Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

JASA PERENCANAAN DETAIL ENGINEER DESAIN (DED)


PEMBANGUNAN/PENINGKATAN JALAN DAN JEMBATAN (DAK/REGULER)
TAHUN ANGGARAN 2015

B A B. I
PENDAHULUAN

A. UMUM
1. Kebutuhan akan pelayanan jasa angkutan sebagai akibat dari keberhasilan usaha
pembangunan yang akan dilaksanakan selama ini harus diantisipasi secara tepat
dengan cara meningkatkan kemampuan pelayanan angkutan yang memadai.
Sasaran pembangunan transportasi pada pembangunan jangka panjang adalah
mendukung terciptanya perekonomian yang mandiri dan andal melalui
penyelenggaraan sistem transportasi nasional dalam memenuhi kebutuhan mobilisasi
manusia, barang, jasa dan terwujudnya sistem transportasi nasional yang efisien.
Prasarana jalan mempunyai peran yang sangat penting dalam mendukung
keberhasilan sektor-sektor lain dalam penyelenggaraan yang mengarah kepada suatu
sistem transportasi terpadu antar kota untuk mewujudkan sistem distribusi antar daerah
yang mantap dan mampu memberikan distribusi balik.
2. Oleh karena itu Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk setiap pekerjaan Perencanaan
Teknik perlu persiapan secara matang untuk menjadi acuan Perencanaan Teknik agar
sesuai dengan kepentingan Proyek

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) merupakan petunjuk bagi Konsultan Perencana yang
memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diinterprestasikan kedalam pelaksanaan tugas Perencanaan Teknik.
2. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan perencana dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan Produk Perencanaan yang memadai sesuai
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.

C. LATAR BELAKANG
1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan merupakan Jasa konsultansi Perencanaan Teknik
Detail Engineer Desain (DED) Pembangunan / Peningkatan Jalan dan Jembatan (DAK
REGULER)
2. Pemegang mata anggaran adalah Pemerintah Kab. Muna yang dalam hal ini adalah
Dinas Pekerjaan Umum Kab. Muna, Prov. Sultra
3. Untuk menyelenggarakan kegiatan dimaksud, dibentuk organisasi pengelola proyek.

D. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan ini adalah :
- Perencanaan Teknis Pekerjaan Pembangunan / Peningkatan Jalan dan Jembatan
tersebar se Kabupaten Muna

E. SUMBER DANA
Pekerjaan ini dibiayai oleh APBD Kabupaten Muna Tahun Anggaran 2015
B A B. II
KEGIATAN PERENCANAAN

A. DATA DASAR
Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus mengadakan konsultasi terlebih
dahulu dengan Pengguna Jasa / Kuasa Pengguna Anggaran /Pejabat Pembuat Komitmen
/ Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, yaitu untuk mendapatkan konfirmasi mengenai data
jalan yang akan ditangani beserta utilitasnya. Adapun data-data yang diperlukan
sebelum melaksanakan pekerjaan sebagai berikut :
1. Data-data dokumen FS/Studi/perencanaan/inventory terdahulu.
2. Data lokasi untuk membantu proses selanjutnya
3. Usulan-usulan teknis lain dari sumber-sumber yang dapat dipercaya.
4. Data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap penting

B. STANDAR TEKNIS/PEDOMAN
Dalam kegiatan seperti yang dimaksud pada KAK ini Konsultan harus
memperhatikan persyaratan-persyaratan serta ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari kegiatan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas dan
memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Pengguna
Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen/Pengendali Kegiatan.
2. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk kelancaran
pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dan kuantitas dari setiap
bagian pekerjaan.
3. Persyaratan Fungsional
Kegiatan pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan dengan profesionalisme dan
tanggung-jawab yang tinggi sebagai Konsultan.
4. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasif sehubungan dengan pelaksanaan tugas/pekerjaan di
lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur- prosedur dan peraturan-
peraturan yang berlaku.
5. Kriteria Lain-lain
Selain kriteria umum di atas, untuk berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti standar,
pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lain ketentuan yang diberlakukan untuk
pekerjaan kegiatan yang bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan
(Kontrak), dan ketentuan-ketentuan lain sebagai dasar perjanjiannya.
Adapun standar teknis dalam melaksanakan kegiatan konsultansi menggunakan
daftar referensi teknis sebagai dasar pelaksanaan. Referensi dimaksud adalah :

1. Tata Cara Pelaksanaan Survey Lalu lintas, No.01/T/BNKT/1990


2. Standar Perencanaan Geometrik Jalan Raya yang diterbitkan oleh Direktorat
Jenderal Bina Marga No.13/1970 bersifat mengikat. Ketentuan ketentuan mengenai
kelas jalan dan pemilihan type jembatan bila ada akan ditetapkan kemudian
bersama sama dengan pemimpin pekerjaan. Perencanaan tebal perkerasan jalan
mengikuti buku Peraturan Penentuan Tebal perkerasan (fleksibel) Jalan Raya
Direktorat Jenderal Bina Marga No.04/PD/BM/ 74. *)
3. Spesifikasi Bangunan Pengaman Tepi Jalan, SNI 03-2446-1991
4. Spesifikasi Trotoar, SNI 03-2443-1991
5. Tata cara Pemasangan Utilitas di Jalan, SNI 03-2850-1992
6. Tata Cara Pelaksanaan Survey Lalu lintas, No.01/T/BNKT/1990
7. Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan, SNI T-22-1991-03
8. Peraturan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa
Komponen, SNI-1732-1989-F
9. Standard Penerangan Jalan SNI 7391:2008
10. Produk Standar Untuk Jalan Perkotaan Volume I, Ditjen Bina Marga
11. Produk Standar Untuk Jalan Perkotaan Volume II, Ditjen Bina Marga
12. Petunjuk / Tata Cara Standard lainnya yang berhubungan.

B A B III
RUANG LINGKUP DAN TUGAS KONSULTAN

A. LINGKUP KEGIATAN.
Pelaksanaan perencanaan jalan mencakup pengumpulan data permukaan jalan,
bangunan pengaman dan pelengkap jalan, perlengkapan jalan, dan utilitas publik
sekitar badan jalan sampai pada daerah pengawasan jalan, baik utilitas yang tersebar
di atas permukaan jalan maupun yang ada di bawah permukaan jalan serta rincian lainnya.

B. KELUARAN/OUTPUT
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
Dokumen perencanaan jalan/jembatan yang akurat, lengkap dan mutakhir

C. PERALATAN, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PPK


Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan dan
harus dipelihara oleh penyedia jasa.
1. Laporan dan Data
Tidak ada laporan dan data/informasi yang dapat dipakai referensi olah
penyedia jasa.
2. Akomodasi dan Ruang Kantor
Tidak ada akomodasi dan ruang kantor yang akan disediakan oleh satuan kerja,
penyedia jasa harus menyediakan akomodasi dan ruangan kantor dengan cara sewa.
3. Staf Pengawas/ Pendamping
Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai
pengawas atau pendamping (counterpart) atau Projact Officer (PO) dalam
rangka pelaksanaan jasa konsultansi.
4. Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa
Pengguna Jasa tidak menyediakan fasilitas yang dapat digunakan oleh
penyedia jasa..

D. PERALATAN DARI PENYEDIA JASA KONSULTAN


Penyedia Jasa diwajibkan untuk menyediakan segala perlengkapan dan peralatan yang
berkaitan dengan tugas Perencanaan.
Barang-barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa dengan cara sewa atas
nama Pengguna Jasa :
Barang-barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa dengan cara sewa:
1). Akomodasi dan ruangan kantor
2). Kendaraan roda empat dan roda dua
3). Alat-alat kantor dan peralatan kerja lapangan
4). Computer dan printer dan peralatan elektronik penunjang
5). Alat ukur dan alat tulis
Kebutuhan barang selain tersebut di atas, yakni :
- Bahan habis pakai
Yaitu meliputi alat tulis kantor seperti kertas HVS dan alat tulis serta komputer
supplies yang terdiri dari flash disk/CD, kertas dan tinta printer. Karena sifatnya yang
habis pakai maka digunakan sistem beli untuk pengadaannya.
- Peralatan khusus
Yang dimaksud dengan peralatan khusus disini adalah peralatan yang digunakan
untuk survei yaitu meteran kecil, roll meter dan kamera digital.

E LINGKUP KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA


1. Pekerjaan Survey Pengumpulan Data Perencanaan Jalan Kota
Pengumpulan data perencanaan jalan kota ini mencakup pengumpulan data primer
dan data sekunder.
a. Data Primer
Data-data yang dimaksudkan adalah seluruh ruas jalan kota yang mana
pengumpulan datanya dilaksanakan dengan cara melakukan sebagaiberikut :
- Survey pengukuran / penentuan lokasi titik ikat pada awal dan akhir ruas jalan
serta pada tiap interval 50 meter yang ditandai dengan patok beton control
perencanaan jalan (Bench Mark) dengan ukuran dan bentuk serta cara pemancangan
sesuai ketentuan.
- Survey pengukuran alinemen horizontal dan vertical jalan masuk Ruangan Milik
Jalan (RMJ) ditentukan dari tepi badan jalan paling sedikit dengan ukuran 5
(lima) meter (Lingkungan Primer : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34
tahun 2006 tentang JALAN.)
- Survey pengukuran dan pengumpulan data jembatan bangunan pelengkap jalan.
- Survey pengukuran dan pengumpulan data konstruksi jalan.
- Survey pengukuran dan pengumpulan data perlengkapan jalan.
- Survey pengukuran dan pengumpulan data bangunan pengaman jalan.
- Survey pengukuran dan pengumpulan data utilitas public.
- Survey pengukuran dan pengumpulan data luas lahan ruang milik jalan
(RUMIJA)
- Survey / pembuatan foto-foto pada awal dan akhir setiap ruas jalan dan setiap
kelipatan 300 m serta banguna pelengkap jalan yang diukur (misalnya setiap
jembatan difoto dari arah depan dan arah samping) dan patok beton control
perencanaan jalan (Bench Mark) ukuran 20x20x75 cm.
- Membuat dan memasang patok KM dan HM, patok HM di pasang sebelah kanan
dan kiri jalan setiap interval 100 meter dan patok KM dipasang sebelah kanan dan
kiri jalan setiap interval 1000 meter, atas petunjuk Direksi /PPTK/Staf Teknik.
(Gambar terlampir)
b. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder yang perlu dilakukan oleh konsultan meliputi :
- Mengubungi instansi-instansi terkait, misalnya :
Telkom, PLN dan sebagainya, untuk menghimpun data sebagai bahan informasi
tentang utilitas public (di atas dan di dalam tanah) yang tersebar di sekitar ruang milik
jalan (RUMIJA) pada ruas jalan yang akan diperencanaan kan.
- Menghubungi Pemerintah Daerah setempat, untuk mendapatkan informasi tentang
perda yang berlaku pada ruas jalan yang akan diperencanaan kan.
- Menghubungi instansi Pembina jalan, baik Dinas Bina Marga maupun Balai setempat
untuk mendaptkan data yang akan digunakan untuk mendukung kelengkapan data
perencanaan jalan dimaksud antara lain :
 Data perkerasan jalan (jenis, tebal, umur, dan seterusnya)
- Data Lalulintas (lintas harian rata-rata)
- Data perwujudan jalan /jembatan (jenis, biaya, pelaksanaan, tahun, volume/lokasi
dan seterusnya)
- Data riwayat longsoran/kerusakan
- Data referensi lainnya
Data sekunder ini harus dicari/didapatkan pada saat/sebelum pengumpulan data
primer (survey lapangan), agar dapat diproses/diolah bersama-sama data primer untuk
kelengkapan dan kemutakhiran perencanaan jalan.

2. Pengolahan Data
Pengolahan data perencanaan jalan meliputi pembuatan Gambar Perencanaan Jalan
(Ringkasan Data), Perencanaan Jalan (Data Teknis), Kartu Jalan dan Bangunan
Perlengkapan Lainnya, dan Kartu Jembatan pada kertas yang sesuai dengan
lembar standart dan ketentuan yang telah di tetapkan dalam Peraturan Menteri PU
No. 37/PRT/1987. Ketentuan ukuran form / kartu perencanaan dan Jenis /bahan
kertas harus disetujui oleh Pengguna Jasa (Kuasa Pengguna Anggaran/PPTK/Staf
Teknik Kegiatan) sebelum penggambaran halus (untuk gambar draft dapat dilakukan
pada kertas biasa millimeter blok). Pengisian form boleh dilakukan dengan
menggunakan software (print out form) dengan ketentuan sebagai berikut :
- Draft (untuk diperiksa oleh Kuasa Pengguna Anggaran/PPTK/Staf Teknik
Kegiatan) harus pada kertas biasa.
- Gambar halus setelah disetujui Kuasa Pengguna Anggaran/PPTK/Staf
Teknik Kegiatan harus pada Kertas standart.
Data yang telah diolah tersebut kemudian dimasukkan ke dalam computer dengan
mengguanakan program Sistem Management Data Perencanaan Jalan (SMDLJ)

F. JANGKA WAKTU
Kegiatan konsultansi dilaksanakan sejak diterbitkannya SPMK (Surat Perintah Mulai
Kerja). Dalam hal ini waktu yang disediakan untuk melaksanakan tugas yang
diberikan kepada Konsultan adalah selama 60 (enam puluh) hari kalender atau 2 (dua)
bulan

G. KEBUTUHAN PERSONIL
Keterlibatan tenaga-tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman dalam bidang
pekerjaan yang dilaksanakan merupakan faktor utama optimalnya pelaksanaan kegiatan
konsultansi. Untuk itu dalam melaksanakan tugasnya, Konsultan harus menyediakan
tenaga-tenaga yang memenuhi kebutuhan kegiatan, baik ditinjau dari lingkup atau besar
kegiatan maupun tingkat kerumitan pekerjaan. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan
harus menyediakan tenaga ahli yang memenuhi kebutuhan kegiatan, yaitu minimal terdiri
dari :
1 orang Tenaga Team Leader sebagai Ahli Jalan/Transportasi
1 orang Tenaga Ahli Geodesi
Dan tenaga pendukung lainnya

H. TUGAS DAN KUALIFIKASI PERSONIL TENAGA AHLI


Personil-personil yang tercantum di bawah ini harus bekerja secara penuh untuk
pekerjaan ini, yaitu terdiri dari :

I. TENAGA AHLI
1. Ketua Tim ( Team Leader ) disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil
Transportasi /Jalan Raya, lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi
Swasta yang telah terakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau
Perguruan Tinggi Luar Negeri yang telah terakreditasi berpengalaman dalam bidang
perencanaan pekerjaan jalan / jembatan selama 5 tahun atau S-2 dengan disiplin
ilmu yang sama pengalaman 2 tahun dan telah mengikuti Program Sertifikasi tenaga
Inti Konsultan Perencanaan.
Sebagai Ketua Tim tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh
kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan dinyatakan selesai.
Tugas dan tanggungjawab Ketua Tim sebagai berikut :
- Melakukan koordinasi atas semua pekerjaan dan semua tenaga/personil yang
terlibat dalam pekerjaan survey pengukuran dan pengumpulan data perencanaan
jalan yang dimaksud, sehingga tercapai hasil yang sebaik-baiknya sesuai lingkup
pekerjaan yang telah ditetapkan.
- Bertanggungjawab atas kebenaran, ketelitian, kemutakhiran, dan
kelengkapan data hasil pelaksanaan survey sesuai dengan buku petunjuk yang telah
ditetapkan.
- Bertanggungjawab atas ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai yang telah
ditetapkan yang meliputi pelaksanaan survey/pengumpulan data primer, pengumpulan
data sekunder, pengolahan dan penyajian/pelaporan.

2. Tenaga Ahli Geodetic Engineer (Ahli Geodesi/Pengukuran)


Tenaga ahli yang disyaratkan adalah S-1 Perguruan Tinggi Negeri atau
Perguruan Tinggi Swasta yang telah terakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara
atau Perguruan Tinggi Luar Negeri yang telah terakreditasi berpengalaman dalam
bidang perencanaan pekerjaan jalan / jembatan 4 tahun atau S-2 dengan disiplin ilmu
yang sama pengalaman 1 tahun.
Tugas dan tanggungjawab meliputi :
- Mengendalikan pengawas lapangan dan juru ukur serta memberi petunjuk
seperlunya dalam pelaksanaan survey pengukuran dan pengumpulan data sekunder
perencanaan jalan untuk wilayah yang telah ditentukan.
- Mengumpulkan data sekunder baik instansi Bina Marga Kota Semarang, maupun
instansi-instansi terkait untuk melengkapi hasil pengukuran survey lapangan/data
primer.
- Memeriksa dan mengolah semua hasil pengukuran dan pengumpulan data
sekunder perencanaan jalan dimaksud yang berada di bawah tanggungjawabnya.
- Bertanggungjawab atas kebenaran, ketelitian, kemutakhiran, dan
kelengkapan data hasil pelaksanaan survey sesuai dengan buku petunjuk yang telah
ditetapkan.
- Bartanggungjawab atas kebenaran hasil pengolahan data dan penyajian
perencanaan jalan untuk wilayah tanggungjawabnya.

J. TENAGA PENDUKUNG
- Surveyor/Juru ukur
- Estimator
- Administrator
- Drafter
- Operator komputer, dan tenaga pendukung lainnya.
Tenaga pendukung Juru ukur, Estimator dan Drafter lulusan minimal D3 dengan
disiplin ilmu yang sama pengalaman minimal 1-3 tahun. Untuk pendukung lainnya
lulusan SMA/D1 atau sederajat.

K. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Pekerjaan ini dapat dibagi dalam beberapa tahapan proses, yaitu :
a. Tahap Persiapan.
b. Tahap Pelaksanaan.
c. Tahap Penyerahan Laporan
B A B IV
LAPORAN DAN PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN

Jenis laporan yang harus diserahkan kepada penyedia jasa kepada pengguna jasa
adalah :
1. Gambar jadi perencanaan jalan dijilid dengan ukuran kertas A3 dan copy A3 5 buah
2. Engineer Estimate dijilid dengan ukuran kertas Folio dan copy Folio 5 buah
3. Spesifikasi Teknis dijilid dengan ukuran kertas Folio dan copy Folio 5 buah
4. Foto dokumentasi (Pelaksanaan Survey Perencanaan Jalan ), dan Album foto ruas
jalan rangkap 3 (tiga) buah

B A B IV
HAL – HAL LAIN

A. PRODUKSI DALAM NEGERI


Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

B. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pengumpulan data lapangan sesuai persyaratan
dan kaidah teknis maupun regulasi yang berlaku di bidang/layanan pekerjaan konsultan
perencanaan

C. ALIH PENGETAHUAN
Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa harus mengadakan
pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan
pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf Dinas Bina Marga Kabupaten Muna
yang ditunjuk.

B A B VI
PENUTUP

Setelah Pengarahan Penugasan ini diterima Konsultan hendaknya memeriksa semua


bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan. Setelah
mempelajari dan mendapat penjelasan tentang Pengarahan Penugasan ini dari Kerangka
Acuan Kerja, Konsultan Perencana agar segera membuat Usulan Teknis/ Proposal Teknis
agar dimasukkan mengikuti ketentuan terlampir mengenai syarat-syarat mengikuti Pengadaan
Jasa Konsultan sesuai peraturan yang berlaku.

Raha, 2014

Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum


Kab. Muna

Drs. H. LA ODE BOU


Pembina Tk. I Gol. IV/b
Nip. 19631231 198910 1 013
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
DINAS PEKERJAAN UMUM
Jln. Gatot Subroto No. 179.C Telp. (0403) 2521227 Raha

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

JASA KONSULTANSI PERENCANAAN TEKNIK

PEKERJAAN :

PEMBANGUNAN / PENINGKATAN JALAN DAN JEMBATAN


(DAK REGULER)

TAHUN ANGGARAN 2015

Anda mungkin juga menyukai