Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,atas berkat dan rahmat-Nya penulis bisa
menyelesaian makalah geografi yang berjudul “Makalah Kependudukan”dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran sejarah.Selain itu makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang perbahan dan pertumbuhan penduduk dari waktu
ke waktu bagi para pembaca dan penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yuliana selaku guru mata pelajaran
geografi.Ucapan terimkasih juga kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya
makalah ini.
Penulis menyadari makaah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu,saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Mobilitas penduduk dan pengendaliannya
B. Masalah kependudukan
C. Upaya mengatasi permasalahan kependudukan di indonesia
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mobilitas/Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap
dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau
batas negara (migrasi internasional). Dengan kata lain migrasi diartikansebagai
perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
migran menurut dimensi waktu adalah orang yang berpindah ke tempat lain dengan
tujuan menetap dalam waktu enam bulan atau lebih. Migran sirkuler (migrasi musiman)
adalah orang yang berpindah tempat tetapi tidak brmaksud menetap di tempat tujuan.
Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya
relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga
dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Tingkat pendidikan bukanlah satu-
satunya indikator untuk mengukur kualitas SDM penduduk suatu negara. Kualitas SDM
berhubungan dengan produktivitas kerja. Orang yang tingkat pendidikannya tinggi
diharapkan punya produktivitas yang tinggi. Kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah
banyak orang berpendidikan tinggi (sarjana) tetapi menganggur. Keadaan demikian tentu
sangat memprihatinkan. Orang yang menganggur menjadi beban bagi orang lain
(keluarganya). Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat
kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakuka oleh
pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan penduduk.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mobilitas dan pengendaliannya?
2. Permasalahan dan solusinya?
3. Bagaimana Peta Jalan Pengembangan SDM di Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
Urbanisasi memiliki dampak negatif dan dampak positif bagi desa yang ditinggalkan
serta menimbulkan dampak negatif bagi kota yang dituju.
1) Dampak negatif urbanisasi bagi desa adalah:
a. tenaga kerja usia muda berkurang,
b. produksi pertanian menurun, dan
c. pembangunan terhambat.
3) Jenis-jenis Transmigrasi
Jenis-jenis transmigrasi yang dilakukan di Indonesia adalah:
a) Transmigrasi umum: transmigrasi yang pelaksanaan dan pembiayaannya ditanggung
oleh pemerintah. Pembiayaan meliputi biaya perjalanan, biaya hidup, perumahan, lahan
pertanian, bibit, dan alat-alat pertanian.
b) Transmigrasi swakarsa: transmigrasi yang dibiayai oleh transmigran. Pemerintah hanya
menyediakan tanah pertanian seluas dua hektar setiap keluarga.
c) Transmigrasi bedol desa: transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa
beserta aparatur pemerintah desa. Semua harta benda yang ditinggalkan penduduk
mendapat ganti rugi dari pemerintah. Transmigrasi ini dilaksanakan karena daerah asal
transmigran terkena proyek penting dari pemerintah. Contoh dari program trasmigrasi
bedol desa adalah penduduk Wonogiri dan Kedungombo, Jawa Tengah yang terkena
proyek Waduk Gajah Mungkur dan ditransmigrasikan ke Sitiung (Sumatra Barat).
d) Trasmigrasi spontan: transmigrasi yang dilaksanakan atas kesadaran dan kemauan
sendiri
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Migrasi
Ada dua pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi,
yaitu faktor pendorong (push factors) dan faktor penarik (pull factors)
Faktor pendorong (ditempat asal)
1. SDA yang semakin berkurang
2. Menyempitnya lapangan kerja karena masuknya teknologi
3. Adanya tekanan-tekanan atau diskriminasi politik, agama, suku dan lain-lain
4. Tidak cocok lagi dengan budaya/kepercayaan di tempat asal
5. Bencana alam atau adanya wabah penyakit
1) Dampak Positif
a) Berkurangnya jumlah penduduk.
Bagi wilayah yang cukup padat, adanya migrasi memberikan dampak berkurangnya
kepadatan penduduk. Dampak ini memberikan akibat berkurangnya tekanan penduduk di
wilayah padat.
2) Dampak Negatif
Meskipun memberi dampak positif yang cukup signifikan bagi daerah yang ditinggalkan,
ternyata hal tersebut juga diikuti dengan munculnya dampak negatif.
a) Berkurangnya tenaga kerja muda dan penggerak pembangunan, karena pada umumnya
sebagian besar penduduk yang melakukan migrasi adalah penduduk usia kerja.
b) Stabilitas keamanan yang menurun, akibat banyaknya penduduk muda yang melakukan
migrasi.
c) Wilayah yang ditinggal pada umumnya merupakan wilayah agraris di mana setiap hari
lahan pertaniannya belum tentu digarap. Jika menunggu musim panen tiba para penggarap
pertanian tidak mempunyai pekerjaan (setengah menganggur). Kondisi inilah yang
mendorong banyak penggarap pertanian bermigrasi. Akibatnya, tenaga penggarap pun
akan berkurang.
B. MASALAH KEPENDUDUKAN
Permasalahan Kependudukan di Indonesia
1. Masalah Penduduk yang Bersifat Kuantitatif
a. Jumlah Penduduk Besar
Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan
karena menjadi subjek dan objek pembangunan. Manfaat jumlah penduduk yang besar:
· Penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam.
· Mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain.
Selain manfaat yang diperoleh, ternyata negara Indonesia yang berpenduduk besar, yaitu
nomor 4 di dunia menghadapi masalah yang cukup rumit yaitu:
· Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dengan
kemampuan pemerintah yang masih terbatas masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat
seperti masih banyaknya penduduk kekurangan gizi makanan, timbulnya pemukiman
kumuh.
· Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta
fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup sulit
diatasi, oleh karena itu pemerintah menggalakkan peran serta sektor swasta untuk
mengatasi masalah ini.
BAB III