Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


Jalan Batu Sisir - Bukit Arai Gedung A Pulau Sekatung Lantai II
e-mail : pupenataanruang.ntn@yahoo.com/pupenataanruang.ntn@gmail.com
RANAI

Kerangka Acuan Kerja


( KAK )

PROGRAM :
Penyelenggaraan Jalan

SUBKEGIATAN :
Pembangunan Jalan

PEKERJAAN:
Pengawasan lanjutan pembangunan jalan RT: 001
RW:001 Perbatasan Air Kumpai

Tahun Anggaran 2023


KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)

I. LATAR BELAKANG
Sebagaimana diamanatkan di dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang
Perubahan kedua atas undang – undang nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan sebagai salah satu
prasarana transportasi yang mempunyai peranan sangat penting dalam hal distribusi ekonomi
mulai dari yang berskala lokal, regional maupun Nasional, berbangsa dan bernegara, yang
ditujukan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat, serta untuk menghubungkan dan
mengikat seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sejalan dengan tugas pokoknya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Natuna bertanggung jawab di dalam penyelenggaraan jalan sebagaimana diamanatkan di dalam
undang-undang tersebut. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Natuna
melalui bidang Bina Marga dan Bina Konstruksi berupaya untuk menciptakan penyelenggaraan
sistem jaringan jalan yang mampu menunjang, mendorong dan menggerakkan pengembangan
wilayah dan kawasan, memiliki standar dan mutu yang berkualitas melalui pembangunan,
pemeliharaan, dan untuk meningkatkan dan pengembalian kondisi sarana dan prasarana jalan
dan jembatan.

Bidang Bina Marga dan Bina Konstruksi yang memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam
peningkatan fasilitas dan kualitas serta pembinaan sistem jaringan jalan di Kabupaten Natuna,
salah satu dari kegiatan pembinaan sistem jaringan jalan adalah melakukan supervisi atau
pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna yang
bersumber dari dana APBD T.A 2023. Bidang Bina Marga dan Bina Konstruksi mempunyai
program dengan pelaksanaannya mengacu pada skala prioritas, efisiensi penggunaan dana, dan
efektivitas penanganan pekerjaan pembangunan jalan merupakan salah satu Sub kegiatan dalam
melaksanakan program Bidang Bina Marga dan Bina Konstruksi.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
Layanan Jasa Konsultansi Pengawasan Konstruksi ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya
agar pelaksanaan pekerjaan konstruksi nantinya mendapatkan pengawasan/supervisi yang
profesional dibidangnya dan tercapainya pekerjaan konstruksi sesuai dengan apa yang telah
direncanakan dari sisi kualitas, volume, biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan
sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan kelengkapannya yang sesuai serta kelancaran
penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan lapangan serta penyelesaian
kelengkapan pembangunan. Layanan Jasa Konsultansi Pengawasan Konstruksi ini juga
dimaksudkan untuk membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam melaksanakan tugas-
tugasnya, utamanya yang berkaitan dengan pengawasan/supervisi.
b. Tujuan
Tujuan dari Layanan Jasa Konsultansi Pengawasan Konstruksi ini adalah sebagai berikut :
1. Menjamin bahwa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dilaksanakan sesuai rencana dengan
menggunakan standar-standar dan prosedur yang berlaku guna tercapainya mutu
pekerjaan;
2. Agar pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang diawasi dapat berhasil guna dan berdaya
guna sehingga tepat sasaran, efektif dan efisien.
III. SASARAN
Sasaran dari Layanan Jasa Konsultansi Pengawasan Konstruksi ini adalah melakukan
pengawasan/supervisi terhadap pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang menggunakan sumber
dana APBD T.A 2023 di Kabupaten Natuna.

IV. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) : Drs. H. AGUS SUPARDI, M.Si
2. Organisasi : Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Natuna

V. SUMBER PENDANAAN
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Kabupaten Natuna Tahun Anggaran 2023
yang dialokasikan melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
(DPA – SKPD) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Natuna.
Program : Penyelenggaraan Jalan
SubKegiatan : Pembangunan Jalan
Kode Rekening : 5.2.04.01.01.0005.
Paket Pekerjaan : Pengawasan lanjutan pembangunan jalan RT: 001 RW:001 Perbatasan
Air Kumpai
Nilai Pagu Dana : Rp. 9.000.000,00
Nilai HPS : Rp. 8.991.000,00

VI. STANDAR TEKNIS


1. Peraturan Menteri PUPR Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyusunan
Perkiraan Biaya dan Pekerjaan Kontruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
2. Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manjemen
Kesalamatan Kerja Kontruksi
3. Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2
VII. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS
PENUNJANG ALIH PENGETAHUAN SERTA KEWENANGAN
PENYEDIA
1. Lingkup Kegiatan
Lingkup layanan jasa konsultansi pengawasan konstruksi meliputi :
1) Persiapan
a. Tujuan
Tujuan pengawasan konstruksi pembangunan jalan adalah mengawasi pelaksanaan
pekerjaan konstruksi pembangunan jalan agar berjalan efisien dan efektif serta
sesuai dengan desain dan spesifikasi yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan.
b. Lingkup
(1) Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen kontrak pekerjaan konstruksi,
termasuk pengendalian manajemen dan keselamatan lalu-lintas serta SMK3
Konstruksi;
(2) Membantu PPK dalam pelaksanaan Pre Construction Meeting (PCM) dan
mutual check;
(3) Mencatat seluruh kesepakatan dalam PCM dan dituangkan dalam Berita Acara
tersendiri sebagai Dokumen Kegiatan;
(4) Mempersiapkan formulir-formulir isian, antara lain :
➢ Laporan Harian;
➢ Laporan Mingguan;
➢ Laporan Bulanan/Monthly Progres Report;
➢ Laporan Teknis (jika diperlukan);
➢ Pengecekan kesesuaian desain di lapangan;
➢ Perhitungan Volume / Back-up Data serta Monthly Certificate;
➢ Quality Control / kontrol kualitas selama periode pelaksanaan;
➢ Request Penyedia jasa untuk : Memulai Pekerjaan, Pengujian Bahan(bila ada).
➢ RKK Pengawasan

(5) Menjelaskan Struktur Organisasi Direksi Teknis dan tugas dari masing- masing
personil Direksi Teknis;
(6) Memberikan usulan teknik pelaksanaan yang lebih efisien;
(7) Menjelaskan rencana kerja (bila ada);
(8) Melakukan pengawasan, pengujian,pengecekan kuantitas dan kualitas serta
kelayakan peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang dimobilisasi Penyedia Jasa;
(9) Mengecek Daftar peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang disampaikan
Penyedia Jasa;
(10) Menyampaikan laporan pelaksanaan mobilisasi kepada Direksi Pekerjaan;
(11) Menyelesaikan Revisi Desain (Review Desain) bilamana terdapat perbedaan
antara desain yang ada dengan kondisi dilapangan;
(12) Melakukan pemeriksaan dan pembahasan konsep gambar kerja dan
memberikan rekomendasi konsep gambar kerja kepada Direksi Pekerjaan dan
Penyedia Jasa;
(13) Melaporkan progres pekerjaan yang telah diselesaikan Penyedia Jasa;
(14) Membuat daftar kekurangan (Defect & Dificiencies) berdasarkan hasil
pemeriksaan lapangan;
(15) Membantu PPK dalam pengecekan data administrasi dan teknis pekerjaan;
(16) Membantu PPK dalam pelaksanaan PCM dan mutual check.

2) Pelaksanaan Pengawasan
a. Turut serta dalam pelaksanaan rekayasa lapangan dan membantu memeriksa
gambar kerja (shopdrawing) yang disiapkan oleh Penyedia Jasa;
b. Melaksanakan pengawasan teknis pada Pengawasan lanjutan pembangunan
jalan RT: 001 RW:001 Perbatasan Air Kumpai secara professional, efektif dan
efisien sesuai dengan spesifikasi sehingga terhindar dari resiko kegagalan konstruksi;
c. Memeriksa dan menyetujui laporan harian dan laporan mingguan pekerjaan
konstruksi;
d. Mengevaluasi dan menyetujui monthly sertificate (MC);
e. Pengendalian mutu pekerjaan dilapangan dengan menerapkan prosedur kerja dan
uji mutu pada setiap tahapan kegiatan pekerjaan sesuai dokumen kontrak;
f. Membuat laporan bulanan terkait progress pekerjaan dilapangan dan membuat
rekomendasi setiap permasalahan yang timbul dilapangan kepada Pengguna Jasa;
g. Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada setiap terjadinya perubahan kinerja
pekerjaan.

3) Pengendalian Pekerjaan Fisik


a. Proses dan Pelaksanaan Kegiatan
Setiap kegiatan pekerjaan selalu memerlukan perencanaan, proses, metode kerja dan
pelaksanaan kegiatan yang akan diperlukan hingga hasil suatu kegiatan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan. Oleh sebab itu harus merencanakan dan
melaksanakan proses dan pelaksanaan kegiatan secara terkendali yang meliputi :
(1) Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan dalam rencana mutu unit kerja atau rencana mutu pelaksanaan
kegiatan atau rencana mutu kontrak;
(2) Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan dalam rencana mutu unit kerja atau rencana mutu pelaksanaan
kegiatan atau rencana mutu kontrak;
(3) Setiap kegiatan memenuhi persyaratan ketersediaan sumber daya yang
diperlukan dalam proses kegiatan;
(4) Ketersediaan peralatan monitoring dan pengukuran pelaksanaan pekerjaan serta
mekanisme proses penyerahan dan pasca penyerahan hasil pekerjaan.

Setiap jenis kegiatan harus mempunyai petunjuk pelaksanaan yang merupakan


dokumen standar kerja yang diperlukan guna memastikan perencanaan, pelaksanaan
dan pengendalian proses dilakukan secara efektif dan efisien.

b. Monitoring dan Pengendalian Kegiatan


Monitoring dan pengendalian kegiatan merupakan suatu proses evaluasi yang harus
dilaksanakan untuk mengetahui kinerja hasil pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat
dilakukan pengukuran atau penilaian hasil dari produk penyedia jasa. Monitoring
merupakan bagian dari pengendalian mutu hasil pekerjaan, agar semua hasil kegiatan
yang diserahkan dapat memenuhi persyaratan kriteria penerimaan pekerjaan. Hal –
hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan monitoring antara lain :
(1) Penanggung jawab untuk tiap-tiap tahapan kegiatan harus menetapkan metode
yang tepat untuk monitoring dan pengukuran hasil pekerjaan dari setiap tahapan
pekerjaan;
(2) Monitoring dan pengukuran dilakukan dengan cara memverifikasi bahwa
persyaratan telah dipenuhi;
(3) Setiap monitoring dan pengukuran dilaksanakan pada tahapan yang sesuai
berdasarkan pengaturan yang telah direncanakan;
(4) Rekaman bukti monitoring dan pengukuran hasil kegiatan harus dipelihara
kedalam pengendalian rekaman/bukti kerja.

Dalam upaya menghilangkan penyebab ketidaksesuaian dan mencegah terulangnya


hasil pekerjaan yang tidak sesuai, diperlukan tindakan korektif dan tindakan
pencegahan yang diatur dalam prosedur mutu. Prosedur tindakan korektif minimal
harus mencakup kegiatan antara lain :
(1) Menguraikan ketidaksesuaian;
(2) Menentukan/menganalisa penyebab ketidaksesuaian;
(3) Menetapkan rencana penanganan untuk memastikan, bahwa ketidaksesuaian
tidak akan terulang dan jadwal waktu penanganan;
(4) Menetapkan petugas yang melaksanakan tindak perbaikan;
(5) Mencatat hasil tindakan yang dilakukan;
(6) Memverifikasi tindakan perbaikan yang telah dilakukan.

4) Kewenangan Penyedia
(1) memberikan peringatan dan teguran tertulis kepada pihak pelaksana pekerjaan
jika terjadi penyimpangan terhadap dokumen kontrak.
(2) meneliti dan memberikan persetujuan pada gambar pelaksanaan (shop drawing)
yang diajukan oleh kontraktor sebelum dilaksanakan.
(3) merekomendasikan kepada pengguna jasa untuk menghentikan pelaksanaan
pekerjaan sementara jika pelaksana pekerjaan tidak memperhatikan peringatan
yang diberikan.
(4) memberikan masukan pendapat teknis tentang permintaan tambah kurang
pekerjaan yang diajukan oleh pelaksana fisik yang dapat mempengaruhi biaya dan
waktu pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan kontrak.
(5) Mengsuslkan Perubahan jika terjadi ketidaksesuaian dengan kondisi di lapangan
(6) mengkoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan, termasuk
pekerjaan fisik konstruksi yang telah dilaksanakan agar sesuai dengan kontrak
kerja yang disepakati; dan
(7) merekomendasikan kepada PPK untuk menolak material dan peralatan
konstruksi yang tidak sesuai spesifikasi.
(8) Melaksanakan Rapat – rapat dengan pelaksana pekerjaan konstruksi

2. Lokasi Kegiatan
Kegiatan jasa konsultansi Pengawasan lanjutan pembangunan jalan RT: 001 RW:001
Perbatasan Air Kumpai ini dilaksanakan di wilayah kecamatan Bunguran Utara.

I. Data dan Fasilitas Penunjang


a. Penyediaan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang dapat
digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa:
(1) Laporan dan Data.
Dokumen Kontrak Penyedia Jasa
(2) Akomodasi dan Ruangan Kantor (bila ada).
Tidak ada
(3) Staf Pengawas/Pendamping.
Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas atau wakilnya yang
bertindak sebagai pengawas atau pendamping/counterpart atau project officer (PO)
dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi pengawasan teknis konstruksi;
(4) Fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang dapat dipergunakan
oleh penyedia jasa.
Tidak ada

b. Penyediaan oleh Penyedia Jasa


Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Peralatan yang harus disediakan
oleh penyedia jasa adalah sebagaimana yang tercantum dalam dokumen penawaran
dan/atau RAB, baik dengan menggunakan cara sewa ataupun milik sendiri.

II. Alih Pengetahuan


Apabila dipandang perlu oleh Pejabat Pembuat Komitmen, maka penyedia jasa harus
mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi
pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf dilingkungan organisasi
Satuan Kerja terkait.

III. PENDEKATAN DAN METODOLOGI


Hubungan kerja antara Konsultan dengan Pengguna Jasa yang terikat dalam Perjanjian Kontrak
dan Konsultan harus melaksanakan kewajibannya sesuai dengan perjanjian yang tertuang dalam
Kontrak. Konsultan harus dapat membina kerjasama yang baik dengan konsultan lain di
lingkungan kegiatan/pekerjaan tersebut dan juga dengan Pengguna Jasa. Konsultan harus
bekerja sama sepenuhnya dengan Pengguna jasa yang bersangkutan dalam melaksanakan
pengawasan teknik konstruksi dengan kebijakan dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.

Tugas dan kewajiban dari Konsultan Pengawasan Teknik Konstruksi mencakup, namun tidak
terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
a. Membantu Pengguna Jasa dalam melaksanakan tugas dan kewajiban dalam mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan agar dapat dikerjakan sesuai dengan design, persyaratan dan
ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak serta jadwal waktu yang telah
ditetapkan;
b. Membantu Pengguna jasa dalam memahami dan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang
tercantum dalam dokumen kontrak terutama sehubungan dengan pemenuhan kewajiban
tugas kontrak;
c. Menyiapkan rekomendasi dengan “Contract Change Order” dan “Addendum” sehingga
perubahan-perubahan kontrak yang diperlukan dapat dibuat secara optimum dengan
mempertimbangkan aspek yang tersedia;
d. Membantu melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan secara terperinci
untuk mendukung peninjauan desain (Review Design), menyusun perhitungan desain.
Membuat gambar desain dan menyiapkan perintah kepada penyedia/kontraktor sehingga
perubahan-perubahan desain tersebut dapat dilaksanakan;
e. Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran dan perhitungan volume
pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar perhitungan volume pekerjaan, yang akan dipakai
sebagai dasar pembayaran, sehingga semua pengukuran pekerjaan perhitungan volume dan
pembayaran didasarkan kepada ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak Fisik;
f. Melaporkan Monitoring dan pengecekan secara terus menerus sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan termasuk keterlambatan pencapaian fisik. Serta usaha - usaha
penanggulangan dan tindak turun tangan yang diperlukan dengan terlebih dahulu
mengkonsultasikannya kepada Pengguna jasa dan atau Tim Teknis (/Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan, Pengawas Lapangan) yang bersangkutan;
g. Melakukan Monitoring dan pengecekan secara terus menerus sehubungan dengan
pengendalian mutu dan volume pekerjaan, serta menandatangani “Monthly Certivicate”
(MC) apabila mutu dan pelaksanaan pekerjaan telah ditentukan/disyahkan sesuai dengan
yang tercantum dalam kontrak menurut spesifikasi, gambar dan ketentuan yang telah
ditetapkan;
h. Menyusun Laporan – Laporan yang mencakup Laporan Kemajuan Pekerjaan dan Laporan
Keuangan serta masalah-masalah yang ditemui dilapangan;
i. Membantu Pengguna jasa dalam pelaksanaan Serah Terima Pekerjaan Pertama/PHO
(Provocial Hand Over) dan Serah Terima Pekerjaan Kedua/FHO (Final Hand Over)
terutama dalam menyusun Daftar Kerusakan dan Penyimpangan yang perlu diperbaiki;
j. Membantu dan bekerja sama dengan Direksi Pekerjaan (Staff Technical Assitance on
Implementaion Quality Improvement/Asisten Teknik Proyek, Pengawas dari Direksi)
terutama dalam membantu mendapatkan data lapangan yang lengkap serta membantu
melaksanakan test-test /pengujian yang diperlukan.

Bagian-bagian pekerjaan yang tercakup dalam pekerjaan ini meliputi :


a. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan oleh penyedia pekerjaan
konstruksi agar hasil pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi pekerjaan yang
ada;
b. Mengukur kuantitas pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan dan melakukan pemeriksaan
untuk pembayaran akhir pekerjaan;
c. Memeriksa dan menguji mutu bahan-bahan yang digunakan dan mutu hasil pekerjaannya;
d. Menjamin bahwa konstruksi yang sudah selesai telah memenuhi syarat;
e. Memberikan saran-saran mengenai perubahan pekerjaan dan tuntutan (claims);
f. Memberikan rekomendasi atas pengoperasian dan pemeliharaan peralatan yang digunakan;
g. Peninjauan kembali desain, dan melaksanakan pemeriksaan gambar terlaksana;
h. Melaksanakan pemeriksaan gambar terpasang/terbangun secara bertahap sesuai progres
mutual check dan MC yang dicapai sampai dengan 100%;
i. Melaporkan secara berkala tentang kemajuan pekerjaan dan permasalahannya, mutu
pekerjaan serta status keuangan proyek, berikut kondisi lainnya yang dapat diantisipasi.

IV. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 30 (Tiga Puluh) Hari Kalender atau 1 (Satu)
bulan.
Satuan waktu yang dihitung dengan ketentuan sebagai berikut :
1. 1 (satu) bulan dihitung minimal 30 (tiga puluh) hari kerja; dan
2. 1 (satu) hari kerja dihitung minimal 8 (delapan) jam kerja.

1. JADWAL PELAKSANAAN PENGAWASAN

No Uraian Pekerjaan Bulan I FHO II Ket

1 2 3 4

1 Pekerjaan Persiapan

2 Mobilisasi & demobilisasi

3 Inventarisasi Data dan Informasi

4 Program Kerja

5 Pelaksanaan Pengawasan

6 Pelaporan

a. Laporan Harian

b. Laporan Mingguan

c. Laporan Bulan

d. Laporan Akhir

e. RKK pengawasan

7 Testing Commissioning

8 PHO

9 Pemeliharaan
2. TENAGA AHLI

1. Kebutuhan Tenaga Ahli/Personil


1.1. Tenaga Ahli/Inspector
Tenaga Ahli/Inspector disyaratkan seorang Tamatan SLTA/SMK Sederajat yang telah lulus
Ujian atau telah diakreditasi dan mempunyai pengalaman profesional bidang pengawasan
konstruksi jalan dan jembatan minimal 1 (satu) Tahun,:

2. Uraian Tugas Tenaga Ahli/Personil


2.1 Tenaga Teknisi
a. Inspector
Tugas, dan kewajiban Inspector adalah mencakup tetapi tidak terbatas hal-hal
sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab kepada Supervision Engineer untuk mengawasi kualitas
konstruksi dan memastikan berdasarkan basis harian bahwa pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan dokumen kontrak, spesifikasi, gambar-gambar kerja
yang disahkan oleh Supervision Engineer
b. Membuat catatan harian tentang aktifitas kontraktor dengan format laporan
standar dan memberitahukan kontraktor secara tertulis terhadap
penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan.
c. Menggambar kemajuan harian yang dicapai kontraktor pada grafik ( chart ) yang
telah disetujui.
d. Melaporkan setiap kejadian (kecelakaan, kebakaran dan lain-lain) serta ketidak
beresan di lapangan kepada Supervision Engineer

Tabel IX.1 Rincian Tenaga Ahli dan Personil Pendukung


No Posisi Jumlah Pendidikan Keahlian Pengalaman Orang-
Bulan
Technical Personnel
1 Inspector 1 Orang SLTA/SMK N/A 1 Tahun
Sederajat

JADWAL PENUGASAN PERSONIL

No Personil Bulan I
1 2 3 4
Technical Personnel
1 Inspector

Ket :

FullTime
3. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa Laporan yang berisi kegiatan
pengawasan teknis yaitu :
a. Laporan pendahuluan;
b. Laporan mingguan;
c. Laporan bulanan;
d. Laporan pengujian mutu (bila diperlukan/bila ada)
e. RKK pengawasan

4. RENCANA KESELAMATAN KONTRUKSI K3


Penyedia diwajibkan menyampaikan pakta komitmen dan penjelasan manajemen risiko
serta penjelasan rencana tindakan sesuai tabel jenis pekerjaan Dan identifikasi
bahayanya dibawah ini berdasarkan Lampira 2 Peraturan Menteri PUPR Nomor 10
Tahun 2021 Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
PENILAIAN RESIKO
TINGK
JENIS/TIP
IDENTIFIKA SKALA PENETAPAN
N E KEPARAH AT
SI BAHAYA PRIORIT PENGENDALI
O PEKERJA
DAMPAK KEKERAPA AN RESIK AS AN RISIKO K3
AN
N O
Kecelakaan
Menggunakan
lalulintas
Rambu lalulintas
mengakibatk 1 4 4 Kecil
pada lokasi
an pekerja
pekerjaan
terluka
Mobilisasi
Menggunakanka
&
1 n metode kerja
Demobilisa Tertimpa
yang benar dan
si alat berat
menggunakan
mengkibatka 1 4 4 Kecil
APD sesuai
n pekerja
dengan
patah tulang
kebutuhan
pekerjaan
Cangkul Menggunakanka
terlepas n metode kerja
Pembersiha terkena yang benar dan
n dan pekerja menggunakan
2 1 3 3 Kecil
Pengupasa mengakibatk APD sesuai
n Lahan an pekerja dengan
terluka kebutuhan
memar pekerjaan
Menggunakan
Pekerja
metode kerja
terkena uap
yang benar dan
Laburan panas aspal
menggunakan
4 Aspal mengkibatak 1 3 3 Kecil
APD sesuai
(Buras) an pekerja
dengan
terjadi iritasi
kebutuhan
kulit
pekerjaan
PENILAIAN RESIKO
TINGK
JENIS/TIP
IDENTIFIKA KEPARAH AT SKALA PENETAPAN
N E
SI BAHAYA PRIORIT PENGENDALI
O PEKERJA
DAMPAK KEKERAPA AN RESIK AS AN RISIKO K3
AN
N O
Pekerja
Menggunakan
terkena
metode kerja
peralatan
yang benar dan
tukang saat
menggunakan
pemasangan 2 1 2 Kecil
APD sesuai
bekisting
dengan
Perkerasan mengakibatk
kebutuhan
Beton an pekerja
pekerjaan
Semen terluka
5
(1Pc : Pekerja
Menggunakan
1.6Kr : tertimpa
metode kerja
2.5Kr) material dan
yang benar dan
alat saat
menggunakan
penegecoran 1 4 4 Kecil
APD sesuai
mengakibatk
dengan
an pekerja
kebutuhan
terjadi patah
pekerjaan
tulang

Catatan : Tulisan bercetak tebal merupakan resiko tertinggi yang ditetapkan PPK

5. KELENGKAPAN K3
Guna mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, personil yang ditugaskan
harus memenuhi syarat-syarat keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat
Kegiatan konstruksi sekurang-kurangnya dilengkapi helm proyek sepatu Safety dan rompi
lapangan.

6. LAPORAN
Setiap isi laporan harus jelas dan dapat dibaca serta disusun dalam bahasa Indonesia dengan
tata bahasa yang baik dan benar. Ukuran kertas masing-masing laporan adalah A4 (210 x 297
mm), jumlah dan pengiriman laporan ditetapkan sebagai berikut :
a. Laporan Pendahuluan
Tidak lebih dari 10 (sepuluh) hari setelah dimulainya Jasa, Konsultan harus menyerahkan
3 (TIga) rangkap/buku untuk setiap laporan pertama yang isinya melaporkan mengenai
jadwal rencana kerja dan tahapan pelaksanaan pekerjaan secara lengkap dan terperinci
termasuk kuantitas masing-masing pekerjaan serta personil-personil pendukung
Konsultan yang telah disetujui aktif dilapangan.

b. Laporan Mingguan
Setiap akhir minggu, Tim Pengawas Lapangan akan menyerahkan laporan kemajuan
secara singkat yang menggambarkan pencapaian pemenuhan untuk masing-masing
kegiatankegiatan proyek, seperti:
1. Cara mengatasi masalah Penyedia Jasa (salah satu, administrasi/teknis untuk
keuangan);
2. Memberikan rekomendasi bagaimana masing-masing penyelesaian masalah.

Secara substansional Laporan Mingguan terdiri atas beberapa format standar yang
dilengkapi oleh masing-masing pengawas, adalah sebagai berikut :
a. Surat pengantar;
b. Satu halaman "Progress Summary", rangkuman status fisik dan keuangan dari proyek
dan identifikasi permasalahan yang berdampak pada kemajuan pekerjaan dan biaya;
c. Jadwal Pelaksanaan dilengkapi “S” Curve;
d. Satu halaman laporan "Supervision Consultants".

c. Laporan Bulanan
Laporan ini dibuat secara berkala setiap akhir bulan sebanyak 3 (Tiga) rangkap/buku.
Laporan Bulanan ini termasuk informasi status personil yang dimobilisasi, kemajuan dari
pekerjaan lapangan, variasi kontrak dan Change Order, status klaim Penyedia Jasa
termasuk usulan eskalasi harga jika ada, deskripsi singkat mengenai masalah teknis atau
masalah kontrak yang terjadi termasuk terjadinya keterlambatan pencapaian kemajuan
pekerjaan dan informasi lain yang berkaitan.
Isi dari masing-masing laporan disajikan dalam 16 format :
a. Judul lembar;
b. Surat Pengantar;
c. Daftar isi;
d. Data Proyek;
e. Peta Lokasi;
f. Peta Mobilisasi (optional);
g. Daftar Peralatan Penyedia Jasa;
h. Daftar Personil Penyedia Jasa;
i. Sertifikat Pembayaran Bulanan (bila ada);
j. Ringkasan Kemajuan Pekerjaan Bulanan;
k. Kurva S;
l. Status Change Order;
m. Status klaim Penyedia Jasa;
n. Narrative;
o. Status konstruksi struktur;
p. Laporan Direksi Teknis.

d. Laporan Pengujian Mutu (bila diperlukan/bila ada)


Laporan ini dibuat sebanyak 3 (Tiga) rangkap/buku, bilamana terdapat kegiatan
pengujian bahan dan/atau mutu hasil pekerjaan, baik di laboratorium maupun di
lapangan yang dilaksanakan pada bulan sebelumnya. Isi laporan ini berupa kesimpulan
yang disertai dengan rekapitulasi dari semua hasil pengujian tersebut di atas, sedangkan
data otentik/bukti pengujian pada formulir laboratorium/lapangan cukup disertakan
beberapa lembar yang mewakili.

e. Laporan Akhir
Dengan berakhirnya jasa pelayanan Direksi Teknis (akhir kegiatan konstruksi untuk tiap-
tiap kontrak), suatu laporan akhir harus diserahkan, merupakan ringkasan metode
konstruksi, pelaksanaan pengawasan konstruksi, rekomendasi pada kebutuhan
pemeliharaan di masa yang akan datang, semua aspek teknis yang muncul selama masa
konstruksi pekerjaan jalan dan jembatan, permasalahan potensial untuk konstruksi baru
yang mungkin muncul, dan pemberian solusinya, jika ada, untuk beberapa variasi
perbaikan dalam kegiatan akan datang dengan tampilan yang sama dalam lingkup
tanggung jawab Pengguna Jasa. Laporan akhir juga melampirkan foto kegiatan dan foto
copy "As Built Drawing" dari jalan sebagaimana kelengkapan data untuk "leger" jalan.
Masing-masing laporan terdiri dari suatu ringkasan laporan akhir pengawasan lapangan
dan kegiatan-kegiatan mereka selama periode pelayanan Direksi Teknis. Satu bulan
sebelum berakhirnya pelayanan sebuah draft Iaporan akhir sudah harus diserahkan ke
PPK yang berisi penjelasan sebagai berikut :
− Deskripsi mendetail dari pelaksanaan pelayanan, dan pemenuhan penyelesaiannya,
dalam kerangka perbaikan kegiatan-kegiatan Pengawasan di lingkungan unit
kerjanya.
− Rekomendasi dalam perubahan kebijakankebijakan, prosedur, dan operasional
dengan maksud memperbaiki kemampuan pengawasan pada program pekerjaan di
lingkungan unit kerjanya.

f. RKK pengawasan
Format RKK pada pekrjaan Konsultansi Konstruksi Pengawasan harus mengikuti
persyaratan dalam SMKK yaitu sebagai Informasi Terdokumentasi. Susunan dokumen
RKK terdiri dari:
o Cover Dokumen
o Halaman Pengesahan
o Halaman Daftar Isi
o Uraian dan Penjelasan RKK

Untuk seluruh laporan dan Laporan Akhir (termasuk referensi) harus diserahkan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen juga dalam bentuk softcopy dalam Flash Disk.

Ranai, 10 November 2023


Dibuat oleh :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
( PPK )

Drs. H. AGUS SUPARDI, M.Si


NIP. 19700419 199003 1 003

Anda mungkin juga menyukai