Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

STUDY KELAYAKAN PEMBANGUNAN TERMINAL PENUMPANG


ANGKUTAN JALAN DI KABUPATEN PELALAWAN

I. PENDAHULUAN

A. Umum

Sektor transportasi merupakan sektor yang memegang peranan


penting dalam upaya pengembangan wilayah, khususnya sektor
transportasi darat yang pada umumnya merupakan kegiatan
transportasi yang paling banyak dan sering digunakan oleh masyarakat.
Pemilihan terhadap penggunaan transportasi darat pada umumnya
disebabkan oleh beberapa hal, antara lain (i) jangkauan yang relative
lebih luas; (ii) operational biaya (cost) yang lebih murah; dan (iii) relatif
banyak digunakan.

Oleh sebab itu dengan semakin majunya suatu wilayah maka akan
semakin meningkat pula mobilitas yang terjadi di dalam maupun ke
luar wilayah yang akan menyebabkan semakin meningkat pula
kebutuhan akan transportasi (khususnya transportasi darat). Dari
kondisi tersebut apabila tidak diantisipasi sedini mungkin akan
dikhawatirkan terjadinya ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan
ketersediaan sarana dan prasarana transportasi. Salah satu prasarana
transportasi yang memiliki peranan penting dalam suatu sistem
transportasi di suatu wilayah adalah terminal. Dimana terminal
merupakan tempat terjadinya interaksi antara penumpang dan barang
dengan moda (kendaraan).

Dinamika pembangunan di wilayah Kabupaten Pelalawan akan selalu


terkait dengan perkembangan wilayah yang ada di sekitarnya. Hal ini
adalah sesuatu yang logis, karena pada dasarnya suatu pembangunan
dan implikasi yang terjadi tidak mengenal batasan wilayah yang pasti.
Dalam kerangka untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
secara luas, tentunya dibutuhkan sarana dan prasarana yang sesuai
dengan tingkatan hirarkinya (lokal atau regional). Salah satu prasarana
yang dibutuhkan masyarakat, khususnya masyarakat di bidang
transportasi adalah terminal yang merupakan simpul distribusi

1
penduduk yang dapat melayani perpindahan moda angkutan regional
(bus atau non bus) ataupun angkutan lokal.

Adanya kecendrungan peningkatan tuntutan kualitas pelayanan


terminal yang nyaman aman dan tertib sesuai dengan trayek angkutan
umum kota guna pelayanan terhadap pemakai jasa angkutan. Tuntutan
kehidupan masyarakat terhadap pelayanan terminal merupakan hal
utama perlu dikaji dan sesuai dengan keinginan masyarakat pengguna
terminal, yang tertib, aman dan nyaman.

Salah satu komponen dari perencanaan sistem transportasi adalah


perencanaan terhadap fasilitas penunjang sektor transportasi tersebut,
yakni berupa fasilitas terminal. Kebutuhan terhadap fasilitas terminal
cukup penting sebagai wujud pelayanan terhadap kegiatan ekonomi
dan kemudahan masyarakat dalam pelayanan moda angkutan umum,
serta menghindari adanya terminal-teminal illegal yang dapat
menimbulkan kemacetan lalu-lintas dan kesemrawutan tata ruang di
masa yang akan datang.

Dalam perencanaan terminal, khususnya Perencanaan Terminal akan


dipertimbangkan aspek lokasi penempatannya, dengan pertimbangan
bahwa Perencanaan Terminal memiliki skala pelayanan khusus untuk
lokal atau antar daerah / kota, dimana berfungsi melayani kendaraan
umum untuk angkutan penumpang.

B. Latar Belakang

Terminal merupakan terminal yang berfungsi melayani kendaraan


umum untuk angkutan lokal dan regional. Sampai sejauh ini, di
Kabupaten Pelalawan belum ada terminal yang memenuhi fungsi-
fungsi itu secara sempurna.

Lokasi Pembangunan Terminal ini telah di tentukan lokasi


penempatannya, yang berfungsi untuk mengembangkan wilayah yang
ada di Kabupaten Pelalawan. Memudahkan masyarakat untuk
berinteraksi dengan wilayah sekitarnya (hinterland). Dengan segala
konsekuensinya, Pemerintah Kabupaten Pelalawan telah
memprogramkan serangkaian kegiatan, serta mengalokasikan sejumlah
dana untuk terwujudnya Terminal di Kabupaten Pelalawan. Sebagai
satu-satunya Terminal di Kabupaten Pelalawan, maka terminal ini harus
direncanakan sebaik-baiknya, agar menjadi terminal yang representatif
dan memadai untuk menampung aktivitas transportasi darat,
khususnya transportasi massal penumpang. Terminal yang akan
dibangun ini merupakan kelengkapan prasarana transportasi di
Kabupaten Pelalawan. Disamping itu, kelengkapan dan kondisi
prasarananya tidak dapat lagi menunjang berfungsinya terminal secara

2
optimal untuk pelayanan penumpang yang akan menunuju dan keluar
dari Kabupaten Pelalawan.

C. Dasar Hukum

Dasar hukum dalam perencanaan Terminal ini meliputi :


1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480).
2. Undang–Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
(LNRI Tahun 1999 Nomor 54, TLN No.3833).
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah (LNRI Tahun 2004 Nomor 125, TLN Nomor 4437).
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah (LNRI Tahun
2004 Nomor 33, TLN Nomor 4438).
5. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4444).
6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana
dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 63,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3529).
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 35 Tahun 2003
tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Di Jalan Dengan
Kendaraan Umum.
8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 14 Tahun 2006
tentang Manajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas Di Jalan.
9. Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan
Peran Masyarakat Jasa Konstruksi (Lembaran Negara RI Tahun
2000 Nomor 63, TLN Nomor 3955).
10. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (LNRI Tahun 2000 Nomor 64,
TLN Nomor 3956).
11. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara
RI Tahun 2000 Nomor 65 dan TLN Nomor 3957).
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (LNRI Tahun 2005 Nomor 140
TLN Nomor 4578).
13. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2007
tentang Perubahan Ketujuh Keppres Nomor 80 Tahun 2003
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.

3
15. Standard dan kaidah perencanaan yang sesuai dan tidak
bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku.
15. RTRW Provinsi Riau
15. RTRW Kabupaten Pelelawan.

D. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Kerangka Acuan Kerja ini dimaksudkan untuk menjelaskan


pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan, dan
diharapkan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, efektif, efisien, serta tepat sasaran baik
fisik, keuangan, maupun manfaat.
a. Meneliti tingkat kelayakan pembangunan dan
pengembangan lokasi terminal di Kabupaten Pelalawan
sebagai dasar perencanaan dan pembangunan terminal
dimana pelaksanaan pembangunan tersebut dapat
mengakomodasi kepentingan pengelola dan pengguna
jasa transportasi serta menguntungkan semua pihak baik
sebagai user, operator dan regulator dalam rangka
menunjang pengembangan wilayah dalam rangka
pencapaian visi dan misi Kabupaten Pelalawan.
b. Merencanakan pengembangan lokasi Terminal
Penumpang Angkutan Jalan di Kabupaten Pelalawan.
c. Memperkirakan pergerakan/distribusi orang menurut asal
dan tujuan perjalanan yang memperhatikan jaringan
pelayanan angkutan penumpang umum baik di dalam
wilayah Kabupaten Pelalawan maupun keluar daerah.
d. Menganalisa arah dan kebijaksanan dalam perencanaan
pembangunan terminal dalam peranan transportasi pada
sistem perwilayahan yang mampu merefleksikan dan
mewujudkan rencana serta potensi pengembangan
wilayah dalam suatu kerangka sistem transportasi yang
terpadu.

2. Tujuan

Tersedianya Hasil Study Kelayakan Pembangunan Terminal


Penumpang Angkutan Jalan di Kabupaten Pelalawan.

E. Lingkup Proyek.

1. Lingkup Kegiatan adalah: Studi Perencanaan Terminal di


Kabupaten Pelalawan.
2. Lingkup Pekerjaan adalah:
a. Menentukan lokasi

4
b. Mengkaji dampak pembangunan lokasi terminal terhadap
ruang di Kabupaten Pelalawan di masa yang akan datang
dan kelayakannya
c. Menentukan type yang akan direncanakan
d. Mengkaji kebutuhan fasilitas terminal
3. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan
Perencana adalah mengikuti ketentuan dalam dalam DIPA
Nomor : 1.07.1.07.01.18.008 Tanggal 2 Februari 2011, Tahun
2012.

Tahap yang akan dilaksanakan adalah :

A. Persiapan Perencanaan termasuk survey.


B. Penyusunan studi perencanaan terminal
C. Konsep kebutuhan ruang termasuk program dan konsep ruang wilayah
pelayanan.

II. KEGIATAN PENYUSUNAN STUDI

Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah


berpedoman pada ketentuan yang berlaku yaitu RTRW Kabupaten Pelalawan
dan peraturan daerah. Tugas-tugas perencanaan lingkungan, site/tapak
bangunan, dan perencanaan fisik bangunan gedung negara yang terdiri dari:

A. Persiapan survey seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan,


membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK, dan konsultasi
dengan pemerintah daerah setempat mengenai peraturan daerah dan
tata ruang serta perijinan bangunan;
B. Menyusun studi perencanaan terminal serta program dan konsep
ruang;
C. Penyusunan pengembangan rencana terminal dan alternatif lokasi;
D. Merencanakan Type terminal yang akan direncanakan;
E. Membuat indikasi program untuk tindak lanjut pekerjaan Terminal
Angkutan Jalan di Kabupaten Pelalawan.

III. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN

A. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa


perencanaan studi yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku
profesi yang berlaku.
B. Secara umum tanggung jawab Konsultan Perencana adalah sebagai
berikut:
1. Hasil karya perencanaan studi yang dihasilkan harus memenuhi
persyaratan standar hasil karya perencanaan yang berlaku.

5
2. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah
mengakomodasi batasan-batasan yang telah diberikan oleh
proyek, termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan,
waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.
3. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi
peraturan, standar, dan pedoman teknis penyusunan studi
berlaku untuk studi perencanaan terminal.

IV. B I A Y A.

A. Biaya Perencanaan.

1. Besar biaya pekerjaan perencanaan untuk Konsultan Perencana


merupakan biaya tetap dan pasti berdasarkan standar dan
ketentuan berlaku untuk jasa konsultasi.
2. Biaya pekerjaan Konsultan Perencana dan tata cara pembayaran
diatur secara kontraktual setelah melalui tahapan proses
pengadaan konsultan perencana sesuai peraturan yang berlaku,
yang terdiri dari :
a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang
b. Materi dan penggandaan laporan,
c. Pembelian dan atau sewa peralatan,
d. Sewa kendaraan,
e. Biaya rapat-rapat,
f. Perjalanan (lokal maupun luar kota),
g. Jasa dan over head Perencanaan,
h. Pajak dan iuran daerah lainnya.

B. Sumber Dana.

Kegiatan Penyusunan Study Kelayakan Pembangunan Terminal


Penumpang Angkutan Jalan Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2012
dialokasikan pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan informatika
Kabupaten Pelalawan, yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pelalawan TA. 2012 dengan pagu
Anggaran Rp. 290. 273.000,- (dua ratus sembilah puluh, dua ratus
tujuh puluh tiga juta rupiah).

6
V. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka


Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang
meliputi :

a. Laporan Pendahuluan yang secara garis besar meliputi :

 Batasan perencanaan sesuai dengan KAK, peraturan-peraturan dan


ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan pekerjaan
penyusunan Study Kelayakan Pembangunan Terminal Penumpang
Angkutan Jalan Di Kabupaten Pelalawan;

 Parameter dan metodologi yang akan digunakan;

 Program rinci termasuk penggunaan tenaga, peralatan pekerja,


pendukung, penyewaan, penggandaan dan jadwal pelaksanaan
pekerjaan secara lengkap;

 Persiapan-persiapan sehubungan dengan pelaksanaan survei,


pendataan dan penelitian;

 Data primer dan data sekunder awal beserta analisis awal terhadap
data-data tersebut;

 Kondisi eksisting lokasi dan kelayakan lokasi rencana pembangunan;

 Konsultasi/asistensi/diskusi dengan Unit Satuan Kerja terkait;

 Mempersiapkan bahan-bahan dan melaksanakan paparan/ekspose


pada tahapan Laporan Pendahuluan ( Inception Report) di hadapan
Tim Teknis;

 Laporan Pendahuluan dibuat rangkap 15 (lima belas) masing-masing


dalam bentuk buku laporan (hard copy) dengan ukuran A4 dengan
judul buku ; Laporan Pendahuluan. Diserahkan kepada pemberi
tugas paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak
diterbitkankannya Surat Perintah Mulai Pekerjaan (SPMK).

7
b. Laporan Antara yang secara garis besar meliputi :

 Uraian data-data dari hasil survei primer dan sekunder termasuk


data hasil penentuan lokasi lengkap dengan analisis data tersebut;

 Alternatif-alternatif usulan lokasi terminal dan fasilitas penunjang


lainnya sesuai kebutuhan saat ini dan kebutuhan yang akan datang;

 Alternatif-alternatif dan kriteria atau parameter yang disajikan baik


secara matrik maupun skematik tentang berbagai kemungkinan
alternatif;

 Kajian tentang berbagai alternatif yang diusulkan berdasarkan


kriteria dan parameter yang telah ditetapkan untuk mendapatkan
alternatif yang paling optimal untuk direkomendasikan kepada
pemberi tugas ataupun kepada para pengambil keputusan lainnya;

 Dilengkapi dengan : Peta Orientasi Terminal, Peta Lokasi Terminal


dan Penentuan Type Terminal;

 Melakukan konsultasi/asistensi/diskusi dengan Tiem Teknis;

 Laporan Antara harus dibuat rangkap 15 (lima belas) masing-masing


dalam bentuk buku (hard copy) dengan ukuran A4 dengan judul
buku Buku Laporan Antara. Laporan diserahkan kepada pemberi
tugas paling lambat 140 (seratus empat puluh) hari kalender sejak
diterbitkankannya Surat Perintah Mulai Pekerjaan (SPMK);

 Laporan Antara diseminarkan secara terbuka di Kabupaten Pelalawan


untuk mendapatkan masukkan untuk dijadikan buku Laporan Akhir
Study Kelayakan Pembangunan Terminal Penumpang Angkutan Jalan
Di Kabupaten Pelalawan.

c. Laporan Akhir yang secara garis besar meliputi:

 Uraian alternatif terpilih pada tahap pembuatan laporan antara,


berupa lokasi terpilih berdasarkan hasil seminar laporan antara;

8
 Melakukan konsultasi/asistensi/diskusi dengan tiem teknis untuk
melakukan penyempurnaan laporan akhir;

 Draft Laporan Akhir harus dibuat rangkap 20 (dua puluh) dalam


bentuk buku (hard copy) dengan judul buku Laporan Akhir setelah
terlebih dahulu diperbaiki/direvisi berdasarkan hasil ekspose yang
telah dilakukan sebelumnya, selanjutnya diserahkan kepada pemberi
tugas paling lambat 150 (seratus lima puluh) hari kalender sejak
diterbitkankannya Surat Perintah Mulai Pekerjaan (SPMK);

d. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary), diserahkan bersamaan


dengan buku Laporan Antar sebanyak 30 (tiga puluh) rangkap, untuk
bahan seminar;

e. Album Peta ukuran A3 rangkap 5 (lima) dengan ukuran skala untuk peta
lainnya dengan skala menyesuaikan;

f. Seluruh dokumen didokumentasikan dalam bentuk CD secara lengkap


dan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) rangkap.

VI. KRITERIA

A. Kriteria Umum

Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti


yang dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum type
bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan,
yaitu :
1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan
fungsinya.
b. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan
lingkungan.
2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :
a. Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat
memberikan keseimbangan dan keserasian terhadap
lingkungannya.
b. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan
dengan baik tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan.
3. Persyaratan Struktur Bangunan :

9
a. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung
beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.
b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan
kecelakaan atau luka yang disebabkan oleh kegagalan
arsitektur bangunan,
c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau
kerusakan benda yang disebabkan oleh perilaku struktur,
d. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan
fisik yang disebabkan oleh kegagalan struktur.
4. Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran :
a. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung
beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.
b. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun
sedemikian rupa, secara struktur stabil selama kebakaran
sehingga :
i. Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi
secara aman.
ii. Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran
memasuki lokasi untuk memadamkan api.
iii. Dapat menghindari kerusakan pada properti
lainnya.
5. Persyaratan Instalasi Listrik dan Komunikasi :
a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup
aman dalam menunjang terselenggaranya
b. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan didalam
bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
6. Persyaratan ventilasi dan pengkodisiaan udara:
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup,
baik alam maupun buatan dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan
perlengkapan tata ruang udara secara baik.
7. Persyaratan Pencahayaan :
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang
cukup, baik alam maupun buatan dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan dalam bangunan sesuai
dengan fungsinya.
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan
perlengkapan tata ruang udara secara baik.

B. Kriteria Khusus

Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang


khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan prasarana lingkungan

10
yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan
tersebut dan segi teknis lainnya :
1. Bangunan Terminal ini merupakan bangunan yang bercirikan
bentuk Kabupaten Pelalawan sehingga dari segi bentuk dan
tampilannya diharapkan menjadi bahagian yang tidak
terpisahkan dari adat Kabupaten Pelalawan.
2. Demikian pula dari segi fungsinya diharapkan Terminal ini dapat
menjadi titik simpul dalam jaringan transportasi jalan yang
berfungsi sebagai pelayanan umum dan dapat menjadi
kebanggaan bagi masyarakat Pelalawan.
3. Sebagai Tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan, dan
pengoperasian lalulintas.
4. Prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem
transportasi untuk melancarkan arus penumpang dan barang.
5. Dan mengacu kepada unsur tata ruang yang mempunyai
peranan penting bagi efisiensi kehidupan kota.

VII. AZAS - AZAS

Selain dari kriteria diatas, dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana


hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai
berikut :
A. Tata ruangan dalam Bangunan Terminal hendaknya fungsional, efisien,
menarik tetapi tidak berlebihan.
B. Kreatifitas disain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan
kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi
antara fungsi teknik dan fungsi sosial, terutama sebagai bangunan
pelayanan kepada masyarakat.
C. Dengan batasan tidak mengganggu produktifitas kerja, biaya investasi
dan pemeliharaan bangunan Terminal ini sepanjang umurnya,
hendaknya diusahakan serendah mungkin.
D. Desain hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga pelaksanaan fisisik
dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan
secepatnya.
E. Bangunan Terminal ini hendaknya dapat meningkatkan kualitas
lingkungan, dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di
sekitarnya.

VIII. PROSES PERENCANAAN

A. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran


yang diminta, Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan
berkala dengan Pengelola Proyek.

11
B. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal,
antara/draft dan pokok yang harus dihasilkan Konsultan sesuai dengan
rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.
C. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan
bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
D. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya dokumen
perencanaan untuk siap dilelangkan adalah : 90 (Sembilan Puluh) Hari
Kalender sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja.

IX. MASUKAN

A. INFORMASI

1. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus


mencari informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang
diberikan oleh Pemberi Tugas termasuk melalui Kerangka Acuan
Kerja ini.
2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi
yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal
dari Pemberi Tugas, maupun yang dicari sendiri.
Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari
kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan
Perencana.

B. TENAGA

Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus


menyediakan tenaga yang memenuhi ketentuan proyek, baik ditinjau
dari segi lingkup proyek maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.

Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam untuk masing-masing


kegiatan perencanaan sekurang-kurangnya terdiri dari :
1. Tenaga Ahli Planologi (Team Leader) sebanyak 1 orang dengan
kualifikasi minimal S-2 Planologi yang mempunyai Sertifikat
Keahlian dengan pengalaman minimal 10 tahun dibidangnya.
Adapun tugas dan tanggung jawab Team Leader adalah:
 Menterjemahkan keinginan pemberi tugas untuk pekerjaan ini
sebagaimana telah dijabarkan dalam Kerangka Acuan Kerja.
 Bersedia hadir dalam proses kegiatan lelang seperti kegiatan
aanwijing dan klarifikasi Tenaga Ahli.
 Melakukan koordinasi dan alokasi pekerjaan yang disesuaikan
dengan keahlian yang dimiliki oleh masing-masing tenaga ahli
 Bertindak sebagai penghubung antara tim konsultan dengan
pemberi tugas, serta instansi terkait lainnya

12
 Bertanggung jawab atas tersedianya semua bentuk laporan
yang diminta oleh pemberi tugas, sebagaimana telah
diungkapkan dalam Kerangka Acuan Kerja termasuk aspek
administrasi, teknik dan keuangan
 Bersama-sama dengan tenga ahli melakukan penyusunan
pangkalan data transportasi kota
 Melakukan analisa terhadap sistem transportasi eksisting di
wilayah studi
 Menyusun strategi program kerja bersama tenaga ahli lainnya.

2. Tenaga Ahli Planologi sebanyak 1 orang, kualifikasi minimal S-1


Planologi yang mempunyai SKA dengan pengalaman minimal 5
tahun.
3. Tenaga Ahli Teknik Sipil sebanyak 1 orang, kualifikasi minimal S-
1 Teknik Sipil yang mempunyai SKA dengan pengalaman
minimal 5 tahun.
4. Tenaga Ahli Lingkungan sebanyak 1 orang, kualifikasi minimal S-
1 Teknik Lingkungan yang mempunyai SKA dengan pengalaman
minimal 5 tahun.
5. Tenaga Ahli Ekonomi Pembangunan sebanyak 1 orang,
kualifikasi minimal S-1 Ekonomi Pembangunan dengan
pengalaman minimal 7 tahun.

Dalam menunjang pekerjaan dibutuhkan beberapa tenaga pendukung:


1. Tenaga Surveyor sebanyak 2 orang, kualifikasi pendidikan
minimal D-3 Teknik Sipil atau sederajat dengan pengalaman di
bidang survey minimal 5 tahun.
2. Drafter/Juru Gambar sebanyak 1 orang, kualifikasi minimal D-3
Komputer dengan pengalaman minimal 3 tahun dibidangnya.
3. Oporator Komputer sebanyak 1 orang, kualifikasi minmal D-3
Komputer dengan pengalaman 2 tahun.
4. Administrasi sebanyak 1 orang, kualifikasi minimal D-3
Administrasi Perkantoran dengan pengalaman 2 tahun
dibidangnya.

X. PROGRAM KERJA.

A. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal


meliputi :
1. Jadwal kegiatan secara terperinci:
2. Alokasi tenaga yang lengkap dengan tingkat keahliannya
maupun jumlah tenaga yang diusulkan Konsultan Perencana
untuk melaksanakan tugas perencanaan, serta harus mendapat
persetujuan dari Pemberi Tugas.

13
3. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan.
B. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari
Pemberi Tugas, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan
Perencana dan mendapatkan pandangan/pertimbangan teknis dari
Pemberi Tugas.

XI. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanan diperkirakan 5 (lima) bulan atau 150 (seratus lima
puluh) hari kalender.

XII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan ini dilaksanakan pada tahun anggaran 2012 dan seluruh pekerjaan
harus dapat diselesaikan dalam waktu 5 (lima) bulan kalender atau 150 hari
kalender terhitung sejak dikeluarkannya SPMK (Surat Perintah Mulai kerja)
dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi. Tahapan dan jadwal
waktu pelaksanaan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada Tabel I sebagai
berikut :

14
Diagram 1
JADWAL KEGIATAN TENAGA AHLI DAN PENDUKUNG
PENYUSUNAN STUDY KELAYAKAN PEMBANGUNAN TERMINAL PENUMPANG ANGKUTAN JALAN
DI KABUPATEN PELALAWAN

JADWAL P E K E R J AAN
No KETERANGAN Bulan - 1 Bulan - 2 Bulan - 3 Bulan - 4 Bulan - 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I. TENAGA AHLI
1. Planologi (Tiem Leader)
2. Teknik Sipil
3. Teknik Lingkungan
4. Ekonomi Pembangunan
II. TENAGA PENDUKUNG
1. Asiten Planologi
2. Surveyor
3. Operator Komputer
4. Juru Gambar
5. Administrasi

Keterangan : Waktu Pelaksanaan Pekerjaan 5 Bulan atau 150 Hari Kalender.

15
Diagram 2.
JADWAL KEGIATAN PELAKSANAAN
PENYUSUNAN STUDY KELAYAKAN PEMBANGUNAN TERMINAL PENUMPANG ANGKUTAN JALAN
DI KABUPATEN PELALAWAN

JADWAL P E K E R J AAN
No BENTUK KEGIATAN Bulan - 1 Bulan - 2 Bulan - 3 Bulan - 4 Bulan - 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan + Study Litelatur
2. Survey Awal Lapangan
3. Pembuatan Laporan Pendahuluan
4. Diskusi
5. Pembuatan Laporan Antara
6. Pembuatan Eksam
7. Seminar / Diskusi
8. Pembuatan Laporan Akhir
9. Penyerahan Produk Laporan

Keterangan : Waktu Pelaksanaan Pekerjaan 5 Bulan atau 150 Hari Kalender.

16
XIII. BIAYA KEGIATAN

Jumlah biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah Rp.
290.273.000,- ( Dua Ratus Sembilan Puluh Juta Dua Ratus Tujuh Puluh Tiga
Ribu Rupiah).- Rincian biaya terlampir.

XIV. P E N U T U P

A. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan


hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan
mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun
program kerja untuk dibahas dengan Pemberi Tugas.

Pelalawan, Januari 2012

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi


Kabupaten Pelalawan

(Drs. H. NASRI FISDA E, M.Si)


NIP. 19571221 198003 1 014

15

Anda mungkin juga menyukai