Anda di halaman 1dari 51

PENGENALAN ALAT PENGUKUR

KETIDAKRATAAN
KLASIFIKASI ALAT PENGUKUR KETIDAKRATAAN

 World Bank mengembangkan suatu konsep untuk menyusun informasi manajemen jalan
ke dalam beberapa tingkatan yang berkorelasi dengan tingkat kerumitan yang diperlukan
untuk penentuan keputusan dan metode pengumpulan dan pemrosesan data.
 Pada pengujian ketidakrataan kelas 1 memiliki tingkat keakuratan paling tinggi di mana
kelas 4 memiliki tingkat keakuratan paling rendah

Class 4
• Subyektif
• Tanpa kalibrasi
• Visual

Class 1 Class 2 Class 3


ALAT UKUR KETIDAKRATAAN KELAS 1

 Alat pengukur profil permukaan yang presisi


 Profil diukur dengan jarak cukup rapat dan akurat pada jejak roda sebagai
suatu rangkaian titik pengukuran untuk kemudian diolah menjadi data
ketidakrataan dalam bentuk nilai IRI
 Alat pada kelas ini dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu laser dan alat pengukur
tipe stastis manual

LASER PROFILOMETER DIPSTICK WALKING PROFILOMETER


ALAT UKUR KETIDAKRATAAN KELAS 2

 Metode alat pengukur profil permukaan lainnya


 Kelas ini mempertimbangkan pengukuran profil secara dinamis yang
menentukan elevasi profil melalui data elevasi atau penjumlahan
perhitungan statistik data elevasi.
 Akurasi tergantung teknologi dan berada di bawah kelas 1
 Alat ini dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu laser dan alat pengukur elevasi
stastis manual
ALAT UKUR KETIDAKRATAAN KELAS 2

PROFILOGRAPHS

APL (ANALISEUR DE PROFIL EN LONG) PROFILOMETER

INERTIAL PROFILER
BATASAN ALAT UKUR KELAS 1 DAN KELAS 2

Syarat resolusi alat (mm)


Rentang ketidakrataan IRI,
Kelas 1 Kelas 2
(m/km)
0,0 ≤ IRI < 0,5 0,125 0,25
0,5 ≤ IRI < 1,0 0,25 0,5
1,0 ≤ IRI < 3,0 0,5 1,0
3,0 ≤ IRI < 5,0 1,0 2,0
5,0 ≤ IRI < 7,0 1,5 3,0
7,0 ≤ IRI 2,0 4,0
 Persyaratan untuk alat ukur kelas 1 dan alat ukur kelas 2 menurut ASTM
E1364-95
ALAT UKUR KETIDAKRATAAN KELAS 3

 Tipe respons, perkiraan IRI dari korelasi


 Peralatan kelas 3 termasuk alat yang dioperasikan secara mekanikal maupun
elektronik yang tidak langsung mengevaluasi profil suatu perkerasan.
 Nilai yang didapat menggunakan peralatan ini membutuhkan kalibrasi
melalui suatu korelasi terhadap nilai ketidakrataan standar
ALAT UKUR KETIDAKRATAAN KELAS 3

ROMDAS

NAASRA ROUGHNESS-METER

TRL BUMP INTEGRATOR


Pengukuran Ketidakrataan Kelas 4

 Pemeringkatan subjektif dan alat tidak terkalibrasi


 Penilaian secara subjektif yang didapat dengan berkendara pada suatu seksi
 Melakukan inspeksi secara visual dimana pengukuran yang dilakukan tidak
terkalibrasi dan hanya sebagai gambaran secara kasar kondisi permukaan
jalan
Walking Profilometer (Kelas 1)
Pengujian WP
 Merupakan instrumen pengukur profil jalan kelas 1 (reference
profiler)
 Pada saat didorong, terjadi rotasi pada dua roda sejajar yang
menggerakkan mekanisme alat dan mengaktifkan kaki pelat pengukur
sepanjang 241,3 mm untuk menjejak, pindah dan lepas dari
permukaan jalan yang sedang diuji secara berulang
 Data profil permukaan jalan terekam pada sebuah control unit,
kemudian data tersebut dikonversi menjadi nilai IRI
 Minimun interval pengujian: 10 m
CARA KERJA
(TAYANGAN VIDEO)

https://www.youtube.com/watch?v=-1zBrH0Okbo
LASER PROFILER

Accelerator = mengukur percepatan yang digunakan untuk


menentukan referensi inersia (pergerakan badan
mobil)
PENGUJIAN LASER PROFILER
 Pengujian dilakukan pada kondisi cuaca cerah, tidak ada genangan air pada
permukaan jalan (berdasarkan prosedur pelaksaan survai ketidakrataan
menggunakan laser profiler)
 Kendaraan dapat dioperasikan pada kecepatan antara 30 s/d 95 km/jam
 Dilakukan pada jejak roda pada setiap lajur
 Catatan termasuk persimpangan, jalan, dan tanda-tanda referensi
 Perlu adanya jalur awalan dan akhiran yang cukup (minimal 50 m)
 Proses untuk mendapatkan nilai IRI diproses oleh program bawaan
CARA KERJA
(TAYANGAN VIDEO)

https://www.youtube.com/watch?v=4VOqimB_4vM
PENGUJIAN ALAT UKUR TIPE
RESPONS
PELAKSANAAN PENGUJIAN BI
 Pastikan tekanan ban sesuai dengan pada saat kalibrasi dan pada
temperatur operasional
 Kendaraan survey harus mengikuti jejak roda pada lajur lalulintas yang di
uji
 Hasil pengujian diproses dan dilaporkan dalam interval 100 m dan per km.
 Tandai titik awal, titik akhir, patok km dan keterangan lainnya yang
sekiranya dibutuhkan
 Kecepatan kendaraan harus dalam keadaan stabil sesuai dengan kecepatan
pada saat kalibrasi
CARA KERJA
(TAYANGAN VIDEO)
BI

https://www.youtube.com/watch?v=oWjWoQm2dGA
PENGUJIAN ALAT UKUR KELAS 3 BERBASIS
AKSELEROMETER
(ROUGHOMETER)
Prinsip Kerja
Sensor Inersia terpasang pada
as-roda mengukur ”vertical
acceleration”
PELAKSANAAN PENGUJIAN ROUGHOMETER

 Bila memungkinkan perlu ada awalan dan akhiran minimal 50 m dari


titik mulai dan akhir jalur survai
 Kendaraan survey harus mengikuti jejak roda pada lajur lalulintas
yang di uji
 Tandai titik awal, titik akhir, dan keterangan lainnya yang sekiranya
dibutuhkan
 Perlu ada sinkronisasi antara pencatat kejadian manual dengan
operator alat agar keterangan yang didapat akurat
 Kecepatan kendaraan direkomendasi harus dalam rentang kecepatan
40 sd 60 km/jam
 Nilai IRI didapat hasil pengolahan software
DATA HASILROUGHOMETER III
 Alat ini dilengkapi dengan sensor jarak yang akurat dan GPS. Data yang dihasilkan berupa row
data, grafik, dan peta koordinat GPS yang berawarna warni sesuai dengan tingkat nilai IRI.
Field Data Sheet
ROAD NAME: 013 15 K JL IR SUTAMI MAKASAR
SECTION: FROM: Pintu Keluar Tol TO: Pintu Masuk Tol
SURVEY DATE: 2008-10-14 TIME: 23:02:02
TRAVEL DIRECTION:Normal (jalur kiri)
REFERENCE: ..............................
VEHICLE: Toyota Innova DD 491 AI
OPERATOR: Davey Kusmayadi, Didik Yulianto & Hadi Satriya (staff UPD Propinsi)
COMMENTS: Cuaca Cerah
_______________________________________________________________________________________________

Roughness Value
SecID SubDist TotDist IRI NAASRA Speed Event Date Time Latitude Longitude Ht
____________________________________________________________________________________________________________________ __

1 0.100 0.100 11.8 312 37.3 14-10-08 23:02:11 -5.06508 119.2683 0


1 0.200 0.200 16.1 425 39.6 14-10-08 23:02:20 -5.06490 119.2688 0
1 0.300 0.300 12.0 317 42.9 14-10-08 23:02:29 -5.06473 119.2693 0
1 0.400 0.400 11.0 291 45.3 14-10-08 23:02:37 -5.06456 119.2698 0
1 0.500 0.500 11.9 313 46.8 14-10-08 23:02:44 -5.06438 119.2683 0
1 0.600 0.600 10.7 283 48.1 14-10-08 23:02:52 -5.06421 119.2703 0
1 0.700 0.700 11.6 307 50.2 14-10-08 23:02:59 -5.06404 119.2708 0
1 0.800 0.800 14.4 380 50.1 14-10-08 23:03:06 -5.06385 119.2713 0
1 0.900 0.900 14.3 379 46.5 Event 14-10-08 23:03:14 -5.06364 119.2718 0
1 1.000 1.000 10.8 284 48.8 14-10-08 23:03:21 -5.06335 119.2723 0
_____________________________________________________________________________________________________________________ _

Average Value 9.1

Field Data Sheet


ROAD NAME: 013 15 K JL IR SUTAMI MAKASAR
SECTION: FROM: Pintu Keluar Tol TO: Pintu Masuk Tol
SURVEY DATE: 2008-10-14 TIME: 23:02:02
TRAVEL DIRECTION: Normal (jalur kiri)
REFERENCE: ..............................
VEHICLE: Toyota Innova DD 491 AI
OPERATOR: Davey Kusmayadi, Didik Yulianto & Hadi Satriya (staff UPD Propinsi)
COMMENTS: Cuaca Cerah
_________________________________________________________________

Road Condition
SecID SubDist TotDist Excell Good Fair Poor Bad
|---| |---| |---| |---| |-
_________________________________________________________________

1 0.100 0.100 X
1 0.200 0.200 X
1 0.300 0.300 X
1 0.400 0.400 X
1 0.500 0.500 X
1 0.600 0.600 X
1 0.700 0.700 X
1 0.800 0.800 X
1 0.900 0.900 X
1 1.000 1.000 X
_________________________________________________________________

Average Value X
PEMASANGAN ROUGHOMETER III
Prosedur Pemasangan Alat
 Kalibrasi Roughness Sensor sebelum dipasang.
 Pasang Roughness Sensor di As roda belakang sisi kanan (driver), setelah
sensor dikalibrasi.
PEMASANGAN ROUGHOMETER III
Prosedur Pemasangan Alat
 Pasang Sensor harus benar / level dan kabelnya harus aman, tidak ada
kemungkinan terjepit, tertarik dari sensornya
PEMASANGAN ROUGHOMETER III
Prosedur Pemasangan Alat
 Pasang DMI di roda belakang sisi kanan (driver), kemudian dikalibrasi.
Pastikan kabel DMI ada space untuk pergerakan roda naik turun.

Universal Fixing Bracket Power Grip Vacuum Cup


PEMASANGAN ROUGHOMETER III
Prosedur Pemasangan Alat
 Pasang GPS di atap kendaraan sebelah belakang sisi kanan (driver),
Kalibrasi Roughometer III
Prosedur Kalibrasi Sensor Roughness
Roughometer Controller :
Pilih menu Cal Accel sensor.

Tekan tombol Yes

Pegang Sensor pada posisi


Tegak lurus / 0 derajat,


Kalibrasi Roughometer III
Prosedur Kalibrasi Sensor Roughness
Sensor pada posisi 0 derajat,

Tekan tombol Yes

Pembacaan Sensor = +/- 2.74V,


Tekan tombol Yes


Kalibrasi Roughometer III
Prosedur Kalibrasi Sensor Roughness

 Sensor diputar 180 derajat ,


Tekan tombol Yes

 Pembacaan Sensor = +/-2.26V,


Tekan tombol Yes
Kalibrasi Roughometer III
Prosedur Kalibrasi Sensor Roughness

 Old 4.15 New 4.17,


Tekan tombol Yes

 Roughometer III akan update nilai kalibrasi baru


 Nilai kalibrasi yang baru sekitar 4.17, Atau harus antara :
4.06 s/d 4.27.
Kalibrasi Roughometer III
Prosedur Kalibrasi DMI / Jarak

Tekan tombol Tekan tombol


START STOP

Kendaraan berjalan lurus dengan


kecepatan bebas

1.000 m

Titik Awal Titik Akhir


Kalibrasi Kalibrasi
0m 1000 m

 Kendaraan harus berhenti pada posisi titik awal dan titik akhir
Pengumpulan Data di Lapangan
 Nyalakan Mesin Kendaraan Survey, kemudian nyalakan Roughometer III
 Sebelum survey, Sistem Roughometer III harus dicek, yaitu :
1. cek tanggal dan waktu

2. cek setting Lead – in

3. cek sensor jarak dan sensor roughness


Pengumpulan Data di Lapangan
4. cek Status GPS
- GPS - OK & PPS – OK - GPS - OK & PPS – tidak OK

- GPS – tidak OK & PPS – tidak OK - GPS data tidak lengkap terbaca

- GPS – tidak terpasang


Pengumpulan Data di Lapangan
 Tekan menu “New Survey” kemudian tekan <YES>

 Muncul keterangan sisa km dan tanggal & jam, kemudian tekan <YES>

 Posisikan mobil minimal 50-100 m sebelum titik awal ruas jalan,


 Tekan tombol Start, kemudian mobil berjalan menuju titik awal ruas jalan dengan kecepatan sudah
diatas 30km/jam.
Pengumpulan Data di Lapangan
 Jika Lead-in diaktifkan, maka akan muncul tampilan sbb.

 Ketika mobil berada di titik awal ruas jalan, tekan tombol <YES>.

 Tekan tombol <◄A > atau < B►> untuk menandai kejadian (Events).

 Tekan <YES> untuk menandai LRP (Location Refference Point) bila ada.
Pengumpulan Data di Lapangan
 Survey mencapai titik akhir ruas jalan, Tekan <YES>

 Lanjutkan kendaraan sampai minimal 50m. Kemudian tekan <STOP>, Tampilan New Survey akan
muncul dan siap melakukan survey ruas jalan berikutnya.

 Matikan dan lepaskan semua peralatan Roughometer III.


Pengumpulan Data di Lapangan
 Gambar tahapan survey.
Tekan tombol Tekan tombol Tekan tombol Tekan tombol Tekan tombol
START YES YES YES STOP
Tekan tombol <
Lead in : 50– ►> Lead out : 50–
150 m 150 m

Event1

Titik Awal Ruas LRP Titik Akhir Ruas


Jalan Ruas Jalan Jalan
Pengumpulan Data di Lapangan
 Gambar tahapan survey.
Pengumpulan Data di Lapangan
• Form isian Report Header.
Pengumpulan Data di Lapangan
• Form isian Reference Point.

dst
Pengumpulan Data di Lapangan
• Form isian Event.

dst dst
Formulir Survei
ROUGHOMETER SURVEY LOG
Keterangan: J - Jembatan
Nomor Survai G - Gorong-gorong
Kota Metropolitan S - Simpang (3,4,5)
Nomor Ruas B - Berhenti
Nama Ruas P - Pasar
Nomor Lajur TL - Lampu Lalu Lintas
Tanggal
Arah Survai Lain-lain: KR - Keramaian/Pawai/Sekolah/Upacara
Referensi Survai KJ - Kerusakan Jalan
Kendaraan JB - Jalan Beton
Operator (s)
Komentar Lembar ke ………..dari …………..

Pembacaan Pembacaan EVENT Pembacaan Pembacaan EVENT


Roughometer Patok Km J/G S TL B P Lain2 Roughometer Patok Km J/G S TL B P Lain2
PROSES DATA
Pemrosesan Data
Laporan yang dihasilkan adalah :
 Road Condition Assessment

 Roughness (IRI)

 Graph of Roughness vs Distance

 Peta rute survey memperlihatkan road condition assessment


PROSES DATA
Pemrosesan Data
Laporan yang dihasilkan adalah :
 Road Condition Assessment
PROSES DATA
Pemrosesan Data
Laporan yang dihasilkan adalah :
 Roughness (IRI)
PROSES DATA
Pemrosesan Data
Laporan yang dihasilkan adalah :
 Graph of Roughness vs Distance
PROSES DATA
Pemrosesan Data
Laporan yang dihasilkan adalah :
 Peta rute survey memperlihatkan road condition assessment
PEDOMAN PENGUJIAN ROUGHOMETER

 Secara detil penggunaan alat Roughometer ini dapat dilihat pada


Petunjuk Penggunaan Alat ARRB Roughometer yang dikeluarkan
oleh Bina Marga
KEBUTUHAN UNTUK MANAJEMEN DATA

 Stationing
 Nama Operator
 Nama Ruas
 Jenis Perkerasan
 Koordinat GPS (awal-akhir ruas serta event)
 Arah Pengujian (Normal atau Opposite)
 Simbol L dan R
 Interval per-100 m
 Kecepatan : 40-60 km/jam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai