PENDEKATAN TEKNIS
Kegiatan persiapan ini sangatlah penting atau perlu dilaksanakan agar di dalam
melakukan kegiatan selanjutnya benar–benar mantap dan terarah. Tanpa
adanya kegiatan persiapan administrasi ini maka semua pekerjaan yang akan
dilaksanakan tidak akan terkondisi dengan baik tidak selaras dan sinkron
dengan kegiatan yang lainnya.
Dalam melakukan kegiatan persiapan administrasi tersebut ada beberapa hal
yang perlu dilakukan antara lain adalah :
1) Persiapan surat menyurat dengan direksi m au pu n dengan instansi lain
yang terkait.
2) Persiapan peralatan yang akan dipergunakan.
3) Persiapan personil baik itu tenaga ahli maupun tenaga pendukung.
4) Persiapan kantor dan peralatan kantor.
b. P engumpulan Data Sekunder
1) Melampirkan gambaran umum wilayah DED (penduduk, sosial ekonomi,
kondisi transportasi untuk skala provinsi dan kabupaten)
2) Menginventarisir, mengumpulkan dan mengulas dokumen studi
perencanaan pada lokasi pekerjaan (dokumen studi kelayakan, dokumen
C. Pekerjaan P e me ru ma n (Sounding)
1) Dalam Perkerjaan Pemerumah (sounding) Koordinat titik-titik peta hidrografi
harus mengunakan koordinat geografis (disarankan menggunakan GPS),
atau dapat menggunakan koordinat lokal (x,y) atau UTM (dengan
persetujuan Pengguna Jasa).
3) Pengukuran jarak basis dilakukan lebih dari 200 m diukur dengan alat ukur
optik (theodolit Wild T2), untuk jarak basis kurang dari 200 m boleh
memakai alat pengukur panjang pita baja (meetbond).
4) Kedalaman diukur dengan alat perum gema (echosounder) dengan
ketelitian yang tinggi dan telah mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa.
Alat perum gema yang dimaksud adalah alat gema yang mencatat
kedalaman baik secara analog maupun digital.
5) Setiap hari K ami melakukan bar-check terhadap alat echosounder yang
dipakai sebelum dan sesudah pekerjaan sounding. Salah satu hasil bar-
check dilampirkan dalam laporan (bar-check untuk setiap beda kedalaman 1
m, jarak kedalaman minimal 5x = 5 m, lebih dalam lebih teliti).
6) Bidang surutan yang dipakai sebagai dasar pengukuran dan data-data
pengamatan pasang-surut yang asli di lapangan harus dibawa untuk
diperlihatkan kepada Tim Evaluasi saat pembahasan Laporan Antara.
Bidang surutan yang dipakai adalah 0,00 m-LWS.
7) S emua kertas echosounder hasil pengukuran dan data-data sudut asli di
lapangan harus dibawa untuk diperlihatkan kepada Tim Evaluasi saat
pembahasan Laporan Antara.
8) Posisi pemeruman
Posisi sounding ditentukan/dilakukan dengan beberapa cara berikut:
sudut elektronik.
Untuk cara-cara dalam butir a), b) dan c) dalam Laporan Antara
harus dilampirkan data-data lapangan dengan urutan sebagai berikut:
D . P en ga ma ta n P as a n g Surut
1) Tujuan pengamatan pasang surut (pasut) secara um um adalah sebagai
berikut Menentukan permukaan air laut rata-rata (MLR) dan ketinggian
titik ikat pasut (tidal datum plane) lainnya untuk keperluan survey
rekayasa dengan melakukan satu sistem pengikatan terhadap bidang
referensi tersebut. Memberikan data untuk peramalan pasut dan arus
serta mempublikasikan data ini dalam table tahunan untuk arus dan
G. Pekerjaan Topografi
Survei topografi dilakukan dengan peralatan T0, T2 dan Waterpass. Pada lokasi
yang tidak dapat dilakukan survei teristris dilakukan dengan alat echosounder
(survei Bathymetri) d an penentuan posisi dilakukan dengan Sextant. Kegiatan
pengukuran yang akan dilaksanakan pada kegiatan ini terdiri dari pemasangan
patok Bench Mark (BM) dan patok Control Point (CP), pengukuran situasi,
ukuran total antara pergi dan pulang tidak boleh lebih dari (8 Vd) m m
dimana d= jarak jalur pengukuran (dalam km).
H. Pekerjaan P e me ta an
i. Metode Pemetaan
dengan metode:
2. Proyeksi : mercator.
3. Skala peta : untuk kolam pelabuhan 1:1.000, untuk alur pelayaran
1:2.500.
4. Meridian utama yang dipakai adalah Jakarta Baru.
5. Dalam hal tidak didapatkan titik tetap, koordinat geografis bisa
menggunakan sistem lokal (X,Y) atau U T M (dengan persetujuan
Pengguna Jasa).
6. Peta m en gg un ak an kertas ukuran A 1 dan bila luas daerah yang
disurvey melebihi ukuran di atas, peta dibagi dalam beberapa
a. Daerah dangkal.
b. Karang tenggelam maupun timbul.
c. Kerangka kapal tenggelam.
d. Rintangan-rintangan yang masuk dalam kategori rintangan navigasi.
e. Garis kedalaman/ketinggian (kontur).
- Untuk hidrografi, kontur yang ditarik adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 10, 15, 20, dst.
- Untuk topografi, kontur yang ditarik adalah: 1, 2, 3, dst (interval 1
meter).
- Garis pantai dibuat lebih tebal, agar terlihat beda antara daratan
dan perairan.
- Daerah ketinggian antara 0,00 m-LWS dan garis pantai supaya
diberikan angka-angka ketinggian (hal ini perlu mendapat
perhatian khusus).
- Pada peta dicantumkan nilai LWS (muka surutan) terhadap MSL
(duduk tengah) dan H W S (muka air tertinggi), serta hubungan
antara pasang surut dan BM.
- Simbol-simbol yang dipakai dalam penggambaran seperti:
karang, pantai berpasir, kerangka kapal dan lain-lain harus
mengacu kepada bu ku Peta Laut No. 1 yang diterbitkan
PT. BUANA REKAYASA ADHIGANA
9
PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS
Pekerjaan Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Atapupu
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Bila akan dipakai ID yang lain dari harga di atas harus dipenuhi persyaratan
Degree of disturbance:
A(%) = 100 (OD2- ID2) < 10 % D2
a. Dasar lubang bor di mana akan diambil contoh tanah harus bersih dari
sisa pengeboran dengan m em om pa k an air ke dalam lobang bor yang
berfungsi untuk membersihkan sisa-sisa tanah yang tertinggal, lama
mencuci minimum 5 menit sebelum diadakan pengambilan sampel.
b. Ujung bawah casing pada saat itu harus berada pada dasar lubang bor
untuk menghindari adanya longsoran-longsoran pada dasar lubang dan
sisa pengeboran (sludge)
c. Segera setelah lubang bor bersih, tabung contoh tanah ditekan ke
dalam tanah de ng an tekanan tenaga manus ia. P enekanan harus
dilakukan dengan hati-hati, continuous (single movement) dan perlahan
agar air yang terdapat dalam tabung diberi kesempatan keluar melalui
katup (ball-valve) yang terdapat pada kepala tabung (connector head).
Dalam segala hal tidak diperkenankan menekan tabung dengan pukulan.
d. Sebelum tabung ditarik dari dalam tanah, tabung harusdiputar 3600
untuk melepaskan tabung bersama isinya dari tanah dan kemudian
diangkat keluar dari dalam tabung.
e. Tanah pada kedua ujung tabung harus dibuang secukupnya dan
ruangan itu kemudian diberi parafin panas sebagai penutup dan
pelindung tanah dalam tabung. Tebal parafin pada bidang bawah
minimum 1 cm dan pada bidang atas minimum 3 cm.
f. Untuk pelaksanaan uji laboratorium, sampel dapat dipotong di lapangan
dengan hati-hati sesuai dengan panjang yang diperlukan dan tidak boleh
merusak keaslian sampel sisanya yang belum diuji.
Pelaksanaan SPT pertama kali pada kedalaman -1 meter dari sea bed, SPT
kedua dan selanjutnya dimulai setelah pengambilan undisturbed sample pada
kedalaman 3 meter dari sea bed (interval 2 meter). Ketentuan-ketentuan yang
harus dipenuhi adalah:
dipenuhi :
- setiap elemen struktur yang diuji harus diberi identitas
- Hammer yang dipakai harus sudah dikalibrasi dengan testing anvil
sesuai ketentuan yang berlaku atau petunjuk dari pabrik pembuatnya
- bila acara visual tampak kelainan khusus, diharuskan melakukan uji
karbonasi sebelum dilakukan hammer test;
- hasil pengujian harus ditandatangani oleh teknisi pelaksana yang
ditunjuk sebagai penanggung jawab pengujian ;
- laporan pengujian harus disyahkan oleh kepala laboratorium dengan
dibubuhi nama, dan tanda tangan
permukaan bidang uji yang kasar harus digerinda halus sebelum diuji;
bidang uji pada struktur yang berumur lebih dari enam bulan harus
digerinda rata sampai kedalaman 5 mm sebelum diuji, jika hasil
ujinya akan dibandingkan dengan hasil uji beton yang berumur lebih
muda
Arah pukulan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
• arah pukulan pada suatu lokasi bidang uji harus sama;
• pada pengujian dengan arah pukulan tidak horisontal, nilai
lenting rata-rata harus dikoreksi dengan nilai inklinasi sesuai
dengan petunjuk penggunaan alat hammer test yang
bersangkutan.
c) Perkiraan Kuat Tekanan berdasarkan nilai lenting yang diperoleh atau
yang telah dikoreksi nilai inklinasinya dengan menggunakan table atau
kurva korelasi pada petunjuk penggunaan alat H ammer yang dipakai
menguji.
d) Cara Uji :
PT. BUANA REKAYASA ADHIGANA
16
PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS
Pekerjaan Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Atapupu
Provinsi Nusa Tenggara Timur
drawing (dengan titik pengamatan pada balok, pile cap, pelat lantai)
3) Melakukan Uji Core drill bertujuan untuk memperoleh benda uji beton
1) Pada titik yang jauh dan sambungan dan tepid dan elemen
struktur dari pada tempat – tempat yang sedikit mungkin atau
tidak ada tulangan.
2) Tegak lurus pada komponen struktur beton yang posisinya
horizontal/vertikal, harus dipilihkan pada tempat yang tidak
boleh membahayakan struktur, yaitu tidak boleh terlalu dekat
dengan sambungan.
b) Pengeboran
open-type
Dermaga
I. Pembebanan
lantai
Beban Uplift : beban yang bekerja jika pelabuhan
dibangun pada daerah gelombang ekstrim
Beban Angin : beban angin yang bekerja pada struktur
Beban Arus : beban arus yang bekerja pada struktur
Beban Gempa
Beban Berthing
Merupakan beban tumbukan kapal terbesar yang bekerja
pada struktur dermaga.
Beban Mooring
Beban Uplift
Beban yang bekerja jika pelabuhan dibangun pada
daerah gelombang ekstrim
Kombinasi Pembebanan : kombinasi pembebanan ultimit dan
layan
II. Pre-elimanary Design
M. TRESTLE
I. Pembebanan
Beban Mati : beban sendiri struktur dan beban mati tambahan
lainnya
Beban Hidup : beban kendaraan dan beban hidup merata lantai
Beban Uplift : beban yang bekerja jika pelabuhan dibangun pada
daerah dengan kondisi gelombang yang ekstrim;
Beban Angin :beban angin yang bekerja pada struktur
Beban Arus :beban arus yang bekerja pada struktur Beban G empa
rencana dikategorikan berdasarkan Percepatan Batuan Dasar (PGA)
Beban Uplift Beban yang bekerja jika pelabuhan dibangun pada daerah
gelombang ekstrim Kombinasi Pembebanan : kombinasi pembebanan
ultimit dan layan
II. Pre-elimanary Design
- Perencanaan dimensi balok trestle;
- Perencanaan dimensi pelat lantai trestle;
- Perencanaan dimensi pile cap trestle.
III. Analisa Struktur trestle
- Analisa struktur berisikan permodelan struktur secara keseluruhan,
permodelan beban – beban yang bekerja pada struktur tersebut dan
hasil analisa permodelan;
N. BANGUNAN DARAT
1. Pembebanan
Pre-elimanary Design
Analisa Struktur bangunan darat
penumpang
Atap : kuda-kuda kayu/baja, atap genteng/seng/baja deck, dll.
Dinding : batu bata, batako, spesi,
a) Bahan alam asli, misalnya batu gunung maupun sungai, kerikil, pasir,
kayu dan lain-lain.
b) Bahan batuan, misalnya beton (bertulang/tidak bertulang/pratekan),
d) Bill of Quantity
b) Mobile crane
c) Ponton (dalam jumlah cukup)
d) Tug boat
e) Work boat
Gambar Pelaksanaan:
a) Gambar lay-out (dilengkapi dengan garis kontur, arah mata angin, skala
posisi BM, dll)
6. Dasar-dasar Perencanaan
a) Sistem konstruksi
Data peta kedalaman laut dan peta topografi yang digunakan sebagai
dasar perencanaan fasilitas pelabuhan adalah sesuai dengan hasil
survey konsultan. Peta-peta tersebut di atas akan digunakan untuk
perencanaan
- Tatanan prasarana laut dan darat (general lay-out plan)
- Alur dan kolam pelabuhan
Tenaga Ahli Konsultan yang akan ditugaskan telah diseleksi dan direncanakan
dengan seksama agar memenuhi kebutuhan program dan pelaksanaan pekerjaan
di lapangan. Pekerjaan ini akan dipimpin oleh T e a m Leader, dan dibantu oleh
tenaga-tenaga ahli yang profesional serta tenaga pendukung lainnya.
A. Komposisi Tim
Sesuai dengan ketentuan dalam kerangka acuan kerja dan setelah mempelajari
lokasi kegiatan serta lingkup pekerjaan yang akan ditangani, Konsultan
menyediakan komposisi personil yang akan dimobilisasi dalam Kegiatan ini seperti
terlihat pada Lampiran Tabel 1.
- Konsultan mempunyai tim inti dari perorangan dengan kualifikasi yang tinggi dan
kemampuan untuk melaksanakan proyek.
- Tim Inti, diketuai oleh Team Leader , bekerja secara penuh.
DIREKTORAT KEPELABUHAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Ahli Struktur Ahli Mekanika Ahli Spesifikasi Ahli Geodesi Ahli Ahli Teknik
Utama Tanah dan Dokumen Arsitektur Pantai
Tender
Bor Master 1
Bor Master 2
Surveyor 1
Surveyor 2
Drafter
Laboran
Konsultan membuat suatu matrik kerja untuk setiap anggota Tim Konsultan untuk
membantu langsung dalam manajemen proyek dan monitoring kemajuan, matriks
ringkasan ini berhubungan langsung ke tugas kerja utama yang diperlihatkan pada
jadwal kegiatan. Format matrik dari skema tugas dan tanggung jawab
dengan cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Mempunyai latar belakang
pendidikan minimal SMK. Juru gambar bertanggung jawab atas pembuatan
gambar-gambar yang dibutuhkan.
1. Berkoordinasi dengan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan baik
pengambilan data, pengolahan, maupun penyajian akhir seluruh hasil
pekerjaan
2. Membuat Gambar Sketsa. Bangunan
3. Membuat Gambar Autocad, Gambar 3 Dimensi
4. Mampu Megoperasiakn Sofware Arsitektur
5. Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan ke kepala proyek /Team
Leader
6. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dan bertanggung jawab
meneliti atas hasil data yang didapat
l. Laboran
180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender dengan tahapan sebagai berikut :
1. Tahap persiapan dan pengumpulan data
2. Reviw Studi Terdahulu
3. Survey Reconnaissance
4. Survey Quarry Material
5. Survey Hidrografi dan Topografi
6. Survey Kondisi Fasilitas Pelabuhan Eksisting
7. Survey dan Penyelidikan Tanah
8. Desain Perencanaan Konstruksi
9. Tahap kompilasi dan analisis data
10. Tahap penyusunan Program
11. Tahap Pelaporan
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dalam Kegiatan Pekerjaan Detail Engineering
Design (DED) Pelabuhan Laut Atapupu Provinsi Nusa Tenggara Timur seperti
terlihat pada Lampiran Tabel 3.
E. PELAPORAN
Konsultan memberikan beberapa laporan dan materi presentasi, dan satu salinan
masing-masing dalam format yang dapat dibaca dengan komputer. Laporan
umumnya akan diberikan dalam Bahasa Indonesia.
Laporan yang harus diserahkan meliputi :
a. Laporan Pendahuluan (Hasil Reconnaissance Survey Report)
Laporan dibuat sebanyak 5 (lima) set untuk dibahas dengan Tim Teknis
dan 5 (lima) set yang telah disempurnakan, isi laporan meliputi:
LAPORAN PENDAHULUAN
I PENDAHULUAN
I.1 Deskripsi Pekerjaan
I.2 Latar Belakang Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (Kak)
I.3 Maksud Dan Tujuan Pekerjaan
I.4 Lingkup Pekerjaan
I.5 Sistematika Penulisan
II GAMBARAN UMUM
II.1 Gambaran Umum Wilayah
II.1.1 Kondisi Fisik dan Geografis
II.1.2 Sosial Kependudukan
II.1.3 Perekonomian
II.1.4 Kondisi Sarana dan Prasarana
II.2 Tinjauan Kebijakan
II.2.1 Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi
II.2.2 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
II.2.3 Rencana Induk Pelabuhan dan Rencana Induk
Pelabuhan Nasional
II.3 Kondisi Eksisting Pelabuhan
II.3.1 Lokasi Pelabuhan
II.3.2 Hinterland Pelabuhan
II.3.3 Data Teknis Pelabuhan
II.3.4 Data Operasional Pelabuhan
III HASIL SURVEI PENDAHULUAN
- Perhitungan konstruksi.
- Jadwal pelaksanaan pekerjaan (time schedule) proyek dengan Ms.
Project.
- Penyusunan Laporan Akhir adalah sebagai berikut:
LAPORAN AKHIR
BAB. I. PENDAHULUAN
I.1 Deskripsi Pekerjaan
I.2 Latar Belakang Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (Kak)
I.3 Maksud Dan Tujuan Pekerjaan
I.4 Lingkup Pekerjaan
I.5 Sistematika Penulisan
BAB. II. GAMBARAN UMUM
II.1 Gambaran Umum Wilayah
II.1.1 Kondisi Fisik dan Geografis
II.1.2 Sosial Kependudukan
II.1.3 Perekonomian
II.1.4 Kondisi Sarana dan Prasarana
II.2 Tinjauan Kebijakan
II.2.1 Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi
II.2.2 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
II.2.3 Rencana Induk Pelabuhan dan Rencana
Induk Pelabuhan Nasional
II.3 Kondisi Eksisting Pelabuhan
II.3.1 Lokasi Pelabuhan
II.3.2 Hinterland Pelabuhan
II.3.3 Data Teknis Pelabuhan
II.3.4 Data Operasional Pelabuhan
BAB. III. PENGOLAHAN DATA HASIL SURVEI
III.1 SURVEI TOPOGRAFI
III.1.1 Pembuatan Bench Mark
III.1.2 Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal
III.1.3 Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
III.1.4 Pengukuran Situasi
III.2 SURVEY HIDRO-OCEANOGRAFI
III.2.1 Pengamatan Pasang Surut
III.2.2 Peramalan Pasang Surut Dengan Metode
Least Square
III.2.3 Peramalan Pasang Surut Dengan Metode Admiralty
III.2.4 Metode Pasang Surut Global
III.2.5 Analisa Pasang Surut Global
d. Penyu sunan d o k u m e n G a m b a r
KETENTUAN UMUM
Halaman
Isi Keterangan
GAMBAR DERMAGA
Halaman
Isi Keterangan
GAMBAR DERMAGA
Halaman
Isi Keterangan
GAMBAR DERMAGA
Halaman
Isi Keterangan
10.1 Gambar Detail dan Harus memuat dimensi dan banyaknya tulangan yang
Susunan Tulangan Pile digunakan pada pile cap dan isian tiang, tinggi beton
Cap tipe I serta sisian tiang, dimensi tebal plat baja penutup isian tiang,
Gambar Detail dan dimensi pile cap, dimensi tebal selimut beton pada pile
Susunan Tulangan cap, dimensi panjang tiang pancang yang berada pada
Beton Isian tiang tipe I pile cap.
10.n Gambar Detail dan Harus memuat dimensi dan banyaknya tulangan yang
Susunan Tulangan Pile digunakan pada pile cap dan isian tiang, tinggi beton
Cap tipe n serta sisian tiang, dimensi tebal plat baja penutup isian tiang,
Gambar Detail dan dimensi pile cap, dimensi tebal selimut beton pada pile
Susunan Tulangan cap, dimensi panjang tiang pancang yang berada pada
Beton Isian tiang tipe n pile cap.
GAMBAR TRESTLE
Halaman
Isi Keterangan
2.n Gambar Denah Trestle Segmen harus memperlihatkan dimensi panjang dan
n lebar Trestle, dimensi panjang antar as tiang
pancang serta konfigurasi tiang pancang
secara jelas dan denah penempatan lampu
GAMBAR TRESTLE
Hala man
Isi Keterangan
6 Gambar Denah, Potongan dan Harus memuat dimensi dan banyaknya tulangan
Detail Lantai serta Tulangan yang digunakan pada plat lantai, dimensi tebal
Memanjang dan Melintang plat lantai, dimensi tebal selimut beton pada plat
lantai.
7 Gambar Denah, Potongan dan Harus memuat dimensi dan banyaknya tulangan
Detail Balok yang digunakan pada balok memanjang, dimensi
memanjangserta Tulangan balok memanjang, dimensi tebal selimut beton
pada balok memanjang
8 Gambar Denah, Potongan dan Harus memuat dimensi dan banyaknya tulangan
Detail Balok melintang serta yang digunakan pada balok melintang, dimensi
Tulangan balok melintang, dimensi tebal selimut beton
pada balok melintang
9 Gambar Detail dan Susunan Harus memuat dimensi dan banyaknya tulangan
Tulangan Pile Cap serta yang digunakan pada pile cap dan isian tiang,
Gambar Detail dan Susunan tinggi beton sisian tiang, dimensi tebal plat baja
Tulangan Beton Isian tiang tipe I penutup isian tiang, dimensi pile cap, dimensi
tebal selimut beton pada pile cap, dimensi
panjang tiang pancang yang berada pada pile
fasilitas darat
2.1 Gambar Denah Terminal harus memperlihatkan denah terminal
Penumpang penumpang beserta dimensinya
2.2 Gambar Tampak Terminal Harus memperlihatkan gambar tampak
Penumpang depan, belakang, samping kanan, dan
samping kiri dari terminal penumpang
2.3 Gambar Potongan harus memperlihatkan potongan memanjang
Terminal Penumpang dan melintang dari terminal penumpang
sesuai dengan skala
2.4 Gambar denah detail Harus memperlihatkan gambar denah balok,
struktur terminal kolom, sloof, pondasi, dan struktur atap dari
penumpang terminal penumpang beserta detail strukturnya.
3.1 Gambar Denah Gedung harus memperlihatkan denah gedung
Kantor kantor beserta dimensinya
3.2 Gambar Tampak Gedung Harus memperlihatkan gambar tampak
Kantor depan, belakang, samping kanan, dan
samping kiri dari gedung kantor
3.3 Gambar Potongan harus memperlihatkan potongan memanjang
Gedung Kantor dan melintang dari gedung kantor sesuai
dengan skala
3.4 Gambar denah detail struktur Harus memperlihatkan gambar denah balok,
Gedung Kantor kolom, sloof, pondasi, dan struktur atap dari
gedung kantor beserta detail strukturnya.
4.1 Gambar Denah Gudang harus memperlihatkan denah gudang
beserta dimensinya
4.2 Gambar Tampak Gudang Harus memperlihatkan gambar tampak
depan, belakang, samping kanan, dan
samping kiri dari gudang
4.3 Gambar Potongan harus memperlihatkan potongan memanjang
Gudang dan melintang dari gudang sesuai dengan
4.4 Gambar denah detail Harus memperlihatkan gambar denah balok,
struktur Gudang kolom, sloof, pondasi, dan struktur atap dari
gudang beserta detail strukturnya.
5.1 Gambar Denah Pos Jaga harus memperlihatkan denah pos jaga
beserta dimensinya
5.2 Gambar Tampak Pos Harus memperlihatkan gambar tampak
Jaga depan, belakang, samping kanan, dan
samping kiri dari pos jaga
5.3 Gambar Potongan Pos harus memperlihatkan potongan memanjang
Jaga dan melintang dari pos jaga sesuai dengan
skala
5.4 Gambar denah detail Harus memperlihatkan gambar denah balok,
struktur Pos Jaga kolom, sloof, pondasi, dan struktur
Setelah membaca isi dari kerangka acuan kerja ( KAK ) dari pekerjaan Detail
Engineering Design (DED) Pengembangan / Rehabilitasi Pelabuhan Atapupu
Provinsi Nusa Tenggara Timur, maka kami sebagai pihak penyedia jasa konsultansi
memberikan beberapa tanggapan dari isi KAK tersebut.
Adapun isi dari tanggapan dan saran tersebut adalah antara lain :
Dalam sebuah kegiatan penyusunan Detail Engineering Design (DED), khususnya
yang berhubungan dengan pengembangan / rehabilitasi sebuah pelabuhan ma ka
selain faktor-faktor yang bersifat teknis seperti yang sudah dijelaskan dalam K A K
juga perlu memperhatikan faktor –faktor dibawah ini :
1. Kondisi eksisting pelabuhan dilihat dari jenis,fungsi dan layanan pelabuhan. Hal
ini berkaitan dengan target utama dari jenis,fungsi dan layanan pelabuhan
tersebut yang tercantum dalam master plan Rencana Induk Pelabuhan. Kondisi
ini menjadi penting dikarenakan perencanaan Detail Engineering Design (DED)
tidak sekedar menyentuh sisi perbaikan/pengembangan secara struktur akan
tetapi juga diharapkan bisa menjadi review desain bagi master plan rencana
induk pelabuhan. Karena situasi dan kondisi di wilayah Nusa Tenggara Timur
untuk saat sekarang bisa saja sudah banyak mengalami perubahan, baik
pertumbuhan ekonomi maupun tingkat kebutuhan transportasi laut.
2. Perlunya pendekatan yang lebih intens dengan pemangku kebijakan di daerah
setempat, khususnya di provinsi Nusa Tenggara Timur dalam kaitan untuk
menyerap seluruh permintaan kebutuhan yang berkaitan dengan program
peningkatan pembangunan daerah yang bertujuan meningkatkan tingkat
perekonomian daerah itu sendiri. Sehingga terdapat sebuah keselarasan antara
rencana pengembangan yang sudah dibuat oleh Pihak Kementerian
Perhubungan dengan pihak pemerintah daerah provinsi Nusa Tenggara Timur.
Demikian tanggapan dan saran yang bisa diberikan oleh pihak penyedia jasa
konsultansi terhadap isi dari kerangka acuan kerja ( K A K ) dari pekerjaan Detail
Engineering Design (DED) Pengembangan / Rehabilitasi Pelabuhan Atapupu
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Tanggapan dan saran terhadap personil dan fasilitas pendukung yang diberikan PPK
dalam kegiatan pekerjaan Detail Engineering Design (DED) Pengembangan /
Rehabilitasi Pelabuhan Atapupu Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah atara lain :
perlu penambahan Personil Tenaga Ahli dibidang Lingkungan Hidup dalam kaitan
proses mitigasi akibat dari pelaksanaan pengembangan/rehabilitasi sebuah
pelabuhan, tenaga pendukung dalam pembuatan laporan. Untuk hal lainnya pihak
penyedia jasa konsultansi sudah mengangab apa yang terterah dalam K A K suda
sangat jelas.
I Tenaga Ahli
1 DWI LASTONO,ST PT. BUANA REKAYASA ADHIGANA Tenaga Lokal Ahli Perencanaan Pelabuhan Team Leader 180,0 Hari
2 WARSITO,ST PT. BUANA REKAYASA ADHIGANA Tenaga Lokal Ahli Struktur Utama Tenaga Ahli 90,0 Hari
3 ARDHIANTO,ST PT. BUANA REKAYASA ADHIGANA Tenaga Lokal Ahli Mekanika Tanah Tenaga Ahli 60,0 Hari
6 CHANDRA AGUSTIAN,ST PT. BUANA REKAYASA ADHIGANA Tenaga Lokal Ahli Arsitektur Tenaga Ahli 30,0 Hari
7 NURHADI,ST PT. BUANA REKAYASA ADHIGANA Tenaga Lokal Ahli Teknik Pantai Tenaga Ahli 30,0 Hari
1 M. NURHADI WIBOWO PT. BUANA REKAYASA ADHIGANA Tenaga Lokal Ahli Pengeboran Bor Master 60,0 Hari
2 HARI MUSTIKA PT. BUANA REKAYASA ADHIGANA Tenaga Lokal Ahli Pengeboran Bor Master 60,0 Hari
PT. BUANA REKAYASA ADHIGANA
3 BAGINDA T. HARAHAP,A.Md Tenaga Lokal Surveyor Surveyor 30,0 Hari
5 HERIYANTO NAPITUPULU PT. BUANA REKAYASA ADHIGANA Tenaga Lokal Drafter Drafter 30,0 Hari
6 NUGROHO EKO PRASETYO,S.Si PT. BUANA REKAYASA ADHIGANA Tenaga Lokal Laboran Laboran 90,0 Hari
TABEL. 2
JADWAL PENUGASAN PERSONIL
WAKTU PELAKSANAAN
NO TAHAPAN KEGIATAN
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI
I Tenaga Ahli
Team Leader
1
Dwi Lastono,ST
Ahli Struktur Utama
2
Warsito, ST
Ahli Mekanika Tanah
3
Ardhianto,ST
Ahli Spesifikasi dan Dokumen Tender
4
Sihono,ST
Ahli Geodesi
5
Suratno, ST
Ahli Arsitektur
6 Chandra Agustian, ST
7 Ahli Teknik Pantai
NurhadiST,
WAKTU PELAKSANAAN
NO TAHAPAN KEGIATAN
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI
1 REVIEW STUDI TERDAHULU
2 SURVEY RECONAISSANCE
8 PENYUSUNAN PELAPORAN