Anda di halaman 1dari 22

PERENCANAAN TERMINAL

PENUMPANG TIPE C

OLEH
DOSEN

:KELOMPOK 9
:YOSSYAFRA, PhD

ANGGOTA KELOMPOK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

ANDRE
(0810922099)
M. FADDLY
(0810923139)
ZILMAN RIZAL
(0810923185)
ADEFIA NOFITA
(0810923199)
EDO RONALDO
(0810923108)
BOB ARASMA
(0810923179)
INDAH PERMATA YENI
(1010923049)
AMELIA RURI HANDAYANI (1010923058)

DEFENISI TERMINAL
Terminal merupakan tempat awal dan akhir operasi
transportasi atau trayek.
Terminal adalah titik simpul berbagai moda angkutan,
sebagai titik perpindahan penumpang dari moda satu ke
moda lain atau dari berbagai moda ke suatu moda
Terminal merupakan komponen penting dalam sistem
transportasi yang yang direpresentasikan dengan titik
dimana penumpang dan barang masuk dan keluar dari
sistem
Terminal adalah tempat pergantian moda atau rute
(Interchange)

Lanjutan defenisi terminal


Berdasarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 1992
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, terminal
merupakan prasarana transportasi jalan untuk barang
serta mengatur kedatangan danpemberangkatan
kendaraan umum yang merupakan satu wujud simpul
jaringan transportasi.
Berdasarkan UU No 14 Tahun 1992, dalam Peraturan
Pemerintah No. 41 Tahun 1993 Tentang angkutan jalan
umum, terminal adalah sarana transportasi untuk
keperluan memuat dan menurunkan orang atau barang
serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan
kendaraan umum yang merupakan satu simpul jaringan
transportasi.

DEFENISI TERMINAL SESUAI KEPUTUSAN MENTERI


PERHUBUNGAN NOMOR 31 tahun 1995

Terminal penumpang adalah prasarana


transportasi jalan untuk keperluan menurunkan
dan menaikkan penumpang, perpindahan
intra/antar moda transportasi serta mengatur
kadatangan dan pemberangkatan kendaraan
umum

FUNGSI TERMINAL
a. Secara umum:
Tempat memuat penumpang atau memuat barang ke
atas kendaraan transportasi atau sebaliknya
Tempat menampung penumpang dari waktu tiba sampai
waktu berangkat
Kemungkinan penyimpanan dan pengepakan barang
yang akan diangkut
Menyimpan kendaraan dan memelihara serta
menentukan tugas selanjutnya
Tempat mengumpulkan penumpang serta barang dalam
ukuran ekonomis

b. Menurut Ditjen Perhubungan Darat (1995):


Fungsi terminal bagi penumpang adalah untuk kenyamanan
menunggu, kenyamanan perpindahan dari satu moda atau
kendaraan yang satu ke moda atau kendaraan yang lain,
tempat tersedianya fasilitas-fasilitas dan informasi
(peralatan, teluk, ruang tunggu, papan informasi, toilet, toko,
loket, dan lain-lain), serta fasilitas parkir bagi kendaraan
pribadi.
Fungsi terminal bagi pemerintah antara lain adalah dari segi
perencanaan dan manajemen lalulintas untuk menata
lalulintas dan menghindari kemacetan, sebagai sumber
pemungutan retribusi dan sebagai pengendali arus
kendaraan umum.
Fungsi terminal bagi operator bis adalah untuk pengaturan
pelayanan operator bis, penyediaan fasilitas istirahat,
informasi arah bis, dan fasilitas pangkalan.

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA PEMBANGUNAN TERMINAL

a. Rencana umum tata ruang;


b. Kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di
sekitar terminal;
c. Keterpaduan moda transportasi baik intra
maupun antar moda;
d. Kondisi topografi lokasi terminal;
e. Pengaruh bagi lingkungan.

SIRKULASI LALU LINTAS PADA TERMINAL


Jalan keluar masuk kendaraan harus lancar.
Jalan keluar dan masuk calon penumpang harus terpisah
dengan jalan keluar masuk kendaraan.
Kendaraan di dalam terminal harus dapat leluasa
bergerak tanpa hambatan yang tidak perlu.
Sistem sirkulasi kendaraan di dalam terminal ditentukan
berdasarkan jumlah arah perjalanan dan frekuensi
perjalanan.
Waktu yang diperlukan untuk turun/naik penumpang.
Sistem sirkulasi ini juga ditata dengan memisahkan jalur
bus dan angkutan kota.

TIPE-TIPE TERMINAL PENUMPANG


a. Terminal penumpang tipe A
Berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan
antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas
negara, angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan
kota, dan angkutan pedesaan.
b. Terminal penumpang tipe B
Berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan
antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan/atau
angkutan pedesaan.
c. Terminal penumpang tipe C
Berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan
pedesaan.

TERMINAL PENUMPANG TIPE C

Syarat khusus dari lokasi sebuah Terminal


Tipe C
a. Terletak di dalam wilayah kabupaten daerah
tingkat II dan dalam jaringan trayek pedesaan;
b. Terletak di jalan kolektor atau lokal dengan
kelas jalan paling tinggi kelas IIIA;
c. Tersedia lahan sesuai dengan permintaan
angkutan;
d. Mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke
dan dari terminal, sesuai kebutuhan untuk
kelancaran lalu lintas di sekitar terminal.

FASILITAS UTAMA
jalur pemberangkatan kendaraan umum;
jalur kedatangan kendaraan umum;
bangunan kantor terminal;
tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar;
rambu-rambu dan papan informasi, yang
sekurang-kurangnya memuat petunjuk jurusan,
tarif dan jadual perjalanan;

FASILITAS PENUNJANG
toilet
ruang istirahat
Dll

LOKASI TERMINAL YANG DIRENCANAKAN


Yaitu di Pasar Raya, Padang, Sumatera Barat.
Hal ini disebabkan oleh tidak adanya terminal
penumpang tipe C yang memadai di sana,
sedangkan di sanalah tempat pertemuan
angkutan, sehingga sering terjadi kemacetan di
area tersebut.

Lanjutan lokasi terminal

LUASAN TERMINAL
KETERANGAN

LUAS (m2)

Parkir Angkutan

2500

Area Kedatangan kendaraan

1500

Area Keberangkatan kendaraan

1500

Ruang Istirahat

30

Ruang Tunggu

500

Kamar Mandi/ Toilet

40

Ruang Informasi

Luas Bangunan Terminal

6078

Luas Lahan

7000

LAYOUT TERMINAL PENUMPANG


TIPE C

KENDALA PADA PERENCANAAN TERMINAL


Sulit untuk menentukan luas area kedatangan
dan keberangkatan yang mampu menampung
kendaraan yang ada, karena kendaraankendaraan tersebut tidak memilik jadwal
kedatangan dan keberangkatan, sehingga kami
kesulitan untuk memperkirakan jumlah
kendaraan yang berada di terminal pada saat
jam sibuk.
Sulit membuat sirkulasi kendaraan agar tidak
terjadi kemacetan pada terminal, karena
kendaraan tersebut sering datang dan pergi
secara tidak teratur.

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai