan dan penambahan biaya dan waktu pekerjaan
19
serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat langsung
disampaikan kepada Penyedia Pekerjaan Konstruksi, dengan
pemberitahuan tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen
dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
g) Memberhentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai
dengan spesifikasi dalam dokumen kontrak, menolak atau
memerintahkan penggantian bahan yang tidak memenuhi
spesifikasi.
3. Konsultasi
a) Melakukan Konsultasi bersama Kuasa Pengguna Anggaran/
Pejabat Pembuat Komitmen serta Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan untuk membahas segala masalah dan persoalan
yang timbul selama masa kontrak.
b) Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya dua
kali dalam sebulan, dengan Kuasa Pengguna Anggaran/
Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan, Perencana dan Penyedia Pekerjaan Konstruksi
dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah dan persoalan
yang timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian membuat
risalah rapat dan mengirimkannya kepada semua pihak yang
bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 minggu
kemudian.
c) Mengadakan rapat diluar jadual rutin tersebut apabila
dianggap mendesak.
4. Laporan
a) Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan
teknis teknologis kepada PPK/PPTK mengenai volume,
prosentasi dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia pekerjaan konstruksi.
b) Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan,
dan dibandingkan dengan jadual yang telah disetujui.
c) Melaporkan bahan-bahan bangunan alat kelengkapan yang
dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat yang digunakan serta
waktu pemasangan yang dilaksanakan.
d) Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh
Penyedia Pekerjaan Konstruksi terutama yang
mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan, dan
juga perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh
Penyedia Pekerjaan Konstruksi (Shop Drawings).
5. Dokumen
20
a) Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan
penyelesaian pekerjaan dilapangan serta untuk keperluan
pembayaran angsuran.
b) Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai
pekerjaan, serta penambahan atau pengurangan pekerjaan
guna keperluan pembayaran.
c) Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan
bulanan, Berita Acara kemajuan pekerjaan, penyerahan
pertama dan kedua serta formulir-formulir lainnya yang
diperlukan untuk kebutuhan dokumen pemeliharaan.
D. Laporan
19.Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat :
1. Laporan kondisi awal sejak tim supervisi dimobilisasi;
2. Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh;
3. Mobilisasi Tenaga Ahli dan tenaga pendukung lainnya;
4. Jadwal kegiatan penyedia jasa.
5. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep
organisasi, jumlah dan kualifikasi tim konsultan pengawas,
metode pelaksanaan dan tanggung jawab waktu pengawasan;
6. Laporan data dan informasi lapangan yang ada;
21
Laporan mingguan merupakan hasil resuman laporan harian
selama 1 (satu) minggu dan memuat tentang prestasi kemajuan
fisik pekerjaan selama 1 (satu) minggu. Laporan mingguan yang
memberikan informasi- informasi proyek :
1. Data Umum Proyek;
2. Data Administrasi Proyek;
3. Hasil pembahasan/Laporan rapat lapangan (masukan
rapat);
4. Rekapitulasi bobot progress pekerjaan harus
mencantumkan nilai rencana, realisasi dan deviasi;
5. Daftar Hadir;
6. Pengawasan terhadap jumlah tenaga kerja, peralatan dan
material;
7. Surat menyurat yang berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan.
c. Laporan bulanan
Laporan bulanan memuat dan dengan susunan yang berisi :
1. Data Umum Proyek;
2. Data Administrasi Proyek;
3. Hasil Pembahasan/Laporan rapat lapangan (masukan
rapat);
4. Progress Report Summary berisi ringkasan prestasi
kemajuan fisik dan prestasi keuangan dan permasalahan-
permasalahan yang timbul pada saat periode tersebut.
Progress Report Summary pekerjaan harus mencantumkan
nilai rencana, realisasi dan deviasi;
5. Jadwal pelaksanaan;
6. Laporan mengenai personil konsultan;
7. Daftar Hadir;
8. Pengawasan terhadap jumlah tenaga kerja, peralatan dan
material;
9. Surat menyurat yang berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan;
10. Foto-foto hasil kemajuan pelaksanaan pekerjaan sebagai
proses pekerjaan berjalan;
Laporan kemajuan pekerjaan harus diserahkan selambat-
lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah akhir bulan sebelumnya;
21.Laporan Akhir
Laporan akhir (final report) dibuat dengan isi uraian pelaksanaan
pekerjaan dari awal hingga selesai. Laporan Akhir juga memuat
informasi lain mengenai pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada hari
22
berakhirnya pekerjaan sebanyak 5 (lima) buku laporan dan jika
diperlukan diserahkan pula dalam bentuk softcopy file.
Pada saat penyampaian laporan Penyedia Jasa diwajibkan untuk
menyempurnakan setiap produk pelaporan dengan tepat waktu,
baik kepada pemberi tugas maupun kepada tim teknis untuk
mendapatkan koreksi dan sebagai bahan pembahasan.
E. Hal-Hal Lain
24.Produksi Dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
25.Persayaratan Kerjasama
Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini, maka
persyaratan berikut harus dipatuhi :
a. Ditentukan pihak penyedia jasa sebagai lead firm yang
bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan keseluruhan
kepada Pemberi tugas;
b. Ditentukan pola kerjasama kedua belah pihak dan diketahui
oleh Pemberi Tugas;
c. Besaran persentase modal atau pembagian kewenangan dalam
pelaksanaan kegiatan diketahui Pemberi Tugas.
23
26.Pedoman Pengumpulan Data Lapangan
Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan
berikut :
a. Merupakan data faktual lapangan yang sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan dalam pelaksanaan perencanan
pekerjaan;
b. Tidak merusak lingkungan, sarana dan prasarana serta
ekosistem yang ada;
c. Tidak mengganggu masyarakat sosial di lokasi;
d. Menghormati kearifan lokal;
e. Berkoordinasi dengan masyarakat setempat dan instansi
terkait.
27.Alih Pengetahuan
Jika diperlukan Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan Teknis
berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan
pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil
proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen dengan
mengadakan diskusi/ekspose yang dilakukan dengan
mengundang instansi terkait dan stakeholders.
Dibuat Oleh,
Pejabat Pembuat Komitmen
SUYATNO, ST,MS
NIP.19680803 200003 1 008
24
25