Anda di halaman 1dari 18

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE

JASA KONSULTAN PEKERJAAN


DESAIN RINCI JALAN DARI SIMPANG TEMBESI MENUJU JALAN KAWASAN REMPANG
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Desain Rinci Jalan dari Simpang Tembesi menuju Jalan Kawasan Rempang
Kementerian Negara/ Lembaga : Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas Batam
Unit Eselon 1/Tingkat I : Anggota Bidang Kebijakan Strategis
Program : Program Dukungan Manajemen
Sasaran Program : 1. Meningkatnya Pengelolaan Internal BP Batam yang
Akuntabel
2. Penerapan Hasil Kajian/Riset terhadap diversifikasi dan
pengembangan usaha
Indikator Kinerja Program : 1. Persentase Akurasi Perencanaan Program dan Anggaran
2. Pencapaian Kinerja Laporan Keuangan BP Batam
3. Persentase penerapan hasil kajian/riset yang ditindaklanjuti
dalam kegiatan unit
Unit Eselon II/Tingkat II : Pusat Perencanaan Program Strategis
Kegiatan : Penyusunan Perencanaan Teknis Pendukung Pengembangan
Infrastruktur Kawasan
Sasaran Kegiatan : Tersedianya dokumen analisa kebijakan strategis serta
perencanaan program dan teknis pembangunan yang
berkualitas
Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah dokumen perencanaan teknis pembangunan
Klasifikasi Rincian Output (KRO) : Prasarana Bidang Konektivitas Darat (Jalan)
Indikator KRO : Dokumen
Rincian Output (RO) : Desain Rinci Jalan dari Simpang Tembesi menuju Jalan
Kawasan Rempang
Indikator RO : Dokumen
Volume RO : 1
Satuan RO : Dokumen
Komponen : Desain Rinci Jalan dari Simpang Tembesi menuju Jalan
Kawasan Rempang
Sub Komponen : Desain Rinci Jalan dari Simpang Tembesi menuju Jalan
Kawasan Rempang
A. Latar Belakang
1. Dasar hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
a. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725);
b. Undang-undang RI No. 44 Tahun 2007 tentang Penetapan Perpu No. 1 Tahun 2007
tentang Perubahan atas UU No. 36 Tahun 2000 tentang Penetapan Perpu No. 1 Tahun
2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas menjadi Undang-
Undang
c. Undang-undang RI No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan sebagaimana telah diubah oleh
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, sebagaimana telah diubah
oleh Undang-undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang jalan;
d. Undang-undang RI No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan;
e. Peraturan Pemerintah RI No. 34 Tahun 2016 tentang Jalan;
f. SE Menteri PUPR No. 07-SE-M-2015 Pedoman Persyaratan Umum Perencanaan
Jembatan SNI 1725-2016 Pembebanan untuk Jembatan;
g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2007 tentang Kawasan
Perdagangan bebas dan Pelabuhan Bebas Batam. Kawasan Batam meliputi Pulau
Batam, Pulau Tonton, Pulau Setokok, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan
Pulau Galang Baru;
h. Peraturan Pemerintah RI No. 5 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah jo No. 46 Tahun 2007 tentang Kawasan Perdagangan Bebas Dan
Pelabuhan Bebas Batam;
i. Undang-undang RI No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan
untuk Kepentingan Umum;
j. Peraturan Pemerintah RI No. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan lalu lintas jalan.
k. Remunerasi / Biaya personil dan biaya langsung untuk badan usaha jasa konsultansi
berdasarkan Pedoman Standar Minimal Tahun 2023 Inkindo
l. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia;
m. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas;
n. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
2. Gambaran Umum
Dalam rencana pengembangan Pulau Rempang sebagai The New Engine of
Indonesian’s Economic Growth dengan konsep “Green and Sustainable City untuk
mendukung pengembangan Kawasan KPBPB Batam, Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian telah menyelenggarakan Launching Program Pengembangan Kawasan
Rempang pada tanggal 14 April 2023 di Jakarta sebagai kawasan yang berdaya saing
tinggi yang diharapkan dapat menjadi tujuan investasi dan mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional.
Pengembangan Kawasan Rempang merupakan bagian dari arah kebijakan dan
langkah strategis pengembangan Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) serta
sejalan dengan program yang telah disusun dalam Rancangan Rencana Induk
Pengembangan KPBPB BBK sehingga diharapkan dapat memberikan spillover effect
terhadap kawasan lain di sekitarnya. Pengembangan Kawasan Rempang yang
rencananya akan dimulai pada tahun 2023 hingga tahun 2080 diperkirakan dapat
menarik investasi dan menyerap tenaga kerja yang siginifikan. Adapun investasi
tersebut berasal dari berbagai sektor, seperti industri, jasa dan pariwisata. Rencana
investasi di dalam zona industri Kawasan Rempang juga sudah diminati oleh
perusahan-perusahan internasional.

Sebagai salah satu upaya serius Pemerintah dalam mewujudkan rencana


pengembangan Kawasan Rempang, Infrastruktur juga harus segera digesa
pengembangannya. Jalan sebagai infrastruktur utama pendukung akesibilitas dan
kemudahan pergerakan kawasan menjadi hal yang prioritas dan mendesak untuk
dipersiapkan. Untuk menciptakan jaringan jalan yang efektif dan efisien maka perlu
dipersiapkan rencana desain secara terperinci tentunya dengan bantuan dan dukungan
konsultan perencana sehingga terwujud desain yang komprehensif dan aplikatif.

Gambar 1. Lokasi Pekerjaan


3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pekerjaan Desain Rinci Jalan dari Simpang Tembesi menuju Jalan Kawasan
Rempang adalah melaksanakan pekerjaan perencanaan teknis jalan, baik konstruksi jalan
maupun bangun pelengkap jalan, sehingga didapat hasil perencanaan yang komprehensif,
mencakup analisa perencanaan Teknik struktur jalan, gambar rencana, spesifikasi
pekerjaan konstruksi, dan rencana anggaran biaya, serta kebutuhan waktu pelaksanaan
yang sesuai dengan standar keteknikan berdasarkan norma, standar dan pedoman yang
berlaku sesuai dengan kondisi serta situasi lapangan.

Tujuan dari pekerjaan Desain Rinci Jalan dari Simpang Tembesi menuju Jalan Kawasan
Rempang adalah untuk mendapatkan hasil perencanaan yang berdayaguna dan
berhasil guna, efektif serta efisien berdasarkan kondisi dan situasi objek perencanaan.
Dokumen ini harus dapat diaplikasikan dengan baik dan tepat guna sehingga
mendukung tercapainya pelaksanaan fisik yang tepat waktu, struktur yang berkualitas,
berfungsi baik, dan dapat dipertanggungjawabkan baik biaya maupun teknis, serta dapat
dirasakan manfaatnya bagi masyarakat,

B. Sasaran Pekerjaan
Sasaran kegiatan ini adalah terwujudnya desain teknis jalan, pedestrian, manajemen lalu lintas,
utilitas, drainase dan estetika serta fasilitas pelengkap lainnya yang komprehensif dengan
memperhatikan aspek teknis, lalu lintas, lokasi, dan sosial.

C. Ruang Lingkup dan Keluaran


1. Lingkup Kegiatan
Kegiatan Penyusunan Desain Rinci Jalan dari Simpang Tembesi menuju Jalan Kawasan
Rempang diantaranya:
I. Persiapan Desain, yang meliputi :
a. Mengumpulkan data dan menganalisis terkait status dan fungsi jalan;
b. Menetapkan desain sementara dari data awal untuk dipakai sebagai panduan
survei pendahuluan;
c. Menetapkan ruas/trase yang akan disurvai.
II. Pengumpulan data lapangan, meliputi :
a. Survai Pendahuluan (Reconaissance Survai)
Mengumpulkan data-data awal mengenai kondisi eksisting jalan maupun
sekitarnya;
b. Survai detail :
- Pengukuran Topografi dan Situasi
Cakupan luasan pengukuran topografi adalah sepanjang trase dan lebar ROW
jalan di setiap ruas jalan ditambah area yang bersinggungan ROW jalan
dengan jarak 10 meter pada masing-masing sisi. Rincian topografi – harus
direkam cukup banyak titik untuk mengindikasikan semua perubahan pada
formasi tanah alami, daerah bangunan padat dan kemiringan perkerasan jalan
sehingga titik antara dapat diekstrapolasi secara akurat. Dalam pengukuran
topografi ini juga mencakup pengukuran situasi eksisting reklame, tiang, utilitas
dan bangunan yang ada. Semua sistem koordinat survei topografi harus
mengikuti system Universal Transverse Mercator (UTM) yang harus dikaitkan
secara erat dengan benchmark (BM).
- Survei Inventarisasi dan Survei Pendahuluan Jalan
Survei Pendahuluan Jalan dan Jembatan adalah mengumpulkan data kondisi
jalan dan jembatan secara visual di lapangan, dan mengidentifikasi hal-hal
yang relevan dengan keperluan desain/perencanaan secara lebih rinci
berdasarkan pertimbangan teknis dan ekonomis. Survei pendahuluan dapat
dilakukan sebelum atau sesudah survei topografi dan secara bersamaan
dengan investigasi atau survei lainnya.
Tingkat kerincian survei dapat dipenuhi dengan adanya data berikut ini:
1) Jenis permukaan perkerasan yang ada, yaitu kerikil/tanah, aspal beton,
perkerasan kaku;
2) Kondisi perkerasan dan kajian penyebab kerusakan/distress serta opsi
penanganan;
3) Inventaris jembatan, gorong-gorong, dan struktur lainnya - nama, lokasi,
jenis, dimensi, kondisi, dan masalah lainnya, dan lain-lain;
4) Struktur drainase, alur air yang ada dan yang diusulkan termasuk jalur
pembuangan dan tinggi banjir serta data frekuensi [banjir];
5) Masalah banjir yang perlu diidentifikasi (khususnya yang berdampak pada
wilayah desa, yang diakibatkan oleh timbunan jalan atau kurang
memadainya kapasitas saluran melintang);
6) Identifikasi aliran air tanah yang tampak atau potensi aliran air tanah yang
butuh drainase bawah tanah;
7) Identifikasi setiap persimpangan jalan sepanjang trase jalan yang didesain;
8) Identifikasi dan pemetaan utilitas eksisting, terutama terkait dengan
kebutuhan relokasi dan potensi masalah yang timbul karena tidak
diketahuinya lokasi utilitas;
9) Identifikasi opsi-opsi pengaturan ulang alinyemen guna mengoreksi
geometri yang kurang sesuai standar dengan menentukan survey
geoteknik dan topografi tambahan yang perlu dilakukan;
10) Identifikasi lokasi daerah rawan kecelakaan (blackspot);
- Survai Geologi dan Geoteknik
Pengumpulan data sekunder dan survei pendahuluan yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi yang akurat atas jenis dan parameter bahan/material
di bawah permukaan tanah alam kaitannya dengan pekerjaan: Galian dan
timbunan untuk jalan baru, stabilitas lereng dan dinding penahan tanah,
stabilitas timbunan tinggi, konsolidasi dan daya dukung tanah untuk fondasi,
potensi daerah gelincir lereng dan batuan jatuh, tanah lunak/gambut dan jenis
problematik tanah dan lainnya untuk membantu Perencana membuat penilaian
kondisi yang cermat dan perencanaan yang tepat dalam penyiapan rancangan
teknis. Penyelidikan tanah (Survai geoteknik) yang akan dilakukan meliputi:
1) Uji boring, yakni pengambilan sampel tanah asli untuk mengetahui kondisi
tanah per-layer dan jika dimungkinkan sampai ke tanah keras. Dalam uji
boring juga dilakukan tes Undisturbed dan Disturbed Sampling serta SPT
(Standard Penetratiton Test).
2) Uji Sondir (Cone Penetration Test), yakni pengujian penetrasi yang
bertujuan untuk mengetahui daya dukung pada setiap lapisan serta
mengetahui kedalaman lapisan pendukung yaitu lapisan tanah keras.
Sondir yang digunakan termasuk sondir ringan dengan kapasitas 0 – 250
kg/cm2 dengan kedalaman 30 meter.
3) Pengujian tanah lainnya menggunakan pengujian DCP untuk mengetahui
CBR lapangan.
- Survai Hidrologi
Mengumpulkan informasi lapangan yang cukup tentang saluran air yang ada,
intensitas curah hujan, kondisi tanah, daerah tangkapan air, banjir/genangan
dan jambatan yang ada serta struktur drainase sepanjang rute. Informasi yang
dikumpulkan harus cukup memadai untuk menentukan persyaratan hidrolik
untuk penyeberangan sungai, struktur drainase, saluran samping, daerah
curam, dan upaya penanggulangan banjir yang perlu dilakukan.
Survei ini perlu mencatat rincian struktur hidrolik yang ada, kejadian banjir dan
karakteristik hidrolik setempat dan karakteristik tangkapan air, seperti:
1) Data curah hujan harian selama minimum 10 tahun terakhir di daerah
tangkapan air atau di wilayah yang berpengaruh terhadap pekerjaan
desain;
2) Kumpulkan informasi tentang sifat material permukaan curam untuk
menentukan jenis sedimen yang terangkut melewati daerah curam sebagai
pertimbangan penentuan kemiringan drainase dan jenis saluran;
3) Mengumpulkan data bangunan pengaman eksisting seperti gorong-gorong,
jembatan, selokan yang meiputi: Lokasi, dimensi, kondisi, tinggi muka air
banjir, jumlah, kemiringan dan arah aliran semua gorong-gorong, jembatan,
selokan, pengalihan air/water diversion, drainage system pit, syphon,
kepala gorong-gorong/headwall, dan lain-lain perlu dicatat. Informasi yang
akan disediakan harus juga mencakup ketinggian dasar/invert dan bagian
atas saluran melintang, ketinggian air yang ada dan setiap top of flood yang
ada atau ketinggian structure overtopping.
4) Lokasi, besaran, elevasi, tinggi kisaran/range dan outfall daerah yang banjir
di hulu dan di hilir formasi jalan;
5) Tinggi dan tanggal/tahun banjir yang terjadi baru-baru ini atau banjir historis
berdasarkan puing-puing banjir, tanda-tanda banjir dan informasi lokal
lainnya yang diperoleh melalui pengamatan atau wawancara. Bila
memungkinkan, ketinggian hulu dan hilir jalan atau struktur hidrolik serta
besaran penyumbatan jembatan atau goronggorong harus dicatat;
6) Lokasi, jalur drainase dan kemiringan palung sungai, potongan melintang,
dan arah aliran (water course) serta jalur drainase yang ditentukan yang
melintang jalan, water course besar butuh elevasi lereng dan potongan
melintang sebesar 500 meter di hulu dan hilir, water course dan saluran
yang lebih kecil membutuhkan elevasi dan potongan melintang sebesar 100
meter di hulu dan hilir);
7) Sumber semua informasi tentang ketinggian banjir harus dicatat dan
dijadikan rujukan dalam catatan dan gambar. (misalnya ‘garisgaris puing’
atau ‘tanda pada abutmen jembatan’ atau ‘foto dari warga’ atau ‘catatan
otoritas perairan’ dan lain-lain);
8) Kondisi drainase eksisting meliputi dimensi, tipe bangunan, dan kondisi
eksisting lainnya yang dicatat dan direkam dalam foto atau video.
- Survei Volume Lalu Lintas
Survei Lalu Lintas yang diperlukan untuk menentukan kondisi lalu lintas,
kecepatan rata-rata kendaraan serta sebagai masukan tentang jumlah tiap
jenis kendaraan yang melewati ruas jalan tertentu pada satuan waktu tertentu,
sehingga rata-rata lalu lintas sehari dapat dihitung, sebagai dasar untuk
rencana peningkatan/upgrade jalan. Pencacahan lalu lintas yang berlaku untuk
proyek desain harus dicantumkan pada bagian 'Lampiran' laporan survei lalu
lintas. Angka angka lalu lintas yang diperoleh dari pencacahan lalu lintas
disajikan sebagai jumlah kendaraan/hari, untuk masing-masing arah.

c. Perencanaan Teknis, meliputi :


- Perencanaan Teknis Jalan,
Perencanaan Pertimbangan Desain Jalan harus memenuhi persyaratan teknis
jalan dan memenuhi ketentuan teknis yang telah ditetapkan, memaksimalkan
keselamatan dengan menyediakan jalan dan sisi jalan yang dirancang untuk
meminimalkan kematian dan cedera serius bagi semua pengguna jalan,
termasuk masyarakat sepanjang koridor jalan, artinya karena dirancang untuk
pergerakan mobil dan truk yang berkeselamatan dan efisien, maka jalan harus
dirancang juga untuk menyediakan jalur pejalan kaki yang berkeselamatan dan
nyaman termasuk bagi anak anak, perempuan, orang tua dan orang
berkebutuhan khusus, pengendara sepeda dan sepeda motor dengan
menyediakan jalan yang dapat menampung volume lalu lintas yang
direncanakan dengan kecepatan yang konsisten dengan kelas fungsi jalan dan
tujuan keselamatan jalan. Adapun dalam perencanaan jalan, desain harus
mempertimbangkan:
1) Kondisi Topografi dan peta situasi eksisting;
2) Geometrik jalan dan desain perkerasan jalan serta aspek teknis lainnya
yang dibutuhkan;
3) Perencanaan Lalu Lintas meliputi perhitungan kapasitas jalan dan proyeksi
lalu lintas;
4) Penetapan dan perencanaan persimpangan;
- Perencanaan Drainase, terdiri dari:
1) Penggambaran peta situasi pelaksanaan yang menunjukkan secara jelas
lokasi pelaksanaan terhadap pos pencatat curah hujan;
2) Data curah hujan untuk setiap pos yang diambil;
3) Analisis/perhitungan termasuk analisis debit banjir, dimensi saluran,
bangunan pelintas, dan bangunan pelengkap;
4) Penentuan dimensi dan jenis bangunan air; dan
5) Daftar lokasi bangunan air yang direncanakan.
- Perencanaan perkuatan tanah / dinding penahan tanah terdiri dari:
1) Penggambaran peta situasi pelaksanaan yang menunjukkan secara jelas
lokasi yang memerlukan perbaikan atau penanganan tanah dalam
kaitannya dengan pekerjaan galian dan timbunan untuk rencana jalan;
2) Hasil pengujian tanah di lapangan yang telah dilakukan;
3) Analisis/perhitungan termasuk penentuan dimensi dan metode kerja yang
dibutuhkan.
d. Rencana Anggaran Biaya :
- Tahapan Pelaksanaan Pembangunan beserta biaya rincian anggaran biaya
pembangunan;
- Perhitungan kuantitas atau volume beserta back up volume;
- Analisis Harga Satuan dan Survei harga pasar;
- Time Schedule dan Kurva S dilengkapi dengan metode kerja.
e. Pelaporan dan Penyiapan Dokumen Lelang :
- Penggambaran desain dan rencana pembangunan (gambar kerja).
- Penyusunan Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
- Penyusunan RAB (Rincian Anggaran Biaya).

2. Keluaran/Output Pekerjaan
Keluaran yang akan dihasilkan dari pekerjaan ini adalah berupa dokumen kegiatan yang
berupa laporan hasil survey, pengujian dan laporan perencanaan dengan ukuran kertas
format A4 serta A3 untuk gambar rencana, juga soft copy dalam bentuk Flashdisk dan
diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen. Adapun rincian Laporan tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berupa ringkasan yang berisi metodologi dan rencana kerja, yang
dapat berfungsi sebagai umpan balik/feedback untuk perbaikan. Laporan ini juga berisi
uraian pelaksanaan survai pengukuran topografi dan situasi lapangan yang telah
dilakukan serta hasil awal atau rekomendasi sebagai analisa awal. Laporan
Pendahuluan ini harus sudah diserahkan pada hari kalender ke-20 setelah
diterbitkannya SPK, dibuat sebanyak 3 (tiga) buku.
2) Laporan Antara
Laporan antara meliputi laporan kegiatan yang telah dilakukan, yaitu uraian pelaksanaan
survei, pengolahan data, perhitungan perencanaan beserta rumus-rumus dan asumsi
yang digunakan dari pekerjaan ini. Laporan antara ini diserahkan pada hari kalender ke-
45 setelah diterbitkannya SPK, dibuat sebanyak 3 (tiga) buku.
3) Laporan Akhir
Laporan akhir merupakan kegiatan yang telah dilakukan, analisa hasil survei
pengukuran, pengolahan data, perhitungan perencanaan beserta rumus-rumus dan
asumsi yang digunakan dalam pekerjaan ini. Laporan akhir ini harus sudah diserahkan
pada hari kalender ke-60 setelah diterbitkannya SPK, dibuat sebanyak 3 (tiga) buku.
4) Laporan Teknis
Laporan teknis harus sudah diserahkan pada hari kalender ke-60 setelah diterbitkannya
SPK, dibuat sebanyak 3 (tiga) buku. Laporan ini mencakup perhitungan detail dari
analisa teknis yang telah dilakukan yang terdiri dari:
a) Laporan dan analisa pengujian tanah;
b) Perhitungan perkerasan jalan;
c) Perhitungan geometrik jalan;
d) Perhitungan debit dan dimensi drainase jalan serta bangunan pelintas dan
bangunan pelengkap lainnya;
e) Perhitungan Struktur Penahan Tanah.
5) Dokumen Tender
Dalam dokumen tender ini memuat beberapa hasil analisa dan perencanaan yaitu:
a) Gambar Rencana
Gambar rencana ini merupakan hasil dari perhitungan dan analisa yang dilakukan.
Selain gambar kerja, penyedia jasa juga diminta untuk membuat gambar prespektif
jalan 2D dan 3D serta video animasi untuk gambaran pengembangan jalan yang
mencakup keseluruhan pengembangan yang telah direncanakan. Gambar rencana
ini nantinya akan menjadi gambar kerja/ shop drawing bagi pelaksana yang dibuat
dalam program Cad, untuk kemudian dibuat dalam softcopy Hardisk dan hardcopy
ukuran A3, dibuat sebanyak 3 (tiga) rangkap.
b) Laporan perkiraan kuantitas dan biaya
Laporan ini berisi perkiraan kuantitas dan biaya yang dihitung untuk tiap item
pekerjaan yang kemudian digabungkan sebagai kesimpulan perkiraan biaya, serta
tahapan pembangunan, dibuat sebanyak 3 (tiga) rangkap.
c) Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
Dokumen Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) sesuai dengan dokumen
ketentuan yang berlaku. Dokumen ini harus sudah diserahkan pada hari ke-60
setelah diterbitkannya SPK, dibuat sebanyak 3 (tiga) rangkap.

D. TENAGA AHLI DAN ADMINISTRASI


Pelaksanan kegiatan ini menggunakan beberapa tenaga ahli berpengalaman dibidangnya
sebagai berikut :

KUALIFIKASI PENGALAMAN
NO JABATAN SERTIFIKAT
PENDIDIKAN (Thn)
KEAHLIAN
a. Tenaga Ahli
Ahli Teknik Jalan (Team SKA Ahli
1 S1 Teknik Sipil 10
Leader) Utama
Ahli Sumber Daya Air SKA Ahli
2 S1 Teknik Sipil 10
Madya
S1 Teknik SKA Ahli
3 Ahli Teknik Air Minum 10
Lingkungan Madya
SKA Ahli
4 Ahli Geoteknik S1 Teknik Sipil 10
Madya
SKA Ahli
5 Ahli Geodesi S1 Teknik Geodesi 10
Madya
b. Asisten Tenaga Ahli
Ahli Teknik Jalan SKA Ahli
1 S1 Teknik Sipil 5
Muda
Ahli Sumber Daya Air SKA Ahli
2 S1 Teknik Sipil 5
Muda
SKA Ahli
3 Ahli Geodesi S1 Geodesi 5
Muda
SKA Ahli
4 Ahli Geoteknik S1 Teknik Sipil 5
Muda
c. Tenaga Pendukung
D3 di bidang
1 CAD Drafter 5
Sipil/Bangunan
Estimator D3 di bidang
2 5
Sipil/Bangunan
D3 di bidang
3 Administrasi 5
ekonomi/manajemen

a. Tenaga Ahli
1) Ahli Teknik Jalan (Team Leader)
Team Leader adalah seorang dengan minimal pendidikan terakhir sekurang-kurangnya
Sarjana S1 Teknik Sipil atau strata yang lebih tinggi dan memiliki Sertifikat Keahlian Ahli
(SKA) Utama Teknik Jalan dengan akumulasi pengalaman profesi dalam pelaksanaan
pekerjaan jasa konsultansi untuk proyek-proyek desain jalan dan jembatan yang setara
minimal 10 tahun. Dimana tugas utama Team leader tidak terbatas pada:
- Bertanggung jawab secara keseluruhan untuk elaborasi desain jalan dan
pengelolaan Tim Konsultan;
- Koordinasi antar disiplin di antara berbagai disiplin perencanaan guna memastikan
bahwa perencanaan dan kegiatan-kegiatan terkait terkoordinasi dengan baik dan
tepat waktu antar disiplin dan anggota tim.
- Memantau kinerja, tenggat waktu, kemajuan, dan mengelola risiko serta memastikan
bahwa hasil yang diserahkan bermutu dan penyerahan tepat waktu
- Berkoordinasi dan berhubungan dengan PPK dan pemangku kepentingan lain
- Pengetahuan menyeluruh yang mendalam tentang desain rinci proyek jalan
- Pengetahuan tentang standar nasional dan internasional untuk desain, investigasi,
survei, dan pekerjaan pembangunan/rehabilitasi
- Ketrampilan penulisan laporan dan penyajian lisan.
2) Ahli Sumber Daya Air
Ahli Sumber Daya Air adalah seorang dengan minimal pendidikan terakhir sekurang-
kurangnya Sarjana S1 Teknik Sipil atau strata yang lebih tinggi dan memiliki sertifikat Ahli
Madya Sumber Daya Air dengan akumulasi pengalaman profesi terlibat dalam survei-survei,
investigasi, dan analisis yang terkait hidrologi dan drainase jalan, diutamakan yang bekerja
pada perusahaan jasa konsultan yang setara minimal 10 tahun.. Tugas Ahli Sumber Daya
Air tidak terbatas pada:
- melaksanakan prosedur desain drainase jalan untuk berbagai kondisi dan skenario;
- berpengalaman luas dalam mengkoordinir dan mengawasi kegiatan survei dan
investigasi terkait;
- Berkoordinasi dengan anggota tim lain dalam kegiatan-kegiatan yang terkait desain
untuk menghasilkan desain dan dokumentasi yang bermutu;
- Penyiapan desain rinci dan pekerjaan-pekerjaan terkait sesuai ketentuan kontrak
dan berpartisipasi dalam penyusunan dokumen desain seperti gambar, laporan,
spesifikasi teknik, daftar kuantitas dan harga, dan engineer estimate;
- Membantu Team Leader, Ahli Kuantitas dan Biaya, dan Spesialis Kontrak dalam
semua analisis, perhitungan,dan pelaporan
- Mengevaluasi dan mengarahkan pekerjaan asisten tenaga ahli.
3) Ahli Teknik Air Minum
Ahli Teknik Air Minum adalah seorang dengan minimal pendidikan terakhir sekurang-
kurangnya Sarjana S1 Teknik Lingkungan atau strata yang lebih tinggi dan memiliki sertifikat
Ahli Madya Teknik Air Minum dengan akumulasi pengalaman profesi terlibat dalam
investigasi, analisis dan desain jaringan air minum, diutamakan yang bekerja pada
perusahaan jasa konsultan yang setara minimal 10 tahun. Tugas Ahli Teknik Air Minum tapi
tidak terbatas pada:
- Melakukan perencanaan distribusi air serta menyusun kriteria teknis yang
dibutuhkan berkaitan dengan desain jaringan pipa;
- Melakukan analisis operasional dan pengembangan jaringan pipa;
- Membuat laporan dan rekomendasi dari hasil analisis;
- Penyiapan desain rinci dan pekerjaan-pekerjaan terkait sesuai ketentuan kontrak
dan berpartisipasi dalam penyusunan dokumen desain seperti gambar, laporan,
spesifikasi teknik, daftar kuantitas dan harga, dan engineer estimate;
- Membantu Team Leader, Ahli Kuantitas dan Biaya, dan Spesialis Kontrak dalam
semua analisis, perhitungan,dan pelaporan
- Mengevaluasi dan mengarahkan pekerjaan asisten tenaga ahli.

4) Ahli Geoteknik
Ahli Geoteknik adalah seorang dengan minimal pendidikan terakhir sekurang-kurangnya
Sarjana S1 Teknik Sipil atau strata yang lebih tinggi dan memiliki sertifikat Ahli Madya
Geoteknik dengan akumulasi pengalaman profesi terlibat dalam investigasi, analisis dan
desain geologi/geoteknik, diutamakan yang bekerja pada perusahaan jasa konsultan yang
setara minimal 10 tahun. Tugas Ahli Geoteknik tapi tidak terbatas pada:
- melaksanakan analisis geoteknik dan prosedur desain untuk berbagai kondisi dan
skenario;
- berpengalaman luas dalam mengkoordinir dan mengawasi kegiatan survei dan
investigasi terkait;
- Memiliki pengetahuan tentang standar nasional dan internasional untuk desain
geoteknik, investigasi, survei, dan pekerjaan pembangunan dan rehabilitasi.
- Berkoordinasi dengan anggota tim lain dalam kegiatan-kegiatan yang terkait desain
untuk menghasilkan desain dan dokumentasi yang bermutu.
- Penyiapan desain rinci dan pekerjaan-pekerjaan terkait sesuai ketentuan kontrak
dan berpartisipasi dalam penyusunan dokumen desain seperti gambar, laporan,
spesifikasi teknik, daftar kuantitas dan harga, dan engineer estimate;
- Membantu Team Leader, Ahli Kuantitas dan Biaya, dan Spesialis Kontrak dalam
semua analisis, perhitungan,dan pelaporan
- Mengevaluasi dan mengarahkan pekerjaan asisten tenaga ahli.
5) Ahli Geodesi
Ahli Geodesi adalah seorang dengan minimal pendidikan terakhir sekurang-kurangnya
Sarjana S1 Geodesi atau strata yang lebih tinggi dan memiliki sertifikat Ahli Madya Geodesi
dengan akumulasi pengalaman profesi terlibat survei dan pengukuran topografi dan
penyajian peta permukaan baik yang pemetaan survei darat menggunakan metode dengan
teknologi GPS Geodetik dan pemetaan survei udara menggunakan metode dengan
teknologi photogrammetry atau LIDAR untuk menentukan alinyemen jalan, diutamakan yang
bekerja pada perusahaan jasa konsultan yang setara minimal 10 tahun. Tugas Ahli Geodesi
tapi tidak terbatas pada:
- melaksanakan analisis terhadap survei dan pengukuran topografi dan penyajian peta
permukaan yang telah dilakukan;
- berpengalaman luas dalam mengkoordinir dan mengawasi kegiatan survei dan
pengukuran topografi dan penyajian peta permukaan baik yang pemetaan survei
darat menggunakan metode dengan teknologi GPS Geodetik dan pemetaan survei
udara menggunakan metode dengan teknologi photogrammetry atau LIDAR;
- Memiliki pengetahuan tentang standar nasional dan internasional untuk survei dan
pengukuran topografi;
- Berkoordinasi dengan anggota tim lain dalam kegiatan-kegiatan yang terkait desain
untuk menghasilkan desain dan dokumentasi yang bermutu.
- Penyiapan desain rinci dan pekerjaan-pekerjaan terkait sesuai ketentuan kontrak
dan berpartisipasi dalam penyusunan dokumen desain seperti gambar, laporan,
spesifikasi teknik, daftar kuantitas dan harga, dan engineer estimate;
- Membantu Team Leader, Ahli Kuantitas dan Biaya, dan Spesialis Kontrak dalam
semua analisis, perhitungan,dan pelaporan;
- Mengevaluasi dan mengarahkan pekerjaan asisten tenaga ahli.

b. Asisten Tenaga Ahli


1) Ahli Teknik Jalan
Ahli Teknik Jalan adalah seorang dengan minimal pendidikan terakhir sekurang-kurangnya
Sarjana S1 Teknik Sipil dan memiliki sertifikat Ahli Muda Teknik Jalan dengan akumulasi
pengalaman profesi terlibat dalam pekerjaan jasa konsultansi untuk proyek-proyek desain
jalan yang setara minimal 5 tahun. Memiliki tugas namun tidak terbatas pada:
- Membuat perencanaan jalan dari hasil survei topografi dan pengujian tanah yang
dilakukan;
- Menganalisa hasil survei lalu lintas harian dan memproyeksikan kapasitas jalan;
- Berkoordinasi dengan anggota tim lain dalam kegiatan-kegiatan yang terkait desain
untuk menghasilkan desain dan dokumentasi yang bermutu.
- Melaporkan hasil analisa dan hasil survei yang dilakukan kepada Tenaga Ahli.
2) Ahli Sumber Daya Air
Ahli Sumber Daya Air adalah seorang dengan minimal pendidikan terakhir sekurang-
kurangnya Sarjana S1 Teknik Sipil dan memiliki sertifikat Ahli Muda Sumber Daya Air
dengan akumulasi pengalaman profesi terlibat dalam survei-survei, investigasi, dan analisis
yang terkait hidrologi dan drainase jalan, diutamakan yang bekerja pada perusahaan jasa
konsultan yang setara minimal 5 tahun.Memiliki tugas namun tidak terbatas pada:
- Membuat perencanaan drainase dan bangunan pendukung dari hasil survei topografi
dan pengujian tanah yang dilakukan;
- Menganalisa hasil curah hujan dan debit banjir yang didapat serta titik-titik banjir yang
ada;
- Berkoordinasi dengan anggota tim lain dalam kegiatan-kegiatan yang terkait desain
untuk menghasilkan desain dan dokumentasi yang bermutu.
- Melaporkan hasil analisa dan hasil survei yang dilakukan kepada Tenaga Ahli.
3) Ahli Geodesi
Ahli Geodesi adalah seorang dengan minimal pendidikan terakhir sekurang-kurangnya
Sarjana S1 Geodesi dan memiliki sertifikat Ahli Muda Geodesi dengan akumulasi
pengalaman profesi terlibat dalam survei dan pengukuran topografi dan penyajian peta
permukaan yang ada untuk menentukan alinyemen jalan, diutamakan yang bekerja pada
perusahaan jasa konsultan. yang setara minimal 5 tahun. Memiliki tugas namun tidak
terbatas pada:
- Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan survei dan investigasi terkait.
- Berkoordinasi dengan anggota tim lain dalam kegiatan-kegiatan yang terkait desain
untuk menghasilkan desain dan dokumentasi yang bermutu.
- Membuat peta topografi serta gambar pendukung permodelan dari hasil survei
topografi.
4) Ahli Geoteknik
Ahli Geoteknik adalah seorang dengan minimal pendidikan terakhir sekurang-kurangnya
Sarjana S1 Teknik Sipil dan memiliki sertifikat Ahli Muda Geoteknik dengan akumulasi
pengalaman profesi terlibat dalam investigasi, analisis dan desain geologi/geoteknik,
diutamakan yang bekerja pada perusahaan jasa konsultan yang setara minimal 5 tahun.
Memiliki tugas namun tidak terbatas pada:
- Membuat perencanaan perkuatan struktur yang diperlukan dari hasil survei topografi
dan pengujian tanah yang dilakukan;
- Menganalisa hasil pengujian yang telah dilakukan;
- Berkoordinasi dengan anggota tim lain dalam kegiatan-kegiatan yang terkait desain
untuk menghasilkan desain dan dokumentasi yang bermutu.
- Melaporkan hasil analisa dan hasil survei yang dilakukan kepada Tenaga Ahli.

c. Tenaga Pendukung
1) CAD Drafter
Lulusan D3 di bidang Sipil/Bangunan dan berpengalaman di bidangnya sebagi CAD
Operator/Drafter dengan akumulasi pengalaman minimal selama 5 (lima) tahun. Diharapkan
juga memiliki wawasan luas dan biasa bekerja sama dalam tim dengan baik. Tugas lainnya
adalah menyesuaikan gambar teknik yang dibuat dengan koordinat Universal Transverse
Mercator (UTM).
2) Estimator
Estimator adalah seorang lulusan D3 Sipil/Bangunan atau strata yang lebih tinggi di bidang
Sipil/Bangunan dan berpengalaman di bidangnya sebagai estimator dengan akumulasi
pengalaman minimal selama 5 (lima) tahun. Tugas Estimator yaitu:
- Membuat perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan tahapan
pembangunannya
- Membuat Back Up Volume yang tertata dan terintegrasi dengan RAB
- Membuat perhitungan harga satuan
- Membuat Time Schedule rencana kerja pembangunan
- Membantu menyiapkan dokumen pelengkap lainnya seperti RKS dan spesifikasi
Teknis.
- Menyiapkan tahapan pembangunan dan biaya yang diperlukan.
3) Administrasi
Lulusan D3 di bidang ekonomi/manajemen dan berpengalaman di bidangnya minimal
selama 5 tahun dibidang Administrasi, memiliki wawasan luas dan biasa bekerja sama
dalam tim dengan baik.

E. PERALATAN / FASILITAS PENUNJANG


1. Penyediaan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
Pejabat Pembuat Komitmen menyiapkan Tenaga Pendamping untuk kelancaran pekerjaan.
2. Penyediaan oleh penyedia jasa
Semua fasilitas penunjang seperti alat kantor, komputer, dll yang dibutuhkan konsultan
merupakan kelengkapan standar yang dimiliki oleh penyedia jasa dan jika diperlukan pada
masa pelaksanaan pekerjaan bisa diusulkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

F. JADWAL KEGIATAN
a. Waktu Pelaksanaan kegiatan.
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan ini maksimal 60 (Enam
Puluh) hari kalender, terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perjanjian Kontrak.
b. Matrik pelaksanaan Kegiatan.

Bulan
No Uraian Kegiatan
1 2
LAPORAN PENDAHULUAN DAN
1
PEMBAHASAN
LAPORAN ANTARA DAN
2
PEMBAHASAN
LAPORAN AKHIR DAN
3
PEMBAHASAN

G. Lain - Lainnya

1) Penyedia jasa harus menyampaikan pemahaman secara sistematis tentang lingkup


pekerjaan, identifikasi masalah dan solusi, tanggapan terhadap kerangka acuan kerja, bagan
alur kegiatan, struktur organisasi, uraian tugas, matriks tanggung jawab, dan jadwal
penugasan.
2) Dalam penyusunan Bill of Quantity atau RAB, penyedia jasa harus menggunakan referensi
harga terbaru dan dilampirkan dalam dokumen RAB
3) Penyedia jasa harus bersedia mengikuti proses penyusunan dokumen lelang sampai dengan
proses lelang selesai dilaksanakan.
4) Pada tiap-tiap laporan dan program yang disampaikan dan setelah diperiksa oleh pemberi
tugas ternyata masih terdapat kekurangan atau diperlukan perbaikan/revisi, maka pada setiap
penambahan kekurangan dimaksud ataupun perbaikan/revisi yang harus dilakukan, masih
merupakan tanggung jawab penyedia jasa tanpa dikenakan biaya tambahan.
5) Seluruh data, hasil analisis, konsep rencana, laporan serta materi publikasi yang diperoleh
dari berbagai sumber maupun yang dihasilkan oleh konsultan dalam pekerjaan ini (softcopy
dan hardcopy), baik berupa peta maupun dokumen harus diserahkan kepada pemberi
pekerjaan dalam bentuk media penyimpanan data analog maupun digital.
6) Penyalinan (peng-copy-an) dan penggunaan data/informasi yang diperoleh dari berbagai
sumber dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini untuk keperluan lain harus mendapatkan
izin tertulis dari pemberi pekerjaan.
7) Penggunaan dokumen, peta, gambar atau data yang bersumber dari pihak lain harus
mengacu pada aturan terkait hak atas kekayaan intelektual.
8) Penyedia Jasa harus menyiapkan dokumen supervisi yang terdiri dari dokumen KAK dan RAB
serta disahkan oleh Penyedia Jasa.
9) Penyedia jasa wajib bertanggung jawab penuh atas hasil pengkajian, perencanaan dan/atau
Perencanaan sampai dengan pekerjaan konstruksi selesai dilaksanakan sesuai desainnya.
10) Pekerjaan perbaikan kondisi setelah pengujian menjadi tanggung jawab penyedia jasa.
11) Tenaga Ahli yang diajukan penyedia jasa pada saat penyampaian dokumen penawaran
untuk kualifikasi, harus sama dengan tenaga ahli yang melaksanakan pekerjaan. Namun
apabila terdapat tenaga ahli yang tidak memenuhi kualifikasi, maka penyedia jasa wajib
mengganti dengan tenaga ahli sesuai yang dipersyaratkan.
12) Tenaga ahli hanya dapat diganti dengan kualifikasi yang lebih tinggi dan setelah mendapat
persetujuan dari PPK.

H. Biaya yang Diperlukan : Sebesar Rp 3.923.229.000,-


(Tiga Milyar Sembilan Ratus Dua Puluh Tiga Juta Dua Ratus Dua
Puluh Sembilan Ribu Rupiah)

I. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) Desain Rinci Jalan dari Simpang Tembesi
menuju Jalan Kawasan Rempang , mohon kiranya pekerjaan dapat dikerjakan sesuai dengan
ketentuan.

Batam, September 2023


PPK 6651.CBR.082.051.A PNBP TA. 2023
Penyusunan Perencanaan Teknis Pendukung
Pengembangan Infrastruktur Kawasan

Mirza Saputra

Anda mungkin juga menyukai