Anda di halaman 1dari 18

KERANGKA ACUAN KERJA

PAKET 17 - PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN


WONOSOBO-TEMANGGUNG-SECANG DAN PRINGSURAT-SECANG-BTS. YOGYA
TAHUN ANGGARAN 2019

Uraian Pendahuluan

1. Latar 1.1. Umum


Belakang Direktorat Jenderal Bina Marga, Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional VII Cq Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan
Nasional Provinsi Jawa Tengah, bermaksud untuk melaksanakan
Pengawasan Teknis Pekerjaan Konstruksi Preservasi Jalan pada
Ruas Jalan seperti tercantum dalam lampiran KAK, yang akan
dilaksanakan oleh Penyedia pekerjaan konstruksi.
Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan
rencana mutu, biaya, waktu dan pemenuhan kinerja jalan yang telah
ditetapkan di dalam kontrak jasa konstruksi, maka diperlukan
adanya Tim Konsultan yang bertugas sebagai pengawas pekerjaan
konstruksi yang berperan membantu Pejabat Pembuat Komitmen
Pekerjaan Konstruksi pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan
Nasional Provinsi Jawa Tengah, di dalam melaksanakan
pengawasan teknis dan penjaminan mutu teknis pada lokasi
kegiatan yang sedang berlangsung.
Tim Pengawas Pekerjaan dimaksud, adalah Penyedia Jasa
Konsultansi untuk pekerjaan pengawasan/supervisi pekerjaan
konstruksi jalan pada ruas Jalan seperti yang tercantum dalam
lampiran KAK.

2. Maksud dan 2.1. Maksud :


Tujuan Maksud pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi, pengawasan
pekerjaan konstruksi ini, adalah untuk :
a. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) didalam
melakukan pengawasan pekerjaan terhadap kegiatan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan oleh Penyedia
Pekerjaan Konstruksi, berhubung adanya keterbatasan tenaga
pada Satuan Kerja yang bersangkutan, baik dari segi jumlah
maupun dari segi kualifikasinya.
b. Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi
oleh Penyedia pekerjaan konstruksi di lapangan dalam
menerapkan desain yang memenuhi persyaratan spesifikasinya.
c. Memberi kepastian dan jaminan kepada Pengguna Jasa bahwa
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Pekerjaan
Konstruksi telah memenuhi persyaratan mutu teknis yang
tercantum dalam dokumen kontrak.
d. Melakukan inspeksi pemenuhan tingkat layanan jalan
berdasarkan indikator kinerja jalan dan jembatan yang telah
ditetapkan dalam dokumen kontrak.
e. Membantu PPK dalam pengendalian pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, apabila terdapat perbedaan interpretasi pasal-pasal
dalam dokumen kontrak dalam penerapan di lapangan.
f. Membantu menyelesaikan revisi desain / variasi kontrak,
bilamana terdapat perbedaan antara desain yang ada dengan
kondisi di lapangan.
g. Melakukan verifikasi data termasuk data kinerja jalan dan
jembatan di lapangan, yang dilaksanakan Penyedia Pekerjaan
Konstruksi.

2.2. Tujuan :
Tujuan pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi ini adalah
pengendalian pelaksanaan pekerjaan di lapangan untuk mendapatkan
hasil pekerjaan konstruksi yang memenuhi persyaratan yang
tercantum di dalam spesifikasi (tepat mutu), dan dilaksanakan secara
tepat biaya serta tepat waktu. Dan penjaminan mutu teknis pekerjaan
konstruksi jalan dan jembatan untuk mendapatkan hasil pekerjaan
yang memenuhi kinerja jalan dan jembatan yang ditetapkan dalam
dokumen kontrak, guna menjamin ketersediaan infrastruktur jalan
dan jembatan yang handal dan berkelanjutan.

3. Sasaran Sasaran pengadaan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi


jalan dan jembatan ini adalah tercapainya hasil pekerjaan preservasi jalan
dan jembatan sesuai dengan Spesifikasi Teknis yang telah ditetapkan,
sehingga kinerja jalan dan jembatan yang ditangani dapat memberikan
layanannya sesuai dengan umur desain yang direncanakan.
Disamping itu, sebagian tugas Pejabat Pembuat Komitmen yang
bersangkutan, khususnya dalam hal menyangkut masalah penjaminan
mutu pekerjaan, administrasi teknis, progres keluaran pekerjaan dan
pengendalian pekerjaan di lapangan dapat dilimpahkan kepada Penyedia
Jasa Konsultansi ini.

4. Lokasi Kegiatan Jasa Konsultansi ini dilaksanakan di wilayah Satuan Kerja


Pekerjaan Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Jawa Tengah.

5. Sumber Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan :


Pendanaan APBN Tahun Anggaran 2019

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Pejabat Pembuat Komitmen


Organisasi Pengawasan.
Pejabat Satuan Kerja : Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional
Pembuat Provinsi Jawa Tengah.
Komitmen
Data Penunjang

7. Data Dasar Dokumen kontrak pekerjaan konstruksi yang diawasi.

8. Standar Teknis 1. Buku Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02/M/BM/2017;


2. Permen PU No. 19/PRT/M/2011 tentang Persyaratan Teknis Jalan dan
Kriteria Perencanaan Teknis Jalan;
3. Petunjuk Desain Drainase Permukaan Jalan (No. 008/T/BNKT/1990);
4. Pedoman Perencanaan Sistem Drainase Jalan (Pd.T-02-2006-B);
5. Spesifikasi umum Bina Marga Tahun 2018;
6. Standar Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan, Maret 1992,
Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Pembinaan Jalan Kota;
7. Spesifikasi Standar Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota,
Direktorat Jenderal Bina Marga, September 1997;
8. Tata cara perencanaan geometrik jalan antar kota, No.
038/TBM/1997, Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal
Bina marga;
9. Standar Teknis lain yang berlaku di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Bina
Marga.

9. Studi-studi 1. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus mencari


Terdahulu sendiri informasi yang dibutuhkan.
2. Konsultan Pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari
proyek maupun yang dicari sendiri (termasuk menginstruksikan
penyelidikan tanah lebih lanjut) kepada Penyedia Jasa Konstruksi
(Pemborong) jika dirasa perlu demi keamanan konstruksi.
3. Kesalahan / kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab dari Konsultan Pengawas dan
Penyedia Jasa Konstruksi (Pemborong) ikut bertanggung jawab jika
kesalahan/kelalaian pekerjaan tersebut timbul akibat Penyedia Jasa
Konstruksi (Pemborong) yang tidak mengikuti saran yang diberikan
Konsultan Pengawas sebelumnya serta tidak memeriksa kebenaran
informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya.
10. Referensi 1. Undang-Undang No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
Hukum 2. Undang-Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan;
3. Peraturan Presiden No 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang / Jasa
Pemerintah;
4. Peraturan Pemerintah No. 79 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Jasa Kontruksi;
5. Peraturan Menteri PUPR Nomor 31 Tahun 2015 tentang Perubahan
Ketiga Atas Peraturan Menteri PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi;
6. Peraturan Menteri Perhubungan No. 14 tahun 2006 tentang
Manajemen dan Rekayasa Lalulntas di Jalan;
7. Peraturan Menteri PU No. 9 Tahun 2008 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan Kerja Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;
8. Peraturan Meneri PU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem
Manajemen Mutu Departemen PU;
9. SE Menteri PUPR nomor 10/SE/M/2018 tentang Pemberlakuan
Standar Dokumen Pemilihan Pengadaan Jasa Konstruksi Dalam
Rangka Lelang Dini di Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan
Rakyat untuk Tahun Anggaran 2019.
10. Referensi hukum lainnya yang diperlukan dan dianggap penting.

Ruang Lingkup
11. Lingkup 1. Lingkup Kegiatan
Kegiatan Lingkup kegiatan ini meliputi :
1. Persiapan :
a) Menyusun Rencana Mutu Kontrak (RMK) Pengawasan
Pekerjaan.
b) Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen kontrak pekerjaan
konstruksi, termasuk pengendalian manajemen dan
keselamatan lalu-lintas serta SMK3 Konstruksi, dan Dokumen
Lingkungan.
c) Membantu PPK Pekerjaan Konstruksi dalam pelaksanaan
Rapat Persiapan Pelaksanaan / Pre Construction Meeting
(PCM) dan memeriksa RMK Penyedia Pekerjaan Konstruksi.
d) Mencatat seluruh kesepakatan dalam PCM dan dituangkan
dalam Berita Acara sebagai Dokumen Kegiatan.
e) Mempersiapkan formulir-formulir isian, antara lain:
i. Laporan Harian
ii. Laporan Mingguan
iii. Laporan Bulanan.
iv. Laporan Teknis (jika diperlukan).
v. Pengecekan kesesuaian desain dengan kondisi lapangan.
vi. Laporan inspeksi pemenuhan tingkat layanan jalan dan
Jembatan.
vii. Rencana monitoring pelaksanaan pekerjaan dan verifikasi
laporan kegiatan yang disiapkan oleh Penyedia pekerjaan
konstruksi.
viii. Penjaminan mutu pekerjaan termasuk kriteria pengujian
dan penerimaan hasil pekerjaan.
ix. Bentuk perhitungan-perhitungan volume data dan
Sertifikat Pembayaran.
x. Bentuk Request Penyedia untuk memulai pekerjaan dan
pengujian bahan.
f) Menjelaskan Struktur Organisasi Direksi Teknis dan tugas dari
masing-masing personil Direksi Teknis kepada PPK Pekerjaan
Konstruksi.
g) Menjelaskan rencana kerja pengawasan Pekerjaan Konstruksi
kepada PPK Pekerjaan Konstruksi:
h) Menyampaikan dan mempresentasikan RMK kepada PPK
Pekerjaan Konstruksi pada saat PCM.
i) Membantu PPK Pekerjaan Konstruksi dalam mengkaji rencana
mutu kontrak (RMK) penyedia jasa konstruksi.
j) Menyampaikan pemahaman pasal-pasal utama dalam kontrak
terkait pelaksanaan pekerjaan.
k) Menandatangani berita acara mobilisasi dan melaporkan
pelaksanaan mobilisasi kepada Direksi Pekerjaan.
l) Melakukan pengawasan, pengujian, pengecekan kuantitas dan
kualitas serta kelayakan peralatan, fasilitas dan perlengkapan
yang dimobilisasi Penyedia Jasa.
m) Mengecek Daftar peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang
disampaikan Penyedia Jasa.
n) Mengecek masa laku kalibrasi peralatan yang akan digunakan
oleh Penyedia Jasa.
o) Menyampaikan rekomendasi kepada Direksi Pekerjaan tentang
jumlah, mutu dan kelaikan peralatan, fasilitas dan perlengkapan
yang dimobilisasi Penyedia Jasa.
p) Menyampaikan ketentuan tentang pemenuhan tingkat layanan
jalan dan jembatan berdasarkan indikator kinerja jalan dan
jembatan yang ditetapkan dalam dokumen kontrak.
q) Memberikan rekomendasi terhadap konsep gambar kerja
kepada Direksi Pekerjaan dan Penyedia Jasa.
r) Memeriksa gambar kerja yang terkait dengan metode kerja
diajukan oleh Penyedia Jasa dan kontrol terhadap kuantitas
pekerjaan.
s) Melaporkan progres pekerjaan yang telah diselesaikan
Penyedia Jasa.
t) Membuat daftar kekurangan (Defect & Deficiencies)
berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan.
u) Membantu PPK dalam pengecekan data adminstrasi dan teknis
pekerjaan.

2. Pelaksanaan Pengawasan:
a) Turut serta dalam pelaksanaan rekayasa lapangan dan
membantu memeriksa shopdrawing yang disiapkan oleh
Penyedia Jasa.
b) Melaksanakan pengawasan teknis pekerjaan konstruksi jalan
dan jembatan secara profesional, efektif dan efisien sesuai
dengan spesifikasi sehingga terhindar dari resiko kegagalan
konstruksi.
c) Memeriksa dan menyetujui laporan harian dan laporan
mingguan pekerjaan konstruksi.
d) Mengevaluasi dan menyetujui monthly certificate (MC).
e) Membuat laporan bulanan terkait progres pekerjaan di
lapangan dan membuat rekomendasi setiap permasalahan yang
timbul di lapangan kepada Pengguna Jasa.
f) Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada setiap
terjadinya perubahan kinerja pekerjaan.
g) Melakukan verifikasi dan validasi hasil pengukuran topografi
yang dilakukan Penyedia.
h) Melakukan inspeksi dan membuat laporan hasil inspeksi
pemenuhan tingkat layanan jalan.
i) Verifikasi hasil inspeksi pekerjaan yang dilakukan oleh
Penyedia pekerjaan konstruksi.
j) Penjaminan mutu pekerjaan di lapangan dengan menerapkan
prosedur kerja dan uji mutu pekerjaan sesuai dokumen kontrak.
k) Melakukan verifikasi pemenuhan tingkat layanan jalan yang
dilakukan Penyedia Jasa Konstruksi.
l) Melaksanakan koordinasi dengan Konsultan Core Team Satker
P2JN Prov. Jateng dan Konsultan Manajemen Proyek (KMP)
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII.

3. Pengendalian Pekerjaan Fisik


a) Proses dan Pelaksanaan Kegiatan
Setiap kegiatan pekerjaan selalu memerlukan perencanaan,
proses, metode kerja, dan pelaksanaan kegiatan yang
diperlukan sehingga hasil suatu kegiatan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan. Untuk setiap unit kerja/unit
pelaksana kegiatan harus merencanakan dan melaksanakan
proses dan pelaksanaan kegiatan secara terkendali yang
meliputi :
i. Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan dalam rencana mutu
unit kerja dan/atau rencana mutu pelaksanaan kegiatan
dan/atau Rencana Mutu Kontrak (RMK).
ii. Setiap kegiatan dapat diketahui ketersediaan informasi
yang menggambarkan karakteristik kegiatan dan
ketersediaan dokumen kegiatan.
iii. Setiap kegiatan memenuhi persyaratan ketersediaan
sumber daya yang diperlukan dalam proses kegiatan.
iv. Ketersediaan peralatan monitoring dan pengukuran
pelaksanaan pekerjaan serta mekanisme proses
penyerahan hasil pekerjaan.

Setiap jenis kegiatan harus mempunyai petunjuk pelaksanaan


yang merupakan dokumen standar kerja yang diperlukan guna
memastikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
proses dilakukan secara efektif dan efisien. Adapun Petunjuk
Pelaksanaan sekurang-kurangnya :
i. Halaman Muka berisi :
- Judul dan nomor identifikasi petunjuk pelaksanaan
- Status validasi dan status perubahan.
- Kolom pengesahan petunjuk pelaksanaan.
ii. Riwayat Perubahan;
iii. Maksud dan Tujuan Petunjuk Pelaksanaan;
iv. Ruang Lingkup penerapan;
v. Referensi atau acuan yang digunakan;
vi. Definisi (penjelasan istilah-istilah) jika diperlukan;
vii. Tahapan proses atau kegiatan (dengan bagan alir jika
perlu);
viii. Ketentuan Umum (penjelasan tentang persyaratan-
persyaratan yang harus dipenuhi dalam melaksanakan
proses);
ix. Tanggung jawab dan wewenang;
x. Kondisi khusus (penyimpangan dsb.);
xi. Rekaman/Bukti kerja (yang menjadi persyaratan)
xii. Lampiran berupa contoh format rekaman/bukti kerja.
Untuk melaksanakan validasi terhadap proses pelaksanaan
pekerjaan dalam kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan
terhadap hasil kegiatan setelah selesai dilaksanakan harus dapat
dilakukan pada setiap tahap kegiatan, jika verifikasi tidak dapat
dilakukan secara langsung melalui monitoring atau pengukuran
secara berurutan. Validasi pada pelaksanaan kegiatan harus
mempertimbangkan ketentuan berikut:
- Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan untuk peninjauan
dan persetujuan proses.
- Validasi ulang pelaksanaan kegiatan bila hasilnya tidak
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, setelah dilakukan
perbaikan atau penyempurnaan.
- Verifikasi kinerja hasil pekerjaan dan pemenuhan tingkat
layanan jalan dan jembatan.
- Kriteria pengujian dan penerimaan hasil pekerjaan.
Disamping itu Konsultan Pengawas harus mampu
mengidentifikasi hasil setiap tahapan kegiatan dari awal hingga
akhir kegiatan dan mengidentifikasi status hasil kegiatan
tersebut. Tujuan identifikasi untuk memastikan pada hasil
kegiatan dapat dilakukan analisis apabila terjadi ketidak-
sesuaian pada proses dan hasil keluaran pekerjaan. Rekaman
hasil identifikasi harus selalu terpelihara dalam pengendalian
rekaman/bukti kerja. Untuk memastikan bahwa bagian hasil
pekerjaan yang telah diterima harus tetap terpelihara sampai
waktu penyerahan menyeluruh. Pada proses penyerahan hasil
pekerjaan, setiap segmen pekerjaan harus mensyaratkan dan
menerapkan proses pemeliharaan hasil pekerjaan dan yang
menjadi bagian hasil pekerjaan agar kinerjanya tetap terjaga.

b) Monitoring dan Pengendalian Kegiatan


Monitoring dan pengendalian Kegiatan merupakan suatu
proses evaluasi yang harus dilaksanakan untuk mengetahui
kinerja hasil pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat dilakukan
pengukuran atau penilaian hasil dari produk penyedia jasa
konstruksi. Monitoring merupakan bagian dari pengendalian
mutu hasil pekerjaan, agar semua hasil kegiatan yang
diserahkan dapat memenuhi persyaratan kriteria penerimaan
pekerjaan. Hal - hal yang harus diperhatikan dalam
melaksanakan monitoring antara lain :
a. Penanggungjawab untuk tiap-tiap tahapan kegiatan harus
menetapkan metode yang tepat untuk monitoring dan
pengukuran hasil pekerjaan dari setiap tahapan pekerjaan.
b. Monitoring dan pengukuran dilakukan dengan cara
memverifikasi bahwa persyaratan telah dipenuhi.
c. Setiap monitoring dan pengukuran dilaksanakan pada
tahapan sesuai yang telah direncanakan.
d. Rekaman bukti monitoring dan pengukuran hasil
kegiatan harus dipelihara kedalam pengendalian
rekaman/bukti kerja.

Disamping itu Konsultan Pengawas harus menentukan,


mengumpulkan dan menganalisis data yang sesuai dan
memadai. Analisis data bertujuan untuk mengevaluasi dimana
dapat dilaksanakan perbaikan berkesinambungan dan analisis
harus didasarkan pada data yang dihasilkan dari kegiatan
monitoring dan pengukuran atau dari sumber terkait lainnya.
Hasil analisis harus berkaitan dengan manfaat hasil pekerjaan,
kesesuaian terhadap persyaratan hasil pekerjaan dan
karakteristik dari proses-proses kegiatan termasuk peluang
untuk tindakan pencegahan. Sedangkan pengendalian hasil
pekerjaan yang tidak sesuai atau tidak memenuhi persyaratan
harus di-identifikasi dan dipisahkan dari hasil pekerjaan yang
sesuai untuk mencegah penggunaan yang tidak terkendali.
Upaya pencegahan hasil pekerjaan yang tidak sesuai,
diperlukan tindakan korektif dan tindakan pencegahan yang
diatur dalam prosedur mutu. Prosedur tindakan korektif
minimal harus mencakup kegiatan antara lain :
a. Menguraikan ketidaksesuaian,
b. Menentukan / melakukan kajian terhadap penyebab
ketidaksesuaian
c. Menetapkan rencana penanganan untuk memastikan,
bahwa ketidaksesuaian tidak akan terulang dan jadwal
waktu penanganan.
d. Menetapkan petugas yang melaksanakan tindak perbaikan.
e. Mencatat hasil tindakan yang dilakukan.
f. Memverifikasi tindakan perbaikan yang telah dilakukan.
Tindakan pencegahan ditetapkan dalam upaya meminimalkan
potensi ketidaksesuaian yang akan terjadi termasuk
penyebabnya. Tindakan pencegahan harus
mempertimbangkan dampak potensialnya dan efek dari
tindakan pencegahan kegiatan yang lainnya. Untuk itu perlu
mengidentifikasi potensi ketidaksesuaian dan merencanakan
kebutuhan tindakan untuk mencegah terjadinya
ketidaksesuaian serta melakukan verifikasi tindakan
pencegahan yang telah dilaksanakan.
12. Keluaran Kegiatan ini bertujuan untuk melengkapi administrasi laporan seluruh
kegiatan, Konsultan Pengawas diwajibkan untuk membuat laporan secara
detail dan lengkap sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Laporan-laporan / bukti kegiatan yang mendukung pekerjaan pengawasan
paket ini antara lain :
1. Laporan Rencana Mutu Kegiatan
2. Laporan Pendahuluan
3. Laporan Bulanan
4. Laporan Triwulan
5. Laporan Akhir
Laporan yang berisi kegiatan pengawasan pekerjaan konstruksi (Soft
Copy dan Hard Copy). Setiap isi laporan harus jelas dan dapat dibaca
serta disusun dalam bahasa Indonesia dengan tata bahasa yang baik dan
benar. Ukuran kertas masing-masing laporan adalah A4 (210 x 297 mm).

13. Peralatan, Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang
Material, dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa:
Personil dan a. Laporan dan Data (Bila ada)
Fasilitas dari Kumpulan laporan dan data hasil pengawasan terdahulu serta
Pejabat fotografi.
Pembuat b. Staf Pengawas/Pendamping
Komitmen Dalam menjalankan tugasnya konsultan penyedia jasa harus selalu
melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Konsultan Core Team,
Project Officer (PO) Satker P2JN Prov. Jateng dan PPK Fisik dan/atau
staf pengawas yang ditunjuk.
c. Akomodasi dan Ruangan Kantor (Bila ada)
Akomodasi dan Ruang Kantor harus disediakan oleh penyedia jasa
sendiri dengan cara sewa.
14. Peralatan dan Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan
Material dari peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan,
Penyedia Jasa dengan cara pembelian atau sewa sesuai dengan volume dan satuan dalam
Konsultansi perincian biaya.
Barang-barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa dengan cara
sewa adalah sebagai berikut :
Jangka
Jumlah Kuan
No Jenis Biaya Waktu
(unit) titas
(bulan)
1 Sewa Kantor Lapangan 1 11 11
Sewa Computer, Monitor atau
2 1 11 11
Lap Top dan Printer
3 Sewa Kamera Video 2 11 22
4 Sewa Kamera Video 2 6,5 13
5 Sewa Kendaraan Roda 4 1 11 11
6 Sewa Kendaraan Roda 4 2 6,5 13
7 Sewa Kendaraan Roda 2 2 11 22
8 Sewa Kendaraan Roda 2 4 6,5 26
15. Lingkup Konsultan Pengawas akan melaksanakan pengendalian dan pengawasan
Kewenangan seluruh pekerjaan konstruksi berdasarkan dokumen kontrak, spesifikasi
Penyedia jasa teknis maupun dokumen referensi lainnya beserta seluruh peraturan
yang berlaku.

16. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 11,00 (Sebelas Koma
Penyelesaian Nol) bulan kalender Tahun Anggaran 2019.
Pekerjaan Orang-bulan (OB/MM) tenaga ahli, dan tenaga pendukung dapat dilihat
pada volume dan satuan dalam perincian biaya.

17. Personil Preservasi Jalan Bts. Kab. Wonosobo-Temanggung-Secang


− Preservasi Pemeliharaan Rutin Jalan, Preservasi Rutin Jembatan.
− Rehabilitasi Mayor Jalan Pertigaan Bulu-Kedu, Kedu-Bts. Kota
Temanggung, Jln. Hayam wuruk (Temanggung), Bts. Kota
Temanggung - Kranggan, Kranggan-Secang.
Preservasi Jalan Pringsurat-Secang-Bts. Yogya
− Preservasi Pemeliharaan Rutin Jalan, Preservasi Rutin Jembatan.
− Rehabilitasi Mayor Jalan Jln. Soekarno Hatta (Magelang),
Keprekan-Bts. Kota Muntilan, Muntilan-Salam (Bts. DIY).
Kualifikasi Jml
Posisi Orang
Bulan
Pendidika Keahlian
n
Tenaga Ahli :
Site Engineer Ahli Jalan 8 Tahun 11,00 OB
Chief Inspector 1 S1 Teknik Madya 6 Tahun 6,50 OB
Chief Inspector 2 Sipil dan Ahli 6 Tahun 6,50 OB
Quality Engineer 1 Jembatan 6 Tahun 6,50 OB
Quality Engineer 2 Madya 6 Tahun 6,50 OB
Tenaga Pendukung :
Inspector 1 11,00 OB
Inspector 2 11,00 OB
Inspector 3 6,50 OB
SMK/D3/ SMK : 5 Tahun
Inspector 4 - 6,50 OB
S1 Teknik D3 : 3 Tahun
Surveyor 1 6,50 OB
Sipil S1 : 1 Tahun
Surveyor 2 6,50 OB
Lab. Teknisi 1 6,50 OB
Lab. Teknisi 2 6,50 OB
Administrasi/
SMU/ 11,00 OB
Sekretaris - -
sederajat
Operator Komputer 11,00 OB
Pesuruh/Penjaga - - - 11,00 OB

Tenaga ahli yang dibutuhkan dibuktikan dengan sertifikat keahlian yang


dikeluarkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK).
Kriteria, tugas dan tanggung jawab tenaga ahli, dan tenaga pendukung yang
diperlukan adalah sebagai berikut :
a. Site Engineer
Mempunyai sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh Lembaga
Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK) dengan Klasifikasi /
Subklasifikasi Minimal Ahli Teknik Jalan Madya dan Ahli Teknik
Jembatan Madya.
Site Engineer disyaratkan minimal seorang Sarjana S1 Teknik
Sipil yang telah lulus dari suatu perguruan tinggi negeri, perguruan
tinggi swasta yang telah disamakan / terakreditasi pada saat lulus atau
perguruan tinggi internasional yang diakui oleh Instansi yang
berwenang. Untuk perguruan tinggi swasta yang belum disamakan /
terakreditasi, harus telah lulus ujian Negara atau ditandasahkan oleh
Kopertis.
Site Engineer disyaratkan berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan di bidang pengawasan jalan / jembatan sekurang-kurangnya
selama 8 (delapan) tahun dibuktikan dengan referensi pengalaman
pekerjaan. Sebagai Site Engineer, tugas utamanya adalah memimpin
dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam
pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai.
Tugas-tugas Site Engineer akan meliputi, namun tidak terbatas pada
hal-hal yang tersebut di bawah ini :
1. Mengawasi dan meneliti ketepatan dari semua pengukuran /
rekayasa lapangan yang dilakukan Kontraktor sehingga dapat
memudahkan Pejabat Pembuat Komitmen mengambil keputusan-
keputusan yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan
pengembalian kondisi dan pekerjaan minor mendahului pekerjaan
utama serta rekayasa terperinci lainnya.
2. Melakukan pengawasan secara teratur dan memeriksa pekerjaan
pada semua lokasi di lapangan dimana pekerjaan konstruksi
sedang dilaksanakan serta memberi penjelasan tertulis kepada
Kontraktor mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam
pekerjaan tersebut, bila dalam kontrak hanya dinyatakan secara
umum.
3. Mengupayakan bahwa kontraktor memahami dokumen Kontrak
secara benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
spesifikasi serta gambar, dan kontraktor menerapkan teknik
pelaksanaan konstruksi yang tepat dengan keadaan lapangan untuk
berbagai macam kegiatan pekerjaan.
4. Membuat rekomendasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen
pekerjaan fisik untuk menerima atau menolak pekerjaan dan
material.
5. Mencatat kemajuan setiap hari yang dicapai kontraktor pada
lembar kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang telah
disetujui.
6. Memonitor secara seksama kemajuan dari semua pekerjaan dan
melaporkannya segera/tepat waktu bila kemajuan pekerjaan
terlambat sebagaimana tercantum pada jadual penyelesaian yang
direncanakan. Dalam hal demikian, maka Site Engineer juga
membuat rekomendasi secara tertulis bagaimana caranya untuk
mengejar keterlambatan tersebut.
7. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap
pekerjaan yang telah selesai yang disampaikan oleh Chief
Inspector.
8. Menjamin bahwa sebelum kontraktor diijinkan untuk
melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan-pekerjaan
sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi tidak tampak harus
sudah diperiksa/diuji dan sudah memenuhi persyaratan dalam
Dokumen Kontrak.
9. Memberi rekomendasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen
pekerjaan konstruksi menyangkut mutu dan jumlah pekerjaan
yang telah selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap sertifikat
pembayaran bulanan kontraktor.
10. Membuat perhitungan dan gambar rencana untuk bahan Pejabat
Pembuat Komitmen pekerjaan konstruksi untuk lokasi yang akan
mengalami perubahan pekerjaan.
11. Mengawasi dan memeriksa pembuatan as built drawing dan
mengupayakan agar semua gambar tersebut dapat diselesaikan
sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).
12. Memeriksa dengan teliti / seksama setiap gambar kerja dan analisa
/ perhitungan konstruksinya dan kuantitasnya, yang dibuat oleh
kontraktor sebelum pelaksanaan.
13. Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada
semua lokasi ruas jalan dalam kontrak serta memberi / membuat
laporan kepada Pejabat Pembuat Komitmen pekerjaan konstruksi
terhadap hasil inspeksi lapangan.
14. Memberi rekomendasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen
pekerjaan konstruksi hasil penjaminan mutu dan keluaran hasil
pekerjaan serta pemenuhan tingkat layanan jalan terkait dengan
usulan pembayaran yang diajukan kontraktor.
15. Membuat laporan-laporan seperti tersebut pada Bagian 12
Kerangka Acuan Kerja ini, mengenai kemajuan fisik dan
keuangan proyek yang ada dibawah wewenangnya dan
menyerahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen pekerjaan
konstruksi serta instansi lain yang terkait tepat pada waktunya.
16. Menyusun / memelihara arsip korespondensi kegiatan, laporan
harian, laporan mingguan, bagan kemajuan pekerjaan, pengukuran
pembayaran, gambar desain, laporan hasil inspeksi lapangan,
laporan pemenuhan tingkat layanan jalan dan lainnya.

b. Quality Engineer
Mempunyai sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh Lembaga
Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK) dengan Klasifikasi /
Subklasifikasi Minimal Ahli Teknik Jalan Madya dan Ahli Teknik
Jembatan Madya.
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah minimal seorang Sarjana S1
Teknik Sipil yang telah lulus dari suatu perguruan tinggi negeri,
perguruan tinggi swasta yang telah disamakan / terakreditasi pada saat
lulus atau perguruan tinggi internasional yang diakui oleh Instansi
yang berwenang. Untuk perguruan tinggi swasta yang belum
disamakan / terakreditasi, harus telah lulus ujian Negara atau
ditandasahkan oleh Kopertis.
Quality Engineer disyaratkan sekurang-kurangnya berpengalaman
melaksanakan pekerjaan di bidang pengawasan jalan / jembatan
sekurang-kurangnya selama 6 (enam) tahun dibuktikan dengan
referensi pengalaman pekerjaan.
Tugas utama tenaga ahli tersebut adalah membantu Site Engineer dalam
penjaminan mutu pekerjaan yang antara lain :
1. Bila dalam Dokumen Kontrak, Penyedia Pekerjaan konstruksi
yang bersangkutan harus mengadakan peralatan laboratorium,
maka Quality Engineer harus melakukan pengawasan yang
seksama atas pemasangan, pengaturan dan penempatan peralatan
laboratorium lapangan kontraktor serta memantau alat-alat
pengujian sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, peralatan
laboratorium yang ada sudah siap dioperasikan.
2. Melaksanakan pengawasan harian atas semua pekerjaan pengujian
yang dikerjakan oleh kontraktor dalam rangka pengendalian mutu
material serta hasil pekerjaannya, dan memberitahukan dengan
segera secara tertulis kepada Site Engineer tentang kekurangan-
kekurangan yang dijumpai baik dalam prosedur pengujian yang
dipakai maupun setiap cacat yang terdapat pada material atau
mutu pekerjaannya.
3. Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan serta
menyerahkan kepada Site Engineer dan memberikan rekomendasi
secara tertulis tentang disetujui atau ditolaknya material dan hasil
pekerjaan yang bersangkutan.
4. Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan yang
dilakukan oleh Kontraktor, dan dapat memastikan bahwa jumlah
sampling yang diambil tidak kurang dari syarat minimum yang
ditetapkan spesifikasi, sehingga cukup memungkinkan melakukan
suatu evaluasi statistik untuk mengukur/menghitung ketebalan
lapisan perkerasan yang telah dilaksanakan.
5. Memeriksa semua material/bahan yang akan didatangkan ke lokasi
pekerjaan sehingga sebelum material tersebut digunakan sudah
sesuai dengan spesifikasi.
6. Menyerahkan kepada Site Engineer suatu risalah bulanan
mengenai semua hasil pengujian yang diperoleh selama bulan
sebelumnya, untuk diserahkan oleh Site Engineer kepada Pejabat
Pembuat Komitmen pekerjaan konstruksi, Laporan tersebut
berisikan semua data laboratorium serta pengujian dilapangan
berikut risalah/kesimpulan dari data yang ada.
7. Menyiapkan format laporan penjaminan mutu pekerjaan,
pengujian hasil pekerjaan dan kriteria penerimaan pekerjaan.
8. Melakukan monitoring pekerjaan dilapangan terkait dengan
pemenuhan mutu pekerjaan.
9. Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji mutu
dan mutu keluaran pekerjaan telah memenuhi persyaratan teknis.
10. Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu pekerjaan
(jika ada) dan tindak lanjut penanganannya, guna pencegahan
ketidaksesuaian.
11. Memberikan panduan di lapangan bagi personil kontraktor
mengenai metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan (jika
diperlukan).
c. Chief Inspector
Mempunyai sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh Lembaga
Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK) dengan Klasifikasi /
Subklasifikasi Minimal Ahli Teknik Jalan Madya dan Ahli Teknik
Jembatan Madya.
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah minimal seorang Sarjana S1
Teknik Sipil yang telah lulus dari suatu perguruan tinggi negeri,
perguruan tinggi swasta yang telah disamakan / terakreditasi pada saat
lulus atau perguruan tinggi internasional yang diakui oleh Instansi
yang berwenang. Untuk perguruan tinggi swasta yang belum
disamakan / terakreditasi, harus telah lulus ujian Negara atau
ditandasahkan oleh Kopertis.
Chief Inspector disyaratkan sekurang-kurangnya berpengalaman
melaksanakan pekerjaan di bidang pengawasan jalan / jembatan
sekurang – kurangnya selama 6 (enam) tahun dibuktikan dengan
referensi pengalaman pekerjaan.
Tugas utama tenaga ahli tersebut adalah membantu Site Engineer dalam
inspeksi pemenuhan tingkat layanan jalan dan pengendalian keluaran
hasil pekerjaan yang antara lain:
1. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dari Site Engineer dalam
melaksanakan tugas-tugasnya serta bekerjasama dengan Quality
Engineer untuk menyesuaikan metoda pelaksanaan di lapangan
dengan di laboratorium.
2. Melakukan pengawasan di lapangan secara terus menerus terhadap
semua pekerjaan harian (day work), termasuk membuat catatan
mengenai peralatan, tenaga kerja dan bahan-bahan yang
digunakan kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan harian
tersebut, dan memberitahukan dengan segera kepada Site
Engineer tentang semua pekerjaan yang tidak memenuhi / tidak
sesuai dengan Dokumen Kontrak.
3. Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan dan
memeriksa semua hasil pengukuran, perhitungan kuantitas dan
sertifikat pembayaran serta menjamin bahwa pembayaran
terhadap kontraktor sudah benar dan sesuai dengan ketentuan
dalam Dokumen Kontrak.
4. Bersama-sama kontraktor setiap hari membuat ringkasan/risalah
tentang kegiatan konstruksi, keadaan cuaca, pengadaan material,
jumlah dan keadaan tenaga kerja, peralatan yang digunakan,
jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan, pengukuran di
lapangan, kejadian-kejadian khusus dan sebagainya dengan
menggunakan formulir laporan standar (Laporan Harian) yang
harus diserahkan/dikirim kepada Site Engineer dan Pejabat
Pembuat Komitmen tiap hari setelah selesai kerja.
5. Mengevaluasi prosedur dan hasil pekerjaan yang diajukan oleh
Kontraktor di lapangan.
6. Melakukan inspeksi lapangan terkait keluaran hasil pekerjaan dan
pemenuhan tingkat layanan jalan dan jembatan.
7. Semua hasil inspeksi dan monitoring tersebut dilaporkan secara
tertulis kepada Site Engineer sebagai bahan masukan yang
disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen Pekerjaan
Konstruksi.
8. Memeriksa dan melakukan pengukuran keluaran hasil pekerjaan,
perhitungan bobot pekerjaan terkait dengan usulan pembayaran
serta menjamin bahwa pembayaran terhadap kontraktor sudah
benar dan sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak.
9. Memeriksa dan melakukan pengukuran pemenuhan tingkat
layanan jalan di lapangan serta menghitung denda kegagalan
pemenuhan tingkat layanan jalan (jika ada) berdasarkan indikator
kinerja jalan dan jembatan yang ditetapkan.
10. Membantu Site Engineer mengadakan pengukuran akhir secara
keseluruhan dari bagian pekerjaan yang telah diselesaikan dan
mutunya memenuhi syarat.
Untuk membantu kelancaran pekerjaan maka Tenaga Ahli tersebut diatas
dibantu oleh Inspector, Surveyor, Lab. Teknisi minimal lulusan SMU /
sederajat, mereka harus mempunyai pengalaman pekerjaan sejenis (jalan /
jembatan) minimal 5 (lima) tahun, lulusan D3 Teknik Sipil dengan
pengalaman pekerjaan sejenis (jalan / jembatan) minimal 3 (tiga) tahun
dan S1 Teknik Sipil dengan pengalaman pekerjaan sejenis (jalan /
jembatan) 1 (satu) tahun.
Adapun jumlah tenaga Sub-Professional Staff / Tenaga Pendukung
sebagai berikut :
1. Inspector bertugas :
• Membantu Chief Inspector dalam pengawasan dan keluaran
hasil pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan, dan melakukan
inspeksi pengawasan pekerjaan di lapangan.
• Memverifikasi pemenuhan tingkat layanan jalan dan jembatan.
2. Surveyor bertugas membantu Chief Inspector dalam pengawasan dan
pengukuran pekerjaan di lapangan.
3. Lab. Teknisi bertugas membantu Quality Engineer dalam
pengendalian mutu dan verifikasi data mutu pekerjaan di lapangan.
Selain itu diperlukan tenaga-tenaga pendukung untuk membantu
kelancaran kegiatan yang terdiri dari : Sekretaris / Administrasi, Operator
Komputer, Pesuruh / Penjaga.
1. Administrasi/ Sekretaris
Administrasi/Sekretaris kantor minimal lulusan SMU/sederajat dan
harus menguasai adminstrasi perkantoran.
2. Operator Komputer
Operator Komputer minimal lulusan SMU/sederajat dan harus
menguasai aplikasi software computer.
Tugas utama Operator Komputer adalah membantu dalam membuat
laporan-laporan dan memasukkan data sesuai dengan yang telah
ditentukan.
18. Jadwal
Tahapan
Pelaksanaan
Pekerjaan

Laporan

19. Rencana Mutu Rencana Mutu Kontrak (RMK) dibuat sebanyak 5 (lima) buku yang terdiri
Kontrak dari (1 asli dan 4 copy). Penyedia Jasa (Konsultan) wajib membuat
Rencana Mutu Kontrak (RMK) sebagai penjaminan mutu pelaksanaan
kepada pengguna jasa pada rapat pendahuluan untuk mendapat pengesahan
dari PPK Pengawasan dan Kepala Satuan Kerja Perencanaan dan
Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Jawa Tengah.
Penyedia jasa wajib menerapkan dan mengendalikan pelaksanaan RMK
secara konsisten untuk mencapai mutu yang dipersyaratkan pada
pelaksanaan kegiatannya.
Penyedia jasa wajib melakukan tinjauan pada RMK apabila terjadi
perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan yang meliputi
persyaratan/ketentuan/ organisasi, agar tetap memenuhi mutu yang
dipersyaratkan dan mengajukan usulan pengesahan ulang apabila terjadi
perubahan RMK.
Bentuk Rencana Mutu Kontrak (RMK) tersusun sebagai berikut:
− Lembar Pengesahan
− Sejarah dokumen
− Daftar Isi
1. Umum
2. Informasi Kegiatan
3. Sasaran Mutu Kegiatan
4. Persyaratan Teknis dan Administrasi
5. Struktur Organisasi
6. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang
7. Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan
8. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
9. Jadwal Peralatan
10. Jadwal Material
11. Jadwal Personil
12. Jadwal Arus Kas
13. Rencana & Metoda Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi,
Inspeksi dan Pengujian & Kriteria Penerimaannya
14. Jadwal Kriteria Penerimaan
15. Daftar Induk Dokumen
16. Daftar Induk Rekaman / Bukti Kerja
17. Lampiran
20. Laporan Tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah dimulainya pekerjaan,
Pendahuluan Konsultan Pengawas harus menyerahkan 5 (lima) rangkap/buku laporan
pendahuluan (Soft Copy dan Hard Copy) yang isinya melaporkan
mengenai jadwal rencana kerja dan tahapan pelaksanaan pekerjaan secara
lengkap dan terperinci termasuk kuantitas masing-masing pekerjaan serta
personil-personil pendukung Konsultan yang telah disetujui aktif
dilapangan.
21. Laporan Pada setiap akhir bulan kalender, konsultan harus membuat laporan
Bulanan bulanan sebanyak 5 (lima) rangkap/buku setiap paket pekerjaan.
Laporan ini merupakan laporan singkat mengenai kemajuan kegiatan
Penyedia Pekerjaan Konstruksi, keadaan cuaca, juga permasalahan yang
dialami oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi / Penyedia Jasa Konsultansi
bila ada (menyangkut administrasi, teknik atau keuangan) dan
memberikan rekomendasi atau saran-saran bagaimana menanggulangi/
menyelesaikan permasalahan tersebut.
Jadwal pengiriman laporan paling lambat setiap tanggal 5 pada bulan
berikutnya. Pengiriman laporan ke instansi-instansi lain melalui PPK
Pengawasan, Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional
Provinsi Jawa Tengah.
Laporan Teknis
Laporan ini hanya dibuat bila ada perubahan (revisi) desain yang
memerlukan justifikasi teknis pada setiap perubahan desain atau setiap
terjadinya perubahan kinerja pekerjaan. Laporan ini dimasukkan /
dijadikan satu dengan laporan bulanan.
Laporan Pengujian Mutu
Laporan ini dibuat bilamana terdapat kegiatan pengujian bahan dan/atau
mutu hasil pekerjaan, baik di laboratorium maupun di lapangan yang
dilaksanakan pada bulan sebelumnya.
Isi laporan ini berupa kesimpulan yang disertai dengan rekapitulasi dari
semua hasil pengujian tersebut di atas, sedangkan data otentik/bukti
pengujian pada formulir laboratorium / lapangan cukup disertakan
beberapa lembar yang mewakili.
Laporan ini dimasukkan / dijadikan satu dengan laporan bulanan.

22. Laporan Laporan ini dibuat secara berkala setiap akhir triwulan sebanyak 5 (lima)
Triwulan rangkap/buku.
Isi laporan ini lebih lengkap dari laporan kemajuan bulanan karena
termasuk ringkasan atau risalah mengenai variasi dan perintah perubahan
(change order) kontrak bila ada, risalah hasil pengendalian mutu, status
tuntutan-tuntutan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dan hal-hal lain
yang menyangkut isi kontrak pada periode laporan yang bersangkutan.
Jadwal pengiriman laporan : Buku laporan bulanan paling lambat setiap
tanggal 5 pada bulan berikutnya.
Cara pengiriman laporan : Pengiriman laporan ke instansi-instansi lain
melalui PPK Pengawasan, Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan
Nasional Provinsi Jawa Tengah.

23. Laporan Akhir Pada akhir masa layanan, Konsultan Pengawas harus menyerahkan
laporan akhir sebanyak 5 (lima) set, untuk setiap paket fisik dilengkapi
dengan as built drawing dan foto dokumentasi proyek.
Isi laporan akhir secara garis besarnya harus menceritakan secara ringkas
dan jelas mengenai metoda pelaksanaan konstruksi, realisasi biaya
pekerjaan dan perubahan-perubahan kontrak yang terjadi, lokasi-lokasi
sumber material dan hasil pengujian mutu pekerjaan, personil konsultan
dan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi yang terlibat, pelaksanaan
pengawasan konstruksi yang telah dilaksanakan, rekomendasi tentang
cara pemeliharaan dikemudian hari dan segala permasalahan yang
kemungkinan besar akan timbul pada pekerjaan yang baru saja
dilaksanakan, serta saran-saran tentang perbaikan yang perlu dilakukan
pada proyek-proyek berikutnya untuk pekerjaan yang serupa/sejenis yang
akan ditangani oleh Direktorat Jenderal Bina Marga.
Untuk memudahkan penjilidan dan penggunaannya, laporan akhir ini
dapat dibuat menjadi beberapa buku yang terpisah

Hal-Hal Lain
24. Produksi Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
dalam Negeri dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam
angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam
negeri.
25. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
Kerjasama pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi yaitu membuat perjanjian kemitraan kerja sama operasi (KSO)
yang ditanda tangani kedua belah pihak di atas meterai Rp 6.000,-.
26. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berupa Standar
Pengumpulan Teknis yang memenuhi persyaratan di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Data Perumahan Rakyat.
Lapangan

27. Alih Apabila dipandang perlu oleh Pejabat Pembuat Komitmen, maka
Pengetahuan penyedia jasa dapat mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan
seminar terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih
pengetahuan kepada staf di lingkungan organisasi Pejabat Pembuat
Komitmen.

Pejabat Pembuat Komitmen


Pengawasan

INDRA GUNAWAN, ST. M.Eng


NIP. 19780618 200502 1 003

Anda mungkin juga menyukai