Anda di halaman 1dari 5

MATA KULIAH : Perspektif Global

KODE MATA KULIAH : PDGK4303


PERTEMUAN KE : 7 (TUJUH)
TUGAS KE : 3 (TIGA)

NAMA : TRISNA NUR HALIM


NIM : 857497691
Jawabalah pertanyaan berikut ini dengan tepat !
1. Jelaskan pentingnya kedudukan kisi-kisi dalam merancang tes sebagai alat evaluasi pada
pembelajaran perspektif global?
Jawaban: Kisi-kisi merupakan komponen penting dalam merancang tes sebagai alat
evaluasi dalam pembelajaran perspektif global. Berikut adalah penjelasan mengenai
pentingnya kedudukan kisi-kisi dalam konteks tersebut:
1) Menggambarkan Ruang Lingkup Materi: Kisi-kisi membantu menggambarkan ruang
lingkup materi yang akan dievaluasi dalam tes. Dalam pembelajaran perspektif global,
kisi-kisi dapat mencakup berbagai aspek seperti pemahaman tentang masalah global,
kerjasama internasional, multikulturalisme, isu-isu sosial, ekonomi, politik, dan
lingkungan di tingkat global. Dengan menggunakan kisi-kisi, guru atau perancang tes
dapat memastikan bahwa seluruh materi yang relevan dan penting akan dievaluasi secara
adil.
2) Mengarahkan Pembelajaran: Kisi-kisi dapat digunakan sebagai panduan dalam
mengarahkan proses pembelajaran. Dengan memahami kisi-kisi, guru dapat
merencanakan pengajaran yang relevan dan terfokus pada kompetensi-kompetensi yang
akan dievaluasi. Kisi-kisi juga dapat membantu guru dalam menyesuaikan strategi
pembelajaran, pemilihan sumber daya, dan kegiatan yang dapat membantu siswa
memperoleh pemahaman yang mendalam tentang perspektif global.
Dengan memahami pentingnya kedudukan kisi-kisi dalam merancang tes sebagai alat
evaluasi dalam pembelajaran perspektif global, kita dapat memastikan bahwa evaluasi
yang dilakukan memberikan gambaran yang akurat tentang pemahaman siswa dan
kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan dan kompleksitas dunia global.

2. Pada proses pembelajaran IPS SD dalam lingkup perspektif global, bagaimana Anda
melakukan evaluasi pada proses tersebut?
Jawaban: Dalam proses pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di tingkat SD
dengan fokus pada perspektif global, evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai cara
untuk memastikan pemahaman dan pengembangan siswa dalam hal pemahaman tentang
isu-isu global dan keterampilan terkait. Berikut beberapa metode evaluasi yang dapat
digunakan:
1) Tes Tulis: Tes tulis dapat digunakan untuk mengukur pemahaman siswa tentang konsep-
konsep dan informasi yang relevan dalam perspektif global. Pertanyaan dapat mencakup
aspek-aspek seperti isu-isu global, perbedaan budaya, hubungan internasional, dan
kontribusi negara-negara terhadap dunia. Pertanyaan dalam tes tulis ini dapat meminta
siswa untuk memberikan definisi, menjelaskan konsep, menghubungkan informasi, atau
memberikan contoh dari isu-isu global yang dihadapi dunia saat ini.
2) Diskusi Kelompok: Evaluasi melalui diskusi kelompok dapat membantu mengukur
pemahaman siswa tentang isu-isu global, kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan
berkomunikasi. Siswa dapat diberi topik diskusi yang berkaitan dengan isu-isu global,
seperti konflik internasional, kerjasama antar negara, atau dampak globalisasi. Selama
diskusi, guru dapat memperhatikan kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat,
mengajukan pertanyaan yang relevan, memahami sudut pandang orang lain, dan
berpartisipasi secara aktif dalam diskusi kelompok.
3) Penugasan Proyek Kolaboratif: Penugasan proyek kolaboratif memungkinkan siswa
bekerja sama dalam kelompok untuk memecahkan masalah atau menyelesaikan tugas
yang berkaitan dengan isu-isu global. Melalui penugasan ini, siswa dapat
mengembangkan keterampilan kerjasama, komunikasi, dan pemecahan masalah, sambil
memperdalam pemahaman mereka tentang perspektif global. Evaluasi dapat dilakukan
melalui penilaian proyek, presentasi kelompok, atau refleksi individu tentang pengalaman
kolaboratif.
Dalam melakukan evaluasi pada proses pembelajaran IPS SD dengan fokus pada
perspektif global, penting untuk memperhatikan aspek pengetahuan, keterampilan, dan
sikap siswa terhadap isu-isu global. Evaluasi yang komprehensif dapat membantu
memahami tingkat pemahaman siswa dan memberikan umpan balik yang berguna untuk
pengembangan mereka dalam memahami dan menghadapi tantangan dunia global.

3. Jelaskan desain instruksional (langkah-langkah pembelajaran) yang inovatif dalam


melaksanakan kegiatan pembelajaran pada materi perspektif global?
Jawaban: Desain instruksional inovatif untuk pembelajaran perspektif global meliputi
beberapa langkah sebagai berikut:
1) Menentukan tujuan pembelajaran yang jelas dan konkret dengan mempertimbangkan
perspektif global yang akan dipelajari.
2) Merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan memperhatikan kebutuhan,
minat dan kemampuan siswa. Pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan adalah
pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran kooperatif, dan pembelajaran berbasis
masalah.
3) Menggunakan media pembelajaran yang beragam, seperti e-learning, video atau film,
dan simulasi. Media pembelajaran online seperti Zoom, Google Meet, ataupun Microsoft
Teams harus dioptimalkan untuk memudahkan penyampaian materi.
4) Memilih dan menggunakan budaya lokal dan internasional dalam pembelajaran untuk
memperkaya pengalaman siswa dalam memahami perspektif global. Misalnya, dapat
diminta siswa untuk membawa makanan dari negara tertentu dan membawa hasil karya
budaya dari negara lain.
5) Mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran untuk memfasilitasi interaksi antar
siswa dari berbagai belahan dunia. Hal ini dapat dicapai dengan bekerja sama dengan
sekolah-sokolah serupa di luar negeri, sehingga siswa dapat menerima dan bertukar
informasi menggunakan teknologi.
6) Menyediakan ruang diskusi dan refleksi agar siswa dapat berdiskusi dan merenung
dengan guru dan rekan-rekan mereka dari berbagai latar belakang.
7) Menilai hasil pembelajaran siswa dengan mengukur pemahaman dan aplikasi perspektif
global dalam situasi tertentu. Penilaian dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti
tugas individu dan kelompok, presentasi, dan diskusi reflektif.
Dengan merancang pembelajaran perspektif global yang inovatif dan interaktif, siswa
dapat lebih memahami perbedaan di seluruh dunia, itu memungkinkan siswa untuk
menerapkan pengalaman yang sudah mereka alami dalam kehidupannya. Dalam jangka
panjang, siswa akan mampu berkontribusi dalam dunia global dengan jelas dan kritis.

4. Jelaskan bahwa fenomena dan isu-isu dalam kehidupan dapat berkembang menjadi
masalah global!
Jawaban: Fenomena dan isu-isu dalam kehidupan dapat berkembang menjadi masalah
global karena adanya keterkaitan yang erat antara berbagai negara dan wilayah di seluruh
dunia. Kita hidup dalam era globalisasi, di mana berbagai tindakan yang dilakukan di satu
negara dapat mempengaruhi negara-negara lain di seluruh dunia. Beberapa contoh
fenomena dan isu-isu yang dapat berkembang menjadi masalah global antara lain:
1) Perubahan Iklim: Penyebab perubahan suhu global dan cuaca yang tidak dapat
diprediksi, meliputi meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca akibat kegiatan manusia,
dan perilaku kelompok besar alam menjadi kehancuran.
2) Kekeringan dan Kelaparan Global: Dipicu oleh beberapa faktor, termasuk perubahan
iklim dan menebang hutan secara besar-besaran.
3) Kesenjangan Sosial dan Ekonomi: Terjadi ketidakadilan dalam menjaga kesetaraan dan
kepentingan rakyat dari berbagai kalangan, sehingga kurang memberikan kesempatan
yang sama pada masyarakat.
4) Kejahatan Internasional: Terkait dengan globalisasi adalah adanya kejahatan yang
merambah negara-negara lain dan menjadi masalah internasional, seperti terorisme,
trafficking dan peredaran narkoba.
Oleh karena itu, perlu ada usaha bersama dari seluruh negara di dunia untuk mengatasi
masalah-masalah ini dan mencari solusi terbaik. Hal ini harus diawali dengan
pemahaman akan masalah-masalah tersebut dan kerjasama antar negara untuk
menciptakan sebuah solusi yang tepat baik itu solusi bersifat jangka pendek maupun
jangka panjang.

5. Jelaskan bahwa adanya perbedaan masyarakat, negara-bangsa, baik ekonomi, sosial,


budaya, maupun politiknya bukan terletak pada SDA, melainkan terletak pada kualitas
kemampuan SDM-nya!
Jawaban: Perbedaan antara masyarakat, negara-bangsa dalam berbagai aspek seperti
ekonomi, sosial, budaya, dan politik tidak semata-mata disebabkan oleh perbedaan
Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki. Secara mendasar, perbedaan ini lebih terkait
dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di dalamnya.
SDA merujuk pada kekayaan alam yang ada di suatu wilayah, seperti minyak, gas alam,
bijih besi, hasil pertanian, dan lain sebagainya. Meskipun SDA memiliki peran penting
dalam perekonomian suatu negara, penggunaan dan pemanfaatannya sangat bergantung
pada kemampuan SDM yang ada di negara tersebut.
Kualitas kemampuan SDM mencakup faktor-faktor seperti pendidikan, keterampilan,
pengetahuan, kreativitas, dan etos kerja. Negara yang memiliki SDM yang berkualitas
cenderung mampu mengelola SDA-nya secara efektif, mengembangkan inovasi,
meningkatkan produktivitas, dan menciptakan lapangan kerja. SDM yang terdidik dan
terampil juga berperan penting dalam membangun sistem politik yang baik dan menjaga
keragaman budaya serta harmoni sosial.
Perbedaan kualitas kemampuan SDM antar negara dapat terjadi karena faktor-faktor
seperti sistem pendidikan yang berbeda, tingkat akses terhadap pendidikan dan pelatihan
yang bervariasi, kurangnya investasi dalam bidang pendidikan dan pengembangan
sumber daya manusia, serta perbedaan budaya dan nilai-nilai yang mempengaruhi
motivasi dan tingkat kerja keras individu.
Dengan demikian, ketika melihat perbedaan antara masyarakat, negara-bangsa dalam
berbagai aspek, penting untuk memahami bahwa perbedaan tersebut lebih dipengaruhi
oleh kualitas kemampuan SDM daripada sekadar SDA yang dimiliki. Oleh karena itu,
upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pelatihan, dan pembangunan SDM
menjadi kunci penting dalam mencapai kemajuan dan mengurangi kesenjangan antar
negara dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai