Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

PENGAWASAN TEKNIS PRESERVASI REHABILITASI MINOR


RUAS BTS. KAB. MUSI RAWAS - TEBING TINGGI - JBT. KIKIM BESAR/KM.256 –
BTS. KOTA LAHAT (e-katalog)

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN PENGAWASAN


SATKER PERENCANAAN DAN PENGAWASAN JALAN NASIONAL
PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2022
KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE
KELUARAN (OUT PUT) TAHUN ANGGARAN 2022

Kementerian Negara/Lembaga : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Bina Marga
Program : Infrastruktur Konektivitas
Sasaran Program : Meningkatnya Kinerja Pelayanan Jalan Nasional

Indikator Kinerja Program : 1. Tingkat Aksesibilitas Jalan Nasional;


2. Rating Kondisi Jalan Nasional.

Kegiatan : Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas


Jalan Nasional

Sasaran Kegiatan : Tingkat Pencapaian Kinerja Pelaksanaan Preservasi


dan Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional

Indikator Kinerja Kegiatan : 1. Pemeliharaan Jalan Nasional


2. Peningkatan dan Pembangunan Jalan Nasional

Klasifikasi Rincian Output : CBR – Dukungan Teknis

Indikator KRO : CBR – Dukungan Teknis

Rincian Output : CBR.002 Layanan Perencanaan dan Pengawasan


Teknik

Indikator Rincian Output : 309. Pengawasan Teknis

Volume RO : 1

Satuan RO : Dokumen
KERANGKA ACUAN KERJA

1. LATAR BELAKANG 1. Umum


Direktorat Jenderal Bina Marga, Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional Sumatera Selatan Cq Satuan Kerja Perencanaan dan
Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Sumatera Selatan,
bermaksud untuk melaksanakan Pengawasan Teknis pada paket
E-Catalog di PPK 2.4 yang berlokasi di Kabupaten Lahat dan
Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan yang
akan dilaksanakan oleh penyedia jasa pekerjaan konstruksi.
Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan
rencana mutu, biaya, waktu dan pemenuhan kinerja jalan yang telah
ditetapkan di dalam kontrak jasa konstruksi, maka diperlukan
adanya Tim Konsultan yang bertugas sebagai pengawas pekerjaan
konstruksi yang berperan membantu Pejabat Pembuat Komitmen
Pekerjaan Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi
Sumatera Selatan dalam melaksanakan pengawasan teknis dan
penjaminan mutu teknis pada lokasi kegiatan yang sedang
berlangsung.
2. MAKSUD DAN 2.1. Maksud
TUJUAN
Maksud pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi pengawasan
pekerjaan konstruksi ini adalah untuk :
a. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen didalam melakukan
pengawasan pekerjaan terhadap kegiatan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi di lapangan oleh Penyedia Pekerjaan
Konstruksi, berhubung adanya keterbatasan tenaga pada Satuan
Kerja yang bersangkutan, baik dari segi jumlah maupun dari segi
kualifikasinya.
b. Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi oleh
Penyedia pekerjaan konstruksi di lapangan dalam menerapkan
desain yang memenuhi persyaratan spesifikasinya.
c. Memberi kepastian dan jaminan kepada Pengguna Jasa bahwa
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Pekerjaan
Konstruksi telah memenuhi persyaratan mutu teknis yang
tercantum dalam dokumen kontrak.
d. Melakukan inspeksi pemenuhan tingkat layanan jalan
berdasarkan indikator kinerja jalan yang telah ditetapkan dalam
dokumen kontrak.
e. Membantu PPK dalam pengendalian pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, apabila terdapat perbedaan interprestasi pasal-pasal
dalam dokumen kontrak dalam penerapan dilapangan.
f. Membantu menyelesaikan revisi desain/variasi kontrak, bilamana
terdapat perbedaan antara desain yang ada dengan kondisi
dilapangan.
g. Melakukan verifikasi data termasuk data kinerja jalan dilapangan,
yang dilaksanakan Penyedia Pekerjaan Konstruksi.

2.2. Tujuan

Tujuannya adalah pengendalian pelaksanaan pekerjaan dilapangan


untuk mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang memenuhi
persyaratan yang tercantum di dalam spesifikasi (tepat mutu), dan
dilaksanakan secara tepat biaya serta tepat waktu. Dan penjaminan
mutu teknis pekerjaan konstruksi jembatan untuk mendapatkan
hasil pekerjaan yang memenuhi kinerja jalan yang ditetapkan dalam
dokumen kontrak, guna menjamin ketersediaan infrastruktur jalan
yang handal dan berkelanjutan.

3. SASARAN Sasaran pengadaan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan


konstruksi adalah tercapainya hasil pekerjaan konstruksi sesuai
dengan Spesifikasi Teknis yang telah ditetapkan, sehingga kinerja
jalan yang ditangani dapat memberikan layanannya sesuai dengan
umur desain yang direncanakan.
Disamping itu, sebagian tugas Pejabat Pembuat Komitmen yang
bersangkutan, khususnya dalam hal menyangkut masalah
penjaminan mutu pekerjaan, administrasi teknis,
progress keluaran pekerjaan dan pengendalian pekerjaan
dilapangan dapat dilimpahkan kepada Penyedia Jasa Konsultansi
ini.
4. LOKASI PEKERJAAN Kegiatan Jasa Konsultansi ini dilaksanakan paket E-Catalog di PPK
2.4
Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Lahat dan Kabupaten Empat
Lawang Provinsi Sumatera Selatan

5. SUMBER PENDANAAN Sumber pendanaan, dibiayai oleh APBN Tahun Anggaran 2022 -
dengan pagu anggaran sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratus juta
Rupiah) termasuk PPN.
termasuk PPN.
Apabila alokasi DIPA untuk paket tersebut tidak tersedia dalam
dokumen anggaran, Paket Konstruksi tidak berjalan atau gagal
lelang, maka tender/seleksi dibatalkan dan peserta tender/seleksi
tidak mendapatkan ganti rugi dalam bentuk apapun.

6. NAMA DAN Nama dan Organisasi Pengguna jasa adalah Pejabat Pembuat
ORGANISASI DAN Komitmen Pengawasan Satker Perencanaan dan Pengawasan
PEJABAT PEMBUAT Jalan Nasional Provinsi Sumatera Selatan sebagai pengendali
KOMITMEN kontrak Pengawasan Teknis Pekerjaan Konstruksi.
Kedudukan Pejabat Pembuat Komitmen Pengawasan Satker
Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Sumatera
Selatan berada di dalam struktur organisasi Satuan Kerja
Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Sumatera
Selatan.
DATA PENUNJANG

7. DATA DASAR Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Nomor 430/KPTS/M/2022 tentang Penetapan Ruas Jalan dalam
Jaringan Primer Menurut Fungsinya Sebagai Jalan Arteri (JAP) dan
Jalan Kolektor Primer -1 (JKP-1)
8. STÁNDAR TEKNIS • Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 19/PRT/M/2021 Tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis
Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan;
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi;
• Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 15/SE/M/2019 tentang Tata Cara Penjamin Mutu dan
Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
• Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor:
16.1/SE/Db/2020 Tentang Spesifikasi Umum Bina Marga 2018
Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 2);
• Standar teknis lainnya yang berlaku di Direktorat Jenderal Bina
Marga.
9. STUDI-STUDI TIDAK ADA
TERDAHULU
10. REFERENSI HUKUM 1. Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang
Perikatan);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang
Jasa Konstruksi;
4. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi. Sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah No. 54
Tahun 2016;
5. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, serta peraturan
turunannya;
6. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 524/KPT/M/2022 tanggal 27 Mei
2022 Tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa
Konsultansi Konstruksi;
7. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 16/SE/M/2022 Tentang Susunan
Tenaga Ahli Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan
Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
8. Pedoman Standar Minimal INKINDO Tahun 2021

RUANG LINGKUP

11. LINGKUP KEGIATAN 1.1. Lingkup Kegiatan


Lingkup kegiatan ini meliputi:
1. Persiapan:
a) Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen kontrak
pekerjaan konstruksi berbasis kinerja, termasuk
pengendalian manajemen dan keselamatan lalu-lintas
serta SMK3 Konstruksi, dan Dokumen Lingkungan.
b) Membantu PPK Pekerjaan Konstruksi dalam pelaksanaan
Rapat Persiapan Pelaksanaan / Pre Construction Meeting
(PCM) dan memeriksa Rencana Mutu Pekerjaan
Konstruksi (RPMK) Penyedia Pekerjaan Konstruksi.
c) Mencatat seluruh kesepakatan dalam PCM dan dituangkan
dalam Berita Acara sebagai Dokumen Kegiatan.
d) Mempersiapkan formulir-formulir isian, antara lain:
a) Laporan Harian
b) Laporan Mingguan
c) Laporan Bulanan.
d) Laporan Teknis (jika diperlukan).
e) Pengecekan kesesuaian desain dengan kondisi lapangan.
f) Laporan inspeksi pemenuhan tingkat layanan jalan.
g) Rencana monitoring pelaksanaan pekerjaan dan verifikasi
laporan kegiatan yang disiapkan oleh Penyedia pekerjaan
konstruksi.
h) Penjaminan mutu pekerjaan termasuk kriteria pengujian
dan penerimaan hasil pekerjaan.
i) Bentuk perhitungan perhitungan volume data dan Sertifikat
Pembayaran.
j) Bentuk Request Penyedia untuk memulai pekerjaan dan
pengujian bahan.
e) Menjelaskan Struktur Organisasi Direksi Teknis dan tugas
dari masing-masing personil Direksi Teknis kepada PPK
Pekerjaan Konstruksi.
f) Menjelaskan rencana kerja pengawasan Pekerjaan
Konstruksi kepada PPK Pekerjaan Konstruksi:
g) Menyampaikan dan mempresentasikan PM kepada PPK
Pekerjaan Konstruksi pada saat PCM.
h) Membantu PPK Pekerjaan Konstruksi dalam mengkaji
Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RPMK) penyedia
jasa konstruksi.
i) Menyampaikan pemahaman pasal-pasal utama dalam
kontrak terkait pelaksanaan pekerjaan.
j) Menandatangani berita acara mobilisasi dan melaporkan
pelaksanaan mobilisasi kepada Direksi Pekerjaan.
k) Melakukan pengawasan, pengujian, pengecekan kuantitas
dan kualitas serta kelayakan peralatan, fasilitas dan
perlengkapan yang dimobilisasi Penyedia Jasa.
l) Mengecek Daftar peralatan, fasilitas dan perlengkapan
yang disampaikan Penyedia Jasa.
m) Mengecek masa laku kalibrasi peralatan yang akan
digunakan oleh Penyedia Jasa.
n) Menyampaikan rekomendasi kepada Direksi Pekerjaan
tentang jumlah, mutu dan kelaikan peralatan, fasilitas dan
perlengkapan yang dimobilisasi Penyedia Jasa.
o) Menyampaikan ketentuan tentang pemenuhan tingkat
layanan jalan berdasarkan indikator kinerja jalan yang
ditetapkan dalam dokumen kontrak.
p) Memberikan rekomendasi terhadap konsep gambar kerja
kepada Direksi Pekerjaan dan Penyedia Jasa.
q) Memeriksa gambar kerja yang terkait dengan metode kerja
diajukan oleh Penyedia Jasa dan kontrol terhadap
kuantitas pekerjaan.
r) Melaporkan progres pekerjaan yang telah diselesaikan
Penyedia Jasa.
s) Membuat daftar kekurangan (Defect & Dificiencies)
berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan.
t) Membantu PPK dalam pengecekan data adminstrasi dan
teknis pekerjaan.

2. Pelaksanaan Pengawasan:
a) Turut serta dalam pelaksanaan rekayasa lapangan dan
membantu memeriksa shopdrawing yang disiapkan oleh
Penyedia Jasa.
b) Melaksanakan pengawasan teknis pekerjaan konstruksi
jalan secara professional, efektif dan efisien sesuai dengan
spesifikasi sehingga terhindar dari resiko kegagalan
konstruksi.
c) Memeriksa dan menyetujui laporan harian dan laporan
mingguan pekerjaan konstruksi.
d) Mengevaluasi dan menyetujui monthly sertificate (MC).
e) Membuat laporan bulanan terkait progress pekerjaan
dilapangan dan membuat rekomendasi setiap
permasalahan yang timbul dilapangan kepada Pengguna
Jasa.
f) Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada setiap
terjadinya perubahan kinerja pekerjaan.
g) Melakukan verifikasi dan validasi hasil pengukuran
topografi yang dilakukan Penyedia.
h) Melakukan inspeksi dan membuat laporan hasil inspeksi
pemenuhan tingkat layanan jalan.
i) Verifikasi hasil inspeksi pekerjaan yang dilakukan oleh
Penyedia pekerjaan konstruksi.
j) Penjaminan mutu pekerjaan dilapangan dengan
menerapkan prosedur kerja dan uji mutu pekerjaan sesuai
dokumen kontrak.
k) Melakukan verifikasi pemenuhan tingkat layanan jalan yang
dilakukan Penyedia Jasa Konstruksi.
l) Melaksanakan koordinasi dengan Core Team Consultant
P2JN dan Konsultan Perencanaan dan Pemantauan Balai
terkait (bila ada).

3. Pengendalian Pekerjaan Fisik:

1) Proses dan Pelaksanaan Kegiatan


Setiap kegiatan pekerjaan selalu memerlukan perencanaan,
proses, metode kerja, dan pelaksanaan kegiatan yang akan
diperlukan hingga hasil suatu kegiatan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan. Untuk setiap unit
kerja/unit pelaksana kegiatan harus merencanakan dan
melaksanakan proses dan pelaksanaan kegiatan secara
terkendali yang meliputi:
a. Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan;
b. Setiap kegiatan dapat diketahui ketersediaan informasi
yang menggambarkan karakteristik kegiatan dan
ketersediaan dokumen kegiatan;
c. Setiap kegiatan memenuhi persyaratan ketersediaan
sumber daya yang diperlukan dalam proses kegiatan;
d. Ketersediaan peralatan monitoring dan pengukuran
pelaksanaan pekerjaan serta mekanisme proses
penyerahan dan pasca penyerahan hasil pekerjaan.

Untuk melaksanakan validasi terhadap proses pelaksanaan


pekerjaan dalam kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan
dan dengan hasil kegiatan setelah selesai dilaksanakan
harus dapat dilakukan pada setiap tahap kegiatan, jika
verifikasi tidak dapat dilakukan secara langsung melalui
monitoring atau pengukuran secara berurutan. Validasi pada
pelaksanaan kegiatan harus mempertimbangkan ketentuan
berikut:
a. Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan untuk peninjauan
dan persetujuan proses.
b. Validasi ulang pelaksanaan kegiatan bila hasilnya tidak
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, setelah
dilakukan perbaikan atau penyempurnaan.
c. Verifikasi kinerja hasil pekerjaan dan pemenuhan tingkat
layanan jalan.
d. Kriteria pengujian dan penerimaan hasil pekerjaan.

Disamping itu setiap unit kerja/unit pelaksana kegiatan harus


mampu mengidentifikasi hasil setiap tahapan kegiatan dari
awal hingga akhir kegiatan dan mengidentifikasi status hasil
kegiatan tersebut. Tujuan identifikasi untuk memastikan
pada hasil kegiatan dapat dilakukan analisis apabila terjadi
ketidak-sesuaian pada proses dan hasil keluaran pekerjaan.
Rekaman hasil identifikasi harus selalu terpelihara dalam
pengendalian rekaman/bukti kerja. Untuk memastikan
bahwa bagian hasil pekerjaan yang telah diterima harus
tetap terpelihara sampai waktu penyerahan menyeluruh.
Pada proses penyerahan hasil pekerjaan, setiap segmen
pekerjaan harus mensyaratkan dan menerapkan proses
pemeliharaan hasil pekerjaan dan yang menjadi bagian hasil
pekerjaan agar kinerjanya tetap terjaga.

2) Monitoring dan Pengendalian Kegiatan


Monitoring dan pengendalian Kegiatan merupakan suatu
proses evaluasi yang harus dilaksanakan untuk mengetahui
kinerja hasil pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat
dilakukan pengukuran atau penilaian hasil dari produk
penyedia jasa. Monitoring merupakan bagian dari
pengendalian mutu hasil pekerjaan, agar semua hasil
kegiatan yang diserahkan dapat memenuhi persyaratan
kriteria penerimaan pekerjaan. Hal – hal yang harus
diperhatikan dalam melaksanakan monitoring antara lain :

a. Penanggung jawab untuk tiap-tiap tahapan kegiatan


harus menetapkan metode yang tepat untuk monitoring
dan pengukuran hasil pekerjaan dari setiap tahapan
pekerjaan.
b. Monitoring dan pengukuran dilakukan dengan cara
memverifikasi bahwa persyaratan telah dipenuhi.
c. Setiap monitoring dan pengukuran dilaksanakan pada
tahapan yang sesuai berdasarkan pengaturan yang telah
direncanakan.
d. Rekaman bukti monitoring dan pengukuran hasil
kegiatan harus dipelihara kedalam pengendalian
rekaman/bukti kerja.

Disamping itu setiap unit kerja harus menentukan,


mengumpulkan dan menganalisis data yang sesuai dan
memadai untuk memperagakan kesesuaian dan keefektifan.
Analisis data bertujuan untuk mengevaluasi dimana dapat
dilaksanakan perbaikan berkesinambungan dan analisis
harus didasarkan pada data yang dihasilkan dari kegiatan
monitoring dan pengukuran atau dari sumber terkait lainnya.
Hasil analisis harus berkaitan dengan manfaat hasil
pekerjaan, kesesuaian terhadap persyaratan hasil pekerjaan
dan karakteristik dari proses-proses kegiatan termasuk
peluang untuk tindakan pencegahan. Sedangkan
pengendalian hasil pekerjaan yang tidak sesuai atau tidak
memenuhi persyaratan harus di-identifikasi dan dipisahkan
dari hasil pekerjaan yang sesuai untuk mencegah
penggunaan yang tidak terkendali. Tindakan yang harus
dilaksanakan pada pekerjaan yang tidak memenuhi
persyaratan antara lain :

a. Penanggung jawab pada setiap kegiatan harus


memastikan bahwa hasil dari setiap tahapan kegiatan
yang tidak memenuhi persyaratan diidentifikasi dan
dikendalikan untuk tindak lanjut tahapan kegiatan yang
berhubungan dengan tahapan sebelumnya.
b. Pelaksanaan pengendalian hasil pekerjaan yang tidak
sesuai harus diatur dalam prosedur pengendalian hasil
pekerjaan tidak sesuai yang merupakan bagian dari
prosedur mutu.
c. Pengendalian pekerjaan tidak sesuai harus dilaksanakan
dengan mengesahkan penggunaan dan penerimaannya
berdasarkan konsesi oleh Pengguna atau pemanfaatan
hasil pekerjaan.
d. Tindakan korektif yang diambil dalam upaya
menghilangkan penyebab ketidaksesuaian dan
mencegah terulangnya ketidaksesuaian.
e. Prosedur hasil pekerjaan yang tidak sesuai minimal
harus mencakup :
- Penetapan personil yang kompeten dan memiliki
kewenangan untuk menetapkan ketidaksesuaian
hasil pekerjaan untuk setiap tahapan.
- Mekanisme penanganan hasil kegiatan tidak
sesuai termasuk tatacara pelepasan hasil kegiatan
tidak sesuai.
- Mekanisme verifikasi ulang untuk menunjukkan
kesesuaian dengan persyaratan yang ditetapkan.

Dalam upaya menghilangkan penyebab ketidaksesuaian


dan mencegah terulangnya hasil pekerjaan yang tidak
sesuai, diperlukan tindakan korektif dan tindakan
pencegahan yang diatur dalam prosedur mutu. Prosedur
tindakan korektif minimal harus mencakup kegiatan antara
lain:
a. Menguraikan ketidaksesuaian,
b. Menentukan / melakukan kajian terhadap penyebab
ketidaksesuaian
c. Menetapkan rencana penanganan untuk memastikan,
bahwa ketidaksesuaian tidak akan terulang dan jadwal
waktu penanganan.
d. Menetapkan petugas yang melaksanakan tindak
perbaikan.
e. Mencatat hasil tindakan yang dilakukan.
f. Memverifikasi tindakan perbaikan yang telah dilakukan.

Tindakan pencegahan ditetapkan dalam upaya


meminimalkan potensi ketidaksesuaian yang akan terjadi
termasuk penyebabnya. Tindakan pencegahan harus
mempertimbangkan dampak potensialnya dan efek dari
tindakan pencegahan kegiatan yang lainnya. Untuk itu perlu
mengidentifikasi potensi ketidaksesuaian dan
merencanakan kebutuhan tindakan untuk mencegah
terjadinya ketidaksesuaian serta melakukan verifikasi
tindakan pencegahan yang telah dilaksanakan.

12. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa Laporan
yang berisi kegiatan pengawasan pekerjaan konstruksi antara lain:
a. Laporan Bulanan (Umum, Kendali Mutu, dan K3K)
b. Laporan Akhir.
c. Softcopy Flashdisk

Setiap isi laporan harus jelas dan dapat dibaca serta disusun dalam
bahasa Indonesia dengan tata bahasa yang baik dan benar.
Ukuran kertas masing-masing laporan adalah A4 (210 x 297 mm),
jumlah dan pengiriman laporan ditetapkan sebagai berikut:

Jumlah
No Jenis Laporan Keterangan
Bh/Set
Laporan Bulanan
Harus diserahkan paling lambat
1. (Umum, Kendali 1 Buku
tanggal 5 bulan berikutnya.
Mutu, dan K3K)
Harus diserahkan paling lambat
2. Laporan Akhir 1 Buku
sebelum kontrak berakhir.
Soft Copy Harus diserahkan paling lambat
3. 8 Bh
Flashdisk sebelum kontrak berakhir.

13. PERALATAN
MATERIAL,PERSONIL
Tidak Ada
DAN FASILITAS DARI
PPK
14. PERALATAN DAN Peralatan dan Material yang harus disiapkan oleh penyedia jasa
MATERIAL DARI untuk mendukung kinerja Tim Konsultan yang ditugaskan
PENYEDIA JASA dilapangan: Sesuai yang tercantum dalam BOQ Penawaran Biaya.
KONSULTAN
15. LINGKUP Lingkup kewenangan penyedia jasa meliputi:
KEWENANGAN
a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai
PENYEDIA JASA
dengan harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
b. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana
dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan Kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada
PPK;
d. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat,
akurat dan penuh tanggung jawab sesuai yang telah ditetapkan
dalam Kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal
penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
dan
h. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja untuk melindungi lingkungan tempat kerja, serta
membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat
maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.
16. JANGKA WAKTU Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan kegiatan ini adalah 54(LIMA
PENYELESAIAN puluh empat) hari kalender. Waktu Pelaksanaan Terhitung Sejak
PEKERJAAN Tanggal Mobilisasi.
Personel konsultan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
17. KEBUTUHAN ini:
PERSONEL MINIMAL
Kualifikasi

Tingkat Jurusan Keahlian Peng Stat Jumlah


Posisi Pendidikan al- us Orang
aman Tena Bulan
(TH) ga
Ahli

Proffesional Staf :

Ahli Madya
Team Leader Sarjana (S1)/
Teknik Bidang
Diploma Empat 6 1,80
(1 orang) Sipil Keahlian
(D4)
Teknik Jalan

Sub Proffesional Staf :

Inspektor Sarjana (S1)/ Ahli Muda


/Laboratorium Diploma Teknik Bidang
Technition Empat(D4) Keahlian 1 1,1O
Sipil
(1 orang) Teknik Jalan

Tenaga Ahli yang dibutuhkan PPK Pengawasan untuk


melaksanakan pekerjaan ini :
1. Sehat Jasmani dan Sehat Rohani.
2. Memiliki Sertifikat Kompetensi sesuai yang tercantum
dalam KAK ini dan tidak boleh dalam proses perpanjangan.
3. Memiliki Pengalaman sesuai yang tercantum dalam KAK
ini berdasarkan Referensi Asli dari Penguna Jasa.
4. Profesional Staff yang ditawarkan dipastikan oleh
penyedia Jasa Memiliki Kinerja Baik terutama dilingkungan
Satker P2JN Provinsi Sumatera Selatan

Adapun uraian Professional Staff adalah sebagai berikut:

1. Team Leader
Team Leader merupakan pihak atau orang yang memimpin,
mengarahkan, dan mengoordinasikan seluruh tim pengawasdan
mengendalikan pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Team Leader
disyaratkan seorang Sarjana S1/D4 Teknik Sipil yang telah lulus
dari suatu perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta atau
perguruan tinggi internasional yang diakui. Untuk perguruan tinggi
swasta yang belum disamakan, harus telah lulus ujian Negara.
Team Leader disyaratkan mempunyai Sertifikat Kompetensi
(SK) sebagai Ahli Madya Bidang Keahlian Teknik Jalan
berpengalaman dalam melaksanakan Pekerjaan Pengawasan
Teknis Jalan dan Jembatan sekurang-kurangnya selama 6
(enam) tahun.

Tugas Team Leader mencakup hal-hal sebagai berikut:


1) Mengoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi
untuk setiap pelaksanaan pengukuran atau rekayasa lapangan
yang dilakukan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dan
menyampaikan laporan kepada PPK sehingga dapat segera
diambil keputusan yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan
pengembalian kondisi, pekerjaan minor yang mendahului
pekerjaan utama dan rekayasa terperinci lainnya;
2) Mengoordinasikan seluruh Tim Pengawas secara teratur dan
memeriksa seluruh pekerjaan di lapangan serta memberi
penjelasan tertulis kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam pekerjaan
tersebut, jika dalam kontrak pekerjaan konstruksi hanya
dinyatakan secara umum;
3) Memastikan bahwa Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
memahami Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi secara
benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi
serta gambar-gambar, dan menerapkan metode konstruksi
yang tepat dengan kondisi lapangan untuk setiap pelaksanaan
pekerjaan;
4) Memeriksa dengan teliti setiap gambar-gambar kerja dan
analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya, yang dibuat
oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi sebelum
pelaksanaan pekerjaan;
5) Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan
pada semua lokasi pekerjaan dalam kontrak serta membuat
laporan kepada PPK terhadap hasil inspeksi lapangan;
6) Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau
menolak hasil pekerjaan, material dan peralatan konstruksi
yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan
dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
7) Mengoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan yang
dicapai Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi setiap hari pada
lembar kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang telah
disetujui;
8) Memonitor dan mengevaluasi kemajuan pekerjaan dan segera
melaporkan kepada PPK jika terdapat kemajuan pekerjaan
yang tidak sesuai dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan
Konstruksi dan dapat berpengaruh terhadap jadwal
penyelesaian pekerjaan yang direncanakan. Dalam kondisi
tersebut, maka Team Leader membuat rekomendasi kepada
PPK secara tertulis untuk mengatasi keterlambatan;
9) Memeriksa semua kuantitas dan volume hasil pengukuran
setiap pekerjaan yang telah selesai;
10) Menjamin bahwa sebelum Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
diizinkan untuk melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka
pekerjaanpekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau
menjadi tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah
memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan
Konstruksi;
11) Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu, volume
dan jumlah pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa
kebenaran dari setiap bukti pembayaran bulanan Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi;
12) Mengoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa yang
benar kepada PPK di setiap lokasi pekerjaan untuk bahan
pertimbangan dalam pengampilan keputusan/persetujuan;
13) Memberi rekomendasi kepada PPK terhadap pencapaian mutu
dan hasil pekerjaan yang sesuai dengan Dokumen Kontrak
Pekerjaan Konstruksi atas usulan pembayaran yang diajukan
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
14) Mengoordinasikan penyusunan laporan mengenai kemajuan
fisik dan keuangan pekerjaan konstruksi yang menjadi
kewenangannya dan menyerahkannya kepada PPK;
15) Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar
Terbangun/Terpasang (as-built drawings) dan mengupayakan
agar semua gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum serah
terima pertama (provisional hand over); dan
16) Menyimpan arsip gambar desain dan menyusun korespondensi
kegiatan, laporan harian, laporan mingguan, laporan kemajuan
pekerjaan dan pengukuran pembayaran;

Sub Proffesional Staff adalah Sarjana Teknik S1/D4 Jurusan Teknik


Sipil yang telah lulus dari suatu perguruan tinggi negeri, perguruan
tinggi swasta atau perguruan tinggi internasional yang diakui. Untuk
perguruan tinggi swasta yang belum disamakan, harus telah lulus
ujian Negara. Sub Professional Staff disyaratkan mempunyai
Sertifikat Kompetensi (SK) sebagai Ahli Muda Bidang Keahlian
Teknik Jalan sekurang-kurangnya berpengalaman melaksanakan
pekerjaan selama 1 (satu) tahun. Adapun tugas tenaga Sub-
professional Staff sebagai berikut :

1. Inspektor bertugas membantu Profesional Staff dalam


pengawasan dan keluaran hasil pekerjaan konstruksi jalan.
Dan Inspector yang bertugas membantu Profesional Staff
dalam melakukan inspeksi pengawasan pekerjaan
dilapangan dan verifikasi pemenuhan tingkat layanan jalan,
2. Laboratorium Technition bertugas membantu Profesional
Staff dalam pengendalian mutu dan verifikasi data mutu
pekerjaan dilapangan,

18. JADWAL TAHAPAN Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan kegiatan ini adalah 54 (lima
PELAKSANAAN puluh empat) hari kalender. Waktu Pelaksanaan Terhitung Sejak
KEGIATAN Tanggal Mobilisasi.

LAPORAN
Laporan Bulanan merupakan laporan kemajuan pekerjaan secara
19. LAPORAN BULANAN
singkat yang menggambarkan pencapaian masing-masing kegiatan
pekerjaan. Laporan Bulanan terdiri dari Laporan Bulanan Umum,
Laporan Bulanan Kendali Mutu, dan Laporan Bulanan K3K.

1. Laporan Bulanan Umum


Secara substansional Laporan Bulanan Umum sekurang-
kurangnya terdiri dari:
a. Surat pengantar;
b. Satu halaman "Progress Summary", rangkuman status fisik
dan keuangan dari proyek dan identifikasi permasalahan
yang berdampak pada kemajuan keluaran pekerjaan;
c. Organisasi Proyek termasuk organisasi PPK, Penyedia dan
Konsultan;
d. Uraian kegiatan core team pada bulan terkait dengan hasil
pekerjaan;
e. Uraian hasil inspeksi pada bulan terkait;
f. Jadwal Pelaksanaan dilengkapi “S” Curve;
g. Laporan hasil penjaminan mutu pekerjaan memuat
pengujian bahan dan/atau mutu hasil pekerjaan, baik di
laboratorium maupun di lapangan yang dilaksanakan pada
bulan sebelumnya;
h. Laporan progress keluaran hasil pekerjaan dan keuangan
termasuk besarnya denda (jika ada);
i. Evaluasi dan rekomendasi terkait dengan kinerja pekerjaan.

2. Laporan Kendali Mutu


Laporan Kendali Mutu dibuat pada setiap akhir bulan kalender.
Laporan ini memuat pengujian bahan dan/atau mutu hasil
pekerjaan, baik di laboratorium maupun di lapangan yang
dilaksanakan pada bulan sebelumnya. Isi laporan ini berupa
kesimpulan yang disertai dengan rekapitulasi dari semua hasil
pengujian tersebut di atas dan salinan bukti pengujian pada
formulir laboratorium/lapangan harus disertakan

3. Laporan K3K
Laporan K3K dibuat pada setiap akhir bulan kalender. Laporan
ini memuat komitmen nyata penerapan, monitoring, evaluasi
pengendalian resiko K3K serta penangungjawab K3K dan
Evaluasi kinerja K3K sesuai Sasaran dan Program K3K.

Laporan K3K memuat :


a) Komitmen Pernyataan Tertulis Tentang Penerapan K3K;
b) Strukutur Organisasi K3K;
c) Perencanaan K3K;
d) Monitoring dan Evaluasi Terkait Indentipikasi Bahaya,
Penilaian Resiko, Skala Prioritas, Pengendalian Resiko K3K
dan Penangungjawab K3K;
e) Pengendalian Oprasional K3K;
Peninjauan Ulang Hasil Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja
K3K diklasifikasikan dengan Katogori Sesuai dan Tidak
Sesuai Tolak Ukur bagaiman Sasaran dan Program K3K.

Laporan Bulanan harus diserahkan paling lambat tanggal 5 (lima)


bulan berikutnya.
20. LAPORAN AKHIR Dengan berakhirnya jasa pelayanan Direksi Teknis (akhir kegiatan
konstruksi untuk tiap-tiap kontrak), suatu laporan akhir harus
diserahkan, ringkasan pekerjaan konstruksi, pelaksanaan
pengawasan konstruksi, rekomendasi kebutuhan pemeliharaan di
masa yang akan datang, semua aspek teknis yang muncul selama
masa konstruksi pekerjaan jalan dan jembatan, permasalahan
potensial untuk konstruksi baru yang mungkin terjadi dan pemberian
solusinya (jika ada) untuk beberapa variasi perbaikan dalam
kegiatan yang akan datang dengan tampilan yang sama dalam
lingkup tanggung jawab Pengguna Jasa.

Laporan Akhir juga melampirkan foto kegiatan dan tanggapan


terhadap Gambar Terlaksana (As Built Drawing yang dikerjakan
oleh Penyedia.
Masing-masing laporan terdiri dari suatu ringkasan laporan akhir
pengawasan lapangan dan kegiatan-kegiatan mereka selama
periode pelayanan Direksi Teknis. Satu bulan sebelum berakhirnya
pelayanan sebuah draft Iaporan akhir sudah harus diserahkan ke
PPK yang berisi penjelasan sebagai berikut :
- Deskripsi mendetail dari pelaksanaan pelayanan, dan
pemenuhan penyelesaiannya, dalam kerangka perbaikan
kegiatan-kegiatan pengawasan di lingkungan unit kerjanya.
- Lingkup pekerjaan yang telah dilaksanakan dan ringkasan
keuangan.
- Rekomendasi dalam perubahan kebijakan-kebijakan, prosedur,
dan operasional dengan maksud memperbaiki kemampuan
pengawasan pada program pekerjaan di lingkungan unit
kerjanya.

Untuk Laporan Akhir (termasuk referensi) harus diserahkan kepada


Pejabat Pembuat Komitmen juga dalam bentuk hard copy dan soft
copy dalam Flasdisk.
HAL-HAL LAIN
21. PRODUKSI DALAM Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
NEGERI dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

22. PERSYARATAN Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
KERJA SAMA untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi : Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor
12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor
16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, serta
peraturan turunannya yang diatur dalam Peraturan Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sebelum
adanya pengaturan SOP yang baru.
23. PEDOMAN Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan
PENGUMPULAN DATA Spesifikasi Teknik yang digunakan oleh paket fisik.
LAPANGAN

24. ALIH PENGETAHUAN Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personel satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen berikut:
PPK Pengawasan Satker P2JN Prov. Sumsel

PPK Pengawasan
Satker P2JN Provinsi Sumatera Selatan,

Rahma Sari,ST.,M.Sc.
NIP. 198605122010122007

Anda mungkin juga menyukai