Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

SATKER / OPD : DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PENGGUNA ANGGARAN : YULTASMI, SE. ST. MM
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN : LUTHFI IBRRAHIM MARTAWIJAYA, ST, ME

SUB KEGIATAN

REKONSTRUKSI JALAN

PEKERJAAN

PENGAWASAN PENANGANAN JL. SIMP. KM 15 DS.BERTAM - DS. BERTAM (JALAN


PROPINSI NESS) (DAK)

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


KABUPATEN MUARO JAMBI
TAHUN ANGGARAN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENGADAAN JASA KONSULTANSI

SUB KEGIATAN
REKONSTRUKSI JALAN
PAKET
Pengawasan Penanganan Jl. Simp. KM 15 Ds.Bertam - Ds. Bertam (Jalan Propinsi Ness)
(DAK)

1. LATAR BELAKANG

Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi bermaksud akan mengadakan Pembangunan


Jalan di wilayah Kabupaten Muaro Jambi sebagai bagian dari upaya untuk
membenahi/kondisi kapasitas ruas jalan /LHR yang tinggi akibat dari kemajuan dan
berkembangnya suatu daerah, yang merupakan bagian dari tanggung jawab
pemerintah untuk menyediakan pelayanan publik yang maksimal. Sebagai salah
satu upaya Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi untuk memenuhi pelayanan publik,
maka melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Muaro Jambi
Bidang Bina Marga akan melakukan kegiatan Pembangunan Jembatan di
kabupaten Muaro Jambi. Untuk mencapai hasil yang maksimal, perlu
diadakannya jasa konsultansi dalam bentuk Pengawasan Penanganan Jl.
Simp. KM 15 Ds.Bertam - Ds. Bertam (Jalan Propinsi Ness) (DAK) Untuk
menunjang pelaksanaan semua kegiatan yang ada dilapangan yang berhubungan
dengan masalah teknis di lapangan, baik itu kualitas maupun kuantitas fisik
dilapangan serta pelaporan .

Berpedoman kepada :

1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;


2. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pertanggungjawaban Keuangan Negara;
5. Peraturan Presiden Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga;
7. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang pedoman pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, sebagaimana telah diubah dengan
Keppres Nomor 72 Tahun 2004;
8. Undang-undang no. 38 tahun 2004 tentang jalan;
9. Peraturan Pemerintah no. 34 tahun 2006 tentang jalan;
10. Peraturan Presiden no. 54 tahun 2010 telah diubah dengan peraturan Presiden
Republik Indonesia no. 70 tahun 2012; telah diubah ke Peraturan Presiden NO.
16 Tahun 2018
11. Permen PU no. 07/PRT/M/2014 Tentang standar dan dokumen Pengadaan
Pekerjaan Kontruksi dan Jasa Konsultasi;
12. Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015 tentang Perubahan keempat atas
Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
2. MAKSUD DAN TUJUAN.
a. Tujuan umum dari paket program ini adalah mengadakan Supervisi/
Pengawasan Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Muaro Jambi
dalam rangka menunjang kegiatan fisik Pembangunan Jembatan.
b. Pelaksana/konsultan yang diserahi pekerjaan ini wajib menyediakan jasa-
jasanya semaksimal mungkin untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan
pembangunan jalan yang dikerjakan oleh rekanan pemenang sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja serta berpedoman pada spesifikasi teknik yang berlaku
sehingga diperoleh hasil pekerjaan berupa Dokumen Kegiatan yang terdiri
dari laporan bulanan dan laporan akhir, sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan guna pelaksanaan pekerjaan
dimaksud.
c. Membantu SKPD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruanag Kabupaten
Muaro Jambi di dalam melakukan pengendalian pengawasan teknis terhadap
kegiatan pekerjaan konstruksi di lapangan yang dilaksanakan oleh penyedia
pekerjaan konstruksi (kontraktor), karena keterbatasan tenaga pada satuan
kerja yang bersangkutan, baik dari segi jumlah maupun dari segi kualifikasinya.
d. Mengendalikan semua kegiatan dan meminimalkan kendala-kendala teknis yang
sering dihadapi oleh penyedia jasa konstruksi dilapangan dalam menerapkan
desain yang memenuhi persyaratan spesifikasinya.
e. Memberikan kepastian dan jaminan kepada Pengguna Barang/Jasa bahwa
pengendalian pengawasan terhadap pekerjaan fisik yang dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa Konstruksi (Kontraktor) sesuai dengan spesifikasi dan
persyaratan teknis yang tercantum dalam dokumen kontrak dan Permen PUPR
No. 01 Tahun 2022.
f. Pengedalian pelaksanaan pekerjaan di lapangan untuk mendapatkan hasil
pekerjaan konstruksi yang memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam
spesifikasi (tepat mutu), dan dilaksanakan secara tepat biaya serta tepat waktu.

3. TARGET/SASARAN.

Pengawasan Penanganan Jl. Simp. KM 15 Ds.Bertam - Ds. Bertam (Jalan


Propinsi Ness) (DAK) sedemikian rupa sehingga tercapai kesesuaian dengan
rencana/detail engineering design penanganan jalan. Sebagiantugas Bidan g Bin a
Marg a Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Muaro Jambi
khususnya dalam hal menyangkut masalah pengendalian teknis dilapangan dan
administrasi teknik pada umumnya, dilimpahkan kepada Penyedia Jasa ini.

4. NAMA DAN ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA

Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pekerjaan pengadaan


konstruksi:
a. K/L/D/I : Instansi Pemerintahan Daerah
b. Satker/SKPD : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Muaro Jambi
c. PPK : Fungsional Umum

5. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA

a. Sumber Dana : APBD Kabupaten Muaro Jambi Tahun Anggaran 2023 (DAK)

b. Total perkiraan biaya yang diperlukan : Rp. 350.000.000,-

(Tiga Ratus Lima Puluh Juta rupiah)

6. RUANG LINGKUP PENGADAAN/LOKASI DAN DATA DAN FASILITAS PENUNJANG


6.1. DATA DASAR.

Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus mengadakan konsultasi


terlebih dahulu dengan Pejabat Pembuat Komitmen, yaitu untuk mendapatkan
konfirmasi mengenai konstruksi jalan yang akan ditangani beserta utilitasnya.
Adapun data-data yang diperlukan sebelum melaksanakan pekerjaan sebagai
berikut:

a. Data-data dokumen kontrak sesuai dengan Penyedia Barang/Jasa yang


ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan pembangunan.
b. Data lokasi untukmembantu proses selanjutnya.
c. Data mengenai bahan/material maupun peralatan yang digunakan sehingga
dapat menentukan jenis konstruksi yang akan ditangani.
d. Usulan-usulan teknis lain dari sumber-sumber yang dapat dipercaya.
e. Studi-studi terdahulu maupun data-data sekunder lainnya yang diperlukan
dan dianggap penting.

6.2. STANDAR TEKNIS/PEDOMAN.

Dalam kegiatan Supervisi seperti yang dimaksud pada KAK ini, Konsultan
Pengawas/Penyedia Jasa harus memperhatikan persyaratan-persyaratan serta
ketentuan-ketentuansebagai berikut:

a. Persyaratan Umum Pekerjaan.


Setiap bagian dari kegiatan pengawasan harus dilaksanakan secara benar
dan tuntas dan memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan
baik oleh Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen.
b. Persyaratan Obyektif.
Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dan
kuantitas dari setiap bagian pekerjaan.
c. Persyaratan Fungsional.
Kegiatan pelaksanaan supervisi baik yang menyangkut waktu, mutu dan
biaya pekerjaan harus dilaksanakan dengan profesionalisme dan tanggung-
jawab yang tinggi sebagai Konsultan Pengawas.
d. Persyaratan Prosedural.
Penyelesaian administrasif sehubungan dengan pelaksanaan tugas/
pekerjaan dilapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur- prosedur
danperaturan-peraturan yang berlaku.
e. Kriteria Lain-lain.
Selain kriteria umum di atas,untuk Kegiatan Pengawas berlaku pula
ketentuan-ketentuan seperti standar, pedoman,dan peraturan yang berlaku,
antara lain ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan
yang bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak),
dan ketentuan-ketentuan lain sebagai dasar perjanjiannya.

Adapun standar teknis dalam melaksanakan kegiatan pengawasan pembangunan


jalan menggunakan daftar referensi teknis sebagai dasar pelaksanaan. Referensi
dimaksud adalah :

a. Tata cara Pemasangan Utilitas di Jalan, SNI03-2850-1992;


b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia Tahun 1971
c. Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan, SNIT-22-1991-03;
d. Standar Teknisnomor 019/BM/2009 tentang Pengawasan Teknis Pekerjaan
Fisik;
e. Pelaksanaan Perkerasan Kaku (betonsemen), 009/T/BNKT/1990;
f. Peraturan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa
Komponen,SNI-1732-1989-F;
g. Petunjuk/Tata Cara Standar lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan ini.
h. Permen PUPR No. 01 Tahun 2022

6.3. LINGKUP KEGIATAN.

Konsultan harus berusaha untuk mendapatkan informasi umum mengenai kondisi


eksisting jalan maupun pedestriannya, melalui Gambar Kerja beserta Dokumen
Teknisnya maupun perencanaan master plan wilayah pengawasan.
Konsultan terdiri dari Tim Supervisi Lapangan yang bertanggung jawab untuk
melaksanakan pengawasan pekerjaan fisik selama waktu pelaksanaan yang telah
ditentukan denga nmenggunakan data lapangan yang diperoleh dari Penyedia
Jasa dan menggunakan standard design serta cara yang telah ditentukan oleh
Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Muaro Jambi.
Konsultan pengawas tetap bertanggung jawab melakukan pengawasan sampai
pekerjaan pembangunan dilapangan selesai, hal ini mungkin terjadi dikarenakan
akibat masa kontrak yang berbeda antara konsultan pengawas dengan penyedia
jasa/kontraktor maupun adanya addendum penambahan waktu pelaksanaan,
dengan adanya penambahan waktu pelaksanaan dilapangan konsultan pengawas
tidak dapat menuntut ganti rugi.

6.4. KELUARAN/OUTPUT.

Tugas Supervisi secara umum adalah mengawasi kelancaran pekerjaan


pembangunan yang dikerjakan oleh Rekanan/Kontraktor pelaksana, yang
menyangkut kuantitas, kualitas, biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan
pekerjaan, sehingga wujud akhir pembangunan jalan dan kelengkapannya yang
sesuai dengan Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborongan, dan telah diterima
dengan baik oleh Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat
Komitmen/dankelancaranpenyelesaianadministrasiyangberhubungan dengan
pekerjaan dilapangan, serta penyelesaian kelengkapan Dokumen Pembangunan
lainnya.

Konsultan Supervisi diminta menghasilkan keluaran (output) yang lengkap sesuai


dengan kebutuhan kegiatan. Kelancaran pelaksanaan kegiatan yang
berhubungan dengan Kegiatan Supervisi menjadi tanggung-jawab Konsultan
Supervisi. Keluaran yang diminta dari Konsultan Supervisi berdasarkan KAK ini
diantaranya:

a. Program kerja, alokasi tenaga, dankonsepsi pekerjaansupervisi;


b. Buku harian (bila diperlukan), yang memuat semua kejadian, perintah/
petunjuk yang penting dari Konsultan Supervisi/Direksi Kegiatan, yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan konsekuensi keuangan,
kelambatan penyelesaian dan tidak terpenuhinya syaratteknis;

c. Meneliti laporan harian yang dikerjakan bersama dengan kontraktor, berisi


keterangan tentang:
1. Tenaga kerja;
2. Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak;
3. Alat-alat;
4. Pekerjaan yang diselenggarakan;
5. Waktu pekerjaan;
6. Laporan mingguan,sebagai resume laporan harian.
d. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, untuk pembayaran angsuran;
e. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan, dan Berita Acara Pemeriksaan
PekerjaanTambah/Kurang, jika ada tambah/kurang pekerjaaan;
f. Berita Acara Penyerahan I Pekerjaan;
g. Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan;
h. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (asbuiltdrawings) yang dibuat
oleh kontraktor dan diteliti oleh konsultan supervisi;
i. Laporan rapat dilapangan (SiteMeeting) setiap minimal 2(dua) kali sebulan;
j. Gambar Perincian (shop drawings) bila perlu, dan Kurva S (S Curve) dari
rekanan/kontraktor.
k. Membantu rekanan dalam menyusun semua tahapan laporan yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pekerjaan untuk kelengkapan dokumen.

6.5. PERALATAN, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PPK.

Pejabat Pembuat Komitmen akan menugaskan juga personil pengawasan dari


instansi untuk melengkapi pekerjaan dari konsultan supervisi. Untuk fasilitas dari
PPK hanya menyediakan ruang untuk rapat-rapat rutin beserta perlengkapannya.

6.6. PERALATAN DARI PENYEDIA JASA KONSULTAN.

Penyedia Jasa diwajibkan untuk menyediakan segala perlengkapan dan peralatan


yang berkaitan dengan tugas pengawasan. Seperti:
a. Meteran
b. Jangka Sorong
c. Termometer Aspal
d. Handphone yang memiliki Kamera untuk dokumentasi
e. Kendaraan Roda 2
f. Kendaraan Roda 4
g. Komputer/Laptop
h. Printer

7. PRODUK YANG DIHASILKAN

Lingkup Kewenangan :
Lingkup kewenangan bagi Konsultan Supervisi adalah pelaksanaan supervisi
pembangunanjalan/saluranjalan,meliputi :
a. Pekerjaan Supervisi, baik mengenai kuantitas, kualitas, maupun ketepatan
waktu pekerjaan.
b. Pengamanan untuk kelancaran pelaksanaan, baik dalam hal mutu pekerjaan,
ketertiban pekerjaan, menghindari penyimpangan pelaksanaan pekerjaan,
maupun penyelesaian perselisihan yang mungkin timbul.
c. Pengaturan penggunaan bahan untuk pekerjaan, baik mengenai asal bahan,
penilaian/ penelitian kualitas bahan, dan larangan/penggunaan bahan yang
tidak memenuhi persyaratan.
d. Penyelesaian administrasi dilapangan mengenai penyerahan pekerjaan,
penyimpangan dari rencana, perhitungan pekerjaan tambah/kurang,
perpanjangan waktu pelaksanaan.
e. Semua tahapan kewenangan konsultan pengawas mengacu pada pedoman
peraturan dan perundang undangan yang berlaku.

Tanggung-jawab Supervisi :
Konsultan Supervisi bertanggung jawab secara profesional atas jasa supervisi yang
dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku. Dalam hal ini
pekerjaan yang dilaksanakan harus bisa dipertanggungjawabkan secara teknis dan
administratif, sehingga Konsultan Supervisi dalam melaksanakan tugasnya harus
mengacu pada ketentuan-ketentuan yang berlaku secara profesional. Secara umum
tanggungjawab Konsultan Supervisi antara lain terhadap:
a. Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan Dokumen Kontrak Pelaksanaan/
Pemborongan yang dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan pedoman
teknis yang berlaku, diantaranya:
Dokumen pelaksanaan pekerjaan, yaitu :
1. Gambar-gambar pelaksanaan;
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS);
3. Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan Pemborong;
4. Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborongan;
5. Bar Chart dan S-Curve serta NetWork Planning dari pekerjaan yang dibuat
oleh Kontraktor Pelaksana/Pemborong (setelah disetujui);
6. PengarahanPenugasan/Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan Supervisi.
7. Permen PUPR No. 01 Tahun 2022.
b. Kinerja Supervisi yang harus memenuhi standar hasil kerja supervisi yang
berlakudandisyaratkan;
c. Hasil evaluasi Supervisi dandampakyangditimbulkan;
d. Ketepatanwaktupelaksanaan.

Penanggung jawab profesional supervisi adalah tidak hanya Konsultan sebagai


suatu perusahaan tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional supervisi yang
terlibat.

8. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN

Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan/pengadaan jasa konsultasi 180 (Seratus


Delapan Puluh) Hari Kalender, terhitung sejak terbit dan ditandatanganinya Surat
Perintah Mulai Kerja ( SPMK ).

9. TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN


Keterlibatan tenaga-tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman dalam
Supervisi sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilaksanakan merupakan faktor
utama optimalnya pelaksanaan Kegiatan Supervisi. Untuk itu dalam melaksanakan
tugasnya, Konsultan Supervisi harus menyediakan tenaga-tenaga yang memenuhi
kebutuhan kegiatan, baik ditinjau dari lingkup atau besar kegiatan maupun tingkat
kerumitan pekerjaan. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Supervisi harus
menyediakan tenaga ahli yang memenuhi kebutuhan kegiatan, yaitu minimal terdiri
dari 1 (satu) Team Leader/Supervision Engineer.
Dan Tenaga teknis atau tenaga pendukung lainnya sesuai kebutuhan dan lingkup
kompleksitas pekerjaan. Kualifikasi masing-masing tenaga pendukung tersebut
disesuaikan dengan lingkup penugasan dan keahlian yang dibutuhkan untuk
masing-masing jabatan, sehingga diharapkan personil tersebut benar-benar dapat
melaksanakan tugas masing-masing dengan optimal.

a. Tenaga Ahli :
Supervision Engineer
Adalah seorang Sarjana S1 Teknik Sipil berpengalaman minimal 1 (satu) tahun
efektif yang memiliki sertifikat Keahlian Ahli Muda Jalan dalam bidang
pengawasan konstruksi Jalan, dan mengetahui dengan baik proses pelaksanaan
dan pengawasan pekerjaan Jalan, beserta permasalahannya.

Tugas dan tanggung jawab Supervision Engineer ( team leader ) meliputi :


- Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga
bisa menghasilkan pekerjaan seperti yang ditentukan;
- Memahami isi dokumen kontrak dari kontraktor;
- Memahami strategi pelaksanaan kontraktor (berdasarkan hasil PCM);
- Memahami strategi pelaksanaan fisik;
- Menyetujui proses dan hasil opname pekerjaan apabila kontraktor melakukan
penagihan;
- Memberi saran dan masukan kepada pemborong/kontraktor pekerjaan
mengenai pelaksanaanpembangunanjalan dan jembatan;
- Mengarahkan Pemborong/Kontraktor terhadap pelaksanaan pekerjaan di
lapangan;
- Menyusun laporan pengamatan periodik yang berisi :
a). Hasil konsolidasi laporan/catatan-catatan dari pengawas;
b) Catatan-catatan apabila ada penyimpangan disertai bukti-bukti yang
memadai (foto hasil sampling/copy hasil test material dari laboratorium dll.);
c.) Rekomendasi-rekomendasi yang diperlukan untuk perbaikan pelaksanaan
dimasa mendatang;
- Memonitor secara seksama kemajuan dari semua pekerjaan dan
melaporkannya segera/tepat waktu bila kemajuan pekerjaan terlambat
sebagaimana tercantum pada buku Spesifikasi Umum dan hal itu benar-benar
berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian yang direncanakan. Dalam hal
demikian, maka Site Engineer juga membuat rekomendasi secara tertulis
bagaimana caranya untuk mengejar keterlambatan tersebut;
- Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap pekerjaan
yang telah selesai yang disampaikan oleh Quantity
Engineer/ChiefInspector/Inspector;
- Menjamin bahwa sebelum kontraktor diijinkan untuk melaksanakan pekerjaan
berikutnya, maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau
menjadi tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah memenuhi
persyaratandalam Dokumen Kontrak;
- Memberi rekomendasi kepada SKPD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Muaro Jambi menyangkut mutu dan jumlah pekerjaan yang
telah selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap sertifikat pembayaran
bulanan kontraktor;
- Membuat perhitungan dan sketsa-sketsa yang benar untuk bahan SKPD Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Muaro Jambi pada setiap
akan memerintahkan perubahanpekerjaan;
- Mengawasi, memeriksa dan membantu rekanan dalam permbuatan Gambar
Sebenarnya Terbangun/Terpasang (as built drawing) dan mengupayakan agar
semua gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum Penyerahan Pertama
Pekerjaan (Provisional HandOver/PHO);
- Memeriksa dan membantu rekanan dengan teliti/seksama setiapgambar-
gambar kerja dan analisa/perihtungan-perhitungan konstruksinya dan
kuantitasnya, yang dibuat oleh kontraktor sebelum pelaksanaan;
- Menyusun/memelihara arsip korespondensi proyek, laporan harian, laporan
mingguan, bagan kemajuan pekerjaan, pengukuran, gambar-gambar dan
lainnya;
- Menyusun Laporan Bulanan dan Akhir.

b. Quantity/Quality Engineer

Adalah seorang Sarjana S1 Teknik Sipil berpengalaman minimal 1 (satu)


tahun efektif yang memiliki sertifikat Keahlian Ahli Muda Jalan dalam bidang
pengawasan konstruksi Jalan, dan mengetahui dengan baik proses
pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan Jalan, beserta permasalahannya.

- Pengendalian terhadap mutu bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan oleh


kontraktor berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan
dalam Dokumen KontrakQuality Engineer harus memahami benar metode test
laboratorium dan lapangan yangdisyaratkan dalam Dokumen Kontrak.
- Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Site Engineer, serta berupa agar
Site Engineer dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan selalu mendapat
informasi yang diperlukan sehubungan dengan pengendalian mutu.
- Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas pengaturan personil dan
peralatan laboratorium kontraktor agar pelaksanaan pekerjaan selalu didukung
tersedianya tenaga dan peralatan pengendalian mutu sesuai dengan dalam
Dokumen Kontrak.
- Melakukan pengawasan dan pemantauan atas pengaturan dan pengadaan
Stone Crusher dan Aspalt Mixing Plant atau peralatan lain yang diperlukan.
- Melakukan pengawasan setiap hari semua kegiatan pemeriksaan mutu bahan
dan pekerjaan, serta segera memberikan laporan kepada Site Engineer setiap
permasalahan yang timbul sehubungan dengan pengendalian mutu bahan dan
pekerjaan.
- Melakukan analisa semua hasil test, termasuk usulan komposisi campuran
(JobMix Formula), baik untuk pekerjaan aspal, soil cement, agregat dan beton,
sertamemberikan rekomendasi dan justifikasi teknis atas persetujuan dan
penolakan usulan tersebut.
- Melakukan pengawasan atas pelaksanaan coring perkerasan jalan yang
dilakukanoleh kontraktor sehingga baik jumlah serta lokasi coring dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan dan persyaratan.
- Menyerahkan kepada Site Engineer himpunan data bulanan pengendalian mutu
paling lambat tanggal 14 bulan berikutnya.
- Himpunan data harus mencakup semua datatest laboratorium dan lapangan
secara jelas dan terperinci.
- Memberi petunjuk kepada staf kontraktor, agar semua teknisi laboratorium
danstaf pengendali mutu mengenal dan memahami semua prosedur dan data
cara pelaksanaan test sesuai dengan yang tercantum dalam spesifikasi.

10. TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN

a. Inspector

Adalah seorang yang berpendidikan minimal SMA/Sederajat berpengalaman


minimal 1 (satu) tahun efektif dalam bidang pengawasan konstruksi
Jalan/Jembatan, dan mengetahui dengan baik proses pelaksanaan dan
pengawasan pekerjaan Jalan/Jembatan, beserta permasalahannya.

Tugas dan tanggung jawab Inspector meliputi :


- Memeriksa dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari aspek prosedur dan
kuantitas pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak serta melakukan pengujian
terhadap kuantitas material, dan peralatan yang ditempatkan dilapangan.
- Bertanggung jawab penuh untuk mengawasi kuantitas pekerjaan yang
dilaksanakan kontraktor.
- Melakukan pemeriksaan dan survey yang diperlukan atas pekerjaan dan
volume pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor.
- Melakukan Pemeriksaan gambar kerja kontraktor berdasarkan gambar rencana
serta memeriksa dan memberi ijin pelaksanaan pekerjaan kontraktor
- Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan agar
sesuai dengan prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.
- Memberikan Instruksi kepada kontraktor apabila pelaksanaan dilapangan dinilai
tidak sesuai atau tidak benar serta membahayakan.
- Berhak Menerima dan menolak hasil pekerjaan kontraktor berdasarkan
spesifikasi teknis.
- Membuat laporan harian mengenai aktivitas kontraktor untuk kemajuan
pekerjaan, terdiri dari cuaca, material yang dating (masuk), perubahan dan
bentuk dan ukuran pekerjaan, peralatan di lapangan.
- Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan material yang
digunakan dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau mungkin akan
menjadi pekerjaan tambah (extra).
11. PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Pekerjaan Supervisi ini dapat dibagi dalam beberapa tahapan proses, yaitu:
a. Tahap persiapan;
b. Tahap pelaksanaan pengawasan;
c. Tahap penyerahan laporan :
- Laporan awal;
- Laporan akhir.
Konsultan Supervisi harus merinci sendiri kegiatannya dan dalam menjalankan
tugasnya akan mendapatkan pula arahan dari Pengelola Kegiatan secara tertulis
agar fungsi dan tanggung jawab Konsultan Supervisi dapat terlaksana dengan baik,
dan menghasilkan keluaran (produk) sebagaimana yang diharapkan. Secara garis
besar, uraian tugas Konsultan Supervisi secara bertahap dilapangan antara lain
adalah sebagai berikut:

a. Pekerjaan persiapan.
1. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi/metodologi
pelaksanaan pekerjaan supervisi;
2. Memeriksa Time Schedule, BarChart,S-Curve dan NetWork Planning yang
diajukan oleh Rekanan/Kontraktor pelaksana untuk selanjutnya
diteruskan kepada Pengelola Kegiatan untuk mendapatkan persetujan.
b. PekerjaanTeknis Supervisi Lapangan.
1. Melaksanakan Kegiatan Supervisi secara umum, Supervisi lapangan,
koordinasi dan inspeksi kegiatan-kegiatan pembangunan agar
pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis yang dilakukan secara
terus menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk terakhir
kalinya;
2. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau
komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan
pelaksanaan di lapangan atau di tempat kerja lainnya serta dilengkapi
dengan foto dokumentasi lapangan;
3. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat
dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadual
yang telah ditetapkan (jadual harus jelas mengingat waktu pelaksanaan
fisik sangat terbatas);
4. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau
pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu
pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk
mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat komitmen;
5. Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan
penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari
kontrak, dapat langsung disampaikan kepada Rekanan/Kontraktor
pelaksana, dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Pengelola
Kegiatan.
6. Memberikan surat teguran tertulis kepada rekanan jika terdapat
pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang/tidak sesuai dengan gambar
rencana dan Permen PUPR No. 01 Tahun 2022 serta pedoman peraturan
dan perundang undangan yang berlaku.

c. Konsultasi.
1. Melakukan konsultasi dengan Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen
untuk membahas segala masalah dan persoalan yang timbul selama masa
pelaksanaanpembangunan;
2. Mengadakan rapat lapangan secara berkala sedikitnya 2 (dua) kali setiap
bulannya, dengan Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen; Konsultan
Perencana Teknis; Rekanan/Kontraktor pelaksana; dan Tim Teknis,
dengan tujuanu ntuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul
dalam pelaksanaan, untuk kemudian membuat risalah rapat dan
mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah
diterima masing-masing pihak paling lambat satu minggu kemudian;
3. Mengadakan rapat diluar jadual rutin tersebut apabila dianggap perlu dan
karena ada permasalahan mendesak yang perlu dipecahkan.

d. Pelaporan
1. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis
teknologis kepada Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen mengenai
volume, prosentase dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan
dilaksanakan Rekanan/Kontraktor pelaksana;
2. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata mengenai volume,
prosentase dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang telah
dilaksanakan Rekanan/Kontraktor pelaksana dan dibandingkan dengan
jadual yang telah disetujui minimal 1 (satu) kali setiap minggunya;
3. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja
dan alat yang digunakan;
4. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuato lehRekanan/
Kontraktor pelaksana terutama yang mengakibatkan tambah atau
berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar konstruksi
yang dibuat olehRekanan/Kontraktor pelaksana(shopdrawings);
5. Melaporkan semua kegiatan pengawasan dalam laporan bulanan dan
laporan akhir pekerjaan.

e. Penyiapan/Pemeriksaan Dokumen Pekerjaan.


1. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan
penyelesaian pekerjaan dilapangan, serta untuk keperluan pembayaran
angsuran;
2. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilaipekerjaan,serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran;
3. Mempersiapkan formulir laporan mingguan dan bulanan, Berita Acara
Kemajuan Pekerjaan, Berita Acara Penyerahan Pertama dan Kedua
sertaformulir-formulir lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen
pembangunan.

12. SPESIFIKASI TEKNIS

Permen PUPR No. 01 Tahun 2022 untuk pekerjaan kontruksi jalan dan jembatan.

13. LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN

13.1 UMUM.
Semua laporan ditulisdalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain
oleh pemberi tugas dengan ukuran kertas format A4 atau format Folio
dan diserahkan kepada PenggunaJasa, Laporan yang dimaksud meliputi:
a. Laporan bulanan;
b. Laporan akhir.
13.2. LAPORAN BULANAN.

Laporan bulanan memuat dan dengan susunan yang berisi :


a. Pengantar;
b. Progress Report Summary berisi ringkasan prestasi kemajuan fisik dan
prestasi keuangan dan permasalahan-permasalahan yang timbul
pada saat periode tersebut;
c. Jadwal pelaksanaan;
d. Laporan mengenai personil konsultan;
e. Data foto lapangan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya satu minggusetelah akhir
bulan sebelumnya, diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku setiap bulannya
dengan menyerahkan pula dalam bentuk soft copy (soft file).

13.3. LAPORAN AKHIR.

Laporan akhir (Final Report) dibuat dengan isi uraian pelaksanaan


pekerjaan dari awal hingga selesai. Laporan Akhir juga memuat informasi
lain mengenai pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Laporan harus diserah kan selambat-lambatnya pada hari berakhirnya
pekerjaan, diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku dan menyerahkan pula
dalam bentuk soft copy ( soft file ).

14. HAL LAIN-LAIN

14.2. PRODUKSI DALAM NEGERI.

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di


dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

14.3. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN.

Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pengumpulan data lapangan


sesuai persyaratan dan kaidah teknis maupun regulasi yang berlaku
dibidang/layanan pekerjaan pengawasan.

14.4. ALIH PENGETAHUAN.

Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Muaro
Jambi.

14.5. LINGKUP PENGAWASAN.

Jika terdapat perbedaan masa kontrak antara kontrak penyedia jasa


Konsultan Pengawas dengan masa Kontrak Penyedia Fisik, maka
Konsultan Pengawas tetap bertanggung jawab secara penuh terhadap
pelaksanaan kontrak fisik baik administrasi, kuantitas, kualitas maupun
fisik konstruksi serta mematuhi konsekuensi hukum yang menyertai
sampai pekerjaan fisik selesai 100 (seratus) persen dilaksanakan, tanpa
ada penambahan biaya pengawasan.

Sengeti, 03 Februari 2023


Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK )
Bidang Binamarga
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Muaro Jambi

LUTHFI IBRRAHIM MARTAWIJAYA, ST, ME


NIP. 19810311 201101 1 005

Anda mungkin juga menyukai