Anda di halaman 1dari 31

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

Bab 6

PROGRAM PENGEMBANGAN TRANSPORTASI JALAN

Dalam rangka melaksanakan rencana umum jaringan transportasi jalan, beberapa program harus diimplementasikan yang diharapkan dapat mendukung pelaksanaannya secara optimal. Program-program yang akan dilaksanakan merupakan implementasi dari konsep pengembangan jaringan jalan, yang meliputi program pengembangan secara fisik dan pengembangan non-fisik. Sebagai catatan estimasi biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan program sangat mungkin berubah terutama pada pelaksanaan program jangka menengah dan panjang mengingat adanya ketidakstabilan harga-harga karena kondisi ekonomi yang belum stabil. Beberapa program yang akan dilaksanakan meliputi: a. b. Program Pengembangan Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan Sekunder Program Pengembangan Jaringan 1. 2. 3. 4. c. Program Pengembangan Jaringan Jalan Program Pengembangan Jaringan Simpul Program Pengembangan Jaringan Trayek Penentuan Jaringan Lintas Angkutan Barang/Kargo

Program Pembangunan Infrastruktur 1. 2. 3. Penanganan Simpang Kritis Transfer Point Angkutan Umum dan Barang Fasilitas Perpindahan Moda

d.

Program Peningkatan Kualitas Angkutan Umum 1. 2. 3. 4. 5. 6. Peningkatan Peran Angkutan Umum Peningkatan Kualitas Armada Peningkatan Kualitas Pelayanan Angkutan Umum Perubahan Sistem Penyerahan Operasi Pembangunan Infrastruktur Peningkatan Kemampuan Organisasi dan Manajemen

VI-1

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

e.

Program Manajemen Lalu-Lintas 1. 2. 3. 4. Keselamatan lalu-lintas Penyediaan Rambu dan Sinyal Pengendalian Lalu-lintas Perkotaan Pengelolaan Parkir

f.

Program Pengembangan Sistem Informasi Transportasi 1. 2. Sistem Informasi Manajemen Program Transportasi Sistem Informasi Pengguna Infrastruktur dan Jasa Transportasi

VI-2

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

6.1.

PENGEMBANGAN RENCANA UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN SEKUNDER


Program Pengembangan Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan Sekunder
KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) 1.500 PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021) PRIOR ITAS

Tabel 6.1.
NO

1.

Program : Pembuatan Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan Sekunder Tujuan : Menindaklanjuti hasil Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan primer sehingga segera bisa dilakukan implementasi pada tingkatan yang lebih bawah (kabupaten) Justifikasi : RUJTJ Primer adalah garis besar rencana pengembangan transportasi jalan pada tingkat propinsi, sedangkan pada tingkat sekunder harus dilakukan pendalaman terhadap rencana yang sudah ada sehingga kebutuhan akan RUJTJ Sekunder sebagai penjabaran dari RUJTJ Primer sangat diperlukan Bentuk Aktivitas : Menetapkan rencana pengembangan transportasi jalan pada tingkat kabupaten atau kota, dengan level kegiatan pada tingkat jalan kabupaten dan kelurahan. Dilaksanakan oleh 5 kabupaten/kota di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

+++

Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-3

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

6.2.

PROGRAM PENGEMBANGAN JARINGAN

6.2.1. Program Pengembangan Jaringan Jalan


Tabel 6.2.
NO 1.

Program Pengembangan Jaringan Jalan


KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) Koordinasi PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021) PRIOR ITAS ++

Program : Monitoring dan membangun jaringan jalan Tujuan : Menciptakan pengembangan jalan yang serasi dengan pertumbuhan transportasi dan kemampuan pembangunan di daerah. Justifikasi : Mengingat makin terbatasnya pembangunan fisik jalan maka program pengembangan jaringan jalan dalam wujud pembangunan bertahap ruas-ruas jalan dalam jaringan harus dilaksanakan dengan sangat cermat Bentuk Aktivitas : Melakukan monitoring pengembangan land use dan volume lalulintas di ruas-ruas jalan penting kemudian mengevaluasi terus menerus program pembangunan jaringan jalan disesuaikan perkembangan yang terjadi agar investasi jalan akan selalu efektif. Dilakukan koordinasi dengan Dinas terkait

2.

Program : Pengembangan jaringan jalan di daerah terisolasi Tujuan : Mengembangkan jaringan jalan yang menembus isolasi wilayah di daerah barat Kulonprogo dan utara timur Gunung Kidul Justifikasi : Pengembangan ditekankan pada kemudahan akses bagi penduduk sekitar untuk menuju ibukota kabupaten dan ibukota propinsi Bentuk Aktivitas : Melakukan pelebaran jalan, pelurusan geometris, peningkatan jenis perkerasan

6.000

++

Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-4

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

Tabel 6.2.
NO 3.

Program Pengembangan Jaringan Jalan (lanjutan)


KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) 10.000 dan propinsi terhadap PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021) PRIOR ITAS ++

Program : Pengembangan jaringan jalan nasional dan propinsi Tujuan : Menjamin kemampuan pelayanan kebutuhan mobilitas wilayah Justifikasi : Jaringan jalan nasional di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah lintas utama di pulau Jawa sehingga penanganannya agar selalu mampu melayani kebutuhan lalu lintas sangat diharapkan, begitu pula dengan jaringan jalan propinsi, Bentuk Aktivitas : Melakukan pelebaran jalan, penanganan simpang, peningkatan kualitas, pemeliharaan secara rutin dan berkala jaringan jalan nasional

4.

Program : Pengembangan jaringan jalan selatan-selatan Tujuan : Mengembangkan jaringan jalan di wilayah selatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang diharapkan menjadi alternatif jalur akses di Jawa bagian selatan. Melibatkan Kabupaten Kulonprogo, Bantul dan Gunung Kidul Justifikasi : Jaringan jalan di wilayah selatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah program yang bertujuan ganda selain untuk mendorong perkembangan wilayah selatan juga untuk memberikan alternatif jalur di bagian selatan Bentuk Aktivitas : Melakukan pelebaran jalan, penanganan geometris jalan, penanganan simpang, peningkatan kualitas jalan, pemeliharaan secara rutin

5.000

++

Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-5

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

Tabel 6.2.
NO 5.

Program Pengembangan Jaringan Jalan (lanjutan)


KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) 10.000 PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021) PRIOR ITAS ++

Program : Mengembangkan outer ring road di wilayah Bantul Tujuan : Memberikan alternatif jalur akses dari timur ke barat atau sebaliknya dengan mengembangkan suatu ring road di wilayah Bantul. Mendukung pengoperasian ring road selatan yang ada sekarang yang diperkirakan akan penuh kapasitasnya beberapa tahun mendatang Justifikasi : Outer ring road akan memperlancar arus pergerakan dari timur ke barat atau sebaliknya. Juga untuk mendukung pengembangan wilayah Bantul dan sekitarnya. Bentuk Aktivitas : Pengembangan badan jalan yang ada sekarang (Prambanan Piyungan Imogiri Bantul Pajangan Sedayu) dengan melakukan pelebaran jalan, pembenahan geometris, peningkatan kualitas jalan, penanganan simpang

6.

Program : Mengamankan terhadap gangguan-gangguan yang mempengaruhi fungsi jalan, termasuk pengendalian land-use di samping jalan Tujuan : Menjamin keandalan fungsi pelayanan jalan sepanjang waktu baik oleh gangguan alam maupun kegiatan manusia Justifikasi : Gangguan pada suatu titik di jalan misalnya di simpang atau ditengah suatu ruas jalan akan berpengaruh terhadap kemampuan pelayanan seluruh jaringan jalannya. Bentuk Aktivitas : Melakukan miitigasi dan penanganan komprehensif dan terus menerus terhadap gangguan ataupun potensi gangguan jalan akibat gangguan alam maupun aktivitas manusia. Kegiatan ini meliputi pengendalian landuse, penyalahgunaan ruang jalan dan daerah milik jalan, pengawasan daerah di sekitar simpang

4.000

++

Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-6

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

6.2.2. Program Pengembangan Jaringan Simpul


Tabel 6.3.
NO 1.

Program Pengembangan Jaringan Simpul


KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) 4.000 PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021) PRIOR ITAS ++

Program : Menyusun fasilitas transfer dan pindah moda Tujuan : Menciptakan pelayanan terbaik bagi penumpang angkutan umum yang harus berpindah trayek atau berpindah moda misalnya ke kereta api atau udara Justifikasi : Kemudahan transfer dan berpindah moda merupakan daya tarik kuat bagi pengguna angkutan umum karena terciptanya pelayanan yang harmonis dan menerus Bentuk Aktivitas : Melakukan perancangan dan pembangunan fasilitas transfer dan pindah moda di beberapa tempat seperti di Stasiun Tugu dan Lempuyangan serta di beberapa titik utama (diperkirakan sedikitnya 5 titik)

2.

Program : Mengembangkan fasilitas pindah moda besar di bandara Tujuan : Menghubungkan bandara dengan simpul-simpul utama lain seperti kota Yogyakarta, obyek-obyek wisata, stasiun kereta api, terminal bus Justifikasi : Mendukung terciptanya bandara sebagai salah satu simpul bisnis sehingga mampu menarik investasi dari pengembangan transportasi yang melayani bandara, seperti penanganan saat transit Bentuk Aktivitas : Melakukan perancangan dan pembangunan fasilitas pindah moda dan transfer yang modern berskala internasional

4.000

++

Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-7

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

6.2.3. Program Pengembangan Jaringan Trayek


Tabel 6.4.
NO 1.

Program Pengembangan Jaringan Trayek


KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) 500 PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021)

PRIO RITAS
+++

Program : Menyusun rencana jaringan trayek (yang mencakup trayek AKAP, AKDP, angkutan perkotaan dan angkutan desa) Tujuan : Menciptakan pelayanan angkutan umum yang mampu melayani wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan kemampuan penetrasi yang cukup dalam sehingga bisa melayani setidaknya 90 % dari jumlah penduduk Justifikasi : Kemampuan pelayanan angkutan umum direfleksikan dengan jaringan trayek pelayanan angkutan yang mampu menjangkau sebanyak mungkin wilayah Bentuk Aktivitas : Melakukan perancangan dan penerapan jaringan trayek angkutan umum yang menyeluruh, termasuk fasilitas transfer serta sistem zoningnya

2.

Program : Menyusun sistem informasi jaringan trayek Tujuan : Menyusun suatu sistem informasi jaringan trayek yang mampu menjadi acuan bagi pengambilan kebijakan tentang jaringan trayek, berisikan informasi tentang kapasitas, volume, jumlah kendaraan yang beroperasi, jumlah perusahaan yang menjadi operator, sistem perijinan trayek, kondisi pelanggaran dan kemungkinan perkembangan jaringan trayek Justifikasi : Sistem informasi jaringan trayek digunakan untuk memberikan acuan bagi pengambil kebijakan bidang lalu lintas dan angkutan jalan untuk mengatur pelaksanaan operasional jaringan trayek Bentuk Aktivitas : Melakukan perencanaan sistem informasi, pembuatan software termasuk pelatihan sumber daya manusia

500

+++

Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-8

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

6.2.4. Program Penentuan Jaringan Lintas Angkutan Barang/Kargo


Tabel 6.5.
NO 1. Program : Penentuan Jaringan Lintas Angkutan Barang/kargo Tujuan : Untuk menghindari kelebihan muatan tonnase pada ruas-ruas jalan. Mengurangi tingkat kemacetan akibat pergerakan angkutan berat. Mempertahankan distribusi barang. Memperpanjang umur teknis jalan pada jalur kendaraan berat.

Program Penentuan Jaringan Lintas Angkutan Barang/Kargo


KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) 800 PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021)

PRIO RITAS
++

Justifikasi : Belum adanya trayek khusus bagi angkutan barang maka menyebabkan terjadinya kemacetan pada ruas-ruas jalan tertentu yang dilewati oleh pergerakan angkutan berat. Di lain sisi belum terdapat peraturan dan informasi yang jelas mengenai rute terpilih yang harus dilalui oleh angkutan barang/kargo. Angkutan berat seharusnya hanya melewati ruas-ruas jalan dengan geometrik yang mendukung seperti jalan lurus, tidak berbelok, dan tidak terlalu menanjak. Bentuk Aktifitas : Pemberian rambu-rambu peringatan/lintasan berdasarkan tonase max yang boleh lewat. Pemberian informasi rute lintasan angkutan barang berdasarkan tonase max yang boleh lewat. Memilih ruas-ruas jalan yang secara geometris layak sebagai ruas jalan angkutan berat. Melakukan test pembebanan jalan .

Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-9

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

Tabel 6.5.
NO 2.

Program Penentuan Jaringan Lintas Angkutan Barang/Kargo (lanjutan)


KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) 300 PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021)

PRIO RITAS
++

Program : Program pengendalian tonase angkutan di jalan Tujuan : Membatasi tonase angkutan barang overload Justifikasi : Para operator angkutan barang/kargo selama ini dirasa tidak mengerti akan pentingnya penyelamatan aset infrastruktur transportasi terutama jalan. Akibat adanya muatan berlebih dari beban tonase yang diijinkan pada ruas jalan tertentu maka akan mengakibatkan kerusakan struktur jalan yang menerima bebannya. Bentuk Aktifitas : Pengembangan kapasitas jembatan timbang yang sudah ada sekarang Operasi berkala tonase angkutan barang

3.

Program : Infrastruktur keselamatan angkutan barang Tujuan : Meningkatkan keselamatan angkutan barang/kargo. Justifikasi : Mengingat angkutan barang menggunakan moda-moda dengan beban gardan rata-rata yang tinggi, maka perlu dikembangkan beberapa fasilitas keselamatan bagi angkutan barang terutama di wilayah-wilayah dengan kondisi jalan yang buruk Bentuk Aktifitas : - Penyiapan jalur lambat bagi angkutan berat. - Pembukaan area untuk pemberhentian moda apabila terjadi rem blong/kerusakan

3.000

++

Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-10

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

6.3.
6.3.1.

PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR


Program Penanganan Simpang Kritis
Program Penanganan Simpang Kritis
KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) 300 PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021)

Tabel 6.6.
NO 1. Program:

PRIO RITAS
+++

Studi penanganan simpang-simpang kritis Tujuan: Penanganan ini dilakukan agar menghasilkan rekomendasi tentang kinerja jaringan jalan dapat lebih optimum pada kondisi terpadat. Justifikasi : Kinerja suatu jaringan jalan sangat dipengaruhi oleh kinerja suatu persimpangan, dengan meminimalkan tundaan di persimpangan diharapkan waktu tempuh (travel time) antar zona lebih minimal. Studi ini membahas tentang kondisi yang ada di sekitar simpangsimpang kritis pada kondisi sekarang, masa mendatang dan rekomendasinya untuk kedepan Aktivitas: Jenis kegiatan yang harus dilakukan adalah menghitung tundaan yang diakibatkan oleh keberadaan simpang kritis tersebut terutama pada kondisi puncak, melakukan analisis model simpang dan merekomendasikan yang paling optimal. Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-11

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

Tabel 6.6.
NO 2. Program:

Program Penanganan Simpang Kritis (lanjutan)


KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) 2.000 PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021)

PRIO RITAS
++

Program penanganan simpang-simpang kritis Tujuan: Penanganan ini dilakukan agar kinerja jaringan jalan dapat lebih optimum. Justifikasi : Kinerja suatu jaringan jalan sangat dipengaruhi oleh kinerja suatu persimpangan, dengan meminimalkan tundaan di persimpangan diharapkan waktu tempuh (travel time) antar zona lebih minimal. Aktivitas: Jenis kegiatan yang harus dilakukan adalah resetting lampu lalu lintas, perbaikan geometri persimpangan, pembangunan jalan layang (fly over) Beberapa lokasi simpang: Simpang ring road utara Jalan Wates Simpang ring road utara Jalan Magelang Simpang ring road utara Jalan Kaliurang Simpang ring road selatan Jalan Bantul Simpang ring road selatan Jalan Parangtritis Simpang Jalan Solo Jalan Piyungan (Prambanan) Simpang ring road utara Jalan Solo

Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-12

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

6.3.2. Program Pengembangan Transfer Point Angkutan Umum dan Barang


Tabel 6.7.
NO 1. Program : Perencanaan pengembangan terminal Tujuan : Adanya pengaturan perjalanan baik keberangkatan maupun kedatangan. Justifikasi : Pengembangan terminal angkutan umum dan barang dirasakan sangat krusial karena sebagai simpul transportasi utama, terminal harus didesain sesuai dengan kebutuhan dan mampu mengantisipasi perkembangan Bentuk Aktifitas : 2. Studi pengembangan terminal penumpang dan barang. Pengembangan terminal penumpang dan barang. 1.500 ++

Program Pengembangan Transfer Point Angkutan Umum dan Barang


KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) 5.000 PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021)

PRIO RITAS
++

Program : Pengembangan transper point (penumpang dan barang) Tujuan : Untuk memberikan kemudahan pengguna angkutan berganti route baik angkutan penumpang maupun barang. Justifikasi : Kondisi eksisting dimana kebiasaan angkutan umum/ share taxi route lurus sehingga biasanya berhenti /mengetem di simpang sangat mengganggu pergerakan moda lain yang melintas pada simpang tertentu. Kinerja simpang menjadi terganggu akibat perilaku tersebut. Keberadaan simpang sebagai start point pergantian route adalah akibat dari belum adanya transfer point yang memadahi untuk melayani kepentingan masyarakat dalam hal kemudahan berpindah moda dan berganti route dalam hal ini angkutan umum. Segala aktifitas di luar fungsi pelayanan simpang harus mulai diminimalisir dan dihilangkan agar kinerja simpang dapat optimum. Bentuk Aktifitas : Studi pengembangan transfer point. Pengembangan transfer point berdasarkan hasil studi

Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-13

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

6.3.3. Program Pengembangan Fasilitas Perpindahan Moda


Tabel 6.8.
NO 1.

Program Pengembangan Fasilitas Perpindahan Moda


KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) 1.000 PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021)

PRIO RITAS
++

Program : Fasilitas perpindahan moda penumpang antar angkutan darat. Tujuan : Menyediakan tempat bagi angkutan umum untuk berhenti dan menunggu. Mempermudah penumpang untuk mendapatkan angkutan.

Justifikasi : Keberadaan fasilitas perpindahan moda akan membantu proses penumpang untuk secara mudah berganti moda dan tanpa mengganggu aktivitas transportasi di sekitarnya. Bentuk Aktifitas : Pembuatan Shelter pada daerah potensi bangkitan. Pemasangan rambu-rambu untuk pemberhentian sementara angkutan umum. Pelebaran badan jalan untuk berhenti pada daerah-daerah simpang.

Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-14

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

6.4.

PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS ANGKUTAN UMUM

6.4.1. Program Peningkatan Peran Angkutan Umum


Tabel 6.9.
NO 1.

Program Peningkatan Peran Angkutan Umum


KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) 500 PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021)

PRIO RITAS
+++

Program : Mempopulerkan penggunaan angkutan umum Tujuan : Meningkatkan pangsa pasar (share) pengguna angkutan umum Justifikasi : Selain peningkatan kualitas pelayanan angkutan umum harus diperkuat dengan usahausaha atau gerakan mempopulerkan penggunaan angkutan umum, sehingga mengimbangi anggapan bahwa transportasi yang layak adalah yang menggunakan kendaraan pribadi. Bentuk Aktivitas : Melakukan gerakan mempopulerkan penggunaan angkutan umum melalui kampanye, pendidikan masyarakat, iklan pelayanan publik dan program percontohan.

2.

Program : Memperkenalkan pelayanan terpadu antara transportasi jalan raya dengan transportasi jalan rel dengan mensinkronkan trayek dan jadwal antara keduanya Tujuan : Dalam rangka mengoptimalkan jalur ganda rel kereta api, perlu dikembangkan suatu pelayanan terpadu antara jalan raya dengan rel kereta dengan cara menciptakan pelayanan pindah moda yang harmonis sehingga mengurangi biaya dan waktu perjalanan mereka yang menggunakan angkutan jalan rel Justifikasi : Daya saing dari angkutan rel akan semakin kompetitif dimasa mendatang terutama untuk jarak pendek dengan moda angkutan shuttle Bentuk Aktivitas : Memadukan trayek dan jadwal operasi bus dengan kereta api

300

++

Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-15

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

6.4.2. Program Peningkatan Kualitas Armada


Tabel 6.10.
NO 1.

Program Peningkatan Kualitas Armada


KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) 1.000 PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021)

PRIO RITAS
++

Program : Menyusun standarisasi armada bus besar/sedang Tujuan : Meningkatkan citra angkutan umum dengan menetapkan standar armada serta dalam rangka menekan biaya operasi (Rp/pnp-km) Justifikasi : Citra angkutan umum sangat direfleksikan dengan kualitas armadanya. Standarisasi armada akan menjamin kualitas armada secara berkelanjutan Bentuk Aktivitas : Menyusun dan menetapkan standarisasi armada bus besar dan sedang secara rinci dan konkret serta mensosialisasikan kepada operator.

2.

Program : Pengurangan armada angkot Tujuan: Meningkatkan kualitas layanan dari layanan angkot menjadi layanan bus yang diarahkan pada bus AC ukuran besar dan sedang Justifikasi : Pengoperasian angkot selain tidak mampu mengangkat citra angkutan umum juga memiliki keselamatan dan kenyamanan yang rendah serta menciptakan gangguan lalulintas yang berdampak pada kemacetan di titik-titik penting transportasi Bentuk Aktivitas : Merasionalisasi penggunaan armada minibus kecil dengan pengurangan bertahap

Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-16

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

6.4.3. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Angkutan Umum


Tabel 6.11.
NO 1.

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Angkutan Umum


KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) 500 PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021)

PRIO RITAS
+++

Program : Menyusun dan menetapkan standar pelayanan dan tata cara operasi angkutan umum Tujuan : Menciptakan pelayanan yang seragam memenuhi kaidah keselamatan, kenyamanan, keandalan dan kemudahan Justifikasi : Standar pelayanan yang jelas akan memudahkan operator dalam menyelenggarakan angkutan serta lebih menjamin terjaganya kualitas layanan karena kinerjanya bisa diukur. Lebih jauh standar ini bermanfaat bagi penilaian kinerja operasi operator Bentuk Aktivitas : Melakukan perancangan operasi angkutan meliputi jam operasi, frekuensi pelayanan dan variasinya, jadwal operasi dan jaringan trayek serta melakukan perbaikannya secara berkala (5 tahun), serta mensosialisasikan kepada operator

Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-17

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

6.4.4. Program Perubahan Sistem Penyerahan Operasi


Tabel 6.12.
NO 1.

Program Perubahan Sistem Penyerahan Operasi


KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) 500 PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021)

PRIO RITAS
++

Program : Menyusun tata cara tender trayek Tujuan : Menciptakan transparansi dalam proses pelibatan swasta dalam penyelenggaraan angkutan umum Justifikasi : Sistem ijin trayek yang ada saat ini bukanlah ijin trayek yang sebenarnya melainkan ijin kendaraaan beroperasi pada suatu trayek. Hal ini menyebabkan pelayanan suatu trayek tidak bisa dijamin keutuhannya karena akan dilayani oleh kendaraan dan pemilik yang berbeda-beda sehingga pelayanannya biasanya jelek. Ijin trayek perlu direvisi menjadi sebuah pelayanan lengkap dari suatu trayek yang diberikan kepada sebuah operator yang bertanggung jawab penuh dalam pengoperasiannya. Bentuk Aktivitas : (1) Menyusun dokumen tatacara menyelenggarakan angkutan umum oleh operator pihak ketiga dan melakukan pelatihan bagi para calon operator; (2) menyusun naskah kontrak penyerahan hak operasi dari pemda kepada operator yang memuat hak dan kewajiban operator serta tata cara pembayaran dan denda atas pelanggaran operasi

Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-18

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

6.4.5. Program Pembangunan Infrastruktur


Tabel 6.13.
NO 1.

Program Pembangunan Infrastruktur


KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) 25.00035.000 PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021)

PRIO RITAS
++

Program : Pembangunan infrastruktur fisik angkutan umum Tujuan : Menciptakan pelayanan darat yang memadai serta menciptakan kemudahan naik-turun kendaraan serta keselamatan, kenyamanan, keandalan dan kemudahan pengguna saat di jalan Justifikasi : Pelayanan di darat bagi penumpang angkutan umum merupakan bagian integral dari pelayanan angkutan umum, sehingga infrastruktur darat perlu dikembangkan seirama dengan angkutan umum itu sendiri. Bentuk Aktivitas : Melakukan perancangan dan pembangunan fsilitas hentian bus berupa bus stop dan shelter yang memadai diserasikan dengan rancangan busnya. Direncanakan menggunakan peron tinggi yang rata dengan lantai bus saat bus berhenti.

2.

Program : Mengkomersialkan halte dan bus untuk mendapatkan pemasukan Tujuan : Menciptakan peluang cost recovery pembangunan halte sehingga tidak semua investasi harus berasal dari dana pemda Justifikasi : Dengan standar pelayanan yang tinggi baik bus maupun haltenya akan mengundang kemauan pihak swasta untuk menggunakan ruang-ruang di bus atau halte untuk keperluan komersial seperti iklan. Bentuk Aktivitas : Melakukan perancangan sistem penyewaan ruang-ruang di bus atau di halte oleh pihak ketiga bagi keperluan komersial, termasuk marketing dan sistem penyelenggaraannya

300

Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-19

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

6.4.6. Program Peningkatan Kemampuan Organisasi dan Manajemen


Tabel 6.14.
NO 1.

Program Peningkatan Kemampuan Organisasi dan Manajemen


KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) 700 PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021)

PRIO RITAS
++

Program : Pelatihan dan penyuluhan organisasi dan manajemen bagi pengusaha angkutan umum Tujuan : Meningkatkan kemampuan pengelolaan modern Justifikasi : Pelatihan akan memungkinkan kemampuan pengelolaan organisasi pengusaha transportasi akan meningkat sehingga memungkinkan mereka berusaha menyelenggarakan usaha sejenis di kota atau negara lain dalam era globalisasi ini. Bentuk Aktivitas : Menjalankan program pelatihan organisasional dan manajemen angkutan umum yang komprehensif termasuk pembinaan bagi pemilik kendaraan. Dilengkapi dengan studi banding ke negara lain untuk melihat bagaimana mengoperasikan angkutan umum dalam sudut pandang yang lain agar menambah wawasan dan mampu menerapkan untuk kondisi di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pengusahaan angkutan umum dengan prinsip-prinsip

Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-20

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

6.5.

PROGRAM MANAJEMEN LALU-LINTAS

6.5.1. Program Keselamatan lalu-lintas


Tabel 6.15.
NO 1. Program : Peningkatan rasa aman dan nyaman bagi para pelaku transportasi. Tujuan: Memberikan pelayanan bagi para pelaku transportasi, sehingga dengan aman orang bergerak Justifikasi : Rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam memperoleh dan mempergunakan fasilitas transportasi akan sangat berpengaruh terhadap kinerja pelayanan transportasi itu sendiri. Fasilitas transportasi yang mampu meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi pelaku transportasi adalah fasilitas transportasi yang betul-betul dapat berfungsi melayani kebutuhan pelaku transportasi akan hal-hal tersebut. Fasilitas transportasi yang menunjang rasa aman bagi pelaku tranasportasi adalah fasilitas transportasi yang mampu melindungi dan mengurangi resiko kecelakaan akibat aktivitas transportasi. Sedangkan fasilitas transportasi yang menunjang rasa nyaman adalah fasilitas transportasi yang mampu memberikan berbagai kemudahan bagi pelaku transportasi dalam akitivasnya. Bentuk Aktifitas: Jenis kegiatan yang harus dilakukan adalah memberikan penyuluhan pada para pelaku transportasi, pemisahan kendaraan cepat dan lambat, pemasangan rambu-rambu peringatan dan batas kecepatan, pemasangan deliniator, pembuatan tempat penyeberangan yang bisa berupa jembatan penyeberangan di beberapa lokasi. Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

Program Keselamatan Lalu Lintas


KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) 1.500 PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021)

PRIO RITAS
++

VI-21

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

6.5.2. Program Penyediaan Rambu dan Sinyal


Tabel 6.16.
NO 1. Program : Penyediaan infrastruktur manajemen lalu lintas perkotaan Tujuan: Lalu lintas lebih lancar dan tertib, sehingga tercipta kondisi yang teratur dan ramah lingkungan Justifikasi : Kondisi yang tertib dan teratur sehingga mengarah kepada kondisi yang ramah lingkungan akan dapat dicapai apabila didukung oleh keberadaan infrastruktur transportasi yang menunjangnya. Keberadaan infrastruktur tersebut diharapkan mampu menuntun pelaku transportasi agar berperilaku tertib dan teratur tanpa harus menuntut petugas berada di lapangan untuk menuntunnya. Apabila terjadi ketaatan terhadap peringatan dan aturan yang ada, maka secara otomatis terjadi sikap saling menghargai, saling komunikasi dalam berlalu lintas bagi sesama pelaku transportasi dan bermuara pada terciptanya suatu laktivitas lalu lintas yang tertib dan lancar Bentuk Aktivitas : Pemasangan rambu, perawatan rambu, pengecatan marka, pemberian sinyal hati-hati pada lokasi-lokasi tertentu terutama di kawasan rawan kecelakaan. Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

Program Penyediaan Rambu dan Sinyal


KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) 2.000 PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021)

PRIO RITAS
+++

VI-22

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

6.5.3. Program Pengendalian Lalu-lintas Perkotaan


Tabel 6.17.
NO 1.

Program Pengendalian Lalu Lintas Perkotaan


KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) 4.000 PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021)

PRIO RITAS
+++

Program: Pengendalian lalu-lintas perkotaan Tujuan: Mendapatkan tingkat efisiensi dari pergerakan lalu lintas sehingga terjadi suatu penghematan energi dan mengurangi dampak lingkungan Justifikasi : Pengendalian lalu lintas juga sangat terkait dengan keberadaan PKL dan sikap masyarakat senang memakai pelayanan tranportasi door to door, dan sedikit sekali menggunakan angkutan massal Bentuk aktivitas : Penerapan manajemen satu arah, pembatasan parkir di badan jalan dan tarif parkir tinggi, pemasangan rumble strip, pemasangan rambu dan marka, pemasangan ATCS (Area Traffic Control System) khususnya di daerah kota dan koordinasi antar instansi tentang pembatasan kuota kendaraan.

1.

Program : Peningkatan Fasilitas bagi Transportasi tidak bermotor Tujuan: - Mengalokasikan ruang pada kawasan tertentu bagi transportasi tidak bemotor - Memberikan rasa aman bagi transportasi tak bermotor dalam berlalu lintas Justifikasi : Alokasi bagi pedestrian di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sangat minim, ditambah lagi banyaknya pedagang kaki lima yang menggunakan ruang bagi pejalan kaki untuk melakukan aktivitasnya. Selain itu fasilitas lain sebagai upaya perlindungan bagi pelaku transportasi tidak bermotor seperti guard rail dan sebagainya juga dirasa minim jumlah dan tingkat pelayanannya. Bentuk Aktivitas : Pemberian lajur/tempat khusus bagi pengguna sepeda/pejalan kaki, penyandang cacat, pembuatan trotoar, penataan pedagang kaki lima, pemasangan guard rail (pagar), pemasangan fasilitas pelican crossing atau jembatan penyeberangan daerah CBD dan lokasi-lokasi wisata

4.000

+++

Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-23

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

6.5.4. Program Pengembangan Pengelolaan Parkir


Tabel 6.18.
NO. 1. Program : Pengelolaan parkir terutama di wilayah perkotaan dan area wisata Tujuan: Pengelolaan sumber pendapatan daerah Meningkatkan kapasitas pangaturan parkir pelayanan melalui penambahan alokasi areal parkir jalan,

Program Pengembangan Pengelolaan Parkir


KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) 1.000 PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021)

PRIO RITAS
++

Meningkatkan kapasitas parkir di jalan tanpa melancarkan sirkulasi lalu lintas di suatu jalan

melakukan

pelebaran

Justifikasi : Kondisi parking manajemen di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta perlu ditingkatkan. Pegaturan on street parking pada ruas jalan dengan row sempit ternyata cukup merugikan bagi banyak pihak seperti pengguna jalan dan pejalan kaki. Selain itu off street parking area yang ada sudah tidak mampu menampung kebutuhan akan area parkir. Sedangkan ketertiban dalam berlalu lintas dapat diindikasikan dengan adanya pelayanan parkir yang berkualitas. Pelayanan parkir yang berkualitas tidak hanya berupa kegiatan fisik saja tetapi perlu diberlakukan regulasi tertentu yang mampu menunjang hal tersebut. Bentuk Aktivitas : Penyediaan parkir off street (gedung parkir atau areal parkir), pembatasan parkir di badan jalan, pemberlakukan tarif parkir yang tinggi pada parkir di badan jalan, pemasangan rambu dan marka di daerah-daerah tertentu Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-24

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

6.6.

PROGRAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI TRANSPORTASI

6.6.1. Program Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Program Transportasi


Tabel 6.19.
NO 1.

Program Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Program Transportasi


KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) Pembangunan sistem, investasi hardware, intranet dan software PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021)

PRIO RITAS
++

Program : Sistem Database dan Informasi Program dan Proyek Bidang Perhubungan Tujuan: Perbaikan perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi program dan proyek transportasi Justifikasi :

Rp. 500 juta Dalam proses implementasi diperlukan kegiatan yang mampu memberikan kendali dan arahan dalam menyakinkan bahwa program dan proyek transportasi tersebut pemutakhiran sesuai dengan yang direncanakan dan memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan dan pemeliharaan jangka panjang dari transportasi Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan Rp. 25 juta demikian, dapat dilakukan evaluasi bagi program dan proyek tersebut untuk dapat diperbaiki dan disempurnakan di masa mendatang. Bentuk Aktifitas : Mengembangkan kerangka system basis data program dan proyek sesuai dengan standar AKIP Komputerisasi dan otomasi basis data program dan proyek di bidang perhubungan Pelaksanaan pengasupan (inputting) data Pelatihan staf perencanaan

Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-25

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

Tabel 6.19.
NO 2.

Program Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Program Transportasi (lanjutan)


KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) Pembangunan system dan software Rp. 250 juta pemutakhiran masukan data tiap tahun Rp. 75 juta PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021)

PRIO RITAS
+++

Program : Sistem Pengarsipan Data Pembangunan Transportasi Tujuan: Penyediaan data dasar bagi keperluan proses perencanaan dan investasi transportasi Justifikasi : Bagi keperluan penyusunan rencana dan program, ketersediaan data merupakan aspek yang sangat penting, terutama peta, foto, hasil survei karakteristik perjalanan dan OD serta data dampak lalulintas (kecelakaan dan polusi) Bentuk Aktifitas : Mengembangkan kerangka system basis data transportasi Komputerisasi dan otomasi basis data dasar transportasi Pelaksanaan pengasupan (inputting) data Pelatihan staf perencanaan.

Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-26

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

6.6.2. Program Pengembangan Sistem Informasi Pengguna Infrastruktur dan Jasa Transportasi
Tabel 6.20.
NO 1.

Program Pengembangan Sistem Informasi Pengguna Infrastruktur dan Jasa Transportasi


KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) 750 3.000 untuk tiap pusat kota tergantung pada tingkat teknologi dan jenis informasi yang akan ditampilkan PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021)

PRIO RITAS
++

Program : Sistem Informasi Parkir pada Pusat Kota Tujuan: Meningkatkan layanan parkir bagi pengemudi; mengurangi waktu pencarian parkir yang akan mengurangi kemacetan lalulintas dan kebutuhan bahan bakar; meningkatkan pendapatan parkir Justifikasi : Penyediaan parkir pada wilayah perkotaan merupakan salah satu fasilitas yang harus disediakan oleh pemerintah, baik melalui investasi pemerintah maupun investasi swasta. Informasi ini diperlukan mengingat kapasitas infrastruktur di pusat kota sangat terbatas sedangkan pengguna membutuhkan mobilitas tinggi. Bentuk Aktifitas : Instalasi informasi ketersediaan parkir pada tempat-tempat parkir on-street maupun off-street di pusat-pusat kota yang diinstalasi pada pintu masuk pusat kota tersebut. Updating secara berkala, teknologi yang disediakan dapat bertahap dari yang bersifat manual maupun yang bersifat otomatis dan real time

Program : Sistem Informasi Parkir pada fasilitas transfer antar moda (stasiun dan bandara) Tujuan: Meningkatkan layanan parkir bagi pengemudi; mengurangi waktu pencarian parkir yang akan mengurangi kebutuhan bahan bakar; meningkatkan keselamatan kendaraan yang diparkir Justifikasi : Pengunjung yang menggunakan stasiun dan bandar udara membutuhkan layanan parkir yang memadai sebagai bagian dari layanan pra-perjalanan (pre-departure). Pengelola pelabuhan dan bandar udara menyediakan fasilitas otomasi ini dalam meningkatkan profil dari infrastruktur tersebut sehingga penumpang dan pengantar memperoleh keamanan dan kenyamanan. Bentuk Aktifitas : Instalasi bukaan parkir dan system pembayaran terotomasi .

100 300 untuk tiap fasilitas parkir system tertutup tergantung tingkat teknologi dan system otomasinya

++

Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting VI-27

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

Tabel 6.20.
NO. 3

Program Pengembangan Sistem Informasi Pengguna Infrastruktur dan Jasa Transportasi (lanjutan)
KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) Marjinal, bekerjasama dengan media cetak dan elektronik setempat dan sponsor iklan PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021)

PRIO RITAS

Program : Sistem Informasi Jadwal Penerbangan dan Kereta Api melalui berbagai media Tujuan: Meningkatkan layanan bagi calon penumpang angkutan udara dan kereta api, serta mengurangi waktu tunggu dan pencarian informasi bagi pemakai jasa transportasi Justifikasi : Dalam era kompetisi dan pelayanan, informasi bagi calon konsumen angkutan udara dan kereta api merupakan bagian dari layanan pra-perjalanan yang harus disediakan oleh penyedia jasa angkutan Bentuk Aktifitas : Penyediaan dan pemutakhiran data (bisa dalam bentuk real-time) jadwal penerbangan dan kereta api melalui berbagai media yang tersedia secara reguler, seperti media cetak (Koran setempat); radio local; teletext dan TV local; internet (menggunakan portal resmi pemerintah kota maupun portal swasta)

++

Program : Sistem Informasi Angkutan Umum Perkotaan melalui berbagai media Tujuan: Meningkatkan layanan bagi calon penumpang angkutan umum perkotaan; mempromosikan kemudahan pemanfaatan angkutan umum; dan mengurangi waktu tunggu Justifikasi : Penggunaan angkutan umum perlu didorong lebih kuat. Oleh karena itu, informasi bagi calon pengguna, baik yang bersifat pengguna rutin atau komuter maupun non rutin baru atau wisatawan. Dengan demikian, pemilik kendaraan pribadi akan dapat mengurangi penggunaannya. Salah satu factor penting dalam preferensi penumpang adalah waktu tunggu. Melalui penyediaan jadwal angkutan yang dimutakhirkan secara berkala, termasuk terjadinya perubahan-perubahan trayek sementara akibat manajemen lalulintas, adanya kecelakaan maupun kerusakan kendaraan, penumpang akan dimudahkan dalam penggunaan angkutan umum. Bentuk Aktifitas : Penyediaan dan pemutakhiran data (bisa dalam bentuk real-time) angkutan umum perkotaan melalui berbagai media yang tersedia secara reguler seperti media cetak (Koran setempat), radio local, teletext dan TV local, internet (menggunakan portal resmi pemerintah kota maupun portal swasta)

Marjinal, bekerjasama dengan media cetak dan elektronik setempat dan sponsor iklan

+++

Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-28

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

Tabel 6.20.
NO 5

Program Pengembangan Sistem Informasi Pengguna Infrastruktur dan Jasa Transportasi (lanjutan)
KEGIATAN INVESTASI (Juta Rp.) Marjinal, rekrutmen operator dapat bekerjasama dengan operator telepon PENDEK (2006) JANGKA MENENGAH (2011) PANJANG (2021)

PRIO RITAS

Program : Sistem Informasi Umum Setiap Saat mengenai transportasi (HOT LINE TRANSPORT JOGJA) Tujuan: Meningkatkan layanan one-stop bagi pengguna transportasi di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Justifikasi : Dalam konsep transportasi sebagai pelayanan, penyediaan informasi bagi konsumen merupakan kewajiban penyelenggara. Informasi yang bersifat one-stop merupakan alternatif yang sangat diperlukan untuk menghilangkan hambatan birokrasi dan memudahkan masyarakat berkomunikasi dengan penyelenggara Bentuk Aktifitas : Penyediaan saluran HOTLINE bebas pulsa (008) bagi masyarakat yang menelpon dari wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengetahui segala informasi mengenai transportasi Yogyakarta. Pelatihan operator/resepsionis mengenai informasi transportasi Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (bilingual)

+++

Catatan : (+++) Krusial; (++) Sangat Penting; (+) Penting

VI-29

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

6.1. Pengembangan Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan Sekunder ..............................................3 6.2. Program Pengembangan Jaringan........................................................................................................4 6.2.1. Program Pengembangan Jaringan Jalan.......................................................................................4 6.2.2. Program Pengembangan Jaringan Simpul ...................................................................................7 6.2.3. Program Pengembangan Jaringan Trayek....................................................................................8 6.2.4. Program Penentuan Jaringan Lintas Angkutan Barang/Kargo.....................................................9 6.3. Program Pembangunan Infrastruktur .................................................................................................11 6.3.1. Program Penanganan Simpang Kritis ............................................................................................11 6.3.2. Program Pengembangan Transfer Point Angkutan Umum dan Barang...........................................13 6.3.3. Program Pengembangan Fasilitas Perpindahan Moda .....................................................................14 6.4. Program Peningkatan Kualitas Angkutan Umum ..............................................................................15 6.4.1. Program Peningkatan Peran Angkutan Umum ..........................................................................15 6.4.2. Program Peningkatan Kualitas Armada .....................................................................................16 6.4.3. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Angkutan Umum.....................................................17 6.4.4. Program Perubahan Sistem Penyerahan Operasi .......................................................................18 6.4.5. Program Pembangunan Infrastruktur .........................................................................................19 6.4.6. Program Peningkatan Kemampuan Organisasi dan Manajemen ...............................................20 6.5. Program Manajemen Lalu-Lintas ......................................................................................................21 6.5.1. Program Keselamatan lalu-lintas ...............................................................................................21 6.5.2. Program Penyediaan Rambu dan Sinyal ....................................................................................22 6.5.3. Program Pengendalian Lalu-lintas Perkotaan ............................................................................23 6.5.4. Program Pengembangan Pengelolaan Parkir .............................................................................24 6.6. Program Pengembangan Sistem Informasi Transportasi ...................................................................25 6.6.1. Program Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Program Transportasi .........................25 6.6.2. Program Pengembangan Sistem Informasi Pengguna Infrastruktur dan Jasa Transportasi .......27 Tabel 6.1. Tabel 6.2. Tabel 6.2. Tabel 6.2. Tabel 6.3. Tabel 6.4. Tabel 6.5. Tabel 6.5. Tabel 6.6. Tabel 6.6. Tabel 6.7. Tabel 6.8. Tabel 6.9. Tabel 6.10. Tabel 6.11. Tabel 6.12. Tabel 6.13. Tabel 6.14. Tabel 6.15. Tabel 6.16. Tabel 6.17. Tabel 6.18. Tabel 6.19. Tabel 6.19. Program Pengembangan Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan Sekunder ..... 3 Program Pengembangan Jaringan Jalan ...................................................................... 4 Program Pengembangan Jaringan Jalan (lanjutan)...................................................... 5 Program Pengembangan Jaringan Jalan (lanjutan)...................................................... 6 Program Pengembangan Jaringan Simpul.................................................................... 7 Program Pengembangan Jaringan Trayek.................................................................... 8 Program Penentuan Jaringan Lintas Angkutan Barang/Kargo ..................................... 9 Program Penentuan Jaringan Lintas Angkutan Barang/Kargo (lanjutan) ................... 10 Program Penanganan Simpang Kritis ......................................................................... 11 Program Penanganan Simpang Kritis (lanjutan) ......................................................... 12 Program Pengembangan Transfer Point Angkutan Umum dan Barang ..................... 13 Program Pengembangan Fasilitas Perpindahan Moda............................................... 14 Program Peningkatan Peran Angkutan Umum ........................................................... 15 Program Peningkatan Kualitas Armada ...................................................................... 16 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Angkutan Umum ...................................... 17 Program Perubahan Sistem Penyerahan Operasi ...................................................... 18 Program Pembangunan Infrastruktur .......................................................................... 19 Program Peningkatan Kemampuan Organisasi dan Manajemen ............................... 20 Program Keselamatan Lalu Lintas .............................................................................. 21 Program Penyediaan Rambu dan Sinyal .................................................................... 22 Program Pengendalian Lalu Lintas Perkotaan............................................................ 23 Program Pengembangan Pengelolaan Parkir ............................................................. 24 Program Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Program Transportasi......... 25 Program Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Program Transportasi (lanjutan) ...................................................................................................................... 26 Tabel 6.20. Program Pengembangan Sistem Informasi Pengguna Infrastruktur dan Jasa Transportasi................................................................................................................. 27 Tabel 6.20. Program Pengembangan Sistem Informasi Pengguna Infrastruktur dan Jasa Transportasi (lanjutan)................................................................................................. 28

VI-30

PERENCANAAN UMUM JARINGAN TRANSPORTASI JALAN

Tabel 6.20. Program Pengembangan Sistem Informasi Pengguna Infrastruktur dan Jasa Transportasi (lanjutan)................................................................................................. 29

VI-31

Anda mungkin juga menyukai