Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA

KEGIATAN : PERENCANAAN TEKNIS RUAS JALAN MAIBIT -


PANDANAGUNG (DAK)
SUMBER DANA : P-APBD KABUPATEN TUBAN TAHUN 2023

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN


DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG,
PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
BIDANG BINA MARGA
TAHUN ANGGARAN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA

1. LATAR BELAKANG
Pembangunan jalan merupakan kebutuhan yang sangat vital sebagai pendukung utama
dinamika dan aktivitas ekonomi baik di pusat maupun di daerah, pengembangan wilayah
serta sarana penunjang yang utama bagi perekonomian baik regional maupun nasional.
Jalan juga memiliki manfaat strategis yaitu antara lain menciptakan lapangan pekerjaan
berskala besar, peningkatan penggunaan sumber daya lokal serta meningkatkan sektor riil
dengan menciptakan multiplier effect bagi perekonomian regional dan nasional.
Pembangunan jalan sebagai prasarana transportasi yang efektif dan handal dalam bentuk
sistem transportasi terpadu akan memberikan pelayanan dan manfaat bagi masyarakat
luas, pembangunan ekonomi, kemudahan mobilitas manusia, barang dan jasa yang akan
berujung meningkatnya daya saing baik regional maupun nasional.
Pembangunan jalan di Kabupaten Tuban yang telah berkembang dalam beberapa
tahun terakhir ini telah ada penambahan ruas jalan baru. Akan tetapi dalam
perkembangannya penambahan ruas jalan ini masih belum efektif untuk meningkatkan
kapasitas dan keamanan jalan yang ada. Sehingga diperlukan adanya upaya penambahan
ruas jalan baru serta pembangunan sarana perlengkapan jalan agar dapat memenuhi
standar pelayanan jalan yang mantap dan memehuhi standar keamanan pengguna jalan.
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Tuban sebagai penyelenggara jalan
telah menyadari kondisi tersebut dan mulai bergerak untuk membenahi jalan, dengan
mengedepankan kegiatan pembangunan jalan dalam menangani ruas ruas jalan kabupaten
yang ada di wilayah Kabupaten Tuban.
Oleh karena itu melalui pekerjaan Perencanaan Teknis Jalan ini diharapkan jalan di
Kabupaten Tuban bisa lebih mantap, efisien dalam penggunaan anggaran dan efektif tepat
kepada sasaran. Sehingga fungsi jalan tetap terpelihara sebagaimana mestinya.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari penyusunan Kerangka Acuan Kerja ini sebagai pedoman dan petunjuk
pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan Teknis Ruas Jalan Maibit - Pandanagung (DAK)
sehingga dapat mencapai target atau tujuan yang ditetapkan.
Tujuan dari Pekerjaan Perencanaan Teknis Jalan ini adalah dihasilkannya dokumen
perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan dan memuat perhitungan-perhitungan standar
perencanaan Teknis jalan.

3. SASARAN
Sasaran dari pekerjaan ini adalah penyusunan Perencanaan Teknis Ruas Jalan Maibit -
Pandanagung (DAK) yang sesuai dengan kebutuhan atas kapasitas yang ditetapkan.
4. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA
Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tuban
Kegiatan : Perencanaan teknis
Pekerjaan : Perencanaan Teknis Ruas Jalan Maibit - Pandanagung (DAK)

5. SUMBER PENDANAAN
Kegiatan ini dibiayai melalui sumber dana P-APBD Kabupaten Tuban Tahun Anggaran
2023 dengan pagu biaya sebesar Rp. 60.000.000,00 (Enam Puluh juta rupiah).

6. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG SERTA


ALIH PENGETAHUAN

6.1 Lingkup Kegiatan


Lingkup kegiatan ini antara lain:

● Ruang lingkup pekerjaan perencanaan pembangunan jalan ini meliputi :

● Persiapan Desain.

● Survai Lapangan.

 Pengukuran topografi.
 Pemeriksaan Daya Dukung Tanah Dasar.
 Pemeriksaan Lendulan Balik.
 Inventarisasi jembatan/gorong dan bangunan pelengkap jalan yang telah ada
pada trase yang direncanakan.
 Identifikasi permasalahan dan rencana penanganan.

● Perencanaan teknis.

● Penggambaran (gambar teknis).

● Penyusunan EE (Engineer Estimate).

● Penyusunan laporan Pendahuluan.

● Penyusunan laporan akhir.


6.2 Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan Perencanaan Teknis Ruas Jalan Maibit - Pandanagung (DAK)

6.3 Data dan Fasilitas penunjang


a) Penyediaan oleh Pengguna Jasa.
Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang digunakan harus
dipelihara oleh Penyedia Jasa, sebagaimana tertera dalam kontrak. Penyedia jasa
harus menyediakan peralatan dan material yang diperlukan dalam rangka
mendukung operasional pemberian jasa Perencanaan Teknis Jalan.
b) Penyediaan oleh Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa dengan biaya yang disediakan oleh pengguna jasa sebagaimana
dalam dokumen kontrak, harus menyediakan ketersediaannya harus sesuai dengan
kebutuhan yang tercantum dalam biaya non personil yang digunakan untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Peralatan yang harus dimiliki / disediakan oleh
penyedia jasa untuk kegiatan ini adalah :

● Komputer PC / Laptop

● Printer

● Total Station/ Theodolite

● Kamera

Untuk melakukan pekerjaan ini, Penyedia Jasa harus memiliki Memiliki Sertifikat
Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Kecil, serta disyaratkan sub bidang
klasifikasi/layanan Subklasifikasi Jasa Desain Rekayasa Untuk Pekerjaan Teknik
Sipil Transportasi (RE104) sesuai Permen PUPR No.19 tahun 2014 ATAU
Subklasifikasi Jasa Rekayasa Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi (RK003) sesuai
Permen PUPR No.6 tahun 2021.

6.4 Alih Pengetahuan


Penyedia Jasa harus mengadakan presentasi/diskusi terkait dengan substansi
pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf satuan kerja.

7. METODOLOGI

7.1 Pedoman Teknis


Untuk melakukan kegiatan survey kondisi jalan, Penyedia jasa hendaknya mengikuti
pedoman survey sebagai berikut:

● Perencanaan Teknik Lanskap Jalan No. 033/T/BM/96

● Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan dan Jembatan di Kawasan Hutan No.
005/BTA/2006

● Manual Kapasitas Jalan Indonesia No. 036/T/BM/1997

● Geometri Jalan Perkotaan No. T-004-2004

● Perencanaan Timbunan Jalan Pendekat Jembatan No. Pd.T-11-2004-B;

● Pedoman Pelaksanaan K3 untuk Konstruksi Jalan dan Jembatan No. 04/BM/2006;

● Gambar Standar Pekerjaaan Jalan dan Jembatan No. 004/A/PW/2004;

● Perambuan Sementara untuk Pekerjaan Jalan No. Pd.T-12-2003-B;

● Manual Perencanaan Bangunan Pengaman Gerusan Air Sungai untuk Konstruksi


Jalan dan Jembatan No. 002/PW/2004

● Penanganan Tanah Ekspansif utk Konstruksi Jalan No. Pd.T-10-2005-B

● Pedoman Perencanaan Tebal Pekerasan Lentur No. Pd.T-01-2002-B

● Pekerjaan Lapis Pondasi No. 02/Bta/2006

● Pekerjaan Tanah Dasar No. 03/Bta/2006

● Pedoman Perencanaan Drainase Jalan No. Pd.T-02-2006-B

● Manual Hidrolika untuk Jalan dan Jembatan No. 01/BM/05


● Manual Pemeriksaan Perkerasan Jalan Dengan Alat Benkelman Beam.
No.01/MN/B/1993.

● Peraturan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa


Komponen. SNI-1732-1989-F ( SK BI-2.3.26.1987).

● Revisi SNI 03-1737-1989, Pelaksanaan lapis campuran beraspal panas

● SNI 03-3425-1994, Tata cara pelaksanaan lapis tipis beton aspal untuk jalan raya

● SNI 03-3426-1994, Tata cara survei kerataan permukaan perkerasan jalan dengan
alat ukur kerataan NAASRA

7.2 Pelaksanaan Survey


Penyedia Jasa harus mendapat informasi umum mengenai lokasi ruas-ruas jalan yang
akan disurvey, sehingga dapat mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam
pelaksanaan survey perencanaan jalan.
Uraian pekerjaan yang tercakup dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:

a. Survey Pendahuluan
Survey pendahuluan ditujukan untuk mengumpulkan data-data awal berdasarkan
aspek-aspek yang diperlukan yang akan digunakan sebagai dasar atau referensi
untuk pelaksanaan survey detail.
Lingkup kegiatan survey pendahuluan, meliputi :

● Pengumpulan data sekunder (data jalan ruas yang dikerjakan, peta jaringan
jalan, kondisi jalan yang ada).

● Mempelajari dokumen jalan hasil terdahulu sebagai referensi pelaksanaan


survey perencanaan jalan

● Persiapan peralatan dan material yang akan digunakan survey perencanaan


jalan.

b. Survey Topografi
Tujuan pengukuran topografi pada perencanaan peningkatan jalan ini adalah untuk
mengetahui data koordinat titik-titik awal dan akhir pekerjaan, titik-titik stationing
(STA) serta elevasi permukaan jalan pada koridor jalan yang telah ditetapkan.
Konsultan perencana dalam pekerjaan pengukuran topografi ini sepanjang tidak
ditentukan lain oleh pengguna jasa minimal melakukan kegiatan sebagai berikut :
 Menentukan awal dan akhir pengukuran ruas yang dikerjakan.
 Mengamati kondisi topografi dalam kawasan koridor jalan yang direncanakan,
mencatat dan mengolah data hasil survai topografi dalam bentuk tabel serta
gambar topografi (layout, potongan melintang dan memanjang) jalan yang
direncanakan yang memuat antara lain :
 Elevasi tanah dasar.
 Elevasi jalan eksisting.
 Titik-titik koordinat posisi jembatan/gorong-gorong, drainase dan dinding
penahan.
 Pengukuran penampang memanjang (layout).
 Pengukuran penampang memanjang dilalukan sepanjang sumbu rencana
jalan
 Peralatan yang dipakai untuk pengukuran penampang sama dengan yang
dipakai untuk pengukuran titik kontrol vertikal atau horisontal.
 Pengukuran penampang melintang.
 Pengukuran penampang melintang pada daerah yang datar dan landai
dibuat setiap 50 m dan pada daerah-daerah tikungan/pegunungan setiap 25
m.
 Lebar pengukuran penampang melintang 50 meter ke kiri dan kanan as
jalan atao sebatas rumija.
 Peralatan yang dipergunakan untuk pengukuran penampang melintang
sama dengan yang dipakai pengukuran situasi.
 penggambaran.
 Gambar ukur yang berupa gambar situasi harus digambarkan dengan skala
1 : 1.000 atau menyesuaikan dan interval kontur 1 meter.
 Ketinggian titik detail harus tercantum dalam gambar ukur begitu pula
semua keterangan-keterangan yang penting.

c. Pemeriksaan Lendutan Balik dengan alat Benkelman Beam (BB).


Lendutan yang digunakan dalam perhitungan ini adalah lendutan hasil pengujian
dengan alat Benkelman Beam (BB) sehingga bisa diperoleh lendulan balik dengan
ketentuan sebagai berikut
 Truck dengan spesifikasi sebagai berikut: kapasitas minimal 8 ton
 Alat Benkelman Beam;
 Alat penyetel Benkelman Beam;
 Thermometer;
 Rollmeter 50 m dan 3 m
 Formulir-formulir lapangan;
 Kamera untuk dokumentasi kegiatan.

7.3 Perencanaan Teknis


a. Perencanaan Geometrik Jalan dilaksanakan dengan mengacu pada Standar
Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan (Bina Marga – Maret 1992).
b. Perencanaan tebal perkerasan jalan mengacu Manual Desain Perkerasan Jalan
(Revisi 2017) Nomor 02/M/BM/2017.
c. Dalam perencanaan drainase harus mengacu pada Standar Perencanaan Drainase
Permukaan Jalan SNI No. 03-3424-1994.
d. Dalam perencanaan harus mempertimbangkan aspek keselamatan pengguna jalan,
baik selama pelaksanaan pekerjaan maupun paska konstruksi. Perencana harus
menjamin bahwa semua elemen yang direncanakan memenuhi persyarataan desain
yang ditetapkan dan sesuai dengan kondisi lingkungan setempat.
e. Dalam melaksanakan perencanaan dengan menggunakan perangkat lunak yang
kompatibel, misalnya :
 AutoCAD (Computer Aided Design) : Untuk pekerjaan gambar/design detail
baik untuk gambar 2D.
 MS. Office : Untuk pekerjaan data dan laporan-laporan, dll.
f. Konsep Desain Perencanaan.
Konsultan wajib membuat konsep desain perencanaan teknis dari setiap detail
perencanaan kemudian melaporkannya kepada pemberi tugas untuk dimintakan
persetujuannya. Konsep desain tersebut digambarkan diatas kertas milimeter atau
langsung diatas kertas standar sheet yang telah ditetapkan oleh pemberi tugas.
Konsep desain perencanaan teknis yang perlu dibuat antara lain :
 Plan (Alinyemen Horizontal).
Digambar diatas peta situasi skala 1 : 1.000 dengan interval garis tinggi atau
meter dan dilengkapi dengan indek antara lain :
 Lokasi (STA) dan nomor-nomor titik kontrol horizontal dan vertikal.
 Lokasi dari semua data topografis yang penting seperti batas rawa, kebun,
hutan lindung, rumah, sungai dan lain-lain.
 Lokasi dari gorong-gorong dan jembatan.
 Profile (Alinyemen Vertikal).
Setelah konsep alinyemen horisontal disetujui tim teknis dan telah dipindahkan
keatas standar sheet, maka konsep alinyemen vertikal (pendamping
memanjang) dapat segera dimulai. Konsep alinyemen horisontal disetujui
pemberi tugas dan telah dipindahkan keatas standar sheet, maka konsep
alinyemen vertikal (penampang memanjang) dapat segera dimulai.
Alinyemen vertikal digambar dengan skala horisontal 1:1.000 dan skala
vertikal 1:100 yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
 Tinggi muka tanah asli dan tinggi nomor potongan melintang.
 Elemen-elemen/data-data lengkung vertikal.
 Lokasi bangunan-bangunan pelengkap dan bangunan-bangunan drainase.
 Cross Section (Potongan Melintang).
Gambar potongan melintang dibuat menurut peta topografi sesuai keadaan
pada lokasi yang ditentukan diatas standar sheet dengan skala horizontal 1:100
dan skala vertikal 1:100. Stationing dilakukan setiap interval 25 meter dan 50
meter atau sesuai dengan petunjuk pemberi tugas. Potongan melintang harus
memuat data antara lain :
 Tinggi muka tanah asli dan tinggi rencana muka jalan.
 Profil tanah asli dan profil / dimensi Rumija.
 Penampang bangunan pelengkap yang diperlukan.
 Data kemiringan lereng galian / timbunan (bila ada).
 Typical Cross Section (Potongan Melintang Tipikal).
Potongan ini harus digambar dengan skala yang pantas dan memuat semua
informasi yang diperlukan antara lain :
 Gambar konstruksi existing yang ada.
 Penampang pada daerah galian dan daerah timbunan pada ketinggian yang
berbeda-beda (bila ada).
 Rincian konstruksi perkerasan.
 Penampang bangunan pelengkap.
 Bentuk dan konstruksi bahu jalan.
 Bentuk dan posisi saluran melintang (bila ada).
 Gambar standar yang mencakup antara lain : gambar bangunan pelengkap,
drainase, rambu jalan, marka jalan dan sebagainya.
 Keterangan mengenai mutu bahan dan kelas pembebanan.
g. Gambar Rencana Akhir.
Pembuatan gambar rencana lengkap dilakukan setelah rancangan perencanaan
disetujui oleh Pengguna Jasa dengan memperhatikan koreksi dan saran yang
diberikan.
Gambar rencana akhir terdiri dari gambar-gambar rancangan yang telah diperbaiki
dan dilengkapi dengan :
 Sampul luar (cover) dan sampul dalam.
 Daftar isi.
 Peta lokasi proyek.
 Perhitungan-perhitungan perencanaan.
 Daftar symbol dan singkatan.
 Daftar bangunan pelengkap dan volume.
 Daftar rangkuman volume pekerjaan.
h. Perhitungan Kuantitas Pekerjaan.
 Penyusunan mata pembayaran pekerjaan (per item) harus sesuai dengan
spesifikasi yang dipakai.
 Perhitungan kuantitas pekerjaan harus dilakukan secara keseluruhan. Table
perhitungan harus mencakup lokasi dan semua jenis mata pembayaran (pay
item).
i. Perkiraan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan (Engineer’s Estimate).
 Konsultan perencana harus melakukan survai harga satuan dasar upah, bahan
dan peralatan yang akan sebagai dasar penyusunan analisa harga satuan
pekerjaan.
 Konsultan perencana harus menyiapkan laporan analisa harga satuan
pekerjaan untuk semua mata pembayaran yang mengacu pada Permen PU No.
1 Tahun 2022 beserta lampirannya yaitu Bidang Umum dan Bidang Bina
Marga.
 Konsultan perencana harus menyiapkan laporan perkiraan kebutuhan biaya
pekerjaan konstruksi.

j. Spesifikasi.
 Spesifikasi harus mengacu pada Spesifikasi Umum 2018 untuk Pekerjaan
Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 2)
 Bila diperlukan, konsultan perencana harus menyusun spesifikasi khusus
untuk mata pembayaran yang tidak tercakup dalam spesifikasi tersebut diatas.
 Penomoran untuk mata pembayaran yang baru harus disetujui oleh Pengguna
Jasa.

8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan survey kondisi jalan ini selama 45 (empat puluh
lima) hari kalender.

9. TENAGA AHLI
Posisi dan jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan ini, adalah sebagai
berikut:
No Jumlah Tenaga Tahun
Posisi/Jabatan
. (org) Pengalaman
1 Ketua Tim/Ahli Muda Jalan 1 3 thn
2 Asisten Ahli Teknik Jalan 1 1 thn
3 Petugas K3 1 1 thn
4 Surveyor 2 1 thn
5 Drafter 1 1 thn
6 Operator Komputer (Admin) 1 1 thn

Tenaga ahli tersebut harus mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) untuk bidang yang
sama/sesuai dengan jabatannya yang di keluarkan oleh Asosiasi Tenaga Ahli. Sebelum
tanda tangan kontrak, calon tenaga akan dievaluasi oleh Pengguna Jasa tentang kesesuaian
riwayat kerja, pengalaman dan kualifikasi berdasarkan peraturan yang berlaku.
Persyaratan masing-masing Tenaga Ahli, tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai
berikut:

a. Ketua Tim (Team Leader)


Team Leader sekurang-kurangnya seorang Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan
Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi oleh
instansi yang berwenang atau yang lulus ujian negara, atau perguruan tinggi luar negeri
yang ijasahnya telah disahkan/diakui instansi pemerintah yang berwenang dibidang
pendidikan tinggi, dan berpengalaman profesional dalam bidang perencanaan teknis
konstruksi jalan, mengetahui dengan baik proses perencanaan jalan dengan segala
permasalahannya.
Team Leader harus sudah berpengalaman profesional selama 3 tahun untuk S1 dengan
Sertifikat Ahli (SKA) Ahli Teknik Jalan (202) dengan kualifikasi Muda dalam
bidang tersebut diatas.
b. Asisten Ahli Teknik Jalan
Asisten Ahli Teknik Jalan sekurang-kurangnya seorang Sarjana Teknik Sipil (S1)
lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi
oleh instansi yang berwenang atau yang lulus ujian negara, atau perguruan tinggi luar
negeri yang ijasahnya telah disahkan/diakui instansi pemerintah yang berwenang
dibidang pendidikan tinggi, dan berpengalaman profesional dalam bidang perencanaan
teknis konstruksi jalan, mengetahui dengan baik proses perencanaan jalan dengan
segala permasalahannya.
Asisten Ahli Teknik Jalan harus sudah berpengalaman profesional selama 1 tahun
untuk S1.

c. Petugas K3
Mempunyai latar belakang pendidikan SMA/SMK, mempunyai pengalaman minimal
selama 1 (satu) tahun.

d. Surveyor
Mempunyai latar belakang pendidikan SMA/SMK, mempunyai pengalaman minimal
selama 1 (satu) tahun.

e. Drafter
Mempunyai latar belakang pendidikan SMA/SMK, mempunyai pengalaman minimal
selama 1 (satu) tahun.

f. Operator Komputer (Admin)


Mempunyai latar belakang pendidikan SMA/SMK, mempunyai pengalaman minimal
selama 1 (satu) tahun.

10. PELAPORAN
Jenis laporan berikut ini harus diserahkan kepada pengguna jasa, masing-masing 1
(satu) buku asli dan 2 (dua) buku copy, dibuat dalam bahasa Indonesia dengan ukuran
kertas A4, kecuali Gambar Perencanaan menggunakan kertas A3 dan juga harus
diserahkan dalam soft copy (asli dan .pdf).
Laporan dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Laporan Pendahuluan
Laporan ini dibuat selengkap-lengkapnya yang berisi seluruh rencana kegiatan pada
yang memuat antara lain:

● Latar Belakang
● Gambaran Umum Wilayah

● Metodologi

● Organisasi Pelaksana Pekerjaan

● Rencana Kerja

Laporan ini harus diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sejak SPMK


diterbitkan.

b. Laporan Akhir
Laporan ini berisi rangkuman semua kegiatan yang telah dilaksanakan, pengolahan
data, perhitungan dan analisis beserta asumsi yang digunakan dalam pekerjaan ini.
Termasuk kesimpulan dan saran atas pekerjaan ini, serta memuat:

● Latar Belakang

● Gambaran Umum Wilayah

● Metodologi

● Pengumpulan Data

● Kompilasi dan Analisa Data

● Kesimpulan

Laporan ini harus diserahkan selambat-lambatnya sebelum kontrak pekerjaan berakhir.

c. Laporan Engineer Estimate


Laporan ini berisi rencana anggaran biaya kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain:

● Rekapitulasi

● Rencana Anggaran Biaya atau Engineer Estimate

● Analisa Harga Satuan

● Harga Bahan

● Harga Upah
● Backup Volume

Laporan ini harus diserahkan selambat-lambatnya sebelum kontrak pekerjaan berakhir

d. Gambar Perencanaan
Laporan ini berisi gambar teknis semua kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain:

● Daftar isi

● Peta Lokasi Pekerjaan

● Peta Situasi

● Potongan Memanjang

● Potongan Melintang

● Typical Potongan Melintang

● Detail (Bila ada)

Laporan ini harus diserahkan selambat-lambatnya sebelum kontrak pekerjaan berakhir.

e. Soft file (Flasdisk)


Keseluruhan laporan harus dibuat dan diserahkan sebelum Penyedia Jasa mengakhiri
tugasnya dalam bentuk Flashdisk 32 Gb yang berisi seluruh laporan tersebut.

Tuban, 2023
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

BASDI, ST.
NIP : 19670303 199703 1 004

Anda mungkin juga menyukai