Anda di halaman 1dari 5

Laporan Akhir

BAB
I

Pendahuluan

1.1. LATAR BELAKANG

Salah satu aspek penunjang utama dalam menyelenggarakan roda pemerintahan serta
sarana dalam menyebarkan gerak pembangunan segala bidang secara merata ke seluruh
wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah keberadaan jaringan jalan. Bahkan
dalam beberapa hal tingkat kemajuan pembangunan suatu wilayah dapat diukur dari
keberadaan jaringan jalan ini, baik dalam hal kualitasnya mau pun dalam hal
kuantitasnya (panjang jalan).
Dengan peran dan fungsinya yang begitu besar, maka keberadaan jaringan jalan ini harus
ditangani dan diperlakukan dengan penuh perhitungan dan perencanaan yang matang.
Hal ini terutama bila dikaitkan dengan arah pengembangan dan pembangunan wilayah di
Propinsi Jambi, sebagaimana yang digariskan melalui Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Propinsi Jambi yang telah disusun beberapa waktu yang lalu.
Secara faktual, perkembangan kegiatan ekonomi di Propinsi Jambi tumbuh dan
berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki, terutama pada sektor perkebunan dan
pertanian. Banyak areal perkebunan baru yang dibuka, yang pada gilirannya telah
mendorong perkembangan pada sektor-sektor lainnya seperti perdagangan dan jasa.
Kondisi ini memerlukan infrastruktur penunjang yang akan mempercepat dan
meningkatkan laju perkembangan kegiatan tersebut. Infrastruktur yang paling
dibutuhkan dalam hal ini adalah jaringan jalan. Banyak daerah atau kawasan yang
memerlukan jaringan jalan baru. Ketika pada masa yang lalu jalan dengan ukuran lebar 4
meter dan tonase 6 ton sudah sangat memadai, namun seiring dengan adanya

I - 1
Laporan Akhir

peningkatan kegiatan, kondisi jalan tersebut menjadi sangat tidak sesuai lagi. Bahkan
dibeberapa tempat diperlukan pembukaan ruas jalan baru untuk melayani gerak laju
pembangunan yang sudah berlangsung. Pembukaan jalan baru juga diperlukan untuk
mempersingkat (memperpendek) jarak tempuh dari suatu lokasi, untuk membuka
keterisoliran suatu lokasi, serta untuk membuka akses yang akan mengantisipasi
pengembangan wilayah ke depan.
Salah satu bagian wilayah di Kabupaten – Kabupaten yang ada di propinsi jambi
yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan wilayah yang cukup pesat adalah
kawasan kauamang kuning dan sekitarnya. Berbagai jenis investasi telah berkembang di
kawasan ini, baik di sektor jasa perkotaan, pertanian dan perkebunan atau pun industri
CPO. Perkembangan investasi tersebut dengan sendirinya juga telah memacu dan
mendorong pertumbuhan pusat-pusat pemukiman baru dengan persebaran penduduk
yang cukup merata.

Perkembangan wilayah yang cukup pesat tersebut tentunya sangat memerlukan


pelayanan jaringan transportasi, baik untuk keperluan internal kawasan atau pun untuk
keperluan eksternal, khususnya untuk melayani pergerakan dari kawasan ini ke kawasan
regional melalui moda transportasi darat

Pada dekade terakhir ini, telah timbul kecenderungan pola perjalanan yang tidak hanya
penumpang (orang) tetapi juga perjalanan kendaraan antar kabupaten. Dalam melakukan
perjalanan, baik untuk kepentingan pribadi/wisata atau pun bisnis, keberadaan kendaraan
tumpangan yang di bawa dari rumah (asal perjalanan) cenderung untuk selalu dibawa
kemana pun tujuan perjalanan akan dilakukan. Hal ini terutama mempertimbangkan
aspek kepraktisan, kemudahan dan mobilitas tinggi yang selalu diinginkan oleh pelaku
perjalanan. Sehingga ketergantungan kepada angkutan umum atau mobilisasi di lokasi.
Tingginya tingkat aktifitas moda angkutan darat dikawasan Tanjung Jabung Barat dan
sekitarnya dipastikan akan memberikan tekanan dan beban yang lebih berat pada sistem
jaringan jalan yang ada di kawasan tgtersebut. Sementara disisi lain, keberadaan jaringan
jalan di kawasan ini sangat memprihatinkan, baik ditinjau dari aspek kualitas atau pun
kuantitasnya.

I - 2
Laporan Akhir

Dengan melihat aspek kebutuhan masyarakat khususnya dalam hal pelayanan pergerakan
dari kawasan segitiga kawasan kuamang kuning (untuk tujuan regional) yang
diprediksikan akan memerlukan jenis angkutan cepat dan lancar, Pemerintah Propinsi
Jambi memandang perlu untuk segera membangun dan mengembangkan ruas jalan baru
untuk kepentingan pelayanan lalu lintas umum dengan memanfaatkan potensi bukaan
jaringan ruas jalan yang sudah ada serta pengembangan ruas jalan baru.
Untuk maksud tersebut, diperlukan persiapan dan perencanaan yang matang agar
diperoleh penetapan ruas jalan yang paling optimal ( semaksimal mungkin
memanfaatkan ruas jalan yang sudah dibuka tetapi bila perlu dibuat ruas jalan baru).
Sebagai langkah awal dalam upaya pembangunan jalan tersebut maka diperlukan
tindakan dan kegiatan DED yang terutama ditujukan untuk mencari dan menetapkan
jalur atau ruas jalan yang paling optimal sesuai dengan standart geometrik, yang
menghubungkan Kawasan – kawasan disekitar kuamang kuning.

1.2. ENGERTIAN UMUM

Proses perencanaan merupakan tahap yang panjang karena pada proses tersebut akan
dipertaruhkan resiko yang lebih besar yaitu biaya pembangunan. Biaya pembangunan
tersebut dapat merupakan suatu investasi yang harus dikembalikan dalam bentuk review.
Besarnya biaya pembangunan mengakibatkan proses perencanaan (Detail Engineering
Design). sehingga akan didapat suatu hasil yang benar-benar meyakinkan yang kemudian
dijadikan suatu dasar dalam tahap pembengunan. Tahapan ini adalah tahapan dimana ide
pembangunan suatu proyek infrastruktur dimunculkan kemudian dilihat beberapa
analisis yang diperlukan dalam perencanaan. Dengan dasar pertimbangan tersebut di
atas, maka "perencanaan Pembangunan jalan ruas jalan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
agaimana yang dimaksud dalam pekerjaan ini adalah merupakan kegiatan Detail jalan
yang menghubungkan antara kawasan-kawasan disekitarnyan serta menetapkan jalur
ruas yang paling ideal berdasarkan masukan hasil analisis teknis, biaya dan
pertimbangan aspek lingkungan.
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

I - 3
Laporan Akhir

Sesuai dengan latar belakang serta pengertian studi sebagaimana dipaparkan


sebelumnya, maka maksud kegiatan pekerjaan "Perencanaan Pembangunan Jalan " ini
setidak-tidaknya adalah sebagai pendukung bagi kegiatan :
1. Pengembangan wilayah, khususnya pembangunan kawasan Kecamatan Mendahara
2. Pendukung dan pendorong peningkatan aktifitas yang ada dikawasan tersebut.
3. Pengembangan kegiatan ekonomi di sektor pertanian, perkebunan, perikanan,
perindustrian, dan pariwisata serta sektor jasa dan perdagangan (peningkatan
kegiatan produksi dan pemasaran)
4. Pengembangan desa pusat pertumbuhan baru
5. Pengembangan potensi lahan tidur menjadi lahan pertanian/perkebunan produktif
( sawah /palawija dan perkebunan)
6. Antisipasi pengembangan jalur alternatif lintas kabupaten dan lintas provinsi

Sedangkan secara spesifik tujuan pekerjaan ini adalah :


1. Mencari dan menetapkan jalur atau ruas jalan yang paling optimal yang
menghubungkan Kawasan – kawasan disekitarnya
2. Perencanaan (Detail Engineering Design ) Pembangunan Ruas Jalan Baru sesuai
dengan stnadrat teknik jalan raya.
3. Arahan Rencana Realisasi pengembangan Jaringan jalan Kawasan Kecamatan
Rantau Rasau

1.4. LINGKUP PEKERJAAN

Layanan Konsultasi terbatas pada lingkup pekerjaan yang disebutkan dalam Kerangka
acuan Tugas (TOR).
Secara garis besar lingkup pekerjaan pada paket ini terdiri atas tahapan-tahapan sebagai
berikut :

a. Tahapan pengumpulan data lapangan.

I - 4
Laporan Akhir

a. Pemeriksaan Dynamic Cone Penetrometer (DCP) untuk jalan yang belum


beraspal, baik jalan tanah maupun jalan kerikil.
b. Pemeriksaan Benkelman Beam untuk jalan yang telah beraspal.
c. Inventarisasi geometrik jalan berikut foto dokumentasi.
d. Inventarisasi sumber material disekitar lokasi proyek.
e. Inventarisasi jembatan berikut foto dokumentasi.
f. Mengumpulkan data perhitungan lalu lintas, peta lokasi dll.
g. Pengukuran Topografi untuk jalan baru dan relokasi.

b. Tahapan analisa data lapangan, disain dan gambar-gambar


a. Perhitungan dan perencanaan goemetrik disain pada jalan-jalan yang direlokasi.
b. Menghitung lendutan balik rencana dari data pemeriksaan Benkelman Beam.
c. Menghitung CBR rencana dari data pemeriks DCP.
d. Menentukan "Unique Section" yang akan dipakai dalam proses desain.
e. Menentukan volume pekerjaan dan perkiraan biaya.
f. Membuat gambar-gambar standard dan khusus.

c. Tahapan pengadaan dokumen lelang


a. Menyusun ketentuan-ketentuan yang akan diterapkan baik dalam proses
pelelangan maupun dalam proses pelaksanaan.
b. Ketentuan-ketentuan tersebut dituangkan dalam dokumen leleng yangterdiri dari
- Jilid 1 : Ketentuan Lelang
- Jilid 2 : Syarat-syarat Kontrk
- Jilid 3 : Spesifikasi
- Jilid 4 : Gambar Rencana
c. Mencetak dokumen lelang sesuai dengan ketentuan untuk setiap paket kontrak

I - 5

Anda mungkin juga menyukai