Paket Pekerjaan
RUAS JALAN :
Ruas Bts. Kota Gorontalo – Bts. Kota Limboto Ruas Jln. A. Yani (Limboto), Jln. A.
Yani (Gorontalo), Jln. Botuliyodu, Jln. Mayor Dullah, Jln. Kalengkongan, Jln. Raya
Limboto, Jln. Jalaludin Tantu, Jln. Agus Salim, Jln. Basuki Rachmat, Jln. Akses
Bandara Jalaludin, Jln. Yos Sudarso, Jln. Sudirman Ruas Bts. Kota Limboto – Isimu
Ruas Gorontalo – Biluhu Barat – Paguyaman – Tabulo – Marisa – Lemito –
Molosipat – Taluditi, Kota Gorontalo – Taludaa (Bts. Prov. Sulut)
PROVINSI : GORONTALO
6.4.Alih Pengetahuan
Apabila dipandang perlu oleh Pejabat Pembuat Komitmen, maka
penyedia jasa harus mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi
dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan
konstruksi berbasis kinerja dalam rangka alih pengetahuan kepada
staf dilingkungan organisasi Satuan Kerja terkait.
7. PENDEKATAN DAN Bagian-bagian pekerjaan yang tercakup dalam pekerjaan ini meliputi:
METODOLOGI a. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan
oleh penyedia pekerjaan konstruksi agar hasil pekerjaan sesuai
dengan gambar rencana dan spesifikasi pekerjaan yang ada.
b. Mengukur kuantitas pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan dan
melakukan pemeriksaan untuk pembayaran akhir pekerjaan.
c. Memeriksa dan menguji mutu bahan-bahan yang digunakan dan
mutu hasil pekerjaannya.
d. Menjamin bahwa konstruksi yang sudah selesai telah memenuhi
syarat.
e. Memberikan saran-saran mengenai perubahan pekerjaan dan
tuntutan (claims).
f. Memberikan rekomendasi atas pengoperasian dan pemeliharaan
peralatan yang digunakan.
g. Peninjauan kembali desain, dan melaksanakan pemeriksaan gambar
terlaksana.
h. Melaksanakan pemeriksaan gambar terpasang / terbangun secara
bertahap sesuai progres mutual check dan MC yang dicapai sampai
dengan 100%.
i. Melakukan penjaminan mutu pekerjaan konstruksi jalan yang
dilaksanakan oleh penyedia pekerjaan konstruksi agar hasil
pekerjaan dapat memenuhi tingkat layanan jalan yang ditetapkan.
j. Melakukan inspeksi secara berkala terkait dengan pemenuhan
tingkat layanan jalan berdasarkan indikator kinerja jalan yang
ditetapkan dalam kontrak.
k. Memberikan rekomendasi dalam inovasi pekerjaan konstruksi yang
diajukan oleh kontraktor untuk mencapai kinerja yang ditetapkan.
l. Menyiapkan metode monitoring dan pengukuran terhadap keluaran
pekerjaan konstruksi, bahwa persyaratan kinerja telah dipenuhi.
m. Menyiapkan daftar kriteria penerimaan setiap lingkup pekerjaan
berdasarkan ketentuan teknis yang dipersyaratkan.
n. Memberikan rekomendasi terkait potensi konflik terhadap
pemahaman kontrak berbasis kinerja, yang dapat menimbulkan
tuntutan klaim.
o. Memberikan rekomendasi tentang tindakan pencegahan dalam
upaya meminimalkan potensi ketidaksesuaian mutu pekerjaan dan
tindakan korektif yang harus dilakukan.
p. Melaporkan secara berkala kepada PPK terhadap hasil keluaran
pekerjaan, hasil verifikasi mutu pekerjaan dan pemenuhan tingkat
layanan jalan.
8. JANGKA WAKTU Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 11 bulan / 330 (tiga ratus
PELAKSANAAN tiga puluh) hari kalender.
9. TENAGA AHLI Tenaga ahli yang dibutuhkan dibuktikan dengan sertifikat keahlian dari
Asosiasi Profesi yang diregistrasi oleh Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPJK). Adapun tenaga ahli yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan ini adalah:
a. Ketua Tim /Supervision Engineer.
Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana S1/D4 atau S2 yang
telah lulus dari suatu perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi
swasta yang telah disamakan atau perguruan tinggi internasional
yang diakui. Untuk perguruan tinggi swasta yang belum disamakan,
harus telah lulus ujian Negara.
Ketua Tim disyaratkan berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan pengawasan jalan/jembatan sekurang-kurangnya selama 5
(lima) tahun untuk S1/D4 dan 3 (tiga) tahun untuk S2. Diutamakan
yang telah mempunyai pengalaman sebagai Ketua Tim atau
Supervision Engineer selama 5 (lima) tahun pada pekerjaan sejenis,
dan telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-
an dari LPJK. Memiliki SKA Jalan/Jembatan Madya Sebagai
Supervision Engineer, tugas utamanya adalah memimpin,
mengarahkan dan mengendalikan seluruh tenaga ahli pengawasan
konstruksi terhadap berjalannya pelaksanaan pekerjaan.
[
b. Inspection Engineer.
Mempunyai sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait
dengan dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi
(LPJK).
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah minimal Strata Satu (S-
1)/Diploma-4 yang telah lulus dari suatu perguruan tinggi negeri,
perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau perguruan tinggi
internasional yang diakui. Untuk perguruan tinggi swasta yang belum
disamakan, harus telah lulus ujian Negara.
Inspection Engineer disyaratkan sekurang-kurangnya berpengalaman
melaksanakan pekerjaan yang sejenis selama 4 (empat) tahun,
diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi
bidang ke-PU-an dari LPJK. Memiliki SKA Jalan/Jembatan Madya.
Inspection Engineer bertanggung jawab kepada Supervison Engineer
dan berkedudukan di lokasi pelaksana bekerja, serta bertanggung
jawab melakukan pemeriksaan dan pengendalian kegiatan yang
berhubungan dengan aspek desain, pengukuran volume bahan dan
pekerjaan sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan.
c. Quality Engineer.
Mempunyai sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait
dengan dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi
(LPJK).
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah minimal Strata Satu (S-
1)/Diploma 4 yang telah lulus dari suatu perguruan tinggi negeri,
perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau perguruan tinggi
internasional yang diakui. Untuk perguruan tinggi swasta yang belum
disamakan, harus telah lulus ujian Negara.
Quality Engineer disyaratkan sekurang-kurangnya berpengalaman
melaksanakan pekerjaan yang sejenis selama 4 (empat) tahun,
diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi
bidang ke-PU-an dari LPJK. Memiliki SKA Jalan/Jembatan Madya.
Quality Engineer bertanggung jawab kepada Supervision Engineer
dan berkedudukan di lokasi Pelaksana bekerja. Membantu
Supervision Engineer dalam penjaminan mutu pekerjaan yang telah
ditentukan oleh Dokumen Kontrak dan memahami benar terhadap
metode pemeriksaan bahan, tes laboratorium yang disyaratkan.
Tugas dan kewajiban sebagai berikut:
1. Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap
pekerjaan, material dan peralatan yang ditempatkan di lapangan
apakah sesuai dengan gambar dan spesifikasi;
2. Melakukan pengawasan yang seksama atas pemasangan,
pengaturan dan penempatan peralatan laboratorium lapangan
pelaksana serta memantau alat-alat pengujian sebelum
pekerjaan konstruksi dimulai, peralatan laboratorium yang ada
sudah siap dioperasikan;
3. Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua
pekerjaan pengujian yang dikerjakan oleh pelaksana dan
tenaga-tenaganya dalam rangka pengendalian mutu material
serta hasil pekerjaannya, dan memberitahukan dengan segera
secara tertulis kepada Supervision Engineer tentang
kekurangan-kekurangan yang dijumpai baik dalam prosedur
pengujian yang dipakai maupun setiap cacat yang terdapat pada
material atau mutu pekerjaannya;
4. Menganalisis semua data hasil pengujian mutu pekerjaan serta
menyerahkannya kepada Supervision Engineer rekomendasi
secara tertulis tentang disetujui atau ditolaknya material dan hasil
pekerjaan yang bersangkutan;
5. Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan yang
dilakukan oleh Pelaksana tidak kurang dari syarat minimum yang
ditetapkan spesifikasi;
6. Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan ke lokasi
proyek sehingga sebelum material tersebut digunakan sudah
sesuai dengan spesifikasi;
7. Menyerahkan kepada Supervision Engineer laporan bulanan
mengenai semua hasil pengujian yang diperoleh selama bulan
sebelumnya, untuk diserahkan oleh Supervision Engineer
kepada PPK, laporan tersebut berisikan semua data
laboratorium serta pengujian di lapangan berikut
risalah/kesimpulan dari data yang ada;
d. Quantity Engineer
Mempunyai sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait
dengan dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi
(LPJK).
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah minimal Strata Satu (S-
1)/Diploma 4 yang telah lulus dari suatu perguruan tinggi negeri,
perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau perguruan tinggi
internasional yang diakui. Untuk perguruan tinggi swasta yang belum
disamakan, harus telah lulus ujian Negara.
Quantity Engineer disyaratkan sekurang-kurangnya berpengalaman
melaksanakan pekerjaan sejenis selama 3 (tiga) tahun, diutamakan
yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-
an dari LPJK. Memiliki SKA Jalan / Jembatan Muda.
Quantity Engineer bertanggung jawab kepada Supervision Engineer
dan berkedudukan di lokasi pelaksana bekerja. Serta bertanggung
jawab terutama untuk melakukan pemeriksaan kuantitas hasil
pengukuran setiap pekerjaan dan pengendalian keluaran hasil
pekerjaan yang sesuai dengan yang telah ditentukan dalam
dokumen kontrak.
TOTAL A + B 14/95
Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa Laporan yang
10. KELUARAN berisi kegiatan pengawasan pekerjaan konstruksi berbasis kinerja antara
lain:
Laporan Pendahuluan.
Laporan Bulanan.
Laporan Mutu..
Laporan Teknis (jika diperlukan).
Laporan Akhir.
11. LAPORAN Setiap isi laporan harus jelas dan dapat dibaca serta disusun dalam
bahasa Indonesia dengan tata bahasa yang baik dan benar
Ukuran kertas masing-masing laporan adalah A4 (210 x 297 mm), jumlah
dan pengiriman laporan ditetapkan sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan
Tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah dimulainya pekerjaan
Jasa Konsultan, dan harus menyerahkan 5 (lima) rangkap/buku,
untuk setiap laporan pendahuluan yang isinya melaporkan mengenai
jadwal rencana kerja, metodologi pengawasan, tahapan pelaksanaan
pengawasan pekerjaan secara lengkap, jadwal personil pendukung
yang telah disetujui aktif di lapangan dan Rencana Mutu Kontrak
Pengawasan Jasa Konsultansi.
2. Laporan Bulanan
Harus diserahkan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya sebanyak
5 (lima) rangkap, merupakan laporan kemajuan pekerjaan secara
singkat yang menggambarkan pencapaian kinerja jalan untuk
masing-masing kegiatan pekerjaan. Secara substansional Laporan
Bulanan sekurang- kurangnya terdiri dari :
a. Surat pengantar;
b. Satu halaman "Progress Summary", rangkuman status fisik dan
keuangan dari proyek dan identifikasi permasalahan yang
berdampak pada kemajuan keluaran pekerjaan;
c. Organisasi Proyek termasuk organisasi PPK, Penyedia dan
Konsultan.
d. Uraian kegiatan pengawasan pekerjaan pada bulan terkait
dengan kinerja hasil pekerjaan.
e. Uraian hasil inspeksi pemenuhan tingkat layanan jalan pada
bulan terkait.
f. Jadwal Pelaksanaan dilengkapi “S” Curve.
g. Laporan hasil penjaminan mutu pekerjaan.
h. Laporan progres keluaran hasil pekerjaan dan keuangan
termasuk besarnya denda (jika ada).
i. Evaluasi dan rekomendasi terkait dengan kinerja pekerjaan.
Laporan beserta copy dokumen yang dibuat, harus didistribusikan
kepada PPK.
3. Laporan Triwulan
Laporan ini dibuat secara berkala setiap akhir triwulan sebanyak 6
(enam) rangkap/buku.
Setiap akhir triwulan tahun anggaran (akhir Bulan Maret, Juni,
September dan Desember) Ketua Tim akan menyerahkan laporan
Triwulanan, terdiri dari kegiatan Penyedia Jasa selama tiga bulan
yang telah berjalan.
Laporan Triwulan ini termasuk informasi status personil yang
dimobilisasi, kemajuan dari pekerjaan lapangan, variasi kontrak dan
Change Order, status klaim (jika ada), deskripsi singkat mengenai
masalah teknis atau masalah kontrak yang terjadi termasuk
terjadinya kegagalan pemenuhan tingkat layanan jalan dan informasi
lain yang berkaitan dengan semua jaringan jalan yang sedang
berjalan dibawah pengawasannya termasuk rekomendasi tindak
lanjut penanganannya.
Isi dari masing-masing laporan disajikan dalam 16 format :
a. Judul lembar
b. Surat Pengantar
c. Daftar isi
d. Data Proyek
e. Peta Lokasi
f. Data Mobilisasi
g. Organisasi Proyek.
h. Progres keluaran hasil pekerjaan.
i. Jadwal pekerjaan.
j. Status Change Order atau Addendum.
k. Ringkasan pembayaran (keuangan) termasuk denda (jika ada).
l. Status klaim Penyedia Jasa (jika ada)
m. Ringkasan hasil inspeksi lapangan dan pemenuhan tingkat
layanan jalan.
n. Ringkasan hasil penjaminan mutu pekerjaan.
o. Rekomendasi dan Tindak lanjut.
4. Laporan Teknis (jika diperlukan)
Laporan Teknis dibuat jika terjadi perubahan lingkup pekerjaan
dan/atau perubahan kinerja jalan. Ketua Tim harus membuat laporan
teknis sesuai keperluan dimaksud yang terjadi selama
berlangsungnya kegiatan. Ketua Tim akan membantu PPK untuk
mempersiapkan suatu laporan justifikasi teknis atau penyebab
perubahan yang terdiri dari :
a. Data Proyek.
b. Peta lokasi pekerjaan.
c. Lingkup pekerjaan awal dan perubahan (jika ada).
d. Alasan perubahan yang didukung dengan data teknis yang
terkait.
e. Penjelasan singkat mengenai asumsi perubahan yang diusulkan,
namun tetap untuk pemenuhan tingkat layanan jalan.
f. Gambar – gambar perubahan (jika ada) termasuk lokasi.
g. Perubahan pasal-pasal dalam dokumen kontrak (jika ada) terkait
dengan perubahan lingkup pekerjaan dan kinerja jalan.
h. Rekomendasi teknis.
5. Laporan Akhir
Dengan berakhirnya jasa pelayanan Direksi Teknis (akhir kegiatan
konstruksi untuk tiap-tiap kontrak), suatu laporan akhir harus
diserahkan, ringkasan pekerjaan konstruksi, pelaksanaan
pengawasan konstruksi, rekomendasi kebutuhan pemeliharaan di
masa yang akan datang, semua aspek teknis yang muncul selama
masa konstruksi pekerjaan jalan dan jembatan, permasalahan
potensial untuk konstruksi baru yang mungkin terjadi dan pemberian
solusinya(jika ada) untuk beberapa variasi perbaikan dalam kegiatan
yang akan datang dengan tampilan yang sama dalam lingkup
tanggung jawab Pengguna Jasa.
Laporan akhir juga melampirkan foto kegiatan dan tanggapan
terhadap Gambar Terlaksana(As Built Drawing yang dikerjakan oleh
Penyedia.
Masing-masing laporan terdiri dari suatu ringkasan laporan akhir
pengawasan lapangan dan kegiatan-kegiatan mereka selama
periode pelayanan Direksi Teknis. Satu bulan sebelum berakhirnya
pelayanan sebuah draft Iaporan akhir sudah harus diserahkan ke
PPK yang berisi penjelasan sebagai berikut :
a. Deskripsi mendetail dari pelaksanaan pelayanan, dan
pemenuhan penyelesaiannya, dalam kerangka perbaikan
kegiatan-kegiatan pengawasan di lingkungan unit kerjanya.
b. Lingkup pekerjaan yang telah dilaksanakan dan ringkasan
keuangan.
c. Rekomendasi dalam perubahan kebijakan-kebijakan, prosedur,
dan operasional dengan maksud memperbaiki kemampuan
pengawasan pada program pekerjaan di lingkungan unit
kerjanya.