PENDAHULUAN
krusial dalam proses kebijakan publik. Suatu kebijakan publik atau program
Parsons (2006:6).
hubungan yang positif dan signifikan antara kondisi sosial ekonomi dengan
kecil terutama di luar pulau Jawa, untuk meningkatkan perannya sebagai motor
[1]
masih rendah sebagai akibat antara lain dari: (1) lebarnya kesenjangan
serta (2) rendahnya keterkaitan antara pusat pertumbuhan dengan daerah belakang
(hinterland), termasuk antara kota dan desa. Salah satu daerah tujuan transmigrasi
yang merupakan salah satu wilayah yang ada di Kalimantan Utara, menjadi
ini sebagai kawasan transmigrasi pada tahun 2017 dan penempatan transmigrasi
tanggal 3 Desember 2019 sebanyak 100 kk dari Daerah Asal Provinsi Jawa
[2]
pembuatan tempe, kripik pisang, mengembangkan pertanian, sayuran dan buah
buahan dan juga produk olahannya sehingga itu peluang kerja untuk
masyarakat setempat lebih besar dengan memanfaatkan sumber daya alam yang
memadai (Pujiastuti,2006).
Daya tampung sosial adalah jumlah yang dapat ditampung di suatu daerah tanpa
atau konflik akan tetap terjadi. Diantaranya adalah adanya benturan budaya
antara yang asli dengan pendatang. Masalah – masalah yang belum terpecahkan
[3]
Melalui program transmigrasi diharapkan tumbuhnya kerjasama yang saling
dan tenaga kerja. Selanjutnya diharapkan pula adanya kerja sama yang saling
dan pasal 16 mengatur Hak dan Kewajiban sebagai warga transmigrasi, sebagai
berikut
berupa:
c. lahan usaha dan lahan tempat tinggal beserta rumah dengan status hak
milik;
[4]
f. catu pangan hingga transmigran mampu berproduksi atau mendapat
penghasilan;
produksinya;
Umum yang masih dalam tahap pembinaan Dinas Transmigrasi dan Tenaga
hambatan dan kendala yang tidak ringan dari aspek Sumber Daya Manusia
transmigran, dari aspek geografis, dan akses terhadap modal dan pemasaran hasil
produksi.
[5]
10 ada beberapa hal yang memerlukan perhatian khusus seperti adanya warga
yang belum menetap di lokasi transmigrasi karena masih ada tempat tinggal di
desa terdekat, adanya warga yang masih kurang menggarap lahan yang
Ha belum dapat digarap masih berupa semak belukar serta memerlukan modal
yang cukup besar untuk penggarapanya sedangkan lahan siap olah yang
disiapkan oleh pemerintah adalah lahan pekarangan seluas 0,25 Ha, dan lahan
Atas dasar ini yang mendorong penulis untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
B. Rumusan Masalah
[6]
C. Tujuan Penelitian
Adapaun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
D. Manfaat penelitian
berikut :
1. Manfaat teoritis
Bulungan.
2. Manfaat praktis
[7]
pemerintah dalam melaksanakan kegiatan bidang transmigrasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pada pembangunan tidak terlepas dari masalah yang dihadapi oleh bangsa
pembangunan dan sosial ekonomi. Ketiga masalah tersebut satu sama lain saling
berkaitan.
transmigrasi adalah perpindahan dalam hal ini memindahkan orang dari daerah
2000 : 6).
[8]
daerah tujuan transmigrasi itu, dan juga dalam menunjang pembangunan daerah
yang ada, baik di daerah asal maupun daerah tujuan transmigrasi, dapat
baru dengan kondisi lapangan yang relative berat serta daya dukung lahan
dengan membuka dan memanfaatkan suatu kawasan yang cukup luas, sebagian
dulu agar menjadi kawasan budi daya. Tanpa perhitungan hati-hati, kegiatan
[9]
sumber daya alam yang tersedia dan penyaluran potensi sumber daya alam
persebaran penduduk dan tenaga kerja yang seimbang dan serasi, penyebaran
penunjang,
[10]
a. Program pengembangan permukiman dan lingkungan transmigrasi
lingkungan.
[11]
menyiapkan calon transmigrasi, mengarahkan dan menempatkan
dapat menghasilkan.
[12]
oleh transmigran, dan
kehutanan.
Kabupaten atau Kota kurang tertata dengan baik. Akibatnya timbul penolakan
transmigrasi.
[13]
kebutuhan masyarakat setempat, baik dalam hal kultur budaya dan
itu tidak sepenuhnya benar, akan tetapi bagaimana pun juga harus disadari
bahwa ada cap negatif yang terlanjur melekat dalam diri program
transmigrasi. Oleh karena itu agar dapat diterima dengan baik, ke depan
transmigrasi.
Visi dan misi program transmigrasi masih sangat relevan dan dapat
lebih besar kepada Daerah dan masyarakat sehingga pusat lebih berperan
dengan cara:
[14]
transmigrasi.
administrasi.
program transmigrasi.
[15]
kelapa sawit, jagung, tebu, singkong, dan juga jarak pagar.
C. Penelitian Terdahulu
[16]
kehidupan sosial ekonomi masyarakat di desa tepian makmur
karet yang mereka miliki belum memiliki hasil karena belum masuk
[17]
D. Kerangka Pikir
Faktor penghambat
1. Lahan Usaha dan Lahan tempat
tinggal beserta rumah 1. Komitmen warga trans
2. sarana produksi dan/atau dalam menjalankan
sarana usaha; kewajiban
3. Sanitasi dan Sarana air bersih 2. Investasi dan Modal
4. Bantuan Jaminan hidup /catu Kerja
pangan hingga transmigran 3. Masih lemahnya
mampu berproduksi atau menjalankan aturan
[18] ketranmigrasian
mendapat penghasilan;
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
penelitian.
B. Jenis Penelitian
1. Jenis Penelitian
[19]
penilitian deskriptif kualitatifdi tujukan untuk mendeskripsikan dan
C. Fokus Penelitian
yang diharapkan. Disamping itu juga fokus penelian juga merupakan batas
pembangunan yaitu :
[20]
diberikan oleh pemerintah.
produksinya.
D. Informan
Informan menurut Meleong ( 2006 : 132 ) adalah orang yang
[21]
Adapun prosedur pengumpulan data yang diperlukan maka dipernakan
1. Studi kepustakaan
2. Studi Lapangan
diteliti.
[22]
dengan kewajiban sebagai warga transmigrasi Tanjung Buka SP.
model interaktif dari Milles dan Huberman untuk menganalis data hasil
Reduksi Kesimpulan –
data kesimpulan Gambaran /
Verifikasi
[23]
Sumber Milles dan Humberman ( Milles, Humberman dan Saldana,
2014:14 )
Komponen-komponen analias data model interaktif dijelaska sebagai
berikut :
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
[24]
disajikan dalam bentuk teks
[25]