Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH HAM dan GLOBALISASI

Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar PKN

Dosen Pengampu : Yuniar Lestarini M.pd

Oleh :

Siti Maya Sopya Ningsih 200102197

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

FAKULTAS DAN ILMU PENDIDIKAN (FIP)

UNIVERSITAS HAMZANWADI 2021/2022


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, makalah tentang "HAM dan Globalisasi" dapat diselesaikan.
Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Besar harapan agar makalah ini dapat menjadi salah satu sumber belajar yang baik serta mendatangkan
manfaat untuk seluruh pembaca. Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, masih
banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, adanya kritik dan masukan dari dosen
pengampu mata kuliah Konsep Dasar PKN untuk menyempurnakan makalah ini sangat dinantikan.

Selebung, Keruak 07 Juni 2021

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................................

Daftar isi........................................................................................................................

Bab I Pendahuluan.......................................................................................................

1.1 LatarBelakang........................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................

1.3 Tujuan.....................................................................................................................

Bab II Pembahasan.......................................................................................................

2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia..................................................................................

2.2 Ciri dan Tujuan Hak Asasi Manusia...........................................................................

2.3 Hak Asasi Manusia di Indonesia................................................................................

2.4 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia..........................................................................

2.5 Hak Asasi Manusia dalam Perundang undangan Nasional.......................................

2.6 Pelanggaran Hak Asasi Manusia......................................................................................................

2.7 Pengertian Globalisasi ………………………………………………………………............................

2.8 Teori Globalisasi ………………………………………………………………………...............................

2.9 Ciri Globalisasi …………………………………………………………………………...............................

2.10 Pengaruh Globalisasi ………………………………………………………………….........................

2.11 Dampak Globalisasi …………………………………………………………………............................

Bab III Penutup.............................................................................................................

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................

3.2 Daftar Pustaka........................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sejak lahir semua manusia sudah pasti mempunyai beberapa hak antara lain :
hak untuk hidup , hak memperoleh pendidikan , dan hak memperoleh pengayoman serta hak – hak
penting lainnya .Itulah pengertian dasar dari HAM ( Hak Asasi Manusia ) . Tujuan di ciptakannya Ham
adalah agar manusia dapt meminta hak – nya namun harus memperhatikan hak orang lain . Serta
dengan adanya HAM manusia dapat merasa tenang dan aman .
Di era modern seperti sekarang ini tidak lepas dengan istilah Globalisasi. Kehadiran teknologi
informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi
menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan
permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk
kepentingan kehidupan. Oleh karena itu sebagai manusia yang hidup pada era ini, kita juga harus
mengetahui pengertian, dan dampak globalisasi itu sendiri, baik terhadap masyarakat luas maupun
terhadap diri kita pribadi, agar kita dapat mengambil semua hal positif dan menghindari hal negatif dari
Globalisasi itu.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian HAM?


2. Apa saja ciri dan tujuan HAM?
3. Bagaimana HAM di Indonesia?
4. Bagaimana Komisi Nasional HAM?
5. Bagaimana HAM dalam perundang-undangan nasional?
6. Apa saja pelanggaran HAM?
7. Apa pengrtian dari Globalisasi?
8. Bagaimana Pengaruh Globalisasi dalam Kehidupan?
9. Apa saja dampak Globalisasi dalam Kehidupan?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini diantaranya:
1. Menjelaskan pengertian HAM
2. Menyebutkan apa saja ciri dan tujuan HAM
3. Menjelaskan HAM di Indonesia
4. Menjelaskan Komisi Nasional HAM
5. Menjelaskan HAM dalam perundang-undangan nasional
6. Menyebutkan apa saja pelanggaran HAM
7. Menjelaskan Pengertian Globalisasi,
8. Menjelaskan Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan
9. Menyebutkan dampak positif dan Negatif Globalisasi bagi kehidupan.

2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia (HAM) secara tegas di atur dalam Undang Undang No. 39 tahun 1999
pasal 2 tentang asas-asas dasar yang menyatakan “Negara Republik Indonesia mengakui dan
menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara
kodrati melekat pada dan tidak terpisahkan dari manusia, yang harus dilindungi, dihormati, dan
ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan
kecerdasan serta keadilan.”
Hak asasi manusia dalam pengertian umum adalah hak-hak dasar yang dimiliki setiap
pribadi manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir. Ini berarti bahwa sebagai
anugerah dari Tuhan kepada makhluknya, hak asasi tidak dapat dipisahkan dari eksistensi pribadi
manusia itu sendiri. Hak asasi tidak dapat dicabut oleh suatu kekuasaan atau oleh sebab-sebab
lainnya, karena jika hal itu terjadi maka manusia kehilangan martabat yang sebenarnya menjadi
inti nilai kemanusiaan.Hak asasi mencangkup hak hidup,hak kemerdekaan/kebebasan dan hak
memiliki sesuatu. Ditinjau dari berbagai bidang, HAM meliputi :
a. Hak asasi pribadi (Personal Rights)
Contoh : hak kemerdekaan, hak menyatakan pendapat, hak memeluk agama.
b. Hak asasi politik (Political Rights) yaitu hak untuk diakui sebagai warga negara
Misalnya : memilih dan dipilih, hak berserikat dan hak berkumpul.
c. Hak asasi ekonomi (Property Rights)
Misalnya : hak memiliki sesuatu, hak mengarahkan perjanjian, hak bekerja dan
mendapatkan hidup yang layak.
d. Hak asasi sosial dan kebuadayaan (Sosial & Cultural Rights).
Misalnya : mendapatkan pendidikan, hak mendapatkan santunan, hak pensiun,
hak mengembangkan kebudayaan dan hak berkspresi.
e. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan Pemerintah
(Rights Of Legal Equality)
f. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum.
2.2 Ciri dan Tujuan Hak Asasi Manusia

Hak Asasi Manusia pada dasarnya bersifat umum atau universal karena diyakini bahwa
beberapa hak yang dimiliki manusia tidak memiliki perbedaan atas bangsa, ras, atau jenis
kelamin.
Berdasarkan beberapa rumusan HAM di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang ciri pokok
hakikat HAM, yaitu sebagai berikut :
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM merupakan bagian dari manusia
secara otomatis
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik , atau asal usul social dan bangsanya
c. HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk melanggar dan
membatasi orang lain
Tujuan Hak Asasi Manusia,yaitu sebagai berikut:
a. HAM adalah alat untuk melindungi orang dari kekerasan dan kesewenang
wenangan.
b. HAM mengenmbangkan saling menghargai antar manusia
c. HAM mendorong tindakan yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab untuk
menjamin bahwa hak-hak orang lain tidak dilanggar

2.3 HAM di Indonesia

Sejak kemerdekaan tahun 1945 sampai sekarang di Indonesia telah berlaku tiga undang-
undang dalam 4 periode, yaitu :
a. Periode 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949, berlaku UUD 1945,
b. Periode 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950, berlaku Konstitusi
Republik Indonesia Serikat.
c. Periode 17 Agustus 1950 sampai 5 Juli 1959, berlaku UUDS 1950.
d. Periode 5 Juli 1959 sampai sekarang, berlaku kembali UUD 1945.
2.4 Komisi Nasional HAM
Komnas HAM adalah lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat dengan lembaga
Negara lainnya yang berfungsi untuk melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan,
pemantauan dan mediasi hak asasi manusia.
Tujuan Komnas HAM antara lain :
1. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan
pancasila, UUD 1945 dan piagam PBB serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
2. Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna berkembangnya pribadi
manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai bidang
kehidupan

2.5 Hak Asasi Manusia Dalam Perundang-undangan Nasional

Dalam peraturan perundang undangan RI paling tidak terdapat empat bentuk hukum
tertulis yang memuat aturan tentang HAM. Pertama, dalam konstitusi (Undang-undang Dasar
Negara). Kedua, dalam ketetapan MPR (TAP MPR). Ketiga, dalam Undang-undang. Keempat,
dalam peraturan pelaksanaan perundang-undangan seperti peraturan pemerintah, keputusan
presiden dan peraturan pelaksanaan lainnya.
Kelebihan pengaturan HAM dalam konstitusi memberikan jaminan yang sangat kuat,
karena perubahan dan atau penghapusan satu pasal dalam konstitusi seperti dalam
ketatanegaraan di Indonesia mengalami proses yang sangat berat dan panjang antara lain melalui
amandemen dan referendum. Sedangkan kelemahannya karena yang diatur dalam konstitusi
hanya memuat aturan yang masih global seperti ketentuan tentang HAM dalam konstitusi RI
yang masih bersifat global. Sementara itu bila pengaturan HAM melalui TAP MPR,
kelemahannya tidak dapat memberikan sangsi hokum bagi pelanggarnya. Sedangkan pengaturan
HAM dalam bentuk Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya kelemahannya pada
kemungkinan seringnya mengalami perubahan
Menurut UU no 26 Tahun 2000 pasal 1 tentang pengadilan HAM , Dalam Undang-undang ini
yang dimaksud dengan :
1. Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.
2. Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat adalah pelanggaran hak asasi
Manusia sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang ini.
3. Pengadilan Hak Asasi Manusia yang selanjutnya disebut Pengadilan HAM
Adalah pengadilan khusus terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang berat.
4. Setiap orang adalah orang perseorangan, kelompok orang, baik sipil, militer,
Maupun polisi yang bertanggung jawab secara individual.
5. Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan
Menemukan ada tidaknya suatu peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran hak asasi
manusia yang berat guna ditindaklanjuti dengan penyidikan sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam Undang-undang ini.

2.6 Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Banyak macam Pelanggaran HAM di Indonesia, dari sekian banyak kasus ham yang terjadi,
tidak sedikit juga yang belum tuntas secara hukum, hal itu tentu saja tak lepas dari kemauan dan
itikad baik pemerintah untuk menyelesaikannya sebagai pemegang kekuasaan sekaligus
pengendali keadilan bagi bangsa ini.
a. Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, meliputi :
1. Pembunuhan masal (genosida: setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa)
2. Pembunuhan sewenang-wenang atau di luar putusan pengadilan
3. Penyiksaan
4. Penghilangan orang secara paksa
5. Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis.
b. Kasus pelanggaran HAM yang biasa, meliputi :
1. Pemukulan, Pencemaran nama baik
2. Penganiayaan, dan menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya

2.7 Pengertian Globalisasi


Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya
ialah universal. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok,
dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama
lain yang melintasi batas Negara. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak
karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering
dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan
dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

2.8 Teori Globalisasi

Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi,


terdapat tiga posisi teoritis yang dapat dilihat, yaitu:
1. Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki
konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan ( lembaga di seluruh dunia berjalan.
Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa
kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak
memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.

a) Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam
itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang
toleran dan bertanggung jawab.
b) Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif
karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika
Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan
terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian
membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
2. Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat
bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu
dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena
internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah
merupakan tahap lanjutan.

3. Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju
bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun,
mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep
ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai
"seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah
kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan
bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya,
dapat dikendalikan.
2.9. CIRI – CIRI GLOBALISASI

Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena


globalisasi di dunia.

1. Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti


telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global
terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme
memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung
sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh
perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade
Organization(WTO).
3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi,
film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat
mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang
melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan
makanan.
4. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis
multinasional, inflasi regional dan lain-lain.

2.10 Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan

Pengaruh dari Globalisasi sudah mencakup berbagai aspek dalam kehidupan, baik
dalam aspek ekonomi, informasi dan teknologi, budaya, ilmu pengetahuan maupun
hokum.
1. Globalisasi Ekonomi
Tidak ada definisi yang baku atau standar mengenai globalisasi ekonomi, tetapi
secara sederhana globalisasi ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses dimana
semakin banyak negara yang terlibatdalam kegiatan ekonomi dunia.
Era globalisasi membuka peluang sekaligus tantangan bagi pengusaha Indonesia
termasuk usaha kecil, karena pada era ini daya saing produk sangat tinggi, live cycle
product relatif pendek mengikuti trend pasar, dan kemampuan inovasi produk relatif
cepat. Ditinjau dari sisi ekspor, liberalisasi berdampak positif terhadap produk
tekstil/pakaian jadi , akan tetapi kurang menguntungkan sektor pertanian khususnya
produk makanan.
2. Globalisasi Informasi dan Teknologi
Globalisasi Informasi dan Teknologi sangat berpengaruh dengan kelangsungan
komunikasi antar manusia di seluruh dunia, karena dimanapun manusia itu tinggal,
tetap dapat berkomunikasi satu sama lain meskipun terpisah jarak yang sangat jauh
sekalipun.
3. Globalisasi Budaya
Globalisasi budaya identik dengan budaya pop yang bersifat fleksibel dan berubah-
ubah. Budaya pop awalnya merupakan hegemoni budaya Barat (terutama Amerika),
ditandai dengan merebaknya gaya hidup Amerika melalui industri budayanya seperti
musik, olahraga, mode pakaian, dan film-film Amerika yang akhirnya menyebar ke
seluruh dunia.
Dengan adanya globalisasi budaya ini, seluruh budaya didunia dapat dengan bebas
dilakukan oleh orang orang di Negara berbeda, sehingga sering kali terjadi hilangnya
suatu budaya tertentu ataupun pergabungan antara budaya yang akhirnya melahirkan
budaya baru.
4. Globalisasi Ilmu Pengetahuan
Globalisasi Ilmu pengtahuan telah memberikan manfaat yang sangat besar bagi
kehidupan umat manusia. Berlangsung nya globalisasi ilmu pengetahuan memberikan
ruang luas kepada manusia untuk semakin giat belajar dan menambah
pengetahuaannya. Karena setiap ilmu pengetahuan baru yang ditemukan oleh Negara
tertentu akan cepat menyebar dan turut diterapkan pula di Negara lain.
5. Globalisasi Hukum
Memahami dinamika globalisasi dengan segala dimensinya, maka globalisasi juga
akan memberi pengaruh terhadap hukum. Globalisasi hukum akan menyebabkan
peraturan-peraturan negara-negara berkembang mengenai investasi, perdagangan,
jasa-jasa dan bidang-bidang ekonomi lainnya mendekati negara-negara maju .
Globalisasi hukum juga membuat suatu negara tidak lagi dapat mengklaim bahwa
mereka adalah penganut suatu system hokum nasional secara mutlak. Karena hokum
tesebut dapat dengan mudah diadopsi oleh Negara lain

2.11 Dampak Globalisasi Bagi Kehidupan

Proses globalisasi yang berlangsung sangat cepat menembus batas – batas ruang dan
waktu antar Negara telah membawa perubahan sangat besar bagi Negara- Negara di
dunia. Tidak ada negar ayang mampu menutup diri dari perkembnagn yang terjadi.
Mau tidak mau setiap Negara harus mampu menghadapi derasnya arus globalisasi.
Arus globalisasi tentu saja memberikan berbagai dampak dalam kehidupan, baik
itu dampak positif maupun dampak negatif, antara lain adalah sebagai berikut
Bidang Politik
- Dampak Positif
a) Pemerintahan dijalankan dengan terbuka ( transparan ).

b) Meningkatkan partisipasi rakyat dalam pemerintahan.

c) Mendorong kreativitas rakyat sehingga menjadi alat control dan pengawas yang efektif
untuk mengawasi pemerintahan.
d)Semakin banyaknya organisasi nonpemerintah, partai politik, dan LSM yang
menyuarakan HAM dan aspires rakyat

e) Terbukanya kesempatan untuk belajar dari Negara lain terkait dengan kebijakan politik
yang telah sukses mereka diterapkan.

- Dampak Negatif
a) Semakin lunturnya nilai – nilai politik yang telah mendasar yang berdasarkan
kekeluargaan, musyawarah mufakat dan gotong royong.

b) Semakin menguatnya nilai – nilai politik yang berdasar semangat individualis,


kelompok dan tirani minoritas

c) Penyebaran nilai – nilai politik barat yang cenderung anarkis tanpa mementingkan
kepentingan umum.

Bidang Hukum, Pertahanan dan Keamanan


- Dampak Positif
a) Semakin menguatkan jaminan pelaksanaan HAM

b) Menguatkan hokum dan pembuatan UU yang berpihak pada kepentingan bersama


terutama pada rakyat kecil

c) Semakin menguatkan tuntutan aparat penegak hokum, pertahanan dan keamanan agar
bertindak secara professional, transpararan dan tidak pandang bulu.

d) Masyarakat dapat melakukan control hokum yang dilakasanakan oleh pemerintah

- Dampak negative
a) Peran masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban berkurang karena telah
menjadi tugas pihak yang berwajib

b) Akan semakin banyak pihak yang ingin memisahkan diri dari suatu megarah karena
terpengaruh oleh kasus –kasus dinegara lain

Bidang Ekonomi
- Dampak Positif
a) memperluas pasar untuk memproduksi barang dalam negeri hingga ke luar negeri

b) Menigkatkan kesmpatan kerja dan menambah devisa Negara

c) Mendorong masyarakat untuk belomba lomba menghasilkan produk berkualitas tinggi


d) Memudahkan memperoleh tambahan modal, baik dari dalam maupun luar negeri

- Dampak Negatif
a) Beberapa usaha kecil akan tersingkir oleh usaha yang bermodal besar

b) Akibat adanya pasar bebas, dapat mengancam produk dalam negeri yang mayoritas
kualitasnya jauh dibawah produk luar negeri

c) Membuka masuk untuk investasi luar negeri yang juga berpotensi dapat menguasai
perekonomian dalam negeri yang tentu saja akan memperburuk kondisi perekonomian.

d) Memperlebar kesenjangan antara perekonomian Negara maju dan Negara berkembang

Bidang Sosial dan Budaya


- Dampak positif
a) Memajukan pola pikir masyarakat

b) Meningkatkan etos kerja, disiplin dan jiwa kemandirian

c) Mudahnya mengadopsi budaya budaya yang baik dari Negara lain

- Dampak negative
a) Mudahnya masuk budaya dari luar yang tidak sesuai dengan budaya Negara asal

b) Luturnya semangat dan nilai – nilai yang telah mengakar

c) Merusak moral bangsa akibat dari kurang nya penyaringan dari budaya yang masuk

d) Menumbuhkan beberapa gaya hidup yang kurang baik, seperti ; konsummerisme


(konsumsi berlebihan), pragtisme ( melakukan kegitatan yang vermanfaat saja),
hedonisme ( mengutamakan kepentingan dunia saja ) dan individualisme
( mengutamakan kepentikan diri sendiri).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan isi dari pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan
fundamental sebagai anugrah dari Tuhan yang harus dihormati, dijaga dan dilindungi oleh setiap
individu
2. Rule of Law adalah gerakan masyarakat yang menghendaki bahwa kekuasaan raja maupun
penyelenggara negara harus dibatasi dan diatur melalui suatu peraturan perundang-undangan dan
pelaksanaan dalam hubungannya dengan segala peraturan perundang-undangan
3. Dalam peraturan perundang undangan RI paling tidak terdapat empat bentuk hokum tertulis
yang memuat aturan tentang HAM. Pertama, dalam konstitusi (Undang-undang Dasar Negara).
Kedua, dalam ketetapan MPR (TAP MPR). Ketiga, dalam Undang-undang. Keempat, dalam
peraturan pelaksanaan perundang-undangan seperti peraturan pemerintah, keputusan presiden
dan peraturan pelaksanaan lainnya.
4. Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara
hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang
atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar berdasarkan
mekanisme hukum yang berlaku.
Globalisasi merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan dialami oleh setiap
bangsa di dunia, baik pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat
transisi, maupun masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.
Dalam era global, suatu masyarakat/negara tidak mungkin dapat mengisolasi
diri terhadap proses globalisasi. Jika suatu masyarakat/negara mengisolasi diri dari
globalisasi, mereka dapat dipastikan akan terlindas oleh jaman serta terpuruk pada era
keterbelakangan dan kebodohan.
Globalisasi menyumbangkan pengaruh besar yang mencakup berbagai aspek
dalam kehidupan, baik dalam aspek ekonomi, informasi dan teknologi, budaya, ilmu
pengetahuan maupun hokum.
Globalisasi juga memberikan dampak positif dan negative dalam kehidupan baik
dibidang politik, hokum, pertahanan, keamanan, ekonomi, social dan budaya. Salah
satu manfaat globalisasi yang sangat dirasakan adalah terbukanya peluang bisnis bagi
masyarakat untuk memasarkan produknya ke luar negeri, sedangkan salah satu dampak
negatifnya adalah masuknya beberapa budaya luar yang sangat bertentangan dengan
budaya Negara kita.

DAFTAR PUSTAKA

Kaelan. 2007. “Pendidikan Kewarganegaraan”. Paradigma. Jogjakarta


Zaelani, Endang Sukaya.”Pendidikan Kewarganegaraan”.Paradigma.Jogjakarta
Herdiawanto, Hery.”Pendidikan Kewarganegaraan”.Erlangga.Jakarta
Azra,Azyumardi.”Demokrasi Hak Asasi Manusia Masyarakat Madani”.ICCE UIN.Jakarta
Raika, Tika.2012.Pengertian-hak-asasi-manusia. (diakses lewat internet)
inforingankita.blogspot.com/.../
Chieva,C.”Perkembangan dan pemikiran ham di Indonesia”.2012. (diakses lewat internet)
chieva-chiezchua.blogspot.com
LKS PKN GEMILANG

Anda mungkin juga menyukai