Anda di halaman 1dari 5

RESUME MODUL 1

HAKIKAT MANUSIA DAN PENDIDIKAN

NAMA : Diana Puspita Ayu Hapsari

NIM : 857680327

UNIVERSITAS TERBUKA
2020
KEGIATAN BELAJAR 1
PENGERTIAN DAN ASPEK-ASPEK HAKIKAT MANUSIA
A.     Pengertian Hakikat Manusia
Hakikat manusia merupakan objek studi salah satu cabang metafisika, yaitu
antropologi(filsafat antropologi). Hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep
mendasar tentang manusia dan makna eksistensi manusia di dunia.

B.      Aspek-aspek Hakikat Manusia


1.      Manusia sebagai Makhluk Tuhan
Manusia adalah subyek kesadaran dan penyadaran diri. Oleh karena itu manusia adalah
subyek yang menyadari keberadaannya, ia mampu membedakan dirinya dengan segala
sesuatu yang ada diluar dirinya (obyek).
Terdapat dua pandangan filsafat yang berbeda tentang asal-usul alam semesta, yaitu 
(1) Evolusionisme
(2) Kreasionisme.
2.      Manusia sebagai kesatuan badan-ruh
Manusia sebagai kesatuan badani-rohani adalah contoh hakikat manusia yang tergolong ke
dalam struktur metafisiknya. Manusia adalah kesatuan badani-rohani yang tak dapat dibagi,
serta memiliki perbedaan dan subyektivitas karena itu manusia disebut makhluk  individual.
Terdapat empat paham atas permasalahan manusia sebagai kesatuan badan-ruh, yaitu :
a.      Materialisme
b.      Idealisme
c.       Dualisme
d.      Paham yang menyatakan bahwa manusia adalah kesatuan badan-ruh.
3.      Manusia sebagai Makhluk Individu
Kesadaran manusia akan dirinya sendiri merupakan perwujudan individualitas manusia.
Manusia sebagai individu atau sebagai pribadi merupakan kenyataan yang paling riil dalam
kesadaran manusia.
Sebagai individu, setiap manusia menpunyai perbedaan yang unik  dan khas karena tidak ada
manusia yang sama persis. Walaupun ada yang mirip, belum tentu sifatnya sama.
4.      Manusia sebagai Makhluk Sosial.
Manusia adalah makhluk yang harus hidup bermasyarakat untuk kelangsungan hidupnya,
baik yang menyangkut pengembangan pikiran, perasaan dan tindakannya serta agar dapat
mengembangkan sifat-sifat kemanusiaan dalam lingkungan manusia.
5.      Manusia sebagai Makhluk Berbudaya
Manusia memiliki  inisiatif dan kreatif dalam menciptakan kebudayaan, hidup berbudaya,
dan membudaya. Kebudayaan hakikatnya meliputi perbuatan manusia itu sendiri.
6.      Manusia sebagai Makhluk Susila.
Manusia merasa bahwa didalam jiwanya ada suatu kekuatan yang memperingatkan perbuatan
buruk dan usaha mencegah dari perbuatan itu. Manusia pada umumnya mengetahui ada baik
dan ada buruk. Pengetahuan bahwa ada baik dan ada buruk itu disebabkan kesadaran
kesusilaan
7.      Manusia sebagai Makhluk Beragama.
Aspek keagamaan merupakan salah satu karakteristik esensial eksistensi manusia yang
terungkap dalam bentuk pengakuan atau keyakinan akan kebenaran suatu agama yang
diwujudkan dalam sikap dan perilaku.

KEGIATAN BELAJAR 2
HUBUNGAN HAKIKAT MANUSIA DENGAN PENDIDIKAN

A.     Asas-asas Keharusan atau Perlunya Pendidikan bagi Manusia


 1.  Manusia sebagai makhluk yang belum selesai
Manusia tidak dapat menciptakan dirinya sendiri sebagaimana Tuhan menciptakan manusia
maka manusia harus bertanggungjawab atas keberadaan dirinya dalam menjangkau masa
depan untuk mencapai tujuan hidupnya. Dengan demikian manusia adalah makhluk yang
belum selesai mewujudkan dirinya sebagai manusia, kenyataan ini sesuai dengan
karakteristik eksistensi manusia yaitu moralitas.
2.  Tugas dan Tujuan Manusia adalah menjadi Manusia
Sejak kelahirannya manusia memang adalah manusia, tetapi ia tidak secara otomatis menjadi
manusia dalam arti dapat memenuhi berbagai aspek hakikat manusia
3.  Perkembangan Manusia Bersifat Terbuka
Manusia diciptakan dalam susunan terbaik dan dibekali berbagai potensi untuk dapat menjadi
manusia.  Dalam perkembangannyapun manusia tidak beragam, ini bukti bahwa
perkembangan manusia bersifat terbuka.

B.      Asas-asas Kemungkinan Pendidikan.


Setidaknya ada 3 prinsip  yang mengaplikasikan bahwa manusia perlu dididik : 1. Manusia
adalah makhluk yang dapat mencapai kedewasaan dengan sendirinya, 2. Manusia adalah
makhluk yang mempunyai keharusan untuk menjadi manusia, dan 3. Manuasia adalah
makhluk yang perkembangan pribadinya belum ditetapkan. Dalam kehidupan bersama
dengan sesamanya ini akan terjadi hubungan pengaruh timbal balik. Untuk mencapai
kedewasaannya manusia perlu dididik maka manusia itu dikenal sebagai animal educandum.
Moralitas merupakan salah satu asas yang melandasi bahwa manusia akan dapat dididik,
sebab menurut asas ini manusia memiliki kemampuan untuk membedakan tindakan yang
baik dan tidak baik.
Ada 5 asas antropologis yang mendasari kesimpulan bahwa mamusia mungkin dididik atau
dapat dididik yaitu :
1.      Asas Potensialitas 
2.      Asas Dinamika
3.      Asas Individualitas
4.      Asas Sosialitas
5.      Asas Moralitas

KEGIATAN BELAJAR 3
PENDIDIKAN, MARTABAT, DAN HAK ASASI MANUSIA

A.     Pendidikan sebagai Humanisasi.


hakikat tugas dan tujuan hidup manusia tiada lain adalah menjadi manusia. Tugas dan tujuan
hidup manusia adalah membangan (mengadakan) dirinya mendekati manusia yang dalam
filsafat disebut self-realization. Pendidikan dapat didefinisikan sebagai humanisasi (upaya
memanusiakan manusia), yaitu upaya dalam rangka membantu manusia agar mampu hidup
sesuai dengan martabat kemanusiaanya atau menjadi manusia yang sebenarnya. Manusia
dapat mengembangkan segenap potensinya untuk mampu beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, potensi untuk mampu berbuat atau berperilaku baik, potensi untuk
hidup sehat, potensi cipta, rasa, karsa, dan karyanya.

B.      Pendidikan dan Hak Asasi Manusia


Hak adalah milik manusiakarena naturanya, namun karena natura ini adalah natura sosial
maka dengan apa yang dianggap sebagai hak diwajibkan mengakui hak orang lain  begitulah
pernyataan dari Jauh Locke, sedangkan menurut Noah Webster seorang pemikir besar
Amerika menyatakan , pemerintah dispotik akan membatasi pendidikan karena kawatir
kekuasaannya lama kelamaan berkurang. Hak asasi adalah hak yang dasar atau pokok. Hak
asasi manusia merupakan hak-hak yang alamiah yang tidak dapat dicabut karena ini adalah
karunia Tuhan. Hak-hak tersebut antara lain hak hidup, kebebasan dan mengejar
kebahagiaan.   Disamping itu hak asasi meliputi kebebasan berbicara, kebebasan beragama,
kebebasan berkumpul dan berserikat.  Menurut Thomas Jefferson pendidikan adalah syarat
mutlak dari kemerdekaan, ia juga menegaskan bahwa nodal utama kekuatan politik berada
pada rakyat, yaitu rakyat yang menguasai pengetahuan dan informasi. Hak asasi sebagai
dasar demokrasi pendidikan, sehingga pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara
yang tertuang dalam pasal 31 UUD RI 1945 yang berbunyi :
a.      Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
b.      Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
Dalam UUD RI no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa :
Pasal 4 ayat 1 “Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural,
dan kemajemukan bangsa”. Pada pasal 5 ayat 1 menyatakan “ setiap warga negara
mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”. Sedangkan pasal 9
menyatakan :” masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam
penyelenggaraan pendidikan”. Adapun kuwajiban pemerintah diatur pada pasal 11 UUD RI
no. 20 tahun 2003 yang berbunyi :
a.      Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta
menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa
diskriminasi.
b.      Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin tersedianya dana guna
terselenggaranya pendididkan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan
lima belas tahun

Anda mungkin juga menyukai