Anda di halaman 1dari 18

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGAWASAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN SIMPANG MEDANG –


NANGA MAU (DAK)

1. LATAR BELAKANG Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Barat, Bidang Bina Marga, Bagian
Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan Provinsi
(P2TPROV) Kalimantan Barat mempunyai tugas pembinaan pekerjaan
Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan di Provinsi Kalimantan Barat yang
pekerjaannya dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi.
Untuk menjaga agar pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana
mutu, biaya, volume dan waktu yang telah ditetapkan di dalam dokumen
kontrak jasa konstruksi, maka diperlukan suatu tim yang akan bertugas
sebagai pengawas yang berperan membantu jalannya kegiatan fisik pada ruas
- ruas jalan di lingkungan Bidang Bina Marga. Tim pengawas yang dimaksud
adalah Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan Teknis / Supervisi.
2. MAKSUD DAN A. Maksud pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan Teknis ini,
TUJUAN adalah untuk :
a. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen / Pengguna Jasa dalam
pengendalian dengan melakukan pengawasan teknis terhadap kegiatan
pekerjaan konstruksi di lapangan yang dilaksanakan oleh Penyedia
Jasa Konstruksi.
b. Memberikan pertimbangan teknis bila terjadi perubahan desain atau
masalah – masalah teknis yang kemungkinan timbul selama proses
pekerjaan fisik di lapangan.
c. Membantu menyelesaikan revisi / review desain, bilamana
terdapat perbedaan antara desain yang ada dengan kondisi di lapangan.
d. Memberi kepastian dan jaminan kepada Pejabat Pembuat Komitmen
/ Pengguna Jasa bahwa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia
Jasa Konstruksi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan teknis yang
tercantum dalam dokumen kontrak.
e. Melakukan verifikasi data termasuk data kinerja jalan dilapangan,
yang dilaksanakan Penyedia Jasa Konstruksi.
B. Adapun tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil pekerjaan
konstruksi yang memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam
dokumen kontrak yang menyangkut kuantitas dan kualitas pekerjaan dan
dilaksanakan tepat biaya serta tepat waktu dan tepat mutu guna
menjamin ketersediaan infrastruktur jalan yang handal dan
berkelanjutan.
3. TARGET / SASARAN Sasaran pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan Teknis /
Supervisi ini adalah untuk mendapatkan jaminan bahwa hasil pekerjaan yang
diperoleh sudah sesuai dengan isi dokumen kontrak, sehingga kinerja jalan
yang ditangani diharapkan dapat memberikan layanannya sampai akhir umur
rencana.
4. NAMA DAN a. Pejabat Pembuat Komitmen
ORGANISASI Hardian, ST., MT.
PENGGUNA b. Organisasi:
ANGGARAN Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi
Kalimantan Barat.
5. SUMBER DANA DAN a. Sumber Dana
NILAI PAGU Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Tahun Anggaran
2023
b. Nilai Pagu
Nilai Pagu kegiatan ini sebesar Rp. 670.900.000,00
(Enam Ratus Tujuh Puluh Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah)
Dalam hal proses pemilihan Penyedia Jasa dilaksanakan tidak disetujui atau
kurang dari yang ditetapkan maka proses pemilihan dilanjutkan ke tahap
penandatanganan kontrak dengan nilai kontrak yang disesuaikan dengan
perubahan DPA atau proses pemilihan dibatalkan demi hukum dan peserta
tidak dapat menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.
6. RUANG LINGKUP, A. Ruang Lingkup Pengadaan Jasa Konsultansi
LOKASI JASA, Lingkup kegiatan ini adalah :
FASILITAS 1. Supervision Engineer, Inspection Engineer (IE), Health Safety
PENUNJANG Environment (HSE) Engineer dan tenaga pendukung lainnya
melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis, agar pelaksanaan
fisik di lapangan dapat berjalan sesuai dengan Dokumen Kontrak dan
Spesifikasi Teknisnya.
2. Melaksanakan pengawasan teknis terhadap pekerjaan di lapangan
secara profesional, efektif dan efisien pada setiap tahapan kegiatan.
3. Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen kontrak pekerjaan
konstruksi, termasuk pengendalian manajemen keselamatan lalulintas
serta Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi
(SMK3K).
4. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam pelaksanaan Rapat
Persiapan Pelaksanaan/ PCM (Pre Construction Meeting).
5. Melakukan pengawasan, pengujian, pengecekan kuantitas dan kualias
serta kelayakan peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang
dimobilisasi Penyedia Jasa Konstruksi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
6. Menyampaikan rekomendasi kepada Direksi Pekerjaan /
Pelaksana Teknis tentang jumlah, mutu dan kelaikan peralatan, fasilitas
dan perlengkapan yang dimobilisasi Penyedia Jasa Konstruksi.
7. Menyampaikan informasi terkat kendala dan permasalahan yang
timbul selama masa pelaksanaan serta memberikan rekomendasi
kepada Pejabat Pembuat Komitmen melalui Direksi Pekerjaan /
Pelaksana Teknis.
8. Melakukan pemeriksaan, pembahasan dan memberikan rekomendasi
konsep gambar kerja pada Direksi Pekerjaan / Pelaksana Teknis dan
Penyedia Jasa Konstruksi.
9. Melaporkan progres pekerjaan dan membuat daftar kekurangan
(Defect and Dificiencies) berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan.

B. Lokasi pengadaan jasa konsultansi


Kegiatan jasa konsultansi ini dilaksanakan di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dengan lokasi tempat tugas Penyedia Jasa
Konsultansi Pengawasan Teknis / Supervisi ini adalah di RUAS
JALAN SIMPANG MEDANG – NANGA MAU Provinsi Kalimantan
Barat.

C. Data dan Fasilitas Penunjang


1. Penyediaan oleh Pengguna Jasa
Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
/ Pengguna Jasa harus dipelihara oleh Penyedia Jasa Konsultansi
Pengawasan Teknis / Supervisi , antara lain :
a. Laporan dan Data (bila ada) berupa kumpulan laporan dan
data sebagai hasil studi terdahulu serta foto dokumentasi (bila
ada), yaitu berupa dokumen hasil perencanaan teknis.
b. Akomodasi yang berupa biaya mobilisasi, perjalanan dinas,
kendaraan roda dua dan roda empat, dan fasilitas lainnya
termasuk kantor dan lain-lain harus disediakan sendiri oleh
Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan Teknis / Supervisi
yang akan dibayarkan melalui kontrak.
Akomodasi dan fasilitas dimaksud, selengkapnya dapat dilihat
pada rincian biaya langsung non personil.
c. Staf Pengawas / Pendamping
Pejabat Pembuat Komitmen / Pengguna jasa akan mengangkat
petugas atau wakil yang bertindak sebagai
pengawas/pendamping atau Direksi Pekerjaan / Pelaksana
Teknis dalam rangka pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi
ini.
d. Alih Pengetahuan
Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka Penyedia
Jasa Konsultansi Pengawasan Teknis / Supervisi harus
mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar
terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka
alih pengetahuan kepada staf di lingkungan organisasi
pengguna jasa.
7. URAIAN PEKERJAAN, Berikut uraian jenis pekerjaan dan identifikasi bahaya pada paket fisik yang
IDENTIFIKASI akan ditangani:
BAHAYA DAN a. Mobilisasi :
PENETAPAN RISIKO - Alat berat tergelincir dari trailer.
- Mobil trailer tertabrak/menabrak kendaraan lain.
- Kendaraan slip.
- Menabrak/tertabrak kendaraan orang lain.
b. Manajemen dan Keselamatan Lalu-Lintas :
- Tertabrak kendaraan lain.
- Rambu peringatan tertabrak pengguna lalu lintas
c. Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air :
- Bahaya akibat lereng galian longsor
- Terkena manuver alat berat
- Mata terpercik air kotor galian
- Terluka akibat perlatan kerja
d. Timbunan Biasa dari Sumber Galian :
- Tertimpa material timbunan
- Terkena manuver alat berat
- Tertabrak alat berat
- Gangguan pernafasan akibat debu dari material
e. Timbunan Pilihan dari Sumber Galian :
- Tertimpa material timbunan
- Terkena manuver alat berat
- Tertabrak alat berat
- Gangguan pernafasan akibat debu dari material
f. Penyiapan Badan Jalan :
- Terkena manuver alat berat
- Gangguan pernafasan akibat debu dari material
g. Lapis Pondasi Agregat Kelas A :
- Tertimpa material lapis pondasi agregat dari atas truck
- Terkena manuver alat berat
- Tertabrak alat berat
- Gangguan pernafasan akibat debu dari material
h. Lapis Pondasi Agregat Kelas B :
- Tertimpa material lapis pondasi agregat dari atas truck
- Terkena manuver alat berat
- Tertabrak alat berat
- Gangguan pernafasan akibat debu dari material
i. Lapis Pondasi Agregat Kelas S :
- Tertimpa material lapis pondasi agregat dari atas truck
- Terkena manuver alat berat
- Tertabrak alat berat
- Gangguan pernafasan akibat debu dari material
j. Lataston Lapis Aus (HRS-WC) :
- Terkena aspal yang sangat panas
- Menabrak/tertabrak pengguna lalu lintas
- Operator/pekerja tertabrak alat-alat berat
- gangguan Pernafasan akibat uap aspal
k. Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) :
- Terkena aspal yang sangat panas
- Menabrak/tertabrak pengguna lalu lintas
- Operator/pekerja tertabrak alat-alat berat
- Potensi longsor dari tanah timbunan
l. Beton Struktur , fc' 25 MPa :
Pekerjaan Bekisting :
- Luka terkena paku, kayu dan peralatan kerja lainnya
- Terluka oleh alat penggeser bekisting
- Terjadi gangguan lalu lintas.
Pengecoran :
- Terjadi iritasi pada kulit dan mata akibat percikan adukan yang mengandung
semen
- Terluka atau kecelakaan akibat papan acuan pengecoran tidak kuat atau rusak
- Terluka akibat terkena percikan beton pada saat penuangan beton dari bak
muatan
- Kecelakaan oleh ambruknya beton yang sedang mengeras akibat getaran,
bahan kimia atau pembebanan
- Terjadi kecelakaan atau terluka oleh mesin penggetar ketika pengecoran
dilakukan
- Kecelakaan ataupun terluka oleh mesin pemompa beton
- Terjadi kecelakaan penghampar dan pengaduk beton
- Terluka oleh mesin Water Tanker
- Terjadi kecelakaan pada orang luar /bukan pekerja dan penduduk yang
sedang melintas
- Terjadi kecelakaan pekerja yang melakukan pekerjaan pada kondisi gelap
atau malam hari
m. Baja Tulangan Sirip - BjTS 280 :
- Luka terkena besi tulangan yang menjorok ke luar dari lantai atau dinding
- Terjadi kecelakaan atau terluka pada saat melakukan pemotongan atau
pabrikasi besi tulangan
- Kecelakaan atau terluka akibat tertimpa oleh besi tulangan yang diletakkan
pada perancah
- Terjadi gangguan lalu lintas
n. Pasangan Batu :
- Kecelakaan terkena alat gali (cangkul, balencong dll.) akibat jarak antar
penggali terlalu dekat.
- Luka terkena mortar dan batu jatuh
- Luka terkena pecahan batu
- Kecelakaan akibat penempatan stok material terutama batu yang tidak tepat
o. Marka Jalan Termoplastik
- Tertabrak pengguna lalu lintas
- Terkena tumpahan cairan panas
- Rambu peringatan tertabrak pengguna lalu lintas
- Iritasi terkena paparan zat / bubuk kimia

Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, risiko dalam pekerjaan ini


memiliki Tingkat Risiko Sedang.
8. PRODUK YANG Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah berupa
DIHASILKAN laporan bulanan dan laporan akhir.
9. WAKTU Terhitung sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam Surat Perintah
PELAKSANAAN YANG Mulai Kerja (SPMK) selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender,
DIPERLUKAN personil dan biaya personil dapat dikurangi / ditambahkan selama dana
tersedia yang disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Jika dana tidak
tersedia Supervision Engineer (SE) bertanggung jawab penuh sampai
dengan berakhirnya kontrak fisik (kondisi fisik 100%) dan bersedia
ditugaskan melakukan pendampingan pada saat pemeriksaan / audit pihak
ketiga yang disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen / Pengguna Jasa.

10. TENAGA AHLI YANG A. Tenaga Ahli


DIBUTUHKAN Posisi tenaga ahli yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan ini
adalah sebagai berikut :

No Posisi / Jabatan OB

1. Supervision Engineer (SE) 1x6

2. Health Safety Environment (HSE) Engineer 1x6

Setiap tenaga ahli tersebut harus dapat mengoperasikan perangkat komputer


dengan lancar serta harus sudah mempunyai sertifikat keahlian (SKA) dari
asosiasi yang berwenang, untuk bidang yang sesuai/sama dengan jenis
pekerjaannya. Adapun jenis keahlian yang diperlukan, tugas dan tanggung
jawab masing – masing tenaga ahli adalah sebagai berikut:

1. Supervision Engineer (SE)


Mempunyai Sertifikat keahlian Ahli Teknik Jalan Muda, disyaratkan
seorang Sarjana Teknik Sipil (S1/D4) lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
pengawasan jalan selama 5 (lima) tahun pada pekerjaan minimal
konstruksi jalan dengan kewenangan jalan provinsi atau kabupaten
tidak termasuk jalan lingkungan, jalan usaha tani dan jalan desa.
SE berkedudukan di tempat berdekatan dengan tempat-tempat pekerjaan
yang menjadi tanggung jawabnya. SE bertanggung jawab atas seluruh
aktifitas pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi baik pengendalian kegiatan
yang berhubungan dengan aspek desain, pengukuran volume bahan dan
pekerjaan sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan dan pengendalian
mutu bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan
dalam dokumen kontrak.
Tugas dan tanggung jawab Supervision Engineer akan mencakup, tetapi
tidak terbatas, hal-hal sebagai berikut :
a. Mengkoordinasikan seluruh personil Penyedia Jasa Konsultansi
Pengawasan Teknis / Supervisi secara teratur dan memeriksa
pekerjaan pada semua lokasi di lapangan dimana pekerjaan konstruksi
sedang dilaksanakan serta memberi penjelasan tertulis kepada
Penyedia Jasa Konstruksi mengenai apa yang sebenarnya di tuntut
dalam pekerjaan tersebut, bila dalam kontrak hanya dinyatakan secara
umum.
b. Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan,
terutama sehubungan dengan :
- Inspeksi secara teratur ke paket pekerjaan untuk melakukan
monitoring kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan- perbaikan
agar pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan yang telah ditentukan.
- Pengertian yang benar tentang spesifikasi.
- Metode pelaksanaan untuk tiap jenis pekerjaan yang disesuaikan
dengan kondisi lapangan.
- Metode pengukuran volume pekerjaan yang sesuai dengan pasal-
pasal dalam dokumen kontrak tentang cara pengukuran dan
pembayaran.
- Rincian teknis sehubungan dengan Addendum / Perubahan
Kontrak yang diperlukan.
c. Membuat pernyataan penerimaan (“Acceptance”) atau penolakan
(“Rejection”) atas material dan produk pekerjaan sebagai
rekomendasi terhadap Pejabat Pembuat Komitmen / Pengguna Jasa.
d. Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi Penyedia Jasa
Konstruksi agar segera melaporkan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen / Pengguna Jasa apabila kemajuan pekerjaan berpotensi
mengalami KONTRAK KRITIS serta membuat saran-saran
penanggulangan serta perbaikan secara tertulis.
e. Melakukan pengecekan secara cermat dan detail semua pengukuran
pekerjaan dan secara khusus harus ikut serta dalam proses
pengukuran akhir pekerjaan.
f. Menyusun laporan bulanan tentang kemajuan fisik dan keuangan,
serta menyerahkannya kepada Pejabat Pembuat Komitmen /
Pengguna Jasa melalui Pelaksana Teknis di Kegiatan Perencanaan
dan Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan Provinsi (P2TPROV).
g. Bersama-sama Penyedia Jasa Konstruksi dan Pelaksana Teknis
menyusun justifikasi teknis, termasuk gambar dan perhitungan,
sehubungan dengan usulan perubahan kontrak.
h. Menjamin bahwa sebelum Penyedia Jasa Konstruksi diijinkan untuk
melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan- pekerjaan
sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi tidak tampak harus
sudah diperiksa atau diuji dan sudah memenuhi persyaratan dalam
Dokumen Kontrak.
i. Memberi rekomendasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen /
Pengguna Jasa menyangkut mutu dan jumlah pekerjaan yang telah
selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap bukti pembayaran oleh
Penyedia Jasa Konstruksi.
j. Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang
pengendalian mutu dan volume pekerjaan.
k. Supervision Engineer (SE) bertanggung jawab penuh sampai
dengan berakhirnya kontrak fisik (kondisi fisik 100%) dan bersedia
ditugaskan melakukan pendampingan pada saat pemeriksaan / audit
pihak ketiga yang disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen /
Pengguna Jasa.

Selain itu Supervision Engineer bertugas sebagai Quality Engineer


dan Inspection Engineer bertanggung jawab terutama atas pengendalian
mutu bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor berdasarkan
ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan dalam dokumen
kontrak dan juga bertanggung jawab atas pengendalian kegiatan yang
berhubungan dengan aspek desain, pengukuran volume bahan dan
pekerjaan sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan. Supervision
Engineer harus memahami benar metode test laboratorium yang
disyaratkan dalam dokumen kontrak.
Tugas dan tanggung jawab Supervision Engineer akan mencakup, tetapi
tidak terbatas, hal-hal sebagai berikut :
a. Bila dalam Dokumen Kontrak, Penyedia Jasa Konstruksi yang
bersangkutan harus mengadakan peralatan laboratorium, maka
Quality Engineer harus melakukan pengawasan yang seksama atas
pemasangan, pengaturan dan penempatan peralatan laboratorium
lapangan Penyedia Jasa Konstruksi serta memantau alat-alat
pengujian sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, peralatan
laboratorium yang ada sudah siap dioperasikan.
b. Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap
pekerjaan, material dan peralatan yang ditempatkan di lapangan
apakah sesuai dengan gambar dan spesifikasi.
c. Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas pengaturan
personil dan peralatan laboratorium Penyedia Jasa Konstruksi, agar
pelaksanaan pekerjaan selalu didukung tersedianya tenaga dan
peralatan pengendalian mutu sesuai dengan persyaratan dalam
dokumen kontrak.
d. Melakukan pengawasan dan pemantauan atas kelayakan jika ada
pengadaan “Stone Crusher” dan “Asphalt Mixing Plant” atau
peralatan lain yang diperlukan.
e. Melakukan pengawasan setiap hari semua kegiatan pemeriksaan
mutu bahan dan pekerjaan, serta segera memberikan laporan kepada
pihak Pejabat Pembuat Komitmen / Pengguna Jasa setiap
permasalahan yang timbul sehubungan dengan pengendalian mutu
bahan dan pekerjaan.
f. Melakukan analisis semua test, termasuk usulan komposisi campuran
(Job Mix Design dan Job Mix Formula), baik untuk pekerjaan beton
aspal, tanah dan agregat, serta memberikan rekomendasi dan
justifikasi teknis atas persetujuan dan penolakan usulan tersebut
g. Memberikan petunjuk kepada staf Penyedia Jasa Konstruksi, agar
semua teknisi laboratorium dan staf pengendali mutu mengenal dan
memahami semua prosedur dan tata cara pelaksanaan test sesuai
dengan yang tercantum dalam spesifikasi
h. Membantu dan bekerjasama dengan Bidang Bina Marga Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Barat
dalam mengumpulkan data sebagai dasar usaha peningkatan mutu
pekerjaan. Usaha tersebut termasuk melaksanakan training dan
latihan lapangan.
i. Memberi arahan kepada Mat / Lab. Technician dalam pelaksanaan
tugasnya.
j. Melaksanakan pengawasan harian, agar pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi sesuai dengan desain yang
telah ditentukan.
k. Selalu mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang tercantum
dalam dokumen kontrak.
l. Menyiapkan data terperinci serta rekomendasi teknis sehubungan
dengan variasi volume kontrak.
m. Memeriksa dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang
dihasilkan oleh kontraktor.
n. Melaporkan dan memberikan rekomendasi segera kepada Supervision
Engineer dan Pelaksana Teknis apabila terjadi potensi pelaksanaan
pekerjaan akan mengakibatkan terlampauinya volume pekerjaan yang
tercantum dalam dokumen kontrak.
o. Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada
Penyedia Jasa Konstruksi, sehingga tidak terjadi kelebihan
pembayaran.
p. Melakukan pengawasan di lapangan pada lokasi pekerjaan
konstruksi yang sedang dilaksanakan dan melaporkan kepada
Supervision Engineer tentang semua pekerjaan yang tidak memenuhi/
sesuai Dokumen Kontrak.
q. Memahami dan menguasai ketentuan dalam dokumen kontrak
tentang tata cara pengukuran dan pembayaran pekerjaan, sehingga
semua pembayaran pekerjaan kepada Penyedia Jasa Konstruksi
didasarkan sesuai dengan ketentuan yang tercantum.
r. Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan
pengendalian pekerjaan
s. Memantau kemajuan fisik.
t. Memeriksa “As-built Drawing” yang dibuat oleh Penyedia Jasa
Konstruksi.
u. Membantu Supervision Engineer mengadakan pengukuran
akhir secara keseluruhan dari bagian pekerjaan yang telah
diselesaikan dan mutunya memenuhi syarat.
v. Membantu Supervision Engineer dalam menyiapkan data untuk
“Final Payment”.

2. Health Safety Environment (HSE) Engineer


Mempunyai sertifikat keahlian Ahli K3 Muda, Health Safety
Environment (HSE) Engineer disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil
(S1/D4) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara
atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan
berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan Pengawasan Jalan yang
telah yang telah mempunyai pengalaman selama 3 (tiga) tahun untuk Ahli
K3 Muda. HSE bertugas meliputi, namun tidak terbatas pada hal-hal yang
tersebut di bawah ini :
a. Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang mungkin
terjadi di lingkungan kerja. Hal ini termasuk membuat tingkatan
dampak dari bahaya (impact) dan tingkat probabilitas terjadinya
bahaya / kecelakaan (probability).
b. Menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja yang
meliputi upaya preventif dan upaya korektif. Upaya preventif
bertujuan untuk mengurangi terjadinya bahaya atau kecelakaan di
lingkungan kerja. Upaya / korektif bertujuan untuk menanggulangi
kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja.
c. Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan
keselamatan kerja. Dokumentasi yang baik termasuk faktor penting
dalam mencegah dan menanggulangi bahaya. Hal ini termasuk
merancang prosedur baku dan memelihara barang atau catatan terkait
kesehatan dan keselamatan kerja.
d. Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta
menganalisis akar masalah termasuk tindakan preventif dan korektif
yang diambil.
e. Melakukan inspeksi penerapan SMK3K di lapangan dan mengambil
tindakan jika ditemukan pelanggaran SMK3K di lapangan. HSE
Engineer berhak memberikan teguran hingga pemberhentian
pekerjaan sementara jika diperlukan.
B. Asisten Tenaga Ahli / Sub Profesional
Posisi asisten tenaga ahli yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan ini
adalah sebagai berikut :

No Posisi/Jabatan OB
1. Inspector 2x6
2. Mat / Lab.Technician 1x6
3. Surveyor 1x6

Adapun jenis keahlian yang diperlukan, tugas dan tanggung jawab masing-
masing asisten tenaga ahli adalah sebagai berikut :

1. Inspector
Inspector disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil (S1/D4) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta
terakreditasi atau telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri
terakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
Pengawasan Jalan yang telah mempunyai pengalaman minimal selama 1
(satu) tahun, atau D3 Teknik Sipil dengan pengalaman minimal selama 3
(tiga) tahun atau Diploma (D1, D2) Teknik Sipil dengan pengalaman
minimal selama 5 (lima) tahun.
Tugas dan tanggung jawab Inspector akan mencakup, tetapi tidak terbatas,
hal-hal sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab kepada Supervision Engineer dan Inspection
Engineer (IE) untuk mengawasi kualitas dan kuantitas konstruksi
serta memastikan bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan
dokumen kontrak, spesifikasi, gambar-gambar kerja yang sudah
disahkan oleh Supervision Engineer.
b. Membantu Mat / Lab Technician untuk pengambilan contoh material
dan pelaksanaan pengendalian kualitas (quality control).
c. Membuat catatan harian tentang aktivitas Penyedia Jasa Konstruksi
dan tim Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan Teknis / Supervisi
dengan format laporan standar dan memberikan instruksi secara
tertulis kepada Penyedia Jasa Konstruksi berupa saran dan peringatan
dini terhadap penyimpangan-penyimpangan yang dilakukannya.
d. Menggambarkan kemajuan harian yang dicapai Penyedia Jasa
Konstruksi pada grafik (chart) yang telah disetujui.
e. Membantu Supervision Engineer dalam membuat laporan dan serah
terima sementara serta pemeriksaan kualitas di lapangan.
f. Membuat catatan lengkap dengan peralatan, tenaga kerja dan material
yang digunakan dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau
mungkin akan menjadi pekerjaan tambahan (extra).
g. Membantu Health Safety Environment (HSE) Engineer dalam
melalukan identifikasi serta pemetaan dari potensi bahaya yang
berpeluang terjadi dalam lingkungan kerja.

2. Material / Laboratory Technician (Mat/Lab Technician)


Mat/Lab Technician disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil (S1/D4)
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta terakreditasi atau telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi
luar negeri terakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan Pengawasan Jalan yang telah mempunyai pengalaman minimal
selama 1 (satu) tahun, atau D3 Teknik Sipil dengan pengalaman minimal
selama 3 (tiga) tahun atau Diploma (D1, D2) Teknik Sipil dengan
pengalaman minimal selama 5 (lima) tahun.
Tugas dan tanggung jawab Mat/Lab Technician akan mencakup, tetapi
tidak terbatas, hal-hal sebagai berikut :
a. Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Supervision Engineer
terkait pelaksanaan pengendalian mutu pekerjaan.
b. Menyiapkan dan menyajikan data kepada Supervision Engineer,
Inspection Engineer, Inspector dan Pejabat Pembuat Komitmen /
Pengguna Jasa selalu mendapat informasi yang diperlukan terkait
pengendalian mutu.
b. Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas pengaturan
personil dan peralatan laboratorium Penyedia Jasa Konstruksi, agar
pelaksanaan pekerjaan selalu didukung tersedianya tenaga dan
peralatan pengendalian mutu sesuai dengan persyaratan dalam
dokumen kontrak.
c. Melakukan pengawasan dan pemantauan atas pengaturan dan
pengadaan “Stone Crusher” dan “Asphalt Mixing Plant” atau
peralatan lain yang diperlukan.
d. Melakukan pengawasan setiap hari semua kegiatan pemeriksaan
mutu bahan dan pekerjaan, serta memberikan laporan kepada
Supervision Engineer setiap permasalahan yang timbul sehubungan
dengan pengendalian mutu bahan dan pekerjaan.
e. Melakukan analisis semua hasil test, termasuk usulan komposisi
campuran (job mix formula), baik untuk pekerjaan aspal, soil cement
dan beton, serta memberikan rekomendasi dan justifikasi teknik atas
persetujuan dan penolakan usulan tersebut kepada Supervision
Engineer.
f. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan “Coring” pekerjaan jalan
yang dilakukan oleh kontraktor, sehingga baik jumlah serta lokasi
“Coring” dilaksanakan dengan ketentuan dan persyaratan yang
berlaku.
g. Menyerahkan kepada Supervision Engineer himpunan data bulanan
pengendalian mutu paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.
h. Memberi petunjuk kepada staf Penyedia Jasa Konstruksi, agar
semua teknisi laboratorium dan staf pengendali mutu mengenal dan
memahami semua prosedur dan tata cara pelaksanaan test sesuai
dengan yang tercantum dalam spesifikasi

3. Surveyor
Surveyor disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil (S1/D4) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta
terakreditasi atau telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri
terakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
Pengawasan Jalan yang telah mempunyai pengalaman minimal selama 1
(satu) tahun, atau D3 Teknik Sipil dengan pengalaman minimal selama 3
(tiga) tahun atau Diploma (D1, D2) Teknik Sipil dengan pengalaman
minimal selama 5 (lima) tahun.
Tugas dan tanggung jawab Surveyor akan mencakup, tetapi tidak terbatas,
hal-hal sebagai berikut :
a. Membantu dan mengawasi pengukuran awal oleh Penyedia Jasa
Konstruksi dilakukan dengan akurat, sehingga data yang disajikan
sudah mewakili kondisi lapangan sebenarnya.
b. Bertanggungjawab terhadap semua pengukuran kuantitas dan
pekerjaan sementara serta membuat catatan untuk semua pengukuran
perhitungan kuantitas dan sertifikasi pembayaran untuk memastikan
kontraktor dibayar sesuai dengan kontrak.
c. Mengawasi survey teknik lapangan yang dilakukan Penyedia Jasa
Konstruksi untuk memastikan pengukuran dengan akurat telah
mewakili kuantitas untuk pembayaran sertifikat bulanan atau untuk
pembayaran akhir (final).
d. Menyiapkan dan menyajikan data untuk mendukung tim Penyedia
Jasa Konsultansi Pengawasan Teknis / Supervisi dalam semua hal
yang berhubungan dengan pengukuran kuantitas.
e. Membantu Supervision Engineer dalam menyelesaikan atau
memeriksa perhitungan kuantitas pekerjaan Penyedia Jasa
Konstruksi.
f. Mencatat rencana kemajuan yang terbaru dan membantu
Supervision Engineer dalam penyerahan data fisik dan keuangan
(finansial) pada waktu yang diperlukan.
g. Membuat laporan harian untuk kemajuan pekerjaan, terdiri dari
cuaca, material yang datang (masuk), perubahan bentuk dan ukuran
dari pekerjaan, peralatan di lapangan, kuantitas dari pekerjaan yang
telah diselesaikan, pengukuran di lapangan dan kejadian-kejadian
khusus.
h. Membantu Supervision Engineer dalam melaksanakan dan
melaporkan serah terima pekerjaan sementara (PHO).
11. PERSYARATAN A. Syarat Kualifikasi Administrasi/Legalitas:
KUALIFIKASI 1. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan
kegiatan/usaha:
a. Berbentuk badan usaha dengan kualifikasi usaha: Kecil, memiliki
perizinan berusaha di bidang Jasa Konstruksi: Izin Usaha Jasa Konstruksi
(IUJK) atau Izin Usaha Online Single Submission Risk Based Approach
(OSS RBA) yaitu Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Sertifikat Standar
dengan KBLI 71102 – Aktivitas Keinsinyuran dan Konsultasi Teknis
YBDI;
b. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Kecil
dengan Subklasifikasi Jasa Pengawasan Pekerjaan Konstruksi
Teknik Sipil Transportasi (Kode SBU RE 202) untuk KBLI Tahun
2015 atau Klasifikasi Rekayasa Subklafikasi Jasa Rekayasa
Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi (RK003) untuk KBLI 2020.
2. Mempunyai status valid keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil
Konfirmasi Status Wajib Pajak dua tahun terakhir. Tahun 2020 dan 2021.
3. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada
Kontrak yang dibuktikan dengan:
a. Akta Pendirian Perusahaan dan/atau perubahannya;
b. Surat Kuasa apabila dikuasakan;
c. Bukti bahwa yang diberikan kuasa merupakan pegawai tetap (apabila
dikuasakan); dan
d. Kartu Tanda Penduduk.
4. Menyetujui Pernyataan Pakta Integritas meliputi:
a. Tidak akan melakukan praktik korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme;
b. Akan melaporkan kepada PA/KPA/APIP jika mengetahui terjadinya
praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dalam proses pengadaan ini;
c. Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan
profesional untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
d. Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam huruf a, b, dan c
maka bersedia dikenakan sanksi administratif, dikenakan sanksi
Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara
pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
5. Menyetujui surat pernyataan peserta yang berisi:
a. yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan;
b. badan usaha tidak sedang dikenakan sanksi daftar hitam;
c. yang bertindak untuk dan atas nama badan usaha tidak sedang dalam
menjalani sanksi daftar hitam lain;
d. keikutsertaan yang bersangkutan tidak menimbulkan pertentangan
kepentingan;
e. yang bertindak untuk dan atas nama badan usaha tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana;
f. pimpinan dan pengurus badan usaha bukan sebagai pegawai
Kementerian/ Lembaga/Perangkat Daerah atau sebagai pegawai
Kementerian/Lembaga/ Perangkat Daerah yang sedang mengambil
cuti diluar tanggungan Negara;
g. pernyataan lain yang menjadi syarat kualifikasi yang tercantum
dalam Dokumen Kualifikasi;
h. data kualifikasi yang diisikan benar, dan jika dikemudian hari
ditemukan bahwa data/dokumen yang disampaikan tidak benar dan
ada pemalsuan maka direktur utama/pimpinan perusahaan/pimpinan
koperasi, atau kepala cabang, dan seluruh anggota Kemitraan
bersedia dikenakan sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam
daftar hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara
pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
6. Dalam hal Peserta melakukan Kemitraan harus mempunyai perjanjian
Kemitraan.

B. Syarat Kualifikasi Teknis


1. memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan jasa konsultansi
konstruksi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di
lingkungan pemerintah atau swasta termasuk pengalaman subkontrak.
2. memiliki pengalaman mengerjakan pekerjaan sejenis dengan
Subklasifikasi Jasa Pengawasan Pekerjaan Konstruksi Teknik
Sipil Transportasi (Kode SBU RE 202) untuk KBLI Tahun 2015 atau
Klasifikasi Rekayasa Subklafikasi Jasa Rekayasa Pekerjaan Teknik
Sipil Transportasi (RK003) untuk KBLI 2020.
3. memiliki pengalaman mengerjakan pekerjaan sejenis dalam waktu 10
(sepuluh) tahun terakhir.
4. Penyedia dengan kualifikasi usaha kecil yang baru berdiri kurang dari 3
(tiga) tahun dan belum memiliki pengalaman dikecualikan dari ketentuan
pengalaman sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai dengan angka
3 untuk nilai paket pengadaan sampai dengan paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Data kualifikasi yang diunggah (upload) pada fasilitas pengunggahan lain:


1. Konfirmasi Status Wajib Pajak
2. Data lainnya yang dianggap perlu.
12. PENDEKATAN DAN Bagian-bagian pekerjaan yang menjadi tugas tim konsultan pengawas
METODOLOGI (supervisi), meliputi :
a. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen / Pengguna Jasa dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan
desain, persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum serta jadwal
waktu yang telah ditetapkan di dalam Dokumen Kontrak
b. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen / Pengguna Jasa dalam
memahami dan melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum yang
tercantum dalam dokumen kontrak, terutama sehubungan
dengan pemenuhan kewajiban dan tugas Penyedia Jasa Konstruksi.
c. Menyiapkan data dan rekomendasi sehubungan dengan “Contract
Change Order” dan / atau “Addendum”, sehingga perubahan-
perubahan kontrak yang diperlukan dapat dibuat secara optimum dengan
mempertimbangkan seluruh aspek yang ada.
d. Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan secara
terperinci untuk mendukung peninjauan desain (Review Desain),
menyusun perhitungan desain. Membuat gambar desain dan menyiapkan
perintah-perintah kepada kontraktor sehingga perubahan desain tersebut
dapat dilaksanakan.
e. Melaksanakan pemeriksaan secara cermat semua pengukuran dan
perhitungan volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar
pembayaran, sehingga semua pengukuran pekerjaan, perhitungan
volume dan pembayaran didasarkan pada ketentuan yang tercantum
dalam dokumen kontrak.
f. Melaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen / Pengguna Jasa semua
masalah sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan termasuk
keterlambatan pencapaian target fisik, serta usaha-usaha
penanggulangan dan tindak turun tangan yang diperlukan
dengan terlebih dahulu mengkonsultasikannya kepada Pejabat
Pembuat Komitmen / Pengguna Jasa.
g. Melakukan monitoring dan pemeriksaan secara terus menerus
sehubungan dengan pengendalian mutu dan volume pekerjaan, serta
menandatangani dokumen pembayaran apabila mutu dan pelaksanaan
pekerjaan telah memenuhi semua ketentuan dan persyaratan yang telah
ditentukan.
h. Konsultan harus memberitahu secara tertulis kepada Penyedia Jasa
Konstruksi atas adanya penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan
dan persyaratan, baik mutu dan volume bahan dan pekerjaan dan copy
surat-surat pemberitahuan tersebut harus disampaikan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen / Pengguna Jasa dan diarsipkan secara baik.
i. Melakukan pemeriksaan dan persetujuan atas gambar rencana
kerja (”Shop Drawing”) dan gambar kerja terpasang (“As-Built
Drawing”) yang menggambarkan secara terperinci setiap bagian
pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi, serta
membantu Pejabat Pembuat Komitmen / Pengguna Jasa.
j. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen / Pengguna Jasa menyusun
laporan bulanan dan laporan akhir pekerjaan tentang kegiatan-kegiatan
pelaksanaan pekerjaan untuk dilaporkan kepada Bidang Bina Marga
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Barat.
k. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen / Pengguna Jasa dalam
melaksanakan “Provisional Hand Over” dan “Final Hand Over”,
terutama dalam menyusun daftar kerusakan dan penyimpangan yang
perlu diperbaiki.
l. Membantu dan bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Barat, Bidang Bina Marga,
Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Teknik Jalan dan Jembatan
Provinsi (P2TPROV) Kalimantan Barat, terutama dalam mendapatkan
data lapangan yang lengkap serta pelaksanaan pengujian yang
diperlukan.
13. REFERENSI HUKUM - Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah beserta perubahannya dan aturan turunannya
- Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Melalui Penyedia
14. SPESIFIKASI TEKNIS Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2
15. LAPORAN KEMAJUAN Laporan yang dihasilkan dari jasa konsultansi ini adalah sebagai berikut :
PEKERJAAN - Laporan yang berisi kegiatan harian, mingguan dan bulanan di lapangan.
- Laporan Akhir
Setiap isi laporan harus jelas dan dapat dibaca serta disusun dalam bahasa
Indonesia dengan tata bahasa yang baik dan benar. Ukuran kertas masing-
masing laporan adalah A4, dan isi dan pengiriman laporan ditetapkan sebagai
berikut :

a. Laporan Bulanan
Berupa Laporan singkat, dibuat dengan menggunakan bentuk yang standar
sesuai yang dikeluarkan oleh Ditjen Bina Marga, dimana laporan tersebut
terdiri dari:
- Stripmap pelaksanaan pekerjaan fisik
- Progress pekerjaan fisik
- RKK Pengawasan
- Laporan kendali mutu
- Laporan kuantitas
- Aktifitas konsultan
- Kendala dan hambatan di lapangan
- Keuangan
- Dokumentasi fisik dan aktifitas konsultan
Buku laporan kemajuan bulanan paling lambat setiap tanggal 5 pada bulan
berikutnya.
Cara pengiriman laporan adalah sebagai berikut :
Untuk instansi terkait di Provinsi masing-masing dikirimkan secara langsung
oleh Supervision Engineer, disertai dengan tanda terima.

b. Laporan Akhir
Pada saat berakhirnya masa layanan konsultan pada masing-masing paket
Kontrak, hal ini adalah segera setelah Provisional Hand Over (PHO),
Konsultan harus menyerahkan laporan akhir yang terdiri dari
- Ringkasan kontrak dan pekerjaan kontruksi yang telah dilaksanakan
- Rekomendasi untuk pemeliharaan yang akan datang,
- Permasalahan teknis yang muncul selama pelaksanaan,
- Persoalan yang mungkin akan timbul (bila ada) beserta rekomendasi yang
diperlukan.
- As-built Drawing
laporan bulanan dan akhir yang diserahkan berupa hard copy dan soft copy
(laporan dalam format pdf hasil scan dan dokumentasi foto dalam bentuk jpeg).

c. Hardisk Eksternal (1 TB)


Hardisk eksternal yang berisi data-data yang disusun per folder dengan nama
sebagai berikut:
- Dokumentasi, data dan laporan kegiatan fisik:
• Dokumentasi foto dan video kondisi awal.
• Dokumentasi foto dan video pelaksanaan per tahapan item pekerjaan.
• Dokumentasi foto dan video pelaksanaan pengukuran, pengujian dan
pemeriksaan pekerjaan.
• Dokumentasi foto dan video kondisi akhir / kondisi 100%.
• Laporan progres fisik pekerjaan (scan + tanda tangan).
• Data pendukung kuantitas dan kualitas pekerjaan fisik.
• Dan data kelengkapan lainnya yang dianggap perlu.
- Dokumentasi, data dan laporan kegiatan konsultan:
• Laporan konsultan dalam format pdf hasil scan.
• Dokumentasi foto dan video kegiatan tim Penyedia Jasa Konsultansi
Pengawasan Teknis / Supervisi.
• Salinan instruksi dan surat menyurat terkait pelaksanaan teknis
pekerjaan (format pdf hasil scan).
• Salinan dokumen pembayaran tim Penyedia Jasa Konsultansi
Pengawasan Teknis / Supervisi (format pdf hasil scan).
Cara pengiriman laporan adalah sebagai berikut :
Untuk instansi terkait di Provinsi masing-masing dikirimkan secara langsung
oleh Supervision Engineer, disertai dengan tanda terima.

Pontianak, 11 Januari 2023

Anda mungkin juga menyukai