Keterangan
Bab IV Dokumen Seleksi mengenai Kerangka Acuan Kerja (KAK)
dimaksudkan untuk:
(1) menjelaskan tujuan dan lingkup jasa konsultansi serta keahlian yang diperlukan;
(2) sebagai acuan dan informasi bagi para peserta seleksi untuk mengikuti pengadaan
dalam rangka menyiapkan kelengkapan administrasi, usulan teknis, dan usulan
biaya;
(3) sebagai acuan dalam evaluasi usulan, klarifikasi dan negosiasi, dasar pembuatan
Kontrak, dan acuan evaluasi hasil kerja Penyedia Jasa Konsultansi.
I. PENDAHULUAN
Pra-Perencanaan.
Perencanaan.
Pelaksanaan Konstruksi Bangunan.
Pengoperasian dan Pemeliharaan (OM).
Pada pra perencanaan terminal regional ini perlu dilaksanakan beberapa
kegiatan, yakni :
Penyusunan Studi Kelayakan/Feasibility Study <FS>.
Penyusunan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan <AMDAL>.
Penyusunan Analisa Dampak Lalu-Lintas <ANDALALIN>.
Sedangkan dalam tahap perencanaan kegiatan-kegiatan yang perlu
dilaksanakan, yakni :
Penyusunan Rancang Bangun <Masterplan>.
Penyusunan Detail Engineering Design <DED>.
Mengingat keberadaan terminal tersebut sangat vital dan penting bagi
masyarakat dan pembangunan di wilayah Kabupaten Banjar, maka perlu segera
dilaksanakan penyusunan studi tersebut diatas dalam upaya mempercepat
pembangunan terminal regional type A tersebut.
1.3 Sasaran
Adapun sasaran yang ingin dicapai dengan kegiatan ini meliputi :
1. Terlaksananya study kelayakan pembangunan terminal regional tipe A yang
komprehensif di Kabupaten Banjar yang meliputi :
Sasaran Penetapan Lokasi
a. Teridentifikasinya alternatif lokasi yang terbaik, optimal dan mempunyai
prospek yang baik.
b. Teridentifikasinya alternatif lokasi yang memberikan tingkat pelayanan
yang optimal bagi masyarakat yang menjadi sasarannya.
c. Teridentifikasinya alternatif lokasi yang dapat menekan biaya
pembangunan (investasi).
Sasaran Penetapan Fungsi Terminal
Dari hasil identifikasi lokasi diatas perlu pula dilakukan penetapan fungsi
terminal yang akan dibangun serta perkiraan wilayah yang akan dilayani.
Untuk melakukan penetapan fungsi terminal, maka sasaran yang akan
dicapai adalah :
a. Teridentifikasinya wilayah pelayanan.
b. Teridentifikasinya jumlah angkutan.
c. Teridentifikasinya pola dan karakteristik terminal yang di inginkan
masyarakat.
Sasaran Arsitektural dan Teknis Teknologis
a. Teridentifikasinya penyelesaian arsitektural yang dapat memberikan
kemudahan, kenyamanan dan keamanan masyarakat.
b. Terwujudnya rasa kebanggaan dari perwujudan terminal yang
dikembangkan (aspek tampilan).
c. Terpilihnya penyelesaian teknis teknologis yang murah, kuat dan awet
(optimal), namun tetap memberikan penyelesaian arsitektural dan
penyelesaian lingkungan (utilitas) yang baik, sehingga dapat
terpeliharanya tatanan kawasan terminal yang bersih, serasi dan
harmonis.
Kajian teoritis ini akan membahas mengenai pengertian, jenis, dan fungsi terminal;
persyaratan lokasi terminal; filosofi suatu terminal; aspek-aspek yang mempengaruhi
suatu terminal; kecenderungan perkembangan kawasan terminal; dan yang lainnya.
Dengan demikian fungsi dan peran dari teminal ini dapat diuraikan sebagai berikut :
Sebagai titik konsentrasi penumpang dari segala arah berkumpul atau menuju,
dan sebagian karena tujuannya memang di sekitar terminal, dan sebagian lagi
kemudian berganti kendaraan.
Sebagai titik dispersi, tempat menyebarnya penumpang ke segala penjuru kota,
atau keluar kota, atau ke beberapa tujuan khusus lainnya.
Sebagai titik tempat penumpang berganti moda angkutan dari, ke dan antar
bus.
Sebagai pusat pelayanan penumpang untuk naik-turun kendaraan, menunggu
membeli karcis, dan beberapa keperluan lain yang berkaitan dengan proses
berpergian.
Alat untuk memproses kendaraan dan muatan (Edward K. Morlok, 1985),
dalam hal ini berarti terminal sebagai wadah untuk mempersiapkan
dokumentasi perjalanan.
3.2 Azas-Azas
Selain dari criteria diatas dalam melaksanakan tugasnya konsultan perencana
hendaknya memperhatikan azas-azas sebagai berikut :
a. Bangunan gedung pemerintah hendaknya fungsional, efisien, menarik dan tidak
berlebihan.
b. Kreatifitas desain hendaknya ditekankan pada kemampuan mengadakan
sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan.
c. Dengan batasan tidak mengggangu produktivitas kerja, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah
mungkin.
d. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat
dilaksanakan dalam waktu pendek dan bisa dimanfaatkan secepatnya.
e. Bangunan gedung pemerintah hendaknya ikut meningkatkan kualitas
lingkungan lokasinya.
Analisa transportasi
a. Analisa atau perhitungan jumlah penumpang.
b. Analisa atau perhitungan jumlah moda angkungan.
c. Analisa kebutuhan fasilitas terminal.
Analisa kelayakan ekonomi
Analisa kelayakan ekonomi merupakan suatu pendekatan yang dapat
menjustifikasi kelayakan suatu kegiatan, meliputi :
a. Analisa IRR.
b. Analisa BCR.
c. Analisa NVP.
3. Penyusunan Dokumen Hasil Studi
Sebagai hasil akhir dari studi ini adalah tersusunnya suatu laporan yang
sekurang-kurangnnya memuat :
Konsep pengembangan terminal.
Kesimpulan dan rekomendasi terhadap kelayakan pembagunan terminal
yang meliputi :
a. Kelayakan Lokasi.
b. Kelayakan Ekonomi.
c. Kelayakan Lingkungan.
d. Kelayakan Sosial Budaya.
e. Kelayakan Arsitektural dan Teknis Teknologi.
4. Pengesahan Dokumen
Melakukan ekspose atau penyampaian tentang hasil akhir pekerjaan
dengan tim teknis yang telah ditunjuk.
Melakukan perbaikan atas koreksi, masukan dan saran dari tim teknis.
Pengesahan dokumen sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
VI. KELUARAN
Sesuai dengan latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan sasaran dalam kerangka acuan
ini, maka keluaran yang diharapkan dari Penyusunan Study Kelayakan Dan DED Terminal
Regional Type A ini adalah :
1. Tersusunnya dokumen study kelayakan <feasibility study> pembangunan terminal
regional type A di Jalan A. Yani Km. 17 Kelurahan Gambut Kecamatan Gambut
Kabupaten Banjar yang memuat :
a. Kelayakan Lokasi.
b. Kelayakan Ekonomi.
c. Kelayakan Lingkungan.
d. Kelayakan Sosial Budaya.
e. Kelayakan Arsitektural dan Teknis Teknologi.
2. Tersusunnya Detail Engineering Design <DED> Pembangunan Terminal Regional
Type A Km. 17 yang terdiri dari :
a. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya<RAB>/Bill of Quantity <BQ>.
b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pekerjaan <Time Schedule>.
c. Penyusunan Spesifikasi Teknis <Rencana Kerja dan Syarat-syarat>.
d. Penyusunan Rencana Detail/Gambar Kerja.
VII. MASUKAN
7.1 Informasi
Dalam melaksanakan tugasnya konsultan harus mencari informasi yang
dibutuhkan selain informasi yang telah disampaikan dalam KAK. Informasi
dimiliki harus termasuk informasi dari pemerintah, swasta, dan masyakarat
sebagai objek dan subjek kawasan yang dilakukan studi.
Keabsahan data dan informasi dari berbagai sumber yang digunakan dalam
proses deskripsi, analisa, dan penuangan konsep serta penyusunan berbagai
program pada kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan dan DED kawasan ini
menjadi bagian tugas koreksi dari konsultan yang bersangkutan. Dan setiap
kesalahan dan kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan informasi juga
menjadi tanggung jawab dari pihak Konsultan.
Dalam hal ini informasi tambahan yang diperlukan diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Kebutuhan bangunan
Program ruang
Keinginan tentang organisasi
2. Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan dengan
pemakai atau perlengkapan yang akan digunakan dalam ruang tersebut
dituangkan dalam perencanaan.
Keinginan tentang kemungkinan perubahan dan fungsi dituangkan dalam ruang
perencanaan.
Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan :
1. Air bersih :
Kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang) – Sanitasi
AC
Pemadam kebakaran
Sumber yang ada dan debitnya.
2. Air hujan dan air buangan :
Letak saluran kota
Cara pembuangan keluar tapak
3. Air kotor dan sampah – Cara pengolahan :
Pembuangan sampah
Septic tank
4. Tata udara (AC) kalau ada :
Beban (ton ref)
Pembagian beban
Sistem yang diinginkan
5. Transportasi dalam bangunan :
Type dan kapasitas yang akan dipilih-interval dan waktu tunggu
(waiting time)
Penggunaan eskalator dan conveyor-transportasi/mobilitas penyandang
cacat
6. Penggunaan bahaya api.
Detector (jenis/type)
Alarm (jenis)
Peralatan pemadam (jenis dan kemampuan)
7.2 Tenaga
Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan harus menyiapkan tenaga professional
dalam jumlah yang cukup dan memenuhi persyaratan yang ditinjau dari lingkup
proyek maupun tingkat kompleksitas pekerjaan. Tenaga profesional tersebut ialah
personel berlatar belakang pendidikan Sarjana <S1> berpengalaman menangani
pekerjaan sejenis dan Strata 2 <S2> untuk ketua tim diprioritaskan.
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :
Tenaga Ahli
Asisten Tenaga Ahli
Tenaga Pendukung.
Penyedia jasa konsultansi perencanaan diharuskan menyediakan tenaga ahli
menurut kualifikasi, klasifikasi dan senioritasnya, pengalaman sesuai bidangnya dan
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang
mempunyai akreditasi disamakan dan mempunyai pengalaman cukup sesuai
yang disyaratkan.
b. Membuat Riwayat Hidup (Curriculum Vitae) Tenaga Ahli yang harus
ditulis/diketik dan diteliti dengan benar, ditanda-tangani oleh yang
bersangkutan, diketahui oleh Pimpinan Perusahaan dan dilampiri foto copy
ijazah (S1) yang dipergunakan sebagai dasar untuk perhitungan pengalaman
kerja.
c. Membuat Surat Pernyataan Kesediaan untuk ditugaskan oleh perusahaan, yang
bermaterai cukup dan dilampirkan dalam Dokumen Usulan Teknis.
d. Mobilisasi Personil Konsultan Perencana dapat disesuaikan dengan kebutuhan
fisik selama kegiatan pelaksanaan pembangunan.
KUALIFIKASI/
No. KLASIFIKASI JUMLAH
PENGALAMAN
1. Ketua Tim 1 Ahli Utama
(S1, min. 9 tahun pengalaman)
2. Tenaga Ahli Ekonomi Pembangunan 1 Ahli
(S1, min. 5 tahun pengalaman)
3. Tenaga Ahli Arsitektur 1 Ahli
(S1, min. 5 tahun pengalaman)
4. Tenaga Ahli Struktur 1 Ahli
(S1, min. 5 tahun pengalaman)
KUALIFIKASI/
No. KLASIFIKASI JUMLAH
PENGALAMAN
5. Tenaga Ahli Lingkungan 1 Ahli
(S1, min. 5 tahun pengalaman)
6. Tenaga Ahli Sosial Ekonomi 1 Ahli
(S1, min. 5 tahun pengalaman)
7. Tenaga Ahli Teknik Sipil 1 Ahli
(S1, min. 5 tahun pengalaman)
8. Tenaga Ahli Teknik Planologi 1 Ahli
(S1, min. 5 tahun pengalaman)
9. Tenaga Ahli Mekanika Tanah 1 Ahli
(S1, min. 5 tahun pengalaman)
10. Tenaga Ahli Geodesi 1 Ahli
(S1, min. 5 tahun pengalaman)
11. Tenaga Ahli Mekanikal 1 Ahli
(S1, min. 5 tahun pengalaman)
12. Tenaga Ahli Elektrikal 1 Ahli
(S1, min. 5 tahun pengalaman)
13. Tenaga Ahli Estimator 1 Ahli
(S1, min. 5 tahun pengalaman)
KUALIFIKASI/
No. KLASIFIKASI JUMLAH
PENGALAMAN
1. Asisten Arsitektur 1 Ahli Muda
(S1, min. 1 tahun pengalaman)
2. Asisten Struktur 1 Ahli Muda
(S1, min. 1 tahun pengalaman)
3. Asisten Ekonomi Pembangunan 1 Ahli Muda
(S1, min. 1 tahun pengalaman)
4. Asisten Lingkungan 1 Ahli Muda
(S1, min. 1 tahun pengalaman)
5. Asisten Sosial Ekonomi 1 Ahli Muda
(S1, min. 1 tahun pengalaman)
6. Asisten Sipil 2 Ahli Muda
(S1, min. 1 tahun pengalaman)
7. Asisten Planologi 1 Ahli Muda
(S1, min. 1 tahun pengalaman)
8. Asisten Mekanika Tanah 1 Ahli Muda
(S1, min. 1 tahun pengalaman)
KUALIFIKASI/
No. KLASIFIKASI JUMLAH
PENGALAMAN
9. Asisten Geodesi 1 Ahli Muda
(S1, min. 1 tahun pengalaman)
10. Asisten Mekanikal 1 Ahli Muda
(S1, min. 1 tahun pengalaman)
11. Asisten Elektrikal 1 Ahli Muda
(S1, min. 1 tahun pengalaman)
12. Asisten Estimator 2 Ahli Muda
(S1, min. 1 tahun pengalaman)
14. Administrasi/Operator Komputer 2 Min. D3, 5 Tahun pengalaman
15. Draftman (CAD Operator) 4 Min. D3, 5 Tahun pengalaman
16. Surveyor 6 Min. D3, 5 Tahun pengalaman
17. Office Boy 1 Min. SMA/ Sederajat
Secara umum dalam rangka efisiensi dan efektifitas waktu dan biaya pada pekerjaan ini,
maka pengalaman lebih tinggi yang lebih tinggi dari yang diisyaratkan diatas akan lebih
diutamakan.
a. Kegiatan Penyusunan Study Kelayakan Dan DED Terminal Regional Type A ini
diselesaikan dalam waktu 4 (empat) bulan sejak ditandatangani Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK).
b. Biaya Konsultan dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual setelah melalui
tahapan pengadaan jasa konsultansi.
IX. PEMBIAYAAN
a. Biaya Perencanaan
A. Besarnya biaya pekerjaan perencanaan mengikuti pedoman dalam Surat
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 332/KPT SMK/2002
tanggal 21 Agustus 2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Negara, yaitu :
1. Untuk pekerjaan standar berlaku biaya maksimum yang tercantum dalam
table a s/d d dan dihitung dengan billing rate sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Bila terdapat pekerjaan non standar maka dihitung secara bulan dan biaya
langsung yang dapat diganti dengan ketentuan billing rate yang berlaku.
3 Pengaturan komponen pembiayaan pada butir a) dan b) diatas adalah
dipisahkan antara Bangunan Standar dan Non Standar serta harus terbaca
dalam suatu rekapitulasi akhir yang menyebutkan angka dan huruf.
4. Besarnya biaya konsultan merupakan biaya tetap dan pasti
5. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan
perencanaan yang dibuat oleh Departemen Perdagangan dan Konsultan
Perencana.
B. Biaya pekerjaan konsultan perencanaan dan tata cara pembayaran diatur secara
kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan perencana
sesuai peraturan yang berlaku yang terdiri dari :
1. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang.
b. Sumber Pembiayaan
Pagu Biaya Penyusunan Study Kelayakan Dan DED ini sebesar Rp.800.000.000,00
(Delapan ratus juta rupiah) dibebankan pada APBD Kabupaten Banjar Tahun
Anggaran 2008 yang telah disediakan dalam DPA-SKPD pada Dinas Perhubungan
Kabupaten Banjar melalui Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas
Perhubungan Kegiatan Perencanaan Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas
Perhubungan.
X. PROSES PERENCANAAN
1. Tanggungjawab Perencanaan
Konsultan Perencana bertanggungjawab secara profesional atas jasa
perencanaan yang berlaku dilandasi pasal 11 Undang-undang No. 18 tahun 1999
tentang Jasa Konstruksi.
Secara umum tanggungjawab konsultan perencana adalah minimal sebagai
berikut ini :
a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan
standar hasil karya perencanaan yang berlaku mekanisme pertanggungan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi
batasan-batasan yang ditetapkan termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi
pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dari mutu bangunan yang akan
diwujudkan.
c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi standar dan
pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung
pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung Negara.
2. Proses Perencanaan
a. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,
konsultan perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan pemberi
tugas dan tim teknis.
b. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk antara pokok yang harus
dihasilkan konsultan perencana sesuai dengan pengarahan pemberi tugas dan
tim teknis berdasarkan standar hasil perencanaan.
c. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan perencana harus selalu memperhitungkan
bahwa waktu pelaksanaan tugas adalah mengikat.
d. Hasil karya perencanaan dalam bentuk dokumen yang akan dilelangkan harus
diserahkan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
A. Sistem Pelaporan
Laporan yang harus disajikan oleh Konsultan meliputi materi dan sajian sebagai
berikut ini :
1. Laporan Pendahuluan, merupakan suatu apresiasi terhadap pekerjaan yang
memuat :
Kajian awal terhadap kondisi dan lingkup studi;
Tahapan pelaksanaan dan metodologi analisis yang akan diterapkan;
Jadwal dan Rencana kerja serta Rencana pengumpulan data lapangan yang
akan dilakukan;
Diserahkan selambat-lambatnya 1 minggu setelah penandatanganan kontrak
Dibuat dalam 5 (lima) rangkap.
2. Laporan Antara, adalah merupakan laporan kemajuan pekerjaan tahap kedua
yang memuat :
Rincian data yang diperoleh;
Hasil evaluasi, analisis awal terhadap kondisi eksisting;
Draft desain bangunan.
Diserahkan selambat-lambatnya 1,5 (satu setengah) bulan setelah
penandatanganan kontrak;
Dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap.
3. Laporan Draft Akhir, merupakan laporan kemajuan pekerjaan tahap ke-3 yang
memuat :
Perencanaan pekerjaan arsitektur, sipil, struktur, mekanikal dan elektrikal.
Memuat tentang hasil analisa <mengidentifikasi potensi dan permasalahan>
dan perhitungan kelayakan kegiatan pembangunan.
Diserahkan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah penandatanganan
kontrak.
Dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap.
4. Laporan Akhir, merupakan laporan kemajuan pekerjaan tahap terakhir yang
merupakan penyempurnaan draft akhir setelah dilaksanakan proses ekspose
dengan tim teknis. Laporan Akhir mencakup :
Perencanaan pekerjaan arsitektur, sipil, struktur, mekanikal dan elektrikal.
Perhitungan Kelayakan kegiatan pembangunan terminal.
Diserahkan selambat-lambatnya 3 hari sebelum berakhirnya kontrak
Dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap.
5. Laporan Study Kelayakan, laporan ini merupakan laporan studi kelayakan
pembangunan terminal regional tipe A yang sekurang-kurangnya berisikan
mengenai analisa dan perhitungan kelayakan kegiatan pembangunan yang
meliputi hal-hal :
Kelayakan Lokasi.
Kelayakan Ekonomi.
Kelayakan Lingkungan.
Kelayakan Sosial Budaya.
Kelayakan Arsitektural dan Teknis Teknologi.
6. Laporan Ringkasan Eksekutif, sebanyak 5 (lima) rangkap yang berisikan:
Maksud dan tujuan pekerjaan
Kriteria perencanaan
Ringkasan hasil perencanaan
Estimasi biaya konstruksi
7. Dokumen Pengadaan Jasa Pemborongan, sebanyak 5 (lima) rangkap.
8. Album Gambar Ukuran A1, sebanyak 5 (lima) rangkap.
9. Album Gambar Ukuran A3, sebanyak 5 (lima) rangkap.
B. Format Pelaporan
Laporan harus menggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Pada setiap selesainya produk Penyusunan Study Kelayakan Dan DED Terminal Regional
Type A akan diadakan suatu pertemuan antara Konsultan, Pemberi Tugas dan unsur
lainnya (Tim Teknis) untuk membahas hasil pekerjaan yang telah dicapai dan
penambahan data yang diperlukan bagi tahapan berikutnya. Tahapan perubahan ini
sudah termasuk dalam waktu pelaksanaan yang diajukan oleh Konsultan.
XIV. PENUTUP
a. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan hendaknya
memeriksa semua bahan yang telah diterima dan mencari bahan masukan <input>
yang diperlukan dalam upaya mengoptimalkan penyelesaian pekerjaan ini.
b. Berdasarkan bahan tersebut konsultan segera menyusun Program Kerja dan dibahas
bersama dengan pemberi tugas atau tim yang telah dibentuk.
Disusun oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan
Perencanaan Pembangunan Prasarana Dan
Fasilitas Perhubungan,