Anda di halaman 1dari 19

SPESIFIKASI

TEKNIS
PEKERJAAN KONSTRUKSI

K/L/D/I : PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENGKULU UTARA


SATUAN KERJA : DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI
P. A. : SUTRINO, S.Pd, M.Pd

KEGIATAN : PENGEMBANGAN SATUAN PERMUKIMAN PADA TAHAP


KEMANDIRIAN
PAKET PEKERJAAN : PENINGKATAN JALAN DESA SERANGAI KECAMATAN
BATIK NAU

DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI


KABUPATEN BENGKULU UTARA
TAHUN ANGGARAN 2023


A. Pendahuluan
1. Latar Belakang Prasarana Jalan merupakan prasarana utama untuk
kelancaran roda perekonomian di suatu daerah.
Perkembangan wilayah di suatu daerah sekarang ini
masih banyak memerlukan sarana dan prasarana yang
memadai untuk menunjang kegiatan perekonomian,
pemerintahan, pengembangan wilayah dan lain-lain
sebagainya.
Seiring berkembangnya perindustrian dan perdagangan
akan menyebabkan mobilitas yang tinggi sehingga
secara tidak langsung akan menambah jumlah pengguna
jalan. selain dari pada itu, pengembangan wilayah
dalam kawasan transmigrasi yang secara hirarkinya
harus diimbangi dengan akses jalan penghubung baik
dari desa strategis menuju pusat perekonomian
maupun akses menuju desa strategis lainnya
dikawasan transmigrasi sehingga pada akhirnya
diharapkan terjadinya kesinambungan pemerataan
tingkat ekonomi dan sosial antar desa diwilayah
transmigrasi kabupaten Bengkulu utara, dimana hal hal
tersebut merupakan suatu bentuk dalam mendukung
Nawa Cita Presiden, yaitu membangun Indonesia dari
pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Maksud dan Tujuan Spesifikasi Teknis ini sebagai petunjuk bagi Pelaksana
Pekerjaan (Penyedia) dalam melaksanakan
pekerjaannya. Spesifikasi Teknis ini memuat masukan
azaz, kriteria, dan proses yang harus dipenuhi atau
diperhatikan yang selanjutnya akan diinterprestasikan
ke dalam pelaksanaan tugas Pelaksana Pekerjaan
(Penyedia) Sebagai acuan dan diharapkan Pelaksana
Pekerjaan (Penyedia) dapat melakukan tugasnya dengan
baik untuk menghasilkan keluaran sesuai dengan
rencana, mutu, biaya, volume dan waktu yang telah di
tetapkan di dalam kontrak jasa konstruksi.
3. Sasaran Sasaran utama dari pekerjaan ini adalah ini adalah
tercapainya hasil pekerjaan konstruksi jalan sesuai
dengan isi dokumen kontrak, yang meliputi klasifikasi
dan mutu jalan yang lebih baik dalam rangka pelayanan
infrastruktur jalan di kawasan transmigrasi Kabupaten
Bengkulu Utara,
4. Nama dan Organisasi 1. Nama Pengguna : SUTRINO, S.Pd, M.Pd
Pengadaan Barang/ Jasa Anggaran
2. SKPD/Satuan Kerja : Dinas Ketenagakerjaan dan
Transmigrasi Kabupaten
Bengkulu Utara
5. Sumber Pendanaan a. Sumber Dana
Sumber Dana dari keseluruhan pekerjaan Jasa
Konstruksi ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bengkulu Utara
Tahun 2023.
b. Perkiraan Biaya
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) untuk pelaksanaan
paket pekerjaan Peningkatan Jalan Desa Serangai
Kecamatan Batik Nau sebesar Rp.405.000.000,- (Empat
ratus lima juta rupiah) telah termasuk Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 11 (sebelas) persen.
Ketentuan tata cara pembayaran lebih lanjut mengikuti
dan diatur dalam surat perjanjian pekerjaan Konstuksi
yang disepakati oleh Pengguna Anggaran dan Pelaksana
Pekerjaan (Penyedia), namun sebagai gambaran dapat
dilihat di SSKK pada Draft Kontrak.
B. RUANG LINGKUP
Paket Pekerjaan Peningkatan Jalan Desa Serangai Kecamatan Batik Nau dengan batasan
lingkup Pekerjaan kontruksi sebagai berikut:
 Divisi 1. UMUM, terdiri dari Pekerjaan :
 Mobilisasi.
 Divisi 2 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI (SMKK), terdiri dari
Pekerjaan :
 Penyiapan RKK, RKPPL dan RMLLP;
 Sosialisasi, Promosi dan Pelatihan;
 Pekerjaan Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri;
 Asuransi dan Perizinan;
 Personel Keselamatan Konstruksi;
 Fasilitas Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan;
 Pekerjaan Rambu dan Perlengkapan Lalu Lintas yang diperlukan atau
Manajemen Lalu Lintas;
 Pekerjaan Konsultasi Dengan Ahli Terkait keselatan Konstruksi;
 Kegiatan Peralatan Terkait dengan Pengendalian Risiko Keselamatan
Konstruksi Termasuk Biaya Pengujian/Pemeriksaan Lingkungan.
 Divisi 3. DRAINASE, terdiri dari Pekerjaan :
 Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
 Divisi 4. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK, terdiri dari Pekerjaan :
 Timbunan Pilihan dari sumber galian
 Penyiapan Badan Jalan
 Divisi 6. PERKERASAN ASPAL BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN,
terdiri dari Pekerjaan
 Lapis Pondasi Agregat Kelas B.
 Divisi 7. PERKERASAN ASPAL, terdiri dari Pekerjaan :
 Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair / Emulsi
 Lapis Penetrasi Macadam
 Divisi 8. STRUKTUR, terdiri dari Pekerjaan :
 Pasangan Batu

C. Kriteria Kinerja (Produk Output Performance) Yang Diinginkan


1. Keluaran (Produk Output Performance)
 Meningkatnya kondisi perkerasan jalan
 Terbangunnya infrastruktur Jalan diwilayah transmigrasi Kabupaten Bengkulu
Utara
 Meningkatkan Perekonomian Masyarakat di daerah tersebut
 Sebagai Jalan Penghubung, Desa, Kecamantan diwilayah transmigrasi Kabupaten
Bengkulu utara.
2. Dokumen hasil pelaksanaan konstruksi meliputi:
a. Gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as build drawing).
b. Semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan konstruksi fisik
c. Pengujian laboratorium untuk mutu bahan/material yang akan digunakan, serta
pengujian kualitas hasil pekerjaan dari laboratorium sesuai mutu standar
konstruksi jalan
d. Kontrak kerja pelaksanaan konstruksi fisik dengan pelaksana konstruksi, pekerjaan
pengawasan oleh pengawas pekerjaan, beserta segala perubahan/addendumnya
e. Laporan harian, mingguan, bulanan yang dibuat selama pelaksanaan konstruksi
fisik oleh pelaksana konstruksi
f. Berita acara perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang, serah terima awal
dan Akhir, pemeriksaan pekerjaan, dan berita acara lain yang berkaitan dengan
pelaksanaan konstruksi fisik
g. Foto-foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan kemajuan pelaksanaan
konstruksi fisik

D. Spesifikasi Bahan
1. Pengadaan Bahan/Material
Sebelum mengadakan pemesanan atau membuka daerah sumber bahan untuk setiap
jenis bahan, maka harus menyerahkan contoh bahan, bersama dengan detail lokasi
sumber bahan dan Pasal ketentuan bahan dalam Spesifikasi yang mungkin dapat
dipenuhi oleh contoh bahan. Penyedia harus menyediakan bahan-bahan dasar yang
dibutuhkan untuk pekerjaan konstruksi dalam jumlah dan kualitas yang sesuai yang
dipersyaratkan.
2. Lokasi, Pemilihan dan Pengolahan Bahan/Material
Harus melakukan semua pengaturan untuk memilih lokasi, memilih bahan, dan
mengolah bahan alami sesuai dengan spesifikasi teknis ini, dan harus menyerahkan
semua informasi yang berhubungan dengan lokasi sumber bahan selambat-lambatnya
10 hari sebelum pekerjaan pengolahan bahan dimulai, untuk mendapatkan persetujuan.
Persetujuan atas sumber bahan tersebut tidak dapat diartikan bahwa seluruh bahan
yang terdapat di lokasi sumber bahan telah disetujui untuk dipakai.
3. Spesifikasi bahan sesuai dengan Item Pekerjaan:
Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi ini, spesifikasi bahan bangunan konstruksi
mengacu pada Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2018 untuk Pekerjaan Konstruksi
Jalan dan Jembatan
a. Timbunan Pilihan dari Sumber Galian
 Material Pilihan
- Material timbunan pilihan yang akan digunakan harus memenuhi spesifikasi
pengadaan, pemilihan lokasi serta pengolahan bahan/material.
- Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri
dari bahan tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan di atas
untuk timbunan biasa dan sebagai tambahan harus memiliki sifat-sifat
tertentu yang tergantung dari maksud penggunaannya, seperti
diperintahkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Dalam segala hal,
seluruh timbunan pilihan harus, bila diuji sesuai dengan SNI 03-1744-1989,
memiliki CBR paling sedikit 10.% setelah 4 hari perendaman bila
dipadatkan sampai 10 kering maksimum sesuai dengan SNI 03-1742-1989,
Bahan timbunan pilihan yang akan digunakan bilamana pemadatan dalam
keadaan jenuh atau banjir yang tidak dapat dihindari, haruslah pasir
atau kerikil atau bahan berbutir bersih lainnya dengan Indeks Plastisitas
maksimum 6%.

b. Lapis Fondasi Agregat Kelas B


 Agregat Kelas B
- Material Agregat Kelas B yang akan digunakan harus memenuhi spesifikasi
pengadaan, pemilihan lokasi serta pengolahan bahan/material.
- Agregat Halus yang digunakan lolos ayakan 4,75 mm, yang terdiri dari
partikel pasir alami, batu pecah halus dan atau partikel halus lainnya yang
bersifat awet dan bebas dari bahan organic, gumpalan lempung atau bahan
bahan lain yang tidak dikehendaki dan memenuhi tabel Sifat-sifat lapis
Fondasi Agregat.
- Agregat Kasar yang digunakan tertahan ayakan 4,75 mm, yang terdiri dari
partikel pecahan batu keras, awet dan bebas dari bahan organic, gumpalan
lempung atau bahan bahan lain yang tidak dikehendaki dan memenuhi tabel
Sifat-sifat lapis Fondasi Agregat.
-













Tabel 1. Sifat‐sifat Lapis Fondasi Agregat.


- Komposisi campuran Agregat Kelas B harus memenuhi persentase yang
dipersyaratkan pada tabel Gardasi Lapis Pondasi Agregat.


Tabel 2. Gradasi Lapis Fondasi Agregat.

c. Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair/Emulsi
 Aspal
- Aspal Semen Pen 60/70 atau Pen 80/100, memenuhi ASTM D946/946M-15
- Atau Aspal emulsi yang mengikat sedang (medium setting) atau yang
mengikat lambat (slow setting) yang memenuhi SNI 4798:2011.
 Kerosen
Minyak Tanah dengan komposisi campuran 80-85 bagian minyak tanah per 100
bagian aspal.
 Blotter Material
Kerikil ayak atau batu pecah yang bersih dari butiran minyak dan bahan lunak
lainnya dengan ukuran tidak kurang dari 98 persen lolos ayakan 9,5 mm dan
tidak lebih dari 2 persen lolos ayakan 2,36 mm

d. Lapis Penetrasi Macadam


 Agregat Pokok dan Agregat Pengunci
- Material yang akan digunakan harus memenuhi spesifikasi pengadaan,
pemilihan lokasi serta pengolahan bahan/material.
- Material terdiri dari bahan yang bersih, kuat, awet, bebas dari lumpur dan
benda benda yang tidak dikehendaki dan memenuhi ketentuan pada tabel
Agregat pokok dan pengunci
- Gradasi yang digunakan harus memenuhi table gradasi dibawah ini

 Agregat Penutup
- Material yang akan digunakan harus memenuhi spesifikasi pengadaan,
pemilihan lokasi serta pengolahan bahan/material serta bersih, kuat, awet,
bebas dari lumpur dan benda benda yang tidak dikehendaki.
- Gradasi Agregat penutup harus memenuhi table dibawah ini

- Takaran Komposisi Agregat sebagai berikut

 Aspal
Aspal Semen (Aspal Keras) Pen 60/70 atau Pen 80/100, memenuhi ASTM
D946/946M-15.
E. Spesifikasi Peralatan Konstruksi dan Peralatan Bangunan
1. Peralatan Utama Konstruksi
Peralatan utama konstruksi mendukung langsung sesuai kebutuhan untuk
melaksanakan pekerjaan utama (major item) adalah sebagai berikut:

NO JENIS PERALATAN KAPASITAS JUMLAH SATUAN STATUS ALAT

Milik
1 ASPHALT SPRAYER 850 Liter 1 Unit
Sendiri/Sewa
Milik
2 DUMP TRUCK 3-5 Ton 2 Unit
Sendiri/Sewa
Milik
3 MOTOR GRADER >100 HP 10800 - 1 Unit
Sendiri/Sewa
Milik
4 VIBRATORY ROLLER 5-8 T. 7,05 Ton 1 Unit
Sendiri/Sewa
Milik
5 WATER TANKER 3000-4500 L. 4000 Liter 1 Unit
Sendiri/Sewa
Catatan :
- Menyampaikan bukti kepemilikan peralatan dalam bentuk milik sendiri, Sewa Beli dan/atau
milik pihak lain dengan perjanjian sewa bersyarat.

F. Spesifikasi proses/kegiatan;
1. Jangka Waktu Pelaksanaan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah 90 (Sembilan
Puluh) hari Kalender.
2. Jangka waktu Pemeliharaan adalah 180 (Seratus Delapan Puluh) hari Kalender
3. Persyaratan Penyedia:
a. Kualifikasi usaha: Perusahan Kecil
b. SBU: Bangunan Sipil, Subklasifikasi Jasa pelaksana Konstruksi Jalan Raya
Kecuali Jalan layang, Rel Kereta Api dan Landasan Pacu Bandara (SI 003) atau
SBU : Bangunan Sipil Jalan (BS 001)
c. Memiliki Perizinan Usaha di Bidang Jasa Konstruksi
d. Akta pendirian perusahaan beserta perubahan terakhir apabila ada perubahan
e. Memiliki NPWP dan memiliki status valid berdasarkan konfirmasi status wajib
pajak
f. Tidak Masuk dalam Daftar Hitam
g. Pengalaman paling kurang 1 satu pekerjaan konstruksi dalam kurun waktu 4
empat tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak, kecuali bagi pelaku usaha yang baru berdiri kurang
dari 3 tiga tahun
h. Yang bersangkutan, Manajemen dan Perusahaan tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan
i. Memiliki Sisa Kemampuan Paket Sesuai Dengan Ketentuan Dokumen Pemilihan
4. Syarat - syarat uji mutu bahan material yang akan digunakan dalam Peningkatan Jalan
Desa Serangai Kecamatan Batik Nau dan uji kualitas hasil pekerjaan dari laboratorium
yang terakreditasi sesuai mutu standar konstruksi Jalan.
5. Pengambilan sampel yang akan diuji baik di Quarry / Stock Field maupun dilokasi
pekerjaan dilakukan bersama – sama dengan pihak yang terkait dan dibuat dalam
berita acara. Pihak - pihak tersebut antara lain:
a. PPTK
b. Konsultan Pengawas
c. Tim Ahli Pendampingan
d. Pihak Penyedia / Kontraktor
e. Tim Teknik Konstruksi
6. Adapun material yang akan diuji
a. Material campuran Agregat Kelas B
b. Material Agregat Pokok, Pengunci dan Penutup
7. Setelah dilakukan pengujian terhadap sample bahan yang akan digunakan, maka akan
dituangkan kedalam Design Mix Formula (DMF) sebagai usulan rancangan campuran
rencana yang kemudian dilakukan pencampuran ulang berdasarkan mutu material yang
telah diuji dan dituangkan kedalam Job Mix Formula (JMF).
8. Proses pelaksanaan pekerjaan;
Peningkatan Jalan Desa Serangai Kecamatan Batik Nau pada Dinas Ketenagakerjaan
dan Transmigrasi Kabupaten Bengkulu Utara ini akan dilaksanakan setelah kontrak
pelaksanaan ditandatangani. Pekerjaan konstruksi harus dilakukan terhadap hal-hal
sebagai berikut :
a. Persiapan
1. Mempelajari dan memahami Dokumen Kontrak (Gambar Rencana, RKS, RAB,
dll);
2. Mempelajari dan memahami kondisi dan lingkungan lokasi kerja;
3. Mempelajari dan memahami sumber daya yang akan digunakan pada proyek
(tenaga, material, peralatan, dll);
4. Melakukan pengukuran dan pengujian ulang (bila perlu) terhadap lokasi sesuai
gambar/RKS/RAB;
5. Menyiapkan form-form pengendalian / pemantauan dan dokumentasi;
6. Menyiapkan form-form laporan pelaksanaan pekerjaan
b. Pelaksanaan
1. Melaksanakan pengukuran situasi lokasi awal menggunakan alat yang
dibutuhkan dan melaporkan hasil pengukuran;
2. Menyiapkan Shop Drawing (gambar pelaksanaan) untuk disetujui pengawas;
3. Melaksanakan pekerjaan sesuai kualitas standar konstruksi jalan, gambar
pelaksanaan, dan RAB yang telah disetujui bersama;
4. Melakukan pengukuran bersama antara konsultan pengawas dan penyedia
atas prstasi pekerjaan yang telah terpasang dilapangan;
5. Membuat dan melaporkan perkembangan fisik dilapangan secara berkala, dan
disetujui oleh konsultan pengawas.
6. Menyerahkan hasil uji lab rencana komposisi aggregate sebelum melaksanakan
pekerjaan.
7. Menyiapkan As Build Drawing (gambar hasil pelaksanaan) untuk disetujui oleh
pengawas;
8. Mendokumentasikan seluruh proses pekerjaan dilapangan sesuai dengan
tahapan-tahapan pekerjaan;
9. Menyerahkan hasil uji tes kualitas pekerjaan yang telah terlaksana sesuai
standar konstruksi jalan;
10. Menyerahkan hasil pekerjaan setelah dianggap memenuhi segala persyaratan
yang ada dan disetujui konsultan pengawas.
c. Pemeliharaan
1. Melakukan perbaikan atas hasil pekerjaan yang belum diterima;
2. Melakukan perbaikan atas kerusakan yang terjadi selama masa pemeliharaan;
3. Pelaksana Proyek harus bertanggung jawab penuh terhadap kelancaran dan
kelangsungan proyek hingga selesai atau selesai 100%.
d. Ketentuan perhitungan prestasi pekerjaan untuk pembayaraan
1. Ketentuan perhitungan prestasi pekerjaan untuk pembayaraan
2. Pengukuran meter panjang (m), Pengukuran panjang, setelah penampang telah
sesuai dimensinya sesuai spesifikasi teknis ini.
3. Pengukuran meter persegi (m2), Pengukuran panjang dan lebar, setelah
ketebalan memenuhi persyaratan tebal minimal atau toleransi yang dibenarkan
dalam spesifikasi teknis ini.
4. Pengukuran meter kubik (m3), Pengukuran panjang dan lebar, sedangkan
ketebalannya mernggunakan alat ukur yang tepat, sehingga di dapatkan nilai
kubikasinya sesuai standar spesifikasi teknis ini.
5. Pengukuran Ton, Pengukuran terhadap berat bahan yang akan digunakan
melalui pengembangan atau Kubikasi dikalikan dengan Berat Jenis Material yang
digunakan.
e. Ketentuan pembuatan laporan dan dokumentasi
1. Laporan Lapangan
a. Laporan harian,
berisi tentang kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan dalam kurun waktu
satu hari, termasuk penggunaan bahan, jumlah tenaga kerja dan peralatan
yang digunakan untuk pelaksanakan item pekerjaan pada hari tersebut.
serta dilengkapi dengan keterangan keadaan cuaca pada saat pekerjaan
berlangsung.
b. Laporan mingguan,
berisi tentang rangkuman dari kegiatan pekerjaan dalam kurun waktu satu
minggu dan dilengkapi dengan persentase kemajuan fisik.
c. Laporan bulanan,
berisi tentang rangkuman dari kegiatan pekerjaan dalam kurun waktu satu
bulan. termasuk request dan Back Up Data yang terangkum dalam satu bulan
dan menampilkan persentase kemajuan fisik.
2. Dokumentasi Lapangan,
terdiri dari foto dokumentasi lapangan dimulai dari awal pekerjaan sampai
dengan akhir pekerjaan, serta foto-foto tambahan yang dianggap perlu dan
dibutuhkan dalam dokumentasi pekerjaan.
f. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, penerapan ketentuan mengenai manajemen K3
konstruksi dibutuhkan Petugas K3 Konstruksi yang telah mengikuti Bimbingan
Teknis SMK3 Bidang Konstruksi.
g. Identifikasi bahaya keselamatan kerja Konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan ini
adalah sebagai berikut :

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENETAPAN RISIKO TERKAIT K3 KONSTRUKSI
PENILAIAN TINGKAT RISIKO
N KEKERAPAN KEPARAHAN NILAI TINGKAT
URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA K3
O (F) (A) RISIKO RISIKO
(F X A) (TR)

1 Mobilisasi - Alat Berat Tergelincir saat mobilisasi => Luka Ringan 2 2 4 Kecil
- Tertimpa Alat Berat => Luka Ringan 2 2 4 Kecil
- Terpeleset saat proses bongkar muat material => Luka Ringan 2 1 2 Kecil
2 Pasangan Batu dgn Mortar - Terluka oleh peralatan kerja => Luka Ringan 2 2 4 Kecil
3 Timbunan Pilihan dari sumber galian - Tertabrak Alat Berat => Luka Ringan 3 1 3 Kecil
- Tertimbun material saat penghamparan => Luka Ringan 3 1 3 Kecil
- Terkena lontaran kerikil saat penghamparan => Luka Ringan 3 1 3 Kecil
- Terjadi gangguan lalu lintas => Luka Ringan 3 1 3 Kecil
4 Penyiapan Badan Jalan - Tertabrak Alat Berat => Luka Sedang 2 2 4 Kecil
5 Lapis Pondasi Agregat Kelas B - Tertabrak Alat Berat => Luka Ringan 3 1 3 Kecil
- Tertimbun material saat penghamparan => Luka Ringan 3 1 3 Kecil
- Terkena lontaran kerikil saat penghamparan => Luka Ringan 3 1 3 Kecil
- Terjadi gangguan lalu lintas => Luka Ringan 3 1 3 Kecil
6 Lais Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi - Terluka oleh percikan aspal panas => Luka Ringan 3 1 3 Kecil
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru => Luka Ringan 3 1 3 Kecil
- Terjadi gangguan lalu lintas => Luka Ringan 3 1 3 Kecil
7 Lapis Penetrasi Macadam - Terluka oleh percikan aspal panas => Luka Ringan 3 1 3 Kecil
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap aspal => Luka R 3 1 3 Kecil
- Terjadi gangguan lalu lintas => Luka Ringan 3 1 3 Kecil
- Tertabrak Alat Berat => Luka Ringan 2 2 4 Kecil




G. Spesifikasi metode konstruksi/metode pelaksanaan/metode kerja
a. Metode pelaksanaan
1. Tinjauan Umum
Pelaksanaan Paket Pekerjaan Peningkatan Jalan Desa Serangai Kecamatan Batik Nau
memiliki beberapa Item Mata Pembayaran Pekerjaan, antara lain sebagai berikut :
 Divisi 1. UMUM, terdiri dari Pekerjaan :
 Mobilisasi.
 Divisi 2 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI (SMKK), terdiri dari
Pekerjaan :
 Penyiapan RKK, RKPPL dan RMLLP;
 Sosialisasi, Promosi dan Pelatihan;
 Pekerjaan Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri;
 Asuransi dan Perizinan;
 Personel Keselamatan Konstruksi;
 Fasilitas Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan;
 Pekerjaan Rambu dan Perlengkapan Lalu Lintas yang diperlukan atau Manajemen
Lalu Lintas;
 Pekerjaan Konsultasi Dengan Ahli Terkait keselatan Konstruksi;
 Kegiatan Peralatan Terkait dengan Pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi
Termasuk Biaya Pengujian/Pemeriksaan Lingkungan.
 Divisi 3. DRAINASE, terdiri dari pekerjaan :
 Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
 Divisi 4. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK, terdiri dari Pekerjaan :
 Timbunan Pilihan dari Sumber Galian;
 Penyiapan Badan Jalan.
 Divisi 6. PERKERASAN ASPAL BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN,
terdiri dari Pekerjaan
 Lapis Pondasi Agregat Kelas B.
 Divisi 7. PERKERASAN ASPAL, terdiri dari Pekerjaan :
 Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair / Emulsi
 Lapis Penetrasi Macadam
 Divisi 8. STRUKTUR, terdiri dari Pekerjaan :
 Pasangan Batu

Metode Pelaksanaan ini menyampaikan uraian tata cara pelaksanaan pekerjaan yang akan
dilakukan dalam menyelesaikan Peningkatan Jalan Desa Serangai Kecamatan Batik Nau
secara umum dari awal pekerjaan sampai dengan akhir pekerjaan.

2. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan merupakan kegiatan awal yang dilakukan sebelum memulai seluruh
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat terpenuhinya kriteria pelaksanaan
pekerjaan yang efektif dan efisien. Pekerjaan ini meliputi :
a. Persiapan Kantor Proyek
Membangun atau menyewa Fasilitas Kontraktor dilokasi pekerjaan guna kepentingan
di Lapangan.
b. Persiapan Sumber Material
Memastikan bahwa ketersediaan jumlah material dari sumber bahan dapat mencukupi
hingga penyelesaian paket pekerjaan dan melakukan pengujian agar kualitas material
yang digunakan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan
c. Persiapan Barak Kerja
Membangun atau menyewa fasilitas penyimpanan material dan peralatan dilokasi
pekerjaan
d. Mobilisasi Personil dan Peralatan Kerja
Mendatangkan tenaga kerja dan peralatan yang akan dibutuhkan ke lokasi pekerjaan
sesuai dengan spesifikasi dan item pekerjaan yang akan dilakukan.
e. Persiapan Fasilitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Melaksanakan dan Memenuhi standar yang ditetapkan dalam pengaplikasian sistem
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dilokasi pekerjaan selama pekerjaan berlangsung.

3. PENGUKURAN AWAL DAN REKAYASA LAPANGAN

Pengukuran pada awal pekerjaan dilakukan segera setelah Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) diterbitkan guna mengetahui perbedaan antara volume rencana dan aktualisasi
di lokasi pekerjaan. Pekerjaan ini meliputi pengambilan data kondisi awal lokasi
pekerjaan berupa dokumentasi foto, situasi di area pekerjaan serta detil penempatan item
pekerjaan yang akan dilaksanakan. Hasil pengukuran awal dan rekayasa lapangan pada
pekerjaan peningkatan jalan tersebut di tuangkan pada gambar rencana (Shop Drawing)
serta pemasangan patok STA setiap 25 meter di lokasi pekerjaan.
Selama masa Pelaksanaan Pekerjaan Peningkatan Jalan diperlukan adanya pengendalian
dan pengaturan lalu lintas dilokasi pekerjaan demi menjaga keselamatan pekerja dan
pengguna jalan. Penempatan rambu-rambu yang dibutuhkan serta penggunaan petugas
Flagman yang ditempatkan pada titik-titik pengaturan lalu lintas di lokasi pekerjaan harus
memenuhi standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Contoh Rambu-rambu Lalu lintas



4. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Selama pelaksanaan pekerjaan, aspek K3 menjadi syarat pembayaran dan pengendalian
sumber daya manusia serta peralatan yang digunakan didalamnya sehingga masalah
keselamatan dan kesehatan kerja dapat diidentifikasi dan mengurangi resiko kecelakaan
kerja. Aspek K3 tersebut diantaranya :
 Menempatan Personil K3 di area pekerjaan
 Membuat Laporan K3 secara berkala selama masa pelaksanaan pekerjaan
 Memasang rambu-rambu peringatan
 Melengkapi Alat Perlindungan Diri (APD) bagi tenaga kerja
 Memastikan operator alat memiliki pengalaman yang cukup
 Menyediakan asuransi kesehatan bagi seluruh personil yang ikut dalam pelaksanaan
pekerjaan
 Mengidentifikasi bahaya dan resiko yang mungkin terjadi pada setiap pekerjaan

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan dilakukan setelah pengukuran dan persiapan lokasi pekerjaan
harus sudah selesai dilakukan. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai dengan item
pekerjaan yang tertuang pada Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah disepakati dan
sesuai dengan spesifikasi teknis yang disyaratkan.
A. Penyiapan Badan Jalan
Penyiapan Badan Jalan dilaksanakan pada tahapan awal pekerjaan atau dilakukan
sebelum pelaksanaan pekerjaan perkerasan berbutir. Item Pekerjaan ini dilakukan
secara mekanis mencakup penyiapan, penggaruan serta pemadatan permukaan
tanah dasar dan atau permukaan jalan kerikil lama untuk penghamparan lapis
pondasi agregat dan Lapis pondasi Jalan tanpa Penutup Aspal. Peralatan mekanis
yang digunakan pada item pekerjaan ini yaitu Motor Grader, Vibratory Roller serta alat
bantu dengan langkah kerja sebagai berikut :
 Motor Grader mengupas, meratakan dan membentuk badan jalan sesuai
spesifikasi yang disyaratkan.
 Material hasil pengupasan dikumpulkan dan ditempatkan di pinggir badan jalan
dan atau di buang ke luar lokasi pekerjaan.
 Vibratory Roller melakukan pemadatan pada permukaan tanah dasar atau
permukaan jalan lama sesuai dengan spesifikasi kepadatan yang disyaratkan.
 Hasil penyiapan badan jalan harus sesuai spesifikasi teknis dan disetujui serta
diterima oleh Direksi Pekerjaan untuk dapat dilanjutkan ke tahapan selanjutnya.
 Apabila dirasa perlu, material baru yang sesuai dengan konstruksi exsisting jalan
lama akan didatangkan, sehingga Kemiringan dan ketinggian akhir setelah
pemadatan, tidak boleh lebih tinggi atau lebih rendah dari yang dipersyaratkan
atau disetujui.

Ilustrasi Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan


B. Pasangan Batu
Pekerjaan Pasangan Batu dilakukan setelah item Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan dan
Pembongkaran Pasangan Batu selesai dilaksanakan, diterima dan disetujui oleh Direksi
Pekerjaan. Pekerjaan ini mencangkup pembuatan Struktur dari Pasangan Batu untuk tembok
penahan tanah yang meliputi dari proses Pemasokan Bahan, Penyiapan Formasi Galian dan
Penyusunan batu Kali/batu pecah. Material yang digunakan harus sesuai spesifikasi teknis
serta diterima oleh Direksi Pekerjaan. Pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan secara manual
dan Water Tanker untuk penyediaan air serta alat bantu dengan langkah kerja sebagai
berikut :
 Masing-masing Tenaga Kerja harus menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD)
dan memasang rambu pengaman sebelum memulai pekerjaan
 Pekerjaan di awali dengan melakukan pekerjaan penggalian pondasi dan formasi
pasangan batu sesuai dimensi rencana dan petunjuk Direksi Pekerjaan
 Material batu dibasahi kemudian ditanam dan disusun sedemikian rupa sehingga
dapat saling mengunci hingga mencapai ketinggian dan ketebalan rencana oleh
tukang pasangan batu yang berpengalaman sesuai panjang yang direncanakan.
 Dinding pasangan batu diberi lubang sulingan dengan diameter 50 mm setiap 2
m serta Rongga antar batu ditutup dan diisi dengan adukan sampai merata
menutupi permukaan batu.
 Pekerja melakukan perapian dan penimbunan dibelakang delatasi dengan
menggunakan material yang sesuai dengan ketentuan

C. Timbunan Pilihan dari Sumber Galian


Timbunan Pilihan dilakukan untuk menyesuaikan tinggi badan jalan seusai rencana
serta pada daerah pekerjaan yang memiliki keadaan tanah yang tidak stabil. Item
Pekerjaan ini dilakukan secara mekanis meliputi penyediaan, pengangkutan dan
penghamparan material. Pekerjaan dilaksanakan setelah Penyiapan Badan Jalan
selesai dilaksanakan, diterima dan disetujui direksi pekerjaan. Peralatan mekanis
yang digunakan pada item pekerjaan ini yaitu Dump Truck, Motor Grader atau
Bulldozer, Vibratory Roller serta alat bantu dengan langkah kerja sebagai berikut :
 Melakukan penandaan tebal dan lebar rencana penghamparan sesuai spesifikasi
 Material timbunan diangkut dari sumber bahan menggunakan Dump Truck
menuju lokasi pekerjaan dan Motor Grader atau Bulldozer menghamparkan,
meratakan dan membentuk timbunan sesuai spesifikasi yang disyaratkan.
 Pemadatan menggunakan Vibratory Roller dilakukan hingga sesuai dengan
spesifikasi kepadatan yang disyaratkan.
 Hasil pekerjaan harus sesuai spesifikasi teknis dan disetujui serta diterima oleh
Direksi Pekerjaan untuk dapat dilanjutkan ke tahapan selanjutnya.
 Pekerjaan tidak boleh diteruskan saat hujan turun dan setelah hujan guna
menghindari kegagalan pekerjaan. Apabila terjadi kerusakan atau tidak
memenuhi ketentuan sesuai yang telah diperintahkan direksi pekerjaan, harus
dilakukan Perbaikan dengan pembongkaran dan pemadatan kembali.

D. Lapisan Pondasi Agregat (LPA) Kelas B


Pada pelaksanaan item pekerjaan ini meliputi penyediaan, pengangkutan,
penghamparan, pemeliharaan dan pemadatan agregat diatas permukaan yang telah
disiapkan sebagai lapis pondasi agregat. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah item
Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan dan Timbunan Pilihan selesai dilaksanakan dan
diterima oleh Direksi Pekerjaan. Item pekerjaan ini berfungsi sebagai pondasi atas
pada penampang badan jalan yang disiapkan untuk pekerjaan aspal. Sample material
serta komposisi agregat kelas B yang akan digunakan harus telah lulus uji dan
disetujui Direksi Pekerjaan dan harus diajukan selambat lambatnya 21 hari sebelum
item pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara mekanis dengan menggunakan alat berat
berupa Motor Grader, Vibratory Roller, Dump Truck, Water Tanker dan alat bantu
dengan uraian cara kerja sebagai berikut :
 Masing-masing Tenaga Kerja harus menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD)
dan memasang rambu pengaman sebelum memulai pekerjaan serta menugaskan
flagman di titik pekerjaan.
 Area penghamparan Agregat kelas B harus bersih dan bebas dari genangan air
serta bahan lain yang memiliki sifat tidak awet.
 Agregat Kelas B diangkut mengunakan Dump Truck menuju Lokasi Pekerjaan
dan ditempatkan pada formasi kerja yang telah ditentukan kemudian
dihamparkan menggunakan Motor Grader sesuai dimensi rencana.
 Vibratory Roller melakukan penggilasan atau pemadatan yang dimulai dari
bagian tepi perkerasan dan bergerak sedikit demi sedikit kearah sumbu jalan
dalam arah memanjang, sehingga elevasi kemiringan badan jalan dapat tercapai
sesuai rencana.
 Pada formasi kerja yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pemadatan
dengan menggunkan Vibratory Roller, maka pemadatan akan dilakukan dengan
menggunakan alat Stamper
 Selama proses pemadatan, Water Tanker diikut sertakan untuk Mencapai
Kepadatan yang optimum. Proses pemadatan tetap dilanjutkan sampai seluruh
alur roda alat pemadat pada permukaan Lapis Fondasi Agregar Kelas B hilang dan
lapis permukaan tersebut terpadatkan secara merata
 Pekerjaan tidak boleh diteruskan saat hujan turun dan setelah hujan guna
menghindari kegagalan pekerjaan

E. Lapis Resap Pengikat Aspal/Emulsi


Item pekerjaan Lapis Resap Pengikat-Aspal Cair/Emulsi ini dilaksanakan setelah item
Pekerjaan Lapis Pondasi Aggregat Kelas B selesai dilaksanakan, disetujui dan diterima
oleh Direksi Pekerjaan. Item pekerjaan ini mencakup penyediaan dan penghamparan
bahan aspal cair pada permukaan Aggregat yang telah padat untuk pemasangan lapis
beraspal. Pelaksanaan item pekerjaan ini dilakukan secara mekanis menggunakan
alat Asphalt Distributor yang dilengkapi dengan stik Asphalt Sprayer dan Air
Compressor uraian cara kerja sebagai berikut :
 Masing-masing Tenaga Kerja harus menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD)
dan memasang rambu pengaman sebelum memulai pekerjaan serta menugaskan
flagman di titik pekerjaan
 Permukaan LPA Kelas B harus dibersihkan terlebih dahulu dari debu dan kotoran
lainnya serta agregat kasar halus yang berlebih sebelum diberi Lapisan Resap
Pengikat aspal. baik itu secara manual dengan menggunakan sapu lidi atau secara
mekanik dengan menggunakan Air Compressor
 Material Aspal dipanaskan dan ditambah minyak tanah didalam Asphalt
Distributor sesuai dengan perbandingan campuran yang telah ditentukan,
kemudian campuran aspal cair ini di semprotkan ke permukaan Lapis Pondasi
Aggregat dengan menggunakan Asphalt Sprayer dan harus rata menutupi seluruh
permukaan tanpa adanya bagian-bagian beralur atau kelebihan aspal
 Proses pengeringan dilakukan selama 2-3 jam dibawah cuaca terik agar
penyerapan aspal kedalam permukaan agregat menjadi maksimal
 Setelah proses pengeringan, permukaan tersebut dilapisi kembali dengan agregat
halus.
 Apabila terjadi kerusakan atau tidak memenuhi ketentuan sesuai yang telah
diperintahkan direksi pekerjaan, harus dilakukan Perbaikan dengan
pembongkaran, pembuangan dan penyemprotan kembali permukaan dengan
lapis Resap pengikat-Aspal Cair

Ilustrasi pengaplikasian lapis Resap Pengikat aspal

F. Lapis Penetrasi Macadam.


Item Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan Lapis permukaan yang terbuat dari agregat
pecah dan distabilkan dengan aspal panas. item pekerjaan ini dilaksanakan ketika
item pekerjaan Lapis Resap Pengikat-Aspal Cair telah selesai dilaksanakan, diterima
dan disetujui oleh direksi pekerjaan. Agregat yang digunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan ini merupakan agregat kuat, awet dan bersih dari lumpur serta benda-
benda yang tidak diinginkan, yang dibuktikan dengan hasil uji mutu. Pelaksanaan
item pekerjaan ini tidak boleh dilaksanakan ketika permukaan Basah, Hujan atau
akan turun hujan.
Dalam Pelaksanaan Item Pekerjaan ini dilakukan secara mekanis dengan
menggunakan alat berat, yang dilakukan dengan tahapan berikut :
 Sekelompok Pekerja melakukan pembersihan serta persiapan lahan yang akan
dikerjakan, termasuk pembuatan garis list acuan serta pengaturan lalu lintas.
 Material Aggregat Pokok sebanyak 105 Kg/M2 ditaburkan dengan cara manual
dengan menggunakan tenaga manusia, dengan komposisi yang telah sesuai
spesifikasi dan petunjuk dari Direksi Pekerjaan.
 kemudian lapisan tersebut digilas dan dipadatkan dengan menggunakan alat
pemadat. Penggilasan dilakukan dari tepi perkerasan menuju kebagian tengah
perkerasan.
 Setelah Lapisan tersebut rata, kemudian dicor Aspal Panas dengan menggunakan
alat Aspal Sprayer sebanyak 3,7 Kg/M2.
 Sekelompok Pekerja menghampar kembali Agregat Pengunci sebanyak 25 Kg/M2
pada permukaan tersebut, kemudian digilas dan dipadatkan dengan
menggunakan alat pemadat. Penggilasan dilakukan dari tepi perkerasan menuju
kebagian tengah perkerasan.
 Setelah Lapisan tersebut rata, kemudian dicor Aspal Panas kembali dengan
menggunakan alat Aspal Sprayer sebanyak 1,5 Kg/M2.
 Aggregat Penutup sebanyak 14 Kg/M2 ditaburkan kembali dengan cara manual
pada lapisan terakhir, dan digilas dan dipadatkan dengan menggunakan alat
pemadat dari bagian tepi hingga bagian tengah perkerasan sebanyak 1 Passing.
 Untuk Pengendalian Mutu Lapis Permukaan Penetrasi Macadam berdasarkan
Tabel Berikut.
G. Pembersihan Lokasi Pekerjaan
Pembersihan lokasi pekerjaan dilakukan terhadap sisa material yang tidak dapat
digunakan kembali dan memiliki sifat tidak awet sehingga dapat menyebabkan
dampak terhadap lingkungan maupun pengguna jalan. Sisa material tersebut
dikumpulkan dengan tenaga manusia, kemudian diangkut dan dibuang keluar
lokasi pekerjaan
6. Spesifikasi jabatan kerja konstruksi.
1. Personel manajerial
Personel manajerial yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah
sebagai berikut :

Jabatan Dalam
Pengalaman Profesi/ Tingkat
No Pekerjaan yang Jumlah (org)
Kerja (Thn) Keterampilan Pendidikan
Diusulkan

SKT Pelaksana
Pekerjaan Jalan
(TS045) atau SKK SLTA
1 Pelaksana 1 2
Pelaksana Lapangan Sederajat
Jalan Jenjang 04
Sertifikasi Petugas
Keselamatan SLTA
2 Petugas K3 1 0
Konstruksi/ Sederajat
Petugas K3

Ditetapkan di : Arga Makmur


Pada tanggal : 16 Februari 2023

KEPALA DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI


KABUPATEN BENGKULU UTARA
(Selaku Pengguna Anggaran),

TTD

SUTRINO, S.Pd, M.Pd


NIP. 19710404 199306 1 002

Anda mungkin juga menyukai