Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TRANSMIGRASI DAN URBANISASI


DI
S
U
S
U
N
OLEH
ETTI PURNAMA SARI SIREGAR

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa yang telah membeikan karunia
dan rahmat-Nya sehingga kami dapat mengerjakan makala ini tepat pada waktu nya.

Pembahasan dalam makalah ini adalah “Sejarah Transmigrasi di Indonesia dan


Dampaknya Terhadap Penduduk” Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dengan kesempurnaan dan masih banyak terdapat kesalahan, oleh karna itu izinkanlah
kami untuk meminta bantuan kepada semua pihak agar memberikan keritik dan saran
serta pendapat agar makalah ini menjadi lebih baik dimasa yang akan mendatang.

Dan kami mohon maaf bila dalam penulisan makalah ini terdapat kata-kata dan
bahasa yang kurang benar, dan penulis juga memohon dukungannya dari semua pihak
agar rencana pembuatan makalah ini dapat berjalan dengan lancar.

Atas selesainya makalah ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebanyak-


banyaknya kepada seluruh pihak yang telah membantu Saya untuk menyelesaikan
makalah ini terutama Rekan-rekan mahasiswa/i yang telah memberi masukan, kritik
serta saran untukmenyelesaikan makalah ini.

Akhir kata semoga dengan di susun makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi penulis dan pembaca.

Medan 12 Juni 2019

Penulis

Etti Purnama Sari

i
DAFATSAR ISI
KATA PENGANTARU...........................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Masalah..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Migrasi...........................................................................................................2
B. Imigrasi..........................................................................................................2
C. Urbanisasi.......................................................................................................3
D. Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan
sosial dan criminal Transmigrasi...................................................................4
E. Menyumbang bagi penyelesaian masalah pengangguran
dan kemiskinanUrbanisasi di Indonesia..................................................5
F. Transmigrasi di Indonesia.......................................................................5
G. Program Perbaikan.........................................................................................6

BAB III PENUTUPAN


A. Kesimpulan....................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Transmigrasi dan Urbanisasi sudah hampir 70 tahun merupakan aspek unit
pembangunan di Indonesia. Program ini secara kecil-kecilan dimulai pertama kali tahun
1905 oleh pemerintah kolonial Belanda dengan tujuan memindahkan penduduk pulau
jawa yang berlebihan ke pulau-pulau lain dan kemudian usaha tersebut dilanjutkan oleh
pemerintah republik Indonesia dengan suatu program berskala yang setiap tahunnya
memindahkan ribuan keluarga.
Hal ini dilihat dari luas negara Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau
sehingga terlihat perbedaan yang mencolok dalam tingkat pembangunan, pemusatan
penduduk dan perbedaan yang menonjol antara berbagai kultur. Lalu jumlah kelompok
etnis yang begitu besar sehingga menimbulkan perbedaan cultural yang kuat. Kemudian
ada pertumbuhan Negara yang tidak seimbang karena sumber daya nasional dan
pembangunan dipusatkan di jawa.Ketiga factor diatas menjadi latar belakang
mengapapemerintah mengambil kebijakan tentang transmigrasi, walaupun dalam
pelaksanaannya masih belum optimal.
Siapa yang tidak ingin hidup sejahtera dan bahagia. Semua orang pasti ingin
hidup seperti itu, tidak terkecuali. Bagi sebagian masyarakat yang hidup di desa,
anggapan bahwa hidup di kota akan membuat perubahan kesejahteraan sudah
membumi. Sayangnya tidak semua itu benar, karena malah banyak para perantau yang
sampai di kota hanya menjadi gepeng (gelandangan dan pengemis), pengangguran,
bahkan menjadi pelaku kriminal karena tidak memiliki kompetensi yang jelas dan tidak
bermodalkan dana yang besar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Tranmigrasi dan Urbanisasi?
2. Apakah Faktor yang mempengaruhi Tranmigrasi dan Urbanisasi?
3. Bagaimana Transmigrasi di Indonesia?
C. Tujuan Masalah
1. Apa Pengertian Tranmigrasi dan Urbanisasi?
2. Apakah Faktor yang mempengaruhi Tranmigrasi dan Urbanisasi?
3. Bagaimana Transmigrasi di Indonesia?

1
BAB II

PEMBAHASAN

URBANISASI DAN TRANSMIGRASI


A. Migrasi
Perpindahan yang bersifat resmi serta mempunyai tendensi pasti, yakni
untuk tinggal menetap dan mencari nafkah di tempat yang baru.
Walaupun migrasi manusia telah berlangsung selama ribuan tahun, konsep
modern imigrasi, khususnya pada abad ke-19, terkait dengan perkembangan
negara-bangsa dengan kriteria kewarganegaraan yang jelas, paspor, pengawasan
perbatasan permanen, serta hukum kewarganegaraan.

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi

a. Faktor penarik

1) Fasilitas pendidikan
2) Transportasi
3) Pusat perekonomian

b. Faktor pendorong

1) Faktor kondisi alam


2) Minimnya lapangan pekerjaan

B. Imigrasi

Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara-bangsa (nation- state)


ke negara lain, di mana ia bukan merupakan warga negara. Imigrasi merujuk pada
perpindahan untuk menetap permanen yang dilakukan oleh imigran, sedangkan
turis dan pendatang untuk jangka waktu pendek tidakdianggap imigran. Walaupun
demikian, migrasi pekerja musiman (umumnya untuk periode kurang dari satu
tahun) sering dianggap sebagai bentuk imigrasi. PBB memperkirakan ada sekitar
190 juta imigran internasional pada tahun 2005, sekitar 3% dari populasi dunia.
Sisanya tinggal di negara kelahiran mereka atau negara penerusnya.1

1
Collin Mac, dan Raharjo. Pemukiman di asia tenggara. Gajah Mada University Press:
Jogjakarta, 1983. Hlm 25
2
Imigrasi tidak terlepas dari kewarganegaraan dari suatu Negara, dimana
Negara memberikan hak-hak khusus kepada penduduk Negara tersebut, sementara
para imigran dibatasi oleh hukum imigrasi. Negara-bangsa membuat imigrasi
menjadi suatu isu politik, per definisi ia adalah tanah air suatu bangsa yang
ditandai oleh kesamaan etnis dan atau budaya, sedangkan imigran memiliki etnis
dan budaya yang berbeda. Hal ini kadang menyebabkan suatu ketegangan social,
xenophobia, dan konflik identitas nasional pada banyak Negara maju.

C. Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi


adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang
tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan
kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang
signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan,
fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain
sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan
keluarnyaBerbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi
berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan
manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu
sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas
Penduduk, Bedanya Migrasi penduduk lebih bermakna perpindahan penduduk
dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan
Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara
atau tidak menetap.2
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa,
seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan,
informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain
sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong,
memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam
bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa
2
I Wayan Sumarajaya. 2001, Prospek pengembangan program transmigrasi dalam era otonomi
daerah.2001, hlm 29
3
atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk
melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
1. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
a. Kehidupan kota yang lebih modern
b.Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
c. Banyak lapangan pekerjaan di kota

2. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan


berkualitasFaktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
a. Lahan pertanian semakin sempit
b. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
c. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
d. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
e. Diusir dari desa asal
f. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
3. Keuntungan Urbanisasi
a. Memoderenisasikan warga desa
b. Menambah pengetahuan warga desa
c. Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
d. Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
4. Akibat urbanisasi
a. Terbentuknya suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
b. Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak
mempunyai pekerjaan tetap)
c. Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan

D. Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan


criminalTransmigrasi

Transmigrasi (Latin: trans - seberang, migrare - pindah) adalah suatu


program yang dibuat oleh pemerintah Indonesia untuk memindahkan penduduk
dari suatu daerah yang padat penduduk ke daerah lain di dalam wilayah
Indonesia. Penduduk yang melakukan transmigrasi disebut transmigran.

4
1. Dampak/akibat transmigrasi :

a. Bagi daerah tujuan

Kepadatan penduduk yang berdampak pada masalah-masalah sosial lainya


seperti pengangguran, polusi, tidak kriminal

b. Bagi daerah asal

Kekurangan sumberdaya manusia yang berakibat pada


lambatnya pembangunan didaerah asal Seiring dengan perubahan
lingkungan strategis di Indonesia, transmigrasi dilaksanakan dengan
paradigma baru sebagai berikut:
1) Mendukung ketahanan pangan dan penyediaan papan
2) Mendukung kebijakan energi alternatip (bio-fuel)
3) Mendukung pemerataan investasi ke seluruh wilayah Indonesia
4) Mendukung ketahanan nasional pulau terluar dan wilayah perbatasan

E. Menyumbang bagi penyelesaian masalah pengangguran dan


kemiskinanUrbanisasi di Indonesia

Saat ini sekitar 40% penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan, dan
diperkirakan dalam 15-20 tahun lagi akan meningkat 70% dari jumlah seluruh
penduduk Negara kita.

F. Transmigrasi di Indonesia

Tujuan resmi program ini adalah untuk mengurangi kemiskinan dan


kepadatan penduduk di pulau Jawa [1], memberikan kesempatan bagi orang yang
mau bekerja, dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk mengolah sumber daya
di pulau-pulau lain seperti Papua, Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi. Kritik
mengatakan bahwa pemerintah Indonesia berupaya memanfaatkan para
transmigran untuk menggantikan populasi lokal, dan untuk melemahkan gerakan
separatis lokal. Program ini beberapa kali menyebabkan persengketaan dan
percekcokan, termasuk juga bentrokan antara pendatang dan penduduk asli
setempat.3
3
Swasono, Sri-Edi (ed). 1986, Sepuluh Windhu Transmigrasi di Indonesia 1905-1985. UI Press:
Jakarta. Hlm 35
5
G. Program perbaikan
1. Prinsip untuk memberikan arahan penerapan pembangunan berkelanjutan
yang praktis juga mendorong untuk menjadikan keputusan yang telah
mengintegrasikan semua kepentingan ekonomi, social dan lingkungan
tersebut didukung oleh arahan langkah-langkah yang rasional.
2. Partisipasi dalam pelaksanaan harus tetap dikawal oleh mekanisme insentif
dan disinsentif yang memadai serta usaha pengawasan yang konsisten.
3. Penataan ruang yang berkelanjutan adalah penataan ruang yang juga efektif
berfungsi sebagai alat mitigasi bencana, sekaligus alat adaptasi
kecenderungan perubahan global.
4. Good governance di tingkat nasional dan local.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwa Transmigrasi merupakan bagian integral dari pembangunan nasional
sebagai pengamalan Pancasila dalam upaya mewujudkan masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945.
Bahwa Penyelenggaraan Transmigrasi dilaksanakan sebagai upaya untuk lebih
meningkatkan kesejahteraan dan peran serta masyarakat, pemerataan pembangunan
daerah, serta memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa melalui persebaran
penduduk yang seimbang dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan
serta nilai budaya dan adat istiadat masyarakat.
Transmigrasi dilaksanakan sebagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam
mengatasi masalah di kota besar yang timbul akibat terlalu banyaknya pekerja yang
migrasi dari pedesaan,
Urbanisasi adalah masalah penyebaran penduduk yang tidak merata antara
wilayah desa dengan wilayah kota yang dapat menimbulkan beragam permasalahan
dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat. Urbanisasi merupakan salah satu proses
yang tercepat di antara berbagai perubahan sosial di seluruh dunia termasuk Indonesia
sendiri. Masyarakat yang melakukan urbanisasi memiliki beberapa alasan dilihat dari
faktor pendorong dan penarik. Faktor-faktor tersebut bisa mengarahkan masyarakat
untuk mendapatkan kehidupan yang layak, tetapi hal tersebut hanya bisa terlaksana bila
para urban memiliki skill yang dibutuhkan di daerah tujuan.
Permasalahan akibat urbanisasi tidak hanya terjadi di kota saja, melainkan tidak
jauh beda dengan di desa, yang kita sangka adalah tempat yang aman, tenang dan
berakhlak, ternyata telah tersusupi oleh kehidupan kota yang serba boleh dan bebas. Di
satu pihak masalah urbanisasi menjadi masalah serius bagi kota dan desa, karena
masyarakat desa yang berurbanisasi ke kota menjadi masyarakat marjinal dan bagi desa
pengaruh urbanisasi menjadikan sumber daya manusia yang produktif di desa menjadi
berkurang sehingga membuat sebuah desa tak maju bahkan cenderung tertinggal.

7
DAFTAR PUSTAKA

Collin Mac Andrew Dr. dan Raharjo Drs. M.A. 1983. Pemukiman di asia tenggara.
Gajah Mada University Press: Jogjakarta
I Wayan Sumarajaya. 2001, Prospek pengembangan program transmigrasi dalam era
otonomi daerah.
Swasono, Sri-Edi (ed). 1986, Sepuluh Windhu Transmigrasi di Indonesia 1905-1985.
UI Press: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai