Anda di halaman 1dari 15

BAB 2

PENDEKATAN &
METODOLOGI

B.1. Tanggapan dan Saran Terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)

B.1.1. Pengertian KAK

Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau sering juga disebut Term Of Reference (TOR)
adalah merupakan acuan dasar bagi konsultan (pelaksana pekerjaan) dalam rangka
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal dan standart teknis/materi yang dikehendaki
dalam perjanjian.

KAK pada umumnya akan memuat 3 (dua) hal pokok, yaitu :


a. Pengertian dan kriteria teknis pekerjaan merupakan telaah awal yang berisi latar
belakang, pengertian dan jenis pekerjaan, maksud dan tujuan pekerjaan, ruang lingkup
pekerjaan hingga sistem pelaporan.

Pengertian dan kriteria teknis ini merupakan dasar masukan bagi konsultan dalam
merumuskan alternatif teknik analisis, model analisis serta mekanisme teknis kegiatan
sesuai dengan lingkup pekerjaan.
b. Gambaran umum mengenai lokasi pekerjaan yang akan di rencanakan baik secara
geografis, luas dan kondisi fisik wilayah. Secara lebih spesifik gambaran umum ini juga
memuat sekilas mengenai kondisi lokasi perencanaan yang ada di wilayah Kal-SEL serta
sekilas mengenai isue dan permasalahan pengembangan pembangunan, infrastruktur
bangunan hingga secara khusus mengenai rencana BELANJA MODAL KONSULTANSI
PERENCANAAN GEDUNG KANTOR KECAMATAN KURAU. Gambaran umum ini merupakan
asumsi dasar konsultan dalam menentukan metodologi yang akan diterapkan dalam
pelaksanaan pekerjaan, terutama berkaitan dengan survey lapangan.

c. Sistem pelaksanaan pekerjaan berisi tentang ketentuan-ketentuan yang berkaitan


dengan mekanisme pelaksanaan pekerjaan, jangka waktu penyelesaian pekerjaan,
tenaga ahli yang terlibat dan sistem pelaporan.
Sistem pelaksanaan pekerjaan ini merupakan acuan konsultan dalam merumuskan
usulan rencana kerja pada setiap tahap kegiatan, penjadwalan kegiatan, alokasi tenaga
ahli yang disesuaikan dengan jenis pekerjaannya, serta materi pelaporan yang secara
keseluruhan merupakan bagian yang akan ditawarkan konsultan melalui dokumen usulan
teknis.

Selain itu, sistem pelaksanaan pekerjaan ini juga merupakan dasar bagi konsultan untuk
menentukan usulan biaya yang berhubungan langsung dengan usulan teknis yang
ditawarkan konsultan.

B.1.2. Pengacuan Terhadap KAK

1. Tahap Penyusunan Usulan Teknis

 Dengan kejelasan pada tujuan, sasaran, ruang lingkup pekerjaan, tingkat kedalaman
materi yang diminta serta produk akhir yang diharapkan, maka konsultan
memperoleh acuan guna membuat pra-analisa teknis dan beberapa hipotesa yang
akan dituangkan dalam usulan teknis yang ideal dan sistematis.

 Personil yang diperlukan diupayakan dan dipersiapkan memenuhi kualifikasi


sebagaimana disyaratkan.

 Sistem dan rencana pelaksanaan kerja akan disesuaikan dengan jenis dan kedalaman
materi pekerjaan serta tetap berpegang pada prinsif efisiensi, efektif dan maksimal.

 Jadwal pelaksanaan kerja akan disusun sesuai dengan batas waktu yang telah
ditetapkan dengan sistem penjadwalan waktu maksimal tiap sub-kegiatan.

2. Tahap Pelaksanaan Pekerjaan

 Melaksanakan kegiatan sesuai dengan pentahapan sebagaimana dimaksud dalam


KAK.

 Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standart dan ketentuan teknis perencanaan


sebagaimana disyaratkan dalam KAK.

 Untuk menjamin kualitas produk sesuai yang diharapkan, maka dalam pelaksanaan
pekerjaan konsultan akan menerapkan pola diskusi dan konsultasi secara intensif
dengan Tim Teknis

 Jadwal pelaksanaan kerja diupayakan tercapai dalam waktu minimal tanpa


mengurangi bobot dan kualitas produk.
B.1.3. Tanggapan Terhadap KAK

A. Tanggapan Terhadap Latar Belakang

Dalam latar belakang pekerjaan secara umum cukup jelas penyebab yang
melatarbelakangi pentingnya pekerjaan ini dilakukan. Permasalahan urgensi utama yang
dipaparkan antara lain bahwa :Untuk menunjang tugas-tugas tersebut dan memperluas
cakupan kegiatan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia jasa konstruksi,
diperlukan sarana prasarana penunjang yang lengkap dan memadai sesuai kebutuhan
peningkatan sumber daya manusia jasa konstruksi. Salah satu sarana penunjang
tersebut adalah gedung kantor yang lengkap serta memadai untuk menunjang
kebutuhan pelatihan percontohan khususnya level terampil sepertitukang dan juru
gambar.
Diharapkan dengan adanya Tower Listrik yang baru dan memadai. Oleh karena itu pada
Tahun Anggaran 2016 Satuan Kerja Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Tanah Laut mengalokasikan anggaran Paket Pekerjaan BELANJA MODAL
KONSULTANSI PERENCANAAN GEDUNG KANTOR KECAMATAN KURAU

B. Tanggapan Terhadap Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan yang tertuang dalam KAK tidak secara khusus memaparkan maksud
dan tujuan BELANJA MODAL KONSULTANSI PERENCANAAN GEDUNG
KANTOR KECAMATAN KURAU., tetapi dalam latar belakang tertuang secara jelas
mengenai maksud dan tujuan penyusunan yaitu agar diperoleh suatu desain yang
secara teknis telah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan yang ada dilapangan,
sehingga kelak bangunan tersebut diharapkan dapat berfungsi sesuai dengan rencana.

C. Tanggapan Terhadap Lingkup Kegiatan

Lingkup kegiatan dipaparkan dengan sangat jelas mulai dari pekerjaan persiapan,
survey dan pengumpulan data, pembuatan Detail Engineering Desain (DED), hingga
Pembuatan Dokumen Tender dan Rencana Anggaran Biaya.
B.2. Pendekatan dan Metodologi

B.2.1. UMUM

Pekerjaan JASA KONSULTANSI DED (DETAIL ENGENEERING DESIGN)


PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT BARU TYPE D/KELAS D. untukKegiatan dan
layanan ini mencakup seluruh aspek kebutuhan.
Secara garis besar data yang dikumpulkan dalam perencanaan dan Perhitungan
Bangunan ini meliputi :
a. Deskripsi umum bangunan
Meliputi fungsi bangunan dan lokasi bangunan yang didirikan. Fungsi bangunan
penting untuk perencanaan pembebanan dan lokasi bangunan penting untuk
mengetahui keadaan tanah dari lokasi bagunan yang akan didirikan sehingga bisa
direncanakan jenis struktur bawah yang akan digunakan.

b. Data tanah berdasarkan penyelidikan tanah


Data tanah ini berfungsi untuk merencanakan struktur bangunan bawah yang
akan digunakan dalam hal ini adalah pondasi. Data-data tanah yang digunakan
antara lain data sondir untuk mengetahui kedalaman letak tanah keras dilokasi
tersebut berdasarkan nilai conusresistence-nya (qc), data soil test untuk
mengetahui nilai berat jenis tanah (γ), data direct shear untuk mengetahui nilai
kohesi tanah (c), dan sudut gesert anah (φ). Nilai γ, c, φ digunakan untuk
menghitung besarnya daya dukung pondasi yang diijinkan untuk dipikul oleh
pondasi tersebut (qult).

e. Mutu bahan yang digunakan ditentukan nilainya seperti beton( f’c) dan baja (fy)
untuk kemudian dilakukan test mutu bahan untuk mengetahui kekuatan bahan
tersebut.

f. Standar dan referensi yang digunakan dalam perencanaan maupun perancanagan


meliputi Peratuaran Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983, Peraturan
Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung SNI 03 – 1726 - 2002,
Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia, Peraturan Beton Bertulamg SK
SNI T-15-1991-03, serta referensi lain yang mendukung.

Dari uraian data yang diperlukan maka dapat ditentukan metode pengumpulan data
yang akan dilaksanakan.
Adapun metode pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut :
• Metode Observasi
Yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung
Dilokasi perencanaan.
• Metode Dokumentasi
Yaitu mengambil data-data dari hasil penyelidikan, penelitian, tes / pengujian
laboratorium, acuan maupun standar yang diperlukan dalam perencanaan
bangunan.
• Wawancara
Yaitu pegumpulan data dengan cara mewawancarai langsung pihak-pihak yang
terkait.
B.2.2. TEKNIS PELAKSANAAN
Untuk menghasilkan perencanaan yang sesuai yang diinginkan dan sesuai dengan
kebutuhan maka Konsultan dalam melaksanakan Pekerjaan Pembuatan Desain
Gedung tersebut, akan membagi kegiatan menjadi 3 Kegiatan yaitu sebagai berikut :

a. Kegiatan Pra Desain

b. Kegiatan Desain

c. Kegiatan Hasil Perencanaan.

DIAGRAM
PELAKSANAAN PEKERJAAN PERENCANAAN

PRA DESAIN DESAIN HASIL PERENCANAAN

- Survey - PehitunganKonstruksi - GambarRencana


PendahuluandanPeng - PembuatanGambarRen - RencanaKerjadanSyarat
umpulan data-data. cana – Syarat
- Konsultasi (DokomenLelang)
- DrafRencana - RencanaAnggaranBiaya

1. KegiatanPraDesain

Kegiatan ini adalah merupakan kegiatan awal yang dilakukan setiap perencanaan,
dimana kegiatan ini dilakukan untuk mendukung hasil desain yang lebih akurat,
diantaranya adalah :

 Survey Pendahuluan dan Pengumpulan Data - Data.


Kegiatan ini sangat penting untuk mendukung perencanaan suatu konstruksi
dimana kegiatan ini adalah merupakan untuk perencana menentukan titik dan posisi
bangunan yang akan dibangun dan peruntukannya.
2. KegiatanDesain
Kegiatan ini merupakan tahap rencana yang diinginkan atau diperlukan sesuai dengan
kebutuhannya.Pada kegiatan ini akan menentukan bentuk dan kereteria bangunan itu,
kegiatan ini antara lain :

 PerhitunganKonstruksi

 DrafGambarRencana

 Konsultasi

 PembuatanGambarRencana

3. Hasil Perencanaan

Pada tahapan ini adalah tahapan akhir dari pekerjaan BELANJA MODAL
KONSULTANSI PERENCANAAN GEDUNG KANTOR KECAMATAN
KURAU.,dimana setelah dilaksanakan Konsultasi maka dilakukan perbaikan – perbaikan
desain tersebut atas masukan dari PengelolaTeknis.
Hasildariperencanaaniniadalah :

 RencanaKerjadanSyarat – Syarat (RKS)

 GambarRencana

 PerhitunganRencanaAnggaranBiaya(RAB)

B.3. Rencana Kerja

1. Persiapan

Pekerjaan persiapan ini mencakup kegiatan sebagai berikut ;


a. Kegiatan administrasi, mobilisasi personel, penyusunan program kerja, pengadaan
peralatan data, dan lain sebagainya,
b. Review data sebelumnya (desk study)
c. Menyusun Laporan Pendahuluam / rencana kerja

2. Survey dan Pengumpulan Data

Kegiatan survai dan pengumpulan data yang dibutuhkan untuk pekerjaanini diantaranya
adalah ;
a. Data administrasi wilayah dan kondisi fisik wilayah antara lain;
 Administrasi Wilayah dan administrasi kepemilikan serta peruntukan yang
diusulkan.
 Peta lokasi yang diperuntukan
 Kondisi Geologi
 Kondisi bangunan disekitarnya
b. Survai kondisi fisik lokasi meliputi :

1). Survey Topografi

Survey Topografi dilaksanakan di areal rencanabangunandan meliputi luas


kawasan yang direncanakan (pengembangan). Pengukuran dengan
menggunakan sistem triangulasi terhadap pengukuran polygon tertutup,
pengukuran sifat datar, pengukuran situasi dan detail. Jika memungkinkan,
pengikatan elevasi dilakukan terhadap BM setempat yang merupakan titik
referensi. Selain itu, kawasan yang disurvey tersebut sekurang-kurangnya
harus mencakup rencana wilayah kerja.

2). Survey Geoteknik

Survey geoteknik (penyelidikan tanah) ini perlu dilakukan untuk


memperoleh parameter-parameter tanah dan batuan yang berkaitan
dengan daya dukung tanah, sifat kompresibilitas lapisan tanah, dan
sifat-sifat teknis lainnya. Dari hasil investigasi ini harus didapatkan juga
gambaran tentang profil lapisan-lapisan tanah/batuan. Pekerjaan
penyelidikan tanah dan batuan yang harus dilakukan meliputi
investigasi dengan borring dan sondir, yaitu sebagai berikut :

 Investigasi Borring

Jumlah investigasi geoteknik dengan boring (mesin) sebanyak 2


(dua) titik, dimana 1 titik dilakukan di laut/sungai dan 1 titik
dilakukan di darat. Pada setiap titik boring harus dilakukan
pengujian Standard Penetration Test (SPT) dan pengambilan Un-
Disturbed Sampling (UDS) untuk setiap perubahan lapisan tanah.

 Pengujian Laboratorium

Selain pekerjaan lapangan di atas, untuk survey geoteknik juga


harus dilakukan pengujian laboratorium terhadap sampel-sampel
tanah dan batuan yang didapat.

 Metodologi dan Standar Pengujian

Metodologi investigasi lapangan dan pengujian laboratorium


harus dilaksanakan dengan mengikuti ketentuan seperti yang
diuraikan di berikut ini :
 Pengeboran (Boring)

Pengeboran dilakukan sesuai dengan ASTM D 2113-


83(1983) serta menggunakan peralatan pengeboran mesin.
Pengambilan Un-Disturbed Sampling (UDS) di darat harus
dilakukan sesuai dengan ASTM D 1587 (1983).

 Pengujian Standard Penetration Test (SPT)

Standard Penetration Test (SPT) harus dilakukan dengan


menggunakan “spoon sampler” atau “split spoon sampler”.
Pekerjaan SPT dihentikan setelah didapat harga SPT 60
sebanyak 3 kali berturut-turut, dan pengeboran tetap
dilaksanakan sampai kedalaman 30 meter

 Pengujian Kuat Geser Triaxial (Triaxial Test)

Untuk pengujian triaxial, contoh tanah harus diberikan


tekanan berdasarkan pada kedalaman dari contoh tanah
tersebut.

 Pengujian Konsolidasi

Pengujian ini harus mengacu pada prosedur standar ASTM


D2435-(1983).
Seluruh pengujian laboratorium harus dilaksanakan sesuai
dengan dan mengacu pada standar ASTM sebagai berikut:
 Moisture ContentASTM D2216
 Specific Gravity ASTM D854
 Liquid Limit ASTM D423
 Plastic Limit ASTM D424
 Grain Size Distribution ASTM D422
 Tes Triaksial (UU, CU, dan CD) ASTM D2850
 Unconfined Compression ASTM D2166
 Direct Shear ASTM D3080
 Konsolidasi ASTM D2435

 Investigasi Sondir

Investigasi sondir dilakukan pada lokasi yang berdekatan


dengan investigasi boring atau fasilitas yang akan dibangun
untuk mendapatkan suatu parameter geoteknik.
3. Pembuatan Detail Desain (DED)

Untuk perencanaan detail struktur fasilitas bangunan, harus mempertimbangkan hal-hal


sebagai berikut :
 Setiap fasilitas yang akan dibangun harus direncanakan berdasarkan konsep
fasilitasi kegiatan dengan mengacu pada siklus kegiatankerja.
 Desain bangunan juga harus memperhatikan budaya setempat.
 Perencanaan struktur harus diperhitungkan terhadap keamanan, daya tahan/umur
rencana bangunan serta ketersediaan material di lokasi.
 Semua perhitungan struktur harus dibuat analisanya berdasarkan analisa struktur
yang lazim digunakan.
 Efisiensi biaya dengan mempertimbangkan sistem konstruksi yang paling murah
dan mudah dalam pelaksanaan.
 Keamanan dalam pelaksanaan.
 Kemudahan dalam operasi dan pemeliharaan.

4. Pembuatan Dokumen Tender dan Rencana Anggaran Biaya

Berdasarkan Detail Desain yang telah dibuat, selanjutnya dilanjutkan dengan


pembuatan Dokumen Tender, yang meliputi :
 Rencana Kerja Dan Syarat-syarat
 Spesifikasi Teknis Pekerjaan
 Daftar jenis Dan Volume Pekerjaan (Bill Of Quantity)
 Rencana Anggaran Biaya (RAB) pelaksanaan konstruksi
 Gambar rencana konstruksi.

B.4. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Pekerjaan ini dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2016 dan seluruh pekerjaan harus
dapat diselesaikan dalam waktu 120 (Seratus Dua puluh) hari kalender terhitung sejak
dikeluarkannya SPK (Surat Perintah Mulai Kerja) dari Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat
Komitmen.
Secara garis besar kegiatan utama dalam pekerjaan ini terbagi dalam 4 tahap utama yaitu :
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pengumpulan Data dan Survey Lapangan/Pengukuran
3. Tahap Tabulasi data dan analisis
4. Tahap Desain
TABEL 2
JADUAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

BULAN
No RENCANA TAHAPAN PEKERJAAN I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

I TAHAP PERSIAPAN
1. Persiapan Dasar, meliputi :
a. Persiapan personil
b. Studi Kepustakaan/Literatur
c. Persiapan surat ijin survey
2. Persiapan Teknis Survey
a. Penyusunan rencana Kerja detail
b. Pembuatan peta dasar
c. Mempersiapkan perangkat survey
3. Penyusunan Laporan Pendahuluan
4. Pembahasan Laporan Pendahuluan
II TAHAP PENGUMPULAN DATA & SURVEY LAPANGAN
1. Mobilisasi personil dan peralatan
2. Survey Instansional
Survey Lapangan / Pengukuran (topografi, mekanika tanah
3.
dan)
III TAHAP TABULASI DATA DAN ANALISIS
1. Tabulasi data hasil survey lapangan
2. Analisis faktor-faktor penentu teknis perencanaanBangunan
IV TAHAP PEMBUATAN DESAIN /DED BANGUNAN
1 PerhitunganStruktur
2 Pembuatan Detail Engineering Desain
3 Konsultasi, diskusi, ekspose
4 Finalisasi Laporan
B.5. Komposisi Tim dan Penugasan

Dalam melaksanakan pekerjaan ini pihak konsultan tidak hanya mengharapkan hasil
akhir yang optimal tetapi juga mengharapkan proses perencanan yang baik artinya pelibatan
masyarakat setempat secara aktif sudah dilakukan dan dapat terpenuhi aspirasinya. Oleh karena
itu, diperlukan tenaga ahli professional dengan tingkat disiplin ilmu sekurang-kurangnya setingkat
Strata Satu (S1). Tenaga ahli yang ditugaskan dalam pekerjaan ini harus memiliki latar belakang
pendidikan dan pengalaman pada bidang pekerjaan yang mendukung.

Jumlah OB (Orang Bulan) dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah 26,5 OB dengan
perincian sebagai berikut :

a. Tenaga Ahli : 12 OB

b. Tenaga Pendukung : 18 OB

Untuk Komposisi Tim dan Penugasan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Komposisi Tim dan Penugasannya

Jumlah
No. Tenaga Ahli Lingkup Posisi yang
Nama Personil Perusahaan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing Keahlian Diusulkan
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8
TENAGA AHLI
1. ANWARI NOVIAN NOYA, ST CV. Sadwa Rama Lokal Ahli Teknik Team Leader  Memimpin Team 3.00
Consultant Arsitektur  Menyusun Rencana Kerja
 Membuat analisis Dermaga
 Membuat rencana pengembangan
2 ARIS WAHYUDI, ST CV. Sadwa Rama Lokal Ahli Teknik Ahli Arsitektur  Menyusun Rencana Kerja 2.00
Consultant Arsitektur  Membuat analisis Dermaga
 Membuat rencana pengembangan
3 WAWAN SAPUTRA, ST CV. Sadwa Rama Lokal Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik  Melakukan kajian struktur 2.00
Consultant Bangunan Gedung bangunan untuk pembangunan
infrastruktur bangunan
Sub Total 12,00
TENAGA PENDUKUNG
1 CV. Sadwa Rama Lokal Ahli Teknik Sipil Tenaga ahli  Membantu Kegiatan survey dan 2.00
GANDA SASMITA, ST
Consultant Estimator pengukuran
2 CV. Sadwa Rama Lokal Ahli Teknik Sipil Surveyor  Membantu Kegiatan survey dan 1.00
ZULFI, ST
Consultant pengukuran
3 CV. Sadwa Rama Lokal Ahli Teknik Sipil Surveyor  Membantu Kegiatan survey dan 1.00
BAKIR MULYADI,ST
Consultant pengukuran
4 CV. Sadwa Rama Lokal Ahli Teknik Drafter  Membantu pembuatan gambar 2.00
RAHMAWATI YULIA NOOR, ST
Consultant Arsitektur kerja

5 CV. Sadwa Rama Lokal Ahli Teknik Sipil Administrator  Membantu dalam pembuatan 2.50
AHMAD ILHAMI, AMD Consultant laporan dan admin

Sub Total 18.00


Total 30,00
B.6. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli

Sesuai dengan perkiraan kapasitas waktu pelaksanaan pekerjaan BELANJA MODAL


KONSULTANSI PERENCANAAN GEDUNG KANTOR KECAMATAN KURAU, selanjutnya
dapat disusun Jadwal Penugasan Tenaga Ahli dan Tenaga Penunjang lainnya, seperti
diperlihatkan dalam Tabel 2.3 pada halaman berikut.

TABEL 2.3. JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

B U L A N
Org
No. Nama Personil Posisi I II III Bula
n
1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8
A. TENAGA AHLI
1. ANWARI NOVIAN NOYA,ST Team Leader 3.00
2. ARIS WAHYUDI, ST Ahli Arsitektur 2.00
3. WAWAN SAPUTRA, ST Ahli Geoteknik 2.00

C. TENAGA PENDUKUNG
1 GANDA SASMITA, ST Tenaga ahli Estimator
3 ZULFI, ST Surveyor 1.00
4 BAKIR MULYADI, ST Surveyor 1.00
RAHMAWATI YULIA NOOR,
5 Drafter 2.00
ST
8 AHMAD ILHAMI, Amd Admin 2.50
B.7. Fasilitas Pendukung

Fasilitas yang dimiliki oleh CV. Sadwa Rama Consultant untuk mendukung pelaksanaan
pekerjaan dapat dilihat pada Tabel B.4,.

TABEL B-4
DAFTAR PERALATAN PERUSAHAAN
CV. SADWA RAMA CONSULTANT

TABEL B- 4. DAFTAR PERALATAN PERUSAHAAN

No. NAMA ALAT JUMLAH STATUS

I. ALAT – ALAT KANTOR


1. Laptop 2 Buah Milik Sendiri
2. Meja Gambar 2 Buah Milik Sendiri
3. Peralatan Gambar 2 Set Milik Sendiri
4. Printer 2 Buah Milik Sendiri
5. Scanner 1 Buah Milik Sendiri
6. Kalkulator 2 Buah Milik Sendiri

II. ALAT – ALAT UKUR


1. Theodholite 1 Set Sewa
2. Kompas 1 Buah Milik Sendiri
3. Waterpass 1 Buah Sewa
4. Rol Meter 2 Unit Milik Sendiri
5. Kamera Digital 1 Unit Milik Sendiri

III. ALAT TRANSPORTASI


1. Kendaraan Roda 4 (empat) 2 Buah Milik Sendiri
2. Kendaraan Roda 2 (dua) 3 Buah Milik Sendiri

Anda mungkin juga menyukai