Pendidikan Teori Ekologi dan Perkembangan Psikososial: Erikson Teori Ekologi Bronfenbrenner
Teori Ekologi dari Bronfenbrenner fokus pada konteks-konteks
sosial tempat anak atau siswa tinggal yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa tersebut. Perkembangan sosial anak yang dipengaruhi oleh tempat tinggal dan lingkungan tersebut dapat mempengaruhi cara belajar mereka. Teori ekologi Bronfenbrenner ( dalam Santrock, 2008) terdiri dari Lima sistem yang terdiri dari ; mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, dan kronosistem Mikrosistem & Mesosistem
Mikrosistem adalah lingkungan tempat individu Mesosistem, melibatkan hubungan antar
tersebut menghabiskan banyak waktu, seperti mikrosistem. Contohnya, hubungan antara keluarga, teman sebaya, sekolah, dan lingkungan sekitar siswa. Dalam mikrosistem ini, siswa pengalaman keluarga dan pengalaman sekolah, serta berinteraksi langsung dengan orang tua, guru, teman antara keluarga dan teman sebaya. Jika pengalaman sebaya, dan yang lainnya. Menurut Bronfenbrenner, berinteraksi dalam mesosistem yang dilakukan oleh siswa bukanlah penerima pengalaman pasif, melainkan seseorang yang berinteraksi secara timbal siswa kurang baik dapat menyebabkan timbulnya balik dengan orang lain dan membantu membentuk perilaku nakal pada siswa. mikrosistem Ekosistem & Makrosistem
Ekosistem, berfungsi ketika Makrosistem, melibatkan budaya
pengalaman dikeadaan lain dalam arti yang luas. Budaya merupakan
istilah yang sangat luas, mencakup peran memengaruhi apa yang dialami siswa faktor etnis dan faktor sosioekononomi dan guru dalam konteks terdekat. dalam perkembangan siswa. Status Sosioekonomi
Status sosioekonomi, sebuah
aspek yang dapat mempengaruhi perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari yang sangat berkaitan dengan tingkat sosial ekonomi siswa tersebut. Siswa yang memiliki sosial ekonomi tinggi tentu akan berbeda perilakunya jika dibandingkan dengan remaja yang berada pada tingkat sosial ekonomi rendah Kronosistem Kronosistem, mencakup kondisi sosio historis dari perkembangan siswa. Contohnya, kehidupan anak-anak pada zaman sekarang berbeda dalam banyak hal, bila dibandingkan dengan dengan pada saat orang tua dan kakek nenek mereka pada masih remaja. Siswa sekarang sering disebut dengan remaja milenial yang sangat akrab dengan kemajuan teknologi seperti komputer, hape, dan perkembangan social media lainnya. Apa yang dialami oleh siswa sekarang yang berkaitan dengan kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dialami oleh orang tua, dan kakek nenek mereka di waktu yang lalu. Kemajuan teknologi dan social media saat ini yang dialami langsung oleh siswa membawa dampak positif dan negatif pada siswa. Satu sisi kemajuan teknologi saat ini memudahkan aktivitas siswa setiap hari dalam belajar dan aktivitas sosial lainnya, akan tetapi pada saat yang sama kemajuan teknologi TAHAPAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL : Erik Erikson Salah satu tokoh teori perkembangan manusia adalah Erik Erikson. Erickson teoritikus pertama yang memperkenalkan pendekatan rentang kehidupan, ia menulis bahwa semua individu melewati delapan tahapan di dalam kehidupan mereka. Setiap tahap dicirikan oleh hal yang disebutnya sebagai “krisis” yaitu tantangan psikologis tertentu yang idealnya diselesaikan sebelum individu melangkah ke tahap selanjutnya Kepercayaan vs ketidakpercayaan adalah tantangan yang terjadi selama tahun pertama kehidupan bayi, saat ia bergantung pada orang lain untuk menyediakan makanan, kenyamanan, kontak fisik, dan kehangatan. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, anak mungkin tidak akan pernah mengembangkan kepercayaan dasar terhadap orang lain; suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk bertahan hidup di dunia Otonomi vs rasa malu dan ragu-ragu. Adalah tantangan yang terjadi saat anak berada di dalam masa balita. Anak kecil belajar untuk menjadi mandiri dan harus melakukan hal tersebut tanpa merasa terlalu malu atau tidak yakin dengan perilakunya sendiri. Inisiatif vs rasa bersalah adalah tantangan yang muncul pada usia prasekolah. Anak mempelajari keterampilan fisik dan mental baru, menetapkan tujuan, dan menikmati bakat-bakat yang baru mereka temukan, tetapi mereka juga harus mempelajari cara mengendalikan impelus. Bahaya yang mungkin muncul adalah berkembangnya perasaan bersalah yang terlalu kuat sehingga mengalahkan keinginan dan fantasinya. Kompetensi vs inferioritas adalah tantangan bagi anak usia sekolah yang sedang belajar untuk membuat sesuatu, menggunakan perkakas, dan mempelajari keterampilan-keterampilan yang berguna di masa dewasa. Anak –anak yang gagal mencapai kemahiran dan kompetensi ini mungkin akan keluar dari tahap ini dengan perasaan ketidakmampuan atau perasaan inferior Identitas vs kebingungan peran adalah tantangan pada masa remaja, ketika remaja harus menentukan siapa mereka, apa yang mereka lakukan, dan apa harapan mereka di dalam hidup ini. Mereka yang berhasil mengatasi krisis identitas akan memiliki identitas yang kuat dan siap untuk merancang masa depan. Mereka yang gagal mengatasi krisis identitas akan terhanyut di dalam kebingungan dan tidak mampu membuat keputusan. Keintiman vs isolasi adalah tantangan pada dewasa muda. Begitu anda memutuskan siapa diri anda , Erikson menyatakan bahwa anda harus membagi diri anda sendiri dengan orang lain dan belajar membuat komitmen. Betapapun suksesnya pekerjaan anda, Anda tidak akan sempurna hingga anda mencapai keintiman bersama pasangan Generativitas vs stagnasi adalah tantangan pada masa paruh baya. Saat anda telah mengatasi siapa diri anda dan telah memiliki hubungan intim dengan pasangan anda, apakah anda akan tenggelam di dalam kepuasan diri dan mementingkan diri sendiri, atau apakah anda akan mengalami generativitas- kreativitas pembaruan? Menjadi orang tua adalah ruta yang paling umum untuk menuju generativitas, tetapi seseorang dapat menjadi produktif, kreatif, dan mengasuh dengan berbagai cara yang berbeda, seperti dalam pekerjaan atau hubungan dengan generasi yang lebih muda Integritas vs keputusasaan adalah tantangan akhir dari masa dewasa akhir dan lanjut usia. Saat beranjak tua, seseorang berusaha mencapai tujuan akhir, yaitu kebijaksanaan, ketenangan spiritual, dan penerimaan hidup.