Anda di halaman 1dari 6

Psikologi Perkembangan

Materi ajar

Pengertian Perkembangan
Manusia
___

Oleh : Muhamad Takiuddin

PENDAHULUAN
Sebelum kita membahas materi perkembangan peserta didik lebih lanjut, ada baiknya kita mulai dengan
membahas pengertian dari perkembangan itu sendiri. Menguasai pengertian atau definisi dari
perkembangan manusia atau peserta didik akan memudahkan kita untuk membahas materi perkembangan
peserta didik secara menyeluruh. Selain definisi perkembangan kita juga perlu mengetahui dari definisi
pertumbuhan dan apa perbedaannya dengan perkembangan. Ada banyak definisi tentang perkembangan
yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang ditulis di bawah ini.

Istilah perkembangan merujuk pada serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat
proses kematangan dan pengalaman (Hurlock, 1980). Van & Daele ( dalam Hurlock) mengatakan
bahwa perkembangan berarti perubahan perubahan secara kualitatif. Makannya bahwa
perkembangan bukan sekedar penambahan beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang atau
peningkatan kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan
fungsi yang kompleks. Perkembangan dalam konteks ini dilihat dari faktor fisik dan nonfisik,
akan tetapi faktor nonfisik seperti lingkungan sosial, kematangan, dan aspek psikologis banyak
memberikan kontribusi terhadap perkembangan manusia.

Perkembangan juga merujuk pada bagaimana seseorang tumbuh, menyesuaikan diri, dan berubah
sepanjang perjalanan hidup mereka, melalui perkembangan fisik, perkembangan kepribadian,
perkembangan sosioemosional, perkembangan kognitif , dan perkembangan bahasa, (Slavin,
2016) Pandangan ini melihat perkembangan manusia dari sudut pandang fisik dan psikologis.
Aspek-aspek perkembangan psikologis lebih ditekankan dalam pembahasan perkembangan.
2

Pendapat tentang perkembangan juga dikemukakan oleh (Papalia & Feldman, 2014) yang
mengutip berbagai pendapat tentang perkembangan dan menyimpulkan bahwa perkembangan
dapat dilihat dari berbagai aspek antara lain :

1. Perkembangan adalah proses seumur hidup. Perkembangan adalah proses pertumbuhan


seumur hidup. Setiap periode rentang kehidupan dipengaruhi oleh apa yang terjadi
sebelumnya yang unik dan bernilai. Tidak ada periode yang lebih untuk atau kurang penting
dibandingkan yang lainnya.

2. Perkembangan adalah multidimensi. Terjadi bersama interaksi antar multidimensi, biologis,


psikologis, dan social-setiap dimensi mungkin mengembangkan beragam tingkat.

3. Perkembangan adalah multi arah/berbagai arah. Individu mendapatkan keuntungan di satu


tahap, mereka mungkin kehilangan di tahap lain, kadang-kadang di waktu yang sama.
Hampir semua anak tumbuh dalam satu arah – meningkat-baik ukuran maupun kemampuan.
Kemudian keseimbangan secara bertahap berganti. Remaja umumnya mendapatkan
kemampuan fisik, tetapi fasilitas mereka untuk mempelajari bahasa baru umumnya menurun.
Beberapa kemampuan, misalnya kosakata, sering menyelesaikan masalah-masalah yang
tidak umum mungkin berkurang: tetapi beberapa atribut baru, misalnya kebijaksanaan
mungkin meningkat sejalan dengan usia. Individu mencari keuntungan maksimal dengan
berkonsentrasi dalam melakukan sesuatu yang dilakukan dengan baik dan meminimalisasi
kerugian dengan belajar mengatur atau kompensasi untuk mereka.

4. Pengaruh-pengaruh relatif dari biologis dan budaya bergantian selama rentang kehidupan.
Proses perkembangan dipengaruhi oleh kedua aspek, biologis, dan budaya, tetap
keseimbangan antara pengaruh-pengaruh tersebut berubah. Kemampuan biologis ketajaman
sensoris dan kekuatan otot dan koordinasi, melemah seiring dengan pertambahan usia, tapi
dukungan budaya, misalnya pendidikan, hubungan sosial, dan umur teknologi-lingkungan
yang bersahabat, mungkin membantu kompensasi.

5 Perkembangan melibatkan perubahan alokasi perubahan sumber daya. Individu memilih


untuk berinvestasi pada sumber daya waktu, energi, bakat, uang, dan dukungan sosial dengan
3

beraneka cara. Sumber daya mungkin digunakan untuk tumbuh, untuk pemeliharaan dan
pemulihan.

6. Perkembangan menunjukkan adanya kelenturan. Banyak kemampuan, memori, kekuatan,


dan ketahanan dapat meningkat secara signifikan dengan pelatihan dan praktik, bahkan di
akhir kehidupan. Walaupun begitu, bahkan pada anak, kelenturan memiliki batas yang
tergantung dalam sebagian pengaruh yang beragam terhadap perkembangan. Satu tugas
peneliti perkembangan untuk menemukan pada taraf sejauh apa perkembangan tertentu dapat
dimodifikasi di usia yang beragam.

4. Perkembangan dipengaruhi oleh aspek historis dan konteks budaya. Setiap orang yang
berkembang di dalam konteks ganda-keadaan atau kondisi ditentukan dalam bagian
kematangan dan bagian dari waktu dan tempat. Manusia tidak hanya dipengaruhi, tapi juga
mempengaruhi melalui historis dan konteks budaya mereka.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan

Perkembangan manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti; Heriditas, Lingkungan,
dan Kematangan. Heriditas merupakan pengaruh perkembangan yang berkaitan dengan sifat
bawaan atau karakteristik yang diwariskan dari orang tua biologis. Faktor heriditas bisa berupa
perilaku dan juga beberapa penyakit merupakan faktor bawaan dari orang tua biologis. Pengaruh
Lingkungan berasal dari luar individu, mulai dari masa kandungan, dan proses belajar dari
pengalaman. Pengaruh kematangan terkait dengan fisik/tubuh dan otak manusia. Kematangan
bisa berupa perubahan fisik dan pola-pola perilaku yang menyertainya. Saat anak tumbuh
menjadi remaja dan kemudian menjadi dewasa, perbedaan individu dalam karakteristik bawaan
dan pengalaman hidup memainkan peran penting. Di seluruh kehidupan, kiranya kematangan
berlanjut untuk mempengaruhi proses biologis tertentu seperti perkembangan otak.

Beberapa pandangan yang sama juga menyoroti tentang perkembangan, apakah perkembangan
dipengaruhi oleh pengalaman dan apakah perkembangan berlangsung secara bertahap?. Slavin
(2006) mengutip berbagai ahli mengatakan bahwa alam (nature) dan pengasuhan bersatu untuk
mempengaruhi perkembangan, dengan faktor-faktor biologi yang memainkan peran yang lebih
4

kuat dalam beberapa aspek, seperti perkembangan fisik, dan faktor-faktor lingkungan yang
memainkan peran yang lebih kuat dalam aspek aspek yang lain, seperti perkembangan moral.

Sementar itu teori perkembangan berkelanjutan beranggapan bahwa perkembangan terjadi dalam
langkah yang mulus karena kemampuan berkembang dan pengalaman disediakan oleh orang tua
dan lingkungan. Teori berkelanjutan lebih menekankan faktor lingkungan yang mempengaruhi
perkembangan manusia.

KONTEKS PERKEMBANGAN
Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, karena manusia adalah makhluk sosial maka
perkembangannya juga dipengaruhi oleh beberapa konteks termasuk konteks sosial, historis,
keluarga, budaya / etnis, dan sosial ekonomi.

Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari lingkungan sosial masyarakat. Keluarga biasanya terdiri dari
orang tua, anak biologis atau anak angkat, adopsi atau anak tiri. Peran keluarga sangat dominan
dalam menentukan perkembangan anak karena keluarga khususnya orang tua sangat dominan
dalam perang terhadap anak dalam kehidupannya sehari-hari. Anak-anak yang tinggal dengan
orang tua yang bercerai akan memiliki pengaruh terhadap perkembangannya khususnya
perkembangan psikologis anak dalam kaitanya dengan kehidupan sosial mereka.

Keluarga besar merupakan anggota yang terdiri dari kakek, nenek, bibi, paman, sepupu, dan
kerabat jauh lainnya. Ini merupakan bentuk keluarga tradisional yang lazim di masyarakat kita.
Bentuk keluarga besar tersebut memiliki pengaruh terhadap perkembangan anak dalam interaksi
dengan keluarga.

Status Sosial Ekonomi

Status sosial ekonomi sebuah keluarga berdasarkan pada pendapatan keluarga, pendidikan, dan
jenis pekerjaan orang dewasa dalam satu rumah tangga. Status sosial ekonomi banyak
mempengaruhi proses-proses perkembangan khususnya berkaitan dengan kesehatan, dan
pencapaian kognitif (Papalia & Feldman, 2014). Kondisi ekonomi yang berada pada garis
kemiskinan dapat mempengaruhi perkembangan fisik, kognitif, dan kesejahteraan psikososial
5

anak dan keluarga. Anak miskin jika dibandingkan dengan anak yang lainnya cenderung
memiliki permasalahan perilaku dan emosional, dan potensi kognitif, serta prestasi sekolah
(Evan dalam Papalia & Feldman, 2014). Kerugian yang diakibatkan oleh kemiskinan mungkin
tidak secara langsung, akan tetapi ancaman terhadap kesejahteraan bisa meningkat dua kali lipat,
hal ini bisa menjadi faktor resiko terhadap perkembangan anak, baik perkembangan fisik
maupun perkembangan psikologis anak.

Hidup dalam lingkungan miskin dengan jumlah pengangguran yang besar maupun kecil juga
dapat membuat dukungan sosial yang kecil bagi anak-anak. Anak-anak yang memiliki dukungan
sosial yang kecil dalam lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan mereka. Walaupun
demikian, anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan kaya tidak berarti mereka tidak memiliki
resiko terhadap perkembangannya. Beberapa anak anak dalam keluarga kaya menghadapi
tekanan untuk meraih sesuatu dan sering ditinggal orang tua karena kesibukan mereka. Anak-
anak seperti ini rentan terhadap perkembangan emosional sehingga sering terlibat dalam
penyalahgunaan obat-obatan, kecemasan dan depresi.

Budaya dan Etnis

Budaya berkaitan dengan kelompok sosial atau kelompok keseluruhan cara hidup, termasuk
kebiasaan, tradisi hukum, pengetahuan, keyakinan, nilai-nilai, bahasa, dan produk fisik, dari
peralatan sampai hasil seni semua perilaku dan sikap yang dipelajari, berbagi, dan ditularkan
antar anggota dalam kelompok sosial. Semua komponen yang terdapat pada budaya, termasuk
nilai-nilai yang dianut oleh kelompok atau komunitas memiliki pengaruh yang kuat terhadap
perkembangan manusia itu sendiri baik perkembangan secara individu maupun perkembangan
secara berkelompok.

Kelompok etnis berisi individu yang disatukan oleh budaya khusus, agama, bahasa, atau
kebangsaan, yang semuanya berkontribusi pada tumbuhnya perasaan kesamaan identitas dan
berbagi sikap, keyakinan, dan nilai. Etnis dan pola-pola budaya berdampak pada perkembangan
dengan pengaruh mereka pada komposisi rumah tangga, merupakan sumberdaya ekonomi dan
sosial, bagaimana anggota bertindak satu sama lain, makanan yang mereka makan, permainan
6

yang dimainkan anak-anak, bagaimana mana mereka belajar, seberapa bagus mereka di sekolah,
pekerjaan yang dimiliki oleh orang dewasa, dan bagaimana anggota keluarga berpikir dan
menerima dunia (Parke, 2004).

Daftar Rujukan

Hurlock, E.B. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.

Jakarta: Erlangga

Papalia, D.E & Feldman, R.D. 2014. Menyelami Perkembangan Manusia edisi 12. Jakarta:

Salemba Humanika

Wade. Tavris. & Garry. 2014. Psikologi jilid 2. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai