(KAK)
I. PENDAHULUAN
I.1 UMUM
Kegiatan Penyelenggaraan Jalan Kabupaten/Kota merupakan salah satu upaya
pemerintah dalam mendukung sasaran pencapaian pembangunan nasional umumnya dan
Daerah khususnya. Pembinaan Jaringan Jalan sangat terkait dengan pemerataan pembangunan
beserta hasil – hasilnya melalui pengembangan prasarana jalan yang bertujuan untuk
meningkatkan kondisi jalan dan jembatan sesuai dengan tuntunan laju pertumbuhan lalu lintas
yang diakibatkan oleh perkembangan atau pertumbuhan ekonomi Masyarakat. Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang selaku perangkat dari Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat
mempunyai kewajiban dan tanggung jawab dalam pembinaan Jaringan Jalan dan Jembatan,
baik yang berstatus Jalan Kabupaten yang tersebar di Wilayah Kabupaten Pasaman Barat.
Dalam rencana Pembinaan Jaringan Jalan pada tahun 2022 ini, Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Pasaman Barat melalui Bidang Bina Marga telah menyusun
program penanganan jalan – jalan dan jembatan yang ada maupun pembangunan jalan dan
jembatan baru. Jenis – jenis penanganan untuk ruas – ruas jalan yang telah ada meliputi
peningkatan jalan yang kondisinya sudah rusak berat, pemeliharaan berkala untuk
pengembalian kondisi jalan dan jembatan serta pemeliharaan rutin untuk jalan – jalan yang
dalam kondisi pelayanan mantap.
2
dalam hal ini Kuasa Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Pelaksana
Teknis dalam melaksanakan Pengendalian pelaksanaan pekerjaan yang meliputi pengendalian
tertib administrasi, baik administrasi kegiatan fisik maupun keuangan, pengandalian mutu
pelaksanaan sesuai dengan persyaratan Spesifikasi Teknis dan pengendalian jadwal waktu yang
telah ditetapkan dalam Dokumen Kontrak Fisik.
1.3.3 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai pada kegiatan Pengawasan ini adalah untuk mendapatkan
hasil maksimal dalam pelaksanaan konstruksi. Dengan adanya pengawasan diharapkan
kesalahan – kesalahan dalam pelaksanaan konstruksi yang berdampak terhadap efisiensi biaya
dan waktu pelaksanaan secara keseluruhan serta masalah sosial yang muncul dimasyarakat
sekitar lokasi kawasan jalan yang akan dibangun/ ditingkatkan dapat dihindari, sehingga tujuan
dan sasaran yang diinginkan dalam kegiatan ini biasa tercapai.
a. Sasaran Penugasan
tercapainya hasil pekerjaan jalan dalam pelaksanaannya efektif dan efisien sehingga
dapat memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan dalam spesifikasi/dokumen
Kontrak, sehingga kinerja jalan yang ditangani diharapkan dapat memberikan
layanannya sampai akhir umur rencana serta melakukan penyesuaian desain (bila
diperlukan)
b. Membuat Back Up Data serta pedoman dan dokumen-dokumen yang diperlukan
untuk pekerjaan selanjutnya sesuai arahan penugasan yang tertuang dalam Kerangka
Acuan Kerja
INSPECTOR I
NO. NAMA PEKERJAAN PAGU DANA ( Rp ) LOKASI
Peningkatan Jalan Tanah Datar (Sukaramai) - Koto
1. 12,418,970,084
Sikabau (DAK Reguler) Balingka
Peningkatan Jalan Pengambiran - Simaninggir Koto
2. 9,017,047,870
(DAK Reguler) Balingka
3
Sendiri (HPS) Sebesar Rp. 248.517.900,- (Dua Ratus Empat Puluh Delapan Juta Lima Ratus
Tujuh Belas Ribu Sembilan Ratus Rupiah), termasuk pajak yang berlaku.
4
3. Memeriksa dengan sungguh-sungguh bahwa pengukuran volume pekerjaan
dilaksanakan dengan benar, teliti dan sempurna.
4. Menjamin bahwa semua laporan (Report) yang diserahkan tepat pada
waktunya dan dibuat secara aturan yang benar, teliti dan memuat semua
catatan kemajuan serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan.
Laporan ini meliputi :
Menyiapkan/menyerahkan laporan bulanan tepat pada waktunya, teliti
dan menunjukan secara fisik dan finansial kemajuan kegiatan.
Melaporkan dengan segera secara tertulis terhadap semua
kesulitankesulitan yang mungkin akan terjadi dalam pelaksanaan
pekerjaan sehubungan dengan kondisi kegiatan dalam waktu mendatang
atau lain-lain sebangainya yang diperkirakan dapat
menyulitkan/merugikan pelaksanaan pekerjaan laporan ini juga harus
memuat usulan pemecahannya terhadap hal-hal yang dikuatirkan
tersebut diatas.
Melaporkan secara lengkap dan tertulis serta saran pemecahannya
terhadap hal-hal yang akan menyebabkan keterlambatan pekerjaan.
Selalu membuat catatan harian tentang pekerjaan yang telah selesai,
bahan-bahan/material yang telah dipakai, tenaga kerja dilapangan,
keterlambatan peralatan, keadaan cuaca dan peristiwa-peristiwa lainnya.
Membuat file yang baik sehubungan dengan korespondensi
suratmenyurat dengan pihak Pelaksana Kegiatan, dan lain-lainnya.
Membuat catatan-catatan dan mem-file-nya secara baik terhadap hasil
pekerjaan, hasil test material, Sertifikat Pembayaran (Payment
Certificates), pengukuran volume pekerjaan di lapangan, back-up
perhitungan dan as-built drawings.
Melaksanakan inspeksi sebelum inspeksi akhir dan membuat laporan
tentang kekurangan-kekurangan/kerusakan hasil pekerjaan yang tidak
memenuhi persyaratan dalam suatu daftar.
Menyiapkan laporan penyelesaian pekerjaan yang memuat masalah yang
dihadapi selama pekerjaan dan penyelesaiannya serta
lampiranlampirannya yang meliputi : file Change-Order, File As-built
Drawings dan File Hasil test.
5. Berkerjasama dengan staf Pengguna Anggaran dalam hal-hal yang menyangkut
masalah-masalah teknis.
Tugas itu meliputi :
Mengesahkan bersama-sama dengan Staf Pengguna Anggaran
terhadapMonthly Progress, Payment Certificates dan Final Payment
Certificates.
Mengusulkan pemecahan terhadap kesulitan-kesulitan pelaksanaan
dimasa datang dengan memberikan gambaran/ sketsa dan
5
perhitunganperhitungan untuk diadakan sebagai bahan pertimbangan
oleh PPK.
Membuat usulan penyelesaian atas klaim Pelaksana Kegiatan,
penyelesaian pertikaian, perpanjangan waktu kontrak atau lain-lainnya.
Menyiapkan Change-Order, sesuai dengan petunjuk dari atas,
mengajukan usulan perubahan rencana/design, spesifikasi dan
penyiapan harga-harga yang baru untuk negosiasi disertai dengan bahan-
bahan pendukungnya.
Memeriksa seluruh jenis pekerjaan atau bahan yang telah dilaksanakan
oleh Pelaksana kegiatan sesuai dengan kontrak seperti : kantor, bengkel
(Workshop), gudang, peralatan dan lainnya.
6
PPTK/PPK akan bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan tugas
Layanan Jasa Penyedia Jasa, termasuk sistim pembayaran atas Layanan
Jasa Penyedia Jasa ini secara keseluruhan.
4. Apresiasi Terhadap Filosofi Peningkatan Jalan Bina Marga Penyedia Jasa
harus meyakinkan Pelaksana Kegiatan, seperti yang dilakukan juga
terhadap staffnya, akan filosofi dari Program Pembangunan/
Peningkatan/ Pemeliharaan Jalan. Secara khusus Penyedia Jasa harus
memberikan pengertian kepada semua tim Penyedia Jasa dilapangan,
bahwa Dokumen Kontrak untuk pekerjaan ini merupakan acuan dasar
dalam pelaksanaan dilapangan dan apabila tidak sesuai dengan kondisi
lapangan yang sebenarnya maka Pihak Penyedia Jasa haruslah melakukan
evaluasi seluruh kebutuhan dilapangan pada waktu mobilisasi dari
pelaksanaan konstruksi.
Penyedia Jasa membantu membuat perencanaan detail yang diperlukan
untuk pekerjaan di tempat-tempat dimana diperlukan dan harus
membuat Justifikasi/ Review Design dan harus mendapat persetujuan
dari Pemimpin Kegiatan untuk dibahas/ direkomendasi oleh PPTK / PPK
Penyedia Jasa harus membuat jadwal mobilisasi staff dan kegiatan
lainnya dan menjamin bahwa perencanaan detail di lapangan dapat siap
secepat mungkin sebelum tahap pelaksanaan konstruksi dimulai. Bila
dapat dibuat dengan baik dan tepat waktunya kenyataan pelaksanaan,
perencanaan detail di lapangan juga harus seoptimum mungkin memakai
anggaran yang lama atau dengan kata lain memperoleh tingkat perbaikan
yang tinggi tanpa menambah anggaran biaya di akhir kegiatan.
5. Jadwal Jumlah Orang Bulan, Jadwal Pekerjaan dan Penempatan Tenaga
Personil Penyedia Jasa yang dibutuhkan dalam layanan pekerjaan ini dan
lamanya penempatan dari masing-masing staff dapat dilihat pada daftar
terlampir.
7
VI METODOLOGI
1. Jenis Layanan yang harus dipersiapkan oleh Penyedia Jasa, yaitu Team Supervisi
yang akan melaksanakan supervisi/Pengawasan Pekerjaan Konstruksi, pemantauan
atas kemajuan pekerjaan dan kualitas teknis dari pelaksanaan pekerjaan, review
atas semua usulan pekerjaan design dan perubahan kontrak.
Koordinasi kegiatan Team Pengawas Teknis akan dilaksanakan bersama-sama
dengan PPTK / PPK. Supervisi dari pekerjaan konstruksi akan dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa sebagai Wakil Direksi Teknik seperti yang ditentukan dalam dokumen
kontrak. PPTK / PPK akan dibantu oleh Team Supervisi Lapangan yang bertindak
sebagai “ Wakil Direksi “ seperti yang ditentukan dalam dokumen kontrak.
Kewenangan yang dilimpahkan kepada Team Supervisi oleh Direksi Teknik termasuk
masalah-masalah teknis dan kontraktual yang secara jelas disebutkan dalam
dokumen kontrak dan tidak dapat dipermasalahkan oleh Pelaksana kegiatan.
Untuk masalah-masalah keuangan, teknis dan kontraktual yang tidak disebutkan
secara jelas dalam dokumen kontrak dan timbul masalah, keputusan akan diambil
oleh PPTK / PPK, tidak oleh Penyedia Jasa.
2. Fasilitas untuk Layanan Keahlian. Semua fasilitas keperluan pekerjaan Penyedia Jasa
untuk Profesional Staff disediakan oleh Kegiatan sepanjang yang tercakup dalam Bill
Of Quantity Layananan jasa Penyedia Jasa.
3. Tata Usaha dari Layanan Keahlian. Melalui PPTK / PPK yang merupakan
perpanjangan tangan Pemerintah Republik Indonesia untuk mengatur dan
mengendalikan pelaksanaan Layanan Jasa Penyedia Jasa, sesuai dengan Kerangka
Acuan Tugas ini, PPTK / PPK akan bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan
tugas Layanan Jasa Penyedia Jasa, termasuk sistim pembayaran atas Layanan Jasa
Penyedia Jasa ini secara keseluruhan.
4. Apresiasi Terhadap Filosofi Peningkatan Jalan dari Bina Marga. Penyedia Jasa harus
meyakinkan Pelaksana Kegiatan, seperti yang dilakukan juga terhadap staffnya,
akan filosofi dari Program Peningkatan/Pembangunan/ Pemeliharaan Jalan dari
Bina Marga pekerjaan yang diawasinya. Secara khusus Penyedia Jasa harus
memberikan pengertian kepada semua tim Penyedia Jasa dilapangan, bahwa
Dokumen Kontrak untuk pekerjaan ini merupakan acuan dasar dalam pelaksanaan
dilapangan dan apabila tidak sesuai dengan kondisi lapangan yang sebenarnya
maka Pihak Penyedia Jasa haruslah melakukan evaluasi seluruh kebutuhan
dilapangan pada waktu mobilisasi dari pelaksanaan konstruksi. Penyedia Jasa
membantu membuat perencanaan detail yang diperlukan untuk pekerjaan di
tempat-tempat di mana diperlukan dan harus membuat Justifikasi/Review Design
dan harus mendapat persetujuan dari PPK.
Penyedia Jasa harus membuat jadwal mobilisasi staff dan kegiatan lainnya dan
menjamin bahwa perencanaan detail di lapangan dapat siap secepat mungkin
sebelum tahap pelaksanaan konstruksi dimulai. Bila dapat dibuat dengan baik dan
tepat waktunya kenyataan pelaksanaan, perencanaan detail di lapangan juga harus
seoptimum mungkin memakai anggaran yang lama atau dengan kata lain
8
memperoleh tingkat perbaikan yang tinggi tanpa menambah anggaran biaya di
akhir kegiatan.
5. Jadwal Jumlah Orang Bulan, Jadwal Pekerjaan dan Penempatan Tenaga. Personil
Penyedia Jasa yang dibutuhkan dalam layanan pekerjaan ini dan lamanya
penempatan dari masing-masing staff dapat dilihat pada daftar terlampir.
VIII. KELUARAN
Keluaran yang diminta dari konsultasi pengawas berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
(KAK) ini adalah :
VIII.1 Kelancaran Pekerjaan
Pengawasan kelancaran pekerjaan pembangunan yang dilaksanakan oleh
Pemborongan yang menyangkut kwalitas, kwantitas dan ketetapan waktu pelaksanaan
pekerjaan sehingga terwujudnya akhir konstruksi jalan dan bangunan pelengkap yang
sesuai dengan Dokumen Perencanaan dan diterima baik oleh Penanggung Jawab
Kegiatan.
9
h) Laporan akhir (Final Report), meliputi semua kemajuan teknis dan keuangan serta
permasalahan yang timbul dan tindak turun tangan yang dilakukan selama masa
kontrak.
i) Sertifikat Bulanan ( Month Certificate ) untuk pembayaran pekerjaan yang nyata –
nyata dilaksanakan.
j) Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Lapangan dalam
rangka pekerjaan tambah kurang, jika ada.
k) Laporan rapat – rapat lapangan ( Site Meeting )
l) Berita Acara Rapat Pembuktian ( Show Cause Meeting-SCM),jika ada
m) Dokumentasi dan Korespondensi selama masa pelaksanaan.
a) Klasifikasi : Kecil
- Sub Klasifikasi
: RE202 (Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Transportasi)
b) Persyaratan Kualifikasi Perusahaan lainnya akan ditentukan dalam Dokumen
Pengadaan.
X. IDENTIFIKASI BAHAYA
10
6 Penyiapan Badan Jalan Terluka Akibat Peralatan
7 Lapis Fondasi Agregat Kelas A Tertimbun bahan material dari dump truck -
luka berat
- Kecelakaan akibat kurangnya pengaturan lalu
lintas
- terbentur alat berat - luka berat
8 Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi '- terluka karena percikan aspal cair
- terjadi iritasi pada mata, kulit, akinat
percikan aspal panas
- terluka oleh peralatan kerja
- Kurangnya pengaturan lalu lintas
9 Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi '- terluka karena percikan aspal cair
- terjadi iritasi pada mata, kulit, akinat
percikan aspal panas
- terluka oleh peralatan kerja
- Kurangnya pengaturan lalu lintas
10 Laston Lapis Aus (AC-WC) '- terluka karena percikan aspal cair
- Tertimbun bahan material dari dump truck -
luka berat
- terkena alat Bantu
- terjadi iritasi pada mata, kulit, akinat
percikan aspal panas
- terluka oleh peralatan kerja Aspal
- Kurangnya pengaturan lalu lintas
11 Bahan anti pengelupasan - iritas pada ata dan kulit apabila tidak hati-
hati mencampurkan bahan kedalam campuran
Hotmix
12 Beton struktur, fc’20 Mpa (K-250, Site Mix) '- terluka oleh peralatan kerja
- Terjadi kecelakaan pada saat pengadukan
beton
- terjadinya gangguan pernafasan karena
terhirup semen
- Tertimbun materian pada saat
pembongkaran dengan Dump Truck
- tertimpa benda jatuh seperti bekisting, baja
13 Beton, fc’15 Mpa (K-175, Ready Mix) tulangan, dan terkena kawat tulangan
- terjadi kecelakaan akibat proses
penumpahan adukan beton, pengadukan
beton, alat penggetar dan water tank
14 Baja Tulangan Polos BjTP 280 - terluka oleh peralatan kerja
- terluka pada saat pemotongan,
pembengkokan, baja tulangan, dan terkena
kawat tulangan
15 Pasangan Batu - Kecelakaan akibat penempatan stok material
terutama batu yang tidak tepat
- Luka terkena pecahan batu
- Luka terkena mortar dan batu jatuh
16 Marka Jalan Termoplastik Radiasi akibat terhirup bau cat
11
XI. KEBUTUHAN PERSONIL
Untuk pelaksanaan tujuannya, Konsultan Pengawas harus menyediakan tenaga yang
memenuhi ketentuan kualifikasi pekerjaan, baik ditinjau dari segi lengkap (besaran) pekerjaan
maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.
Komposisi penugasan personil serta jumlah “Man- Month” untuk pelayanan jasa
konsultan ini diperlihatkan pada Bill of Quantity ( BOQ ) antara lain sebagai berikut :
Pengalam
Jumlah Pendidikan SKA/SKT
No Jabatan an
(Org) Minimal Minimal
Minimal
Min. s1 sipil
1 Supervision Engineer 1 3 Tahun Memiliki SKA Jalan Muda
Teknik Sipil
Inspektor/ Pengawas S1/D3 sipil 2/4
2 2 Memiliki SKA/SKT Jalan
Lapangan Teknik Sipil Tahun
Labor Technician/ S1/D3 sipil 2/4 Memiliki Sertifikat
3 1
Quality Control Teknik Sipi Tahun Pelatihan Labor
2/4
4 Administrsi 1 S1/ D3 -
Tahun
Biaya langsung personil include dengan biaya SMK3 dan biaya lainnya
12
Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan pasal – pasal dalam
Dokumen Kontrak tentang cara pengukuran dan pembayaran (Measurment and
Payment)
Rincian teknis sehubungan dengan “Cange Order” yang diperlukan
Pengertian yang benar tentang spesifikasi teknis dan gambar – gambar kerja ( Shop
Darwing ).
Metode pelaksanaan untuk setiap jenis pkerjaan yang disesuaikan dengan kondisi
lapangan.
Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan pasal – pasal dalam
Dokumen Kontrak tentang cara pengukuran dan pembayaran (Measurment and
Payment).
Rincian teknis sehubungan dengan “Cange Order” yang diperlukan.
b) Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi kontraktor dan segera
melaporkannya kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan apabila kemajuan pekerjaan
ternyata mengalami keterlambatan dari “Progress Schedule “, Serta membuat saran –
saran penanggulangan serta perbaikan.
c) Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran pekerjaan dan secara khusus
harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir pekerjaan (Final Checking). Pengukuran
pekerjaan dilakukan oleh Inspektor dan disetujui oleh Senior Inspektor sesuai dengan
formulir standar Bina Marga.
d) Mengadakan rapat – rapat koordinasi dengan Kuasa Pengguna Anggran/ Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan dan kontraktor pada waktu –waktu diperlukan sesuai dengan
persoalan yang timbul dan paling sedikit satu kali sebulan.
e) Menyusun “Montly Report” tentang kemajuan fisik financial kontraktor serta
menyerahkan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
f) Menyusun justifikasi teknis (Technical Justification), termasuk gambar dan perhitungan
disain,sehubungan dengan usulan perubahan kontrak (Contract Cange Order/ CCO)
g) Mengecek dan menanda tangani document “Montly Certificate” apabila telah memenuhi
semua ketentuan dan persyaratan yang telah tercantum dalam Dokumen Kontrak.
h) Memerikas Semua Gambar terlaksana (As-built Darwing) yangdisampaikan oleh
Kontraktor untuk disetujui oleh PPTK.
i) Menyusun laporan akhir ( Final Report ) yang memuat seluruh proses pelaksanaan
kegiatan Proyek.
Dalam melaksanakan tugas – tugas pengawasan teknis, Supervision Engineer yang juga akan
bertinadak selaku Quality Engineer bertanggung jawab langsung kepada Pejabat Pembuat
Komitmen.
13
jembatan sekurang – kurangnya 2 ( Dua) tahun untuk Sarjana dan 4 (Empat) tahun untuk
Sarjana Muda, diutamakan yang memiliki Sertifikat Keahlian/ Sertifikat Keterampilan dan
pernah mengikuti pelatihan Tenaga Ahli Konsultansi bidang Ke-PU-an dari LPJK.
Tugas – tugas dan tanggung jawab inspector mencakup, tapi tidak terbatas, hal – hal
sebagi berikut :
a) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor setiap harinya serta
melakukan pengamatan dan pencatatan selama berlangsungnya kegiatan.
b) Membuat catatan yang lengkap dan melaksanakan pengarsipan mengenai data – data
pendukung ( Back Up Data ) yang diperlukan pembuatan Montly Certificate.
c) Memeriksa serta mengukur volume bahan – bahan dan pekerjaan yang dihasilkan
kontraktor untuk dipakai sebagai dasar perhitungan pembuatan Montly Certificate.
d) Mengarahkan dan menyiapkan lokasi untuk penghamparan material perkerasan,
pengaspalan dan pembentukan bahu jalan sehingga hasil pekerjaan terlihat rapi, teratur
dan indah serta sesuai dengan ukuran yang ditentukan
e) Memberikan instruksi – instruksi apabila terjadi ketidak sempurnaanpelaksanaan
pekerjaan – pekerjaan di lapangan sesuai dengan ketentuan spesifikasi.
f) Melakukan pengawasan mutu secara visual terhadap setiap material yang dipakai
dengan membandingkan terhadap material yang telah disetujui oleh Pengendali Mutu (
Laboratium )
g) Membuat pernyataan penerimaan (Acceptance) atau penolakan (Rejection ) atas
material dan produk pkerjaan secara tertulis.
h) Memeriksa dan mencatat persediaan di pusat – pusat pencampuran dan melaporkan
hasilnya kepada Senior Inspector.
i) Membuat laporan harian ( Daily Report ) mengenai seluruh kegiatanpekerjaan yang
dilakukan kontraktor untuk kemudian menyerahkannya kepada Senior Inspector.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Inspector yang juga akan bertindak sebagai Quantity Surveyor
bertanggung jawab kepada Senior Inspektor dan akan berkedudukan dilokasi yang paling dekat
dengan lokasi paket pekerjaan yang diawasinya.
Tugas dan tanggung jawab Quantity Surveyor akan dilaksanakan oleh Inspector sesuai dengan
arahan penugasan didalam Kerangka Acuan Kerja ini . Tugas dan tanggung jawab Quantity
Surveyor mencakup, tapi tidak terbatas, hal– hal sebagai berikut :
a) Mengawasi seluruh pekerjaan pengukuran atau survey di lapangan yang dilaksanakan
oleh kontraktor.
b) Memberikan pengarahan atau petunjuk kepada kontraktor untuk melaksanakan
pengukuran Vertikal Alignement dan Horizontal Alignment.
c) Melakukan pengukuran potongan melintang ( Cross Section ) dalam interval jarak yang
ditentukan oleh spesifikasi, dari permukaan tanah asli (Exiting Ground) dan masing –
masing permukaan lapisan perkersan yang telah dikerjakan.
d) Menetukan dan memasang titik potong konstruksi yang menunjukan garis dan
kemiringan untuk pelebaran perkerasan, lebar bahu dan drainase saluran samping
14
sesuai dengan penampang melintang standar yang diberikan dalam gambar ( Shop
Drawing ).
e) Menyiapkan dan menjaga serta mengecek secara berkala patok tetap (Bech Mark – BM)
untuk memungkinkan perencanaan kembali, pengukuran sifat datar dari perkerasan
atau penentuan titik dari pekerjaan yang akan dilakukan.
f) Mengecek hasil perhitungan kontraktor, baik itu perhitungan survey atau Quantity,
terutama quantity pekerjaan timbunan (Embankment) dan galian (Excavation), serta
menyerahkannya kepada Senior Inspector untuk diperiksa dan disetujui.
g) Mencatat dan menyiapkan seluruh hasil pengukuran atau data – datapengukuran,
termasuk perhitungan quantitynya, dan menyerahkannya kepada Senior Inspector.Data
ini diperlukan sebagai data pendukung (Back Up Data) untuk pembuatan Montly
Sertificate.
h) Membuat “Daily Report” mengenai seluruh kegiatan pekerjaan surveyatau pengukuran
untuk kemudian menyerahkanya kepada Senior Inspector.
i) Bertanggung jawab kepada Senior Inspektor dalam pelaksanaan tugasnya.
Dalam hal ini tugas dan tanggung jawab Quantity Surveyor dilaksanakan oleh Inspector
dalam melakukan kegiatan pengukuran dan pengawasan kuantitas pekerjaan.
IX.3 Quality Control (Laboratory Technician)
Tenaga Quality Control (Laboratory Technician) disyaratkan adalah seorang Sarjana
Teknik (S.1) Jurusan Sipil atau Serjana Muda (D.III) Teknik Sipil lulusan Universitas Negeri atau
yang telah disamakan, berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan dan
pengendalian mutu. Bahan dan hasil pekerjaan konstruksi jalan dan jenbatan sekurang –
kurangnya 2 (Dua) tahun untuk Sarjana dan 4 (Empat) tahun untuk Sarjana Muda, diutamakan
yang telah dimiliki Sertifikat keahlian dan pernah mengikuti pelatihan Tenaga Ahli Konsultasi
bidang ke-PU an dari LPJK.
Tugas dan tanggung jawab Laboratorium Technician mencakup, tapi tidak
terbatas, hal – hal sebagai berikut :
a) Mengawasi terus menerus Tekhnisi Kontraktor dalam melaksanakan persyaratan
pengujian material yang telah ditentukan, pengambilan contoh material, ketelitian
pengujian dan pelaporan.
b) Memberikan petunjuk dimana contoh ( Sample ) material dan menentukan bahwa
frekuensi pengambilan cintoh dan pengujian adalah mencakupi serta memenuhi
persyaratan frekuensi yang telah ditetapkan.
c) Mengawsai setiap pelaksanaan pencampuran ( Blending ) material yang dilakukan
kontraktor agar proporsi campuran sesuai dengan “Job Mix Design” yang telah disetujui.
d) Memonitor terus – menerus berat campuran aspal yang digunakan dengan karcis
pengiriman muatan dari timbangan di Asphal Mixing Plant sampai ke Dump Truck.
e) Membuat summary mengenai hasil- hasil pengujian ( Test result ), bik di laboratorium
maupun dilapangan, dan meneruskannya kepada Senior Inspector dan Quality Engineer
untuk diperiksa
15
f) Memberikan instruksi – instruksi kepada Tekhnisi Kontraktor apabila terjadi ketidak
sempurnaan pelaksanaan pengujian material atau pekerjaan sesuai dengan standart
yang berlaku.
g) Membuat “Daily Report” mengenai seluruh kegiatan pengendalian mutuyang dilakukan
kontraktor untuk kemudian menyerahkannya kepada Quality Engineer melalui Senior
Inspector.
h) Bertanggung jawab kepada Senior Inspector dalam pelaksanaan tugasnya.
Disamping tenaga – tenaga Profesional Staff dan Sub-Profesional Staff diatas,Tim
Pengawas Teknis juga didukung oleh Tenaga Supporting Staff yang terdiridari tenaga
Administrasion, Drafman, Operator Komputer untuk melaksanakan kegiatan persiapan gambar
– gambar yang diperlukan serta administrasi perkantoran sehari – hari.
X. IDENTIFIKASI BAHAYA
16
- terluka oleh peralatan kerja
- Kurangnya pengaturan lalu lintas
9 Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi '- terluka karena percikan aspal cair
- terjadi iritasi pada mata, kulit, akinat
percikan aspal panas
- terluka oleh peralatan kerja
- Kurangnya pengaturan lalu lintas
10 Laston Lapis Aus (AC-WC) '- terluka karena percikan aspal cair
- Tertimbun bahan material dari dump
truck - luka berat
- terkena alat Bantu
- terjadi iritasi pada mata, kulit, akinat
percikan aspal panas
- terluka oleh peralatan kerja Aspal
- Kurangnya pengaturan lalu lintas
11 Bahan anti pengelupasan - iritas pada ata dan kulit apabila tidak
hati-hati mencampurkan bahan kedalam
campuran Hotmix
12 Beton struktur, fc’20 Mpa (K-250, Site '- terluka oleh peralatan kerja
Mix) - Terjadi kecelakaan pada saat
pengadukan beton
- terjadinya gangguan pernafasan karena
terhirup semen
- Tertimbun materian pada saat
pembongkaran dengan Dump Truck
- tertimpa benda jatuh seperti bekisting,
13 Beton, fc’15 Mpa (K-175, Ready Mix)
baja tulangan, dan terkena kawat tulangan
- terjadi kecelakaan akibat proses
penumpahan adukan beton, pengadukan
beton, alat penggetar dan water tank
14 Baja Tulangan Polos BjTP 280 - terluka oleh peralatan kerja
- terluka pada saat pemotongan,
pembengkokan, baja tulangan, dan
terkena kawat tulangan
15 Pasangan Batu - Kecelakaan akibat penempatan stok
material terutama batu yang tidak tepat
- Luka terkena pecahan batu
- Luka terkena mortar dan batu jatuh
16 Marka Jalan Termoplastik Radiasi akibat terhirup bau cat
17
1. Laporan Mingguan
Berupa laporan singkat, dibuat dengan menggunakan bentuk standar, menunjukan
kemajuan fisik setiap minggu, dibuat dalam rangkap 3 (tiga).
2. Laporan Bulanan ( Monthly Report )
Berupa Laporan kemajuan fisik dan keuangan yang dibuat dengan menggunakan
bentuk standar sesuai dengan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Bina
Marga. Dalam laporan ini harus tercakup informasi terutama masalah yang
menyangkut data kegiatan, lokasi kegiatan, tingkat kemajuan pekerjaan dan
penyerapan dana/pembayaran, ringkasan kemajuan pekerjaan,”S” curve dan Bill
of Quantity ( BOQ ) Kontrak. Juga akan disampaikan segala permasalahan dan
hambatan yang ditemui didalam pelalksanaan pekerjaan serta tidak turun
tangan yang telah dan akan dilakukan. Laporan Bulanan ini sudah harus dikirim
kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pasaman Barat
cq. Pejabat Pembuat Komitmen atau Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Pengawasan Teknis Peningkatan Jalan dalam waktu 7 (tujuh) hari dihitung dari
akhir bulan sebanyak 3 buku/eksemplar
3. Laporan Akhir Pekerjaan ( Final Report )
Pada periode menjelang berakhir pelaksanaan kegiatan, yaitu segera setelah
pelaksanaan serah terima pertama pekerjaan (Provesional Hand Over – PHO),
konsultan harus membuat dan menyerahkan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen atau Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Pengawasan Teknis
Peningkatan Jalan Laporan Akhir yang berisikan :
a) Ringkasan konstruksi yang telah dilaksanakan
b) Metode pelaksanaan Fisik
c) Pelaksanaan pengawasan teknis
d) Rekomendasi untuk pemeliharaan yang akan datang
e) Segala permasalahan teknis yang muncul selama masa pelaksanaan
f) Persoalan yang mungkin akan timbul (bila ada)
g) Berbagai macam perbaikan yang diperlukan dimasa datang bagi kegiatan
sejenis.
Sebelum dibuat “ Final Report”, konsep “Draft Final Report” harus dibuat terlebih
dahulu dan didiskisikan dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan. Laporan akhir ini
harus sudah diserahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Pasaman Barat cq. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan paling lambat 15
(Lima belas hari) hari setelah pelaksanaan PHO. Laporan Akhir dibuat sebanyak 3
(Tiga) buku/ eksemplar berukuran A.4 dengan peta – peta pendukung berukuran A.3
X Soft Copy
Sistem pelaporan Rutin kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Pasaman Barat dilakukan secara kolektif dari Supervision Engineer kepada Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi – kondisi, dan dilegkapi dengan soft copy
pelaporan sebanyak 1 (satu) buah
18
XI PENUTUP
Setelah Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini diterima, konsultan Pengawas hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang pengarahan penugasan ini
dari Pejabat Pengadaan, Konsultan agar segara membuat Usulan Teknis dan Usulan Biaya
sesuai dengan pengarahan penugasan/ KAK ini dan disampaikan kepada Panitia Jasa
Konstruksi BLP Kabupaten Pasaman Barat. Demikianlah Kerangka Acuan Kerja ( KAK )
Pengawasan Teknis Peningkatan Jalan ini dibuat sebagai acuan bagi pihak ke tiga dalam
menyusun Usulan Teknis dan Usulan Biaya serta sebagai alat kontrol bagi Pengguna Jasa dalam
pelaksanaan kegiatan ini.
Ditetapkan Oleh :
BAMBANG SUMARSONO, ST
NIP. 19770623 200604 1 009
19