Anda di halaman 1dari 25

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

untuk

Pengadaan Jasa Konsultansi Badan Usaha


dengan Seleksi Umum Pra Kualifikasi

Kegiatan : Pembangunan Gedung Bukan Kantor

Pekerjaan : Pengawasan Teknis Pembangunan Depot Arsip

Sumber dana : APBD Kota Banjarmasin

Lokasi : Jl. Rantauan Darat, Kelurahan Kelayan


Barat, Kecamatan Banjarmasin Selatan.

Dinas Pekerjaan Umum dan


Penataan Ruang Kota Banjarmasin

Tahun Anggaran 2019

1
BAB I
KERANGKA ACUAN KERJA

A. Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang
Dalam rangka (1) Pengkajian dan penyusunan kebijakan Nasional di
bidang kearsipan; (2) Koordinasi kegiatan fungsional dalam
pelaksanaan tugas lembaga; (3) Memfasilitasi dan pembinaan
terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kearsipan; (4)
Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di
bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata
laksana, kepegawaian,keuangan, kearsipan, hukum, persandian
perlengkapan dan rumah tangga, Pemerintah Kota Banjarmasin
merencanakan Pembangunan Depot Arsip Banjarmasin, yang
terletak di Jalan Rantauan Darat Kecamatan Banjarmasin Selatan
Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.

Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan


Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 22/PRT/M/2018, tanggal
14 September 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, menyatakan bahwa diperlukan jasa Pengawasan teknis,
untuk kategori bangunan gedung negara dengan kriteria klasifikasi
sederhana dengan ketentuan jumlah lantai Sampai dengan 2 (dua)
lantai dan dengan luas bangunan minimal 500 m2 (lima ratus
meter persegi)

Pengawasan teknis yang dilakukan oleh penyedia jasa pengawasan


kontruksi meliputi :
a. Pengawasan persiapan konstruksi.
b. Pengawasan tahap pelaksanaan kontruksi sampai dengan serah
terima pertama (Provisional Hand Over) pekerjaan konstruksi.
c. Pengawasan tahap pemeliharaan pekerjaan kontruksi sampai
dengan serah terima akhir (Final Hand Over) pekerjaan
konstruksi

Untuk itu penyedia jasa Pengawasan teknis Konstruksi Pengadaan


Bangunan Depot Arsip perlu diarahkan secara baik dan
menyeluruh, sehingga mampu mencapai sasaran dan tujuan yang

2
diinginkan yaitu menjamin pelaksanaan tersebut sesuai dengan
rencana mutu, biaya dan waktu yang telah ditetapkan dalam
kontrak pekerjaan konstruksi

Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk jasa Pengawasan teknis,


diharapkan dapat menjadi acuan bagi penyedia jasa sehingga
mampu mendorong jaminan kelancaran pelaksanaan proyek
dengan tercapainya asas efisiensi dan efektifitas

Kinerja Pengawasan teknis sangat ditentukan oleh kualitas


manajerial dalam mengendalikan program pelaksanaan konstruksi
fisik dan melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan
teknis dan manajerial yang timbul, serta yang secara menyeluruh
dapat melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
(KAK) yang telah disepakati.

2. Maksud dan Tujuan


Maksud pengadaan jasa konsultansi ini adalah
a. Membantu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Banjarmasin dalam melakukan pengawasan teknis terhadap
kegiatan pekerjaan konstruksi dilapangan yang dilaksanakan
oleh penyedia pekerjaan konstruksi
b. Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi oleh
penyedia Jasa Konstruksi di lapangan dalam menerapkan
desain yang memenuhi persyaratan spesifikasinya
c. Membantu menyelesaikan revisi desain, bilamana terdapat
perbedaan antara desain yang ada dengan kondisi lapangan

Adapun tujuan dari KAK ini adalah sebagai berikut :


Mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang memenuhi
persyaratan yang tercantum didalam spesifikasi (tepat mutu) yang
optimal sesuai dengan dokumen Lelang dan dilaksanakan secara
tepat biaya serta tepat waktu.
3. Sasaran
Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam KAK ini adalah sebagai
berikut :
a. Sasaran fungsional adalah Tersedianya pekerjaan pengawasan
teknis pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Gedung Bukan
Kantor yang sesuai dengan isi dokumen kontrak, sehingga

3
kinerja yang ditangani diharapkan dapat memberikan layanan
sampai akhir umur rencana,
b. Sasaran operasional adalah terlaksananya kegiatan
sebagaimana tertuang dalam DPA BUK Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin Tahun
Anggaran 2019.

4. Lokasi Kegiatan
Lokasi Pekerjaan Pengadaan Bangunan Depot Arsip, terletak di Jl.
Rantauan Darat Kelurahan Kelayan Barat, Kecamatan
Banjarmasin Selatan.

5. Sumber Pendanaan
Adapun jumlah dana yang dianggarkan untuk Pengawasan Teknis
Pembangunan Depot Arsip pada DPA BUK Dinas PUPR Kota
Banjarmasin Tahun Anggaran 2019 Nomor :
1.03.1.03.01.06.02.92.5.2. Tanggal 27 Desember 2018 dan Nota
Dinas Nomor : 600/365-Set/DPUPR-Sekret/III/2019 Tanggal 12
Maret 2019 adalah sebesar Rp 479.000.000- (Empat Ratus Tujuh
Puluh Sembilan Juta Rupiah).

6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


Pejabat Pembuat Komitmen adalah adalah Suyatno,ST,MS NIP.
19680803 200003 1 008 Jabatan Kepala Bidang Cipta Karya dan
Jasa Konstruksi Dinas PUPR Kota Banjarmasin.

B. Data Penunjang
7. Data Dasar
Data dasar dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
a. Lokasi kegiatan adalah di Jl. Rantauan Darat Kelurahan
Kelayan Barat, Kecamatan Banjarmasin Selatan.
b. Data fisik lapangan adalah berupa lahan ex. Bongkaran kios
penampungan pedangan ex. Pasar kapuk & burung Ujung
Murung
c. Aksesibilitas lokasi kegiatan sangat mudah dijangkau alat
transportasi darat karena berada tepat di tepi Jalan
Rantauan Darat.

4
d. Informasi pengawas antara lain :
1. Dokumen pelaksanaan yaitu :
- Gambar-gambar pelaksanaan
- Rencana kerja dan syarat-syarat
- Dokumen kontrak pekerjaan konstruksi
e. Bar Chart dan Curve/ Network Planning dari pekerjaan yang
dibuat oleh penyedia pekerjaan konstruksi (setelah disetujui)
f. Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengawasan
g. Peraturan-peraturan standard dan pedoman yang berlaku
untuk pekerjaan pengawasab teknis konstruksi, termasuk
petunjuk teknis pengawasan mutu pekerjaan, dan lain-lain
h. Data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap
penting.

8. Standar Teknis
Pengelolaan, pengawasan dan pengendalian terhadap
pelaksanaan Pekerjaan Pengadaan Bangunan Depot Arsip ini
harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan persyaratan
serta standar teknis yang berlaku.

Adapun standar teknis yang digunakan antara lain adalah


sebagai berikut:
a. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja
b. SNI-03-2847-2013 Tentang Tata Cara Perhitungan Struktur
Beton untuk Bangunan Gedung.
c. SNI-03-1726-2012, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa
untuk Bangunan Gedung dan Non Gedung.
d. SNI-03-1727-2013, Tentang Beban Minimum untuk
Perancangan Bangunan Gedung.
e. SNI-03-1729-2015, Tentang Spesifikasi untuk Bangunan
Gedung Baja Struktural
f. SNI 03-3990-1995, Tentang Tata Cara Instalasi Penangkal Petir
untuk Bangunan
g. SNI 0255-1987 D, Tentang Peraturan Umum Instalasi Listrik
1987
h. SNI 03-1736-1989, Tentang Tata Cara Perencanaan Struktur
Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Rumah dan Gedung

5
i. SNI 03-2410-1989, Tentang Tata Cara Pengecatan Dinding
Tembok dengan Cat Emulsi.
j. ACI 1983 (Association Concrete International).
k. SII (Standar Industri Indonesia).
l. SKBI-2.3.53.1987.
m. NI-8 (Peraturan Portland Cement Indonesia ) 1972.
n. PPKI 1961 (NI-5).
o. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
p. Peraturan Bangunan Nasional tahun 1987.
q. Standar Besi Beton SII No. 0136 – 84.
r. Petunjuk-Petunjuk dari pihak Direksi.

9. Studi-Studi Terdahulu
1. Perencanaan tahun 2013
2. Review desain tahun 2018

10. Referensi Hukum


Adapun referensi hukum yang dijadikan acuan dalam Pekerjaan
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Umum
Daerah Sultan Suriansyah antara lain adalah sebagai berikut :
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan
Gedung;
b. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia No.16 Tahun 2108
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan UU Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
e. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2016 tentang Perubahan
Ketiga Atas Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 29/PRT/M/2006
tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 06/PRT/M/2007
tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan;
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 26/PRT/M/2008
tanggal 30 Desember 2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem
Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;

6
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/PRT/M/2017
tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas Pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 22/PRT/M/2018
tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 02/PRT/M/2018
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 07/PRT/M/2019
Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
Melalui Penyedia;
m. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia nomor 31
tahun 2015;
n. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor :
11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Manajemen
Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan;
o. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 14 Tahun 2009
Tentang Bangunan Panggung;
p. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2018 Tanggal 26 Desember
2018 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota
Banjarmasin Tahun Anggaran 2019;
q. Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 66/SE/M/2015 Tentang
Biaya Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;
r. Peraturan-peraturan dan petunjuk-petunjuk lain yang diberikan
oleh pihak pemberi tugas.

C. Ruang Lingkup
11.Lingkup Kegiatan Pekerjaan / Pengadaan Jasa Konsultasi
Berdasarkan fisik konstruksinya pekerjaan yang harus
dikendalikan oleh Konsultan Pengawasan Teknis Pekerjaan
Pengadaan Bangunan Depot Arsip adalah berupa Pembangunan
bangunan gedung 2 lantai.
1. Membantu mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar
pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan desain, persyaratan
dan ketentuan, jadwal yang telah ditentukan / tercantum dalam
dokumen kontrak pekerjaan fisik.
2. Membantu melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum yang
tercantum dalam dokumen kontrak pekerjaan fisik, terutama
sehubungan dengan pemenuhan kewajiban dan tugas Penyedia
Pekerjaan Konstruksi.

7
3. Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan Contract Change
Order dan Adendum Kontrak, sehingga perubahan-perubahan
kontrak yang diperlukan dapat dibuat secara optimal dengan
mempertimbangkan seluruh aspek yang ada.
4. Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan
secara terperinci untuk mendukung Review Design, menyusun
perhitungan desain, membuat gambar desain dan menyiapkan
instruksi-instruksi kepada Penyedia Pekerjaan Konstruksi
sehingga perubahan desain tersebut dapat dilaksanakan.
5. Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran
dan perhitungan volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai
dasar pembayaran, sehingga semua pengukuran pekerjaan,
perhitungan volume dan pembayaran didasarkan kepada
ketentuan yang tercantum dalam kontrak.
6. Melaporkan semua masalah sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan termasuk keterlambatan pencapaian target fisik, serta
usaha-usaha penanggulangan dan tindak turun tangan yang
diperlukan dengan terlebih dahulu berkonsultasi.
7. Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus-menerus
sehubungan dengan pengendalian mutu dan volume pekerjaan,
serta menandatangani “Monthly Certificate (MC)” apabila mutu
dan pelaksanaan pekerjaan telah memenuhi semua ketentuan
dan persyaratan yang telah ditentukan.
8. Konsultan pengawas harus memberitahukan secara tertulis
kepada Penyedia Pekerjaan Konstruksi atas adanya
penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan dan persyaratan,
baik mutu dan volume bahan dan pekerjaan dan copy surat-
surat pemberitahuan tersebut harus disampaikan kepada pihak
proyek dan diarsipkan secara baik.
9. Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambar-gambar
terlaksana (“As-Built Drawing”) yang menggambarkan secara
terperinci setiap bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh
Penyedia Pekerjaan Konstruksi, serta meneruskan gambar-
gambar tersebut kepada pihak proyek.
10. Menyusun laporan bulanan tentang kegiatan-kegiatan
pelaksanaan pekerjaan.
11. Membantu dalam pelaksanaan “Provisional Hand Over” dan
“Final Hand Over”, terutama dalam menyusun daftar kerusakan
dan penyimpangan yang perlu diperbaiki.
12. Membantu dan bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Banjarmasin terutama dalam
mendapatkan data lapangan yang lengkap serta pelaksanaan
test-test yang diperlukan.

8
13. Tanggung Jawab Konsultan Pengawas selaku penyedia jasa ini
tidak hanya sampai pada berakhirnya masa pelaksanaan
pekerjaan,namun pada masa pasca pelaksanaan
pekerjaan,dimana dipandang perlu wajib mendampingi SKPD
dalam hal pemeriksaan terhadap pekerjaan dari instansi
(Inspektorat,BPKP atau BPK, dll) terkait masalah kualitas dan
kuantitas pekerjaan yang diawasi.

12.Keluaran
Layanan jasa pengawasan untuk membantu Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin yang dituangkan
dalam bentuk laporan. Laporan-laporan tersebut berisi kegiatan
yang dilakukan oleh konsultan sehubungan tugasnya untuk
melakukan pengawasan terhadap pekerjaan fisik di lapangan.
Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran dan
perhitungan volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar
pembayaran, sehingga semua pengukuran pekerjaan, perhitungan
volume dan pembayaran didasarkan kepada ketentuan yang
tercantum dalam kontrak.

13.Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat


Pembuat Komitmen
Akomodasi yang berupa kendaraan roda dua dan fasilitas lainnya
harus disediakan sendiri oleh penyedia jasa dengan cara sewa yang
akan dibayarkan oleh kontrak, akomodasi dan fasilitas yang
dimaksud selengkapnya seperti tercantum dalam Rincian Biaya
Non Personil.

14. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi


Peralatan dan material lain yang tidak tercantum dalam Rincian Biaya
namun diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan dianggap sudah termasuk
kedalam kontrak dan harus disediakan oleh penyedia jasa

15.Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa


Pengawasan teknis pada Kegiatan Pembangunan Gedung Bukan
Kantor Paket Pekerjaan Pengadaan Bangunan Depot Arsip

16.Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini diperkirakan 150 (Seratus
Lima Puluh) hari kalender dan tetap bertanggung jawab selama 180
(seratus delapan puluh) hari kalender (selama masa pemeliharaan
pekerjaan konstruksi).

9
17.Personil
Adapun personil yang harus disediakan dalam pekerjaan jasa
konsultansi pengawasan teknis ini adalah sebagai berikut :

Jumlah
Sertifikat
No. Posisi Kualifikasi Orang
Keahlian
Bulan
I. Tenaga Ahli
1. Site Engineer (SE)/ Min. S1 Teknik 5,0 OB Ahli Madya
Ahli Struktur Sipil Teknik
(1 orang) Pengalaman Bangunan
minimal 6 Tahun Gedung (201)

2. Ahli Arsitektur Min. S1 Teknik 5.0 OB Ahli Muda


(1 orang) Arsitektur Arsitek (101)
Pengalaman
minimal 5
Tahun

II. Tenaga Pendukung


1. Inspector / Min. S1 Teknik 5.0 OB -
Pengawas Sipil Sipil pengalaman
Struktur minimal 4 tahun

2. Inspector / Min. S1 Teknik 2.0 OB -


Pengawas Sipil Sipil pengalaman
Geoteknik minimal 4 tahun

3. Inspector / Min. S1 Teknik 5.0 OB -


Pengawas Arsitektur
Arsitektur pengalaman
minimal 4 tahun

4. Inspector / Min. S1 Teknik 3.0 OB -


Pengawas Elektro
Mekanikal pengalaman
Elektrikal minimal 4 tahun

5. Administrator Min. SMA 5.0 OB -


Proyek sederajat
minimal 3 tahun

6. Petugas K3 Min. D3 Teknik 5.0 OB -


Pengalaman 1
tahun

10
1. Tenaga Ahli
a. Site Engineer (SE)
Site Engineer (SE) harus seorang Sarjana Teknik Sipil yang
mempunyai pengalaman di bidang pembangunan gedung
selama sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun ekivalen dan
memiliki SKA Ahli Teknik Bangunan (Madya).
Dia sebagai ketua tim pengawas yang membawahi Ahli
Arsitektur, Assisten muda/ Inspector dalam memonitoring
pelaksanaan pekerjaan, memberi arahan serta advice
teknik terhadap permasalahan yang dijumpai di lapangan.
Dia akan berkedudukan di tempat yang berdekatan dengan
tempat-tempat pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Dia bertanggung jawab atas seluruh aktivitas pekerjaan
Penyedia Pekerjaan Konstruksi baik pengendalian kegiatan
yang berhubungan dengan aspek disain, pengukuran
volume bahan dan pekerjaan sebagai dasar pembayaran
prestasi pekerjaan dan pengendalian mutu bahan dan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Pekerjaan
Konstruksi berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang
telah ditentukan dalam dokumen kontrak.

Tugas dan tanggung jawab Site Engineer akan mencakup,


tetapi tidak terbatas hal- hal sebagai berikut :
1) Bertanggung jawab kepada pejabat pembuat
komitmen dan akan berkedudukan ditempat yang
berdekatan dengan tempat-tempat pekerjaan yang
akan menjadi tanggung jawabnya.
2) Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan kerja
pekerjaan ini akan dipenuhi dengan baik yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan mayor dan
minor Pengadaan Bangunan Depot Arsip
3) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam
penyelesaian administrasi kemajuan proyek. Bantuan
ini termasuk mengumpulkan data proyek seperti
kemajuan pekerjaan, kunjungan pekerjaan,
kunjungan lapangan, rapat-rapat koordinasi
dilapangan dan data pengukuran kuantitas.
Semuanya dikumpulkan dalam bentuk laporan
kemajuan bulanan dan memberikan saran-saran
untuk mempercepat pekerjaan serta memberikan
penyelesaian terhadap kesulitan yang timbul baik
secara teknis maupun kontaktual untuk menghindari
keterlambatan pekerjaan.
4) Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk
pekerjaan mayor tidak akan terlambat selama masa
mobilisasi untuk masing-masing paket kontrak dalam

11
menentukan lokasi, tingkat serta jumlah dari jenis-
jenis pekerjaan yang secara khusus disebutkan dalam
dokumen kontrak.
5) Memberikan petunjuk kepada tim dilapangan, dalam
melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis segera
setelah kontrak fisik ditandatangani.
6) Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam
pekerjaan penyelidikan bahan/material baik
dilapangan maupun laboratorium serta menyusun
rencana kerjanya.
7) Memeriksa hasil laporan pengujian serta analisanya.
8) Bertanggung jawab atas pengujian dan penyelidikan
material/bahan dilapangan.
9) Membuat pernyataan penerimaan (Acceptence) atau
Penolakan (Rejection) atas material dan produk
pekerjaan.
10) Melakukan pemantauan ketat atas prestasi penyedia
pekerjaan konstruksi dan segera melaporkan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen apabila kemajuan
pekerjaan ternyata mengalami keterlambatan lebih
dari 10% dari rencana apabila rencana 0%-70%, dan
lebih dari 5% dari rencana 70%-100% serta membuat
saran-saran penanggulangan dan perbaikan.
11) Melakukan pengecekan secara cermat semua
pengukuran pekerjaan dan secara khusus ikut serta
dalam proses pengukuran akhir pekerjaan.
12) Menyusun laporan bulanan tentang progress fisik dan
keuangan serta menyerahkan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen.
13) Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran
termin.
14) Mengecek dan manandatangani dokumen-dokemen
tentang pengandalian mutu dan volume pekerjaan.
15) Memeriksa gambar kerja (Shop Drawing) yang
diajukan oleh penyedia pekerjaan konstruksi dan
disetujui Direksi Teknik.
16) Memeriksa gambar hasil terlaksana (as built drawing)
yang diajukan oleh penyedia pekerjaan konstruksi dan
disetujui oleh Teknik. Gambar tersebut harus dibuat
secara bertahap setiap pekerjaan selesai dikerjakan
17) Menghadiri rapat-rapat evaluasi, dan rapat-rapat
lainnya dengan unsur kegiatan

Site Engineer bertugas dilapangan selama 5 (lima) bulan.

12
b. Ahli Arsitektur
Ahli Arsitektur harus seorang Sarjana Teknik Arsitektur
yang mempunyai pengalaman dibidang pembangunan
gedung selama sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun
ekivalen dan memiliki SKA Ahli Arsitek (muda).
Dia akan berkedudukan di tempat yang berdekatan dengan
tempat-tempat pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Arsitektur mencakup, tapi
tidak terbatas pada hal – hal sebagai berikut :
- Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Site
Engineer, serta mengusahakan agar Site Engineer
dan Pemilik Kegiatan (PPK dan PPTK) selalu
mendapat informasi yang di perlukan sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan .
- Melakukan pengawasan setiap hari terhadap semua
kegiatan pekerjaan dan memberikan laporan kepada
Site Engineer dan Pemilik kegiatan (PPK dan PPTK)
setiap permasalahan sehubungan dengan
pengendalian pelaksanaan pekerjaan.
- Melakukan konsolidasi laporan penanggung jawab
kegiatan dan pengawas bangunan dalam setiap
bulannya.
- Memberikan saran penanganan apabila ada
permasalahan, serta alternatif tindak lanjut
penangananya kepada penyelenggara kegiatan di
lapangan ;
- Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas
Pelaksanaan Pekerjaan dan pengaturan personil serta
peralatan penyedia pekerjaan konstruksi, agar
pelaksanaan sesuai dengan persyaratan dalam
dokumen kontrak
- Memberikan laporan kepada Site Engineer dan
Pemilik Kegiatan (PPK dan PPTK) setiap timbul
permasalahan sehubungan dengan pengendalian
pekerjaan.
- Memerintahkan penyedia pekerjaan konstruksi untuk
membongkar dan memperbaiki kembali pekerjaan
yang kualitasnya tidak sesuai dengan ketentuan.
- Menolak material dan peralatan penyedia pekerjaan
konstruksi apakah sesuai mutu dan kualitas yang
ditentukan.

13
- Bersama-sama kontraktor Membantu Pemilik
Kegiatan (PPK dan PPTK) dalam menyiapkan
kelengkapan adminitrasi kegiatan .
- Memeriksa dan menandatangani dokumen
pembayaran termin yang di ajukan oleh penyedia
jasa Kontruksi.
-
- Menghadiri rapat-rapat evaluasi, dan rapat-rapat
lainnya dengan unsur kegiatan

Ahli Arsitek bertugas dilapangan selama 5 (lima) bulan.

2. Tenaga Pendukung
A. Inspector / Pengawas Sipil Struktur
Inspector / Pengawas Sipil Struktur harus seorang Sarjana
Teknik Sipil yang mempunyai pengalaman dalam pekerjaan
pembangunan gedung selama sekurang-kurangnya 4
(empat) tahun ekivalen.
Dia harus menguasai dan memahami tugasnya sebagai
Inspector, berada dibawah kendali dan harus selalu
berkoordinasi dengan Site Engineer dan Ahli Arsitektur.
Secara umum tanggung jawab inspector/ pengawas adalah
sebagai berikut :
- Mengawasi kesesuaian pelaksanaan konstruksi
dengan dokumen kontrak, mencatat kemajuan
pekerjaan, hambatan dan kendala yang terjadi
dilapangan, yang dijadikan pedoman, serta peraturan
standar dan pedoman teknis yang berlaku.
- Pengawasan yang dilakukan harus telah
mengakomodasi batasan-batasan yang telah
diberikan oleh PPTK/PPK termasuk melalui KAK ini,
seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian
pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.
- Hasil akhir dari kegiatan pengawasan ini berupa
laporan kegiatan pelaksanaan setiap hari secara
detail, berhubungan erat dengan kualitas dan
standar bangunan yang dipersyaratkan.
- Mengirim laporan kepada Site Engineer
- Mengadakan pengawasan yang terus menerus di
lokasi pekerjaan yang sedang dikerjakan dan
memberi laporan kepada Site Engineer atas pekerjaan

14
yang tidak sesuai dengan dokumen kontrak. Semua
hasil pengamatan harus dilaporkan secara tertulis.
- Menyiapkan catatan harian untuk peralatan, tenaga
kerja dan bahan yang digunakan oleh penyedia
pekerjaan konstruksi untuk menyelesaikan pekerjaan
harian.
- Memeriksa dengan teliti dan menandatangani backup
quantity sesuai hasil pengukuran di lapangan.

Inspector / Pengawas Sipil Struktur bertugas dilapangan


selama 5 (lima) bulan sebanyak 1 (satu) orang.

B. Inspector / Pengawas Sipil Geoteknik


Inspector / Pengawas Sipil Geoteknik harus seorang
Sarjana Teknik Sipil yang mempunyai pengalaman dalam
pekerjaan pembangunan gedung selama sekurang-
kurangnya 4 (empat) tahun ekivalen.
Dia harus menguasai dan memahami tugasnya sebagai
Inspector, berada dibawah kendali dan harus selalu
berkoordinasi dengan Site Engineer dan Ahli Arsitektur.
Secara umum tanggung jawab inspector/ pengawas adalah
sebagai berikut :
- Mengawasi kesesuaian pelaksanaan konstruksi
dengan dokumen kontrak, mencatat kemajuan
pekerjaan, hambatan dan kendala yang terjadi
dilapangan, yang dijadikan pedoman, serta peraturan
standar dan pedoman teknis yang berlaku.
- Pengawasan yang dilakukan harus telah
mengakomodasi batasan-batasan yang telah
diberikan oleh PPTK/PPK termasuk melalui KAK ini,
seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian
pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.
- Hasil akhir dari kegiatan pengawasan ini berupa
laporan kegiatan pelaksanaan setiap hari secara
detail, berhubungan erat dengan kualitas dan
standar bangunan yang dipersyaratkan.
- Mengirim laporan kepada Site Engineer
- Mengadakan pengawasan yang terus menerus di
lokasi pekerjaan yang sedang dikerjakan dan
memberi laporan kepada Site Engineer atas pekerjaan

15
yang tidak sesuai dengan dokumen kontrak. Semua
hasil pengamatan harus dilaporkan secara tertulis.
- Menyiapkan catatan harian untuk peralatan, tenaga
kerja dan bahan yang digunakan oleh penyedia
pekerjaan konstruksi untuk menyelesaikan pekerjaan
harian.
- Memeriksa dengan teliti dan menandatangani backup
quantity sesuai hasil pengukuran di lapangan.

Inspector / Pengawas Sipil Geoteknik bertugas di lapangan


selama 2 (dua) bulan sebanyak 1 (satu) orang.

C. Inspector / Pengawas Arsitektur


Inspector / Pengawas Arsitektur harus seorang Sarjana
Teknik Arsitektur yang mempunyai pengalaman dalam
pekerjaan pembangunan gedung selama sekurang-
kurangnya 4 (empat) tahun ekivalen.
Dia harus menguasai dan memahami tugasnya sebagai
Inspector, berada dibawah kendali dan harus selalu
berkoordinasi dengan Site Engineer dan Ahli Arsitektur.
Secara umum tanggung jawab inspector/ pengawas adalah
sebagai berikut :
- Mengawasi kesesuaian pelaksanaan konstruksi
dengan dokumen kontrak, mencatat kemajuan
pekerjaan, hambatan dan kendala yang terjadi
dilapangan, yang dijadikan pedoman, serta peraturan
standar dan pedoman teknis yang berlaku.
- Pengawasan yang dilakukan harus telah
mengakomodasi batasan-batasan yang telah
diberikan oleh PPTK/PPK termasuk melalui KAK ini,
seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian
pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.
- Hasil akhir dari kegiatan pengawasan ini berupa
laporan kegiatan pelaksanaan setiap hari secara
detail, berhubungan erat dengan kualitas dan
standar bangunan yang dipersyaratkan.
- Mengirim laporan kepada Site Engineer
- Mengadakan pengawasan yang terus menerus di
lokasi pekerjaan yang sedang dikerjakan dan
memberi laporan kepada Site Engineer atas pekerjaan

16
yang tidak sesuai dengan dokumen kontrak. Semua
hasil pengamatan harus dilaporkan secara tertulis.
- Menyiapkan catatan harian untuk peralatan, tenaga
kerja dan bahan yang digunakan oleh penyedia
pekerjaan konstruksi untuk menyelesaikan pekerjaan
harian.
- Memeriksa dengan teliti dan menandatangani backup
quantity sesuai hasil pengukuran di lapangan.

Inspector / Pengawas Arsitektur bertugas di lapangan


selama 5 (lima) bulan sebanyak 1 (satu) orang.

D. Inspector / Pengawas Mekanikal Elektrikal


Inspector / Pengawas Mekanikal Elektrikal harus seorang
Sarjana Teknik Elektro yang mempunyai pengalaman
dalam pekerjaan pembangunan gedung selama sekurang-
kurangnya 4 (empat) tahun ekivalen.
Dia harus menguasai dan memahami tugasnya sebagai
Inspector, berada dibawah kendali dan harus selalu
berkoordinasi dengan Site Engineer dan Ahli Arsitektur.
Secara umum tanggung jawab inspector/ pengawas adalah
sebagai berikut :
- Mengawasi kesesuaian pelaksanaan konstruksi
dengan dokumen kontrak, mencatat kemajuan
pekerjaan, hambatan dan kendala yang terjadi
dilapangan, yang dijadikan pedoman, serta peraturan
standar dan pedoman teknis yang berlaku.
- Pengawasan yang dilakukan harus telah
mengakomodasi batasan-batasan yang telah
diberikan oleh PPTK/PPK termasuk melalui KAK ini,
seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian
pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.
- Hasil akhir dari kegiatan pengawasan ini berupa
laporan kegiatan pelaksanaan setiap hari secara
detail, berhubungan erat dengan kualitas dan
standar bangunan yang dipersyaratkan.
- Mengirim laporan kepada Site Engineer
- Mengadakan pengawasan yang terus menerus di
lokasi pekerjaan yang sedang dikerjakan dan
memberi laporan kepada Site Engineer atas pekerjaan

17
yang tidak sesuai dengan dokumen kontrak. Semua
hasil pengamatan harus dilaporkan secara tertulis.
- Menyiapkan catatan harian untuk peralatan, tenaga
kerja dan bahan yang digunakan oleh penyedia
pekerjaan konstruksi untuk menyelesaikan pekerjaan
harian.
- Memeriksa dengan teliti dan menandatangani backup
quantity sesuai hasil pengukuran di lapangan.

Inspector / Pengawas Mekanikal Elektrikal bertugas di


lapangan selama 3 (tiga) bulan sebanyak 1 (satu) orang.

E. Administrator Proyek
Administrator Proyek minimal berpendidikan SMA
sederajatdengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun,
bertugas di lapangan selama 6 (enam) bulan sebanyak 1
(satu) orang.

F. Petugas K3
Petugas K3 minimal berpendidikan D3 Teknik dengan
pengalaman minimal selama 1 (satu) tahun.
Secara umum tanggung jawab Petugas K3 adalah sebagai
berikut :
- Menerapkan ketentuan peraturan perundang-
undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi.
- Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja
pelaksanaan konstruksi.
- Membantu PPK dalam mengevaluasi program K3.
- Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan
pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi
kerja K3.
- Membuat laporan penerapan SMk3 dan pedoman
teknis K3.
- Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan
konstruksi berbasis K3, jika diperlukan.
- Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja serta keadaan darurat.

Petugas K3 bertugas di lapangan selama 5 (lima) bulan


sebanyak 1 (satu) orang.

18
18.Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
Secara garis besar tahapan tugas konsultan supervisi/ pengawasan
di lapangan dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pekerjaan persiapan
a) Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi
pekerjaan pengawasan.
b) Memeriksa Time Schedule/Bar Chart, S-Curve, dan Network
Planning yang diajukan oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi
untuk selanjutnya diteruskan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPTK) untuk mendapat persetujuan.
2. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan
a) Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum,
pengawasan lapangan, koordinasi dan inpeksi kegiatan-
kegiatan pekerjaan agar pelaksanaan teknis maupun
administrasi teknis yang dilakukan dapat secara terus
menerus diawasi sampai dengan pekerjaan diserahkan
untuk kedua kalinya.
b) Mengawasi kebenaran ukuran, jenis, kualitas dan kuantitas
dari bahan atau komponen peralatan dan perlengkapan
selama pekerjaan pelaksanaan dilapangan atau ditempat
kerja lainnya.
c) Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan
yang tepat dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal
sesuai dengan jadual yang ditetapkan tidak dilampaui.
d) Memberikan masukan tentang metode pelaksanaan, material
atau komponen yang sesuai spesifikasi dan peralatan kerja
untuk menunjang kelancaran dan keselamatan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
e) Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan
atau pengurangan jenis pekerjaan yang dapat mempengaruhi
biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada
ketentuan kontrak untuk mendapatkan persetujuan dari
Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan.
f) Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai
pengurangan dan penambahan biaya dan waktu pekerjaan

19
serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat langsung
disampaikan kepada Penyedia Pekerjaan Konstruksi, dengan
pemberitahuan tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen
dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
g) Memberhentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai
dengan spesifikasi dalam dokumen kontrak, menolak atau
memerintahkan penggantian bahan yang tidak memenuhi
spesifikasi.
3. Konsultasi
a) Melakukan Konsultasi bersama Kuasa Pengguna Anggaran/
Pejabat Pembuat Komitmen serta Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan untuk membahas segala masalah dan persoalan
yang timbul selama masa kontrak.
b) Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya dua
kali dalam sebulan, dengan Kuasa Pengguna Anggaran/
Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan, Perencana dan Penyedia Pekerjaan Konstruksi
dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah dan persoalan
yang timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian membuat
risalah rapat dan mengirimkannya kepada semua pihak yang
bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 minggu
kemudian.
c) Mengadakan rapat diluar jadual rutin tersebut apabila
dianggap mendesak.
4. Laporan
a) Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan
teknis teknologis kepada PPK/PPTK mengenai volume,
prosentasi dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia pekerjaan konstruksi.
b) Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan,
dan dibandingkan dengan jadual yang telah disetujui.
c) Melaporkan bahan-bahan bangunan alat kelengkapan yang
dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat yang digunakan serta
waktu pemasangan yang dilaksanakan.
d) Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh
Penyedia Pekerjaan Konstruksi terutama yang
mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan, dan
juga perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh
Penyedia Pekerjaan Konstruksi (Shop Drawings).
5. Dokumen

20
a) Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan
penyelesaian pekerjaan dilapangan serta untuk keperluan
pembayaran angsuran.
b) Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai
pekerjaan, serta penambahan atau pengurangan pekerjaan
guna keperluan pembayaran.
c) Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan
bulanan, Berita Acara kemajuan pekerjaan, penyerahan
pertama dan kedua serta formulir-formulir lainnya yang
diperlukan untuk kebutuhan dokumen pemeliharaan.

D. Laporan
19.Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat :
1. Laporan kondisi awal sejak tim supervisi dimobilisasi;
2. Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh;
3. Mobilisasi Tenaga Ahli dan tenaga pendukung lainnya;
4. Jadwal kegiatan penyedia jasa.
5. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep
organisasi, jumlah dan kualifikasi tim konsultan pengawas,
metode pelaksanaan dan tanggung jawab waktu pengawasan;
6. Laporan data dan informasi lapangan yang ada;

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari


kerja sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 5 (lima) buku laporan dan
soft copy nya.

20. Laporan Pengawasan Rutin


Laporan Pengawasan Rutin terdiri dari laporan harian, laporan
mingguan dan laporan bulanan. Adapun uraian masing-masing
laporan dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Laporan harian
Laporan harian minimal memuat keterangan tentang :
1. Hari dan tanggal kerja;
2. Jumlah tenaga kerja yang digunakan;
3. Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak;
4. Alat-alat yang digunakan;
5. Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan;
6. Volume pekerjaan yang dicapai;
7. Waktu pelaksanaan pekerjaan;
8. Keadaan cuaca.
b. Laporan Mingguan

21
Laporan mingguan merupakan hasil resuman laporan harian
selama 1 (satu) minggu dan memuat tentang prestasi kemajuan
fisik pekerjaan selama 1 (satu) minggu. Laporan mingguan yang
memberikan informasi- informasi proyek :
1. Data Umum Proyek;
2. Data Administrasi Proyek;
3. Hasil pembahasan/Laporan rapat lapangan (masukan
rapat);
4. Rekapitulasi bobot progress pekerjaan harus
mencantumkan nilai rencana, realisasi dan deviasi;
5. Daftar Hadir;
6. Pengawasan terhadap jumlah tenaga kerja, peralatan dan
material;
7. Surat menyurat yang berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan.
c. Laporan bulanan
Laporan bulanan memuat dan dengan susunan yang berisi :
1. Data Umum Proyek;
2. Data Administrasi Proyek;
3. Hasil Pembahasan/Laporan rapat lapangan (masukan
rapat);
4. Progress Report Summary berisi ringkasan prestasi
kemajuan fisik dan prestasi keuangan dan permasalahan-
permasalahan yang timbul pada saat periode tersebut.
Progress Report Summary pekerjaan harus mencantumkan
nilai rencana, realisasi dan deviasi;
5. Jadwal pelaksanaan;
6. Laporan mengenai personil konsultan;
7. Daftar Hadir;
8. Pengawasan terhadap jumlah tenaga kerja, peralatan dan
material;
9. Surat menyurat yang berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan;
10. Foto-foto hasil kemajuan pelaksanaan pekerjaan sebagai
proses pekerjaan berjalan;
Laporan kemajuan pekerjaan harus diserahkan selambat-
lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah akhir bulan sebelumnya;

21.Laporan Akhir
Laporan akhir (final report) dibuat dengan isi uraian pelaksanaan
pekerjaan dari awal hingga selesai. Laporan Akhir juga memuat
informasi lain mengenai pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada hari

22
berakhirnya pekerjaan sebanyak 5 (lima) buku laporan dan jika
diperlukan diserahkan pula dalam bentuk softcopy file.
Pada saat penyampaian laporan Penyedia Jasa diwajibkan untuk
menyempurnakan setiap produk pelaporan dengan tepat waktu,
baik kepada pemberi tugas maupun kepada tim teknis untuk
mendapatkan koreksi dan sebagai bahan pembahasan.

22.CD/ DVD Pelaporan dan Dokumentasi


Data digital dalam format burning file CD/DVD yang memuat
laporan-laporan dan foto dokumentasi. Burning file CD/DVD
dibuat dengan kualitas baik sebanyak 5 (lima) keping dan harus
diserahkan bersamaan dengan penyerahan Laporan Akhir.

23.Laporan Tahapan Pemeliharaan


Laporan tahapan pemeliharaan dibuat pada tahap pasca
pelaksanaan selesai dan memasuki tahap pemeliharaan. Laporan
Akhir juga memuat informasi lain mengenai pelaksanaan
pekerjaan tersebut. Laporan harus diserahkan selambat-
lambatnya pada hari berakhirnya pekerjaan, dan jika diperlukan
diserahkan pula dalam bentuk softcopy file.

E. Hal-Hal Lain
24.Produksi Dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

25.Persayaratan Kerjasama
Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini, maka
persyaratan berikut harus dipatuhi :
a. Ditentukan pihak penyedia jasa sebagai lead firm yang
bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan keseluruhan
kepada Pemberi tugas;
b. Ditentukan pola kerjasama kedua belah pihak dan diketahui
oleh Pemberi Tugas;
c. Besaran persentase modal atau pembagian kewenangan dalam
pelaksanaan kegiatan diketahui Pemberi Tugas.

23
26.Pedoman Pengumpulan Data Lapangan
Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan
berikut :
a. Merupakan data faktual lapangan yang sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan dalam pelaksanaan perencanan
pekerjaan;
b. Tidak merusak lingkungan, sarana dan prasarana serta
ekosistem yang ada;
c. Tidak mengganggu masyarakat sosial di lokasi;
d. Menghormati kearifan lokal;
e. Berkoordinasi dengan masyarakat setempat dan instansi
terkait.

27.Alih Pengetahuan
Jika diperlukan Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan Teknis
berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan
pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil
proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen dengan
mengadakan diskusi/ekspose yang dilakukan dengan
mengundang instansi terkait dan stakeholders.

Banjarmasin, April 2019

Dibuat Oleh,
Pejabat Pembuat Komitmen

SUYATNO, ST,MS
NIP.19680803 200003 1 008

24
25

Anda mungkin juga menyukai