Anda di halaman 1dari 18

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia

Nomor PM 132 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Terminal

PENGERTIAN TERMINAL
Penumpang Angkutan Jalan, terminal didefinisikan sebagai pangkalan
kendaraan bermotor umum yang digunakan untuk mengatur dan
keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/ atau barang,
serta perpindahan moda angkutan. Perpindahan intra atau antar moda
transportasi juga dapat dilakukan di terminal, seperti perpindahan dari
angkutan pedesaan ke angkutan perkotaan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pehubungan No 31 Tahun 1995


tentang Terminal Transportasi Jalan, terminal tipe c berfungsi melayani
kendaraan umum angkutan pedesaan. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa Terminal Tipe C adalah pangkalan angkutan pedesaan yang
mengatur keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/ atau
barang.
Fungsi terminal bagi penumpang
untuk kenyamanan menunggu, kenyamanan perpindahan dari satu moda atau
kendaraan ke moda atau ke kendaraan lain, tempat tersedianya fasilitas-fasilitas
dan informasi serta fasilitas-fasilitas dan informasi
Fungsi terminal bagi pemerintah
dapat melihat dari segi perencanaan dan manajemen lalu lintas

FUNGSI TERMINAL
Fungsi terminal bagi operator bus
untuk pengaturan pelayanan operasional bus, penyediaan fasilitas istirahat dan
informasi bagi awak bus dan fasilitas pangkalan.

Selain itu, Warpani (1990) membagi fungsi pokok terminal menjadi empat, yaitu:
• Menyediakan akses ke kendaraan yang bergerak pada jalur khusus;
• Menyediakan tempat dan kemudahan perpindahan atau pergantian moda
angkutan dari kendaraan yang bergerak pada jalur khusus ke moda angkutan lain;
• Menyediakan sarana simpul lalu lintas, tempat konsolidasi lalu lintas;
• Menyediakan tempat untuk menyimpan kendaraan.
1. Penumpang (penumpang yang datang dan 3. Penyewa
berangkat) • Pedagang

PELAKU DAN AKTIFITAS


• Penumpang pejalan kaki Datang – parkir – membuka toko –
Penumpang datang – membeli tiket – berjualan – melayani pembeli –
menunggu dan istirahat – penumpang naik menutup toko - pulang
– berangkat dan meninggalkan terminal 4. Kendaraan
2. Pengelola • Kendaraan angkutan umum
Pengelola tersebut terdiri atas: Datang – menurunkan penumpang
• DISPENDA – antri (istirahat) – perawatan –
Datang – parkir – bekerja - pulang. penyimpanan - menaikkan
• DLLAJ penumpang – berangkat.
Datang – parkir – bekerja - pulang. • Kendaraan pribadi
• Petugas keamanan Datang – parkir – bekerja - pulang.
Datang – parkir – berjaga - pulang.
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Fasilitas penunjang terminal
Tahun 1995 tentang Terminal Transportasi Jalan • kamar mandi/toilet,
bagian kedua (pasal 3, 4 dan 5) terkait fasilitas • mushola,
terminal, yaitu: • tempat wudhu

KEBUTUHAN RUANG
Fasilitas utama terminal • kios/ kantin,
• ruang pengobatan,
• jalur pemberangkatan kendaraan umum,
• ruang informasi dan pengelolaan,
• jalur kedatangan kendaraan umum,
• telepon umum,
• tempat tunggu penumpang dan/atau
• tempat penitipan barang,
pengantar,
• taman,
• tempat parkir kendaraan terminal,
• peron, dan
• rambu-rambu dan papan informasi. • pelataran parkir kendaraan pribadi.
• ruang cleaning service
NO RUANG BESARAN LUAS TOTAL PENGHAWAAN PENCAHAYAAN
NO NAMA RUANG

BESARAN & PERSYARATAN


KENDARAAN
ALAMI BUATAN ALAMI BUATAN
1 AKADES 900 1 LOKET ꟷ ● ꟷ ●
2 KENDARAAN PRIBADI 200
2 RUANG TUNGGU ● ꟷ ● ●
3 SIRKULASI KENDARAAN 1.100 m²

3 RUANG ADMINISTRASI ꟷ ● ꟷ ●
4 RUANG ISTIRAHAT 30

5 PELATARAN PARKIR CADANGAN 550 4 RUANG PENGAWAS ● ● ●


PEMAKAI JASA
5 LOKET ꟷ ● ꟷ ●
6 RUANG TUNGGU 480
6 PERON ꟷ ● ● ●
7 SIRKULASI MANUSIA 192

8 KAMAR MANDI 40 m² 7 RETRIBUSI ꟷ ● ● ●


9 KIOS 288
8 RUANG INFORMASI ꟷ ● ꟷ ●
10 MUSHOLA 40

OPRASIONAL
9 RUANG PERTOLONGAN ꟷ ● ꟷ ●
11 RUANG ADMINISTRASI 39 PERTAMA
12 RUANG PENGAWAS 16
10 RUANG ISTIRAHAT ꟷ ● ● ●
13 LOKET 2

14 PERON 3
11 PELATARAN PARKIR ● ꟷ ● ●
15 RETRIBUSI 6
CADANGAN
16 RUANG INFORMASI 8
m² 12 RUANG LUAR ● ꟷ ● ●

17 RUANG PERTOLONGAN PERTAMA 15 13 KAMAR MANDI ● ꟷ ꟷ ●


RUANG LUAR (tidak efektif)
14 KIOS ● ꟷ ● ●
18 RUANG LUAR 1.554 m²

LUAS TOTAL 5463 m² 15 MUSHOLA ꟷ ● ● ●


HUBUNGAN RUANG
`

DATA TAPAK
Lokasi perencanaan Terminal Tipe C:
berada di Jl. H. Rais A. Racman, Kecamatan Pontianak Barat, Kota
Pontianak.
•KDB: 60% x 9110 m2 = 5466 m2
•KLB: 3 x 9110 : 5466 = maksimal 5 lantai
•KDH: paling rendah 30 %
•GSB Jl. H. Rais A. Racman: 20 m dari as jalan
•GSB Gg. Gn. Senjuju: 5m dari as jalan
•GSB Jl. Gn. Sahari: 8 m dari as jalan
•Luas tapak: 9110 m2
NALISI TAPAK I MATAHARI
• tapak mendapat sinar
matahari maksimal pada • Pada saat penyinaran maksimal, kondisi sekitar tapak
• pukul 09.00 WIB - 16.00 WIB terasa panas
• suhu pontianak tertinggi • Pada tanggal tertentu matahari tepat berada diatas
yaitu 33.4o C terjadi dibulan tapak
Agustus • Pada pukul 09.00 ketinggian matahari berada pada sudut
• matahari terbit dari Timur 43.41o dan pada pukul 16.00 ketinggian matahari berada
dan terbenam disebelah pada susut 27.19o
barat • Jam terbaik untuk mendapatkan cahaya matahari
• waktu mendapatkan sinar adalah pagi hari pada pukul 06:00-09.00 dan sore hari
matahari 06.00-09.00 dan pada pukul 16.00-18.00
16.00-18.00 (sinar matahari
yang menyehatkan)
NALISI TAPAK I MATAHARI
ANALISI TAPAK I HUJAN
• Curah hujan yang
tinggi dapat
menyebabkan
tergenangnya area
terminal sehingga
menggangu
aktifitas di terminal
• Dapat
menyebabkan
tempias pada
bangunan

• curah hujan mengikuti arah angin dari barat ke timur


• jumlah curah hujan terbanyak terjadi pada bulan agustus dengan
jumlah hari hujan 21 dan jumlah curah hujan 514.5 mm
ANALISI TAPAK I HUJAN
•Beberapa drainase

ANALISI TAPAK I DRAINASE


tersumbat oleh sampah
sehingga dapat
menggenangi tapak

•Membersihkan drainase
dari sampah agar menjadi
lancer dan tidak berisiko
sumbat dan meluap pada
saat musim penghujan
Pada jam 06.00-09.00
dan jam 15.00-18.00
terjadi kemacetan
karena banyak nya
masuk parkir intensitas kendaraan

ANALISI TAPAK I AKSES


kendaraan yang melalui Jl. H. Rais A.
pribadi Rachman
keluar kendaraan
pribadi dan
umum

masuk
kendaraan
umum

Dapat di akses mengunakan


• Jalan Kaki
• Sepeda
• Sepeda bermotor
• Mobil
Ide konsep
Konsep rancangan merupakan menarik
kesimpulan respon dari permasalahan terhadap
lingkungan, iklim, aksesibilitas, pada tapak dan
menyesuaikan bentuk bangunan dengan
keadaan sekitar tapak
Jenis pondasi yang cocok
digunakan di Kota Pontianak Rangka batang adalah susunan elemen-
adalah dengan menggunakan elemen linier yang membentuk segitiga atau
struktur pondasi tiang pancang. kombinasi segitiga, sehingga menjadi bentuk
Jenis pondasi dalam digunakan rangka yang tidak dapat berubah bentuk bila

USULAN STRUKTUR
untuk menyalurkan beban diberi beban eksternal tanpa adanya perubahan
bangunan melewati lapisan bentuk pada satu atau lebih batangnya. Setiap
tanah yang lemah di bagian atas elemen tersebut dianggap tergabung pada titik
ke lapisan bawah yang lebih hubungnya dengan sambungan sendi. Sedangkan
keras.. Tiang pancang batang-batang tersebut dihubungkan sedemikian
mengunakan tiang yang rupa sehingga semua beban dan reaksi hanya
ditancapkan langsung ke tanah, terjadi pada titik hubung
dengan menggunakan mesin
pemancang.
Sistem Jaringan Air Bersih
Pada bangunan tipe c ini menggunakan sambungan langsung dari PDAM melalui pipa utama
PDAM masuk ke instalasi meteran air dan air langsung didistribusikan ke seluruh Gedung.

Sistem Pencahayaan dan Penghawaan


Pencahayaan dan penghawaan pada bangunan dibagi dua yaitu alami dan buatan.

USULAN UTILITAS
Penghawaan alami mengacu dengan memperhatikan kondisi iklim setempat dan kenyamanan
termal di dalam bangunan. Penghawaan buatan digunakan pada fungsi tertentu seperti ruang
administrasi dan ruang pertolongan utama.

Sistem Telekomunikasi
Terkait penyediaan sistim tata suara di dalam maupun di luar bangunan menerapkan sistim
pengeras suara yang terpasang pada tempat-tempat tertentu sehingga penumpang bisa
menerima suara langsung terkait pergerakan arus keluar-masuk angkutan dan tidak terjadi cacat
akustik berupa suara gaung dan kebisingan.
Sistem Jaringan Air Kotor
Air kotor yang dihasilkan oleh aktivitas di dalam bangunan dibuang ke dalam bak penampung
baik dicampurkan dalam satu wadah penampung maupun dibuat dalam wadap penampung
terpisah yang kemudian disalurkan ke instalasi pengolahan air kotor atau langsung ke roil kota.

Sistem Transportasi Vertikal


Sistem transportasi vertiakal menggunkan tangga yang ramah terhadap penyandang

USULAN UTILITAS
distabilitas. Ramp dengan derajat kemiringan sesuai dengan standar bagi penyandang disabilitas.

Sistem Pelindung Kebakaran


Pada bangunan terminal tipe c ini menggunakan fire extinguisher dengan kode biru atau
berbahan dry powder. Pemilihan fire extinguisher dinilai lebih tepat karena bangunan terminal tipe
c tidak luas.

Sistem Jaringan Listrik


Sumber energi listrik berasal dari PLN dan cadangan dari generator yang diatur melalui ruang
mekanikal dan elektrikal, kemudian disebarkan di titik-titik strategis sesuai kebutuhan.
Sistem Penangkal Petir
Bangunan Terminal menggunakan penangkal petir sistem franklin rod. Berfungsi untuk
menangkap petir dan menyalurkannya ke tanah sehingga semua bagian dari bangunan beserta
isinya atau benda-benda yang dilindunginya terhindar dari bahaya sambaran petir.

Sistem Pemeliharaan Bangunan

USULAN UTILITAS
Sistem pemeliharaan bangunan menggunakan model pembersihan manual dengan
menggunakan peralatan yang dikendalikan oleh manusia sepenuhnya.

Sistem Persampahan
Menerapkan konsep 3R (reduce, reuse, recycle) di sumber sampah organik dan sampah an
organik. Sampah organik yaitu sampah yang mudah membusuk, seperti sisa makanan, sayuran
daun-daun kering dan sebagainya sedangkan sampah an organik yaitu sampah yang tidak
mudah membusuk seperti plastik, wadah pembungkus makanan, botol, kaleng, besi dan
sebagainya

Anda mungkin juga menyukai