Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HAK ASASI MANUSIA

Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah


Kewarganegaraan

Oleh :
Riza Nur Aini
15/1D/P17210204164

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


KAMPUS II LAWANG
Februari 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Hak Asasi Manusia” dengan baik.

Selama penyusunan makalah ini penulis mendapatkan bantuan dari


berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih kepada dosen mata kuliah Kewarganegaran dan beberapa sumber dari
internet.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis


mengucapkan maaf jika makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Kritik
serta saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua khususnya pembaca sebagai tambahan pengetahuan.

Malang, 9 Februari 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................4
2.1 Pengertian HAM......................................................................................4
2.2 Jenis-jenis HAM......................................................................................4
2.3 Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia...................................7
BAB III..................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan............................................................................................10
3.2 Saran.......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Hak asasi manusia atau yang juga disebut Human Right merupakan hak yang
ada sejak lahir. Hak Asasi Manusia (HAM) Menurut UU No. 39 Tahun 1999 Hak
Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia. Namun juga terdapat pelanggaran-pelanggaran yang
menyangkut tentnag Hak Asasi Manusia. Dengan adanya pelanggaran tersebut,
maka Hak Asasi Manusia menjadi tidak seimbang atau dapat merugikan
seseorang maupun masyarakat. Maka dari itu, penulis akan membutan dan
menyusun makalah tentang Hak Asasi Manusia.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian HAM menurut para ahli?
1.2.2 Apa saja jenis-jenis HAM?
1.2.3 Apa saja pelanggaran-pelanggaran HAM yang ada di Indonesia?
1.2.4 Apa contoh kasus pelanggaran HAM yang ada di Indonesia?

1.3 Manfaat
1.3.1 Menambah ilmu tentang HAM yang ada di Indonesia
1.3.2 Mengetahui apa saja jenis-jenis HAM
1.3.3 Memahami pelanggaran HAM

1.4 Tujuan
1.4.1 Untuk melengkapi tugas mata kuliah Kewarganegaraan
1.4.2 Untuk memahami tentang HAM dan pelanggarannya yang ada di
Indonesia

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian HAM
Hak asasi manusia dapat berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM yang
tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat atau Declaration of
Independence of USA serta yang tercantum dalam UUD 1945 Republik
Indonesia, seperti yang terdapat pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2,
pasal 31 ayat 1, serta pasal 30 ayat 1.
Berikut adalah pengertian HAM menurut beberapa ahli:
1.) Menurut John Locke
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang dibawa sejak lahir yang
secara kodrati melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat
(bersifat mutlak).

1. Hak asasi harus dikorbankan untuk kepentingan masyarakat, sehingga


lahir kewajiban.
2. Semakin berkembang meliputi berbagai bidang kebutuhan, antara lain hak
dibidang politik, ekonomi, dan sosial budaya.
2.) Menurut Koentjoro Poerbapranoto
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang bersifat asasi. Artinya, hak-
hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya yang tidak dapat dipisahkan
dari hakikatnya sehingga sifatnya suci.
3.) Menurut Prof. Dr. Dardji Darmodiharjo
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak dasar / pokok yang dibawa
manusia sejak lahir sebagai anugerah tuhan yang maha esa.
4.) Menurut Laboratorium Pancasila IKIP Malang
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada martabat
manusia sebagai insan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

2.2 Jenis-jenis HAM


1.) Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)
Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi manusia. Contoh hak-
hak asasi pribadi adalah sebagai berikut,

4
 Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian, dan berpindah-pindah tempat.
 Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat.
 Hak kebebasan memilih dan aktif dalam organisasi atau perkumpulan.
 Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, menjalankan agama dan
kepercayaan yang diyakini masing-masing.
 Hak untuk hidup, berperilaku, tumbuh dan berkembang.
 Hak untuk tidak dipaksa dan disiksa.

2.) Hak Asasi Politik (Political Rights)


Yaitu hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan politik, hak ikut dalam
pemerintahan, hak untuk memilih dan dipilih. Contoh hak-hak asasi politik
adalah sebagai berikut.
 Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan.
 Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.
 Hak membuat dan mendirikan partai politik serta organisasi politik
lainnya.
 Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.
 Hak diangkat dalam jabatan pemerintah.

3.) Hak Asasi Hukum (Legal Equality Rights)

Hak memiliki kedudukan yang sama di depan hukum dan pemerintahan, yaitu
hak yang berkaitan dengan kehidupan hukum dan pemerintahan. Contoh hak-
hak asasi hukum adalah sebagai berikut.

 Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.


 Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
 Hak dalam mendapatkan dan memiliki pembelaan hukum pada peradilan.
 Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum.

4.) Hak Asasi Ekonomi (Property Rigths)

5
Hak yang berhubungan dengan kegiatan perekonomian. Contoh hak-hak asasi
ekonomi ini adalah sebagai berikut.

 Hak kebebasan melakukan kegiatan transaksi jual beli.


 Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak.
 Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa dan utang piutang.
 Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu.
 Hak untuk menikmati SDA.
 Hak untuk memperoleh kehidupan yang layak.
 Hak untuk meningkatkan kualitas hidup.
 Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak.

5.) Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights)

Hak untuk diperlakukan sama dalam tata cara pengadilan. Contoh hak-hak
asasi peradilan adalah sebagai berikut.

 Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan.


 Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan,
dan penyelidikan di muka hukum.
 Hak memperoleh kepastian hukum.
 Hak menolak digeledah tanpa surat adanya surat penggeledahan.
 Hak mendapatkan perlakukan adil dalam hukum

6.) Hak Asasi Sosial Budaya (Social Culture Rights)

Hak yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat. Contoh hak-hak


asasi sosial budaya adalah sebagai berikut.

 Hak menentukan, memilih, dan mendapatkan pendidikan.


 Hak mendapatkan pengajaran.
 Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat
 Hak untuk mengembangkan Hobi
 Hak untuk berkreasi

6
 Hak untuk memperoleh jaminan sosial
 Hak untuk berkomunikasi

7
2.3 Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia
“Siswi Non-Muslim SMKN 2 Padang diwajibkan Berjilbab, ini respon
KPAI” dilansir dari berita KOMPAS.com

Sebuah video yang memperlihatkan percakapan antara orangtua murid


dengan pihak SMKN 2 Padang terkait adanya kewajiban memakai jilbab di
lingkungan sekolah viral di media sosial pada Jumat, (23/1/2021).

Dalam video itu, terdengar orangtua murid tengah menjelaskan bahwa ia


dan anaknya merupakan non-muslim, sehingga ia meminta toleransi kepada
pihak sekolah untuk tidak menggunakan jilbab. Namun, pihak sekolah
menyebut, penggunaan jilbab merupakan kewajiban dan aturan sekolah.
Sehingga menjadi janggal bagi guru-guru dan pihak sekolah, kalau ada anak
yang tidak mematuhi peraturan sekolah. Menurut pihak sekolah, pada awal
penerimaan masuk sekolah, orangtua dan anak sudah sepakat untuk
mematuhi peraturan sekolah.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang


Pendidikan, Retno Listyarti mengatakan, pihaknya sangat prihatin dan
menyayangkan adanya intoleransi di beberapa sekolah negeri. "KPAI
prihatin dengan berbagai kasus di beberapa sekolah negeri yang terkait
dengan intoleransi dan kecenderungan tidak menghargai keberagaman.
Sehingga berpotensi kuat melanggar hak-hak anak," ujar Retno dalam
keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (24/1/2021).
Menurut Retno, sekolah negeri merupakan sekolah pemerintah, di mana
siswanya beragam atau majemuk. Karena itu, sekolah negeri harusnya
menyemai keberagaman, menerima perbedaan dan menjunjung tinggi nilai-
nilai HAM.

Mengenai penggunaan jilbab di lingkungan sekolah, pihak SMKN 2 Padang


membenarkan adanya kebijakan sekolah yang mewajibkan siswi perempuan
harus memakai berjilbab/berkerudung, walaupun peserta didiknya tidak
semuanya beragama Islam. Kepala Sekolah SMKN 2 Padang, Rusmadi

8
menyampaikan, semua siswi, baik muslim maupun non muslim selama ini
belum ada yang menolak aturan sekolah itu. Terkait hal itu Retno
mengatakan, tidak adanya pelajar yang menolak selama ini bukan berarti
kebijakan atau aturan sekolah tidak melanggar ketentuan perundangan yang
nilainya lebih tinggi. "Aturan sekolah seharusnya berprinsip pada
penghormatan terhadap HAM dan menjunjung nilai-nilai kebangsaan,
apalagi di sekolah negeri. Melarang peserta didik berjilbab jelas melanggar
HAM, namun memaksa peserta didik berjilbab juga melanggar HAM," ujar
Retno.

Dari kejadian kewajiban penggunaan jilbab bagi pelajar non muslim, Retno
menyampaikan ada lima rekomendasi agar tindakan pemaksaaan tersebut
tidak kembali terulang. Pertama, pihak sekolah diduga kuat melanggar UU
No. 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, UU No. 20/2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan UU No. 39/1999 tentang HAM. Ketentuan
dalam berbagai peraturan perundangan tersebut dapat digunakan karena
pihak sekolah telah membuat aturan sekolah yang bersifat diskriminatif
terhadap SARA sehingga mengakibatkan adanya peserta didik yang
berpotensi mengalami intimidasi. Karena itu, KPAI mendorong Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Barat untuk memeriksa Kepala SMKN 2
Padang dan jajarannya dengan Permendikbud No. 82/2015 tentang
pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan dan mengacu
pada peraturan perundangan apa saja yang dilanggar pihak sekolah.

Pemberian sanksi walaupun hanya surat peringatan menjadi penting, agar


ada efek jera. Kedua, KPAI mendorong dinas-dinas pendidikan provinsi dan
kabupaten/kota di seluruh Indonesia untuk meningkatkan pada stakeholder
pendidikan di wilayahnya, terutama kepala sekolah dan guru untuk
menjadikan kasus SMKN 2 Padang ini sebagai pembelajaran bersama
sehingga tidak terulang lagi. Ketiga, KPAI mendorong Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI untuk meningkatkan
sosialisasi Permendikbud No. 82/2015 tentang Pencegahan dan Penanganan

9
Kekerasan Di Satuan Pendidikan, secara massif kepada Dinas-Dinas
Pendidikan Provisi dan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Keempat,
KPAI mendorong adanya edukasi dan pelatihan-pelatihan kepada para guru
dan Kepala Sekolah untuk memiliki persfektif HAM, terutama pemenuhan
dan perlindungan terhadap hak-hak peserta didik. Sebab, ketika sekolah
memiliki kebijakan memperkuat nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai
persatuan, menghargai perbedaan, maka peserta didik akan
mengimplemntasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Kelima, KPAI mengapresiasi para orangtua peserta didik untuk berani
bersuara dan mendidik anak-anaknya juga untuk berani bersuara ketika
mengalami kekekerasan di sekolah, baik kekerasan fisik, kekerasan seksual
maupun kekerasan fisik.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ditinjau dari bab sebelumnya, maka yang dapat disimpulkan bahwa Hak
Asasi Manusia adalah suatu hal yang penting bagi tiap individu. Setiap
manusia berhak memiliki hak tersebut. Jika Hak tersebut tidak diperlakukan
dengan baik maka disebut dengan pelanggaran HAM yakni tidak sesuai
dengan kaidah yang berlaku. Jika sudah terjadi, maka akan dilanjutkan
dengan proses hukum dan diberi sanksi sesuai dengan jenis pelanggarannya.
Seperti contoh kasus pelanggaran HAM di bab sebelumnya, seorang siswi
non-muslim di salah satu SMK di Padang mendapati peraturan untuk tetap
memakai jilbab. Contoh kasus tersebut merupakan pelanggaran hak, karena
jika ia seorang non-muslim maka tidak harus diwajibkan mematuhi peraturan
utnuk memakai jilbab di sekolahnya.
3.2 Saran
Mengenai hal tersebut, sebaiknya kita senantiasa memiliki sikap toleransi.
Tidak memaksakan kehendak jika memang itu bukan suatu kewajiban yang
harus dilakukan. Hak Asasi Manusia dimiliki semua orang, maka dari itu kita
harus saling menghargai.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/24/092500265/siswi-non-muslim-
smkn-2-padang-diwajibkan-berjilbab-ini-respons-kpai?page=all#page2

https://jatrova.org/artikel/macam-macam-ham-hak-asasi-manusia-dan-
contohnya/

https://artikelpendidikan.id/pengertian-hak-asasi-manusia-
ham/#:~:text=Hak%20Asasi%20Manusia%20(HAM)%20adalah
%20seperangkat%20hak%20yang%20melekat%20pada,serta
%20perlindungan%20harkat%20dan%20martabat

12

Anda mungkin juga menyukai