KETIDAKRATAAN
KLASIFIKASI ALAT PENGUKUR KETIDAKRATAAN
World Bank mengembangkan suatu konsep untuk menyusun informasi manajemen jalan
ke dalam beberapa tingkatan yang berkorelasi dengan tingkat kerumitan yang diperlukan
untuk penentuan keputusan dan metode pengumpulan dan pemrosesan data.
Pada pengujian ketidakrataan kelas 1 memiliki tingkat keakuratan paling tinggi di mana
kelas 4 memiliki tingkat keakuratan paling rendah
Class 4
• Subyektif
• Tanpa kalibrasi
• Visual
PROFILOGRAPHS
INERTIAL PROFILER
BATASAN ALAT UKUR KELAS 1 DAN KELAS 2
ROMDAS
NAASRA ROUGHNESS-METER
https://www.youtube.com/watch?v=-1zBrH0Okbo
LASER PROFILER
https://www.youtube.com/watch?v=4VOqimB_4vM
PENGUJIAN ALAT UKUR TIPE
RESPONS
PELAKSANAAN PENGUJIAN BI
Pastikan tekanan ban sesuai dengan pada saat kalibrasi dan pada
temperatur operasional
Kendaraan survey harus mengikuti jejak roda pada lajur lalulintas yang di
uji
Hasil pengujian diproses dan dilaporkan dalam interval 100 m dan per km.
Tandai titik awal, titik akhir, patok km dan keterangan lainnya yang
sekiranya dibutuhkan
Kecepatan kendaraan harus dalam keadaan stabil sesuai dengan kecepatan
pada saat kalibrasi
CARA KERJA
(TAYANGAN VIDEO)
BI
https://www.youtube.com/watch?v=oWjWoQm2dGA
PENGUJIAN ALAT UKUR KELAS 3 BERBASIS
AKSELEROMETER
(ROUGHOMETER)
Prinsip Kerja
Sensor Inersia terpasang pada
as-roda mengukur ”vertical
acceleration”
PELAKSANAAN PENGUJIAN ROUGHOMETER
Roughness Value
SecID SubDist TotDist IRI NAASRA Speed Event Date Time Latitude Longitude Ht
____________________________________________________________________________________________________________________ __
Road Condition
SecID SubDist TotDist Excell Good Fair Poor Bad
|---| |---| |---| |---| |-
_________________________________________________________________
1 0.100 0.100 X
1 0.200 0.200 X
1 0.300 0.300 X
1 0.400 0.400 X
1 0.500 0.500 X
1 0.600 0.600 X
1 0.700 0.700 X
1 0.800 0.800 X
1 0.900 0.900 X
1 1.000 1.000 X
_________________________________________________________________
Average Value X
PEMASANGAN ROUGHOMETER III
Prosedur Pemasangan Alat
Kalibrasi Roughness Sensor sebelum dipasang.
Pasang Roughness Sensor di As roda belakang sisi kanan (driver), setelah
sensor dikalibrasi.
PEMASANGAN ROUGHOMETER III
Prosedur Pemasangan Alat
Pasang Sensor harus benar / level dan kabelnya harus aman, tidak ada
kemungkinan terjepit, tertarik dari sensornya
PEMASANGAN ROUGHOMETER III
Prosedur Pemasangan Alat
Pasang DMI di roda belakang sisi kanan (driver), kemudian dikalibrasi.
Pastikan kabel DMI ada space untuk pergerakan roda naik turun.
1.000 m
Kendaraan harus berhenti pada posisi titik awal dan titik akhir
Pengumpulan Data di Lapangan
Nyalakan Mesin Kendaraan Survey, kemudian nyalakan Roughometer III
Sebelum survey, Sistem Roughometer III harus dicek, yaitu :
1. cek tanggal dan waktu
- GPS – tidak OK & PPS – tidak OK - GPS data tidak lengkap terbaca
Muncul keterangan sisa km dan tanggal & jam, kemudian tekan <YES>
Ketika mobil berada di titik awal ruas jalan, tekan tombol <YES>.
Tekan tombol <◄A > atau < B►> untuk menandai kejadian (Events).
Tekan <YES> untuk menandai LRP (Location Refference Point) bila ada.
Pengumpulan Data di Lapangan
Survey mencapai titik akhir ruas jalan, Tekan <YES>
Lanjutkan kendaraan sampai minimal 50m. Kemudian tekan <STOP>, Tampilan New Survey akan
muncul dan siap melakukan survey ruas jalan berikutnya.
Event1
dst
Pengumpulan Data di Lapangan
• Form isian Event.
dst dst
Formulir Survei
ROUGHOMETER SURVEY LOG
Keterangan: J - Jembatan
Nomor Survai G - Gorong-gorong
Kota Metropolitan S - Simpang (3,4,5)
Nomor Ruas B - Berhenti
Nama Ruas P - Pasar
Nomor Lajur TL - Lampu Lalu Lintas
Tanggal
Arah Survai Lain-lain: KR - Keramaian/Pawai/Sekolah/Upacara
Referensi Survai KJ - Kerusakan Jalan
Kendaraan JB - Jalan Beton
Operator (s)
Komentar Lembar ke ………..dari …………..
Roughness (IRI)
Stationing
Nama Operator
Nama Ruas
Jenis Perkerasan
Koordinat GPS (awal-akhir ruas serta event)
Arah Pengujian (Normal atau Opposite)
Simbol L dan R
Interval per-100 m
Kecepatan : 40-60 km/jam
TERIMA KASIH